SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BAB IV
KURIKULUM
DAN
TEORI BELAJAR
Dosen Pengampu : Prof. Dr.A.Y. Soegeng Ysh., M.Pd.
BAB IV KURIKULUM DAN TEORI BELAJAR
Berbicara tentang kurikulum pada dasarnya adalah berbi
cara tentang belajar. Kurikulum dirancang untuk melaksa
nakan proses belajar. Dengan demikian pengembangan
kurikulum harus mempertimbangkan teori belajar
 Secara historis, teori belajar dapat dibedakan antara t
eori belajar sebelum abad ke-20 dan teori belajar ab
ad ke-20.
 Teori belajar sebelum abad ke-20 mencakupi: (1) teor
i belajar disiplin mental, (2) teori pengembangan ala
miah, dan (3) teori apersepsi.
 Teori belajar abad ke-20 mencakupi: (1) teori perilaku
, dan (2) teori kognitif. Berikut ini paparan rinciannya.
TEORI
BELAJAR
T E O R I
B E L A J A R
S E B E L U M
A B A D K E - 2 0
Teori belajar disiplin
mental
Teori pengembangan
alamiah
Teori apersepsi
Teori Belajar Sebelum Abad Ke-20
1. Teori belajar disiplin mental
Teori ini dapat dibedakan antara teori
belajar mental theistic dan teori belajar
mental humanistic.
Tori belajar mental teistik dipelopori
oleh Calvin dan Wolff.
Teori belajar mental humanistik dengan
tokohnya, antara lain A.J. Adler, Plato,
dan Aristoteles.
• Aliran
rasionalisme
Plato berpendapat bahwa pengetahuan tidak
diperoleh melalui pencaindra melainkan melalui
pikiran
• Aliran
realisme
Aristoteles berpendapat bahwa pengetahuan
diperoleh melalui indera. Hakikat kenyataan
adalah dunia alam nyata, sumber pengerahuan
adalah pengalaman indera, dan karenanya belajar
adalah kontak dengan lingkungan alam
Yang disebut belajar menurut teori belajar disiplin mental ini adalah apabila jiwa/pikir
an anak disiplin atau dilatih. Plato berdapat bahwa latihan dan disiplin mental dalam
matematika dan filsafat nerupakan persiapan terbaik bagi kehidupan seseorang di m
asyarakat.
Lanjutan…… Teori belajar disiplin mental
2. Teori pengembangan alamiah
3. Teori apersepsi
Teori apersepsi juga disebut Herbartisme, karena dipelopori oleh Herbart, yang kemu
dian juga Titchener. Teori belajar apersepsi berpendapat bahwa belajar adalah suatu
proses asosiasi gagasan baru dengan gagasan-gagasan lama yang telah ada, yang s
udah terbentuk di dalam pikiran.
1 2 3 4
Contiguity Succession Similarrity Contrast
(kebersamaan
, serentak)
berurutan kemiripan berlawanan
Implikasi teori belajar apersepsi antara lain berupa pemilihan bahan belajar
dan penyajiannya sesuai dengan pengalaman-pengalanan anak
Hilgard mengklasifikasikan teori belajar abad ke-20 ke dalam dua
kelompok, yaitu: (1) kelompok teori atomisme (molekuler environ
mentalistik) dan (2) kelompok teori holisme (molar nativistik)
Teori Belajar
Abad ke-20
Teori Atomisme Teori Holisme
Mementingkan bagian-bagian Mementingkan keseluruhan
Lebih mementingkan reaksi, sehingga teori ini juga disebut
psikologi reaksi.
Mementingkan interaksi dengan lingkungan
Bersifat mekanistis dan statis Bersifat hidup, saling pengaruh dengan lingkungan, selalu beru
bah, yang tetap hanya pola organisasinya.
Bertinjauan historis, tingkah laku terbentuk berdasar apa ya
ng pernah dilakukan, makin mirip dengan apa yang pernah
dilakukan makin mudah dipelajari
Berorientasi pada masa kini, walaupun tidak menolak pengaruh
masa lampau.
Perkembangan tingkah laku anak tergantung pada hasil bela
jar, sangat mementingkan pengaruh lingkungan, bagian-bag
ian dalam mengkaji perkembangan tingkah laku manusia, p
eranan reaksi, mekanisme terbentuknya hasil belajar, penyeb
ab di wakru lalu, pembentukan kebiasaan dan menggunaka
n trial and error (coba-coba dan salah) dalam memecahkan
Perkembangan tingkah laku anak tergantung pada interaksinya
dengan lingkungan, mementingkan nativistik, holistik, peran at
