Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem pertanian presisi berbasis teknologi Internet of Things (IoT) untuk budidaya cabai di lahan Balai Pelatihan Pertanian Lampung. Sistem ini menggunakan sensor untuk memantau kondisi tanah dan tanaman serta modul alat yang dapat mengontrol irigasi dan pemupukan secara otomatis dan tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya cabai.
2. MENGAPA PRECISION FARMING ?
Precision Farming
Degradasi
lahan dan
peningkatan
populasi
penduduk
Keterbatasan
sumber daya
alam, modal
dan
pengetahuan
Dinamika
perubahan
iklim dan
lingkungan
4. SISTEM PERTANIAN PRESISI
Sensor
Mengumpulkan
data temperatur,
kelembaban tanah
dan nutrisi tanah
Pemantauan
Memantau
kebutuhan air dan
nutrisi tanaman
Pemberitahuan
Memproses data
sebagai
pemberitahuan
kondisi tanaman
Pengontrolan
Memberi air dan
pupuk tanaman
secara tepat
5. PRECISION FARMING SYSTEM
Input Processing Output
Gobal Positioning System
(GPS), Sensor tanah dan
lingkungan (pH, EC,
humidity, suhu, cahaya
matahari dll)
Information System
Management Information
System
Expert System
Decision Support System
VRT (Variable Rate Application), Robotic, Control
System, dan Juga pengguaan Aktuator yang
terpadu dengan komponen input dan processing
7. RUANG LINGKUP PERTANIAN 4.0
off farm dicirikan tidak saja dengan
agroindustri cerdas, tetapi juga sistem
logistik pertanian digital
Sumber:
https://mediaindonesia.com/read/detail/
212747-pertanian-40
ON FARM
dicirikan dengan pertanian
presisi (precision farming)
OFF FARM
dicirikan tidak saja dengan
agroindustri cerdas, tetapi
juga sistem logistik pertanian
digital
DIGITAL MARKETING
dicirikan platform
melalui smartphone
dalam membeli
produk
10. APA ITU SENSOR ?
Sensor adalah perangkat yang
• menanggapi stimulus yang
diterapkan
• sebagai respons terhadap
stimulus itu menghasilkan
sinyal listrik
• sinyal listrik harus sesuai
dengan cara yang dapat
diprediksi terhadap stimulus
12. APA ITU INTERNET OF THINGS (IoT) ?
IoT adalah teknologi yang memungkinkan satu
objek untuk mampu berkirim data lewat koneksi
tanpa bantuan komputer dan manusia.
Sensor
Kecerdasan Buatan
Koneksi Jaringan
Perangkat Mikro
13. Dr. AbdulRoni Angkat, S.TP, M.Si
Apa yang sudah dilakukan (own experience)
Tombol
Interupsi
Kabel Downloader
Kabel Data
Sumber Tegangan
Listrik 9V/Battery 9V
Tombol Interupsi
Potensiometer pembangkit sinyal/sensor
SISTEM AQUISISI DATA KADAR NITROGEN TANAH BERBASIS SENSOR INFRA MERAH MENGGUNAKAN
JARINGAN SARAF TIRUAN
Rangkaian
penguat
Flash Memory
Rangkaian pembangkit
sinyal
Mikrokontroler
14. Dr. AbdulRoni Angkat, S.TP, M.Si
SISTEM AQUISISI
DATA NITROGEN
TANAH
MENGGUNAKAN
SENSOR INFRA
MERAH DAN
JARINGAN SARAF
TIRUAN
15. Dr. AbdulRoni Angkat, S.TP, M.Si
Apa yang sudah dilakukan (own experience)
PROTOTYPE PERANGKAT UJI TANAH DIGITAL UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN
LAHAN BERKELANJUTAN WATER SOIL ELECTRICAL CONDUCTIVITY (ECw)
16. Dr. AbdulRoni Angkat, S.TP, M.Si
Apa yang sudah dilakukan (own experience)
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUGAAN CEPAT KADAR NH₄⁺, NO₃̄ DAN N TOTAL TANAH
BERDASARKAN SPEKTRUM LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) TANAH
17. Dr. AbdulRoni Angkat, S.TP, M.Si
Apa yang sudah dilakukan (own experience)
Permodelan matematis korelasi nilai digital pada kanal citra satelit Sentinel 2 dengan
karakteristik vegetasi daun tanaman kelapa sawit yang merupakan representasi status unsur
