2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN NYERI ?
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang diakibatkan adanya
kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi
atau pengalaman sensorik dan emosional yang
merasakan seolah-olah terjadi kerusakan
jaringan.(International Association for the Study of
Pain
3. SIFAT NYERI :
Menurut Mahon (1994) :
Nyeri bersifat individu
Tidak menyenangkan
Merupakan suatu kekuatan yg
mendominasi
Bersifat tidak berkesudahan
6. TIPE NYERI :
a. Nyeri Akut :
• nyeri dengan onset
segera dan durasi
yang terbatas,
memiliki hubungan
temporal dan kausal
dengan adanya
cedera atau
penyakit.
• Onset < 6 minggu
SIFATNYA :
Terlokalisasi
Tajam : seperti
ditusuk, disayat, di
cubit, dll
Respon saraf
simpatis
Penampilan gelisah,
cemas
Pola serangan jelas
7. . Nyeri kronis
nyeri yang bertahan
untuk periode waktu yang
lama. Nyeri kronik adalah
nyeri yang terus ada
meskipun telah terjadi
proses penyembuhan
dan sering sekali tidak
diketahui penyebabnya
yang pasti
Onsetnya > 6 minggu
SIFAT :
Menyebar
Tumpul : ngilu, linu,
kemeng, nyeri, dsb
Respon saraf
parasimpatis
Penampilannya depresi,
menarik diri
Pola serangannya tidak
jelas
8. SKRINING NYERI DAPAT DILAKUKAN DENGAN
CARA :
Anamnesa dan Pemeriksaan
Fisik untuk nyeri akut
Skrining nyeri kronis
dilakukan dengan empat
pertanyaan berikut:
Apakah ada nyeri/rasa sakit
saat ini?
Apakah nyeri tersebut
menghalangi Anda untuk
beraktivitas?
Apakah nyeri tersebut
membuat Anda tidak bisa
tidur di malam hari?
Apakah Anda merasakan
nyeri setiap hari?
Form skrining nyeri kronis
ada di lampiran. Hasil
skrining dilaporkan kepada
DPJP.
9. PENGKAJIAN NYERI PADA ANAK > 8
TAHUN DAN DEWASA
Numeric Rating Scale
Tidak
Nyeri
Nyeri
Ringan
Nyeri
Sedang
Nyeri
Berat
10. WONG BAKER FACES PAIN SCALE
Penilaian skor:
0 tidak merasa nyeri
1 sedikit rasa sakit
2 nyeri ringan
3 nyeri sedang
4 nyeri berat
5 nyeri sangat berat
12. ASSESMENT IN ADVANCED DEMENTIA (PAINAD)
SCALE
Perhatikan 0 1 2 Skor
Pernafasan
spontan atau
bunyi nafas
Normal Pernafasan sesak
sesekali
Periode
hiperventilasi
singkat
Nafas sesak dan bersuara.
Periode hiperventilasi
lama. Respirasi Cheyne-
Stokes
Vokalisasi
negatif
Tidak ada Kadang
mengerang.
Berbicara dengan
nada suara rendah
dan kualitas buruk
Kesulitan memanggil yang
berulang. Erangan keras.
Menangis
Ekspresi
wajah
Tersenyum
atau tanpa
ekspresi
Sedih. Ketakutan.
Cemberut.
Meringis (facial grimace)
Bahasa tubuh Santai Tegang. Mondar-
mandir
tertekan.Gelisah
Kaku. Tangan terkepal.
Lutut ditarik ke atas.
Menarik atau mendorong
menjauh. Mencorat-coret.
Kebutuhan
untuk dihibur
Tidak
membutuhkan
untuk dihibur
Terganggu dengan
suara atau
sentuhan
Tidak dapat menghibur,
menenangkan, atau
meyakinkan
Total
0 (tidak ada nyeri)
sampai 1skrining
dan asesmen Pain
10 (nyeri hebat).
13. PADA NEONATES YANG BARU DILAKUKAN OPERASI,
SKRINING DAN ASESMEN NYERI DILAKUKAN DENGAN
TEKNIK CRIES
0 1 2
Menangis Tidak Melengking
tinggi
Tidak dapat
ditenangkan
Kebutuhan O2
untuk
mencapai
saturasi
oksigen >95%
Tidak <30% >30%
Peningkatan
tanda vital
Nadi dan
Tensi = atau
< dari nilai
sebelum
operasi
Nadi dan Tensi
meningkat <
20% nilai
preoperatif
Nadi dan
Tensi
meningkat
>20% nilai
preoperatif
Ekspresi Tidak ada Grimas
(meringis)
Meringis atau
mendengkur
Tidak dapat
tidur
Tidak Bayi bangun
pada interval
tertentu
Bayi bangun
selalu
Nilai skor 0 artinya tidak ada
rasa nyeri
Jika nilai skor lebih dari 5
maka bayi post operasi
tersebut merasakan nyeri
sehingga perlu dilakukan
manajemen nyeri dengan
pemberian anlgesik.
