SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MAKALAH
“EJAAN DALAM BAHASA INDONESA”
Makalah di ajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : AHMAD RIDHAI, S.Pd, M.Pd
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT (UNSULBAR)
FAKULTAS TEKNIK
INFORMATIKA B
TAHUN AJARAN 2018-2019
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat
dan pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga saya
ucapkan kepada dosen pembimbing Bapak Ahmad Ridhai ,S.Pd ,M,Pd yang telah
membimbing kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah di
tentukan. Terimakasih juga kepada teman-teman yang turut andil dalam terselesainya
makalah ini.
Sholawat serta salam senantiasa saya haturkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti.
Makalah ini saya buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan
pemahaman mengenai EJAAN dengan harapan agar para mahasiswa(i) dan Pembaca bisa
lebih memperdalam pengetahuan tentang EJAAN. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dengan segala keterbatasan yang ada penulis telah berusaha dengan segala daya dan
upaya guna menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwasanya makalah ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan
sarannya saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya.
Majene,1 Oktober 2018
KELOMPOK II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................
i
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................................
Rumusan Masalah ..............................................................................................
Tujuan Penulisan ………………..………………………...………………......
1
1
1
PEMBAHASAN
Pengertian Ejaan. ..................................................................................................
Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia…..............................................................
Sejarah Perkembangan Ejaan dalam Bahasa Indonesia ......................................
Ejaan yang diresmikan ……………………………………………..…...............
Ejaan yang tidak diresmikan ………………………………………....................
Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia …………………….…………..
2
3
3
3
9
9
15
15
PENUTUP
Kesimpulan ..........................................................................................................
Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di
zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif
untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan
benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian
informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan
masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar.
Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku
tersebut di gunakan dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu
memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) adalah sub materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang
cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut
dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan
aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata
bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Ejaan ?
2. Bagaimana Fungsi dari Ejaan ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan Ejaan ?
4. Apa saja ruang lingkup Ejaan ?
3. Tujuan Penulisan
1.Untuk memahami pengertian dari Ejaan.
2. Untuk memahami Fungsi dari Ejaan.
3. Untuk memahami sejarah perkembangan Ejaan.
4. Untuk mengetahui ruang lingkup Ejaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ejaan
Kata “ejaan” berasal bari bahasa arab hija’ menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Hakikat
bahasa adalah bahasa lisan. Bahasa tulis merupaka turunan dari bahasa lisan. Perbedaan antara ragam
tulis dan lisan adalah bahsa lisan terutama yang tidak baku, sangat simpel. Setelah Islam datang, di
Nusantara digunakan huruf arab untuk menulis bahasa melayu. Pada 1901 pertama kali penggunaan
huruf latin untuk bahasa melayu. Ejaan ini dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen.
Menurut KBBI (2005: 285) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Ejaan adalah
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca
sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem
aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara
menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada
ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas
yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada,
terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai
bahasa dengan ejaan.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD).EYD mulai
diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang
merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun
yang dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia
pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf
capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang
disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan
sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang
mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.
2. Fungsi Ejaan
Dalam kaitannya dengan pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa
maupun kosakata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting. Fungsi tersebut
antara lain sebagai berikut :
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa Indonesia
Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan diatas, ejaan sebenarnya juga mempunyai
fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam
mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis
3. Sejarah Perkembangan Ejaan
Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa Nasional seperti dalam ikrar sumpah
pemuda sebagai alat pemersatu bangsa dalam suku yang berbeda-beda, dan bahasa negara yang
tercantum dalam UUD ’45 terutama sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan.
Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, begitupun bahasa yang terus
mengalami perubahan dan perkembangan ragam dan variasi bahasa karena fungsi, kedudukan, serta
lingkungan yang berbeda-beda. Mulanya bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan latin-romawi
mengikuti ejaan Belanda. Hingga pada 1972 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan.
Bahasa Indonesia yang awalnya berakar dari bahasa Melayu sudah memiliki aksara sejak beratus
tahun yang lalu, yaitu aksara Arab Melayu. Di Nusantara ini, bukan saja aksara Arab Melayu yang
kita kenal. Kita juga mengenal aksara Jawa, aksara Sunda, aksara Bugis, aksara Bali, aksara Lampung,
aksara Kerinci, aksara Rejang, dan aksara Batak. Aksara itu masing-masing memiliki
nama, seperti aksara Kaganga dan aksara Rencong (incung).
1. Ejaan yang diresmikan
a. Ejaan Van Ophuijsen
Aksara Arab Melayu dipakai secara umum di daerah Melayu dan daerah-daerah yang
telah menggunakan bahasa Melayu. Akan tetapi, karena terjadi kontak budaya dengan dunia
Barat, sebagai akibat dari kedatangan orang Barat dalam menjajah di Tanah Melayu itu, di
sekolah-sekolah Melayu telah digunakan aksara latin secara tidak terpimpin. Oeh sebab itu,
pada tahun 1900, menurut C.A. Mees (1956:30), Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari
Belanda mendapat perintah untuk merancang suatu ejaan yang dapai dipakai dalam bahasa
Melayu, terutama untuk kepentingan pengajaran. Jika penyususnan ejaan itu tidak cepat-cepat
dilakukan, dikhawatirkan bahwa sekolah-sekolah tersebut akan menyusun dengan cara yang
tidak terpimpin sehingga akan muncul kekacauan dalam ejaan tersebut.
Dalam menyusun ejaan tersebut, Van Ophuijsen dibantu oleh dua orang pakar bahasa
dari Melayu, yaitu Engkoe Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Thaib Soetan Ibrahim.
Dengan menggabungkan dasar-dasar ejaan Latin dan Ejaan Belanda, Van Ophuijsen dan
teman-teman berhasil membuat ejaan bahasa Melayu, yang ejaan tersebut lazim disebut
sebagai “Ejaan Van Ophuijsen”. Ejaan tersebut diresmikan pemakaiannya pada tahun
1901.Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru
diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.
Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut :
Huruf y ditulis dengan j
Misalnya
Sayang
Saya
:Sajang
: Saja
Huruf u ditulis dengan oe
