SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
MATA KULIAH PSIKOLOGI BELAJAR
MATERI PSIKOLOGI BELAJAR
A. Pengertian Psikologi Belajar
Psikologi : Yunani psyche (jiwa atau nafas hidup), logos (ilmu).
B. Pengertian Psikologi Belajar Menurut Beberapa Ahli
 Crow &Crow : the scientific study of the behaviour of living organism, with especial
attention given to human behavior.
 George A. Miller : ilmu yang mempelajari perilaku dan pola pikir yang berusaha
mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku manusia.
 Muhibbin Syah : ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku, baik yang terbuka
maupun tertutup, baik yang berhubungan dengan individu maupun kelompok dlm
interaksinya dengan lingkungan.
 Garden Murphy : ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup
terhadap lingkungannya.
C. Perbedaan Psikologi Pendidikan dan Psikologi Belajar
1. Psikologi Pendidikan
 Sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan.
 Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan pendidikan.
 Suatu studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor kejiwaan yang berhubungan
dengan pendidikan manusia.
2. Psikologi Belajar
 Suatu ilmu jiwa yang berisi teori – teori mengenai belajar , tentang bagaimana cara individu
belajar atau melakukan pembelajaran.
 Suatu disiplin ilmu yang membahas tentang pemahaman gejala kejiwaan dalam tingkah laku
manusia untuk kepentingan mandidik atau membina perkembangan keperibadian manusia.
D. Ruang Lingkup Pembahasan
1. Pengertian psikologi belajar & psikologi pendidikan.
2. Belajar, ciri-ciri belajar, dan jenisnya
3. Teori belajar dan implementasinya
4. Aktivitas belajar
5. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
6. Motivasi dan urgensinya dalam belajar
7. Kesulitan belajar
E. Tujuan Mata Kuliah Psikologi Belajar
Mahasiswa dapat :
 Menjelaskan pengertian psikologi belajar dan psikologi pendidikan
 Menyebutkan ruang lingkup dan tujuan mata kuliah psikologi belajar
 Menjelaskan pengertian belajar
 Menjelaskan ciri-ciri belajar
 Mengidentifikasi jenis-jenis belajar
 Membandingkan teori-teori belajar dan implementasinya dalam pembelajaran
 Menerangkan aktivitas belajar
 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
 Menjelaskan masalah motivasi dan kegunaannya dalam belajar
 Mengidentifikasi masalah kesulitan belajar dan memberikan alternatif solusinya
F. Jenis-Jenis Belajar
1. Belajar isyarat (Signal Learning)
 Tipe belajar semacam ini dilakukan dengan merespons suatu isyarat.
 Respons yang dilakukan itu bersifat umum, kabur dan emosional.
 Menurut Krimble (1961) bentuk belajar semacam ini biasanya bersifat tidak disadari, dalam
arti respons diberikan secara tidak sadar.
2. Belajar Stimulus – respons ( Stimulus Respons Learning)
 Tipe belajar S – R, respons bersifat spesifik.
 2 x 3 = 6 adalah bentuk suatu hubungan S-R.
 Mencium bau masakan sedap, keluar air liur, itupun ikatan S-R.
 Setiap respons dapat diperkuat dengan reinforcement.
3. Belajar Rangkaian ( Chaining)
 Rangkaian atau rantai dalam chaining adalah semacam rangkaian antar S-R yang bersifat
segera.
 Terjadi dalam rangkaian motorik, seperti gerakan dalam mengikat sepatu, makan, minum,
atau gerakan verbal seperti mengucapkan “selamat datang....... bapak-ibu”.
4. Asosiasi Verbal (Verbal Assosiation)
 Suatu kalimat “unsur itu berbangun limas” adalah contoh asosiasi verbal.
 Seseorang dapat menyatakan bahwa unsur berbangun limas kalau ia mengetahui berbagai
bangun, seperti balok, kubus, atau kerucut.
 Hubungan atau asosiasi verbal terbentuk jika unsur-unsurnya terdapat dalam urutan tertentu,
yang satu mengikuti yang lain.
5. Belajar Diskriminasi ( Discrimination Learning)
 Tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian. Seperti membedakan
berbagai bentuk wajah, waktu, binatang, atau tumbuh-tumbuhan.
6. Belajar Konsep (Concept Learning)
 Konsep merupakan simbol berpikir.
 Hal ini diperoleh dari hasil membuat tafsiran terhadap fakta.
 Dengan konsep dapat digolongkan binatang bertulang belakang menurut ciri-ciri khusus
(kelas), seperti kelas mamalia, reptilia, amphibia, burung, ikan. Dapat pula digolongkan,
manusia berdasarkan ras (warna kulit) atau kebangsaan, suku bangsa atau hubungan keluarga.
 Kemampuan membentuk konsep ini terjadi jika orang dapat melakukan diskriminasi.
7. Belajar Aturan (Rule Learning)
 Hukum, dalil atau rumus adalah rule (aturan).
 Banyak terdapat dalam semua pelajaran di sekolah, seperti benda memuai jika dipanaskan,
besar sudut dalam segitiga sama dengan 180 derajat.
 Belajar aturan ternyata mirip dengan verbal chaining (rangkaian verbal), terutama jika aturan
itu tidak diketahui artinya. Oleh karena itu setiap dalil atau rumus yang dipelajari harus
dipahami artinya.
8. Belajar Pemecahan masalah ( Problem Solving Learning)
 Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan menghubungkan berbagai urusan yang relevan
dengan masalah itu.
 Diperlukan waktu, adakalanya singkat adakalanya lama.
 Seringkali harus dilalui berbagai langkah, seperti mengenal tiap unsur dalam masalah itu,
mencari hubungannya dengan aturan (rule) tertentu.
 Dalam segala langkah diperlukan pemikiran. Tampaknya pemecahan masalah terjadi dengan
tiba-tiba (insight). Dengan ulangan-ulangan masalah tidak terpecahkan, dan apa yang
dipecahkan sendiri-yang penyelesaiannya ditemukan sendiri- lebih mantap dan dapat
ditransfer kepada situasi atau problem lain.
 Kesanggupan memecahkan masalah memperbesar kemampuan untuk memecahkan masalah-
masalah lain.
G. Teori-Teori Belajar
1. Teori Belajar Behaviorisme
 Tokoh : Pavlov, Thorndike, Watson, Guthrie, dll.
 Tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (interaksi stimulus-respon).
 Berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktek pendidikan dan dikenal sebagai aliran behavioristik.
 Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
 Mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif; dengan model hubungan
stimulus – respon.
 Respon atau perilaku tertentu akan muncul melalui pelatihan atau pembiasaan semata.
 Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila
dikenai hukuman
2. Teori Belajar Kognitivisme
 Berkembang sebagai protes terhadap teori perilaku yang berkembang sebelumnya.
 Memiliki perspektif bahwa peserta didik memproses informasi melalui upaya mengorganisir,
menyimpan, dan menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan yang
telah ada.
 Peneliti yang mengembangkan : Ausubel, Bruner, dan Gagne.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
 Tokoh : J.J. Piaget, Vigotsky.
 Konstruktivisme : upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
 Proses asimilasi dan penghubungan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan
pengertian yang sudah dimiliki.
 Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks
yang terbatas dan tidak tiba-tiba.
 Pembelajaran bersifat generatif : tindakan mencipta suatu makna dari apa yang dipelajari.
 Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan
diingat.
 Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman
nyata.
4. Teori Belajar Humanisme
 Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri.
 Belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
 Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa mengembangkan dirinya (mengenal diri
mereka sendiri; membantu mewujudkan potensi yang ada.
a) Carl Rogermembedakan 2 ciri belajar :
1. Belajar yang bermakna
Jika dalam proses pembelajaran melibatkan
aspek pikiran dan perasaan.
2. Belajar yang tidak bermakna
Hanya melibatkan aspek pikiran.
Peranan guru :
* Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif.
* Membantu siswa memperjelas tujuan belajarnya.
* Membantu siswa memanfaatkan cita-citanya sebagai
pendorong belajar.
* Menyediakan berbagai sumber belajar
* Menerima pertanyaan, pendapat, serta perasaan siswa
sebagaimana adanya.
b) Arthur Combs :
 Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu.
 Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan
siswa.
 Penting, bagaimana membawa siswa memperoleh arti bagi pribadinya dan
menghubungkannya dengan kehidupannya.
 Hal-hal yang memiliki sedikit hubungan dengan diri, makin mudah untuk terlupakan.
5. Teori Belajar Behavioristik
a) Ciri-Ciri Teori Behavioristik :
1. Bersifat mekanistis
2. Menekankan peranan lingkungan
3. Menekankan pentingnya latihan
4. Mementingkan mekanisme hasil belajar
b) Aplikasi Teori Behavioristik Terhadap Pembelajaran Siswa :
1. Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap ,
materi disampaikan secara utuh oleh guru
2. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat
yang diikuti contoh-contoh
3. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai pada yang
kompleks
4. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5. Kesalahan harus segera diperbaiki
6. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan
dapat menjadi kebiasaan
7. Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.
Kesimpulan :
Teori behavioristik cenderung mengarahkan peserta didik untuk berfikir linier,
konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan
proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa peserta didik menuju atau mencapai target
tertentu, sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal
banyak faktor yang memengaruhi proses belajar.
6. Teori Pembelajaran Kognitif
a) Implementasi dalam dunia Pendidikan
Implementasi terhadap pendidikan yaitu bahwa keaktifan dalam belajr itu sangat penting.
Peserta didik yang belajar secara aktif dan bisa optimal proses asimilasi dan akomodasi
antara pengetahuan dan pengalaman akan terjadi dengan baik.
b) Kelebihan dan Kekurangan Teori Pembelajaran Kognitif
 Kelebihan:
 Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah.
 Dapat meningkatkan motivasi.
 Membantu peserta didik untuk memahami bahan belajar dengan lebih mudah.
 Kekurangan:
 Keberhasilan pembelajaran didasarkan pada kemampuan peserta didik.
 Pendidik dituntut mengikuti keaktifan peserta didiknya.
 Fasilitas harus mendukung.
7. Teori Pembelajaran Humanistik
a) Implikasi teori humanistik pada pembelajaran siswa
Semua komponen pendidikan termasuk tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya
manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai
aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik
dalam mengaktualisasi dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri.
Implikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Dalam teori humanistik :
• peran guru menjadi fasilitator dan memberikan motivasi kesadaran mengenai makna belajar
dalam kehidupan siswa.
• Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk
memperoleh tujuan pembelajaran.
• Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri.
Dalam teori ini, diharapkan :
• siswa memahami potensi diri,
• mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat
negative.
Karena seseorang akan dapat belajar dengan baik jika mempunyai pengertian tentang
dirinya sendiri dan dapat membuat pilihan-pilihan secara bebas ke arah mana ia akan
berkembang.
8. Teori Pembelajaran Konstruktivisme
 Prinsip-prinsip Konstruktivisme :
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep
ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses kontruksi berjalan
lancar.
 Karakteristik pembelajaran Konstruktivisme
Menurut Driver dan Bell :
1. siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan,
2. belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa,
3. pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal,
4. pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan,
5. kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan
sumber.

