SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 1
MODUL AKUNTANSI UNTUK PAROKI
I. Pendahuluan
Pendahuluan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 menyebutkan
bahwa karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan
utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba
memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain
yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.
Gereja, yang merupakan organisasi nirlaba, akan melakukan pelaporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas berbagai jenis dan
jumlah sumbangan yang telah diterima. Dengan mengacu pada standar yang sama,
maka laporan keuangan gereja dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan
memiliki daya banding yang tinggi.
Lebih jauh lagi, informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut dapat
digunakan oleh berbagai pihak (pengguna) untuk mengambil keputusan yang terkait
dengan relasi berbagai pihak tersebut dengan gereja. Laporan keuangan tersebut dapat
disajikan secara transparan dan kredibel apabila terdapat sistem informasi yang
mendukung, yaitu sistem informasi akuntansi.
II. Definisi dan Proses Akuntansi
Informasi, termasuk informasi akuntansi, merupakan hasil akhir proses
pengolahan data. Oleh karena itu, informasi akuntansi diperoleh dari suatu proses
akuntansi. Awal dari sebuah proses akuntansi adalah transaksi keuangan, sehingga
dapat dikatakan bahwa transaksi keuangan merupakan data akuntansi.
Untuk selanjutnya, data akuntansi ini diproses menjadi informasi akuntansi.
Proses mengubah data akuntansi menjadi informasi akuntansi disebut proses akuntansi
(accounting process). Proses akuntansi tersebut meliputi serangkaian kegiatan, yaitu
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan transaksi
keuangan.
Kegiatan pencatatan dan penggolongan adalah proses yang dilakukan secara
rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, sedangkan kegiatan
pelaporan dan penganalisisan biasanya hanya dilakukan pada akhir periode tertentu.
III. Transaksi Keuangan
Dari bagan di atas, proses akuntansi diawali atau dimulai dengan keberadaan
transaksi keuangan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai transaksi keuangan
menjadi penting. Transaksi keuangan dapat didefinisikan sebagai berikut:
“semua peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan keuangan secara langsung
atau tidak langsung dalam gereja”.
IV. Prinsip-prinsip Akuntansi
Informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara obyektif agar
bermanfaat bagi pemakainya. Ada tiga aturan yang perlu dibahas, yaitu: konsep entitas,
prinsip obyektifitas dan prinsip cost(biaya)
Transaksi
Keuangan
Pencatatan Penggolongan Peringkasan
Pelaporan
Penganalisaan
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 2
A. Konsep Entitas
Konsep yang paling mendasar di dalam akuntansi adalah entitas atau kesatuan
usaha. Hal ini berarti bahwa semua transaksi keuangan yang menyangkut
Gereja [PGPM] dipisahkan dengan transaksi keuangan Pasturan, KAS, dan
Pengurus secara pribadi,
B. Prinsip Obyektivitas.
Catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan pada data yang bisa dipercaya
sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat guna dan berguna. Data
yang bisa dipercaya adalah data yang bisa diverifikasi (diperiksa kebenarannya).
Data semacam itu harus bisa dikonfirmasi oleh pengamat yang independen.
Oleh karena itu catatan akuntansi harus didasarkan pada informasi yang berawal
dari kegiatan yang didokumentasikan dalam bentuk bukti yang obyektif.
C. Prinsip Cost (Biaya)
Prinsip cost atau prinsip biaya menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli
atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Meskipun
pembeli tahu bahwa harga mungkin masih dapat ditawar, tetapi barang atau jasa
yang dibeli akan dicatat dengan harga yang sesungguhnya disepakati dalam
transaksi yang bersangkutan.
V. Persamaan Akuntansi
Secara matematis relasi antara harta dan sumber harta dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan akuntansi. Konsep persamaan akuntansi sangat penting untuk
dipahami, karena persamaan ini akan menjadi pedoman utama dari proses akuntansi.
Dengan kata lain, proses pencatatan transaksi keuangan gereja didasarkan pada
persamaan akuntansi.
Berikut ini adalah bentuk persamaan akuntansi:
 Aturan Pendebetan dan Pengkreditan
Secara teknis, aturan ini adalah aturan mengenai pertambahan dan
pengurangan jumlah rupiah sebuah rekening karena gereja melakukan transaksi
keuangan.
Aturan pendebetan dan pengkreditan mengacu pada konsep dasar persamaan
akuntansi. Dengan kata lain, aturan ini mendasarkan pada logika persamaan dasar
akuntansi. Berikut ini akan dijelaskan kaitan persamaan akuntansi dengan aturan
pendebetan dan pengkreditan suatu rekening.
Berdasarkan persamaan akuntansi di bawah ini, aktiva terdapat di sisi kiri,
sedangkan hutang dan aktiva bersih terdapat di sisi kanan tanda sama dengan (=).
Berdasarkan pemahaman atas persamaan akuntansi, maka proses penyediaan
Gereja Pengurus
Pasturan
KAS
PGPM
AKTIVA HUTANG AKTIVA BERSIH
= +
AKTIVA HUTANG AKTIVA BERSIH
= +
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 3
informasi akuntansi dapat dilakukan. Secara umum, informasi akuntansi dapat
dibedakan menjadi lima kelompok utama, yaitu informasi mengenai aktiva, hutang,
aktiva bersih, penerimaan dan biaya.
Untuk memperoleh kelima informasi akuntansi di atas, maka data akuntansi
mengenai aktiva, hutang, aktiva bersih, penerimaan dan biaya diperlukan. Data
akuntansi ini diperoleh dari serangkaian kegiatan dalam proses akuntansi.
 Rekening Riil dan Nominal
Kegiatan pertama dalam proses akuntansi adalah pencatatan. Alat yang
digunakan untuk mencatat data akuntansi disebut rekening. Jumlah dan nama rekening
bergantung pada informasi akuntansi yang hendak disediakan. Jenis rekeningdibedakan
menjadi dua, yaitu rekening riil dan rekening nominal.
 Rekening Riil
Rekening riil adalah rekening-rekening yang diperlukan untuk menyediakan
informasi akuntansi mengenai aktiva, hutang dan aktiva bersih. Rekening riil
terdiri dari rekening aktiva, rekening hutang dan rekening aktiva bersih.
 Rekening Nominal
Rekening nominal adalah rekening-rekening yang berkaitan dengan penyediaan
informasi akuntansi mengenai penerimaan dan biaya. Oleh karena itu, rekening
nominal terdiri dari rekening penerimaan dan rekening biaya.
Dalam bentuk skema, penggolongan di atas adalah sebagai berikut:
 Aturan Pendebetan dan Pengkreditan Rekening Riil
