2. Resep
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi,
kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun
electronic untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh
sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara
pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan Resep
menggunakan Formulir 2 sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
4. Sediaan
Farmasi
obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika.
Obat
bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi
yang digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia..
5. Pemusnahan
proses, cara, perbuatan memusnahkan; pembinasaan;
pelenyapan
Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai
dengan jenis dan bentuk sediaan.
Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung
narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin
kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan Formulir
1 sebagaimana terlampir.
6. Melaksanakan
inventarisasi terhadap
sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
yang akan dimusnahkan.
Menyiapkan adminstrasi (
berupa laporan dan
berita acara
pemusnahan).
Mengkoordinasikan
jadwal, metode dan
tempat pemusnahan
kepada pihak terkait
Menyiapkan tempat
pemusnahan
Melakukan pemusnahan
disesuaikan dengan jenis
dan bentuk sediaan.
Membuat laporan
pemusnahan obat dan
perbekalan kesehatan
7. Membuat berita acara pemusnahan.
Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar
Resep lain ditimbang
Resep narkotika dihitung lembarannya
Tata cara pemusnahan:
10. Isi dikeluarkan
dan digerus,
lalu diencerkan
dengan air
Masuk Ke IPAL
Limbah
Kemasan Primer
Dipisahkan
Kemasannya
dibakar atau di
tanam di dalam
tanah
Sediaan kapsul
maka serbuk
dalam cangkang
kapsul
dikeluarkan
Diencerkan
kemudian
cangkang kapsul
ditimbun dalam
tanah.
Semua di
Bakar
dalam
Incenerator
dalam suhu
1200°C
14. Semua di Bakar dalam Incenerator dalam suhu 1200°C
Kemasan (botolnya
) dipecah
Tidak
berdampak
pada
lingkungan
Dibuang ke sal
pembuangan
air/resapan tanah
sedikit demi sedikit
selama periode
tertentu
Isi diencerkan
dengan air
15. Isi dibiarkan tetap
dalam kemasan
aslinya
Dicampur bersama
air, tanah atau
bahan lain
Ditutup rapat
untuk mencegah
terjadinya
resistensi penyakit
yang ada dialam
Semua di Bakar dalam Incenerator dalam suhu 1200°C
16. Lokasi merupakan daerah bebas banjir 100 tahunan
Bebas potensi bencana alam
Tidak terdapat aquifer dibawahnya (min 4 m)
Berjarak min 500 m dari aliran sungai yang mengalir
sepanjang tahun
Curah hujan kecil
Merupakan lokasi yang ditetapkan sebagai lokasi
penimbunan berdasarkan rencana tata ruang
Merupakan daerah yang secara geologis dinyatakan
aman, stabil tidak rawan bencana dan diluar kawasan
lindung
Tidak merupakan daerah resapan air tanah, khusus
yang digunakan untuk air minum.
17. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
dilaksanakan terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang:
• diproduksi tanpa memenuhi persyaratan yang berlaku;
• telah kadaluwarsa;
• tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan;
• dicabut izin edarnya;
• berhubungan dengan tindak pidana di bidang sediaan
farmasi dan alat kesehatan
18. • badan usaha yang memproduksi dan/atau
mengedarkan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, dan/atau orang yang bertanggung
jawab atas sarana kesehatan dan/atau
Pemerintah.
Pemusnahan sediaan farmasi dan
alat kesehatan dilaksanakan oleh
• Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pemusnahan sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang berhubungan
dengan tindak pidana di bidang
sediaan farmasi dan alat
kesehatan dilaksanakan oleh
• memperhatikan dampak terhadap kesehatan
manusia serta upaya pelestarian lingkungan
hidup
Pemusnahan sediaan farmasi dan
alat kesehatan dilaksanakan
dengan
19. • waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan
sediaan farmasi dan alat kesehatan;
• jumlah dan jenis sediaan farmasi dan alat
kesehatan;
• nama penanggung jawab pelaksana pemusnahan
sediaan farmasi dan alat kesehatan;
• nama satu orang saksi dalam pelaksanaan
pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
pemusnahan sediaan
farmasi dan alat
kesehatan harus
dilaporkan kepada
Menteri. Laporan
pemusnahan sediaan
farmasi dan alat
kesehatan sekurang-
kurangnya memuat
keterangan:
Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
ditandatangani oleh penanggung jawab dan saksi dalam
pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
23. Pemusnahan Narkotika,
Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi hanya
dilakukan dalam hal:
• diproduksi tanpa memenuhi standar dan
persyaratan yang berlaku dan/atau tidak
dapat diolah kembali;
• telah kadaluarsa;
• tidak memenuhi syarat untuk digunakan
pada pelayanan kesehatan dan/atau untuk
pengembangan ilmu pengetahuan,
termasuk sisa penggunaan;
• dibatalkan izin edarnya; atau
• berhubungan dengan tindak pidana.
