SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
Diagnosis Frambusia
WEBINAR PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
FRAMBUSIA
dr. Yudo Irawan, SpKK
Jakarta, 17 Maret 2022
Pendahuluan
Klinis
Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium
Diagnosis banding
Upaya penemuan kasus
Outlin
e
Pendahuluan
Penyakit infeksi kronik berulang
Treponema pallidum sub. pertenue
Kecacatan
Sinonim: framboesia tropica (frambesia), yaws, pian, buba,
patek (Indonesia)
Komunitas sosek rendah
(kemiskinan, padat, gizi buruk)
Kebersihan personal (PHBS)
Lingkungan buruk (akses air
bersih, sanitasi)
Kasus anak sebagai reservoar
Faktor risiko
Perjalanan penyakit
Kronik dan dapat menyebabkan destruksi jaringan --> sembuh
dengan deformitas
Masa inkubasi 9-90 hari (rerata 21 hari)
Lesi awal muncul di daerah port d’entre
Terbagi dalam tiga stadium
Stadium I
Laten
awal
Stadium II
Laten
lanjut
Stadium
III
Early yaws
(menular)
Late yaws
(tidak menular)
3 – 6 bulan
2.5 – 4 bln,
memanjang 2 th > 6 bulan
dlm 5 th lesi dpt
muncul kembali setelah 5 -
10 th laten
Stadium
Lesi early yaws
ØPapilloma
• Serpiginous papilloma
• Ulceropapillomata
• Squamous macules
• Maculopapules
• Nodules
• Plaques
• Hyperkeratosis of palms and
soles (crab yaws)
• Bone and joint lesions
• Generalized
lymphadenopathy (may
occur)
Lesi late yaws
• Hyperkeratosis
• Nodular scars
• Gangosa
• Saber tibia
• Goundou
• Monodactylitis
• Juxta-articular nodules
Stadium I Stadium II Stadium III
Papul: Tunggal atau >1
(multipel)
Papiloma
Nodul
Ulkus basah
Krusto papilloma
Sama seperti stadium I tapi
tersebar, banyak.
Selain itu dapat mengenai:
Telapak kaki/tangan:
penebalan, pecah pecah
Kelainan tulang:
osteoporosis,jari
bengkak,nyeri
Kelainan kuku
Gumma (benjolan, perlunakan &
destruktif -> cacat)
Ganggosa (hidung keropos)
Juxta articular nodus
(benjolan pd sendi)
Kelainan tulang, seperti pedang
Gondou:benjolan di tulang
Penebalan, pecah2,nyeri
pada telapak tangan/kaki
Early (dini)
Sangat menular
-Late (lanjut)
-Tidak/kurang menular
Lesi dapat sembuh spontan, sering
komplikasi infeksi sekunder, dan
meninggalkan skar.
10% pasien yang tidak diterapi --> stadium
III
Gangguan jantung dan saraf hampir tidak
pernah terjadi
Tanda dan gejala
Stadium I
 Lesi primer (mother yaws/ frambesioma)
 Crusted papilloma
 Ulserasi --> dasar ulkus seperti raspberry, tertutup krusta kekuningan
 Papul satelit dapat berkonfluens menjadi plak
 Pembesaran KGB (sering)
 Sembuh spontan (2-6 bln) --> skar atrofik
Mother yaws
Dokumentasi
Kemenkes dan
Mitja et al
Dokumentasi Kemenkes
Dokumentasi
Kemenkes
Dokumentasi Yudo, Halmahera Barat 2018
Laten awal dan Stadium
II
 Mother yaws sembuh --> periode laten 10-16 minggu (sampai 2 tahun)
tanpa gejala
 Stadium II: erupsi lesi kulit menyebar dengan sengkelan
 Gejala pengikut lain (-)
 Lesi daughter yaws (pianomas): papul-plak eritematosa tidak gatal,
basah, verukosa, berkeropeng dengan ukuran lebih kecil
Stadium II
 Lesi dapat muncul di mana saja (termasuk daerah
lipatan dan selaput bening/mukosa)
 Pada ketiak, lipatan kulit, dan permukaan mukosa ->
lebih banyak lesi papiloma
 Lesi plak hiperkeratotik di telapak tangan/kaki
disertai fisura atau ulserasi, terasa nyeri (crab yaws)
 Dapat mengalami ulserasi
 Dapat mengenai tulang dan sendi
Stadium II
 Bentuk dan jumlah lesi dipengaruhi iklim
 Lesi dapat bertahan > 6 bulan dan sembuh sendiri
Musim kemarau ->
lesi lebih sedikit
dan mendatar
Musim penghujan -