Asesmen ulang dilakukan
setiap 2 jam selama 24 jam
pertama setelah dilakukan
tindakan dan setiap 4 jam
pada 48 jam berikutnya.
14. Parameter Finding Points
facial expression relaxed 0
grimace 1
Cry no cry 0
whimper 1
vigorour crying 2
breathing patterns relaxed 0
change in breathing 1
Arms restrained 0
relaxed 0
flexed 1
extended 1
Legs restrained 0
relaxed 0
flexed 1
extended 1
state of arousal sleeping 0
awake 0
fussy 1
ASESMEN dengan Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
Teknik NIPS digunakan untuk melakukan skrining pada bayi
dan anak < 1 tahun.
Tingkat nyeri Intervensi
0-2 = tidak ada
nyeri sampai
nyeri ringan
Tidak ada
3-4 nyeri ringan
sampai moderate
Non
farmakologis
intervensi
dengan asesmen
ulang 30 menit
>4 = nyeri hebat Intervensi non
farmakologis
dan mungkin
farmakologis
dengan asesmen
ulang dalam 3
menit
15. ASESMEN DENGAN BEHAVIORAL PAIN SCALE
(BPS)
TEKNIK SKRINING BPS DIGUNAKAN PADA PASIEN
YANG SEDANG TERVENTILASI DI ICU
Penilaian Deskripsi Skor
Ekspresi
wajah
Santai
Tertekan sebagian (misalnya alis
turun)
Tertekan seluruhnya (misalnya
kelopak mata tertutup)
Grimas (meringis)
1
2
3
4
Pergerakan
anggota
gerak atas
Tidak ada pergerakan
Bengkok sebagian
Bengkok seluruhnya dengan jari
fleksi
Tertarik secara permanen
1
2
3
4
Kepatuhan
terhadap
ventilasi
mekanis
Pergerakan yang masih dapat
ditoleransi
Batuk namun dapat ditoleransi
Melawan ventilator
Tidak dapat mngontrol ventilasi
1
2
3
4
Nilai skor 3
menandakan pasien
tidak merasakan nyeri
Penilaian
Deskripsi
Skor
18. PRINSIP PENGOBATAN
Pengobatan nyeri harus dimulai dari anlagesik
yang paling ringan sampai ke analgesik yang
paling kuat.
NSAID
Opiat lemah
Opiat kuat
(dapat ditambahkan adjuvan seperti
antidepresan, antikonvulsan, dll ----
tergantung kebutuhan individual)
19. Step 1: Nyeri ringan- sedang
Obat non opiat dan adjuvant
NSAID /asetominofen
Terapi adjuvan dpt digunakan sendiri atau kombinasi dg
non opiat
Contoh: kortikosteroid, antidepresan trisiklik,
antikonvulsan, plester lidokain 5%, Capsaicin
Step 2: nyeri moderat sampai berat moderat
Agen opiat spt: kodein, hidrokodon, propoxiphen.
Sering dikombinasi dengan asetominofen atau NSAID
Tramadol agen atipikal baru yg metabolitnya (o-demetil
tramadol) dpt mengikat reseptor opiat mu dan memiliki
karakteristik non opiat. Yaitu sedikit menghambat
reuptake NE dan serotonin
Step 3: Nyeri moderat sampai berat
Morfin, oksikodon, fentanil dan hidromorfin
20. KONSEP ENZIM COX Golongan
Coxib :
• Celecoxib
• Rofecoxib
• Valdecoxib
• dll
21. BAGAIMANA PEMILIHAN OBAT ???
Tergantung dari intensitas nyeri
Memperhatikan kondisi pasien (riwayat
penyakit, kontraindikasi, alergi)
26. TERAPI NON FARMAKOLOGIS
A. Distraksi : nonton TV, musik, nafas dalam
b. Relaksasi : meditasi, yoga, Zen
c. Progress relaksasi
d. Guided Imagery
e. Massage
f. Therapeutik touch
g. Aromatherapy
h. Acupunctur
I. TENS : stimulasi saraf elektrik transkutan
j. Hypnosis