Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok dan team building. Dinamika kelompok adalah interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang saling mempengaruhi secara timbal balik. Team building bertujuan meningkatkan kerjasama, komunikasi, dan mengurangi konflik kelompok dengan aktivitas experiental. Metode team building sebaiknya mudah digunakan, murah, melibatkan semua peserta, dan fokus pada satu tujuan.
2.
Dinamika kelompok terdiri dari dua kata, yaitu ‘dinamika’ yang artinya bergerak dan
‘kelompok’ yang berarti sekumpulan atau perhimpunan orang. Dinamika berasal dari
bahasa Yunani yaitu Dynamics yang berarti “Kekuatan” dan sering diartikan force
atau influence. Jadi definisi dinamika adalah tingkah laku yang mempengaruhi warga
yang secara langsung yang mempengaruhi warga lain secara timbal balik (Hadi, 2017).
Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok
dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada
kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu,
oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang
bersangkutan dapat berubah (Dewawika, 2011).
Dinamika kelompok
3. Terdiri dari dua orang atau lebih
Berinteraksi satu sama lain
Saling membagi beberapa tujuan yang sama
Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.
Studi tentang interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok
yang satu dengan yang lain dengan adanya feedback dinamis atau
keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis antar
individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu.
Dengan interaksi timbul pengaruh secara timbal balik antara satu
individu dengan individu yang lain atau individu dengan kelompok
secara keseluruhan.
Menurut pendapat Reitz (1977) dalam Dewawika (2011) kelompok
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
4.
Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap
anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling
menghargai.
Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling
menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain.
Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota
kelompok.
Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota
kelompok.
Tujuan Dinamika Kelompok, menurut
(Hadi, 2017)
5.
Team building adalah sebuah proses pembelajaran dengan
pendekatan experiental yang bertujuan meningkatkan fungsi internal
kelompok seperti kerjasama, komunikasi yang lebih baik, serta
mengurangi konflik disfungsional antar sesama anggota organisasi
(Kreitner & Kinicki, 2008).
Melalui program team building diajak untuk melihat, merasakan dan
memperbaiki apa yang kurang dan meningkatkan apa yang sudah
baik.
Team Building
6.
Quick to use : yang maksudnya adalah untuk satu games rata-rata hanya
membutuhkan waktu 5 – 10 menit yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi
untuk merefleksikan apa yang telah dipelajari oleh para partisipan.
Inexpensive : dalam artian tidak membutuhkan biaya atau pun alat bantu
yang banyak, fasilitator atau jasa konsultan luar bila organisasi mampu
menanganinya sendiri.
Participative : dimana agar kegiatan dapat berjalan efektif, games yang
dimainkan harus dapat melibatkan semua partisipan.
Newstorm dan Scannell (1998) menjabarkan 7
karakteristik team building, diantaranya :
7.
Keempat : menggunakan alat bantu untuk menambah variasi
aktivitas. Alat bantu yang digunakan biasanya alat bantu sederhana
seperti gambar, handout, tali, papan, dan lain-lain.
Kelima : beresiko rendah karena dirancang agar mudah
digunakan oleh siapa pun dan dimana pun.
Keenam : adaptable, yang maksudnya mudah dimodifikasi
sesuai dengan kondisi grup, organisasi, maupun tujuan dari program
itu sendiri.
Terakhir : adalah single-focus dimana masing-masing games
yang dimainkan memiliki tujuan yang berbeda-beda dan memang
didesain untuk hanya fokus pada satu tujuan tertentu.
8.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2008) para ahli di bidang team
buildinglebih memilih menggunakan metode pembelajaran yang
bersifat aktif yaitu experiental learning techniques.
Teknik ini cocok diterapkan pada pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan perilaku dan afeksi individu.
Enam pendekatan yang digunakan dalam experiental learning
techniques adalah role play, games dan simulasi, observasi /
pengamatan, mental imagery, writing task dan action learning
(Silberman, 2006).
9.
Kasus
Masalah kemiskinan seakan tidak ada habisnya. Berbagai cara dan upaya
dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Salah satu cara dalam
memberdayakan keluarga miskin di kota besar yaitu melalui pendekatan
kelompok.
Didalam pendekatan terdapat cara-cara pendidikan, pemberdayaan dan
kemandirian sesuai dengan substansi yang ada dalam disiplin penyuluhan.
Keluarga miskin yang ada di perkotaan pada dasarnya memiliki kelompok
yang tergolong ke dalam kelompok usaha yang dilakukan secara bersama-
sama. Dilihat dari sifatnya menunjukan bahwa terbentuknya kelompok usaha
tersebut didasarkan pada dua hal yaitu (1) berdasarkan kedaerahan dan (2)
berdasarkan jenis usaha.
Jenis usaha apapun yang dilakukan oleh keluarga miskin dengan cara
berkelompok ternyata lebih memudahkan untuk bertahan meskipun dengan
penghasilan yang terbatas. Keberadaan kelompok bagi usaha keluarga miskin
ternyata memberikan peran yang besar terhadap keberlangsungan usahanya
(Sjafri, 2014).
10.
Dewawika, 2011. Materi Dinamika Kelompok.
https://dewawika.wordpress.com/materi-dinamika-kelompok. Diakses pada
tanggal 2 desember 2020
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. (2008). Organizational Behavior. McGraw-
Hill Irwin. Arizona State University.
Newstrom, John & Scannell, Edward. (1998). The Big Book of Team Building
Games. McGraw Hill.
Sjafri. (2014). Kemiskinan dan Pemberdayaan Kelompok. Jakarta: Graha Ilmu.
Syamsul Hadi, Dinamika Kelompok (Sebuah Tinjauan Terhadap Perspektif
Pembangunan Masyarakat Petani) –Ed. 1, Cet. 1. Jember: LPPM –UM Jember
Press 2017.
Referensi