1. KELOMPOK 5 :
Rizaldi Toni A
Rochman
Rustam Ajis
Septian Ngabdi A
Shinta Tri O
Slamet Ngimron
2. CERPEN
PENGERTIAN
Cerpen menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah akronim dari cerita pendek,
yaitu kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata)
yang memberikan kesan tunggal yang dominan
dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam
satu situasi.
3. pengertian cerpen menurut beberapa ahli :
1. Menurut menurut, H.B. Jassin -Sang Paus Sastra Indonesia-
mengatakan bahwa: yang disebut cerita pendek harus memiliki
bagian perkenalan, pertikaian, & penyelesaian.
2. Sedangkan menurut, A. Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian
Cerpen” berpendapat bahwa: yang disebut cerita pendek itu harus
dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai:
antara 500 – 20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, &
adanya satu kesan.
3. Dan menurut, Aoh. KH, mendefinisikan bahwa: cerpen adalah
salah satu ragam fiksi / cerita rekaan yang sering disebut kisahan
prosa pendek.
4. Pengertian cerpen menurut Wikipedia :
Cerita pendek menurut Wikipedia adalah cerita yang habis
dibaca sekali duduk, yang membutuhkan waktu tidak lebih
dari 10 menit. Cerpen dapat dibuat berdasarkan pengalaman
pribadi penulis maupun pengalaman orang lain, selain itu juga
dapat ditulis berdasarkan imajinasi penulis.
5. Pengertian cerpen menurut kelompok kami :
Berdasarkan pengertian cerpen diatas, maka
kami menyimpulkan :
Cerpen merupakan karangan fiktif yang isinya
sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang
diceritakan secara ringkas yang berfokus pada satu
tokoh saja.
6. Ciri-ciri cerpen
• Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
• Bentuk tulisan yang singkat tentunya lebih pendek dari
Novel.
• Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
• Penokohan dalam cerpen sangat sederhana.
• Bersifat fiktif.
• Hanya mempunyai 1 alur.
• Habis dibaca sekali duduk.
• Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh
pembaca.
• Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup tidak
seluruhnya.
• Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam
sehingga si pembaca ikut merasakan isi dari cerpen
tersebut.
7. Struktur cerpen
1. Abstrak – merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita
yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian
peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita.
Abstrak bersifat opsional yang artinya sebuah teks cerpen
boleh tidak memakai abstrak.
2. Orientasi – adalah yang berkaitan dengan waktu, suasana,
maupun tempat yang berkaitan dengan cerpen tersebut.
3. Komplikasi – Ini berisi urutan kejadian-kejadian yang
dihubungkan secara sebab dan akibat, pada struktur ini
kamu bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari
tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan.
8. 4. Evaluasi – Yaitu struktur konflik yang terjadi yang
mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesainya
dari konflik tersebut.
5. Resolusi – Pada struktur bagian ini si pengarang
mengungkapkan solusi yang dialami tokoh atau pelaku.
6. Koda – Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat
diambil dari suatu teks ceriita oleh pembacanya.
9. Unsur intrinsik cerpen
A. Tema
Gagasan pokok yang mendasari dari sebuah cerita. Tema-
tema pada umumnya yang terdapat dalam sebuah cerita
biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita
(tersurat) dan tidak langsung, dimana si pembaca harus bisa
menyimpulkan sendiri (tersirat).
B. Alur (Plot)
Jalan dari cerita sebuah karya sastra. Secara garis besarnya
urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara antara lain:
perkenalan > mucul konflik atau permasalahan > peningkatan
konflik – puncak konflik atau klimaks > penurunan konflik >
penyelesaian.
10. C. Setting atau latar
Yaitu sangat berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana
dalam sebuah cerita tersebut.
D. Tokoh Atau Pelaku
Yaitu pelaku pada sebuah cerita. Setiap tokoh biasanya
mempunyai watak , sikap, sifat dan juga kondisi fisik yang
disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam cerita
terdapat tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah
cerita), antagonis (lawan dari tokoh utama atau protagonis)
dan tokoh figuran (tokoh pendukung untuk cerita).
E. Penokohan (perwatakan)
Pemberian sifat pada tokoh atau pelaku cerita. Sifat yang
telah diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, serta
pandangan tokoh terhadap sesuatu. Metode penokohan ada 2
(dua) macam diantaranya:
11. Metode analitik adalah metode penokohan yang
memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara
langsung, misalnya seperti: penakut, sombong, pemalu,
pemarah, keras kepala, dll.
Metode dramatik adalah suatu metode penokohan secara
tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat
tokoh melalui: Penggambaran fisik (Misalnya berpakaian,
postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit, dll),
penggambaran melalui percakapan yang dilakukan oleh
tokoh lain, Teknik reaksi tokoh lain (berupa pandangan,
pendapat, sikap, dsb).
12. F. Sudut Pandang (Point of View)
Adalah visi pengarang dalam memandang suatu
peristiwa di dalam cerita. Ada beberapa macam sudut
pandang, diantaranya yaitu sudut pandang orang
pertama (gaya bahasa dengan sudut pandang “aku”),
sudut pandang peninjau (orang ke-3), dan sudut
pandang campuran. Sudut pandang sama juga dengan
kata ganti orang. Secara umum, sudut pandang atau
kata ganti orang dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
13. Kata ganti orang pertama (orang yang berbicara):
Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “aku , saya” dll.
Jamak, yaitu ditandai oleh “kata kami dan kita”.
Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)
Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “kamu, engkau,
saudara, ada, bapak,” dll.
Jamak, yaitu ditandai oleh kata “kalian”.
Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)
Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “Ia, dia, beliau,”
dll.
Jamak, taitu ditandai oleh kata “mereka”.
14. Amanat atau pesan
Yaitu amanat yang ingin disampaikan oleh
pengarang melalui karyanya kepada pembaca
atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan,
nasehat, dan sebagainya.
15. Unsur ekstrinsik cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang
membentuk yang terdapat di luar cerpen itu
sendiri(unsur yang berada di luar karya sastra). Unsur-
unsur ekstrinsik dari cerpen tidak bisa terlepas dari
keadaan masyarakat saat diman cerpen itu dibuat oleh
si penulis. Unsur ini sangat memiliki banyak pengaruh
pada penyajian amanat maupun latar belakang dari
cerpen itu sendiri. Dibawah ini akan unsur ekstrinsik
dari cerpen diantaranya:
16. A. Latar belakang masyarakat
Yaitu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat
sangat lah berpengaruh besar terhadap terbentuknya
sebuah cerita khususnya cerpen. Pemahaman itu bisa
berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik negara,
kondisi sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi
masyarakat.
B. Latar belakang pengarang
Ini bisa meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup
dan sejarah hasil karangan yang sebelumnya. Latar
belakang pengarang biasanya terdiri dari:
17. a) Biografi, Ini berisikan mengenai riwayat hidup
pengarang cerita, yang ditulis secara keseluruhan.
b) Kondisi psikologis, ini berisi mengenai pemahaman
kondisi mood atau keadaan yang mengharuskan
seorang pengarang menulis cerita atau cerpen.
c) Aliran Sastra, seorang penulis pastinya akan
mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangatlah
berpengaruh pada gaya penulisan yang dipakai oleh
penulis dalam menciptakan sebuah karya sastra.