SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
ASSURANCE SERVICES,
ATESTASI DAN
AUDITING




Assurance services (Jasa Penjaminan) merupakan
jasa profesional independen untuk memperbaiki
kualitas pengambilan keputusan.
Jasa atestasi merupakan salah satu bentuk jasa
penjaminan dari KAP, dimana KAP menerbitkan
laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan
tentang keandalan pernyataan tertulis yang
dibuat oleh pihak lain.
Gambaran Umum Audit
Pengertian Audit
Audit adalah kegiatan/aktivitas pengumpulan dan
pengujian bukti secara obyektif, yang dilakukan oleh
pihak yang kompeten dan independen, dalam rangka
menentukan kesesuaian informasi yang diaudit dengan
standar/kriteria yang telah ditetapkan, untuk
disampaikan kepada para pihak yang membutuhkan/
berkepentingan
PROSES AUDIT
Dilihat dari sudut pandang Auditor (KAP), audit
dapat dipandang sebagai aktivitas atau proses
pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti yang
mendukung informasi laporan keuangan auditi,
untuk meningkatkan keyakinan (assurance) bagi
pemakainya, bahwa laporan keuangan tersebut
dapat dipakai sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan
Salah saji


Penyebab salah saji:


Kekeliruan (kesalahan)
 Tidak disengaja



Kecurangan
 Disengaja
 Mempunyai pengertian



yang lebih luas dari segi hukum

Tanggung jawab atas kecurangan terbatas pada
upaya mengidentifikasi kemungkinan
keterjadiannya melalui prosedur audit .
Kekeliruan


Mencakup :




Kesalahan dalam pengolahan data
Estimasi akuntansi yang keliru
Kekeliruan penerapan prinsip atau estimasi akuntansi
Materialitas
Besarnya informasi (baik yang mencakup ukuran,
sifat maupun jumlah) yang apabila dihilangkan
atau salah disajikan akan dapat mempengaruhi
pertimbangan dalam mengambil keputusan
Konsep Materialitas


Memperhitungkan keadaan yang melingkupi dan
berbagai pertimbangan baik yang bersifat





Kuantitatif, dan
Kualitatif

Akibatnya suatu salah saji yang tidak material
dapat berdampak material terhadap laporan
keuangan
Terdapat 2 kelompok risiko
Risiko bahwa laporan keuangan
mengandung salah saji material
•Risiko bawaan
•Risiko pengendalian
Risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji tersebut
 Risiko deteksi
Penyebab penyelewengan




Kebutuhan yang berlebihan
Adanya kesempatan
Anggapan bahwa penyelewengan adalah hal biasa.

**Manajemen bertanggung jawab secara moral
bahwa tidak ada celah untuk melakukan
penyelewengan.
MODEL RESIKO AUDIT






TAR = Total Audit Risk
IR = Inherent Risk (Resiko Melekat)
CR = Control Risk (Resiko Pengendalian)
DR = Resiko Pendeteksian
AP = Analytical Procedure; TD = Test Detailed of Balance

TAR = IR X CR X DR
DR = TAR / (IRXCR)
DR = f (AP, TD)
Hubungan antara Materialitas, Risiko
Audit dan Bukti Audit
Semakin rendah resiko audit yang kita
inginkan, bukti audit yang harus kita
kumpulkan semakin banyak (berbanding
terbalik).
Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit dan
Bukti Audit
1.

2.

3.

Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat
materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti
audit yang dikumpulkan.
Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan
mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit
menjadi meningkat.
Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit,
auditor dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut :
a.
b.
c.

Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahakan
jumlah bukti audit yang dikumpulkan,
Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu
tingkat materialitas tetap dipertahankan,
Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat
materialitas secara bersama-sama.
Jenis Audit
Audit Keuangan
(General Audit)

Audit
Operasional
dan Audit
Kepatuhan

Jenis Audit
Lainnya:
Audit Laporan Keuangan
(General Audit )
• Audit yang dimaksudkan untuk menilai kelayakan
laporan pertanggung jawaban keuangan yang
disajikan manajemen
• Laporan Keuangan tersebut terdiri dari; Neraca,
Perhitungan Laba/(rugi), Arus Kas (cash-flow), dan
penjelasan yang dianggap perlu.
• Laporan Keuangan yang layak dipercaya adalah yang:
didukung dengan bukti yang cukup dan syah,
disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku:
• Dilaksanakan oleh Auditor Eksternal dengan
memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan.
Audit Operasional dan Audit Kepatuhan
• Audit Operasional adalah audit yang dimaksudkan
untuk menilai derajat keekonomisan, efisiensi,
dan efektivitas kegiatan operasional
• Audit Kepatuhan adalah audit yang dimaksudkan
untuk menilai ketaatan suatu entitas atau
pelaksanaan program/kegiatan tertentu terhadap
ketentuan yang berlaku.
• Audit Operasional dan Audit Kepatuhan umumnya
dilakukan oleh auditor internal. Hasilnya disertai
rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu.
Jenis Audit Lainnya
•
•
•
•
•
•
•

Audit fiskal (fiscal audit),
Audit kinerja (performance audit),
Audit manajerial (managerial audit),
Audit hasil program (program result audit),
Audit investigasi (investigative/forensic audit),
Audit lingkungan,
Audit kecurangan (fraud auditing), dsb.
STANDAR AUDIT
Pengertian

Fungsi

Isi

Ukuran yang harus diikuti oleh
AUDITOR dalam rangka melaksanakan
audit
Untuk menjaga mutu hasil audit, baik
dalam perencanaan, pelaksanaan dan
penyusunan laporan audit
(pengkomunikasian hasil audit)
1. Standar Umum
2. Standar Pelaksanaan Pekerjaan
Lapangan
3. Standar Pelaporan
Standar Auditing



Disusun oleh - Dewan Standar IAPI (Indonesia)
Terdiri dari 10 standar yang terbagi lagi ke dalam
tiga kategori standar utama, yaitu :






Standar Umum (General Standards)
Standar Pekerjaan Lapangan (Standrds of Field work)
Standar Pelaporan (Reporting Standards)

Pernyataan standar auditing (PSA) yang
dikodifikasikan oleh IAI (IAPI) pada dasarnya hanya
elaborasi dan interpretasi dari 10 standar tersebut
Standar Auditing






Standar UMUM (3 Standar)  Tentang
persyaratan umum yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan audit
Standar Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan (3
standar)  Mengatur tentang pekerjaan
lapangan auditing
Standar Pelaporan (4 standar)  Mengatur
tentang pemberian pendapat dan penyusunan
laporan auditor oleh auditor.
Hubungan standar Atestasi dan Auditing
HIRARKI STANDAR AUDITING
SISTEMATIKA BUKU SPAP
Contoh cara Pemberian Kode PSA
PSA NO. 29

Kode Pernyataan
Standar Auditing

Nomor Urut
Penerbitan
IPSA NO. 29 .01

Kode Interpretasi
Pernyataan
Standar Auditing

Nomor PSA
Yang
Diinterpretasikan

Nomor Urut
Penerbitan
Contoh Cara Pemberian Kode Seksi dalam Standar
Profesional Akuntan Publik
SA

Kode
Standar
Auditing

Seksi 3

Kode Seksi
Dalam
Kodifikasi

21

Nomor Kode
Kelompok
Standar

Kode Unik
Seksi yang
Bersangkutan
Contoh Cara Pemberian Kode Interpretasi Pernyataan
Standar yang telah Dikodifikasikan Dalam Standar
Profesional Akuntan Publik
SA

Kode
Kode
Standar
Standar
Auditing
Auditing

Seksi 9

Kode Seksi
Kode Seksi
Dalam
Dalam
Kodifikasi
Kodifikasi

508

Kode
Interpretasi

Kode Seksi
yang
Diinterpretasi
STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK
SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan
standar teknis dan aturan etika. Pernyataan standar
teknis yang dikodifikasi dalam buku SPAP terdiri dari :
Pernyataan Standar Auditing
Pernyataan Standar Atestasi
Pernyataan Jasa Akuntansi dan Review
Pernyataan Jasa Konsultansi
Pernyataan Standar Pengendalian Mutu




Standar Auditing  Standar auditing merupakan
panduan audit atas laporan keuangan historis.
Standar auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci
dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA).
Standar Atestasi  Standar atestasi memberikan
rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan
publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi
yang diberikan dalam jasa audit atas laporan
keuangan historis, pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain
yang memberikan keyakinan yang lebih rendah
(review, pemeriksaan, dan prosedur yang disepakati).




