SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL
KELOMPOK 2B
YULIEKOWATI
(2016008239)
TSALITSA NURUL
Hikmah
(2016008170)
BANK INDONESIA BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA
Tujuan Tunggal
mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah
kestabilan nilai mata uang terhadap
barang dan jasa
kestabilan terhadap mata uang
negara lain.
3 BIDANG TUGAS
PENDUKUNG BI
DALAM MENCAPAI
TUJUANNYA
menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter
mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran
mengatur dan mengawasi perbankan di
Indonesia
• BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk
mengedarkan uang di Indonesia.
• Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin oleh Dewan
Gubernur
SEJARAH BANK INDONESIA
Tahun 1828
De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda
sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan
mengedarkan uang.
Tahun 1953
Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan
pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De
Javasche Bank sebagai bank sentral
Tahun 1968
Diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur
kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral,
terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi
komersial.
Tahun 1999
sesuai dengan UU No.23/1999 yang menetapkan
tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah.
Tahun 2004
Tahun 2008
Undang-Undang Bank Indonesia diamendemen
dengan fokus pada aspek penting yang terkait
dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank
Indonesia, termasuk penguatan governance.
Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga
stabilitas sistem keuangan
SEJARAH BANK INDONESIA
STATUS DAN KEDUDUKAN
1. Sebagai Lembaga Negara yang Independen
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan
melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam
undang-undang .
Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia,
dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan
intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
Status dan kedudukan khusus agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran
dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
STATUS DAN KEDUDUKAN
2. Sebagai Badan Hukum
berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang
merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat
seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan
wewenangnya
Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di
dalam maupun di luar pengadilan.
Sebagai badan
hukum publik
Sebagai badan
hukum perdata
PENGATURAN DAN PENGAWASAN BANK
Dalam rangka tugas
mengatur dan
mengawasi perbankan
menetapkan peraturan
memberikan dan mencabut izin atas
kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari
bank
melaksanakan pengawasan atas bank
mengenakan sanksi terhadap bank sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
PENGATURAN DAN PENGAWASAN BANK
kewenangan di
bidang perizinan
 memberikan dan mencabut izin usaha bank
 memberikan izin pembukaan, penutupan dan
pemindahan kantor bank,
 memberikan persetujuan atas kepemilikan dan
kepengurusan bank,
 memberikan izin kepada bank untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan usaha tertentu.
Kewenangan di
bidang
pengawasan
 pengawasan langsung : dilakukan baik dalam
bentuk pemeriksaan secara berkala maupun
sewaktu-waktu bila diperlukan.
 Pengawasan tidak langsung : dilakukan melalui
penelitian, analisis dan evaluasi terhadap laporan
yang disampaikan oleh bank.
Upaya Restrukturisasi Perbankan
Tujuan upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap
sistem keuangan dan perekonomian Indonesia
Bank Indonesia telah menempuh restrukturisasi perbankan komperhensif :
meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan moneter
memfungsikan kembali perbankan sebagai lembaga perantara yang
akan mendorong pertumbuhan ekonomi
Upaya Restrukturisasi Perbankan
Restrukturisasi perbankan tersebut dilakukan melalui upaya :
memulihkan kepercayaan masyarakat
program rekapitalisasi
program restrukturisasi kredit
penyempurnaan ketentuan perbankan
peningkatan fungsi pengawasan bank
OTORITAS MONETER
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai wewenang untuk memutuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter yang tepat. Kebijakan itu bisa berupa :
Open Market Operation
Discount Policy
Sanering
Selective Credit
SISTEM PEMBAYARAN
merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu
pihak ke pihak lain
Sistem Pembayaran Nasional (SPN)
Untuk menjaga stabilitas rupiah itu perlu disokong pengaturan dan pengelolaan
akan kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Kelancaran SPN ini juga
perlu didukung oleh infrastruktur yang handal (robust). Jadi, semakin lancar
dan hadal SPN, maka akan semakin lancar pula transmisi kebijakan moneter
yang bersifat time critical. Bila kebijakan moneter berjalan lancar maka
muaranya adalah stabilitas nilai tukar.
SISTEM PEMBAYARAN
Kewenangan
BI
Sebagai otoritas moneter, bank sentral berhak menetapkan
dan memberlakukan kebijakan SPN.
Memberikan persetujuan dan perizinan serta melakukan
pengawasan (oversight) atas SPN.
menyelenggarakan sistem settlement antar bank melalui
infrastruktur BI-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
SISTEM PEMBAYARAN
Tugas BI
Berperan sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank
untuk jenis alat-alat pembayaran tertentu
Mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran tunai
seperti uang rupiah.
Mencabut, menarik hingga memusnahkan uang rupiah yang
sudah tak berlaku dari peredaran.
DEWAN GUBERNUR BI
 Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan
Gubernur.
 Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang
Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-
banyaknya tujuh Deputi Gubernur.
 Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama-lamanya lima tahun, dan
mereka hanya dapat dipilih untuk sebanyak-banyaknya dua kali masa tugas.
 Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan
persetujuan DPR. Sementara Deputi Gubernur diusulkan oleh Gubernur dan diangkat
oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
DEWAN GUBERNUR BI

Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden,
kecuali bila mengundurkan diri, berhalangan tetap, atau melakukan tindak pidana
kejahatan.
 Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan Gubernur (RDG)
diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan
umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu untuk
melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan
lain yang bersifat prinsipil dan strategis
 Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip
musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan
keputusan akhir.
PARA GUBERNUR BI
1953-1958 Mr. Sjafruddin Prawiranegara
1958-1959 Mr. Loekman Hakim
1959-1960 Mr. Soetikno Slamet
1960-1963 Mr. Soemarno
1963-1966 T. Jusuf Muda Dalam
1966-1973 Radius Prawiro
1973-1983 Rachmat Saleh
1983-1988 Arifin Siregar
1988-1993 Adrianus Mooy
1993-1998 Sudrajad Djiwandono
1998-2003 Syahril Sabirin
2003-2008 Burhanuddin Abdullah
2008-2009 Boediono
2009 Miranda Gultom (Pelaksana tugas)
2009-2010 Darmin Nasution (Pelaksana
tugas)
2010-2013 Darmin Nasution
2013-sekarang Agus Martowardojo
Terimakasih ...
Semoga Bermanfaat

More Related Content

What's hot

Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
Dwi Anita
 
Bank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umumBank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umum
Firman Bachtiar
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
firman afriansyah
 

What's hot (19)

Lps
LpsLps
Lps
 
Perbankan 12 penanganan bank bermasalah
Perbankan 12   penanganan bank bermasalahPerbankan 12   penanganan bank bermasalah
Perbankan 12 penanganan bank bermasalah
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
 
Bank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan RakyatBank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan Rakyat
 
PENGELOLAAN UANG OLEH BANK INDONESIA
PENGELOLAAN UANG OLEH BANK INDONESIAPENGELOLAAN UANG OLEH BANK INDONESIA
PENGELOLAAN UANG OLEH BANK INDONESIA
 
Bank dan kantor bank - kelompok 7
Bank dan kantor bank - kelompok 7Bank dan kantor bank - kelompok 7
Bank dan kantor bank - kelompok 7
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
 
Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 
Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan RakyatBank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
 
Bank indonesia
Bank indonesiaBank indonesia
Bank indonesia
 
BANK INDONESIA
BANK INDONESIABANK INDONESIA
BANK INDONESIA
 
Bank indonesia
Bank indonesia Bank indonesia
Bank indonesia
 
Bank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umumBank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umum
 
Bank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyatBank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyat
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
 
Aspek hukum pemberian jasa perbankan
Aspek hukum pemberian jasa perbankanAspek hukum pemberian jasa perbankan
Aspek hukum pemberian jasa perbankan
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
 

Similar to Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral

Simposium materi kelompok Bank by Pangestu & Dkk
Simposium materi kelompok Bank by Pangestu & DkkSimposium materi kelompok Bank by Pangestu & Dkk
Simposium materi kelompok Bank by Pangestu & Dkk
Pangestu S
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
VivianaArsew
 