au fungsi kognitif, keseimbangan dalam diri anak, orientasi pad
a saat ini, pembentukan struktur kognitif dan menggunakan pe
mahaman (insight) dalam pemecahan masalah
Teori Abad Ke-20
01
02
03
04
Teori Behaviorisme
Teori Kognitif Kelompok Gestalt-Field
Teori Humanistik
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
 Teori belajar ini berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku yang dapat diamati, yang timbul dalam kaitanya dengan
stimulus dan respons, bukan disebabkan oleh kedewasaan atau pertu
mbuhan fisik. Menurut kelompok ini, struktur berpikir dan proses bela
jar internal kurang penting dalam proses pembelajaran.
 Kelompok behaviorist beranggapan bahwa pada dasarnya manusia itu
pasif, atau reaktif (bertindak menunggu rangsangan atau stimulus).
 Teori-teori S-R Conditioning dapat dibedakan lagi menjadi: S-R Bond (
teori conditioning without reinforcement, kondisioning tanpa penguat
an, classical conditioning. simultaneous contigous conditioning) dan t
eori kondisioning dengan penguatan (conditioning with reinforcement
= instrumental conditioning = operant conditioning).
1. Teori Behaviorisme
• Thorndike merumuskan tiga hukum dasar.
Hukum kesia
pan (the law
of readines)
Hukum akiba
t (the law of
effect),
Hukum latiha
n (law of exer
cise)
01 0302
a. Teori S-R Bond
teori ini disebut teori Stimulus-Respons (S-R). Stimulus akan menimbulkan ke
san pada indera, sedang respons akan memberi dorongan untuk bertindak.
Asosiasi S-R itu disebut connection (koneksi, hubungan), maka teori ini juga
disebut Teori Koneksionisme.
b. Teori Classical Conditioning
 Teori Classical Conditioning atau Teori Kondisioning Tanpa
Penguatan, merupakan proses penggantian stimulus yang
dasarkan pada prinsip adhesive (bahan perekat). Prinsip in
i berarti bahwa suatu respon dikaitkan pada rangsangan t
ertentu pada saat rangsangan lain diberikan akan menim
bulkan respon yang sama bila rangsangan itu diberikan ra
ngsangan tersendiri.
 Teori kondisioning tanpa penguatan dari Petrovich Pavlov
(1949-1936), menggunakan conditioned reflects (relek ber
-syarat)
 Pavlov meletakkan dasar behaviorisme, penelitian tentang
proses belajar, dan teori belajar. Bagi Pavlov belajar perlu
pembiasaan.
c. Teori Operant Conditioning
 Teori Operant Conditioning = kondisioning dengan peng
uatan = instrumental conditioning, dipelopori oleh Burhu
s Frederic Skinner dan Gagne.
 Skinner berpendapat bahwa tingkah laku hendaknya diaj
arkan lewat serangkaian pendekatan yang berurutan mul
ai dari yang dikuasai ke yang diinginkan. Skinner membe
dakan dua prinsip umum dalam kondisi, yaitu:
1) Setiap respons yang diikuti stimulus yang memperku
at reward (ganjaran), akan cenderung diulang, dan
2) Stimulus yang memperkuat reward akan meningkatk
an diulangnya suatu respons.
 Gagne mengembangkan teori behaviorist menjadi neobe
haviorist. Menurut Gagne, proses belajar yang bertahap
mulai dari yang sederhana ke yang kompleks. Tahap itu di
sebut "jenjang belajar”. Gagne mengajukan delapan jenis
belajar, dari yang sederhana hingga yang kompleks, yaitu"
1) Signal learning (belajar tanda-tanda, simbol),
2) Srimulus-response learning (belajar rangsangan-tanggapa
n),
3) Chaining learntng (belajar berantai),
4) Verbal association (asosiast verbal, hubungan verbal),
5) Discrimination leaning (belajar pembedaan),
6) Concept learning (belajar konsep),
7) Rule learning (belajar peraturan atau hukum), dan
8) Problem solaing learning (belajar pemecahan masalah).
Lanjutain……. c. Teori Operant Conditioning
2. Teori Kognitif, Kelompok Gestalt-Field
 kelompok Gestalt-feld proses berpikir internal mendapat tempat lebih
penting daripada perubahan tingkah laku yang tampak.
