SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
MATERNITAS II
LAPORAN PENDAHULUAN DAN
ASUHAN KEPERAWATAN
IBU POST PARTUM DENGAN
INFEKSI POST PARTUM
MURTI WIDIASTUTI 202112035
NURHAYATI 202112038
SITI WULAN PURNAMASARI202112047
YULIA ANTASARI DEWI 202112054
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SINT CAROLUS
PROGRAM S1 KEPERAWATAN JALUR B
JAKARTA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
LAPORAN PENDAHULUAN
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa ini berlangsung selama 6-8 minggu
(Saifuddin, 2006).
Infeksi pascapartum (sepsis puerperal atau
demam setelah melahirkan) ialah infeksi klinis
pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari
setelah abortus atau persalinan (Bobak, 2004).
Infeksi postpartum adalah infeksi bakteri pada
traktus genitalia, terjadi sesudah melahirkan, ditandai
kenaikan suhu sampai 380C atau lebih selama 2 hari dalam
10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan
24 jam pertama (Vivian, 2011).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan
Infeksi postpartum adalah semua peradangan yang
disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam
alat-alat genetika pada waktu persalinan dan nifas,
ditandai dengan kenaikan suhu hingga 380C atau lebih
selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan
dengan mengecualikan 24 jam pertama.
• Vulvitis
merupakan infeksi pada vulva. Vulvitis pada ibu pasca
persalinan terjadi dibekas sayatan episiotomi atau luka perineum.
Tepi luka berwarna merah dan bengkak, jahitan sudah lepas, luka
yang terbuka menjadi ulkus dan mengeluarkan nanah.
• Vaginitis
merupakan infeksi pada daerah vagina. Vaginitis pada ibu
pasca persalinan terjadi secara langsung pada luka vagina ataupun
luka perineum. Permukaan mukosa bengkak dan kemerahan,
terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah
ulkus.
KLASIFIKASI INFEKSI POSTPARTUM
• Servisitis
merupakan infeksi yang sering terjadi pada daerah
serviks, tapi tidak menimbulkan banyak gejala. Luka serviks
yang dalam dan meluas, dan langsung ke dasar ligamentum
latum dan dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke
parametrium.
• Endometritis
merupakan infeksi yang biasanya demam dimulai
dalam 48 jam postpartum dan bersifat naik turun. Kuman-
kuman memasuki endometrium (biasanya pada insersio
plasenta) dalam waktu singkat dan menyebar ke seluruh
endometrium.
• Mastitis
infeksi pada payudara. infeksi terjadi karena adanya
luka pada puting susu dan bendungan ASI.
Septikemia : bakteri atau toksinnya langsung masuk
ke dalam peredaran darah dan menyebabkan infeksi.
Piemia : infeksi dan abses pada organ-organ yang
diserang yang didahului oleh terjadinya
tromboflebitis.
Tromboflebitis : perluasan invasi mikroorganisme
pathogen yang mengikuti aliran darah vena
disepanjang vena dan cabang-cabangnya.
Infeksi yang penyebarannya melalui
pembuluh darah
Infeksi yang penyebarannya melalui pembuluh
limfe
Parametritis : infeksi yang terjadi di parametrium
atau jaringan ikat sekitar uterus.
Peritonitis : inflamasi pada peritoneum yang
merupakan lapisan membran serosa rongga
abdomen.
Infeksi yang penyebarannya melalui permukaan
endometrium
Salpingitis : reaksi inflamasi dan infeksi pada
saluran tuba.
Ooforitis : infeksi pada ovarium
• Streptococcus haemoliticus anerobic
Masuknya bakteri secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat. Infeksi ini biasanya
ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak steril, tangan penolong.
t
• Saphylococcus aureus
Masuknya secara eksogen, infeksinya dalam tingkat sedang. Banyakditemukan sebagai
penyebab infeksi di rumah sakit.
 Escherichia coli
Sering berasal dari kandung kemih dan rectum, menyebabkan infeksi terbatas pada perineum,
vulva dan endometrium. Bakteri ini merupakan sebab penting dari infeksi traktus urinarius.
• Clostridium welchii
Bakteri ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat berbahaya. Infeksi ini lebih
sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong oleh dukun dari luar rumah
sakit.
Ketuban pecah dini
Trauma
Anemia
Kontaminasi bakteri
Kehilangan darah
Klasifikasi Infeksi pada Post Partum
1. Infeksi uterus
. Endometritis
Miometritis (infeksi otot rahim)
Parametritis (infeksi daerah di
sekitar rahim)
2. Syok bakteremia
3. Peritonitis
4. Infeksi saluran kemih
5. Septicemia dan piemia
Manifestasi Klinis
 Rubor (kemerahan), kalor (demam setempat) akibat vasodilatasi dan
tumor (bengkak) karena eksudasi. Ujung syaraf merasa akan terangsang
oleh peradangan sehingga terdapat rasa nyeri (dolor).
 Manifestasi klinis lainnya.
a. Takikardie. h. Nyeri dan bengkak pada
luka episiotomi
b. Nyeri pada pelvis
c. Demam tinggi
d. Nyeri tekan pada uterus
e. Lokhea berbau busuk/ menyengat
Penatalaksanaan keperawatan
1. Selama kehamilan
 Perbaikan Gizi untuk mencegah anemia
Coitus pada kehamilan tua hedaknya tidak dilakukankarena dapat
mengakibatkan pecahnya ketuban dan terjadinya infeksi
2. Selama persalinan
 Membatasi masuknya kuman-kuman ke dalam jalur jalan lahir
 Membatasi perlukaan
Membatasi perdarahan
Hindari pemeriksaan dalam berulang, lakukan bila ada indikasi
dengan sterilitas yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah.
 Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama.
 Jagalah sterilitas kamar bersalin dan pakailah masker, alat-alat harus suci hama.
 Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun
perabdominal dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.
 Pakaian dan barang-barang atau alat-alat yang berhubungan dengan penderita
harus terjaga kesuci-hamaannya.
 Perdarahan yang banyak harus dicegah, bila terjadi darah yang hilang harus
segera diganti dengan transfusi darah.
3. Selama Nifas
 Perawatan luka post partum dengan tehnik aseptic
 Semua alat dan kain yang berhubungan dengan daerah genital harus steril
 Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula alat-alat
dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kandung kencing harus
steril.
 Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus, tidak
bercampur dengan ibu sehat.
 Tamu yang berkunjung harus dibatasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
 Darah
Klien dengan Dower Kateter diperlukan culture
urine.
Pemeriksaan Mikroskopis Urine
Pemeriksaan protein urine
 Pemeriksaan glukosa urin
Pencegahan infeksi postpartum
 Anemia diperbaiki selama kehamilan.
 Membatasi masuknya kuman di jalan lahir selama persalinan.
 Selama nifas, rawat higiene perlukaan jalan lahir.
Komplikasi
 Peritonitis (peradangan selaput rongga perut)
 Tromboflebitis pelvika (bekuan darah di dalam vena panggul),
dengan resiko terjadinya emboli pulmoner.
 Syok toksik akibat tingginya kadar racun yang dihasilkan oleh
bakteri di dalam darah. Syok toksik bisa menyebabkan
kerusakan ginjal yang berat dan bahkan kematian.
Prognosa
Prognosis infeksi intra partum sangat
tergantung dari jenis kuman, lamanya infeksi
berlangsung, dapat/tidaknya persalinan
berlangsung tanpa banyak perlukaan jalan
lahir.
Pengkajian Keperawatan
Identitas Pasien
1. Nama
2. Umur
3. Agama
4. Jenis kelamin
5. Alamat
6. Suku dan Bangsa
7. Status perkawinan
8. Pekerjaan
9. Pendidikan
10. Tanggal masuk rumah sakit
11. Nomor register,
12. Diagnosa keperawatan
Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan dahulu
2. Riwayat Kesehatan sekarang
3. Riwayat Kesehatan keluarga
4. Riwayat psikososial Riwayat klien nifas
biasanya
Pola pola Fungsi
Kesehatan
1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
2. Pola nutrisi dan metabolisme
3. Pola aktifitas
4. Pola eliminasi
5. Pola tidur/istirahat
6. Pola penanggulangan stress
7. Pola hubungan dan peran didalam keluarga
8. Pola sensori dan kognitif Pola sensori klien
merasakan nyeri pada perut akibat kontraksi
uterus
9. Pola persepsi dan konsep diri Biasanya terjadi
kecemasan terhadap keadaan kehamilanya
10. Pola reproduksi dan sosial Terjadi disfungsi
seksual
11. Pola tata nilai dan kepercayaan
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
2. Leher
3. Mata
4. Telinga
5. Hidung
6. Dada
7. Abdoment
8. Genitalia
9. Anus
10.Ekstrermitas
11.Muskuluskeletal
12.Tanda-tanda Vital
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan distensi
abdomen, inflamasi, prosedur operasi,
distensi kandung kemih.
b. Risiko infeksi berhubungan dengan
perubahan sekresi pH, ketuban pecah lama,
ketuban pecah sebelum waktunya.
c. Retensi urine berhubungan dengan
peningkatan tekanan uretra.
20%
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIAN HASIL RENCANA TINDAKAN
1. Nyeri akut (Melahirkan) berhubungan dengan distensi abdomen, inflamasi,
prosedur operasi, distensi kandung kemih.
Tujuan : Selama di lakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan
nyeri berkurang atau hilang sama sekali.
Kriteria hasil : 1. Tanda-tanda vital dalam batas normal (nadi 60-80 x/menit,
respirasi 18-24 x/menit), 2. Tidak meringis 3. Kegiatan tidak terganggu dengan
rasa nyeri. 4. Skala nyeri 0/10 NRS
Intervensi Keperawatan :
Obervasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
4. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
5. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis manajemen untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, aromaterapi akupresur, teknik musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingain, terapi
bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu rungan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Memberikan posisi yang nyaman dan bisa mengurangi nyeri.
4. Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika diperlukan.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan perubahan sekresi pH,
ketuban pecah lama, ketuban pecah sebelum waktunya.
Tujuan :
Dalam 3 hari setelah proses persalinan, infeksi tidak terjadi
Kriteria Hasil :
- Tanda-tanda vital dalam batas normal (nadi 60-80 x/menit, suhu tidak lebih
dari 38 0C),
- Insisi kering
- Lochea tidak berbau busuk
- Uterus tidak lembek
- Dolor : 1 – 2
- Kalor : 36’5 – 37’2 C
- Rubbor : Normal
- Function laesa : normal
Observasi :
1. Observasi adanya tanda-tanda infeksi pada daerah luka : dolor, kalor, rubor
dan function laesa.
Terapeutik :
2.Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptic dan anti septic
3.Jaga keseterilan alat yang digunakan
4.Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
5.Pertahankan tehnik isolasi
Kolaborasi :
untuk pemberian antibiotic