Bank_Sentral.pptx perbankan umum dan sentral
Bank_Sentral.pptx perbankan umum dan sentralBank_Sentral.pptx perbankan umum dan sentral
Bank_Sentral.pptx perbankan umum dan sentral
FathinSyifayani1
 

Similar to Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral (20)

Tugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuanganTugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuangan
 
Hukum Keuangan Negara
Hukum Keuangan NegaraHukum Keuangan Negara
Hukum Keuangan Negara
 
Bank Sentral.docx
Bank Sentral.docxBank Sentral.docx
Bank Sentral.docx
 
Kelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesiaKelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesia
 
BANK INDONESIA
BANK INDONESIABANK INDONESIA
BANK INDONESIA
 
Bank_Sentral kelompok 7.pptx
Bank_Sentral kelompok 7.pptxBank_Sentral kelompok 7.pptx
Bank_Sentral kelompok 7.pptx
 
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxResume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
 
Simposium materi kelompok Bank by Pangestu & Dkk
Simposium materi kelompok Bank by Pangestu & DkkSimposium materi kelompok Bank by Pangestu & Dkk
Simposium materi kelompok Bank by Pangestu & Dkk
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
 
Bank_Sentral.pptx perbankan umum dan sentral
Bank_Sentral.pptx perbankan umum dan sentralBank_Sentral.pptx perbankan umum dan sentral
Bank_Sentral.pptx perbankan umum dan sentral
 
Modul 4 KB 3
Modul 4 KB 3Modul 4 KB 3
Modul 4 KB 3
 
Ikhtisar 2
Ikhtisar 2Ikhtisar 2
Ikhtisar 2
 
Otoritas Jasa Keuangan & Otoritas Moneter
Otoritas Jasa Keuangan & Otoritas MoneterOtoritas Jasa Keuangan & Otoritas Moneter
Otoritas Jasa Keuangan & Otoritas Moneter
 
Materi inisiasi 2
Materi inisiasi 2Materi inisiasi 2
Materi inisiasi 2
 
Profile bank indonesia
Profile bank indonesiaProfile bank indonesia
Profile bank indonesia
 
Blk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkBlk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojk
 
PPT M4 KB3
PPT M4 KB3PPT M4 KB3
PPT M4 KB3
 
BANK INDONESIA
BANK INDONESIABANK INDONESIA
BANK INDONESIA
 
Ekonomi Bank SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Bank SMAN 73 JakartaEkonomi Bank SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Bank SMAN 73 Jakarta
 

More from Yuli Eko (6)

Pegadaian
PegadaianPegadaian
Pegadaian
 
Retensi dan Separasi Karyawan
Retensi dan Separasi KaryawanRetensi dan Separasi Karyawan
Retensi dan Separasi Karyawan
 
Menciptakan Kesuksesan Pertumbuhan Jangka Panjang- Creating Successful Long T...
Menciptakan Kesuksesan Pertumbuhan Jangka Panjang- Creating Successful Long T...Menciptakan Kesuksesan Pertumbuhan Jangka Panjang- Creating Successful Long T...
Menciptakan Kesuksesan Pertumbuhan Jangka Panjang- Creating Successful Long T...
 
Profile Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
Profile Prof. Dr. Widjojo NitisastroProfile Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
Profile Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
 
Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan HukumKonstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
 
Leadership-Kepemimpinan
Leadership-KepemimpinanLeadership-Kepemimpinan
Leadership-Kepemimpinan
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral

  • 1. BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL KELOMPOK 2B YULIEKOWATI (2016008239) TSALITSA NURUL Hikmah (2016008170)
  • 2. BANK INDONESIA BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Tujuan Tunggal mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa kestabilan terhadap mata uang negara lain.
  • 3. 3 BIDANG TUGAS PENDUKUNG BI DALAM MENCAPAI TUJUANNYA menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia • BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk mengedarkan uang di Indonesia. • Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin oleh Dewan Gubernur
  • 4. SEJARAH BANK INDONESIA Tahun 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Tahun 1953 Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral Tahun 1968 Diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial.
  • 5. Tahun 1999 sesuai dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tahun 2004 Tahun 2008 Undang-Undang Bank Indonesia diamendemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan SEJARAH BANK INDONESIA
  • 6. STATUS DAN KEDUDUKAN 1. Sebagai Lembaga Negara yang Independen Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang . Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan khusus agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
  • 7. STATUS DAN KEDUDUKAN 2. Sebagai Badan Hukum berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan. Sebagai badan hukum publik Sebagai badan hukum perdata
  • 8. PENGATURAN DAN PENGAWASAN BANK Dalam rangka tugas mengatur dan mengawasi perbankan menetapkan peraturan memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank melaksanakan pengawasan atas bank mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
  • 9. PENGATURAN DAN PENGAWASAN BANK kewenangan di bidang perizinan  memberikan dan mencabut izin usaha bank  memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank,  memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank,  memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu. Kewenangan di bidang pengawasan  pengawasan langsung : dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan.  Pengawasan tidak langsung : dilakukan melalui penelitian, analisis dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank.
  • 10. Upaya Restrukturisasi Perbankan Tujuan upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan perekonomian Indonesia Bank Indonesia telah menempuh restrukturisasi perbankan komperhensif : meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan moneter memfungsikan kembali perbankan sebagai lembaga perantara yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi
  • 11. Upaya Restrukturisasi Perbankan Restrukturisasi perbankan tersebut dilakukan melalui upaya : memulihkan kepercayaan masyarakat program rekapitalisasi program restrukturisasi kredit penyempurnaan ketentuan perbankan peningkatan fungsi pengawasan bank
  • 12. OTORITAS MONETER Sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai wewenang untuk memutuskan dan melaksanakan kebijakan moneter yang tepat. Kebijakan itu bisa berupa : Open Market Operation Discount Policy Sanering Selective Credit
  • 13. SISTEM PEMBAYARAN merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain Sistem Pembayaran Nasional (SPN) Untuk menjaga stabilitas rupiah itu perlu disokong pengaturan dan pengelolaan akan kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Kelancaran SPN ini juga perlu didukung oleh infrastruktur yang handal (robust). Jadi, semakin lancar dan hadal SPN, maka akan semakin lancar pula transmisi kebijakan moneter yang bersifat time critical. Bila kebijakan moneter berjalan lancar maka muaranya adalah stabilitas nilai tukar.
  • 14. SISTEM PEMBAYARAN Kewenangan BI Sebagai otoritas moneter, bank sentral berhak menetapkan dan memberlakukan kebijakan SPN. Memberikan persetujuan dan perizinan serta melakukan pengawasan (oversight) atas SPN. menyelenggarakan sistem settlement antar bank melalui infrastruktur BI-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
  • 15. SISTEM PEMBAYARAN Tugas BI Berperan sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank untuk jenis alat-alat pembayaran tertentu Mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupiah. Mencabut, menarik hingga memusnahkan uang rupiah yang sudah tak berlaku dari peredaran.
  • 16. DEWAN GUBERNUR BI  Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur.  Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak- banyaknya tujuh Deputi Gubernur.  Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama-lamanya lima tahun, dan mereka hanya dapat dipilih untuk sebanyak-banyaknya dua kali masa tugas.  Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Sementara Deputi Gubernur diusulkan oleh Gubernur dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
  • 17. DEWAN GUBERNUR BI  Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan diri, berhalangan tetap, atau melakukan tindak pidana kejahatan.  Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis  Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir.
  • 18. PARA GUBERNUR BI 1953-1958 Mr. Sjafruddin Prawiranegara 1958-1959 Mr. Loekman Hakim 1959-1960 Mr. Soetikno Slamet 1960-1963 Mr. Soemarno 1963-1966 T. Jusuf Muda Dalam 1966-1973 Radius Prawiro 1973-1983 Rachmat Saleh 1983-1988 Arifin Siregar 1988-1993 Adrianus Mooy 1993-1998 Sudrajad Djiwandono 1998-2003 Syahril Sabirin 2003-2008 Burhanuddin Abdullah 2008-2009 Boediono 2009 Miranda Gultom (Pelaksana tugas) 2009-2010 Darmin Nasution (Pelaksana tugas) 2010-2013 Darmin Nasution 2013-sekarang Agus Martowardojo