 Berbeda dari kelompok behaviorist yang beranggapan bahwa manusia
bersifat pasif dan reaktif, kelompok Gestalt-field berasumsi bahwa man
usia bersifat interaktif dalam hubungannya dengan lingkungan.
 Berbeda dari kelompok behaviorist yang menyederhanakan kegiatan-k
egiatan yang kompleks ke dalam unsur-unsurnya, kelompok Gestalt-fel
d menyatakan bahwa keseluruhan lebih dari penjumlahan bagian-bagi
annya.
 Inti dari teori Gestalt-feld adalah insight (pengertian, pemahaman). Ba
gi mereka, belajar adalah proses pengembangan pengertian-pengertia
n baru atau pengubahan pengertian-pengertian lama. Belajar adalah k
egiatan krearif, inmajinatif, eksploratif, dan berujuan.
Beberapa Teori Kognitif, Kelompok Gestalt_
Field antara lain :
01
02
03
04
Teori Gestalt, dipelopori
oleh Max Werheimer
Teori Medan (Field The
ory) diperluas dari teori
gestalt oleh Kurt Lewin
(1890-1947).
Teori Pengolahan Informasi
Teori Pengembungan Kognitif
Jean Piaget
3. Teori Humanistik
Teori humanistik dipelopori oleh tiga tokoh, ya
itu: Arthur Combs, Abraham H. Maslow, dan C
arl R. Rogers.
Menurut teori humanistik, belajar adalah pros
es internalisasi personalisasi) informasi baru, y
aitu menjadikan informasi baru sebagai milik
pribadinya, melalui menyerapan dan pencerna
an, Maka, mengajar hendaknya membantu an
ak memetik arti atau memberi makna materi y
ang diajarkan.
Berikut ini ringkasan pendapat para ahli
teori humanistik.
1
2
3
Combs, berpendapat bahwa orang dibedakan dari perilaku bati
niahnya, seperti: perasaan, persepsi, keyakinan, dan maksud (ke
inginan, kehendak)
Maslow, menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat doron
gan positif untuk tumbuh sekaligus kekuatan untuk menghamb
at pertumbuhannya
Rogers, menyarankan proses belajar-mengajar yang lebih manu
siawi, antara lain memperhatikan hasrat untuk belajar, belajar y
ang bermakna/berarti
4. Teori Belajar Sosial Albert Bandura
 Dalam teori belajar sosial, orang tidak didorong oleh ten
aga dari dalam (internal), dan juga tidak karena rangsang
an-rangsangan dari lingkungan (ekstenal),
 melainkan bahwa fungsi pikologi orang itu dijelaskan seb
agai interaksi timbal balik yang terus menerus antara fakt
or-faktor penentu pibadi dan lingkungannya.
 Menurut teori belajar sosial, yang penting adalah kemam
puan individu untuk mengambil sari informasi dari tingka
h laku orang lain, memutuskan tingkah laku mana yang
akan diambil, dan nantinya melaksanakan tingkah laku te
rsebut.
Asumsi yang mendasari teori belajar sosial adalah (a) hakikat proses belajar
dalam latar alami, (b) hubungan si belajar dengan lingkungannya, dan (e) de
finisi dari apa yang dipelajari Bandura mengajukan hubungan segitiga yang
saling berkaitan antara: tingkah laku (T), lingkungan (L), dan kejtlan internal
yang mempengaruhi persepsi dan tindakan (P). Perhatikan gambar berikut.
Berikut ini urutan langkah-langkah dalam belajar
dengan jalan observasi menurut teori belajar sosi
al.
Demikian paparan tentang teori belajar yang perlu dipertimbangkan
dalam pengembangan kurikulum. Teori belajar pada awalnya merup
akan kajian filosofis oleh para ahli filsafat bersama para ahli psikolo
gi, tetapi dalam perkembangan selanjutnya psikologi telah menjadi
disiplin ilmu tersendiri, memisahkan diri dari filsafat.
 Pada dasarnya tidak ada teori belajar yang paling baik at
au paling benar untuk segala sittuasi dan kondisis masin
g-masing memilikikelebihhan dan kekurangan, maka perl
u selektif atau memadukanpenerapannya dalam rangcan
gan kurikulum.
 Pengembangan kurikuelum harus mempertimbangkan te
ori-teori belajar sebagaimana dipaparkan di atas dan disi
mpulkan di bawah ini:
1. Teori belajar ilmu jiwa
2. Teori belajar asosiasi
3. Teori belajar organismik
Terima
Kasih