Misalnya :
Umum
Sempurna
: Oemoem
: Sempoerna
Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas
Misalnya
Rakyat
Bapak
: Ra’yat
: Bapa’
Huruf j ditulis dengan dj
Misalnya
Jakarta
Raja
: Djakarta
: Radja
Huruf c ditulis dengan tj
Misalnya :
Pacar
Cara
: Patjar
: Tjara
Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch
Misalnya :
Khawatir
Akhir
: Chawatir
: Achir
b. Ejaan Republik (EjaanSoewandi)
Beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka yakni pada masa pendudukan Jepang,
pemerintah sudah mulai memikirkan keadaan ejaan kita yang sangat tidak mampu mengikuti
perkembangan ejaan internasional. Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan melakukan pengubahan ejaan untuk menyempurnakan ejaan yang dirasakan
sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu,
pada tahun 1947 muncullah sebuah ejaan yang baru sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen.
Ejaan tersebut diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Dr. Soewandi, pada tanggal 19 Maret 1947 yang disebut sebagai Ejaan Republik.
Karena Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan adalah Dr. Soewandi, ejaan yang
diresmikan itu disebut juga sebagai Ejaan Soewandi. Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan
Soewandi atau Ejaan Republik itu adalah sebagai berikut :
Huruf /oe/ diganti dengan /u/
seperti dalam kata berikut
>goeroe menjadi guru
>itoe menjadi itu
>oemoer menjadi umur
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan /k/
seperti dalam kata berikut :
>Pa’ menjadi Pak
>ma’lum menjadi maklum
>ra’yat menjadi rakyat
Angka dua boleh dipakai untuk menyatakan pengulangan
seperti kata berikut :
>anak-anak menjadi anak2
>berlari-larian menjadi ber-lari-2an
>berjalan-jalan menjadi ber-jalan2
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya seperti berikut
Diluar (kata depan), dikebun (kata depan), ditulis (awalan), diantara (kata depan),
disimpan (awalan), dipimpin (awalan), dimuka (kata depan), ditimpa (awalan), disini (kata
depan).
Tanda terima tidak dipakai lagi sehingga tidak ada perbedaan antar suku kata diftong.
seperti kata berikut
>Didjoempaϊ menjadi didjumpai
>Dihargaϊ menjadi dihargai
>Moelaϊ menjadi mulai
Tanda aksen pada huruf e tidak dipakai lagi
seperti pada kata berikut:
>ekor menjadi ekor
>heran mejadi heran
>merah menjadi merah
>berbeda menjadi berbeda
Di hadapan tj dan dj, bunyi sengau ny dituliskan sebagai n untuk mengindahkan cara
tulis
>Menjtjuri
>Menjdjual
menjdi
menjadi
mentjuri
mendjual
Ketika memotong kata-kata di ujung baris, awalan dan akhiran dianggap sebagai
suku-suku kata yang
>be-rangkat
>atu-ran
menjadi
menjadi
terpisah
ber-angkat
atur-an
c. Ejaan Yang Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia (Bapak Soeharto)
meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang lazim disingkat
dengan EYD. Peresmian ejaan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun
1972. Dengan dasar itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil
yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang memuat berbagai
patokan pemakaian ejaan yang baru. Buku yang beredar yang memuat kaidah-kaidah ejaan
tersebut direvisi dan dilengkapi oleh suatu badan yang berada di bawah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, yang diketuai oleh Prof. Dr. Amran Halim dengan dasar surat
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 12 Oktober 1972, Nomor 156/P/1972.
Hasil kerja komisi tersebut adalah berupa sebuah buku yang berjudul Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang diberlakukan dengan surat keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0196/1975. Bersama buku tersebut, lahir pula sebuah
buku yang berfungsi sebagai pendukung buku yang pertama, yaitu buku Pedoman Umum
Pembentukan Istilah.Badan itu bernama Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang
sekarang bernama Pusat Bahasa.
Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan itu adalah sebagai berikut :
Ø Huruf yang berubah fungsi adalah sebagai berikut
a. /dj/ djalan menjadi /j/ jalan
b. /j/ pajung menjadi /y/ payung
c. /nj/ njanji menjadi /ny/ nyanyi
d. /sj/ isjarat menjadi /sy/ isyarat
e. /tj/ tjukup menjadi /c/ cukup
f. /ch/ achir menjdi /kh/ akhir
Ø Peresmian penggunaan huruh berikut yang sebelumnya belum resmi adalah
a.pemakaian huruf /f/ dalam kata maaf, fakir
b.pemakaian huruf /v/ dalam kata universitas, valuta
c.pemakaian huruf /z/ dalam kata lezat, zeni
Ø Huruf yang hanya dipakai dalam ilmu eksakta, adalah sebagai berikut:
a. pemakaian huruf /q/ dalam rumus a:b = p:q
b. pemakaian huruf /x/ dalam istilah Sinar-X
Ø Penulisan di- sebagai awalan dan penulisan di sebagai kata depan dilakukan seperti
berikut :
penulisan awalan di- diserangkaiakan dengan kata yang mengikutinya, seperti dimakan,
dijumpai
b. penulisan kata depan di dipisahkan dengan kata yang mengikutinya, seperti di muka, di
pojok, di antara.
Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu terdapat pembicaraan yang
lengkap, yaitu:
1. pembicaraan tentang nama dan penulisan huruf
2. pembicaraan tentang pemakaian huruf
3. pembicaraan tentang penulisan kata
4. pembicaraan tentang penulisan unsur serapan
5. pembicaraan tentang pemakaian tanda baca.
Dengan lahirnya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu kini kita dapat merasakan
bahwa ejaan bahasa kita sudah tidak perlu diubah lagi. Jika ada hal-hal yang perlu dimasukkan ke
dalam ejaan yang selama ini tidak diatur dalam ejaan tersebut, cukup ejaan itu direvisi dalam edisi
berikutnya.
2. Ejaan yang tidak diresmikan
1. Ejaan Melindo
Pada akhir tahun 1950-an para penulis mulai pula merasakan kelemahan yang terdapat pada
Ejaan Republik itu. Ada kata-kata yang sangat mengganggu penulisan karena ada satu bunyi bahas
yang dilambangkan dengan dua huruf, seperti dj, tj, sj, ng, dan ch. Para pakar bahasa menginginkan
satu lamabang untuk satu bunyi. Gagasan tersebut dibawa ke dalam pertemuan dua Negara, yaitu
Indonensia dan Malaysia. Dari pertemuan itu, pada akhir tahun 1959 Sidang Perutusan Indonensia dan
Melayu (Slametmulyana dan Syeh Nasir bin Ismail, masing-masing berperanan sebagi ketua
perutusan) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo
(Melayu-Indonesia).
Konsep bersama itu memperlihatkan bahwa satu bunyi bahasa dilambangkan dengan satu
huruf. Salah satu lambing itu adalah huruf j sebagai pengganti dj, huruf c sebagai pengganti huruf tj,
huruf η sebagai pengganti ng, dan huruf ή sebagai pengganti nj. Sebagai contoh : sejajar sebagai
pengganti sedjadjar mencuci sebagai pengganti mentjutji meηaηa sebagai pengganti dari menganga
berήaήi sebagai pengganti berjanji
Ejaan Melindo tidak pernah diresmikan. Di samping terdapat beberapa kesukaran teknis untuk
menuliskan beberapa huruf, politik yang terjadi pada kedua negara antara Indonesia-Malaysia tidak
memungkinkan untuk meresmikan ejaan tersebut. Perencanaan pertama yang dilakukan dalam ejaan
Melindo, yaitu penyamaan lambang ujaran antara kedua negara, tidak dapat diwujudkan. Perencanaan
kedua, yaitu pelambangan setiap bunyi ujaran untuk satu lambang, juga tidak dapat dilaksanakan.
Berbagai gagasan tersebut dapat dituangkan dalam Ejaan bahasa Indonensia yang disempurnakan yang
berlaku saat in
2. Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia
Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari hal-hal berikut:
A. Pemakaian Huruf
Nama huruf bahasa Indonesia seperti yang kita kenal dengan huruf abjad dan ada juga
penggabungan untuk melambangkan diftong seperti: Au(harimau), atau penggabungan
khusus, seperti: ng(lambang). Ejaan Indonesia menggunakan ejaan fonemis dimana hanya
ada satu bunyi utuk satu lambang, lain dengan bahasa Inggris yang satu lambang memiliki
beberapa bunyi.
Karena bahasa Indonesia menggunakan satu sistem ejaan, pada dasarnya lafal
singkatan dan kata mengikuti bunyi nama huruf secara konsisten, seperti: bus(dibaca:bus)
Yang harus diperhatikan dalam persukuan (pemenggalan kata), (1)menggunakan tanda
hubung, (2)tidak memenggal kata dengan garis bawah, (3)hindari penggalan satu huruf.
Begitupun dengan nama orang, hanya dibenarkan dengan memisahkan nama pertama dan
nama kedua.
Penulisan nama diri ditulis sesuai dengan ejaan yang berlaku.
B. Penulisan Huruf
Huruf terdiri dari: huruf kecil, huruf kapital, dan huruf miring.