Di bawah ini adalah aturan pendebetan dan pengkreditan untuk rekening riil,
yaitu rekening aktiva, rekening hutang dan rekening aktiva bersih. Adapun aturan
tersebut adalah sebagai berikut :
 Apabila aktiva bertambah, maka rekening aktiva didebet (dicatat di sisi kiri)
 Apabila hutang bertambah, maka rekening hutang dikredit (dicatat di sisi
kanan)
 Apabila aktiva bersih bertambah, maka rekening aktiva bersih dikredit (dicatat
di sisi kanan)
Demikian pula sebaliknya;
 Apabila aktiva berkurang, maka rekening aktiva dikredit (dicatat di sisi kanan)
 Apabila hutang berkurang, maka rekening hutang didebet (dicatat di sisi kiri)
 Apabila aktiva bersih berkurang, maka rekening aktiva bersih didebet (dicatat di
sisi kiri)
Rekening
Rekening
Aktiva
Rekening
Hutang
Rekening
Aktiva Bersih
Rekening
Penerimaan
Rekening
Biaya
Rekening
Nominal
Rekening
Riil
AKTIVA HUTANG AKTIVA BERSIH
= +
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 4
Aturan pendebetan dan pengkreditan rekening riil di atas dapat disajikan dalam
bentuk bagan berikut ini:
Rekening Aktiva
Debet Kredit
+ 
Rekening Hutang
Debet Kredit
 +
Rekening Aktiva Bersih
Debet Kredit
 +
 Aturan Pendebetan dan Pengkreditan Rekening Nominal
Di bawah ini adalah aturan pendebetan dan pengkreditan untuk rekening
nominal, yaitu rekening penerimaan dan rekening biaya. Aturan pendebetan dan
pengkreditan rekening penerimaan dan rekening biaya mengacu pada aturan
pendebetan dan pengkreditan rekening aktiva bersih. Hal ini dikarenakan selisih antara
penerimaan dan biaya, yaitu surplus atau defisit, akan mempengaruhi jumlah rupiah
rekening aktiva bersih.
 Karena surplus akan menambah aktiva bersih, maka rekening penerimaan
cenderung akan menambah aktiva bersih. (Aktiva Bersih bertambah => di Kredit)
 Karena defisit akan mengurangi aktiva bersih, maka rekening biaya cenderung akan
mengurangi aktiva bersih (Aktiva Bersih berkurang => di Debet)
Adapun aturan tersebut adalah sebagai berikut :
 Apabila penerimaan bertambah, maka rekening penerimaan dikredit (dicatat di
sisi kanan)
 Apabila biaya bertambah, maka rekening biaya didebet (dicatat di sisi kiri)
Demikian pula sebaliknya;
 Apabila penerimaan berkurang, maka rekening penerimaan didebet (dicatat di
sisi kiri)
 Apabila biaya berkurang, maka rekening biaya dikredit (dicatat di sisi kanan)
Aturan pendebetan dan pengkreditan rekening nominal di atas dapat disajikan
dalam bentuk bagan berikut ini:
Penerimaan
Debet Kredit
 +
Biaya
Debet Kredit
+ 
AKTIVA HUTANG AKTIVA BERSIH
= +
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 5
VI. Jurnal
Rekening dan aturan pendebetan dan pengkreditan digunakan dalam proses
pencatatan dan peringkasan transaksi keuangan menggunakan buku catatan. Buku
yang pertama kali mencatat transaksi keuangan adalah jurnal. Jurnal dibuat
berdasarkan bukti transaksi.
Jurnal
Jurnal adalah buku untuk mencatat terjadinya transaksi keuangan secara
kronologis dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan rekening yang
harus dikredit dengan jumlah rupiah sisi debet sama dengan jumlah rupiah sisi kredit.
Kegunaan Jurnal
Selain merupakan buku pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan, jurnal mempunyai beberapa kegunan. Secara teknis, jurnal mempunyai
manfaat sebagai berikut:
a. Menunjukkan rekening yang terpengaruh oleh transaksi keuangan.
b. Menggambarkan urutan waktu transaksi keuangan terjadi.
c. Memberikan informasi ringkas mengenai transaksi keuangan.
d. Memudahkan dalam menemukan kesalahan yang terjadi dalam proses
pencatatan
Bentuk Jurnal
Secara umum bentuk jurnal adalah sebagai berikut:
Jurnal
Hal:
Tanggal Kode Keterangan Jumlah
Rekening Debet Kredit
(2) (3) (4)
Keterangan:
 Kolom Tanggal
Kolom ini diisi dengn tanggal transaksi terjadi untuk tahun dan bulan transaksi
 Kode Rekening : diisikan kode rekening dari rekening yang yang digunakan
 Kolom Keterangan
 Kolom ini diisi dengan nama rekening yang didebet dan dikredit
 Kolom ini juga diisi dengan keterangan ringkas tentang transaksi
 Kolom Jumlah
Kolom ini diisi dengan jumlah rupiah yang didebet dan dikredit
Langkah-Langkah Penjurnalan secara Manual
Langkah-langkah dalam melakukan pencatatan atau penjurnalan suatu transaksi
keuangan adalah sebagai berikut:
a. Menuliskan tanggal, bulan, dan tahun pada saat transaksi terjadi dalam kolom
tanggal.
b. Menuliskan no kode rekening pada saat transaksi terjadi dalam kolom kode
rekening.
Transaksi
Keuangan
Pencatatan
JURNAL
Penggolongan
BUKU BESAR
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 6
c. Menuliskan nama rekening yang didebet pada kolom nama rekening dan
keterangan (2), merapat pada sebelah kiri kolom
d. Menuliskan jumlah rupiah yang didebet pada kolom debet (3).
e. Menuliskan nama rekening yang dikredit pada kolom nama rekening dan
keterangan (2), menjorok ke sebelah kanan kolom
f. Menuliskan jumlah rupiah yang dikredit pada kolom kredit (4).
VII. Analisa Transaksi Keuangan
Setiap transaksi keuangan yang terjadi di dalam gereja akan dicacat dengan
sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini mengatur, bahwa pencataan transaksi
keuangan akan mempengaruhi dua rekening atau lebih dengan jumlah rupiah sisi debet
harus sama dengan jumlah rupiah sisi kredit.
Dasar dari sistem pembukuan berpasangan ini adalah persamaan akuntansi.
Oleh karena itu setiap transaksi keuangan perlu dianalisa sebelum dilakukan
pencatatan. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan pemahaman atas jenis rekening
serta aturan pendebetan dan pengkreditan. Adapun analisa transaksi keuangan meliputi
langkah-langkah berikut ini :
 Transaksi Keuangan
 Analisa Dasar
 Analisa Debet dan Kredit
VIII. Manfaat Voucer
Voucer sangat penting artinya untuk mewujudkan akuntabilitas di dalam gereja
karena peristiwa transaksi keuangan di dalam gereja perlu voucer untuk merekamnya.
Dalam Gereja voucer bermanfaat untuk :
1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi keuangan dalam gereja.
2. Merekam data transaksi keuangan dalam gereja.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian
dalam bentuk tulisan.
4. Menyampaikan informasi pokok dari satu orang/unit ke orang/unit lain dalam gereja
atau ke pihak luar.
Macam-macam Bukti dan Voucer:
1. Tanda Terima
Bukti ini berfungsi sebagai bukti penerimaan Kas/Bank. Dalam bukti ini terdapat no
urut bukti yang tercetak sebagai pengendalian interen, Romo paroki dan Bendahara
harus mengecek no urut ini apakah ada yang hilang. Jika terjadi kerusakan bukti
maka harus dibuatkan berita acara dan disimpan.
Bukti ini ditandatanganni oleh penyetor, penerima dan diotorisasi/ditandatangani
