4. Komunitas sosek rendah
(kemiskinan, padat, gizi buruk)
Kebersihan personal (PHBS)
Lingkungan buruk (akses air
bersih, sanitasi)
Kasus anak sebagai reservoar
Faktor risiko
5. Perjalanan penyakit
Kronik dan dapat menyebabkan destruksi jaringan --> sembuh
dengan deformitas
Masa inkubasi 9-90 hari (rerata 21 hari)
Lesi awal muncul di daerah port d’entre
Terbagi dalam tiga stadium
7. Lesi early yaws
ØPapilloma
• Serpiginous papilloma
• Ulceropapillomata
• Squamous macules
• Maculopapules
• Nodules
• Plaques
• Hyperkeratosis of palms and
soles (crab yaws)
• Bone and joint lesions
• Generalized
lymphadenopathy (may
occur)
Lesi late yaws
• Hyperkeratosis
• Nodular scars
• Gangosa
• Saber tibia
• Goundou
• Monodactylitis
• Juxta-articular nodules
8. Stadium I Stadium II Stadium III
Papul: Tunggal atau >1
(multipel)
Papiloma
Nodul
Ulkus basah
Krusto papilloma
Sama seperti stadium I tapi
tersebar, banyak.
Selain itu dapat mengenai:
Telapak kaki/tangan:
penebalan, pecah pecah
Kelainan tulang:
osteoporosis,jari
bengkak,nyeri
Kelainan kuku
Gumma (benjolan, perlunakan &
destruktif -> cacat)
Ganggosa (hidung keropos)
Juxta articular nodus
(benjolan pd sendi)
Kelainan tulang, seperti pedang
Gondou:benjolan di tulang
Penebalan, pecah2,nyeri
pada telapak tangan/kaki
Early (dini)
Sangat menular
-Late (lanjut)
-Tidak/kurang menular
9. Lesi dapat sembuh spontan, sering
komplikasi infeksi sekunder, dan
meninggalkan skar.
10% pasien yang tidak diterapi --> stadium
III
Gangguan jantung dan saraf hampir tidak
pernah terjadi
10. Tanda dan gejala
Stadium I
Lesi primer (mother yaws/ frambesioma)
Crusted papilloma
Ulserasi --> dasar ulkus seperti raspberry, tertutup krusta kekuningan
Papul satelit dapat berkonfluens menjadi plak
Pembesaran KGB (sering)
Sembuh spontan (2-6 bln) --> skar atrofik
15. Laten awal dan Stadium
II
Mother yaws sembuh --> periode laten 10-16 minggu (sampai 2 tahun)
tanpa gejala
Stadium II: erupsi lesi kulit menyebar dengan sengkelan
Gejala pengikut lain (-)
Lesi daughter yaws (pianomas): papul-plak eritematosa tidak gatal,
basah, verukosa, berkeropeng dengan ukuran lebih kecil
16. Stadium II
Lesi dapat muncul di mana saja (termasuk daerah
lipatan dan selaput bening/mukosa)
Pada ketiak, lipatan kulit, dan permukaan mukosa ->
lebih banyak lesi papiloma
Lesi plak hiperkeratotik di telapak tangan/kaki
disertai fisura atau ulserasi, terasa nyeri (crab yaws)
Dapat mengalami ulserasi
Dapat mengenai tulang dan sendi
17. Stadium II
Bentuk dan jumlah lesi dipengaruhi iklim
Lesi dapat bertahan > 6 bulan dan sembuh sendiri
Musim kemarau ->
lesi lebih sedikit
dan mendatar
Musim penghujan -
> lesi lebih basah
dan banyak
20. Laten lanjut
Pasien dapat memasuki periode laten lanjut tanpa gejala (uji
serologik reaktif)
Semua lesi dapat membaik tanpa skar, namun dapat muncul
kembali dalam 5 tahun pertama infeksi
Kasus relaps cenderung terbatas di sekitar mulut
21. Stadium III
10% kasus, periode laten menjadi std III dengan gejala di kulit
dan tulang
Dapat disertai keterlibatan mata dan saraf (kecil)
Lesi: nodul guma pada kulit dan
subkutis, nekrosis sentral dan
ulserasi -> lesi yg dalam dan
menyebabkan mutilasi
22. Articular nodul
Gumma
Textbook Fitzpatrick, Mitja et al
Desktruktif -> skar dan kontraktur
Perubahan lanjut pada tulang: hypertophic periostitis, hydrathrosis,
gummatous osteitis dan periostitis, serta osteomyelitis
Sabre tibia
25. Diagnosis frambusia biasanya cukup dari temuan klinis
T. pertenue tidak dapat dibedakan dengan T. pallidum secara
mikrobiologis, histopatologis, biokimia, serologis, atau bahkan
dengan molekular DNA
Sedikit perbedaan dengan DNA sequencing
Uji serologik untuk sifilis dapat digunakan untuk
frambusia
26. Terbagi atas uji treponemal dan non-treponemal
Titer uji dapat bervariasi sesuai stadium (bahkan
negatif di awal infeksi)
Uji non treponemal: VDRL, RPR
Uji treponemal konfirmasi: TPHA, MHA-TP, FTA Abs
Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap
27. Uji non-treponemal
Antigen nonspesifik (kardiolipin)
Titer meningkat seiring perjalanan penyakit (mis. 1/4, 1/8, 1/16, dst)
kemudian menghilang beberapa bulan setelah terapi
Sangat sensitif tapi tidak spesifik
Positif palsu pada kusta, TB, infeksi virus (cacar, campak, mononukleosis)
Digunakan untuk skrining dan evaluasi terapi
Kombinasi dengan uji treponemal
28. Uji treponemal
Antigen spesifik
Untuk konfirmasi diagnosis dan skrining
FTA-Abs, MHA-TP, TPHA, TPPA, Elisa, ICS = TP-Rapid
(RDT)
Sangat spesifik
Positif palsu pada infeksi treponematosa lainnya (sifilis,
pinta, benjel)
Reaktifitas menetap seumur hidup
42. Pusling
Pemeriksaan
Pusling di semua
desa minimal 1x1
tahun
SD/MI
Murid di Seluruh SD/MI
diperiksa minimal 1x 1
tahun
Fasyankes
Pelayanan di Puskesmas,
Pustu, Bidan Desa/Polindes
Kegiatan
terintegrasi
Integrasi dengan
Program lain: ICF
Kusta Frambusia,
PISPK, program
penemuan kasus
lainnya di masyarakat
Laporan
Masyarakat
Laporan masyarakat
sebagai hasil kegiatan
Sosialisasi Frambusia,
laporan tsb diinvestigasi
Kab/ KotaEndemis
Semua Kab/ Kota
Semua Kab/ Kota
Semua Kab/ Kota
Kab/ KotaEndemis
Penemuan Kasus Frambusia
Kab Waropen, Papua 2018