More Related Content

Similar to PPT (1).pptx

Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisPradasary
 
Infeksi Puerperium LEO.pptx
Infeksi Puerperium LEO.pptxInfeksi Puerperium LEO.pptx
Infeksi Puerperium LEO.pptxChanLeon2
 
6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitisPradasary
 
Laporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitisLaporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitisfinta_ichy
 
infeksi nifas dalam kehamilan dr daniel SpOG
infeksi nifas dalam kehamilan dr daniel SpOGinfeksi nifas dalam kehamilan dr daniel SpOG
infeksi nifas dalam kehamilan dr daniel SpOGdanielalexandersusen2
 
Macam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifasMacam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifasTycha Wulandari
 
Asuhan Kebidanan Nifas (Deteksi Dini Pada Masa Nifas)
Asuhan Kebidanan Nifas (Deteksi Dini Pada Masa Nifas)Asuhan Kebidanan Nifas (Deteksi Dini Pada Masa Nifas)
Asuhan Kebidanan Nifas (Deteksi Dini Pada Masa Nifas)Febrian Dini
 
antibiotika-profilaksisppt.pptx
antibiotika-profilaksisppt.pptxantibiotika-profilaksisppt.pptx
antibiotika-profilaksisppt.pptxElmayanaIlyas
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidnor rahmah
 