Standar Jasa Akuntansi dan Review  Standar jasa
akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi
nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa
akuntansi dan review. Standar jasa akuntansi dan review
dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi
dan Review (PSAR).
Standar Jasa Konsultansi  Standar jasa konsultansi
memberikan panduan bagi praktisi yang menyediakan jasa
konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik.
Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh
perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya,
pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan
klien.


Standar Pengendalian Mutu  Standar pengendalian
mutu memberikan panduan bagi kantor akuntan publik
di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang
dihasilkan oleh kantornya. Dalam pemenuhan tanggung
jawab tersebut, kantor akuntan publik wajib
mempertimbangkan integritas stafnya dalam hal ;
kompetensi, profesional, dan objektif serta akan
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat
dan seksama (due profesional care). Oleh karena itu,
kantor akuntan publik harus memiliki sistim
pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan
memadai tentang kesesuaian perikatan profesionalnya
dengan berbagai standar dan aturan relevan yang
berlaku.

More Related Content

What's hot

Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianNia Pratiwi
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Bab 1 Pengertian Auditing
Bab 1 Pengertian AuditingBab 1 Pengertian Auditing
Bab 1 Pengertian AuditingAlbet Albet
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanandiirwan777
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3ADE NURZEN
 
12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerjaFrenki Lestari
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanRachma Novriesya
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internalpadlah1984
 

What's hot (20)

Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
 
tugas.ppt
tugas.ppttugas.ppt
tugas.ppt
 
Audit manajemen
Audit manajemenAudit manajemen
Audit manajemen
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Bab 1 Pengertian Auditing
Bab 1 Pengertian AuditingBab 1 Pengertian Auditing
Bab 1 Pengertian Auditing
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3
 
Pelaporan audit
Pelaporan auditPelaporan audit
Pelaporan audit
 
12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
MATERI AUDIT
MATERI AUDITMATERI AUDIT
MATERI AUDIT
 

Similar to Auditng, assurance

1. Pengantar Audit.pdf
1. Pengantar Audit.pdf1. Pengantar Audit.pdf
1. Pengantar Audit.pdfRioRivan
 
Gambaran umum audit international
Gambaran umum audit internationalGambaran umum audit international
Gambaran umum audit internationalapriwanmuhammad
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxSekarMayangsari1
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxJeniferChandra2
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxRiaMennita
 
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...zyah fauziah
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveWirya Wkcybernet
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujianwafa khairani
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)arinakhasbana
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)marchaaddina
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Jiantari Marthen
 
1. pengauditan dan profesi akuntan publik
1. pengauditan dan profesi akuntan publik1. pengauditan dan profesi akuntan publik
1. pengauditan dan profesi akuntan publikDheana Angel
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarArdiansahDoansah29
 
Auditing dan asuransi
Auditing dan asuransi Auditing dan asuransi
Auditing dan asuransi ElsaKartika7
 

Similar to Auditng, assurance (20)

Tm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-iTm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-i
 
1. Pengantar Audit.pdf
1. Pengantar Audit.pdf1. Pengantar Audit.pdf
1. Pengantar Audit.pdf
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
audit manajemen
audit manajemenaudit manajemen
audit manajemen
 
Gambaran umum audit international
Gambaran umum audit internationalGambaran umum audit international
Gambaran umum audit international
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
 
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
ANALISIS PENGARUH KETAATAN PADA STANDAR AUDITING, PENGALAMAN AUDITOR, DAN REP...
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
 
1. pengauditan dan profesi akuntan publik
1. pengauditan dan profesi akuntan publik1. pengauditan dan profesi akuntan publik
1. pengauditan dan profesi akuntan publik
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Auditing dan asuransi
Auditing dan asuransi Auditing dan asuransi
Auditing dan asuransi
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Auditng, assurance

