Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
BUKUFAN
1. PEMBAHASAN
MATERI
BUKU FIKSI & NONFIKSI
KELAS VII (TUJUH)
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
MTs. TAHDZIBUN NUFUS
JAKARTA
2. Perhatian (PENTING ):
Berdo’a sebelum belajar.
Baca dengan saksama setiap slide
teksnya.
Lakukan dengan kesungguhan &
keikhlasan dalam memahami
setiap slidenya
Selamat Belajar
Semoga Bermanfaat
H. Ahmad Hafizh,S.Pd
Bersama :
3. 01
Menetukan unsur-unsur dari
buku fiksi dan nonfiksi yang
dibaca
02
Membuat peta pikiran /
sinopsis tentang isi buku
nonfiksi/fiksi yang dibaca.
03
Menelaah hubungan unsur-
unsur dalam buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca
04
Menyajikan tanggapan secara
lisan, tertulis, dan visual
terhadap isi buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca
Tujuan Pembelajaran
4. PETA KONSEP
Literasi Buku Fiksi dan Nonfiksi
1
2
3
4
Menentukan Unsur-Unsur Buku
Fiksi dan Nonfiksi
Membuat Peta Peta Pikiran/Sinopsis
tentang Isi Buku Fiksi dan Nonfikai
Menelaah Hubungan Unsur-Unsur
Buku Fuksi dan Nonfiksi
Menyajikan Tanggapan Isi Buku Fiksi
dan Nonfiksi
6. Sebelum membaca buku, ada
baiknya kita ketahui terlebih
dahulu jenis buku yang akan
dibaca. Hal ini membantu kita
dalam membuat dugaan tentang
isi buku termasuk struktur buku
dan dalam menentukan sikap dan
cara membacanya
Untuk menentukan informasi-informasi
yang terdapat dalam buku, kita dapat
menggunakan metode SQ3R (Survey,
Question, Read, Recall dan Review)
Mari kita bahas satu persatu apa itu
metode SQ3R
7. 1. SURVEY
Lakukan pembacaan dengan layap (scanning) dari buku yang akan dibaca, yaitu
:
1. Daftra isi 6. Subjudul
2. Bagian 7. Keterangan gambar
3. Bab 8. Diagram atau peta
4. Subbab 9. Paragraf pembuka dan penutup dalam setiap bagian
5. Judul 10. Bagaian terakhir (kesimpulan)
2. QUESTION
Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhbungan dengan bagian-bagian buku yang dibaca, yaitu :
1. Apa maksud judul buku tersebut?
2. Berapa jumlah halaman buku tersebut?
3. Apakah dalam daftar isi ada informasi tentang hal yang kamu butuhkan? (khusus buku
nonfiksi)
4. Apa yang sudah kamu ketahui tentang isi buku tersebut?
8. 3. READ
Ketika membaca, coba selalu ingat apakah sudah memjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah kita susun sebelumnya.
Kurangi kecepatan membaca atau berhenti dan ulangi membaca ketika
mendapatkan paragraf yang sulit.
Coba berhenti di setiap akhir bagian (subjudul dan subbab) untuk membuat
kesimpulan setiap bagian secara singkat yang dihubungkan dengan
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
Untuk membantu pembuatan kesimpulan, ulangi membaca judul, judul tabel
dan judul gambar, kata atau kalimat yang di-bold, italic atau garis bawah.
4. Recall (Recite)
Tanyakan dengan berbicara ke diri sendiri tentang apa yang dibaca dengan
kalimat Anda sendiri.
Buatlah catatan struktur dari apa yang dibaca untuk membantu secara visual.
Gunakan teknik mengingat lainnya, seperti Mind Mapping.
9. 5. Review
Bacalah kembali catatan, mind map, dan pastikan bahwa hal-hal
yang telah diidentifikasi termasuk poin-poin penting.
Coba tulis kembali kesimpulan hanya dari catatan Anda atau
daftar isi dari buku tersebut tanpa melihat buku.