More Related Content

What's hot (19)

Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11
 
Orientasi Teori Kognitif
Orientasi Teori Kognitif Orientasi Teori Kognitif
Orientasi Teori Kognitif
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy SumiharsonoMateri Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
 
Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi Pembelajaran
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1
 
Teori behavioristik
Teori behavioristikTeori behavioristik
Teori behavioristik
 
Teori Pembelajaran PPT
Teori Pembelajaran PPTTeori Pembelajaran PPT
Teori Pembelajaran PPT
 
Psikologi Gestalt
Psikologi GestaltPsikologi Gestalt
Psikologi Gestalt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_proseAplikasi teori behavioristik_dalam_prose
Aplikasi teori behavioristik_dalam_prose
 
Behavioris
BehaviorisBehavioris
Behavioris
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
Ppt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompokPpt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompok
 
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiPpt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
 

Similar to KURIKULUM DAN TEORI BELAJAR

TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxTEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxelva675670
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Mohd Kasman
 
AFI PARNAWI, M.Pd Mata kuliah psikologi belajar.
AFI PARNAWI, M.Pd  Mata kuliah psikologi belajar. AFI PARNAWI, M.Pd  Mata kuliah psikologi belajar.
AFI PARNAWI, M.Pd Mata kuliah psikologi belajar. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranDei Al-faroby
 
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarmanPpt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarmanPoySaefullahZevender1
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptxEN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx2022Recap
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifCikgu Zatiah
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFkhairunnisa mulyana
 
Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3121301016
 

Similar to KURIKULUM DAN TEORI BELAJAR (20)

TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxTEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21Full asiment abad ke 21
Full asiment abad ke 21
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
Macam teori belajar
Macam teori belajarMacam teori belajar
Macam teori belajar
 
4 [pb] 2 tinjauan.teori.belajar
4 [pb] 2 tinjauan.teori.belajar4 [pb] 2 tinjauan.teori.belajar
4 [pb] 2 tinjauan.teori.belajar
 
AFI PARNAWI, M.Pd Mata kuliah psikologi belajar.
AFI PARNAWI, M.Pd  Mata kuliah psikologi belajar. AFI PARNAWI, M.Pd  Mata kuliah psikologi belajar.
AFI PARNAWI, M.Pd Mata kuliah psikologi belajar.
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaran
 
36039471 perbezaan-teori
36039471 perbezaan-teori36039471 perbezaan-teori
36039471 perbezaan-teori
 
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarmanPpt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
Ppt kelompok 8 moh. kemal yachya,daud hamzah, dan gugun sudarman
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptxEN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3Perspektif 2 n 3
Perspektif 2 n 3
 
Ipa modul 1 kb 1
Ipa modul 1 kb 1Ipa modul 1 kb 1
Ipa modul 1 kb 1
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