LP dan LK infeksi neonatus
LP dan LK infeksi neonatusLP dan LK infeksi neonatus
LP dan LK infeksi neonatusDuniaShare
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritisanitasintia
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaWarung Bidan
 

Similar to PPT (1).pptx (20)

Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitis
 
Sepsis puerperalis
Sepsis puerperalisSepsis puerperalis
Sepsis puerperalis
 
Infeksi Puerperium LEO.pptx
Infeksi Puerperium LEO.pptxInfeksi Puerperium LEO.pptx
Infeksi Puerperium LEO.pptx
 
Infeksi Neonatus
Infeksi NeonatusInfeksi Neonatus
Infeksi Neonatus
 
6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis
 
Laporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitisLaporan pendahuluan-peritonitis
Laporan pendahuluan-peritonitis
 
infeksi nifas dalam kehamilan dr daniel SpOG
infeksi nifas dalam kehamilan dr daniel SpOGinfeksi nifas dalam kehamilan dr daniel SpOG
infeksi nifas dalam kehamilan dr daniel SpOG
 
Macam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifasMacam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifas
 
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFASINFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS
 
Asuhan Kebidanan Nifas (Deteksi Dini Pada Masa Nifas)
Asuhan Kebidanan Nifas (Deteksi Dini Pada Masa Nifas)Asuhan Kebidanan Nifas (Deteksi Dini Pada Masa Nifas)
Asuhan Kebidanan Nifas (Deteksi Dini Pada Masa Nifas)
 
kelompok199
kelompok199kelompok199
kelompok199
 
obgyn prp
obgyn prpobgyn prp
obgyn prp
 
A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA
 
antibiotika-profilaksisppt.pptx
antibiotika-profilaksisppt.pptxantibiotika-profilaksisppt.pptx
antibiotika-profilaksisppt.pptx
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
MAKALAH METRITIS.docx
MAKALAH METRITIS.docxMAKALAH METRITIS.docx
MAKALAH METRITIS.docx
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
 
LP dan LK infeksi neonatus
LP dan LK infeksi neonatusLP dan LK infeksi neonatus
LP dan LK infeksi neonatus
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritis
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
 

More from WulanPurnamasari45

RPP HIV S1 B Kelas E Smt 3 2023.pdf
RPP HIV S1 B Kelas E Smt 3 2023.pdfRPP HIV S1 B Kelas E Smt 3 2023.pdf
RPP HIV S1 B Kelas E Smt 3 2023.pdfWulanPurnamasari45
 
PPT KASUS 1 MENGGUNAKAN SWOT_KELOMPOK PONDOK INDAH-1.pptx
PPT KASUS 1 MENGGUNAKAN SWOT_KELOMPOK PONDOK INDAH-1.pptxPPT KASUS 1 MENGGUNAKAN SWOT_KELOMPOK PONDOK INDAH-1.pptx
PPT KASUS 1 MENGGUNAKAN SWOT_KELOMPOK PONDOK INDAH-1.pptxWulanPurnamasari45
 
6-150330131822-conversion-gate01.pdf
6-150330131822-conversion-gate01.pdf6-150330131822-conversion-gate01.pdf
6-150330131822-conversion-gate01.pdfWulanPurnamasari45
 
Metodologi Riset Kelompok 1.pptx
Metodologi Riset Kelompok 1.pptxMetodologi Riset Kelompok 1.pptx
Metodologi Riset Kelompok 1.pptxWulanPurnamasari45
 

More from WulanPurnamasari45 (8)

RPP HIV S1 B Kelas E Smt 3 2023.pdf
RPP HIV S1 B Kelas E Smt 3 2023.pdfRPP HIV S1 B Kelas E Smt 3 2023.pdf
RPP HIV S1 B Kelas E Smt 3 2023.pdf
 