Ketika membaca pertama kali, coba tanyakan apa saja yang
disimpulkan dalam setiap subjudul.
Sampai tahap ini bisa dipahami.
Jika belum silahkan baca kembali sebelum
melanjutkan ke tahap selanjutnya
Info
PENTING
10. 1. Teknik baca pilih atau selescting adalah membaca dengan
cara hanya membaca bagian-bagian informasi yang
dibutuhkan
2. Teknik baca lompat atau skipping adalah melakukan
lompata-lompatan dalam membaca
3. Teknik baca layap yaitu membaca sekilas untuk mendapat
gambaran isi buku
4. Teknik baca tatap adalah menggunakan teknik membaca
sekilas dengan cepat tapi dilakukan dengan teliti
Info
TAMBAHAN
12. Pengertian dan Perbedaan
Buku Fiksi dan Nonfiksi
Buku dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan isinya:
1. Buku fiksi, yaitu buku yang berisikan tulisan yang
bersifat imajinatif.
2. Buku nonfiksi, yaitu buku yang berisikan
penjelasan ilmu pengetahuan secara ilmiah.
Kedua buku ini memiliki unsur-unsur pembangun
yang dapat mempengaruhi pembacanya saat
membaca
13. Unsur-Unsur Buku Fiksi
1. Unsur Fisik:
Judul buku
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Jumlah halaman 2. Unsur Intrinsik:
Tema (dasar cerita)
Tokoh dan penokohan
Alur (rangkaian peristiwa)
Latar (keterangan tempat, waktu,
dan suasana)
Amanat (pesan dan nilai yang
terkandung)
3. Unsur Ekstrinsik:
Latar belakang
pengarang
Kondisi sosial-
budaya
Keadaan alam skitar
14. UNSUR INTRINSIK
(Tema dan Tokoh/Penokohan)
1. Tema (dasar cerita)
Tema adalah gagasan atau ide yang mendasari cerita.
Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari
terbentuknya cerita secara umum
2. Tokoh dan penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan
perwatakan tokoh/pelaku. Penokohan mengungkapkan
perwatakan dalam drama yang digambarkan menurut
keadaan fisik, psikis, dan sosiologis.
15. UNSUR INTRINSIK
(Tokoh dan Penokohan)
2. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah pelaku yang ada di dalam sebuah cerita.
Dari segi sifatnya, dikenal istilah tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh
protagonis adalah tokoh yang mendukung jalannya cerita(biasanya memiliki
sifat baik) sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang menghalangi
jalannya cerita(biasanya memiliki sifat jahat)
Dilihat dari keterlibatannya dalam cerita, dikenal tokoh utama dan tokoh
tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang paling sering muncul dalam
cerita dan paling banyak berhubungan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh
utama menjadi penentu bagi jalannya cerita, sedangkan tokoh tambahan
adalah tokoh kebalikan dari tokoh utama, dan merupakan pendukung tokoh
utama.
16. Tokoh dalam Novel menggambarkan watak para tokohnya, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan pengarang, antara lain:
a. Penggambaran secara langsung
b. Secara langsung dengan diperindah
c. Melalui pernyataan atau perkataan tokoh itu sendiri
d. Melalui dramatisasi
e. Melalui pelukisan terhadap keadaan sekitar pelaku
f. Melalui analisis psikis pelaku
g. Melalui dialog pelaku-pelakunya
17. 1. Segi Fisis
Pengarang menjelaskan keadaan fisik tokohnya yang meliputi
usia, jenis kelamin, keadaan tubuh (tinggi, pendek, pincang,
gagah, tampan, menarik, dan sebagainya). Ciri-ciri wajah
(cantik, jelek, keriput, dan sebagainya), dan ciri khas yang
spesifik.