KURIKULUM DAN TEORI BELAJAR

  • 1. BAB IV KURIKULUM DAN TEORI BELAJAR Dosen Pengampu : Prof. Dr.A.Y. Soegeng Ysh., M.Pd.
  • 2. BAB IV KURIKULUM DAN TEORI BELAJAR Berbicara tentang kurikulum pada dasarnya adalah berbi cara tentang belajar. Kurikulum dirancang untuk melaksa nakan proses belajar. Dengan demikian pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan teori belajar  Secara historis, teori belajar dapat dibedakan antara t eori belajar sebelum abad ke-20 dan teori belajar ab ad ke-20.  Teori belajar sebelum abad ke-20 mencakupi: (1) teor i belajar disiplin mental, (2) teori pengembangan ala miah, dan (3) teori apersepsi.  Teori belajar abad ke-20 mencakupi: (1) teori perilaku , dan (2) teori kognitif. Berikut ini paparan rinciannya.
  • 3. TEORI BELAJAR T E O R I B E L A J A R S E B E L U M A B A D K E - 2 0 Teori belajar disiplin mental Teori pengembangan alamiah Teori apersepsi
  • 4. Teori Belajar Sebelum Abad Ke-20 1. Teori belajar disiplin mental Teori ini dapat dibedakan antara teori belajar mental theistic dan teori belajar mental humanistic. Tori belajar mental teistik dipelopori oleh Calvin dan Wolff. Teori belajar mental humanistik dengan tokohnya, antara lain A.J. Adler, Plato, dan Aristoteles.
  • 5. • Aliran rasionalisme Plato berpendapat bahwa pengetahuan tidak diperoleh melalui pencaindra melainkan melalui pikiran • Aliran realisme Aristoteles berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh melalui indera. Hakikat kenyataan adalah dunia alam nyata, sumber pengerahuan adalah pengalaman indera, dan karenanya belajar adalah kontak dengan lingkungan alam Yang disebut belajar menurut teori belajar disiplin mental ini adalah apabila jiwa/pikir an anak disiplin atau dilatih. Plato berdapat bahwa latihan dan disiplin mental dalam matematika dan filsafat nerupakan persiapan terbaik bagi kehidupan seseorang di m asyarakat. Lanjutan…… Teori belajar disiplin mental
  • 7. 3. Teori apersepsi Teori apersepsi juga disebut Herbartisme, karena dipelopori oleh Herbart, yang kemu dian juga Titchener. Teori belajar apersepsi berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses asosiasi gagasan baru dengan gagasan-gagasan lama yang telah ada, yang s udah terbentuk di dalam pikiran. 1 2 3 4 Contiguity Succession Similarrity Contrast (kebersamaan , serentak) berurutan kemiripan berlawanan Implikasi teori belajar apersepsi antara lain berupa pemilihan bahan belajar dan penyajiannya sesuai dengan pengalaman-pengalanan anak
  • 8. Hilgard mengklasifikasikan teori belajar abad ke-20 ke dalam dua kelompok, yaitu: (1) kelompok teori atomisme (molekuler environ mentalistik) dan (2) kelompok teori holisme (molar nativistik) Teori Belajar Abad ke-20 Teori Atomisme Teori Holisme Mementingkan bagian-bagian Mementingkan keseluruhan Lebih mementingkan reaksi, sehingga teori ini juga disebut psikologi reaksi. Mementingkan interaksi dengan lingkungan Bersifat mekanistis dan statis Bersifat hidup, saling pengaruh dengan lingkungan, selalu beru bah, yang tetap hanya pola organisasinya. Bertinjauan historis, tingkah laku terbentuk berdasar apa ya ng pernah dilakukan, makin mirip dengan apa yang pernah dilakukan makin mudah dipelajari Berorientasi pada masa kini, walaupun tidak menolak pengaruh masa lampau. Perkembangan tingkah laku anak tergantung pada hasil bela jar, sangat mementingkan pengaruh lingkungan, bagian-bag ian dalam mengkaji perkembangan tingkah laku manusia, p eranan reaksi, mekanisme terbentuknya hasil belajar, penyeb ab di wakru lalu, pembentukan kebiasaan dan menggunaka n trial and error (coba-coba dan salah) dalam memecahkan Perkembangan tingkah laku anak tergantung pada interaksinya dengan lingkungan, mementingkan nativistik, holistik, peran at au fungsi kognitif, keseimbangan dalam diri anak, orientasi pad a saat ini, pembentukan struktur kognitif dan menggunakan pe mahaman (insight) dalam pemecahan masalah
