1. Nama :
Muhammad
Fathul Umam
NIM :
08/273113/EK/17268
Tugas : Meringkas Artikel “Islamic Accounting – A Primer”
1" Pendahuluan
Bagi para akuntan profesional yang telah membangun akuntansi sebagai ide,
disiplin ilmu yang bersifat teknis dan bebas nilai, ide untuk mencantumkan ajektiva
agama pada akuntansi bisa berdampak buruk.
Di sisi lain perkembangan perbankan Syari’ah dan Lembaga Keuangan
Syari’ah yang akhir-akhir ini dirangkul oleh institusi kapitalis seperti Citibank, HSBC,
dan ANZ mungkin menarik perhatian untuk memperoleh peluang baru.
Apa itu Akuntansi Syari’ah? Penambahan kata “Syari’ah” menimbulkan
justifikasi dan prima-facie tentang perbedaan utama dan penting antara Bank Syari’ah
dan Akuntansi Syari’ah.
2" Makna Akuntansi Syari’ah
Akuntansi Syari’ah dapat didefinisi sebagai proses akuntansi yang
menyediakan informasi untuk pemegang pancang (stakeholder) sebuah entitas untuk
dapat memastikan entitas tersebut beroperasi secara berkelanjutan dalam bingkai
aturan Syari’ah dan mencapai tujuan sosio-ekonomi. Akuntansi Syari’ah juga
merupakan alat untuk mengevaluasi diri setiap Muslim di hadapan Tuhan
(muhasabah).
Akuntansi konvensional didefinisi sebagai kegiatan mengidentifikasi,
mencatat, mengklasifikasi, menginterpetasi, dan mengkomunikasikan peristiwa-
peristiwa ekonomi kepada para pengguna informasi untuk dapat mengambil
keputusan. Dari definisi tersebut tampak persamaan antara akuntansi konvensional
dan akuntansi Syari’ah yaitu menyediakan informasi.
Adapun perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:
1" Tujuan penyediaan informasi
Tujuan utama akuntansi konvensional adalah bagaimana mengalokasikan
sumber daya yang terbatas secara efisien dan mencapai keuntungan agar dapat
digunakan sebagai pertimbangan oleh pengguna dalam berinvestasi.
Akuntansi Syari’ah mengharapkan para pengguna dapat memastikan organisasi
Syari’ah mematuhi asas dan hukum Islam dalam mencapai tujuannya.
Halaman| 1
2. Pada level dasar dapat dikatakan bahwa organisasi Syari’ah berbeda dengan
organisasi konvbensional dalam memastikan kepatuhan terhadap prinsip dan
hukum Syari’ah dan berusaha untuk mencapai tujuan sosio-ekonomi tertentu
yang didorong oleh Islam.
2 Tipe informasi yang diidentifikasi
Akuntansi konvensional fokus pada pengidentifikasian peristiwa ekonomi saja.
Sedangkan akuntansi Syari’ah mengidentifikasi peristiwa dan transaksi sosio-
ekonomi dan agama.
Hal pertama yang dilakukan dalam kuntansi konvensional yang diajarkan oleh
kurikulum Amerika adalah melakukan pembukuan hingga membuat laporan
keuangan yang fokus pada moneter. Namun demikian tak berarti bahwa
akuntansi Syari’ah tidak berfokus pada uang. Selain dalam hal larangan
pendapatan berbasis bunga (riba), bagi hasil adalah lebih penting dalam
akuntansi Syari’ah.
Bagaimanapun akuntansi Syari’ah bersifat lebih holistik dalam pelaporan. Baik
pengukuran finansial maupun nonfinansial, harus mempertimbangkan peristiwa
dan transaksi eknomi, sosial, lingkungan, dan agama. Hal ini harus pula diukur
dan dilaporkan.
3 Pengguna informasi
Meskipun profesi mengakui adanya perbedaan pengguna laporan keuangan,
namun pengguna yang dituju oleh laporan keuangan akuntansi konvensional
adalah para pemegang saham dan kreditur.
Dari perkembangan terakhir dalam keuangan dan pasar modal akuntansi
konvensional tampaknya melayani para pemodal dari kalangan elit saja. Hal ini
berdampak pada: yang kaya semakin kaya.
Akuntansi Syari’ah melayani seluruh lapisan pemegang pancang (stakeholder).
Tak hanya yang kaya saja, namun masyarakat secara luas juga dapat membuat
perusahaan bertanggung jawab pada perilakunya dan memastikan perusahaan
tunduk pada prinsip Syariah, tidak merugikan pihak lain, dengan menghasilkan
pendapatan secara etis serta mencapai dan mendistribusikan kesejahteraan pada
seluruh anggota masyarakat.
3 Perpaduan Akuntansi dan Agama
Saat akuntansi konvensional digunakan secara luas benarkah tidak ada aspek
lain yang tersembunyi? Bagaimana dengan kedua hal berikut:
1 Apakah akuntansi konvensional bebas nilai dan tujuan sebagaimana
digambarkan atau apakah ada aspek yang tersembunyi?
2 Masalah istilah – karakter dan sumber pengetahuan.
Halaman| 2
3. Beberapa tahun yang lalu negara-negara di Eropa dan Komunis menerapkan
sistem perekonomian yang berbeda dalam akuntansi. Hal ini pulalah yang nantinya
membedakan pengaruh pada kemajuan perekonomian negara yang menggunakannya.
Istilah Kapitalis tidak digunakan pada akuntansi konvensional sebagaimana
penambahan istilah Syari’ah (Islamic) pada akuntansi Syari’ah yang membahas pula
hubungan manusia dengan Tuhan. Berdasarkan hal-hal yang bersifat implisit ini
akuntansi tidaklah bersifat objektif, netral dan bebas nilai.
4% Prima-Facie Akuntansi Syari’ah
Akuntansi adalah seperangkat alat untuk mencapai beberapa tujuan. Agar
berguna, tia harus relevan terhadap tujuan. Adalah hal yang umum mengetahui tujuan
akuntansi konvensioanl sebagaimana berlaku. Akan tetapi akuntansi Syari’ah sangat
mungkin lebih baik dalam hal mencapai tujuan institusi dan dinividu yang berorientasi
pada sosio-ekonomi dan agama.
Halaman| 3