  • 2.   Assurance services (Jasa Penjaminan) merupakan jasa profesional independen untuk memperbaiki kualitas pengambilan keputusan. Jasa atestasi merupakan salah satu bentuk jasa penjaminan dari KAP, dimana KAP menerbitkan laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain.
  • 3. Gambaran Umum Audit Pengertian Audit Audit adalah kegiatan/aktivitas pengumpulan dan pengujian bukti secara obyektif, yang dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen, dalam rangka menentukan kesesuaian informasi yang diaudit dengan standar/kriteria yang telah ditetapkan, untuk disampaikan kepada para pihak yang membutuhkan/ berkepentingan
  • 4. PROSES AUDIT Dilihat dari sudut pandang Auditor (KAP), audit dapat dipandang sebagai aktivitas atau proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti yang mendukung informasi laporan keuangan auditi, untuk meningkatkan keyakinan (assurance) bagi pemakainya, bahwa laporan keuangan tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
  • 5. Salah saji  Penyebab salah saji:  Kekeliruan (kesalahan)  Tidak disengaja  Kecurangan  Disengaja  Mempunyai pengertian  yang lebih luas dari segi hukum Tanggung jawab atas kecurangan terbatas pada upaya mengidentifikasi kemungkinan keterjadiannya melalui prosedur audit .
  • 6. Kekeliruan  Mencakup :    Kesalahan dalam pengolahan data Estimasi akuntansi yang keliru Kekeliruan penerapan prinsip atau estimasi akuntansi
  • 7. Materialitas Besarnya informasi (baik yang mencakup ukuran, sifat maupun jumlah) yang apabila dihilangkan atau salah disajikan akan dapat mempengaruhi pertimbangan dalam mengambil keputusan
  • 8. Konsep Materialitas  Memperhitungkan keadaan yang melingkupi dan berbagai pertimbangan baik yang bersifat    Kuantitatif, dan Kualitatif Akibatnya suatu salah saji yang tidak material dapat berdampak material terhadap laporan keuangan
  • 9. Terdapat 2 kelompok risiko Risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah saji material •Risiko bawaan •Risiko pengendalian Risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji tersebut  Risiko deteksi
  • 10. Penyebab penyelewengan    Kebutuhan yang berlebihan Adanya kesempatan Anggapan bahwa penyelewengan adalah hal biasa. **Manajemen bertanggung jawab secara moral bahwa tidak ada celah untuk melakukan penyelewengan.
  • 11. MODEL RESIKO AUDIT      TAR = Total Audit Risk IR = Inherent Risk (Resiko Melekat) CR = Control Risk (Resiko Pengendalian) DR = Resiko Pendeteksian AP = Analytical Procedure; TD = Test Detailed of Balance TAR = IR X CR X DR DR = TAR / (IRXCR) DR = f (AP, TD)
  • 12. Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit dan Bukti Audit Semakin rendah resiko audit yang kita inginkan, bukti audit yang harus kita kumpulkan semakin banyak (berbanding terbalik).
  • 13. Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit dan Bukti Audit 1. 2. 3. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut : a. b. c. Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahakan jumlah bukti audit yang dikumpulkan, Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan, Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas secara bersama-sama.
  • 14. Jenis Audit Audit Keuangan (General Audit) Audit Operasional dan Audit Kepatuhan Jenis Audit Lainnya:
  • 15. Audit Laporan Keuangan (General Audit ) • Audit yang dimaksudkan untuk menilai kelayakan laporan pertanggung jawaban keuangan yang disajikan manajemen • Laporan Keuangan tersebut terdiri dari; Neraca, Perhitungan Laba/(rugi), Arus Kas (cash-flow), dan penjelasan yang dianggap perlu. • Laporan Keuangan yang layak dipercaya adalah yang: didukung dengan bukti yang cukup dan syah, disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku: • Dilaksanakan oleh Auditor Eksternal dengan memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan.