> lesi lebih basah
dan banyak
Stadium II
Lesi membasah dan menyebar, menarik
lalat untuk mendekat
Dokumentasi Kemenkes
Crab yaws
Textbook Fitzpatrick, Mitja et al
Laten lanjut
 Pasien dapat memasuki periode laten lanjut tanpa gejala (uji
serologik reaktif)
 Semua lesi dapat membaik tanpa skar, namun dapat muncul
kembali dalam 5 tahun pertama infeksi
 Kasus relaps cenderung terbatas di sekitar mulut
Stadium III
 10% kasus, periode laten menjadi std III dengan gejala di kulit
dan tulang
 Dapat disertai keterlibatan mata dan saraf (kecil)
 Lesi: nodul guma pada kulit dan
subkutis, nekrosis sentral dan
ulserasi -> lesi yg dalam dan
menyebabkan mutilasi
Articular nodul
Gumma
Textbook Fitzpatrick, Mitja et al
 Desktruktif -> skar dan kontraktur
 Perubahan lanjut pada tulang: hypertophic periostitis, hydrathrosis,
gummatous osteitis dan periostitis, serta osteomyelitis
Sabre tibia
Gondou
Doc Bertrand Mafart MD, TheLancet Doc dr. Catharina, SpKK, Papua 2017
Gangosa
Pemeriksaan
Laboratorium
 Diagnosis frambusia biasanya cukup dari temuan klinis
 T. pertenue tidak dapat dibedakan dengan T. pallidum secara
mikrobiologis, histopatologis, biokimia, serologis, atau bahkan
dengan molekular DNA
 Sedikit perbedaan dengan DNA sequencing
 Uji serologik untuk sifilis dapat digunakan untuk
frambusia
 Terbagi atas uji treponemal dan non-treponemal
 Titer uji dapat bervariasi sesuai stadium (bahkan
negatif di awal infeksi)
 Uji non treponemal: VDRL, RPR
 Uji treponemal konfirmasi: TPHA, MHA-TP, FTA Abs
 Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap
Uji non-treponemal
 Antigen nonspesifik (kardiolipin)
 Titer meningkat seiring perjalanan penyakit (mis. 1/4, 1/8, 1/16, dst)
kemudian menghilang beberapa bulan setelah terapi
 Sangat sensitif tapi tidak spesifik
 Positif palsu pada kusta, TB, infeksi virus (cacar, campak, mononukleosis)
 Digunakan untuk skrining dan evaluasi terapi
Kombinasi dengan uji treponemal
Uji treponemal
 Antigen spesifik
 Untuk konfirmasi diagnosis dan skrining
 FTA-Abs, MHA-TP, TPHA, TPPA, Elisa, ICS = TP-Rapid
(RDT)
 Sangat spesifik
 Positif palsu pada infeksi treponematosa lainnya (sifilis,
pinta, benjel)
 Reaktifitas menetap seumur hidup
Primer
Sekunder
Tersier
Pengobatan
0 1 2 3
64
32
16
8
4
2
T
ahun
Titer
RPR
TPHA
FTA(Abs)
EIA
Uji treponemal
TP-Rapid = Uji Treponemal
Dokumentasi Kemenkes
Diagnosis Banding
Ulkus tropikum Ulkus frambusia
Dokumentasi Buku Pedoman Nasional
Coccidioidomycosis
Doc Sandra Cecilia et al. Scielo
Ektima
Doc Yudo dan Komli Frambusia
Pioderma
Doc dr. Erdina dan Yudo
TB Kutis
Doc Kemenkes
Skabies
Tinea Pitiriasis versikolor
Doc Yudo NTT (2018) dan Sulabesi (2017)
Psoriasis
Doc Burhan Engin MD. CDJournal
Prurigo nodularis
Doc Christina De Kwon. MDPI
Upaya Penemuan Kasus
42
Pemeriksaan
sasaran
koreng
(bukan
trauma)
Suspek
Konfirm
asi RDT
Positif
= kasus
Pusling
Pemeriksaan
Pusling di semua
desa minimal 1x1
tahun
SD/MI
Murid di Seluruh SD/MI
diperiksa minimal 1x 1
tahun
Fasyankes
Pelayanan di Puskesmas,
Pustu, Bidan Desa/Polindes
Kegiatan
terintegrasi
Integrasi dengan
Program lain: ICF
Kusta Frambusia,
PISPK, program
penemuan kasus
lainnya di masyarakat
Laporan
Masyarakat
Laporan masyarakat
sebagai hasil kegiatan
Sosialisasi Frambusia,
laporan tsb diinvestigasi
Kab/ KotaEndemis
Semua Kab/ Kota
Semua Kab/ Kota
Semua Kab/ Kota
Kab/ KotaEndemis
Penemuan Kasus Frambusia
Kab Waropen, Papua 2018
Konfirmasi RDT
RDT
Negatif
RDT
Positif
Terima kasih