oleh Romo Paroki dan Bendahara. Bukti ini rangkap dua, yang asli diberikan pada
penyetor/penyumbang dan tindasannya untuk bagian pembukuan/bendahara. Pada
waktu tertentu gereja harus memberikan laporan rekap sumbangan(tanda ucapan
terima kasih) kepada donatur atau diumumkan melalui media paroki.
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 7
2. Bukti Pembayaran
Bukti ini berfungsi sebagai bukti pembayaran Kas/Bank. Bukti ini ditandatanganni
oleh kasir dan penerima serta diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan
Bendahara. Bukti ini rangkap dua, yang asli diberikan pada pembukuan/bendahara
dan tindasannya untuk penerima. Nama dan alamat penerima dan tanggal transaksi
harus jelas sebagai pengendalian intern. Saat memasukkan data transaksi
keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani bukti sebagai bukti
bahwa transaksi telah diinput.
3. Voucer Bukti Kas Keluar
Voucer ini berfungsi sebagai bukti transaksi internal pembayaran melalui Kas dan
sebagai dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatangani oleh kasir dan penerima serta
diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Nama dan alamat
penerima serta tanggal transaksi harus jelas sebagai pengendalian intern Saat
memasukkan data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib
menandatangani voucer sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput.
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 8
 Pengeluaran kurang dari 100.000 diharapkan lewat Kas Kecil Dewan Paroki.
 Pengeluaran antara 100.000 s/d 1.000.000 minimal diotorisasi oleh Bendahara
Paroki.
 Pengeluaran lebih dari 1.000.000 menggunakan cek dan harus diotorisasi oleh
Bendahara Paroki dan Romo Paroki.
4. Voucer Bukti Bank Keluar
Voucer ini berfungsi sebagai bukti transaksi internal pembayaran lewat Bank dan
sebagai dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatanganni oleh kasir dan penerima
serta diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Nama dan alamat
penerima dan tanggal transaksi harus jelas sebagai pengendalian intern. Pada akhir
periode saldo bank harus dicek dengan rekening koran bulanan. Saat memasukkan
data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer
sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput.
 Pengeluaran lebih dari 1.000.000 menggunakan cek dan harus diotorisasi oleh
Bendahara Paroki dan Romo Paroki.
5. Voucer Bukti Kas Masuk
Voucer ini berfungsi sebagai bukti transaksi internal penerimaan Kas dan sebagai
dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatanganni penerima serta diotorisasi/ditandatangani
oleh Romo Paroki dan Bendahara. Nama dan alamat penyetor dan tanggal transaksi
harus jelas sebagai pengendalian intern Saat memasukkan data transaksi keuangan
ke dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer sebagai bukti bahwa
transaksi telah diinput.
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 9
6. Voucer Bukti Bank Masuk
Voucer ini berfungsi sebagai bukti transaksi internal penerimaan lewat Bank dan
sebagai dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatanganni oleh penerima serta
diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Nama dan alamat
penyetor dan tanggal transaksi harus jelas sebagai pengendalian intern Pada akhir
periode saldo bank harus dicek dengan rekening koran bulanan Saat memasukkan
data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer
sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput.
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 10
7. Voucer Bukti Memorial
Voucer ini berfungsi sebagai bukti jika terjadi penyesuaian dan sebagai dokumen
akuntansi. Voucer ini ditandatanganni oleh operatordan diotorisasi/ditandatangani
oleh Romo Paroki dan Bendahara. Saat memasukkan data transaksi keuangan ke
dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer sebagai bukti bahwa
transaksi telah diinput.
Tanggal dalam kolom tanda tangan diisi saat tanggal otorisasi,
IX. Prosedur dan Sistem Akuntansi Paroki
Prosedur Pengeluaran Kas Besar dan Bank (lihat lampiran)
1. Bagian Pembukuan memeriksa bukti-bukti yang berkaitan dengan bukti permintaan
pengeluaran Kas/Bank.
2. Bagian Pembukuan memberi otorisasi.
3. Bukti-bukti yang diotorisasi diserahkan kepada Bendahara, bendahara lalu membuat
Bukti Kas Keluar/BKK atau Bukti Bank Keluar dan meminta otorisasi kepada romo
paroki.
4. Bukti Kas Keluar/BKK atau Bukti Bank Keluar yang diotorisasi romo paroki
diserahkan kepada Bagiam pembukuan beserta uang.
5. Bagian pembukuan membuat verifikasi dan otorisasi dan diserahkan kembali ke
bendahara.
6. Bendahara berdasarkan Bukti Kas Keluar/BKK atau Bukti Bank Keluar yang
diotorisasi mencatat ke dalam buku harian dan kemudian menyerahkan Bukti Kas
Keluar/BKK atau Bukti Bank Keluar yang diotorisasi dan bukti-bukti pendukungnya
kepada bagian administrasi.
7. Bagian administrasi menginput ke dalam komputer dan memberi tip mark/otorisasi
bahwa proses otorisasi telah dilakukan.
Prosedur Penerimaan Kas Besar dan Bank (lihat lampiran)
Sumbangan
1. Uang atau cek dari donatur diberikan kepada bendahara, bendahara lalu membuat
Bukti Kas Masuk/BKM atau Bukti Bank Masuk/BBM dan meminta otorisasi kepada
romo paroki.
2. Bukti Kas Masuk/BKM atau Bukti Bank Masuk/BBM yang diotorisasi romo paroki
diberikan kepada donatur sebagai bukti tanda terima.
3. Bendahara menyimpan uang/cek dan menyerahkan Bukti Kas Masuk/BKM atau
Bukti Bank Masuk/BBM yang diotorisasi romo paroki kepada bagian pembukuan dan
bagian administrasi.
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 11
4. Bagian pembukuan mencatat transaksi penerimaan uang/cek
5. Bagian administrasi menginput ke dalam komputer dan memberi tanda/tip mark
bahwa sudah dilakukan proses penginputan.
6. Bendahara memberikan tanda ucapan terimakasih/diumumkan lewat media paroki
yang diketahui romo paroki.
Prosedur Pengeluaran Kas Kecil. (lihat lampiran)
1. Seksi yang membutuhkan meminta kas bon dan menandatangani bukti kas bon.
2. Bendahara kas kecil melakukan verifikasi dan membuat otorisasi.
3. Bendahara kas kecil memberikan sejumlah uang yang diminta dan melakukan
pencatatan.
4. Dalam jangka waktu tertentu seksi yang membutuhkan harus segera menyerahkan
bukti asli dan mengembalikan uang jika sisa kepada bendahara kas kecil.
5. Bendahara kas kecil membuat bukti pengeluaran Kas Kecil dan mencatat kedalam
buku intisar Pengeluaran Kas Kecil.
Prosedur Pengisian Kas Kecil. (lihat lampiran)
1. Pada saat saldo kas kecil menipis, bendahara kas kecil menyerahkan iktisar