hara dalam menentukan rekomendasi pemupukan kelapa sawit
19. TANTANGAN PENERAPAN PRECISION FARMING
Rendahnya tingkat adopsi petani
Tingginya biaya investasi
Sulitnya mengubah persepsi petani
Keterbatasan akses internet
Rumitnya karakteristik teknologi
Rendahnya kualifikasi tenaga kerja perdesaan
LOW COST PRECISION FARMING
Mudah diadopsi petani
Biaya investasi rendah
Mudah direplikasi dan diperbaiki
Biaya operasional rendah
Karakteristik teknologi sederhana
Mudah diajarkan melalui pelatihan
TANTANGAN DAN SOLUSI PENERAPAN SMART FARMING DI PERTANIAN
Solusi
Smart Irrigation High cost Smart Irrigation Low cost
21. PERBANDINGAN SMART FARMING LOWCOST DENGAN PRODUK LAINNYA
Item
Low Cost
SF
Produk Lain
SF
Keterangan
Cost Murah Mahal
Modul Low Cost SF di rancang menggunakan komponen-komponen yang
relative murah dan berkualitas dengan fungsi kerja yang kompleks. Dikemas
kedalam box elektronik yang disesuaikan dengan semua partisi komponen.
Konsumsi Daya
Alat
Rendah Tinggi
Modul Low Cost SF mengonsumsi daya listrik lebih rendah daripada produk
serupa, karena dirancang sedemikian rupa agar konsumsi daya yang dihasilkan
rendah dan bekerja secara optimal
Operasional Mudah Sulit
Pengoperasian modul Low Cost SF menggunakan aplikasi yang dikembangkan
oleh BPP Lampungy yang di integrasikan dengan modul alat.
Perbaikan dan
pergantian suku
cadang
Mudah Sulit
Modul SF Low Cost SF relatif mudah dalam perbaikan dan pergantian suku
cadang. Karena komponen yang terdapat didalamnya dapat dijumpai
dipasaran, sehingga user (Pengguna) dapat memperbaiki/menggati
komponen yang rusak secara mandiri dengan mengikuti petunjuk perakitan di
modul pembelajaran Low Cost SF.
Perawatan Mudah Sulit
Perawatan modul Low Cost SF relatif lebih mudah dan sederhana, yaitu
dengan memperhatikan kuota internet bulanan dan memperhatikan suplai
listrik yang terhubung ke modul Low Cost SF.
22. LOW COST SMART FERTIGATION MADE IN BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG
Generasi 1 Generasi 2 Generasi 3 Generasi 4
a.n Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual
u.b.
Direktur Hak Cipta dan Desain Industri
Anggoro Dasananto
NIP.196412081991031002
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SURAT PENCATATAN
CIPTAAN
Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:
Nomor dan tanggal permohonan : EC00202285006, 7 November 2022
Pencipta
Nama : Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP,.M.Si., Dr.P Adi Destriadi, S.P.,M.P
dkk
Alamat : Komplek Perumahan Barcelona Regency, Kel. Mayang Mangurai,
Kec. Kota Baru, Jambi. , Jambi, JAMBI, 36123
Kewarganegaraan : Indonesia
Pemegang Hak Cipta
Nama : Balai Pelatihan Pertanian Lampung
Alamat : Jl. Raden Gunawan, Hajimena, Kec. Natar, Kabupaten Lampung
Selatan, Lampung 35142, Lampung Selatan, LAMPUNG, 35142
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Ciptaan : Karya Tulis
Judul Ciptaan : Optimalisasi Cabai (Capsicum Annum L.) Dengan Sistem
Irigasi Berbasis IoT (Internet Of Things)
Tanggal dan tempat diumumkan untuk
pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar
wilayah Indonesia
: 7 November 2022, di Lampung Selatan
Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak Ciptaan tersebut
pertama kali dilakukan Pengumuman.
Nomor pencatatan : 000400750
adalah benar berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pemohon.
Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta.