More Related Content

Similar to Diagnosis Frambusia YI.pdf

frambusia_tropika.ppt
frambusia_tropika.pptframbusia_tropika.ppt
frambusia_tropika.pptPkmSAWIT2
 
Frambusia diagnosis dan surveilans.pptx
Frambusia diagnosis dan surveilans.pptxFrambusia diagnosis dan surveilans.pptx
Frambusia diagnosis dan surveilans.pptxAkreditasi5
 
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdfInvestigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdfAdra10
 
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptxAdra10
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxwisnukuncoro11
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16tristyanto
 
Infeksi menular seksual (ims)
Infeksi menular seksual (ims) Infeksi menular seksual (ims)
Infeksi menular seksual (ims) Dadang otrismo
 
Infeksi menular seksual (ims)
Infeksi menular seksual (ims) Infeksi menular seksual (ims)
Infeksi menular seksual (ims) Dadang otrismo
 
8. Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia_SRAGEN.pptx
8. Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia_SRAGEN.pptx8. Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia_SRAGEN.pptx
8. Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia_SRAGEN.pptxArumRiana
 
Makalah salmonela
Makalah salmonelaMakalah salmonela
Makalah salmonelaWarnet Raha
 
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaBeberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaIbnu Kamajaya
 
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfTI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfLukmanF2
 
Herpes virus mikro
Herpes virus mikroHerpes virus mikro
Herpes virus mikrofikri asyura
 

Similar to Diagnosis Frambusia YI.pdf (20)

PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Frambusia.pptx
Frambusia.pptxFrambusia.pptx
Frambusia.pptx
 
frambusia_tropika.ppt
frambusia_tropika.pptframbusia_tropika.ppt
frambusia_tropika.ppt
 
Frambusia diagnosis dan surveilans.pptx
Frambusia diagnosis dan surveilans.pptxFrambusia diagnosis dan surveilans.pptx
Frambusia diagnosis dan surveilans.pptx
 
Patek ...
Patek                                                                        ...Patek                                                                        ...
Patek ...
 
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdfInvestigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
Investigasi Klinis_TB dan HIV_DIM.pdf
 
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
5.Materi Investigasi Klinis_TB dan HIV_ DIM.pptx
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16
 
Infeksi menular seksual (ims)
Infeksi menular seksual (ims) Infeksi menular seksual (ims)
Infeksi menular seksual (ims)
 
Infeksi menular seksual (ims)
Infeksi menular seksual (ims) Infeksi menular seksual (ims)
Infeksi menular seksual (ims)
 
Demam berdarah
Demam berdarahDemam berdarah
Demam berdarah
 
8. Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia_SRAGEN.pptx
8. Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia_SRAGEN.pptx8. Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia_SRAGEN.pptx
8. Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia_SRAGEN.pptx
 
Ppk difteri
Ppk difteriPpk difteri
Ppk difteri
 
Frambusia.pdf
Frambusia.pdfFrambusia.pdf
Frambusia.pdf
 
QA Frambusia.pptx
QA Frambusia.pptxQA Frambusia.pptx
QA Frambusia.pptx
 
Makalah salmonela
Makalah salmonelaMakalah salmonela
Makalah salmonela
 
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaBeberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
 
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfTI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
 
Herpes virus mikro
Herpes virus mikroHerpes virus mikro
Herpes virus mikro
 

Recently uploaded

Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023AthoinNashir
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptxDavyPratikto1
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 