Pengeluaran Kas kecil dan bukti-bukti asli kepada bendahara paroki.
2. Bendahara paroki memeriksa dan memverifikasi catatan iktisar Pengeluaran Kas
Kecil dan membubuhkan cap lunas pada bukti-bukti asli.
3. Bendahara Paroki membuat bukti kas keluar atau bank Keluar serta meminta
otorisasi kepada romo paroki.
4. Bendahara paroki lalu menyerahkan sejumlah uang beserta bukti kas keluar atau
bank Keluar kepada Bendahara Kas Kecil supaya ditandatangani.
5. Bendahara berdasarkan Bukti Kas Keluar/Bukti Bank Keluar mencatat transaksi ke
dalam buku harian.
6. Bendahara menyerahkan Bukti Kas Keluar/Bukti Bank Keluar kepada bagian
pembukuan untuk dicatat dan kepada bagian administrasi.
7. Bagian administrasi menginput ke dalam komputer sambil memberi tanda telah
diinput ke dalam komputer.
X. Pencatatan Dana Kas kecil menggunakan imprest sistem sebagai berikut.
1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit
rekening Dana Kas Kecil Dewan Paroki. Saldo rekening Dana Kas Kecil Dewan
Paroki ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika
saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikan atau dikurangi.
2. Pengeluaran dana kas kecil dewan paroki tidak dicatat dalam jurnal (sehingga tidak
mengkredit rekening Dana Kas Kecil). Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil
dikumpulkan dalam arsip sementara oleh bendahara kas kecil.
3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam
kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali kas kecil ini dilakukan
dengan cekdan dicatat dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening
Kas Dewan Paroki. Rekening dana kas kecil tidak terpengaruh dengan pengeluaran
dana kas kecil. Dengan demikian pengawasan terhadap dana kas kecil mudah
dilakukan, yaitu dengan secara periodik atau secara mendadak menghitung dana
kas kecil. Jumlah uang yang ada ditambah dengan permintaan pengeluaran kas
kecil yang belum dipertanggungjawabkan dan bukti pengeluaran dana kas kecil,
harus sama dengan saldo rekening dana kas kecil yang tercantum dalam buku
besar.
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 12
Contoh Analisa Transaksi
Penerimaan melalui Kas
Tgl. 03/02/2006 Diterima sumbangan umat untuk bea siswa sebesar Rp. 150.000,-
dan sebesar Rp. 2.750.000,-- untuk pembangunan gereja tunai.
Analisa Dasar
Aktiva (Kas) bertambah Rp. 2,900,000,00
Penerimaan Sumbangan Pendidikan bertambah Rp.
150,000,00
Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat bertambah
Rp.2,750,000,00
Analisa Debet-
Kredit
Rekening Kas didebet Rp. 2,900,000,00
Rekening Penerimaan Sumbangan Pendidikan dikredit
Rp. 150,000,00
Rekening Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat
dikredit Rp.2,750,000,00
Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah
Debet Kredit
03/02/200
6
1.01.01 Kas Dewan Paroki 2,900,000
4.11.02 Penerimaan Sumbangan Pendidikan 150,000
3.53.13
Penerimaan Sumbangan
Pembangunan Umat
2,750,000
Penerimaan melalui Bank
Tgl. 04/02/2006 Diterima sumbangan umat untuk bea siswa sebesar Rp.
150.000,-- dan sebesar Rp. 2.750.000,-- untuk pembangunan
gereja. Transfer ke Tabungan Bank Artha Graha rek.no.
30030456.9
Analisa Dasar
Aktiva (Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9)
bertambah Rp. 2,900,000,00
Penerimaan Sumbangan Pendidikan bertambah Rp.
150,000,00
Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat bertambah
Rp.2,750,000,00
Analisa Debet-
Kredit
Rekening Tabungan Bank Artha Graha rek. no.
30030456.9 didebet Rp. 2,900,000,00
Rekening Penerimaan Sumbangan Pendidikan
dikredit Rp. 150,000,00
Rekening Penerimaan Sumbangan Pembangunan
Umat dikredit Rp.2,750,000,00
Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah
Debet Kredit
04/02/200
6
1.02.01
Tabungan Bank Artha Graha rek. no.
30030456.9
2,900,000
4.11.02 Penerimaan Sumbangan Pendidikan 150,000
3.53.13
Penerimaan Sumbangan
Pembangunan Umat
2,750,000
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 13
Penerimaan Hutang
Tgl. 04/02/2006 Diterima hutang dari KAS sebesar Rp. 200.750.000,00. Transfer
ke Tabungan Bank Artha Graha rek.no. 30030456.9
Analisa Dasar
Aktiva (Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9)
bertambah Rp. 200,750,000,00
Hutang pada KAS bertambah Rp. 200,750,000,00
Analisa Debet-
Kredit
Rekening Tabungan Bank Artha Graha rek. no.
30030456.9 didebet Rp. 200,750,000,00
Rekening Hutang pada KAS dikredit Rp.200,750,000,00
Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah
Debet Kredit
04/02/200
6
1.02.01
Tabungan Bank Artha Graha rek.
no. 30030456.9
200,750,000
3.21.01 Hutang pada KAS 200,750,000
Pengeluaran melalui Kas
Tgl. 06/02/2006 Dibeli tunai Anggur dan Hosti sebesar Rp. 257.500,00
Analisa Dasar
Biaya (Biaya.Hosti, Anggur, Lilin dll) bertambah Rp.
257.500,00
Aktiva (Kas Dewan Paroki) berkurang Rp. 257.500,00
Analisa Debet-
Kredit
Rekening Biaya Hosti, Anggur, Lilin dll didebet
Rp.257.500,00
Rekening Kas Dewan Paroki dikredit Rp. 257.500,00
Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah
Debet Kredit
06/02/200
6
5.11.01 By.Hosti, Anggur, Lilin dll 257,500
1.01.01 Kas Dewan Paroki 257,500
Pengeluaran melalui Bank
Tgl. 06/02/2006 Dibeli tunai Anggur dan Hosti sebesar Rp. 2.057.500,00 melalui
Tabungan Bank Artha Graha rek.no. 30030456.9
Analisa Dasar
Biaya (Biaya.Hosti, Anggur, Lilin dll) bertambah Rp.
2.057.500,00
Aktiva (Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9)
berkurang Rp. 257.500,00
Analisa Debet-
Kredit
Biaya didebet: Rekening Biaya Hosti, Anggur, Lilin dll
didebet Rp.257.500,00
Aktiva dikredit: Rekening Tabungan Bank Artha Graha
rek. no. 30030456.9 dikredit Rp. 2.057.500,00
Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah
Debet Kredit
06/02/200
6
5.11.01 By.Hosti, Anggur, Lilin dll 2.057,500
1.02.01
Tabungan Bank Artha Graha rek.
no. 30030456.9
2.057,500
Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 14
Pengeluaran Pembayaran Hutang
Tgl. 06/02/2006 Dibayar hutang dari KAS sebesar Rp. 200.750.000,00. Transfer
ke Tabungan Bank Artha Graha rek.no. 30030456.9
Analisa Dasar
Hutang pada KAS berkurang Rp. 200,750,000,00
Aktiva (Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9)
berkurang Rp. 200,750,000,00
Analisa Debet-
Kredit
Rekening Hutang pada KAS didebet Rp.200,750,000,00
Rekening Tabungan Bank Artha Graha rek. no.
30030456.9 dikredit Rp. 200,750,000,00
Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah
Debet Kredit
06/02/200
6
3.21.01 Hutang pada KAS 200,750,000
1.02.01
Tabungan Bank Artha Graha
rek. no. 30030456.9
200,750,000