Huruf kapital digunakan sebagai:
-huruf pertama awal kalimat
-huruf pertama petikan langsung-huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
hal-hal keagamaan
-huruf pertama gelar kehormatan atau keturunan yang diikuti nama orang
-huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang.
-huruf pertama nama orang
-huruf pertama hubungan kekerabatan seperti: bapak, ibu, saudara yang dipakai sebagai
kata ganti.
Huruf miring digunakan untuk:
-menulis nama buku, majalah yang dikutip dari karangan
-menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata
-menuliskan nama ilmiyah atau ungkapan asing.
C. Penulisan Kata
Penulisan kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
Penulisan kata turunan:
-imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasar
-kalau gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikutinya.
-kalau gabungan kata, awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata tersebut
-kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam unsur kombinasi:
Jika bentuk terikat diikuti kata berhuruf awal kapital, maka antara keduanya diberi tanda
hubung.
Jika jika kata maha diikuti kata esa dan selainkata dasar sebagai unsur gabungan, maka
ditulis terpisah.
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan kata hubung.
Penulisan gabungan kata:
-kata majemuk, istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah.
-istilah khusus yang mungkin akan menimbulkan salah baca diberi tanda hubung.
-kata yang dianggap sudah satu ditulis serangkai.
Penulisan kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Kata si dan sang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Penulisan partikel:
-partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
-partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah.
Penulisan singkatan dan Akronim:
-singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik.
-singkatan nama resmi lembaga dan nama dokumen resmi , huruf awal ditulis dengan huruf
kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik, misalnya: BPK, PT, KTP, SLTP.
-singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik, misalnya:dkk.
-singkatan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
- akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya
dengan hruruf kapital.
-akronim yang berupa gabungan kata atau huruf dari deret kata ditulis dengan huruf awal
huruf kapital, misalnya: Angkatan Bersenjata RI (Akabri).
-akronim yang bukan nama diri berupa gabungan kata atau huruf dan suku kata dari deret
kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan angka lambang bilangan:
-Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.
-angka digunakan untuk menyatakan : panjang, berat, dan isi, satuan waktu, mata uang,
nomor jalan.
-penulisan lambang bilangan, misalnya: 3/8(tiga perdelapan)
-penulisan kata bilangan tingkat
-penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an ditulis dengan angka atau dengan
ejaan.
-Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah
dibaca, kecuali dalam dokumen resmi.
-bilangan tidak perlu ditulis angka dan huruf sekaligus kecuali pada dokumen resmi.
-bilangan yang dilambangkan dengan kata dan huruf, penulisannya harus tepat.
D. Penulisan Unsur Serapan
Bahsa arab sebenarnya sudah banyak yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan
relatif konsisten. Untuk menyerap bahasa arab, kita harus memperhatikan:
-unsur mad (panjang) ditiadakan.
-konsonan yang tidak ada dalam bahasa indonesia sebaiknya diadaptasi dengan fonem yang
berdekatan dengan fonem bahasa indonesia baik lafal maupun ejaannya, seperti:
rizq(rezeki).
Jika tidak, maka tulislah sesuai lafal sebenarnya dengan huruf miring.
E. Pemakaian Tanda Baca
Orang sering mengabaikan tanda baca yang sebenarnya sangat membantu orang
dalam memahami bacaan.
1. Tanda titik (.)
2. Tanda koma (,)
3. Tanda titik koma (; )
4. Tanda titik dua (: )
5. Tanda hubung (-)
6. Tanda tanya (?)
7. Tanda seru (!)
8. Tanda kurung ((…))
9. Tanda garis miring ( / )
10. Tanda petik ganda ("“…” ")
11. Tanda pisah (--)
12. Tanda elipsis (...…)13. Tanda kurung siku ([ ])
14. Tanda petik tunggal ( ' '‘…)
15. Tanda penyingkat ( ‘' )
Berikut produk yang disajikan untuk melengkapi pemahaman tentang Ejaan :
Bandingkanlah kedua paragraf berikut ini:
Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma norma atau
perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan
manusia perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian
besar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil wakil masyarakat seharusnya
ada sesuatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi
perbedaan perbedaan perbedaan tersebut mungkin timbul kareana kedua unsure tadi tidak
sepakat mengenai kepentingan kepentingan pokok yang harus dilindungi Dapatkah anda
memahami tulisan tersebut diatas?Mungkin dapat tetapi agak sulit. Cobalah membaca
kembali tulisan dibawah ini !
Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma-norma atau
perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan
manusia. Perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh
sebagian besar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil-wakil masyarakat.
Seharusnya ada sesuatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak
mustahil terjadi perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut mungkin timbul kareana kedua
unsur tadi tidak sepakat mengenai kepentingan-kepentingan pokok yang harus dilindungi.
Kita dapat melihat bahwa tulisan yang sudah diberi tanda baca serta diperbaiki
ejaannya jauh lebih mudah dan juga lebih cepat untuk dipahami.Itulah mengapa,
kemampuan dalam menerapkan ejaan dan tanda baca sangat dituntut dalam tulis menulis.
Contoh EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
BUNUH DIRI DIKALANGAN REMAJA
Dari waktu ke waktu jumlah kasus bunuh diri terus bertambah. Tidak hanya
dikalangan orang dewasa tetapi juga terjadi pada remaja bahkan anak-anak. Sebenarnya tidak
seorangpun yang menginginkan seperti ini tetapi keinginan manusia sering kali diarahkan oleh
banyak faktor yang terjadi diluar kendali kita sendiri sampai akhirnya seseorang tiba pada
keyakinan bahwa bunuh diri justru adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalahnya.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana menghindarinya.
Dalam paragraf di atas ada beberapa kesalahan penerapan EYD, yaitu penulisan kata
dikalangan, seorangpun, dan diluar seharusnya dipisahkan, penulisan kata sering kali
seharusnya digabungkan, dan sebelum kata tetapi seharusnya diberi tanda baca koma.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan
penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia
Perkembangan ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa pergantian, mulai dari
ejaan Van Ophuijsen, ejaan Soewandi (republik), dan ejaan yang disempurnakan. Bahkan
terdapat ejaan yang dirundingkan bersama antara Indonesia dan Malaysia, yakni ejaan
Melindo.Namun, karena faktor-faktor tertentu ejaan tersebut tidak dapat diresmikan. Secara
garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari
Pemakaian Huruf
Penulisan Huruf
Penulisan Kata
Penulisan Unsur Serapan
Pemakaian Tanda Baca
2. Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan
kepada masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan
benar.Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan
karakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka
proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah.
Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan. Cetakan ke-
16, revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia
http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/05/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia
http://ibnuhasansibuan.wordpress.com/2011/03/06sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia
Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta. :KawanPustaka
Hs, Widiono. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Peruruan Tinggi).
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan
Depdikbud. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Hi-Fest
Publishing.
Tim Pusat Bahasa. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta:
Balai Pustaka.