2. Segi Psikis
Pengarang melukiskan tokoh berdasarkan latar belakang
kejiwaan, kebiasaan, sifat, dan karakternya. Segi psikis meliputi
moral, kecerdasan, temperamen, keinginan, perasaan pribadi,
dan keahlian khusus yang dimilikinya.
3. Segi Sosiologis
Pengarang menggambarkan latar belakang kedudukan tokoh
tersebut dalam masyarakat dan hubungannya dengan tokoh-
tokoh lainnya. Segi sosiologis meliputi status sosial (kaya, miskin,
menengah), peranan dalam masyarakat, pendidikan, pandangan
hidup, kepercayaan, aktivitas sosial, dan suku bangsa.
18. UNSUR INTRINSIK
(Alur/Rangkaian Peristiwa)
3. Alur (rangkaian peristiwa)
Alur adalah jalinan peristiwa yang membangun sebuah cerita. Alur
merupakan rangkaian cerita yang jalinan konflik antartokoh yang berlawanan.
Alur drama biasanya terdiri atas perkenalan, pertikaian, klimaks, peleraian, dan
penyelesaian.
Alur novel dibedakan menjadi tiga, yakni:
Disebut alur maju jika peristiwa dalam novel diceritakan secara beruntutan
dari awal hingga akhir cerita
Dikatakan alur melingkar jika peristiwa tidak diceritakan secara berurutan
(mungkin dari tengah),
Disebut alur sorot balik jika peristiwa akhir dikisahkan lebih dulu, selanjutnya
disusul kejadian awal dan rangkaian peristiwa selanjutnya
20. Alur terbagi menjadi:
Alur maju, yaitu alur yang
menyampaikan jalinan cerita
secara urut dari awal sampai
akhir dengan urutan waktu
yang terus maju.
Alur mundur, yaitu alur yang
menyampaikan suatu jalinan
cerita urutan waktu yang terkini
hingga waktu yang paling
lampau atau dari kisah yang
terakhir hingga pada awal mula
kejadian kisah tersebut.
Jika ditinjau dari cara
mengakhiri cerita, terdapat dua
jenis alur, yaitu alur terbuka dan
alur tertutup. Pada alur terbuka,
akhir cerita itu masih menyisakan
pertanyaan dalam diri pembaca
tentang bagaimana nasib pelaku
atau tokoh cerita itu.
Cerita diakhiri dengan alur
tertutup manakala cerita itu benar-
benar selesai tanpa menimbulkan
pertanyaan lanjutan dalam diri
pembaca.
22. Tahapan alur
Eksposisi (pendahuluan)
Perkenalan tokoh-tokoh cerita, watak tokoh,
tempat kejadian dan hal-hal yang
melatarbelakangi tokoh
Contoh : Petualangan mereka dimulai saat
Rani tidak sengaja membuka kalung itu. Di
dalamnya terdapat kompas yang sudah tidak
berfungsi. Tiba-tiba kompas itu berputar
dengan cepat dan mengeluarkan cahaya
merah terang dari pusat kompas serta diikuti
angin yang berputar kencang seperti
puyuh. Cahaya dan angin itu menarik
mereka.
Tahap
Pertama
23. Tahapan alur
Inciting moment (keadaan penyebab
konflik)
Permasalahan cerita mulai mengemuka /
muncul
Contoh : istri kaisar kehilangan sebuah
kalung kesayangannya. Kalung yang
dimaksud adalah kalung yang di bawa oleh
Rani, Ade, dan Gunawan. Tak sengaja Ratu
melihat Rani membawa kalung tersebut.
Rani dituduh sebagai pencuri.
Tahap
Kedua
24. Tahapan alur
Rising action (awal konflik)
Konflik dalam cerita mulai muncul /
mulai terjadi ketegangan antar tokoh.
Contoh: Di sana Ade ditugaskan oleh Paman
Gotthard untuk menjadi mata-mata. Tak
sengaja Ade mendengar percakapan antara
Raja Matthias dan Albert VI di balik
dinding ruangan istana. Raja Matthias
sangat menginginkan kalung kesayangan
Ratu Eleanor.