More Related Content

Similar to MODUL AKUNTANSI UNTUK PAROKI2.doc

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH 3.1 XI.PS.ppt
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH 3.1 XI.PS.pptAKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH 3.1 XI.PS.ppt
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH 3.1 XI.PS.pptrini344016
 
Rian 43219110213
Rian   43219110213Rian   43219110213
Rian 43219110213rian rian
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganIma Rosmiati
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisRiky Obicha
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1Vande Joe
 
Akuntansi perhotela1
Akuntansi perhotela1Akuntansi perhotela1
Akuntansi perhotela1Putra Jaya
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, buku besar dan pelaporan serta implementasiny...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, buku besar dan pelaporan serta implementasiny...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, buku besar dan pelaporan serta implementasiny...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, buku besar dan pelaporan serta implementasiny...MAYANIH
 
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)Hendie Cahya Maladewa
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptPT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptWahyumiEkawanti1
 
Fungsi akuntansi-dalam-pembukuan
Fungsi akuntansi-dalam-pembukuanFungsi akuntansi-dalam-pembukuan
Fungsi akuntansi-dalam-pembukuanhendra sasmita
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiRusdiRustandi6
 
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi DagangAplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi DagangHendraHadiwijaya2
 
akuntansi pajak pertemuan 01-02 pengertian
akuntansi pajak pertemuan 01-02 pengertianakuntansi pajak pertemuan 01-02 pengertian
akuntansi pajak pertemuan 01-02 pengertianAmiLaksmi2
 

Similar to MODUL AKUNTANSI UNTUK PAROKI2.doc (20)

Dasar - dasar Akuntansi
Dasar - dasar AkuntansiDasar - dasar Akuntansi
Dasar - dasar Akuntansi
 
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH 3.1 XI.PS.ppt
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH 3.1 XI.PS.pptAKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH 3.1 XI.PS.ppt
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH 3.1 XI.PS.ppt
 
Rian 43219110213
Rian   43219110213Rian   43219110213
Rian 43219110213
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuangan
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1
 
Akuntansi perhotela1
Akuntansi perhotela1Akuntansi perhotela1
Akuntansi perhotela1
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, buku besar dan pelaporan serta implementasiny...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, buku besar dan pelaporan serta implementasiny...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, buku besar dan pelaporan serta implementasiny...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, buku besar dan pelaporan serta implementasiny...
 
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptPT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
Fungsi akuntansi-dalam-pembukuan
Fungsi akuntansi-dalam-pembukuanFungsi akuntansi-dalam-pembukuan
Fungsi akuntansi-dalam-pembukuan
 
Gak bisa dibuka
Gak bisa dibukaGak bisa dibuka
Gak bisa dibuka
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasi
 
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi DagangAplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
 
akuntansi pajak pertemuan 01-02 pengertian
akuntansi pajak pertemuan 01-02 pengertianakuntansi pajak pertemuan 01-02 pengertian
akuntansi pajak pertemuan 01-02 pengertian
 

Recently uploaded

MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxtajapeda
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJANoorAmelia4
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...SofyanSyamsuddin
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxUPPKBGUYANGAN
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANDwiAyuSitiHartinah
 

Recently uploaded (14)

Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
 

MODUL AKUNTANSI UNTUK PAROKI2.doc

  • 1. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 1 MODUL AKUNTANSI UNTUK PAROKI I. Pendahuluan Pendahuluan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 menyebutkan bahwa karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Gereja, yang merupakan organisasi nirlaba, akan melakukan pelaporan keuangan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas berbagai jenis dan jumlah sumbangan yang telah diterima. Dengan mengacu pada standar yang sama, maka laporan keuangan gereja dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi. Lebih jauh lagi, informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh berbagai pihak (pengguna) untuk mengambil keputusan yang terkait dengan relasi berbagai pihak tersebut dengan gereja. Laporan keuangan tersebut dapat disajikan secara transparan dan kredibel apabila terdapat sistem informasi yang mendukung, yaitu sistem informasi akuntansi. II. Definisi dan Proses Akuntansi Informasi, termasuk informasi akuntansi, merupakan hasil akhir proses pengolahan data. Oleh karena itu, informasi akuntansi diperoleh dari suatu proses akuntansi. Awal dari sebuah proses akuntansi adalah transaksi keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa transaksi keuangan merupakan data akuntansi. Untuk selanjutnya, data akuntansi ini diproses menjadi informasi akuntansi. Proses mengubah data akuntansi menjadi informasi akuntansi disebut proses akuntansi (accounting process). Proses akuntansi tersebut meliputi serangkaian kegiatan, yaitu pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan transaksi keuangan. Kegiatan pencatatan dan penggolongan adalah proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, sedangkan kegiatan pelaporan dan penganalisisan biasanya hanya dilakukan pada akhir periode tertentu. III. Transaksi Keuangan Dari bagan di atas, proses akuntansi diawali atau dimulai dengan keberadaan transaksi keuangan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai transaksi keuangan menjadi penting. Transaksi keuangan dapat didefinisikan sebagai berikut: “semua peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan keuangan secara langsung atau tidak langsung dalam gereja”. IV. Prinsip-prinsip Akuntansi Informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara obyektif agar bermanfaat bagi pemakainya. Ada tiga aturan yang perlu dibahas, yaitu: konsep entitas, prinsip obyektifitas dan prinsip cost(biaya) Transaksi Keuangan Pencatatan Penggolongan Peringkasan Pelaporan Penganalisaan
  • 2. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 2 A. Konsep Entitas Konsep yang paling mendasar di dalam akuntansi adalah entitas atau kesatuan usaha. Hal ini berarti bahwa semua transaksi keuangan yang menyangkut Gereja [PGPM] dipisahkan dengan transaksi keuangan Pasturan, KAS, dan Pengurus secara pribadi, B. Prinsip Obyektivitas. Catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan pada data yang bisa dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat guna dan berguna. Data yang bisa dipercaya adalah data yang bisa diverifikasi (diperiksa kebenarannya). Data semacam itu harus bisa dikonfirmasi oleh pengamat yang independen. Oleh karena itu catatan akuntansi harus didasarkan pada informasi yang berawal dari kegiatan yang didokumentasikan dalam bentuk bukti yang obyektif. C. Prinsip Cost (Biaya) Prinsip cost atau prinsip biaya menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Meskipun pembeli tahu bahwa harga mungkin masih dapat ditawar, tetapi barang atau jasa yang dibeli akan dicatat dengan harga yang sesungguhnya disepakati dalam transaksi yang bersangkutan. V. Persamaan Akuntansi Secara matematis relasi antara harta dan sumber harta dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan akuntansi. Konsep persamaan akuntansi sangat penting untuk dipahami, karena persamaan ini akan menjadi pedoman utama dari proses akuntansi. Dengan kata lain, proses pencatatan transaksi keuangan gereja didasarkan pada persamaan akuntansi. Berikut ini adalah bentuk persamaan akuntansi:  Aturan Pendebetan dan Pengkreditan Secara teknis, aturan ini adalah aturan mengenai pertambahan dan pengurangan jumlah rupiah sebuah rekening karena gereja melakukan transaksi keuangan. Aturan pendebetan dan pengkreditan mengacu pada konsep dasar persamaan akuntansi. Dengan kata lain, aturan ini mendasarkan pada logika persamaan dasar akuntansi. Berikut ini akan dijelaskan kaitan persamaan akuntansi dengan aturan pendebetan dan pengkreditan suatu rekening. Berdasarkan persamaan akuntansi di bawah ini, aktiva terdapat di sisi kiri, sedangkan hutang dan aktiva bersih terdapat di sisi kanan tanda sama dengan (=). Berdasarkan pemahaman atas persamaan akuntansi, maka proses penyediaan Gereja Pengurus Pasturan KAS PGPM AKTIVA HUTANG AKTIVA BERSIH = + AKTIVA HUTANG AKTIVA BERSIH = +
  • 3. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 3 informasi akuntansi dapat dilakukan. Secara umum, informasi akuntansi dapat dibedakan menjadi lima kelompok utama, yaitu informasi mengenai aktiva, hutang, aktiva bersih, penerimaan dan biaya. Untuk memperoleh kelima informasi akuntansi di atas, maka data akuntansi mengenai aktiva, hutang, aktiva bersih, penerimaan dan biaya diperlukan. Data akuntansi ini diperoleh dari serangkaian kegiatan dalam proses akuntansi.  Rekening Riil dan Nominal Kegiatan pertama dalam proses akuntansi adalah pencatatan. Alat yang digunakan untuk mencatat data akuntansi disebut rekening. Jumlah dan nama rekening bergantung pada informasi akuntansi yang hendak disediakan. Jenis rekeningdibedakan menjadi dua, yaitu rekening riil dan rekening nominal.  Rekening Riil Rekening riil adalah rekening-rekening yang diperlukan untuk menyediakan informasi akuntansi mengenai aktiva, hutang dan aktiva bersih. Rekening riil terdiri dari rekening aktiva, rekening hutang dan rekening aktiva bersih.  Rekening Nominal Rekening nominal adalah rekening-rekening yang berkaitan dengan penyediaan informasi akuntansi mengenai penerimaan dan biaya. Oleh karena itu, rekening nominal terdiri dari rekening penerimaan dan rekening biaya. Dalam bentuk skema, penggolongan di atas adalah sebagai berikut:  Aturan Pendebetan dan Pengkreditan Rekening Riil Di bawah ini adalah aturan pendebetan dan pengkreditan untuk rekening riil, yaitu rekening aktiva, rekening hutang dan rekening aktiva bersih. Adapun aturan tersebut adalah sebagai berikut :  Apabila aktiva bertambah, maka rekening aktiva didebet (dicatat di sisi kiri)  Apabila hutang bertambah, maka rekening hutang dikredit (dicatat di sisi kanan)  Apabila aktiva bersih bertambah, maka rekening aktiva bersih dikredit (dicatat di sisi kanan) Demikian pula sebaliknya;  Apabila aktiva berkurang, maka rekening aktiva dikredit (dicatat di sisi kanan)  Apabila hutang berkurang, maka rekening hutang didebet (dicatat di sisi kiri)  Apabila aktiva bersih berkurang, maka rekening aktiva bersih didebet (dicatat di sisi kiri) Rekening Rekening Aktiva Rekening Hutang Rekening Aktiva Bersih Rekening Penerimaan Rekening Biaya Rekening Nominal Rekening Riil AKTIVA HUTANG AKTIVA BERSIH = +
  • 4. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 4 Aturan pendebetan dan pengkreditan rekening riil di atas dapat disajikan dalam bentuk bagan berikut ini: Rekening Aktiva Debet Kredit +  Rekening Hutang Debet Kredit  + Rekening Aktiva Bersih Debet Kredit  +  Aturan Pendebetan dan Pengkreditan Rekening Nominal Di bawah ini adalah aturan pendebetan dan pengkreditan untuk rekening nominal, yaitu rekening penerimaan dan rekening biaya. Aturan pendebetan dan pengkreditan rekening penerimaan dan rekening biaya mengacu pada aturan pendebetan dan pengkreditan rekening aktiva bersih. Hal ini dikarenakan selisih antara penerimaan dan biaya, yaitu surplus atau defisit, akan mempengaruhi jumlah rupiah rekening aktiva bersih.  Karena surplus akan menambah aktiva bersih, maka rekening penerimaan cenderung akan menambah aktiva bersih. (Aktiva Bersih bertambah => di Kredit)  Karena defisit akan mengurangi aktiva bersih, maka rekening biaya cenderung akan mengurangi aktiva bersih (Aktiva Bersih berkurang => di Debet) Adapun aturan tersebut adalah sebagai berikut :  Apabila penerimaan bertambah, maka rekening penerimaan dikredit (dicatat di sisi kanan)  Apabila biaya bertambah, maka rekening biaya didebet (dicatat di sisi kiri) Demikian pula sebaliknya;  Apabila penerimaan berkurang, maka rekening penerimaan didebet (dicatat di sisi kiri)  Apabila biaya berkurang, maka rekening biaya dikredit (dicatat di sisi kanan) Aturan pendebetan dan pengkreditan rekening nominal di atas dapat disajikan dalam bentuk bagan berikut ini: Penerimaan Debet Kredit  + Biaya Debet Kredit +  AKTIVA HUTANG AKTIVA BERSIH = +