More Related Content

What's hot

Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanmudanp.com
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Muhammad Hendrik
 
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaHakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaMaya Sy
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiasaint Corpino
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesiaarifin554
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaanariffikri12
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanataufiq99
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanconesti08com
 
Cover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiaCover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiataufiq99
 
Bahasa indonesia fadli illow
Bahasa indonesia fadli illowBahasa indonesia fadli illow
Bahasa indonesia fadli illowFadLi IlLow
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eydKatarina Yuliana
 

What's hot (20)

Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
 
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaHakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Hakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
Hakikat, Fungsi dan Keunikan BahasaHakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
Hakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
 
Dini ar
Dini arDini ar
Dini ar
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaan
 
Makalah kata serapan
Makalah kata serapanMakalah kata serapan
Makalah kata serapan
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nana
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Cover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiaCover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia fadli illow
Bahasa indonesia fadli illowBahasa indonesia fadli illow
Bahasa indonesia fadli illow
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 
Pengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesiaPengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesia
 
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
 
Kaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaanKaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaan
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
 

Similar to EJAAN BAHASA

Pengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahPengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahtarmizitaher
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaindraotsu
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiacitra Joni
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fixzhu ma
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahPrescott Py3man
 
ppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxNicholasGmarzai
 
Cover bab i kelompok
Cover bab i kelompokCover bab i kelompok
Cover bab i kelompoktaufiq99
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yulianataufiq99
 
Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahSri Fauzia Smrt
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Ibrahim Naki
 
Gagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDGagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDTifanny Ellies
 
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesiabusitisahara
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaWahid Anggara
 

Similar to EJAAN BAHASA (20)

Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbakuMakalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahPengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesia
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesiaPeran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
 
ppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptx
 
Cover bab i kelompok
Cover bab i kelompokCover bab i kelompok
Cover bab i kelompok
 
Ejaan 2
Ejaan 2Ejaan 2
Ejaan 2
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
 
