Widjojo Nitisastro merupakan salah satu tokoh ekonomi yang cukup dikenal di Indonesia. Dalam slide berisi profile singkat, pendidikan, perjalanan karier, hingga paham ekonomi yang beliau anut.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Profile Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
1. “SANG MAFIA BERKELEY PEMBAGUN BANGSA”
Kelompok 5 Manajemen 2B
- Wahyu Ari Setyo Wibowo (2016008125)
- Rachmat Agung K (2016008435)
- Yuli Ekowati (2016008239)
- Adit Raditya (2016008438)
- Eka Indah Sari (2016008155)
2. Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
Lahir : Gemente Malang, 23 September 1927
Meninggal : Jakarta, 9 Maret 2012 (umur 84)
Almamater : Universitas Indonesia, University of California
Agama : Islam
Keluarga :
Istri : Siti Sudarsih
Anak : - Widjajalaksmi Menantu : - Amir Soendoro
- Dodi Widjojo - Sari Widjojo
Cucu : - Wita Soendoro - Rafi Widjojo
- Mira Soendoro
3. Masa muda dan pendidikan
Widjojo berasal dari keluarga pensiunan penilik
sekolah dasar. Ayahnya adalah seorang aktivis
Partai Indonesia Raya (Parindra), yang
menggerakkan Rukun Tani.
Pernah sersekolah di SMT (Setingkat SMA) St.
Albertus, Malang sebelum meneruskan studinya
di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan
lulus dengan predikat Cum Laude.
Kemudian mendapat kesempatan untuk
berkuliah di University of California at Berkeley
atas beasiswa dari Ford Foundation. Ia lulus
pada tahun 1961 dan kembali ke Indonesia
untuk mengajar di Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD).
4. KARIER
= Perencana pada Badan Perencanaan Negara (1953-
1957)
= Direktur Lembaga Ekonomi dan Riset UI dan Dekan
FE UI (1961-1964, 1964-1968)
= Guru Besar Ekonomi UI (1964 --1993)
= Dosen Seskoad (sejak 1962)
= Dosen Lemhanas (sejak 1964)
= Direktur Lembaga Ekonomi dan Kebudayaan
Nasional (Leknas), Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (1964-1967)
= Ahli PBB bagi penilaian pelaksanaan dasawarsa
= Ketua Bappenas (1967-1971)
= Ketua Delegasi Rescheduling Utang RI (1967)
= Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional (1971-1973)
= Menko Ekuin merangkap Ketua
Bappenas (1973-1978 dan 1978-
1983)
= Penasihat Bappenas (1983 - 2012)
= Penasehat Pemerintah RI
Penasehat Ekonomi Presiden (1993-
2012)
5. Paham Ekonomi Yang Dianut
Pemikiran ekonomi yang dianut Widjojo berdasar dari
pemikiran Keynes yang menyarankan kombinasi antara mekanisme
pasar dan intervensi pemerintah.
Konsep ekonomi Widjojo—yang kerap disebut pers sebagai
Widjojonomics—menekankan prinsip kehati-hatian yang "sangat“.
Pemikiran Widjojo diuraikan
dalam buku “Pengalaman
pembangunan Indonesia: Kumpulan
tulisan dan uraian Widjojo Nitisastro”
(2010).
6. Mafia Berkeley
Kebijakan-kebijakan Widjojo dalam mengatur perekonomian Indonesia
kala itu memang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Namun, ia dan beberapa ekonom lulusan University of California at
Berkeley lainnya yaitu Ali Wardhana, Sadli, Subroto, juga Emil Salim
kerap dituduh sebagai Mafia Berkeley bentukan CIA yang bertujuan
menanamkan paham ekonomi liberalisme di Indonesia karena
kebijakan Widjojo dinilai cenderung lebih menekankan pada aspek
pertumbuhan dan pasar bebas.
7. “Soal Penduduk dan Pembangunan” : Ini buku pertama dia bagaimana
pemikirannya tentang populasi di Indonesia dan bagaimana kebijakannya.
“The Socio Economic Base of Indonesia State” : Buku ini merupakan hasil
diskusi Widjojo dengan Mr. Wilopo, mantan Perdana Menteri Indonesia
mengenai sistem perekonomian Indonesia.
“Population Trend in Indonesia” :Buku ini menjelaskan
dengan baik bagaimana dampak politik dan ekonomi
terhadap perkembangan populasi di Indonesia,
“The Indonesian Development Experience: Collection
of Writing and Speeches By Widjojo Nitisastro” : buku
ini menceritakan isi dari pemikiran dan kebijakan
dalam menangani masa-masa sulit ketika
merencanakan perekonomian Indonesia.
8. = Elise Walter Haas Award dari Universitas Berkeley, AS (1984)
= Piagam Hatta (1985)
= Penghargaan Kependudukan (1992)
PENGHARGAAN
9. - Sekian -
Semoga Bermanfaat
“ Indonesia dapat menjadi negara maju yang dibanggakan rakyatnya
dan disegani bangsa lain
karena Indonesia memiliki generasi muda yang selalu ingin belajar
dan ingin maju, yang haus akan prestasi, dan memiliki daya juang yang
tidak pernah luntur.
Indonesia memiliki 65 juta generasi muda yang tidak pernah berputus
asa mencintai negerinya “
– Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI)
Editor's Notes
=> Melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga asing yang akhirnya terbentuk IGGI, semua ini dilakukannya dari tahun 1967-1971 sebagai ketua Bappenas dan menteri Bappenas tahun 1971-1973 dan Menko Ekuin merangkap ketua Bappenas tahun 1973-1983. Semua jabatan Widjojo selama di Bappenas bertujuan untuk menciptakan perencanaan perekonomian yang jelas dan hati-hati, dengan itu masyarakat Indonesia akan keluar dari kesengsaraan.