  • 5. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 5 VI. Jurnal Rekening dan aturan pendebetan dan pengkreditan digunakan dalam proses pencatatan dan peringkasan transaksi keuangan menggunakan buku catatan. Buku yang pertama kali mencatat transaksi keuangan adalah jurnal. Jurnal dibuat berdasarkan bukti transaksi. Jurnal Jurnal adalah buku untuk mencatat terjadinya transaksi keuangan secara kronologis dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan rekening yang harus dikredit dengan jumlah rupiah sisi debet sama dengan jumlah rupiah sisi kredit. Kegunaan Jurnal Selain merupakan buku pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan, jurnal mempunyai beberapa kegunan. Secara teknis, jurnal mempunyai manfaat sebagai berikut: a. Menunjukkan rekening yang terpengaruh oleh transaksi keuangan. b. Menggambarkan urutan waktu transaksi keuangan terjadi. c. Memberikan informasi ringkas mengenai transaksi keuangan. d. Memudahkan dalam menemukan kesalahan yang terjadi dalam proses pencatatan Bentuk Jurnal Secara umum bentuk jurnal adalah sebagai berikut: Jurnal Hal: Tanggal Kode Keterangan Jumlah Rekening Debet Kredit (2) (3) (4) Keterangan:  Kolom Tanggal Kolom ini diisi dengn tanggal transaksi terjadi untuk tahun dan bulan transaksi  Kode Rekening : diisikan kode rekening dari rekening yang yang digunakan  Kolom Keterangan  Kolom ini diisi dengan nama rekening yang didebet dan dikredit  Kolom ini juga diisi dengan keterangan ringkas tentang transaksi  Kolom Jumlah Kolom ini diisi dengan jumlah rupiah yang didebet dan dikredit Langkah-Langkah Penjurnalan secara Manual Langkah-langkah dalam melakukan pencatatan atau penjurnalan suatu transaksi keuangan adalah sebagai berikut: a. Menuliskan tanggal, bulan, dan tahun pada saat transaksi terjadi dalam kolom tanggal. b. Menuliskan no kode rekening pada saat transaksi terjadi dalam kolom kode rekening. Transaksi Keuangan Pencatatan JURNAL Penggolongan BUKU BESAR
  • 6. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 6 c. Menuliskan nama rekening yang didebet pada kolom nama rekening dan keterangan (2), merapat pada sebelah kiri kolom d. Menuliskan jumlah rupiah yang didebet pada kolom debet (3). e. Menuliskan nama rekening yang dikredit pada kolom nama rekening dan keterangan (2), menjorok ke sebelah kanan kolom f. Menuliskan jumlah rupiah yang dikredit pada kolom kredit (4). VII. Analisa Transaksi Keuangan Setiap transaksi keuangan yang terjadi di dalam gereja akan dicacat dengan sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini mengatur, bahwa pencataan transaksi keuangan akan mempengaruhi dua rekening atau lebih dengan jumlah rupiah sisi debet harus sama dengan jumlah rupiah sisi kredit. Dasar dari sistem pembukuan berpasangan ini adalah persamaan akuntansi. Oleh karena itu setiap transaksi keuangan perlu dianalisa sebelum dilakukan pencatatan. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan pemahaman atas jenis rekening serta aturan pendebetan dan pengkreditan. Adapun analisa transaksi keuangan meliputi langkah-langkah berikut ini :  Transaksi Keuangan  Analisa Dasar  Analisa Debet dan Kredit VIII. Manfaat Voucer Voucer sangat penting artinya untuk mewujudkan akuntabilitas di dalam gereja karena peristiwa transaksi keuangan di dalam gereja perlu voucer untuk merekamnya. Dalam Gereja voucer bermanfaat untuk : 1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi keuangan dalam gereja. 2. Merekam data transaksi keuangan dalam gereja. 3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan. 4. Menyampaikan informasi pokok dari satu orang/unit ke orang/unit lain dalam gereja atau ke pihak luar. Macam-macam Bukti dan Voucer: 1. Tanda Terima Bukti ini berfungsi sebagai bukti penerimaan Kas/Bank. Dalam bukti ini terdapat no urut bukti yang tercetak sebagai pengendalian interen, Romo paroki dan Bendahara harus mengecek no urut ini apakah ada yang hilang. Jika terjadi kerusakan bukti maka harus dibuatkan berita acara dan disimpan. Bukti ini ditandatanganni oleh penyetor, penerima dan diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Bukti ini rangkap dua, yang asli diberikan pada penyetor/penyumbang dan tindasannya untuk bagian pembukuan/bendahara. Pada waktu tertentu gereja harus memberikan laporan rekap sumbangan(tanda ucapan terima kasih) kepada donatur atau diumumkan melalui media paroki.
  • 7. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 7 2. Bukti Pembayaran Bukti ini berfungsi sebagai bukti pembayaran Kas/Bank. Bukti ini ditandatanganni oleh kasir dan penerima serta diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Bukti ini rangkap dua, yang asli diberikan pada pembukuan/bendahara dan tindasannya untuk penerima. Nama dan alamat penerima dan tanggal transaksi harus jelas sebagai pengendalian intern. Saat memasukkan data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani bukti sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput. 3. Voucer Bukti Kas Keluar Voucer ini berfungsi sebagai bukti transaksi internal pembayaran melalui Kas dan sebagai dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatangani oleh kasir dan penerima serta diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Nama dan alamat penerima serta tanggal transaksi harus jelas sebagai pengendalian intern Saat memasukkan data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput.
  • 8. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 8  Pengeluaran kurang dari 100.000 diharapkan lewat Kas Kecil Dewan Paroki.  Pengeluaran antara 100.000 s/d 1.000.000 minimal diotorisasi oleh Bendahara Paroki.  Pengeluaran lebih dari 1.000.000 menggunakan cek dan harus diotorisasi oleh Bendahara Paroki dan Romo Paroki. 4. Voucer Bukti Bank Keluar Voucer ini berfungsi sebagai bukti transaksi internal pembayaran lewat Bank dan sebagai dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatanganni oleh kasir dan penerima serta diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Nama dan alamat penerima dan tanggal transaksi harus jelas sebagai pengendalian intern. Pada akhir periode saldo bank harus dicek dengan rekening koran bulanan. Saat memasukkan data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput.  Pengeluaran lebih dari 1.000.000 menggunakan cek dan harus diotorisasi oleh Bendahara Paroki dan Romo Paroki. 5. Voucer Bukti Kas Masuk Voucer ini berfungsi sebagai bukti transaksi internal penerimaan Kas dan sebagai dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatanganni penerima serta diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Nama dan alamat penyetor dan tanggal transaksi harus jelas sebagai pengendalian intern Saat memasukkan data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput.
  • 9. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 9 6. Voucer Bukti Bank Masuk Voucer ini berfungsi sebagai bukti transaksi internal penerimaan lewat Bank dan sebagai dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatanganni oleh penerima serta diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Nama dan alamat penyetor dan tanggal transaksi harus jelas sebagai pengendalian intern Pada akhir periode saldo bank harus dicek dengan rekening koran bulanan Saat memasukkan data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput.