  • 9. Teori Abad Ke-20 01 02 03 04 Teori Behaviorisme Teori Kognitif Kelompok Gestalt-Field Teori Humanistik Teori Belajar Sosial Albert Bandura
  • 10.  Teori belajar ini berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dapat diamati, yang timbul dalam kaitanya dengan stimulus dan respons, bukan disebabkan oleh kedewasaan atau pertu mbuhan fisik. Menurut kelompok ini, struktur berpikir dan proses bela jar internal kurang penting dalam proses pembelajaran.  Kelompok behaviorist beranggapan bahwa pada dasarnya manusia itu pasif, atau reaktif (bertindak menunggu rangsangan atau stimulus).  Teori-teori S-R Conditioning dapat dibedakan lagi menjadi: S-R Bond ( teori conditioning without reinforcement, kondisioning tanpa penguat an, classical conditioning. simultaneous contigous conditioning) dan t eori kondisioning dengan penguatan (conditioning with reinforcement = instrumental conditioning = operant conditioning). 1. Teori Behaviorisme
  • 11. • Thorndike merumuskan tiga hukum dasar. Hukum kesia pan (the law of readines) Hukum akiba t (the law of effect), Hukum latiha n (law of exer cise) 01 0302 a. Teori S-R Bond teori ini disebut teori Stimulus-Respons (S-R). Stimulus akan menimbulkan ke san pada indera, sedang respons akan memberi dorongan untuk bertindak. Asosiasi S-R itu disebut connection (koneksi, hubungan), maka teori ini juga disebut Teori Koneksionisme.
  • 12. b. Teori Classical Conditioning  Teori Classical Conditioning atau Teori Kondisioning Tanpa Penguatan, merupakan proses penggantian stimulus yang dasarkan pada prinsip adhesive (bahan perekat). Prinsip in i berarti bahwa suatu respon dikaitkan pada rangsangan t ertentu pada saat rangsangan lain diberikan akan menim bulkan respon yang sama bila rangsangan itu diberikan ra ngsangan tersendiri.  Teori kondisioning tanpa penguatan dari Petrovich Pavlov (1949-1936), menggunakan conditioned reflects (relek ber -syarat)  Pavlov meletakkan dasar behaviorisme, penelitian tentang proses belajar, dan teori belajar. Bagi Pavlov belajar perlu pembiasaan.
  • 13. c. Teori Operant Conditioning  Teori Operant Conditioning = kondisioning dengan peng uatan = instrumental conditioning, dipelopori oleh Burhu s Frederic Skinner dan Gagne.  Skinner berpendapat bahwa tingkah laku hendaknya diaj arkan lewat serangkaian pendekatan yang berurutan mul ai dari yang dikuasai ke yang diinginkan. Skinner membe dakan dua prinsip umum dalam kondisi, yaitu: 1) Setiap respons yang diikuti stimulus yang memperku at reward (ganjaran), akan cenderung diulang, dan 2) Stimulus yang memperkuat reward akan meningkatk an diulangnya suatu respons.
  • 14.  Gagne mengembangkan teori behaviorist menjadi neobe haviorist. Menurut Gagne, proses belajar yang bertahap mulai dari yang sederhana ke yang kompleks. Tahap itu di sebut "jenjang belajar”. Gagne mengajukan delapan jenis belajar, dari yang sederhana hingga yang kompleks, yaitu" 1) Signal learning (belajar tanda-tanda, simbol), 2) Srimulus-response learning (belajar rangsangan-tanggapa n), 3) Chaining learntng (belajar berantai), 4) Verbal association (asosiast verbal, hubungan verbal), 5) Discrimination leaning (belajar pembedaan), 6) Concept learning (belajar konsep), 7) Rule learning (belajar peraturan atau hukum), dan 8) Problem solaing learning (belajar pemecahan masalah). Lanjutain……. c. Teori Operant Conditioning