More Related Content

What's hot

Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Cak guru
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasimankoma2012
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikeHilmawanAan
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfNawang Setyoningrum
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikRINISUGIYARTI
 
Ppt teori belajar dan pembelajaran
Ppt teori belajar dan pembelajaranPpt teori belajar dan pembelajaran
Ppt teori belajar dan pembelajaranUNIMUS
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraRyan Putra
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptAisyah Turidho
 
Peta konsep motivasi
Peta konsep motivasiPeta konsep motivasi
Peta konsep motivasiDevia Titania
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanFATHATUL FIKRIYAH
 
Studi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialStudi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialelmakrufi
 

What's hot (20)

Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndike
 
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdfTipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
Tipologi biologis- Hans J Eysenck.pdf
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
Ppt teori belajar dan pembelajaran
Ppt teori belajar dan pembelajaranPpt teori belajar dan pembelajaran
Ppt teori belajar dan pembelajaran
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan ppt
 
Teori belajar edward lee thorndike
Teori belajar  edward lee thorndikeTeori belajar  edward lee thorndike
Teori belajar edward lee thorndike
 
pendekatan humanistik
pendekatan humanistikpendekatan humanistik
pendekatan humanistik
 
Peta konsep motivasi
Peta konsep motivasiPeta konsep motivasi
Peta konsep motivasi
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Studi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialStudi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosial
 
Teori behavioristik
Teori behavioristikTeori behavioristik
Teori behavioristik
 

Similar to AFI PARNAWI, M.Pd Mata kuliah psikologi belajar.

Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarEndah Rizkiani
 
Teori pembelajaran ip
Teori pembelajaran    ipTeori pembelajaran    ip
Teori pembelajaran ipChew Ing
 
Teori pembelajaran ip
Teori pembelajaran    ipTeori pembelajaran    ip
Teori pembelajaran ipChew Ing
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifzikriamri86
 
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.pptHarveiHutahaean1
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranirmanrohmansyah
 
Taksonomi Benjamin S. Bloom dan Delapan Tipe Belajar
Taksonomi Benjamin S. Bloom dan Delapan Tipe BelajarTaksonomi Benjamin S. Bloom dan Delapan Tipe Belajar
Taksonomi Benjamin S. Bloom dan Delapan Tipe Belajaraidadwiinizuka.blogspot.com
 
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikMartikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikM. Ifaldi Sidik
 
RESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfRESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfkangifat
 

Similar to AFI PARNAWI, M.Pd Mata kuliah psikologi belajar. (20)

Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Teori pembelajaran ip
Teori pembelajaran    ipTeori pembelajaran    ip
Teori pembelajaran ip
 
Teori pembelajaran ip
Teori pembelajaran    ipTeori pembelajaran    ip
Teori pembelajaran ip
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitif
 
Learning 1
Learning 1Learning 1
Learning 1
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
36039471 perbezaan-teori
36039471 perbezaan-teori36039471 perbezaan-teori
36039471 perbezaan-teori
 
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Taksonomi Benjamin S. Bloom dan Delapan Tipe Belajar
Taksonomi Benjamin S. Bloom dan Delapan Tipe BelajarTaksonomi Benjamin S. Bloom dan Delapan Tipe Belajar
Taksonomi Benjamin S. Bloom dan Delapan Tipe Belajar
 
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikMartikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
RESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfRESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdf
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 

More from Dr. Afi Parnawi, M.Pd

Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 

More from Dr. Afi Parnawi, M.Pd (20)

DEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptxDEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptx
 
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian Metodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Keutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
Keutamaan doa. Dr. Afi ParnawiKeutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
Keutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
 
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
 
Panduan proposal dan skripsi ptk
Panduan  proposal dan skripsi ptkPanduan  proposal dan skripsi ptk
Panduan proposal dan skripsi ptk
 
Dr. afi parnawi
Dr. afi parnawiDr. afi parnawi
Dr. afi parnawi
 
Psikologi agama
Psikologi agamaPsikologi agama
Psikologi agama
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
SDIT AL KAUTSAR MADANI
SDIT AL KAUTSAR MADANISDIT AL KAUTSAR MADANI
SDIT AL KAUTSAR MADANI
 
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.PdPhoto. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Dr. Afi Parnawi, M.PdDr. Afi Parnawi, M.Pd
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
. Dr. afi Parnawi cover sjbms
. Dr. afi Parnawi cover sjbms. Dr. afi Parnawi cover sjbms
. Dr. afi Parnawi cover sjbms
 
Afi Parnawi info & index sjbms
Afi Parnawi info & index sjbmsAfi Parnawi info & index sjbms
Afi Parnawi info & index sjbms
 
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
 
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
 
afi parnawi. info & index sjbms
afi parnawi. info & index sjbmsafi parnawi. info & index sjbms
afi parnawi. info & index sjbms
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

AFI PARNAWI, M.Pd Mata kuliah psikologi belajar.