  • 10. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 10 7. Voucer Bukti Memorial Voucer ini berfungsi sebagai bukti jika terjadi penyesuaian dan sebagai dokumen akuntansi. Voucer ini ditandatanganni oleh operatordan diotorisasi/ditandatangani oleh Romo Paroki dan Bendahara. Saat memasukkan data transaksi keuangan ke dalam komputer, operator wajib menandatangani voucer sebagai bukti bahwa transaksi telah diinput. Tanggal dalam kolom tanda tangan diisi saat tanggal otorisasi, IX. Prosedur dan Sistem Akuntansi Paroki Prosedur Pengeluaran Kas Besar dan Bank (lihat lampiran) 1. Bagian Pembukuan memeriksa bukti-bukti yang berkaitan dengan bukti permintaan pengeluaran Kas/Bank. 2. Bagian Pembukuan memberi otorisasi. 3. Bukti-bukti yang diotorisasi diserahkan kepada Bendahara, bendahara lalu membuat Bukti Kas Keluar/BKK atau Bukti Bank Keluar dan meminta otorisasi kepada romo paroki. 4. Bukti Kas Keluar/BKK atau Bukti Bank Keluar yang diotorisasi romo paroki diserahkan kepada Bagiam pembukuan beserta uang. 5. Bagian pembukuan membuat verifikasi dan otorisasi dan diserahkan kembali ke bendahara. 6. Bendahara berdasarkan Bukti Kas Keluar/BKK atau Bukti Bank Keluar yang diotorisasi mencatat ke dalam buku harian dan kemudian menyerahkan Bukti Kas Keluar/BKK atau Bukti Bank Keluar yang diotorisasi dan bukti-bukti pendukungnya kepada bagian administrasi. 7. Bagian administrasi menginput ke dalam komputer dan memberi tip mark/otorisasi bahwa proses otorisasi telah dilakukan. Prosedur Penerimaan Kas Besar dan Bank (lihat lampiran) Sumbangan 1. Uang atau cek dari donatur diberikan kepada bendahara, bendahara lalu membuat Bukti Kas Masuk/BKM atau Bukti Bank Masuk/BBM dan meminta otorisasi kepada romo paroki. 2. Bukti Kas Masuk/BKM atau Bukti Bank Masuk/BBM yang diotorisasi romo paroki diberikan kepada donatur sebagai bukti tanda terima. 3. Bendahara menyimpan uang/cek dan menyerahkan Bukti Kas Masuk/BKM atau Bukti Bank Masuk/BBM yang diotorisasi romo paroki kepada bagian pembukuan dan bagian administrasi.
  • 11. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 11 4. Bagian pembukuan mencatat transaksi penerimaan uang/cek 5. Bagian administrasi menginput ke dalam komputer dan memberi tanda/tip mark bahwa sudah dilakukan proses penginputan. 6. Bendahara memberikan tanda ucapan terimakasih/diumumkan lewat media paroki yang diketahui romo paroki. Prosedur Pengeluaran Kas Kecil. (lihat lampiran) 1. Seksi yang membutuhkan meminta kas bon dan menandatangani bukti kas bon. 2. Bendahara kas kecil melakukan verifikasi dan membuat otorisasi. 3. Bendahara kas kecil memberikan sejumlah uang yang diminta dan melakukan pencatatan. 4. Dalam jangka waktu tertentu seksi yang membutuhkan harus segera menyerahkan bukti asli dan mengembalikan uang jika sisa kepada bendahara kas kecil. 5. Bendahara kas kecil membuat bukti pengeluaran Kas Kecil dan mencatat kedalam buku intisar Pengeluaran Kas Kecil. Prosedur Pengisian Kas Kecil. (lihat lampiran) 1. Pada saat saldo kas kecil menipis, bendahara kas kecil menyerahkan iktisar Pengeluaran Kas kecil dan bukti-bukti asli kepada bendahara paroki. 2. Bendahara paroki memeriksa dan memverifikasi catatan iktisar Pengeluaran Kas Kecil dan membubuhkan cap lunas pada bukti-bukti asli. 3. Bendahara Paroki membuat bukti kas keluar atau bank Keluar serta meminta otorisasi kepada romo paroki. 4. Bendahara paroki lalu menyerahkan sejumlah uang beserta bukti kas keluar atau bank Keluar kepada Bendahara Kas Kecil supaya ditandatangani. 5. Bendahara berdasarkan Bukti Kas Keluar/Bukti Bank Keluar mencatat transaksi ke dalam buku harian. 6. Bendahara menyerahkan Bukti Kas Keluar/Bukti Bank Keluar kepada bagian pembukuan untuk dicatat dan kepada bagian administrasi. 7. Bagian administrasi menginput ke dalam komputer sambil memberi tanda telah diinput ke dalam komputer. X. Pencatatan Dana Kas kecil menggunakan imprest sistem sebagai berikut. 1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil Dewan Paroki. Saldo rekening Dana Kas Kecil Dewan Paroki ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikan atau dikurangi. 2. Pengeluaran dana kas kecil dewan paroki tidak dicatat dalam jurnal (sehingga tidak mengkredit rekening Dana Kas Kecil). Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan dalam arsip sementara oleh bendahara kas kecil. 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali kas kecil ini dilakukan dengan cekdan dicatat dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas Dewan Paroki. Rekening dana kas kecil tidak terpengaruh dengan pengeluaran dana kas kecil. Dengan demikian pengawasan terhadap dana kas kecil mudah dilakukan, yaitu dengan secara periodik atau secara mendadak menghitung dana kas kecil. Jumlah uang yang ada ditambah dengan permintaan pengeluaran kas kecil yang belum dipertanggungjawabkan dan bukti pengeluaran dana kas kecil, harus sama dengan saldo rekening dana kas kecil yang tercantum dalam buku besar.
  • 12. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 12 Contoh Analisa Transaksi Penerimaan melalui Kas Tgl. 03/02/2006 Diterima sumbangan umat untuk bea siswa sebesar Rp. 150.000,- dan sebesar Rp. 2.750.000,-- untuk pembangunan gereja tunai. Analisa Dasar Aktiva (Kas) bertambah Rp. 2,900,000,00 Penerimaan Sumbangan Pendidikan bertambah Rp. 150,000,00 Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat bertambah Rp.2,750,000,00 Analisa Debet- Kredit Rekening Kas didebet Rp. 2,900,000,00 Rekening Penerimaan Sumbangan Pendidikan dikredit Rp. 150,000,00 Rekening Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat dikredit Rp.2,750,000,00 Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah Debet Kredit 03/02/200 6 1.01.01 Kas Dewan Paroki 2,900,000 4.11.02 Penerimaan Sumbangan Pendidikan 150,000 3.53.13 Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat 2,750,000 Penerimaan melalui Bank Tgl. 04/02/2006 Diterima sumbangan umat untuk bea siswa sebesar Rp. 150.000,-- dan sebesar Rp. 2.750.000,-- untuk pembangunan gereja. Transfer ke Tabungan Bank Artha Graha rek.no. 30030456.9 Analisa Dasar Aktiva (Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9) bertambah Rp. 2,900,000,00 Penerimaan Sumbangan Pendidikan bertambah Rp. 150,000,00 Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat bertambah Rp.2,750,000,00 Analisa Debet- Kredit Rekening Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9 didebet Rp. 2,900,000,00 Rekening Penerimaan Sumbangan Pendidikan dikredit Rp. 150,000,00 Rekening Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat dikredit Rp.2,750,000,00 Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah Debet Kredit 04/02/200 6 1.02.01 Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9 2,900,000 4.11.02 Penerimaan Sumbangan Pendidikan 150,000 3.53.13 Penerimaan Sumbangan Pembangunan Umat 2,750,000
  • 13. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 13 Penerimaan Hutang Tgl. 04/02/2006 Diterima hutang dari KAS sebesar Rp. 200.750.000,00. Transfer ke Tabungan Bank Artha Graha rek.no. 30030456.9 Analisa Dasar Aktiva (Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9) bertambah Rp. 200,750,000,00 Hutang pada KAS bertambah Rp. 200,750,000,00 Analisa Debet- Kredit Rekening Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9 didebet Rp. 200,750,000,00 Rekening Hutang pada KAS dikredit Rp.200,750,000,00 Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah Debet Kredit 04/02/200 6 1.02.01 Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9 200,750,000 3.21.01 Hutang pada KAS 200,750,000 Pengeluaran melalui Kas Tgl. 06/02/2006 Dibeli tunai Anggur dan Hosti sebesar Rp. 257.500,00 Analisa Dasar Biaya (Biaya.Hosti, Anggur, Lilin dll) bertambah Rp. 257.500,00 Aktiva (Kas Dewan Paroki) berkurang Rp. 257.500,00 Analisa Debet- Kredit Rekening Biaya Hosti, Anggur, Lilin dll didebet Rp.257.500,00 Rekening Kas Dewan Paroki dikredit Rp. 257.500,00 Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah Debet Kredit 06/02/200 6 5.11.01 By.Hosti, Anggur, Lilin dll 257,500 1.01.01 Kas Dewan Paroki 257,500 Pengeluaran melalui Bank Tgl. 06/02/2006 Dibeli tunai Anggur dan Hosti sebesar Rp. 2.057.500,00 melalui Tabungan Bank Artha Graha rek.no. 30030456.9 Analisa Dasar Biaya (Biaya.Hosti, Anggur, Lilin dll) bertambah Rp. 2.057.500,00 Aktiva (Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9) berkurang Rp. 257.500,00 Analisa Debet- Kredit Biaya didebet: Rekening Biaya Hosti, Anggur, Lilin dll didebet Rp.257.500,00 Aktiva dikredit: Rekening Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9 dikredit Rp. 2.057.500,00 Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah Debet Kredit 06/02/200 6 5.11.01 By.Hosti, Anggur, Lilin dll 2.057,500 1.02.01 Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9 2.057,500
  • 14. Modul Akuntansi Paroki – KAS – 2006 14 Pengeluaran Pembayaran Hutang Tgl. 06/02/2006 Dibayar hutang dari KAS sebesar Rp. 200.750.000,00. Transfer ke Tabungan Bank Artha Graha rek.no. 30030456.9 Analisa Dasar Hutang pada KAS berkurang Rp. 200,750,000,00 Aktiva (Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9) berkurang Rp. 200,750,000,00 Analisa Debet- Kredit Rekening Hutang pada KAS didebet Rp.200,750,000,00 Rekening Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9 dikredit Rp. 200,750,000,00 Tanggal Kode Rekening Nama Rekening Jumlah Debet Kredit 06/02/200 6 3.21.01 Hutang pada KAS 200,750,000 1.02.01 Tabungan Bank Artha Graha rek. no. 30030456.9 200,750,000