Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
PPT Cerpen.pptx
1. Hal yang perlu diperhatikan saat
membaca cerpen
1. intonasi, artikulasi, dan pelafalan
berperan penting agar pendengar dapat
dengan mudah menangkap dan
memahami isi cerita pendek.
2. Penggunaaan gestur (gerak tubuh) yang
tepat akanmendukung pemahaman
pembacaan tersebut.
2. UNSUR
PROSA
INTRINSIK
1. Tema
2. Latar/Setting
3. Alur
4. Amanat
5. Tokoh & Penokohan
6. Sudut Pandang
7. Gaya Bahasa
EKSTRINSIK
1. Nilai-nilai
2. Latar belakang
kehidupan pengarang
3. Situasi sosial ketika
cerita itu diciptakan
3. Unsur Intrinsik Cerpen
1. Tema : pokok pembicaraan yang
mendasari cerita. Contohnya Tema :
percintaan, kehidupan sosial, lingkungan
hidup, agama, dsb.
2. Plot (alur): rangkaian peristiwa yang
sambung meyambung dalam sebuah cerita
berdasarkan logika sebab akibat.
3. Amanat: ajaran yang ingin disampaikan
pengarang.
4. Sudut pandang: posisi pengarang terhadap
kisah yang diceritakan.
4. Sudut Pandang (Poin of view)
SUDUT
PANDANG
Orang pertama
pelaku utama
Orang pertama
pelaku sampingan
Orang ketiga
Aku menceritakan
aku
Aku menceritakan
orang lain
Nama tokoh
Serbatahu
(Fisik + Batin)
Terarah
(Batin)
=
Posisi
pengarang
dalam cerita
7. Penokohan (perwatakan): pemberian
watak pada tokoh cerita
Penokohan secara langsung, yaitu watak tokoh-tokoh
cerita itu disampaikan dengan cara menyebutkan
wataknya. Misalnya, tokoh Mutiara itu penyabar,
baik hati, dan suka menolong. Dan dengan cara
menyebutkan keadaan fisiknya. Contohnya, tokoh
Mutiara penampilannya tidak rapi, rambut awut-
awutan, dan berpakaian seenaknya.
Penokohan secara tidak langsung yaitu watak tokoh
dalam cerita itu disampaikan tidak secara terus
terang. Misalnya dari dialog tokoh lain. Atau dari
gerak gerik dan tingkah laku setiap tokoh agar dapat
menyimpulkan watak tokoh tersebut secara tepat.
8. Gaya Bahasa
Pengarang
Adalah cara pengarang mengungkapkan
ceritanya melalui bahasa yang digunakan.
Setiap pengarang memiliki gaya masing-
masing. Ahmad Tohari, misalnya, dia
banyak menggunakan kalimat-kalimat yang
indah dan kuat untuk mendeskripsikan latar
dalam ceritanya.
Kuntowijoyo banyak menggunakan idiom-
idiom Jawa dalam ceritanya.