PPTPROPOSALPENELITIAN.pptx
PPTPROPOSALPENELITIAN.pptxPPTPROPOSALPENELITIAN.pptx
PPTPROPOSALPENELITIAN.pptx
 
PPT KASUS 1 MENGGUNAKAN SWOT_KELOMPOK PONDOK INDAH-1.pptx
PPT KASUS 1 MENGGUNAKAN SWOT_KELOMPOK PONDOK INDAH-1.pptxPPT KASUS 1 MENGGUNAKAN SWOT_KELOMPOK PONDOK INDAH-1.pptx
PPT KASUS 1 MENGGUNAKAN SWOT_KELOMPOK PONDOK INDAH-1.pptx
 
PPT_PEMBAHASAN_pptx.pptx
PPT_PEMBAHASAN_pptx.pptxPPT_PEMBAHASAN_pptx.pptx
PPT_PEMBAHASAN_pptx.pptx
 
TENSES 1.pptx
TENSES 1.pptxTENSES 1.pptx
TENSES 1.pptx
 
6-150330131822-conversion-gate01.pdf
6-150330131822-conversion-gate01.pdf6-150330131822-conversion-gate01.pdf
6-150330131822-conversion-gate01.pdf
 
Metodologi Riset Kelompok 1.pptx
Metodologi Riset Kelompok 1.pptxMetodologi Riset Kelompok 1.pptx
Metodologi Riset Kelompok 1.pptx
 
fisika mekanik Kel. 1.pptx
fisika mekanik Kel. 1.pptxfisika mekanik Kel. 1.pptx
fisika mekanik Kel. 1.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