Tahap
Ketiga
25. Tahapan alur
Complication (ketegangan memuncak)
konflik semakin kompleks dan ruet
Contoh : Apabila Kaisar Friedrice dan
Ratu Eleanor tidak memberikan kalung
itu, maka perang akan segera
dilaksanakan. Apabila kalung itu
diberikan, maka perang akan ditunda.
Tahap
Empat
26. Tahapan alur
climaks (puncak ketegangan)
puncak ketegangan terjadi. Masalah akan
terungkap dan terjawab.
Contoh : Raja Matthias menawarkan
perdamaian kepada Kaisar Friedrich III
yaitu dengan memberikan Kalung
kesayangan Ratu Eleanor kepadanya.
Kaisar menolak, tetapi ia punya
pendapat lain. Kaisar dan Raja Matthias
akan membuka bersama-sama pintu
ruang harta karun Falkensteiner.
Tahap
Kelima
27. Tahapan alur
Falling action & denoument (peleraian
dan penyelesaian)
terjadi penyelesaian terhadap semua
masalah yang terjadi.
Contoh : Setelah menemukan Harta karun
Falkensteiner, Rani, Ade, Gunawan
meminta izin untuk kembali ke tempat
asal mereka. untuk kembali pulang
mereka mengucapkan kepanjangan AEIOU
dengan bahasa latin.
Tahap
Terakhir
28. UNSUR INTRINSIK
(Latar)
4. Latar (keterangan tempat, waktu, dan suasana)
latar cerita merupakan unsur fiksi yang mengacu pada tempat, waktu, dan
kondisi sosial cerita itu terjadi. Latar juga bisa disebut tempat terjadinya cerita atau
latar belakang cerita. Latar dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
• Latar tempat: latar yang berkaitan dengan masalah geografis cerita tersebut.
Latar tempat menyangkut lokasi di mana terjadinya kejadian tersebut. Misalnya
saja di kelas, di halaman rumah, di kota, di pedesaan, dan lain sebagainya.
• Latar waktu: latar yang berkaitan dengan masalah waktu, hari, jam, maupun
kejadian-kejadian. Misalnya pada pagi hari, sore hari, siang hari, dan lain
sebagainya.
• Latar sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat di mana cerita itu terjadi.
Misalnya saja dalam masyarakat yang kaya, miskin ataupun masyarakat yang
agamis.
29. UNSUR INTRINSIK
(Amanat)
5. Amanat (pesan dan nilai yang terkandung)
Amanat merupakan pesan atau pelajaran yang dapat diambil
dari cerita. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang
kepada pembaca melalui cerita. Biasanya berisi nilai-nilai.
Adapun nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam cerpen, antara
lain:
1. Nilai agama
2. Nilai norma
3. Nilai sosial
4. Nilai budaya
30. 1. Nilai agama, nilai yang bersumber dari aturan
maupun ajaran agama tertentu. Bisa dilihat lewat
sikap dan tingkah laku tokoh.
Contoh :
Darko terbangun pukul dua malam, ia melangkah
untuk mengambil air dan membasuh muka, ia
berwudlu dan menyembah kepada Sang punya
hidup.
Kutipan tersebut menunjukan bahwa Darko
merupakan orang yang taat beragama.
31. 2. Nilai norma, yaitu nilai yang berkaitan dengan
akhlak, perangai, dan etika.
Darko memiliki pembawaan sikap yang ramah, tidak
mengherankan bila orang- orang kampung segera
merasa akrab dengan dirinya. Dia suka pula
menceritakan kisah lucu di sela pijatannya.
Dalam kutipan tersebut, Darko memiliki perangai
yang baik, terbukti dengan sikap ramah dan cepat
akrab dengan orang.
32. 3. Nilai sosial, nilai yang berkaitan dengan tata
pergaulan antar individu dalam masyarakat.
