Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini menyebar luas di Indonesia dan menyebabkan banyak kasus dan kematian, terutama di Surabaya dan Semarang. Gejala klinisnya bervariasi dari demam ringan hingga syok dengan tanda laboratorium seperti trombositopenia. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Penatalaksanaan tergantung
2. PENDAHULUAN
DBD virus Dengue nyamuk Aedes
Aegepty
Indonesia di Surabaya (1968)
Semarang tahun 2012 (sampai minggu ke
35) 775, sejumlah 16 kasus kematian.
Pentingnya kemampuan mengenali penyakit ini
lebih dini merupakan suatu upaya untuk
memberikan pertolongan yang efektif serta
efisien dan diharapkan mampu menurunkan
angka kematian
4. EPIDEMIOLOGI
Indonesia kasus I di Surabaya (1968)
Geografis tropik
Demografis status umur penduduk,
kepadatan vektor, jenis kelamin (L dominan)
6. PATOGENESIS
gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes
Albopictus tubuh manusia Organ sasaran :
organ RES (sel kuffer hepar, endotel pembuluh
darah, nodus limfaticus, sumsum tulang serta
paru-paru)
Infeksi virus dengue menempelnya virus
genomnya masuk ke dalam sel organel-
organel sel komponen virus dirakit release
dari dalam sel proses perkembangan biakan
virus dengue terjadi di sitoplasma sel.
7. MANIFESTASI KLINIS
Demam Dengue
Demam dengue ialah demam akut selama 2-
7 hari dengan dua atau lebih manifestasi:
Nyeri kepala, nyeri retro-orbital
Mialgia
Ruam kulit
Leukopenia.
11. DIAGNOSIS
2. Manifestasi perdarahan:
a. uji torniquet (+)
b. petechie, ekhimosis ataupun purpura
c. perdarahan mukosa traktus
gastrointestinal, epistaksis, perdarahan gusi
d. hematemesis dan melena
3. Hepatomegali
4. Kegagalan sirkulasi (tanda-tanda syok):
12. DIAGNOSIS
Kriteria Laboratorium
Adanya trombositopenia (<100.000/mm3)
dan hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari
peningkatan hematokrit 20% atau lebih
dibandingkan dengan nilai hematokrit
sebelum sakit atau pada fase konvalesens.
Ditemukannya 2 atau 3 dari gejala klinis di atas
disertai trombositopenia dan hemokonsentrasi
cukup untuk membuat diagnosis klinis demam
berdarah dengue
13. DIAGNOSIS
Derajat I:
Demam tidak spesifik. tes torniquet +
Derajat II:
Derajat I + perdarahan spontan. Perdarahan
bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.
Derajat III:
Derajat II + Shock
Derajat IV:
Syok berat + nadi yang tidak teraba
19. KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN
Tidak demam selama 24 jam tanpa
antipiretik
Nafsu makan membaik
Tampak perbaikan secara klinis
Hematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit diatas 50.000/ml dan
cenderung meningkat
Tidak dijumpai adanya distress pernafasan
7
20. PENCEGAHAN
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Foging Focus dan Foging Masal
Penyelidikan Epidemiologi
Penyuluhan perorangan/kelompok untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat.
21. PENCEGAHAN
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Foging Focus dan Foging Masal
Penyelidikan Epidemiologi
Penyuluhan perorangan/kelompok untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat.
22. PROGNOSIS
Kematian oleh demam dengue hampir tidak
ada, sebaliknya pada DHF/DSS
mortalitasnya cukup tinggi.
Jadi, semakin cepat penanganan semakin
baik prognosisnya.