24. Pemusnahan dilaksanakan oleh Industri Farmasi, PBF,
Instalasi Farmasi Pemerintah, Apotek, Instalasi Farmasi
Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, Lembaga Ilmu
Pengetahuan, Dokter atau Toko Obat.
Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi yang berhubungan
dengan tindak pidana dilaksanakan oleh instansi pemerintah yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
25. Pemusnahan Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi harus dilakukan dengan:
• tidak mencemari lingkungan; dan
• tidak membahayakan kesehatan
masyarakat.
26. Tahapan Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi
a. penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas distribusi/fasilitas pelayanan
kefarmasian/pimpinan lembaga/dokter praktik perorangan menyampaikan
surat pemberitahuan dan permohonan saksi kepada:
1. Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, bagi
Instalasi Farmasi Pemerintah Pusat;
2. Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan
Makanan setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF, Lembaga Ilmu
Pengetahuan, atau Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi; atau
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas
Obat dan Makanan setempat, bagi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,
Instalasi Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Pemerintah Kabupaten/Kota,
Dokter, atau Toko Obat.
27. b. Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dinas
Kesehatan Provinsi, Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan
setempat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan petugas di
lingkungannya menjadi saksi pemusnahan sesuai dengan surat permohonan
sebagai saksi.
c. Pemusnahan disaksikan oleh petugas yang telah ditetapkan sebagaimana
dimaksud pada huruf b.
d. Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk bahan baku, produk
antara, dan produk ruahan harus dilakukan sampling untuk kepentingan pengujian
oleh petugas yang berwenang sebelum dilakukan pemusnahan.
e. Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi harus dilakukan
pemastian kebenaran secara organoleptis oleh saksi sebelum dilakukan pemusnahan.
Dalam hal Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi dilakukan oleh pihak ketiga, wajib disaksikan oleh
pemilik Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dan saksi
yang telah ditetapkan
28. Penanggung jawab
fasilitas
produksi/fasilitas
distribusi/fasilitas
pelayanan
kefarmasian/pimpina
n lembaga/dokter
praktik perorangan
yang melaksanakan
pemusnahan
Narkotika,
Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi
harus membuat
Berita Acara
Pemusnahan.
Berita Acara Pemusnahan , paling sedikit
memuat:
• hari, tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan;
• tempat pemusnahan;
• nama penanggung jawab fasilitas
produksi/fasilitas distribusi/fasilitas
pelayanan kefarmasian/pimpinan
lembaga/dokter praktik perorangan;
• nama petugas kesehatan yang menjadi saksi
dan saksi lain badan/sarana tersebut;
• nama dan jumlah Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor Farmasi yang dimusnahkan;
• cara pemusnahan; dan
• tanda tangan penanggung jawab fasilitas
produksi/fasilitas distribusi/fasilitas
pelayanan kefarmasian/pimpinan lembaga/
dokter praktik perorangan dan saksi.
Berita Acara
Pemusnahan
sebagaimana
dimaksud dibuat
dalam rangkap 3
(tiga) dan
tembusannya
disampaikan kepada
Direktur Jenderal
dan Kepala
Badan/Kepala Balai
menggunakan
contoh sebagaimana
tercantum dalam
Formulir 10
terlampir.
33. No Nama Obat Exp date Jumlah
1 Asam Mefenamat 500 mg April 2022 1 strip
2 Hidrokortison 1% cream Juli 2021 1 tube
3 Salbutamol tab 2 mg Mei 2023 1 strip
4 Allopurinol 100 mg Agustus 2019 1 box
Seorang apoteker di Apotek telah melakukan stock opname dan ditemukan obat
sebagaimana tabel berikut. Apotek terletak di Jl. Delima Raya No.1B Jakarta
Timur, Telp 021 234578.
No.SIPA : 090/2.34.0/34.73.07/-1.800.3/2016
Tugas:
1. Tentukan obat yang exp date dan tulis cara pemusnahan obat tersebut
2. Isilah form berita acara pemusnahan obat tsb.