  • 1. MATA KULIAH PSIKOLOGI BELAJAR MATERI PSIKOLOGI BELAJAR A. Pengertian Psikologi Belajar Psikologi : Yunani psyche (jiwa atau nafas hidup), logos (ilmu). B. Pengertian Psikologi Belajar Menurut Beberapa Ahli  Crow &Crow : the scientific study of the behaviour of living organism, with especial attention given to human behavior.  George A. Miller : ilmu yang mempelajari perilaku dan pola pikir yang berusaha mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku manusia.  Muhibbin Syah : ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku, baik yang terbuka maupun tertutup, baik yang berhubungan dengan individu maupun kelompok dlm interaksinya dengan lingkungan.  Garden Murphy : ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya. C. Perbedaan Psikologi Pendidikan dan Psikologi Belajar 1. Psikologi Pendidikan  Sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.  Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan.  Suatu studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor kejiwaan yang berhubungan dengan pendidikan manusia. 2. Psikologi Belajar  Suatu ilmu jiwa yang berisi teori – teori mengenai belajar , tentang bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.  Suatu disiplin ilmu yang membahas tentang pemahaman gejala kejiwaan dalam tingkah laku manusia untuk kepentingan mandidik atau membina perkembangan keperibadian manusia. D. Ruang Lingkup Pembahasan 1. Pengertian psikologi belajar & psikologi pendidikan. 2. Belajar, ciri-ciri belajar, dan jenisnya 3. Teori belajar dan implementasinya 4. Aktivitas belajar 5. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar 6. Motivasi dan urgensinya dalam belajar 7. Kesulitan belajar E. Tujuan Mata Kuliah Psikologi Belajar Mahasiswa dapat :  Menjelaskan pengertian psikologi belajar dan psikologi pendidikan  Menyebutkan ruang lingkup dan tujuan mata kuliah psikologi belajar  Menjelaskan pengertian belajar  Menjelaskan ciri-ciri belajar  Mengidentifikasi jenis-jenis belajar  Membandingkan teori-teori belajar dan implementasinya dalam pembelajaran
  • 2.  Menerangkan aktivitas belajar  Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar  Menjelaskan masalah motivasi dan kegunaannya dalam belajar  Mengidentifikasi masalah kesulitan belajar dan memberikan alternatif solusinya F. Jenis-Jenis Belajar 1. Belajar isyarat (Signal Learning)  Tipe belajar semacam ini dilakukan dengan merespons suatu isyarat.  Respons yang dilakukan itu bersifat umum, kabur dan emosional.  Menurut Krimble (1961) bentuk belajar semacam ini biasanya bersifat tidak disadari, dalam arti respons diberikan secara tidak sadar. 2. Belajar Stimulus – respons ( Stimulus Respons Learning)  Tipe belajar S – R, respons bersifat spesifik.  2 x 3 = 6 adalah bentuk suatu hubungan S-R.  Mencium bau masakan sedap, keluar air liur, itupun ikatan S-R.  Setiap respons dapat diperkuat dengan reinforcement. 3. Belajar Rangkaian ( Chaining)  Rangkaian atau rantai dalam chaining adalah semacam rangkaian antar S-R yang bersifat segera.  Terjadi dalam rangkaian motorik, seperti gerakan dalam mengikat sepatu, makan, minum, atau gerakan verbal seperti mengucapkan “selamat datang....... bapak-ibu”. 4. Asosiasi Verbal (Verbal Assosiation)  Suatu kalimat “unsur itu berbangun limas” adalah contoh asosiasi verbal.  Seseorang dapat menyatakan bahwa unsur berbangun limas kalau ia mengetahui berbagai bangun, seperti balok, kubus, atau kerucut.  Hubungan atau asosiasi verbal terbentuk jika unsur-unsurnya terdapat dalam urutan tertentu, yang satu mengikuti yang lain. 5. Belajar Diskriminasi ( Discrimination Learning)  Tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian. Seperti membedakan berbagai bentuk wajah, waktu, binatang, atau tumbuh-tumbuhan. 6. Belajar Konsep (Concept Learning)  Konsep merupakan simbol berpikir.  Hal ini diperoleh dari hasil membuat tafsiran terhadap fakta.  Dengan konsep dapat digolongkan binatang bertulang belakang menurut ciri-ciri khusus (kelas), seperti kelas mamalia, reptilia, amphibia, burung, ikan. Dapat pula digolongkan, manusia berdasarkan ras (warna kulit) atau kebangsaan, suku bangsa atau hubungan keluarga.  Kemampuan membentuk konsep ini terjadi jika orang dapat melakukan diskriminasi. 7. Belajar Aturan (Rule Learning)  Hukum, dalil atau rumus adalah rule (aturan).  Banyak terdapat dalam semua pelajaran di sekolah, seperti benda memuai jika dipanaskan, besar sudut dalam segitiga sama dengan 180 derajat.  Belajar aturan ternyata mirip dengan verbal chaining (rangkaian verbal), terutama jika aturan itu tidak diketahui artinya. Oleh karena itu setiap dalil atau rumus yang dipelajari harus dipahami artinya. 8. Belajar Pemecahan masalah ( Problem Solving Learning)  Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan menghubungkan berbagai urusan yang relevan dengan masalah itu.  Diperlukan waktu, adakalanya singkat adakalanya lama.