Gita r w
Gita r wGita r w
Gita r w
 
Sifat bahasa
Sifat bahasaSifat bahasa
Sifat bahasa
 
Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaah
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Ricki k
Ricki kRicki k
Ricki k
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
 
Gagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDGagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYD
 
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
2. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadia
 

More from ArdiMawardi1

Bahasa indonesia Febrianti
Bahasa indonesia FebriantiBahasa indonesia Febrianti
Bahasa indonesia FebriantiArdiMawardi1
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasrianiArdiMawardi1
 
Tugas bahasa indonesia Hasriani
Tugas bahasa indonesia HasrianiTugas bahasa indonesia Hasriani
Tugas bahasa indonesia HasrianiArdiMawardi1
 
pengantar sistem teknologi informasi
pengantar sistem teknologi informasipengantar sistem teknologi informasi
pengantar sistem teknologi informasiArdiMawardi1
 
pengenalan hardware
pengenalan hardwarepengenalan hardware
pengenalan hardwareArdiMawardi1
 
Kewirausahaan. Hasnuir
Kewirausahaan. HasnuirKewirausahaan. Hasnuir
Kewirausahaan. HasnuirArdiMawardi1
 
mate-matika dasar.Hasnur
mate-matika dasar.Hasnurmate-matika dasar.Hasnur
mate-matika dasar.HasnurArdiMawardi1
 
Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiPengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiArdiMawardi1
 
Agama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurAgama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurArdiMawardi1
 
Powerpoint kelompok vi psti ardi dkk
Powerpoint kelompok vi  psti ardi dkkPowerpoint kelompok vi  psti ardi dkk
Powerpoint kelompok vi psti ardi dkkArdiMawardi1
 
Ppt sistem bilangan komputer_ardi MAWARDI
Ppt sistem bilangan komputer_ardi MAWARDIPpt sistem bilangan komputer_ardi MAWARDI
Ppt sistem bilangan komputer_ardi MAWARDIArdiMawardi1
 

More from ArdiMawardi1 (13)

Bahasa indonesia Febrianti
Bahasa indonesia FebriantiBahasa indonesia Febrianti
Bahasa indonesia Febrianti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
 
Tugas bahasa indonesia Hasriani
Tugas bahasa indonesia HasrianiTugas bahasa indonesia Hasriani
Tugas bahasa indonesia Hasriani
 
pengantar sistem teknologi informasi
pengantar sistem teknologi informasipengantar sistem teknologi informasi
pengantar sistem teknologi informasi
 
pengenalan hardware
pengenalan hardwarepengenalan hardware
pengenalan hardware
 
PKN.Hasnur
PKN.HasnurPKN.Hasnur
PKN.Hasnur
 
Kewirausahaan. Hasnuir
Kewirausahaan. HasnuirKewirausahaan. Hasnuir
Kewirausahaan. Hasnuir
 
Fisika. Hasnur
Fisika. HasnurFisika. Hasnur
Fisika. Hasnur
 
mate-matika dasar.Hasnur
mate-matika dasar.Hasnurmate-matika dasar.Hasnur
mate-matika dasar.Hasnur
 
Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiPengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
 
Agama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurAgama islam.Hasnur
Agama islam.Hasnur
 
Powerpoint kelompok vi psti ardi dkk
Powerpoint kelompok vi  psti ardi dkkPowerpoint kelompok vi  psti ardi dkk
Powerpoint kelompok vi psti ardi dkk
 
Ppt sistem bilangan komputer_ardi MAWARDI
Ppt sistem bilangan komputer_ardi MAWARDIPpt sistem bilangan komputer_ardi MAWARDI
Ppt sistem bilangan komputer_ardi MAWARDI
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

EJAAN BAHASA

  • 1. MAKALAH “EJAAN DALAM BAHASA INDONESA” Makalah di ajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pembimbing : AHMAD RIDHAI, S.Pd, M.Pd UNIVERSITAS SULAWESI BARAT (UNSULBAR) FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA B TAHUN AJARAN 2018-2019
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat dan pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen pembimbing Bapak Ahmad Ridhai ,S.Pd ,M,Pd yang telah membimbing kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah di tentukan. Terimakasih juga kepada teman-teman yang turut andil dalam terselesainya makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa saya haturkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Makalah ini saya buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai EJAAN dengan harapan agar para mahasiswa(i) dan Pembaca bisa lebih memperdalam pengetahuan tentang EJAAN. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan segala keterbatasan yang ada penulis telah berusaha dengan segala daya dan upaya guna menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwasanya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya. Majene,1 Oktober 2018 KELOMPOK II
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................... Daftar Isi ................................................................................................................ i ii PENDAHULUAN Latar Belakang ................................................................................................... Rumusan Masalah .............................................................................................. Tujuan Penulisan ………………..………………………...………………...... 1 1 1 PEMBAHASAN Pengertian Ejaan. .................................................................................................. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia….............................................................. Sejarah Perkembangan Ejaan dalam Bahasa Indonesia ...................................... Ejaan yang diresmikan ……………………………………………..…............... Ejaan yang tidak diresmikan ……………………………………….................... Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia …………………….………….. 2 3 3 3 9 9 15 15 PENUTUP Kesimpulan .......................................................................................................... Saran ................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16 BAB I
  • 4. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar. 2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian dari Ejaan ? 2. Bagaimana Fungsi dari Ejaan ? 3. Bagaimana sejarah perkembangan Ejaan ? 4. Apa saja ruang lingkup Ejaan ? 3. Tujuan Penulisan 1.Untuk memahami pengertian dari Ejaan. 2. Untuk memahami Fungsi dari Ejaan. 3. Untuk memahami sejarah perkembangan Ejaan. 4. Untuk mengetahui ruang lingkup Ejaan. BAB II
  • 5. PEMBAHASAN 1. Pengertian Ejaan Kata “ejaan” berasal bari bahasa arab hija’ menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Hakikat bahasa adalah bahasa lisan. Bahasa tulis merupaka turunan dari bahasa lisan. Perbedaan antara ragam tulis dan lisan adalah bahsa lisan terutama yang tidak baku, sangat simpel. Setelah Islam datang, di Nusantara digunakan huruf arab untuk menulis bahasa melayu. Pada 1901 pertama kali penggunaan huruf latin untuk bahasa melayu. Ejaan ini dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen. Menurut KBBI (2005: 285) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan. Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD).EYD mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947). EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar. 2. Fungsi Ejaan Dalam kaitannya dengan pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosakata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut : a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa Indonesia Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan diatas, ejaan sebenarnya juga mempunyai fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis 3. Sejarah Perkembangan Ejaan
  • 6. Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa Nasional seperti dalam ikrar sumpah pemuda sebagai alat pemersatu bangsa dalam suku yang berbeda-beda, dan bahasa negara yang tercantum dalam UUD ’45 terutama sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, begitupun bahasa yang terus mengalami perubahan dan perkembangan ragam dan variasi bahasa karena fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Mulanya bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan latin-romawi mengikuti ejaan Belanda. Hingga pada 1972 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan. Bahasa Indonesia yang awalnya berakar dari bahasa Melayu sudah memiliki aksara sejak beratus tahun yang lalu, yaitu aksara Arab Melayu. Di Nusantara ini, bukan saja aksara Arab Melayu yang kita kenal. Kita juga mengenal aksara Jawa, aksara Sunda, aksara Bugis, aksara Bali, aksara Lampung, aksara Kerinci, aksara Rejang, dan aksara Batak. Aksara itu masing-masing memiliki nama, seperti aksara Kaganga dan aksara Rencong (incung). 1. Ejaan yang diresmikan a. Ejaan Van Ophuijsen Aksara Arab Melayu dipakai secara umum di daerah Melayu dan daerah-daerah yang telah menggunakan bahasa Melayu. Akan tetapi, karena terjadi kontak budaya dengan dunia Barat, sebagai akibat dari kedatangan orang Barat dalam menjajah di Tanah Melayu itu, di sekolah-sekolah Melayu telah digunakan aksara latin secara tidak terpimpin. Oeh sebab itu, pada tahun 1900, menurut C.A. Mees (1956:30), Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari Belanda mendapat perintah untuk merancang suatu ejaan yang dapai dipakai dalam bahasa Melayu, terutama untuk kepentingan pengajaran. Jika penyususnan ejaan itu tidak cepat-cepat dilakukan, dikhawatirkan bahwa sekolah-sekolah tersebut akan menyusun dengan cara yang tidak terpimpin sehingga akan muncul kekacauan dalam ejaan tersebut. Dalam menyusun ejaan tersebut, Van Ophuijsen dibantu oleh dua orang pakar bahasa dari Melayu, yaitu Engkoe Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Thaib Soetan Ibrahim. Dengan menggabungkan dasar-dasar ejaan Latin dan Ejaan Belanda, Van Ophuijsen dan teman-teman berhasil membuat ejaan bahasa Melayu, yang ejaan tersebut lazim disebut sebagai “Ejaan Van Ophuijsen”. Ejaan tersebut diresmikan pemakaiannya pada tahun 1901.Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka. Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut : Huruf y ditulis dengan j Misalnya Sayang Saya :Sajang : Saja Huruf u ditulis dengan oe Misalnya : Umum Sempurna : Oemoem : Sempoerna Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas Misalnya Rakyat Bapak : Ra’yat : Bapa’ Huruf j ditulis dengan dj Misalnya Jakarta Raja : Djakarta : Radja