Pak Lurah kian geram, merasa dilecehkan oleh
warganya yang protes karna tidak mau iuran dengan
jumlah besar. Esoknya, Pak Lurah mengambil alih
sawah garapan warga yang dianggapnya sebagai
ganti rugi.
Nilai sosial ditunjukan oleh hubungan Pak Lurah
yang bertindak semena-mena dengan warganya.
33. 4. Nilai budaya, nilai yang berkaitan dengan
kebiasaan, adat, dan tradisi.
Aku kaget saat Ibu mengabarkan bahwa Ani,
sahabat kecilku datang ke rumah ku di Jakarta.
Padahal aku sedang menyaksikan acara Grebek
Syawal.
Nilai budaya yang terdapat adalah acara grebek
syawal, yang merupakan tradisi kerajaan di
Jogjakarta sebagai sedekah Raja untuk rakyatnya.
34. Langkah-langkahnya:
a. Membaca seluruh isi cerpen
b. Mencatat tokoh-tokoh
(peran dan watak)
c. Mencatat latar dan alur
d. Mencatat hal penting yang terdapat
dalam cerpen
e. Menuliskan dengan menggunakan
bahasa sendiri
LANGKAH SEDERHANA PADA SAAT
MEMBAC BUKU FIKSI
Hal yang harus diperhatikan
a. Urutan cerita/alur harus sesuai
dengan aslinya
b. Cari ide pokok dalam setiap
alurnya
c. Ubah kaliamt langsung/dialog
menjadi kalimat tak langsung
d. Posisikan diri sebagai
pencerita
35. Unsur-Unsur Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi adalah karangan yang tidak mengandung
unsur imajinasi, tetapi berupa paparan fakta dan opini tentang
suatu hal. Buku yang dikategorikan nonfiksi berupa buku
pengetahuan umum dan populer.
Sama halnya dengan buku fiksi, buku nonfiksi juga
memiliki unsur fisik buku (judul buku, pengarang, penerbit,
tahun terbit dan jumlah halaman).
Unsur-unsur dalam buku nonfiksi terlihat dari judul,
kata pengantar, daftar isi, dan isi tiap subbab. Unsur-unsur
tersebut memiliki hubungan logis dan bersifat ilmiah.
36. Membuat Peta Pikiran / Sinopsis Tentang
Isi Buku Fiksi & Nonfiksi
Sinopsis merupakan ringkasan dari suatu bacaan buku fiksi
atau nonfiksi yang mewakili dari kandungan isi bacaan buku
yang dibaca tersebut.
HAL YANG PERLU DIPAHAMI:
Dalam proses membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi,
sangat diperlukan upaya pemahaman terhadap unsur-
unsur intrinsik buku tersebut. Terutama berkaitan
dengan tema, penokohan, alur, setting atau latar, dan
amanat untuk buku fiksi dan isi buku nonfiksi.
Dikarenakan unsur-unsur tersebut akan saling terkait
dalam sebuah rangkaian cerita.
37. Menyajikan Tanggapan Terhadap
Isi Buku Fiksi & Nonfiksi
Menyajikan tanggapan isi buku berarti
memberikan komentar tentang isi buku. Tanggapan
tersebut dapat berisi gambaran kelebihan dan
kekurang isi buku yang telah dibaca. Memberikan
tanggapan isi buku hendaknya dilakukan secara
objektif setelah memahani isi buku tersebut.
38. Menyajikan Tanggapan Terhadap
Isi Buku Fiksi & Nonfiksi
Ada beberapa hal yang perlu diketahui :
1. Garis besar isi buku.
Bagian ini merupakan ringkasan atau sinopsi buku. Tujuannya adalah
untuk memberikan gamabaran isi buku.
2. Kelebihan dan kekurangan isi buku.
Bagian ini memberikan tanggapan tentang kelebihan dan
kekurangan isi buku tersebut.
3. Rekomendasi.
Dalam bagian ini, dipaparkan siapakah yang cocok untuk membaca
buku tersebut.