24. Air / Pupuk Cair
Valve 1
Valve 2
Pompa
Soil Moisture
Sensor Temperature
Sensor
Dashboard Aplikasi
KebunQ BPP Lampung
Konektor
relay
ke
pompa
Konektor
relay
ke
valve
2
Konektor relay
ke valve 1
Lahan Cabe BPP lampung
Cloud
Server
Connect
Connected
Modul Alat
Smart farming IoT
MEKANISME SMART FARMING DI
LAHAN CABE BALAI PELATIHAN
PERTANIAN LAMPUNG
25. ESTIMASI BIAYA DAN EFISIENSI PENERAPAN SMART FARMING DI LAHAN CABE 2500 m²
Luas Tanah 2500 m²
Jumlah Lubang Tanam 2356 Lubang
Modul Sensor Rp 2.000.000
Telkomsel Orbit Rp 500.000
Selenoid Valve Rp 500.000
Pompa Semi Jet Rp 800.000
Pipa HDPE Rp 5.400.000
Total Rp 9.200.000
1. Eff. Tenaga :
(4 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎−1 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎)
4 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎
𝑥 100% = 75%
2. Eff. Waktu :
(2 𝑗𝑎𝑚−
1
2
𝑗𝑎𝑚)
2𝑗𝑎𝑚
𝑥100% = 75%
3. Eff. Listrik Mesin Pompa (Bulanan) :
(125𝑘𝑤ℎ−82𝑘𝑤ℎ)
125𝑘𝑤ℎ
𝑥100% = 34,5%
Modul Sensor Pipa HDPE Telkomsel Orbit
Selenoid Valve Pompa Semijet
26. ANALISA USAHA TANI BUDIDAYA CABE MENGGUNAKAN SF DAN CONVENSIONAL SELUAS 2500 m²
Tanpa SF Dengan SF Tanpa SF Dengan SF
1 Benih Bungkus 110,000.00
Rp 2 2 220,000.00
Rp 220,000.00
Rp Varietas Lokal
2 Pupuk :
1. Kandang karung 15,000.00
Rp 190 190 2,850,000.00
Rp 2,850,000.00
Rp
2. NPK Ponska Karung 200,000.00
Rp 2 2 400,000.00
Rp
3. NPK Mutiara karung 685,000.00
Rp 4 4 2,740,000.00
Rp 2,740,000.00
Rp
4. KCL karung 850,000.00
Rp 2 2 1,700,000.00
Rp 1,700,000.00
Rp
3 Pestisida
1. Sidametrin Botol 45,000.00
Rp 1 1 45,000.00
Rp 45,000.00
Rp 1 botol = 500ml
2. Stadium Botol 160,000.00
Rp 1 1 160,000.00
Rp 160,000.00
Rp 1 Botol = 1 L
3. Curacrun Botol 160,000.00
Rp 1 1 160,000.00
Rp 160,000.00
Rp 1 Botol = 500ml
4. Dithane Bungkus 70,000.00
Rp 1 1 70,000.00
Rp 70,000.00
Rp 1 Bungkus = 500gram
5. Kuproxat Botol 75,000.00
Rp 1 1 75,000.00
Rp 75,000.00
Rp 1 Botol = 500ml
4 Pupuk Daun
5 Gandasil kg 100,000.00
Rp 1 1 100,000.00
Rp 100,000.00
Rp
6 Mulsa Gulung 550,000.00
Rp 4 4 2,200,000.00
Rp 2,200,000.00
Rp
7 Tenaga Kerja HOK 150,000.00
Rp 60 15 9,000,000.00
Rp 2,250,000.00
Rp Selama 6 Bulan
1 Sewa Lahan Hektar 2,500,000.00
Rp 0.25 0.25 625,000.00
Rp 625,000.00
Rp Setahun
2 Pengolahan Lahan Hektar 1,200,000.00
Rp 0.25 0.25 300,000.00
Rp 300,000.00
Rp
Peralatan
1 Sprayer unit 500,000.00
Rp 2 2 1,000,000.00
Rp 1,000,000.00
Rp
2 Cangkul unit 150,000.00
Rp 4 1 600,000.00
Rp 150,000.00
Rp
Pemasangan Instalasi Irigasi paket 6,700,000.00
Rp 1 1 6,700,000.00
Rp 6,700,000.00
Rp
Instalasi Smart Farming unit 2,500,000.00
Rp 0 1 -
Rp 2,500,000.00
Rp
Listrik Pompa kwh 1,444.70
Rp 125 82 1,083,525.00
Rp 710,792.40
Rp Konsumsi listrik selama 6 bulan (semusim)