Recently uploaded (20)

Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 

Diagnosis Frambusia YI.pdf

  • 1. Diagnosis Frambusia WEBINAR PENCEGAHAN & PENGENDALIAN FRAMBUSIA dr. Yudo Irawan, SpKK Jakarta, 17 Maret 2022
  • 3. Pendahuluan Penyakit infeksi kronik berulang Treponema pallidum sub. pertenue Kecacatan Sinonim: framboesia tropica (frambesia), yaws, pian, buba, patek (Indonesia)
  • 4. Komunitas sosek rendah (kemiskinan, padat, gizi buruk) Kebersihan personal (PHBS) Lingkungan buruk (akses air bersih, sanitasi) Kasus anak sebagai reservoar Faktor risiko
  • 5. Perjalanan penyakit Kronik dan dapat menyebabkan destruksi jaringan --> sembuh dengan deformitas Masa inkubasi 9-90 hari (rerata 21 hari) Lesi awal muncul di daerah port d’entre Terbagi dalam tiga stadium
  • 6. Stadium I Laten awal Stadium II Laten lanjut Stadium III Early yaws (menular) Late yaws (tidak menular) 3 – 6 bulan 2.5 – 4 bln, memanjang 2 th > 6 bulan dlm 5 th lesi dpt muncul kembali setelah 5 - 10 th laten Stadium
  • 7. Lesi early yaws ØPapilloma • Serpiginous papilloma • Ulceropapillomata • Squamous macules • Maculopapules • Nodules • Plaques • Hyperkeratosis of palms and soles (crab yaws) • Bone and joint lesions • Generalized lymphadenopathy (may occur) Lesi late yaws • Hyperkeratosis • Nodular scars • Gangosa • Saber tibia • Goundou • Monodactylitis • Juxta-articular nodules
  • 8. Stadium I Stadium II Stadium III Papul: Tunggal atau >1 (multipel) Papiloma Nodul Ulkus basah Krusto papilloma Sama seperti stadium I tapi tersebar, banyak. Selain itu dapat mengenai: Telapak kaki/tangan: penebalan, pecah pecah Kelainan tulang: osteoporosis,jari bengkak,nyeri Kelainan kuku Gumma (benjolan, perlunakan & destruktif -> cacat) Ganggosa (hidung keropos) Juxta articular nodus (benjolan pd sendi) Kelainan tulang, seperti pedang Gondou:benjolan di tulang Penebalan, pecah2,nyeri pada telapak tangan/kaki Early (dini) Sangat menular -Late (lanjut) -Tidak/kurang menular
  • 9. Lesi dapat sembuh spontan, sering komplikasi infeksi sekunder, dan meninggalkan skar. 10% pasien yang tidak diterapi --> stadium III Gangguan jantung dan saraf hampir tidak pernah terjadi
  • 10. Tanda dan gejala Stadium I  Lesi primer (mother yaws/ frambesioma)  Crusted papilloma  Ulserasi --> dasar ulkus seperti raspberry, tertutup krusta kekuningan  Papul satelit dapat berkonfluens menjadi plak  Pembesaran KGB (sering)  Sembuh spontan (2-6 bln) --> skar atrofik
  • 15. Laten awal dan Stadium II  Mother yaws sembuh --> periode laten 10-16 minggu (sampai 2 tahun) tanpa gejala  Stadium II: erupsi lesi kulit menyebar dengan sengkelan  Gejala pengikut lain (-)  Lesi daughter yaws (pianomas): papul-plak eritematosa tidak gatal, basah, verukosa, berkeropeng dengan ukuran lebih kecil
  • 16. Stadium II  Lesi dapat muncul di mana saja (termasuk daerah lipatan dan selaput bening/mukosa)  Pada ketiak, lipatan kulit, dan permukaan mukosa -> lebih banyak lesi papiloma  Lesi plak hiperkeratotik di telapak tangan/kaki disertai fisura atau ulserasi, terasa nyeri (crab yaws)  Dapat mengalami ulserasi  Dapat mengenai tulang dan sendi
  • 17. Stadium II  Bentuk dan jumlah lesi dipengaruhi iklim  Lesi dapat bertahan > 6 bulan dan sembuh sendiri Musim kemarau -> lesi lebih sedikit dan mendatar Musim penghujan - > lesi lebih basah dan banyak
  • 18. Stadium II Lesi membasah dan menyebar, menarik lalat untuk mendekat Dokumentasi Kemenkes
  • 20. Laten lanjut  Pasien dapat memasuki periode laten lanjut tanpa gejala (uji serologik reaktif)  Semua lesi dapat membaik tanpa skar, namun dapat muncul kembali dalam 5 tahun pertama infeksi  Kasus relaps cenderung terbatas di sekitar mulut
  • 21. Stadium III  10% kasus, periode laten menjadi std III dengan gejala di kulit dan tulang  Dapat disertai keterlibatan mata dan saraf (kecil)  Lesi: nodul guma pada kulit dan subkutis, nekrosis sentral dan ulserasi -> lesi yg dalam dan menyebabkan mutilasi
  • 22. Articular nodul Gumma Textbook Fitzpatrick, Mitja et al  Desktruktif -> skar dan kontraktur  Perubahan lanjut pada tulang: hypertophic periostitis, hydrathrosis, gummatous osteitis dan periostitis, serta osteomyelitis Sabre tibia
  • 23. Gondou Doc Bertrand Mafart MD, TheLancet Doc dr. Catharina, SpKK, Papua 2017 Gangosa
  • 25.  Diagnosis frambusia biasanya cukup dari temuan klinis  T. pertenue tidak dapat dibedakan dengan T. pallidum secara mikrobiologis, histopatologis, biokimia, serologis, atau bahkan dengan molekular DNA  Sedikit perbedaan dengan DNA sequencing  Uji serologik untuk sifilis dapat digunakan untuk frambusia
  • 26.  Terbagi atas uji treponemal dan non-treponemal  Titer uji dapat bervariasi sesuai stadium (bahkan negatif di awal infeksi)  Uji non treponemal: VDRL, RPR  Uji treponemal konfirmasi: TPHA, MHA-TP, FTA Abs  Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap
  • 27. Uji non-treponemal  Antigen nonspesifik (kardiolipin)  Titer meningkat seiring perjalanan penyakit (mis. 1/4, 1/8, 1/16, dst) kemudian menghilang beberapa bulan setelah terapi  Sangat sensitif tapi tidak spesifik  Positif palsu pada kusta, TB, infeksi virus (cacar, campak, mononukleosis)  Digunakan untuk skrining dan evaluasi terapi Kombinasi dengan uji treponemal
  • 28. Uji treponemal  Antigen spesifik  Untuk konfirmasi diagnosis dan skrining  FTA-Abs, MHA-TP, TPHA, TPPA, Elisa, ICS = TP-Rapid (RDT)  Sangat spesifik  Positif palsu pada infeksi treponematosa lainnya (sifilis, pinta, benjel)  Reaktifitas menetap seumur hidup
  • 29. Primer Sekunder Tersier Pengobatan 0 1 2 3 64 32 16 8 4 2 T ahun Titer RPR TPHA FTA(Abs) EIA Uji treponemal
  • 30. TP-Rapid = Uji Treponemal Dokumentasi Kemenkes
  • 32. Ulkus tropikum Ulkus frambusia Dokumentasi Buku Pedoman Nasional
  • 34. Ektima Doc Yudo dan Komli Frambusia
  • 37. Skabies Tinea Pitiriasis versikolor Doc Yudo NTT (2018) dan Sulabesi (2017)
  • 38. Psoriasis Doc Burhan Engin MD. CDJournal
  • 42. Pusling Pemeriksaan Pusling di semua desa minimal 1x1 tahun SD/MI Murid di Seluruh SD/MI diperiksa minimal 1x 1 tahun Fasyankes Pelayanan di Puskesmas, Pustu, Bidan Desa/Polindes Kegiatan terintegrasi Integrasi dengan Program lain: ICF Kusta Frambusia, PISPK, program penemuan kasus lainnya di masyarakat Laporan Masyarakat Laporan masyarakat sebagai hasil kegiatan Sosialisasi Frambusia, laporan tsb diinvestigasi Kab/ KotaEndemis Semua Kab/ Kota Semua Kab/ Kota Semua Kab/ Kota Kab/ KotaEndemis Penemuan Kasus Frambusia Kab Waropen, Papua 2018