  • 7. Huruf c ditulis dengan tj Misalnya : Pacar Cara : Patjar : Tjara Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch Misalnya : Khawatir Akhir : Chawatir : Achir b. Ejaan Republik (EjaanSoewandi) Beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka yakni pada masa pendudukan Jepang, pemerintah sudah mulai memikirkan keadaan ejaan kita yang sangat tidak mampu mengikuti perkembangan ejaan internasional. Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pengubahan ejaan untuk menyempurnakan ejaan yang dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, pada tahun 1947 muncullah sebuah ejaan yang baru sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen. Ejaan tersebut diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Soewandi, pada tanggal 19 Maret 1947 yang disebut sebagai Ejaan Republik. Karena Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan adalah Dr. Soewandi, ejaan yang diresmikan itu disebut juga sebagai Ejaan Soewandi. Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik itu adalah sebagai berikut : Huruf /oe/ diganti dengan /u/ seperti dalam kata berikut >goeroe menjadi guru >itoe menjadi itu >oemoer menjadi umur Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan /k/ seperti dalam kata berikut : >Pa’ menjadi Pak >ma’lum menjadi maklum >ra’yat menjadi rakyat Angka dua boleh dipakai untuk menyatakan pengulangan seperti kata berikut : >anak-anak menjadi anak2 >berlari-larian menjadi ber-lari-2an >berjalan-jalan menjadi ber-jalan2 Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya seperti berikut Diluar (kata depan), dikebun (kata depan), ditulis (awalan), diantara (kata depan), disimpan (awalan), dipimpin (awalan), dimuka (kata depan), ditimpa (awalan), disini (kata depan). Tanda terima tidak dipakai lagi sehingga tidak ada perbedaan antar suku kata diftong. seperti kata berikut >Didjoempaϊ menjadi didjumpai >Dihargaϊ menjadi dihargai >Moelaϊ menjadi mulai Tanda aksen pada huruf e tidak dipakai lagi seperti pada kata berikut: >ekor menjadi ekor >heran mejadi heran >merah menjadi merah >berbeda menjadi berbeda
  • 8. Di hadapan tj dan dj, bunyi sengau ny dituliskan sebagai n untuk mengindahkan cara tulis >Menjtjuri >Menjdjual menjdi menjadi mentjuri mendjual Ketika memotong kata-kata di ujung baris, awalan dan akhiran dianggap sebagai suku-suku kata yang >be-rangkat >atu-ran menjadi menjadi terpisah ber-angkat atur-an c. Ejaan Yang Disempurnakan Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia (Bapak Soeharto) meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang lazim disingkat dengan EYD. Peresmian ejaan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972. Dengan dasar itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang memuat berbagai patokan pemakaian ejaan yang baru. Buku yang beredar yang memuat kaidah-kaidah ejaan tersebut direvisi dan dilengkapi oleh suatu badan yang berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang diketuai oleh Prof. Dr. Amran Halim dengan dasar surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 12 Oktober 1972, Nomor 156/P/1972. Hasil kerja komisi tersebut adalah berupa sebuah buku yang berjudul Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang diberlakukan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0196/1975. Bersama buku tersebut, lahir pula sebuah buku yang berfungsi sebagai pendukung buku yang pertama, yaitu buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah.Badan itu bernama Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang sekarang bernama Pusat Bahasa. Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan itu adalah sebagai berikut : Ø Huruf yang berubah fungsi adalah sebagai berikut a. /dj/ djalan menjadi /j/ jalan b. /j/ pajung menjadi /y/ payung c. /nj/ njanji menjadi /ny/ nyanyi d. /sj/ isjarat menjadi /sy/ isyarat e. /tj/ tjukup menjadi /c/ cukup f. /ch/ achir menjdi /kh/ akhir Ø Peresmian penggunaan huruh berikut yang sebelumnya belum resmi adalah a.pemakaian huruf /f/ dalam kata maaf, fakir b.pemakaian huruf /v/ dalam kata universitas, valuta c.pemakaian huruf /z/ dalam kata lezat, zeni Ø Huruf yang hanya dipakai dalam ilmu eksakta, adalah sebagai berikut: a. pemakaian huruf /q/ dalam rumus a:b = p:q b. pemakaian huruf /x/ dalam istilah Sinar-X Ø Penulisan di- sebagai awalan dan penulisan di sebagai kata depan dilakukan seperti berikut : penulisan awalan di- diserangkaiakan dengan kata yang mengikutinya, seperti dimakan, dijumpai b. penulisan kata depan di dipisahkan dengan kata yang mengikutinya, seperti di muka, di pojok, di antara. Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu terdapat pembicaraan yang lengkap, yaitu:
  • 9. 1. pembicaraan tentang nama dan penulisan huruf 2. pembicaraan tentang pemakaian huruf 3. pembicaraan tentang penulisan kata 4. pembicaraan tentang penulisan unsur serapan 5. pembicaraan tentang pemakaian tanda baca. Dengan lahirnya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu kini kita dapat merasakan bahwa ejaan bahasa kita sudah tidak perlu diubah lagi. Jika ada hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam ejaan yang selama ini tidak diatur dalam ejaan tersebut, cukup ejaan itu direvisi dalam edisi berikutnya. 2. Ejaan yang tidak diresmikan 1. Ejaan Melindo Pada akhir tahun 1950-an para penulis mulai pula merasakan kelemahan yang terdapat pada Ejaan Republik itu. Ada kata-kata yang sangat mengganggu penulisan karena ada satu bunyi bahas yang dilambangkan dengan dua huruf, seperti dj, tj, sj, ng, dan ch. Para pakar bahasa menginginkan satu lamabang untuk satu bunyi. Gagasan tersebut dibawa ke dalam pertemuan dua Negara, yaitu Indonensia dan Malaysia. Dari pertemuan itu, pada akhir tahun 1959 Sidang Perutusan Indonensia dan Melayu (Slametmulyana dan Syeh Nasir bin Ismail, masing-masing berperanan sebagi ketua perutusan) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Konsep bersama itu memperlihatkan bahwa satu bunyi bahasa dilambangkan dengan satu huruf. Salah satu lambing itu adalah huruf j sebagai pengganti dj, huruf c sebagai pengganti huruf tj, huruf η sebagai pengganti ng, dan huruf ή sebagai pengganti nj. Sebagai contoh : sejajar sebagai pengganti sedjadjar mencuci sebagai pengganti mentjutji meηaηa sebagai pengganti dari menganga berήaήi sebagai pengganti berjanji Ejaan Melindo tidak pernah diresmikan. Di samping terdapat beberapa kesukaran teknis untuk menuliskan beberapa huruf, politik yang terjadi pada kedua negara antara Indonesia-Malaysia tidak memungkinkan untuk meresmikan ejaan tersebut. Perencanaan pertama yang dilakukan dalam ejaan Melindo, yaitu penyamaan lambang ujaran antara kedua negara, tidak dapat diwujudkan. Perencanaan kedua, yaitu pelambangan setiap bunyi ujaran untuk satu lambang, juga tidak dapat dilaksanakan. Berbagai gagasan tersebut dapat dituangkan dalam Ejaan bahasa Indonensia yang disempurnakan yang berlaku saat in 2. Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari hal-hal berikut: A. Pemakaian Huruf Nama huruf bahasa Indonesia seperti yang kita kenal dengan huruf abjad dan ada juga penggabungan untuk melambangkan diftong seperti: Au(harimau), atau penggabungan khusus, seperti: ng(lambang). Ejaan Indonesia menggunakan ejaan fonemis dimana hanya ada satu bunyi utuk satu lambang, lain dengan bahasa Inggris yang satu lambang memiliki beberapa bunyi. Karena bahasa Indonesia menggunakan satu sistem ejaan, pada dasarnya lafal singkatan dan kata mengikuti bunyi nama huruf secara konsisten, seperti: bus(dibaca:bus) Yang harus diperhatikan dalam persukuan (pemenggalan kata), (1)menggunakan tanda hubung, (2)tidak memenggal kata dengan garis bawah, (3)hindari penggalan satu huruf. Begitupun dengan nama orang, hanya dibenarkan dengan memisahkan nama pertama dan nama kedua. Penulisan nama diri ditulis sesuai dengan ejaan yang berlaku. B. Penulisan Huruf