TOTAL 29,628,525.00
Rp 24,955,792.40
Rp
Selisih Biaya konvensional > Biaya degan menggunakan SF
Pendapatan per musim
Populasi batang 55,000.00
Rp 2500 2500 68,750,000.00
Rp 68,750,000.00
Rp Asumsi panen 1 batang = 0,5kg - 1 kg
Pendapatan 39,121,475.00
Rp 43,794,207.60
Rp
RC Ratio 2.32 2.75
Layak Untuk Dibudidayakan Dengan penggunaan
Smart Farming
BC Ratio 1.32 1.75
Layak Untuk Dibudidayakan Dengan penggunaan
Smart Farming
4,672,732.60
Rp
Comparative Cost Smart Farming dan Konvensional
No. Keterangan
Biaya Tetap
Biaya Variabel :
Instalasi Irigasi
Item Satuan Harga Satuan
Volume Harga (Cost)
27. ANALISA USAHA TANI BUDIDAYA CABE MENGGUNAKAN SMART FARMING DAN KONVENSIONAL SELUAS 1 Ha
Item
Konvensional Smart Farming
Musim 1 Musim Selanjutnya Musim 1 Musim Selanjutnya
Instalasi Irigasi Rp 27.883.525,- Rp 1.083.525,- Rp 30.010.792,40- Rp 710.792,40
Biaya Lain-lain Rp. 88.980.000,- Rp. 88.980.000,- Rp 60.180.000,- Rp 60.180.000,-
Penerimaan Rp 220.000.000,- Rp 220.000.000,- Rp 220.000.000,- Rp 220.000.000,-
Pendapatan Rp 103.136.475,- Rp 129.936.475,- Rp 129.809.207,60, Rp 159.109.207,60
B/C Rasio 0,88 1,44 1,44 2,61
Keterangan Belum Layak Layak Layak Layak
Keterangan : 1 Ha, 8000 btg, 0.5 kg/btg, Rp 55.000/kg
28. 1. Pekon Sumur, Sridadi, Wonosobo, Tanggamus (Gen 1)
2. Desa Kota Jawa, Kec. Way Silau, Kab. Pesawaran. (Gen 1)
3. KWT Tunas Karya, Kp. Tanjung Pandan, Kec. Bangun Rejo,
Lampung Tengah (Gen 1)
4. Desa Gedung Mulya, Kec. Tanjung Raya, Kab. Mesuji, Lampung
(Gen 1)
5. Kec. Kalirejo, Kab. Lampung Tengah, Lampung (Gen 1)
6. Desa Pulau Harapan, Kec. Sembawa, Sumatera Selatan (Gen 1)
7. Kantor Dinas Pertanian,Kec. Lahat, Kab. Lahat, Sumatera
Selatan. (Gen 1)
8. BPP Ulu Danau, Kab. OKU Selatan, Sumatera Selatan (Gen 1)
9. Batu Ampar, Gedung Aji Baru, Kab. Tulang Bawang, Lampung
(Gen 1)
10. Kantor BPP Lampung (Gen 1)
11. SMK PPN Sembawa (Gen 2)
12. Perkebunan Pisang 78 Ha PT. Talun Jaya, Kalianda, Lampung
Selatan (Gen 3)
Pulau Sumatera
LOKASI PEMASANGAN MODUL SENSOR METODE ON JOB TRAINING
29. 1. Halaman Taman Gedung DPR RI
(Gen 3)
2. Halaman Taman Kementerian
Pertanian RI (Gen 4)
Gedung DPR RI
Kementerian Pertanian RI
LOKASI PEMASANGAN MODUL SENSOR METODE ON JOB TRAINING
Pulau Jawa
Kantor BBPP Peternakan Kupang.
NTT (Gen 1)
Pulau Sulawesi NTT
Kantor BBPP Batangkaluku,
Makassar (Gen 1).
30. LOKASI PEMASANGAN MODUL SENSOR METODE ON JOB TRAINING
Kep. Bangka Belitung Pulau Kalimantan
Kab. Koba
Banjarbaru
Kab. Tanah Laut
Kab. Bumbu
P4S Maisyah Mulia, Koba, Bangka Belitung
(Gen 3)
1. P4S Patra Manidiri, Banjar, Kalimantan Selatan (Gen 2)
2. Kab. Tanah Laut (Gen 2)
3. Kab. Tanah Bumbu (Gen 2)
4. SMK PPN Banjar Baru (Gen 2)