  • 16. Audit Operasional dan Audit Kepatuhan • Audit Operasional adalah audit yang dimaksudkan untuk menilai derajat keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasional • Audit Kepatuhan adalah audit yang dimaksudkan untuk menilai ketaatan suatu entitas atau pelaksanaan program/kegiatan tertentu terhadap ketentuan yang berlaku. • Audit Operasional dan Audit Kepatuhan umumnya dilakukan oleh auditor internal. Hasilnya disertai rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu.
  • 17. Jenis Audit Lainnya • • • • • • • Audit fiskal (fiscal audit), Audit kinerja (performance audit), Audit manajerial (managerial audit), Audit hasil program (program result audit), Audit investigasi (investigative/forensic audit), Audit lingkungan, Audit kecurangan (fraud auditing), dsb.
  • 18. STANDAR AUDIT Pengertian Fungsi Isi Ukuran yang harus diikuti oleh AUDITOR dalam rangka melaksanakan audit Untuk menjaga mutu hasil audit, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan penyusunan laporan audit (pengkomunikasian hasil audit) 1. Standar Umum 2. Standar Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan 3. Standar Pelaporan
  • 19. Standar Auditing   Disusun oleh - Dewan Standar IAPI (Indonesia) Terdiri dari 10 standar yang terbagi lagi ke dalam tiga kategori standar utama, yaitu :     Standar Umum (General Standards) Standar Pekerjaan Lapangan (Standrds of Field work) Standar Pelaporan (Reporting Standards) Pernyataan standar auditing (PSA) yang dikodifikasikan oleh IAI (IAPI) pada dasarnya hanya elaborasi dan interpretasi dari 10 standar tersebut
  • 20. Standar Auditing    Standar UMUM (3 Standar)  Tentang persyaratan umum yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan audit Standar Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan (3 standar)  Mengatur tentang pekerjaan lapangan auditing Standar Pelaporan (4 standar)  Mengatur tentang pemberian pendapat dan penyusunan laporan auditor oleh auditor.
  • 24. Contoh cara Pemberian Kode PSA PSA NO. 29 Kode Pernyataan Standar Auditing Nomor Urut Penerbitan
  • 25. IPSA NO. 29 .01 Kode Interpretasi Pernyataan Standar Auditing Nomor PSA Yang Diinterpretasikan Nomor Urut Penerbitan
  • 26. Contoh Cara Pemberian Kode Seksi dalam Standar Profesional Akuntan Publik SA Kode Standar Auditing Seksi 3 Kode Seksi Dalam Kodifikasi 21 Nomor Kode Kelompok Standar Kode Unik Seksi yang Bersangkutan
  • 27. Contoh Cara Pemberian Kode Interpretasi Pernyataan Standar yang telah Dikodifikasikan Dalam Standar Profesional Akuntan Publik SA Kode Kode Standar Standar Auditing Auditing Seksi 9 Kode Seksi Kode Seksi Dalam Dalam Kodifikasi Kodifikasi 508 Kode Interpretasi Kode Seksi yang Diinterpretasi
  • 28. STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika. Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam buku SPAP terdiri dari : Pernyataan Standar Auditing Pernyataan Standar Atestasi Pernyataan Jasa Akuntansi dan Review Pernyataan Jasa Konsultansi Pernyataan Standar Pengendalian Mutu
  • 29.   Standar Auditing  Standar auditing merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Standar Atestasi  Standar atestasi memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan prosedur yang disepakati).
  • 30.   Standar Jasa Akuntansi dan Review  Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Standar jasa akuntansi dan review dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR). Standar Jasa Konsultansi  Standar jasa konsultansi memberikan panduan bagi praktisi yang menyediakan jasa konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan klien.
  • 31.  Standar Pengendalian Mutu  Standar pengendalian mutu memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya. Dalam pemenuhan tanggung jawab tersebut, kantor akuntan publik wajib mempertimbangkan integritas stafnya dalam hal ; kompetensi, profesional, dan objektif serta akan menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (due profesional care). Oleh karena itu, kantor akuntan publik harus memiliki sistim pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesionalnya dengan berbagai standar dan aturan relevan yang berlaku.