  • 10. Huruf terdiri dari: huruf kecil, huruf kapital, dan huruf miring. Huruf kapital digunakan sebagai: -huruf pertama awal kalimat -huruf pertama petikan langsung-huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan -huruf pertama gelar kehormatan atau keturunan yang diikuti nama orang -huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang. -huruf pertama nama orang -huruf pertama hubungan kekerabatan seperti: bapak, ibu, saudara yang dipakai sebagai kata ganti. Huruf miring digunakan untuk: -menulis nama buku, majalah yang dikutip dari karangan -menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata -menuliskan nama ilmiyah atau ungkapan asing. C. Penulisan Kata Penulisan kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan Penulisan kata turunan: -imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasar -kalau gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya. -kalau gabungan kata, awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata tersebut -kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam unsur kombinasi: Jika bentuk terikat diikuti kata berhuruf awal kapital, maka antara keduanya diberi tanda hubung. Jika jika kata maha diikuti kata esa dan selainkata dasar sebagai unsur gabungan, maka ditulis terpisah. Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan kata hubung. Penulisan gabungan kata: -kata majemuk, istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah. -istilah khusus yang mungkin akan menimbulkan salah baca diberi tanda hubung. -kata yang dianggap sudah satu ditulis serangkai. Penulisan kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Kata si dan sang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Penulisan partikel: -partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. -partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah. Penulisan singkatan dan Akronim: -singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. -singkatan nama resmi lembaga dan nama dokumen resmi , huruf awal ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik, misalnya: BPK, PT, KTP, SLTP. -singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik, misalnya:dkk. -singkatan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. - akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan hruruf kapital. -akronim yang berupa gabungan kata atau huruf dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital, misalnya: Angkatan Bersenjata RI (Akabri). -akronim yang bukan nama diri berupa gabungan kata atau huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Penulisan angka lambang bilangan: -Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. -angka digunakan untuk menyatakan : panjang, berat, dan isi, satuan waktu, mata uang, nomor jalan. -penulisan lambang bilangan, misalnya: 3/8(tiga perdelapan)
  • 11. -penulisan kata bilangan tingkat -penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an ditulis dengan angka atau dengan ejaan. -Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca, kecuali dalam dokumen resmi. -bilangan tidak perlu ditulis angka dan huruf sekaligus kecuali pada dokumen resmi. -bilangan yang dilambangkan dengan kata dan huruf, penulisannya harus tepat. D. Penulisan Unsur Serapan Bahsa arab sebenarnya sudah banyak yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan relatif konsisten. Untuk menyerap bahasa arab, kita harus memperhatikan: -unsur mad (panjang) ditiadakan. -konsonan yang tidak ada dalam bahasa indonesia sebaiknya diadaptasi dengan fonem yang berdekatan dengan fonem bahasa indonesia baik lafal maupun ejaannya, seperti: rizq(rezeki). Jika tidak, maka tulislah sesuai lafal sebenarnya dengan huruf miring. E. Pemakaian Tanda Baca Orang sering mengabaikan tanda baca yang sebenarnya sangat membantu orang dalam memahami bacaan. 1. Tanda titik (.) 2. Tanda koma (,) 3. Tanda titik koma (; ) 4. Tanda titik dua (: ) 5. Tanda hubung (-) 6. Tanda tanya (?) 7. Tanda seru (!) 8. Tanda kurung ((…)) 9. Tanda garis miring ( / ) 10. Tanda petik ganda ("“…” ") 11. Tanda pisah (--) 12. Tanda elipsis (...…)13. Tanda kurung siku ([ ]) 14. Tanda petik tunggal ( ' '‘…) 15. Tanda penyingkat ( ‘' ) Berikut produk yang disajikan untuk melengkapi pemahaman tentang Ejaan : Bandingkanlah kedua paragraf berikut ini: Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma norma atau perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan manusia perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian besar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil wakil masyarakat seharusnya ada sesuatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi perbedaan perbedaan perbedaan tersebut mungkin timbul kareana kedua unsure tadi tidak sepakat mengenai kepentingan kepentingan pokok yang harus dilindungi Dapatkah anda memahami tulisan tersebut diatas?Mungkin dapat tetapi agak sulit. Cobalah membaca kembali tulisan dibawah ini ! Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma-norma atau perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan manusia. Perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian besar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil-wakil masyarakat. Seharusnya ada sesuatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut mungkin timbul kareana kedua unsur tadi tidak sepakat mengenai kepentingan-kepentingan pokok yang harus dilindungi.
  • 12. Kita dapat melihat bahwa tulisan yang sudah diberi tanda baca serta diperbaiki ejaannya jauh lebih mudah dan juga lebih cepat untuk dipahami.Itulah mengapa, kemampuan dalam menerapkan ejaan dan tanda baca sangat dituntut dalam tulis menulis. Contoh EJAAN YANG DISEMPURNAKAN BUNUH DIRI DIKALANGAN REMAJA Dari waktu ke waktu jumlah kasus bunuh diri terus bertambah. Tidak hanya dikalangan orang dewasa tetapi juga terjadi pada remaja bahkan anak-anak. Sebenarnya tidak seorangpun yang menginginkan seperti ini tetapi keinginan manusia sering kali diarahkan oleh banyak faktor yang terjadi diluar kendali kita sendiri sampai akhirnya seseorang tiba pada keyakinan bahwa bunuh diri justru adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalahnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana menghindarinya. Dalam paragraf di atas ada beberapa kesalahan penerapan EYD, yaitu penulisan kata dikalangan, seorangpun, dan diluar seharusnya dipisahkan, penulisan kata sering kali seharusnya digabungkan, dan sebelum kata tetapi seharusnya diberi tanda baca koma. BAB III
  • 13. PENUTUP 1. Kesimpulan Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia Perkembangan ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa pergantian, mulai dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Soewandi (republik), dan ejaan yang disempurnakan. Bahkan terdapat ejaan yang dirundingkan bersama antara Indonesia dan Malaysia, yakni ejaan Melindo.Namun, karena faktor-faktor tertentu ejaan tersebut tidak dapat diresmikan. Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari Pemakaian Huruf Penulisan Huruf Penulisan Kata Penulisan Unsur Serapan Pemakaian Tanda Baca 2. Saran Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti. DAFTAR PUSTAKA
  • 14. Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan. Cetakan ke- 16, revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/05/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia http://ibnuhasansibuan.wordpress.com/2011/03/06sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta. :KawanPustaka Hs, Widiono. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Peruruan Tinggi). Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana. http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan Depdikbud. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Hi-Fest Publishing. Tim Pusat Bahasa. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.