PPT (1).pptx

  • 1. MATERNITAS II LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN IBU POST PARTUM DENGAN INFEKSI POST PARTUM
  • 2. MURTI WIDIASTUTI 202112035 NURHAYATI 202112038 SITI WULAN PURNAMASARI202112047 YULIA ANTASARI DEWI 202112054 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SINT CAROLUS PROGRAM S1 KEPERAWATAN JALUR B JAKARTA DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9
  • 3. LAPORAN PENDAHULUAN Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ini berlangsung selama 6-8 minggu (Saifuddin, 2006). Infeksi pascapartum (sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan) ialah infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau persalinan (Bobak, 2004).
  • 4. Infeksi postpartum adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia, terjadi sesudah melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 380C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama (Vivian, 2011).
  • 5. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan Infeksi postpartum adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genetika pada waktu persalinan dan nifas, ditandai dengan kenaikan suhu hingga 380C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan dengan mengecualikan 24 jam pertama.
  • 6. • Vulvitis merupakan infeksi pada vulva. Vulvitis pada ibu pasca persalinan terjadi dibekas sayatan episiotomi atau luka perineum. Tepi luka berwarna merah dan bengkak, jahitan sudah lepas, luka yang terbuka menjadi ulkus dan mengeluarkan nanah. • Vaginitis merupakan infeksi pada daerah vagina. Vaginitis pada ibu pasca persalinan terjadi secara langsung pada luka vagina ataupun luka perineum. Permukaan mukosa bengkak dan kemerahan, terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus. KLASIFIKASI INFEKSI POSTPARTUM
  • 7. • Servisitis merupakan infeksi yang sering terjadi pada daerah serviks, tapi tidak menimbulkan banyak gejala. Luka serviks yang dalam dan meluas, dan langsung ke dasar ligamentum latum dan dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke parametrium. • Endometritis merupakan infeksi yang biasanya demam dimulai dalam 48 jam postpartum dan bersifat naik turun. Kuman- kuman memasuki endometrium (biasanya pada insersio plasenta) dalam waktu singkat dan menyebar ke seluruh endometrium. • Mastitis infeksi pada payudara. infeksi terjadi karena adanya luka pada puting susu dan bendungan ASI.
  • 8. Septikemia : bakteri atau toksinnya langsung masuk ke dalam peredaran darah dan menyebabkan infeksi. Piemia : infeksi dan abses pada organ-organ yang diserang yang didahului oleh terjadinya tromboflebitis. Tromboflebitis : perluasan invasi mikroorganisme pathogen yang mengikuti aliran darah vena disepanjang vena dan cabang-cabangnya. Infeksi yang penyebarannya melalui pembuluh darah
  • 9. Infeksi yang penyebarannya melalui pembuluh limfe Parametritis : infeksi yang terjadi di parametrium atau jaringan ikat sekitar uterus. Peritonitis : inflamasi pada peritoneum yang merupakan lapisan membran serosa rongga abdomen. Infeksi yang penyebarannya melalui permukaan endometrium Salpingitis : reaksi inflamasi dan infeksi pada saluran tuba. Ooforitis : infeksi pada ovarium
  • 10.
  • 11. • Streptococcus haemoliticus anerobic Masuknya bakteri secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat. Infeksi ini biasanya ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak steril, tangan penolong. t • Saphylococcus aureus Masuknya secara eksogen, infeksinya dalam tingkat sedang. Banyakditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit.  Escherichia coli Sering berasal dari kandung kemih dan rectum, menyebabkan infeksi terbatas pada perineum, vulva dan endometrium. Bakteri ini merupakan sebab penting dari infeksi traktus urinarius. • Clostridium welchii Bakteri ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat berbahaya. Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong oleh dukun dari luar rumah sakit.
  • 13. Klasifikasi Infeksi pada Post Partum 1. Infeksi uterus . Endometritis Miometritis (infeksi otot rahim) Parametritis (infeksi daerah di sekitar rahim) 2. Syok bakteremia 3. Peritonitis 4. Infeksi saluran kemih 5. Septicemia dan piemia
  • 14. Manifestasi Klinis  Rubor (kemerahan), kalor (demam setempat) akibat vasodilatasi dan tumor (bengkak) karena eksudasi. Ujung syaraf merasa akan terangsang oleh peradangan sehingga terdapat rasa nyeri (dolor).  Manifestasi klinis lainnya. a. Takikardie. h. Nyeri dan bengkak pada luka episiotomi b. Nyeri pada pelvis c. Demam tinggi d. Nyeri tekan pada uterus e. Lokhea berbau busuk/ menyengat
  • 15. Penatalaksanaan keperawatan 1. Selama kehamilan  Perbaikan Gizi untuk mencegah anemia Coitus pada kehamilan tua hedaknya tidak dilakukankarena dapat mengakibatkan pecahnya ketuban dan terjadinya infeksi 2. Selama persalinan  Membatasi masuknya kuman-kuman ke dalam jalur jalan lahir  Membatasi perlukaan Membatasi perdarahan Hindari pemeriksaan dalam berulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilitas yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah.
  • 16.  Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama.  Jagalah sterilitas kamar bersalin dan pakailah masker, alat-alat harus suci hama.  Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun perabdominal dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.  Pakaian dan barang-barang atau alat-alat yang berhubungan dengan penderita harus terjaga kesuci-hamaannya.  Perdarahan yang banyak harus dicegah, bila terjadi darah yang hilang harus segera diganti dengan transfusi darah. 3. Selama Nifas  Perawatan luka post partum dengan tehnik aseptic  Semua alat dan kain yang berhubungan dengan daerah genital harus steril  Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula alat-alat dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kandung kencing harus steril.  Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus, tidak bercampur dengan ibu sehat.  Tamu yang berkunjung harus dibatasi
  • 17. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium  Darah Klien dengan Dower Kateter diperlukan culture urine. Pemeriksaan Mikroskopis Urine Pemeriksaan protein urine  Pemeriksaan glukosa urin
  • 18. Pencegahan infeksi postpartum  Anemia diperbaiki selama kehamilan.  Membatasi masuknya kuman di jalan lahir selama persalinan.  Selama nifas, rawat higiene perlukaan jalan lahir.
  • 19. Komplikasi  Peritonitis (peradangan selaput rongga perut)  Tromboflebitis pelvika (bekuan darah di dalam vena panggul), dengan resiko terjadinya emboli pulmoner.  Syok toksik akibat tingginya kadar racun yang dihasilkan oleh bakteri di dalam darah. Syok toksik bisa menyebabkan kerusakan ginjal yang berat dan bahkan kematian.
  • 20. Prognosa Prognosis infeksi intra partum sangat tergantung dari jenis kuman, lamanya infeksi berlangsung, dapat/tidaknya persalinan berlangsung tanpa banyak perlukaan jalan lahir.
  • 21. Pengkajian Keperawatan Identitas Pasien 1. Nama 2. Umur 3. Agama 4. Jenis kelamin 5. Alamat 6. Suku dan Bangsa 7. Status perkawinan 8. Pekerjaan 9. Pendidikan 10. Tanggal masuk rumah sakit 11. Nomor register, 12. Diagnosa keperawatan Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Kesehatan dahulu 2. Riwayat Kesehatan sekarang 3. Riwayat Kesehatan keluarga 4. Riwayat psikososial Riwayat klien nifas biasanya
  • 22. Pola pola Fungsi Kesehatan 1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat 2. Pola nutrisi dan metabolisme 3. Pola aktifitas 4. Pola eliminasi 5. Pola tidur/istirahat 6. Pola penanggulangan stress 7. Pola hubungan dan peran didalam keluarga 8. Pola sensori dan kognitif Pola sensori klien merasakan nyeri pada perut akibat kontraksi uterus 9. Pola persepsi dan konsep diri Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilanya 10. Pola reproduksi dan sosial Terjadi disfungsi seksual 11. Pola tata nilai dan kepercayaan Pemeriksaan Fisik 1. Kepala 2. Leher 3. Mata 4. Telinga 5. Hidung 6. Dada 7. Abdoment 8. Genitalia 9. Anus 10.Ekstrermitas 11.Muskuluskeletal 12.Tanda-tanda Vital
  • 23. Diagnosa Keperawatan a. Nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen, inflamasi, prosedur operasi, distensi kandung kemih. b. Risiko infeksi berhubungan dengan perubahan sekresi pH, ketuban pecah lama, ketuban pecah sebelum waktunya. c. Retensi urine berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra.
  • 24. 20% DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIAN HASIL RENCANA TINDAKAN 1. Nyeri akut (Melahirkan) berhubungan dengan distensi abdomen, inflamasi, prosedur operasi, distensi kandung kemih. Tujuan : Selama di lakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang sama sekali. Kriteria hasil : 1. Tanda-tanda vital dalam batas normal (nadi 60-80 x/menit, respirasi 18-24 x/menit), 2. Tidak meringis 3. Kegiatan tidak terganggu dengan rasa nyeri. 4. Skala nyeri 0/10 NRS Intervensi Keperawatan : Obervasi 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 4. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 5. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
  • 25. Terapeutik 1. Berikan teknik nonfarmakologis manajemen untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, aromaterapi akupresur, teknik musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingain, terapi bermain) 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu rungan, pencahayaan, kebisingan) 3. Memberikan posisi yang nyaman dan bisa mengurangi nyeri. 4. Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika diperlukan.
  • 26. 2. Risiko infeksi berhubungan dengan perubahan sekresi pH, ketuban pecah lama, ketuban pecah sebelum waktunya. Tujuan : Dalam 3 hari setelah proses persalinan, infeksi tidak terjadi Kriteria Hasil : - Tanda-tanda vital dalam batas normal (nadi 60-80 x/menit, suhu tidak lebih dari 38 0C), - Insisi kering - Lochea tidak berbau busuk - Uterus tidak lembek - Dolor : 1 – 2 - Kalor : 36’5 – 37’2 C - Rubbor : Normal - Function laesa : normal
  • 27. Observasi : 1. Observasi adanya tanda-tanda infeksi pada daerah luka : dolor, kalor, rubor dan function laesa. Terapeutik : 2.Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptic dan anti septic 3.Jaga keseterilan alat yang digunakan 4.Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan 5.Pertahankan tehnik isolasi Kolaborasi : untuk pemberian antibiotic