  • 15. 2. Teori Kognitif, Kelompok Gestalt-Field  kelompok Gestalt-feld proses berpikir internal mendapat tempat lebih penting daripada perubahan tingkah laku yang tampak.  Berbeda dari kelompok behaviorist yang beranggapan bahwa manusia bersifat pasif dan reaktif, kelompok Gestalt-field berasumsi bahwa man usia bersifat interaktif dalam hubungannya dengan lingkungan.  Berbeda dari kelompok behaviorist yang menyederhanakan kegiatan-k egiatan yang kompleks ke dalam unsur-unsurnya, kelompok Gestalt-fel d menyatakan bahwa keseluruhan lebih dari penjumlahan bagian-bagi annya.  Inti dari teori Gestalt-feld adalah insight (pengertian, pemahaman). Ba gi mereka, belajar adalah proses pengembangan pengertian-pengertia n baru atau pengubahan pengertian-pengertian lama. Belajar adalah k egiatan krearif, inmajinatif, eksploratif, dan berujuan.
  • 16. Beberapa Teori Kognitif, Kelompok Gestalt_ Field antara lain : 01 02 03 04 Teori Gestalt, dipelopori oleh Max Werheimer Teori Medan (Field The ory) diperluas dari teori gestalt oleh Kurt Lewin (1890-1947). Teori Pengolahan Informasi Teori Pengembungan Kognitif Jean Piaget
  • 17. 3. Teori Humanistik Teori humanistik dipelopori oleh tiga tokoh, ya itu: Arthur Combs, Abraham H. Maslow, dan C arl R. Rogers. Menurut teori humanistik, belajar adalah pros es internalisasi personalisasi) informasi baru, y aitu menjadikan informasi baru sebagai milik pribadinya, melalui menyerapan dan pencerna an, Maka, mengajar hendaknya membantu an ak memetik arti atau memberi makna materi y ang diajarkan.
  • 18. Berikut ini ringkasan pendapat para ahli teori humanistik. 1 2 3 Combs, berpendapat bahwa orang dibedakan dari perilaku bati niahnya, seperti: perasaan, persepsi, keyakinan, dan maksud (ke inginan, kehendak) Maslow, menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat doron gan positif untuk tumbuh sekaligus kekuatan untuk menghamb at pertumbuhannya Rogers, menyarankan proses belajar-mengajar yang lebih manu siawi, antara lain memperhatikan hasrat untuk belajar, belajar y ang bermakna/berarti
  • 19. 4. Teori Belajar Sosial Albert Bandura  Dalam teori belajar sosial, orang tidak didorong oleh ten aga dari dalam (internal), dan juga tidak karena rangsang an-rangsangan dari lingkungan (ekstenal),  melainkan bahwa fungsi pikologi orang itu dijelaskan seb agai interaksi timbal balik yang terus menerus antara fakt or-faktor penentu pibadi dan lingkungannya.  Menurut teori belajar sosial, yang penting adalah kemam puan individu untuk mengambil sari informasi dari tingka h laku orang lain, memutuskan tingkah laku mana yang akan diambil, dan nantinya melaksanakan tingkah laku te rsebut.
  • 20. Asumsi yang mendasari teori belajar sosial adalah (a) hakikat proses belajar dalam latar alami, (b) hubungan si belajar dengan lingkungannya, dan (e) de finisi dari apa yang dipelajari Bandura mengajukan hubungan segitiga yang saling berkaitan antara: tingkah laku (T), lingkungan (L), dan kejtlan internal yang mempengaruhi persepsi dan tindakan (P). Perhatikan gambar berikut.
  • 21. Berikut ini urutan langkah-langkah dalam belajar dengan jalan observasi menurut teori belajar sosi al.
  • 22. Demikian paparan tentang teori belajar yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Teori belajar pada awalnya merup akan kajian filosofis oleh para ahli filsafat bersama para ahli psikolo gi, tetapi dalam perkembangan selanjutnya psikologi telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, memisahkan diri dari filsafat.  Pada dasarnya tidak ada teori belajar yang paling baik at au paling benar untuk segala sittuasi dan kondisis masin g-masing memilikikelebihhan dan kekurangan, maka perl u selektif atau memadukanpenerapannya dalam rangcan gan kurikulum.  Pengembangan kurikuelum harus mempertimbangkan te ori-teori belajar sebagaimana dipaparkan di atas dan disi mpulkan di bawah ini: 1. Teori belajar ilmu jiwa 2. Teori belajar asosiasi 3. Teori belajar organismik