  • 3.  Seringkali harus dilalui berbagai langkah, seperti mengenal tiap unsur dalam masalah itu, mencari hubungannya dengan aturan (rule) tertentu.  Dalam segala langkah diperlukan pemikiran. Tampaknya pemecahan masalah terjadi dengan tiba-tiba (insight). Dengan ulangan-ulangan masalah tidak terpecahkan, dan apa yang dipecahkan sendiri-yang penyelesaiannya ditemukan sendiri- lebih mantap dan dapat ditransfer kepada situasi atau problem lain.  Kesanggupan memecahkan masalah memperbesar kemampuan untuk memecahkan masalah- masalah lain. G. Teori-Teori Belajar 1. Teori Belajar Behaviorisme  Tokoh : Pavlov, Thorndike, Watson, Guthrie, dll.  Tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (interaksi stimulus-respon).  Berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan dikenal sebagai aliran behavioristik.  Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.  Mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif; dengan model hubungan stimulus – respon.  Respon atau perilaku tertentu akan muncul melalui pelatihan atau pembiasaan semata.  Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman 2. Teori Belajar Kognitivisme  Berkembang sebagai protes terhadap teori perilaku yang berkembang sebelumnya.  Memiliki perspektif bahwa peserta didik memproses informasi melalui upaya mengorganisir, menyimpan, dan menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan yang telah ada.  Peneliti yang mengembangkan : Ausubel, Bruner, dan Gagne. 3. Teori Belajar Konstruktivisme  Tokoh : J.J. Piaget, Vigotsky.  Konstruktivisme : upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.  Proses asimilasi dan penghubungan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki.  Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak tiba-tiba.  Pembelajaran bersifat generatif : tindakan mencipta suatu makna dari apa yang dipelajari.  Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.  Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. 4. Teori Belajar Humanisme  Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri.  Belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.  Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa mengembangkan dirinya (mengenal diri mereka sendiri; membantu mewujudkan potensi yang ada.
  • 4. a) Carl Rogermembedakan 2 ciri belajar : 1. Belajar yang bermakna Jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan. 2. Belajar yang tidak bermakna Hanya melibatkan aspek pikiran. Peranan guru : * Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif. * Membantu siswa memperjelas tujuan belajarnya. * Membantu siswa memanfaatkan cita-citanya sebagai pendorong belajar. * Menyediakan berbagai sumber belajar * Menerima pertanyaan, pendapat, serta perasaan siswa sebagaimana adanya. b) Arthur Combs :  Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu.  Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan siswa.  Penting, bagaimana membawa siswa memperoleh arti bagi pribadinya dan menghubungkannya dengan kehidupannya.  Hal-hal yang memiliki sedikit hubungan dengan diri, makin mudah untuk terlupakan. 5. Teori Belajar Behavioristik a) Ciri-Ciri Teori Behavioristik : 1. Bersifat mekanistis 2. Menekankan peranan lingkungan 3. Menekankan pentingnya latihan 4. Mementingkan mekanisme hasil belajar b) Aplikasi Teori Behavioristik Terhadap Pembelajaran Siswa : 1. Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap , materi disampaikan secara utuh oleh guru 2. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh 3. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai pada yang kompleks 4. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5. Kesalahan harus segera diperbaiki 6. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan 7. Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Kesimpulan : Teori behavioristik cenderung mengarahkan peserta didik untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa peserta didik menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang memengaruhi proses belajar. 6. Teori Pembelajaran Kognitif a) Implementasi dalam dunia Pendidikan
  • 5. Implementasi terhadap pendidikan yaitu bahwa keaktifan dalam belajr itu sangat penting. Peserta didik yang belajar secara aktif dan bisa optimal proses asimilasi dan akomodasi antara pengetahuan dan pengalaman akan terjadi dengan baik. b) Kelebihan dan Kekurangan Teori Pembelajaran Kognitif  Kelebihan:  Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah.  Dapat meningkatkan motivasi.  Membantu peserta didik untuk memahami bahan belajar dengan lebih mudah.  Kekurangan:  Keberhasilan pembelajaran didasarkan pada kemampuan peserta didik.  Pendidik dituntut mengikuti keaktifan peserta didiknya.  Fasilitas harus mendukung. 7. Teori Pembelajaran Humanistik a) Implikasi teori humanistik pada pembelajaran siswa Semua komponen pendidikan termasuk tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasi dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri. Implikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Dalam teori humanistik : • peran guru menjadi fasilitator dan memberikan motivasi kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. • Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. • Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Dalam teori ini, diharapkan : • siswa memahami potensi diri, • mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negative. Karena seseorang akan dapat belajar dengan baik jika mempunyai pengertian tentang dirinya sendiri dan dapat membuat pilihan-pilihan secara bebas ke arah mana ia akan berkembang. 8. Teori Pembelajaran Konstruktivisme  Prinsip-prinsip Konstruktivisme : 1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri 2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid 3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah. 4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.  Karakteristik pembelajaran Konstruktivisme Menurut Driver dan Bell : 1. siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan, 2. belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa, 3. pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal, 4. pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan,
  • 6. 5. kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber.