SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1
MAKALAH ASUHAN KEGAWATDARURATAN PADA
MASA NIFAS “METRITIS”
DOSEN: Diniyati M.Keb
DISUSUN OLEH:
1. Ayu Widya Sari
2. Filda fisona
3. Khigmatus Shofiyati
4. Nadia
5. Nita Lestari
6. Nova Trilia
7. Risnanda Utami
8. Rosalinda
9. Sukmawati
10. Sulfa Diana
11. Tri wulan Dari
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA
TERAPAN KEBIDANAN 2022
2
KATA PENGANTAR ِ
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subbhanaِ Waِ
Ta’alaِ karenaِ berkatِ limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentangِ “Asuhan
Kegawatdaruratan pada masa nifas metritis ”. Dalam penyusunan makalah ini, saya
selaku penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari teman-teman kelompok tantangan itu bisa teratasi. Oleh dari itu, saya
sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
teman-teman kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dariِAllahِSubbhanaِWaِTa’ala. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyusunan
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.
Jambi, 16 Agustus 2022
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian metritis …………………………………………………2
B. Etiologi metritis ………………………………………………….....3
C. Faktor resiko metritis ……………………………………………...4
D. Gejala metritis………………………………………………………5
E. Penanganan Metritis………………………………………………..6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….7
B. Saran…………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas adalah masa pemulihan paska persalinan hingga seluruh organ
reproduksi wanita pulih kembali sebelum kehamilan berikutnya. Masa nifas ini
berlangsung sekitar 6-8 minggu paska persalinan. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
masa nifas antara lain, suhu, pengeluaran lochea, payudara, traktur urinarius, dan
sistem kardiovaskuler. Selain dari segi klinik ibu, kondisi kejiwaan ibu paska
persalinan juga harus selalu dipantau dan diberi dukungan.
Angka kematian ibu di Indonesia masih menjadi salah satu penting untuk
diturunkan. Pada tahun 2015 AKI tercatat 305 jiwa per 100.000 kelahiran dari target
seharusnya 102 jiwa per 100.000 kelahiran. Peran tenaga kesehatan selama dan paska
persalinan sangat berperan dalam penurunan AKI. 68,6% persalinan di Indonesia
dibantu oleh bidan, 18,5% dibantu dokter, 11,8% oleh tenaga non kesehatan seperti
dukun bayi, dan 0,8% tanpa ada penolong.
Penyebab kematian ibu paling banyak adalah perdarahan yang biasanya terjadi
selama masa nifas. Masa nifas merupakan masapemulihan organ reproduksi paska
persalinan dan merupakan masa yang penting bagi ibu maupun bayi. Masa nifas ini
diperkirakan terjadi selama 6-8 minggu. Paska persalinan, meskipun sudah dinyatakan
baik-baik saja dan diperbolehkan pulang namun ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh ibu selama masa nifas.
Miometriosis Metritis (miometriosis) adalah infeksi uterus setelah persalinan
yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri
sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya
seperti endometritis.
Infeksi masa nifas adalah semua peradanngan yang disebabkan oleh masuknya
kumankuman ke dalam alat- alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Perlukaan
karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman ke dalam tubuh, sehingga
menimbulkan infeksi pada kala nifas ( TT Fat, 2011, 304).
1.
2. Apa gejala metritis?
3. Bagaimana pencegahan metritis?
5
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa matritis
2. Untuk mengetahui Etiologi metritis
3. Untuk mengetahui faktor resiko metritis
4. Untuk mengetahui gejala metritis
5. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan metritis
BAB II
PEMBAHASAN
a) Pengertian Metritis
Miometriosis Metritis (miometriosis) adalah infeksi uterus setelah persalinan yang
merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri
tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti
endometritis. Infeksi masa nifas adalah semua peradanngan yang disebabkan oleh
masuknya kumankuman ke dalam alat- alat genital pada waktu persalinan dan nifas.
Perlukaan karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman ke dalam tubuh,
sehingga menimbulkan infeksi pada kala nifas.
b) Etiologi
Bermacam-macam jalan kuman masuk ke dalam alat kandungan, seperti eksogen
(kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh), dan
endogen (dari jalan lahir sendiri). Penyebab yang terbanyak dan lebih dari 50% adalah
streptococcus anaerob yang sebenarnya tidak patogen sebagai penghuni normal jalan
lahir. Kuman- kuman masuk ke dalam endometrium, biasanya pada luka bekas insersio
plasenta, dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi
dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Jaringan
desidua bersama-sama dengan bekuan darah menjadi nekrosis dan mengeluarkan getah
berbau dan terdiri atas keping-keping nekrotis serta cairan. Pada batas antara daerah yang
meradang dan daerah sehat terdapat lapisan terdiri atas leukosit – leukosit. Pada infeksi
yang lebih berat, batas endometrium dapat dilampaui dan terjadilah penjelaran.
c) Faktor Resiko
Untuk terjadinya infeksi masa nifas sangat bervariasi pada umumnya dibagi
menjadi faktor yang berkaitan dengan
a) Faktor status sosial ekonomi Penderita dengan status sosial ekonomi yang rendah
mempunyai risiko timbulnya infeksi nifas jika dibandingkan dengan penderita dengan
6
kelas sosial ekonomi menengah atau tinggi. Hal ini berhubungan dengan keadaan gizi
yang rendah, anemia, perawatan antenatal yang tidak adekuat, dan lain-lain.
b) Faktor proses persalinan Proses persalinan sangat mempengaruhi risiko timbulnya
infeksi nifas, di antaranya adalah partus lama, tertinggalnya sisa-sisa plasenta/ selaput
ketuban, dan perdarahan yang lain-lain.
c) Faktor tindakan persalinan Tindakan persalinan merupakan salah satu faktor risiko
penting untuk terjadinya infeksi nifas.
d) Bakteriologi
Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi antara lain adalah
a. Streptococcus haemoliticus aerobic Masuknya secara eksogen dan menyebabkan
infeksi berat yang ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan
penolong, dan sebagainya. Staphylococcus aureus Masuk secara eksogen, infeksinya
sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit.
b. Escherichia coli Sering berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan infeksi
terbatas.
c. Clostridium welchii Kuman anaerobik yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada
abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari luar rumah sakit.
e) . Gejala dan Tanda Gejala dan tanda metritis yaitu.
a. Demam menggigil
b. Nyeri di bawah perut
c. Lochia berbau dan bernanah
d. Nyeri tekan uterus
e. Perdarahan pervaginam
f. Syok
f) Metritus digolongkan menjadi dua yaitu.
a. Metritis Akuta Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septik atau infeksi
postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari
infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang
(endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium
menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang.
Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-
kadang dapat terjadi abses.
b. Metritis kronik Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar
menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea.
Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh
pertambahan jaringan ikat akibat kehamilan. Bila pengobatan terlambat atau kurang
adekuat dapat menjadi abses pelvik, peritonitis, syok septik, dispareunia, trombosis
vena yang dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvik yang menahun, penyumbatan tuba
dan infertilitas.
7
g) Cara Terjadinya Infeksi Cara terjadinya infeksi metritis yaitu.
a. Manipulasi penolong yang tidak suci hama, atau pemeriksaan dalam yang berulang-
ulang dapat membawa bakteri yang sudah ada ke dalam rongga rahim.
b. Alat-alat yang tidak suci hama.
c. Infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat terkena infeksi kontaminasi yang berasal
dari hidung, tenggorokan dari penolong dan pembantunya atau orang lain
d. Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas Faktor predisposisi infeksi masa nifas yaitu
a. Partus lama, partus terlantar, dan ketuban pecah lama.
b. Tindakan obstetri operatif baik pervaginam maupun perabdominal.
c. Tertinggalnya sisa-sisa uri, selaput ketuban dan bekuan darah dalam rongga
rahim.
d. Keadaan-keadaan yang menurunkan daya tahan seperti perdarahan, kelelahan,
malnutrisi, preeklamsi, eklamsi dan penyakit ibu lainnya (jantung, tuberkulosis
paru, pneumonia dan lainlain).
h) Penanganan Penanganan yang dapat dilakukan yaitu.
a. Berikan transfusi darah jika dibutuhkan (packet red cecel
b. Berikan antibiotik spektrum luas dalam dosis yang tinggi
c. Pertimbangakan pemberian anti tetanus profilaksis
d. Bila dicurigai adanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran ( digital atau dengan kuret
tumpul besar)
e. Bila ada pus, lakukan drainase (kalau perlu kalpotomi), ibu dalam posisi flower
f. Bila tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan ada tanda peritonitis
generalisata, lakukan laparotomi dan keluarkan pus. Bila pada uterus nekrotik dan
septik lakukan histerektomi subtotal.
i) Pencegahan
Masa kehamilan Mengurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi seperti
anemia, malnutrisi dan kelemahan, serta mengobati penyakit-penyakit yang diderita oleh
ibu. Pemeriksaan dalam jangan dilakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu. Begitu
pula pada koitus ibu hamil tua Hendaknya dihindari atau dikurangi dan di lakukan hati-
hati karena dapat menyebabkan pecahnya ketuban, kalau ini terjadi infeksi akan mudah
masuk dalam jalan lahir. Masa persalinan Pencegahan yang dapat dilakukan pada masa
persalinan yaitu.
a. Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dengan
sterilitas yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah.
b. Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama.
c. Jagalah sterilitas kamar bersalian dan pakailah masker, alat-alat harus suci hama.
d. Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun
perabdominam dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.
8
e. Perdarahan yang banyak harus dicegah, bila terjadi darah yang hilang harus segera
diganti dengan transfusi darah
f. Selama nifas Pencegahan infeksi selama nifas antara lain:
a. Perawatan luka post partum dengan teknik aseptik.
b. Semua alat dan kain yang berhubungan dengan daerah genital harus suci hama.
c. Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus, tidak
bercampur dengan ibu nifas yang sehat.
d. Membatasi tamu yang berkunjung.
A. Kesimpulan
Miometriosis Metritis (miometriosis) adalah infeksi uterus setelah
persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu.
Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis,
sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. Infeksi masa nifas adalah
semua peradanngan yang disebabkan oleh masuknya kumankuman ke dalam
alat- alat genital pada waktu persalinan dan nifas.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca Jika masih
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka kami berharap
dapat kita diskusikan bersama Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya sebagai pedoman belajar
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6092150/
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/jocn.14090
https://bmcprimcare.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12875-015-
0396-5
https://core.ac.uk/download/pdf/345198527.pdf
http://asuhankebidanan29.blogspot.com/2017/10/materi-dan-penjelasan-lengkap.html?m=1
https://pdfcoffee.com/metritis-pdf-free.html
https://www.alodokter.com/infeksi-payudara
10

More Related Content

What's hot

Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidanan
bettycan33
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
owik15
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
Askeb nifas normal pp hari ke
Askeb nifas normal pp hari keAskeb nifas normal pp hari ke
Askeb nifas normal pp hari ke
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
Asuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifasAsuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifas
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidanan
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
 
Struktur payudara (wurita)
Struktur payudara (wurita)Struktur payudara (wurita)
Struktur payudara (wurita)
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa SakitPenanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
 

Similar to MAKALAH METRITIS.docx

infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptxinfeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
WulanPurnamasari45
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
Pradasary
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Septian Muna Barakati
 

Similar to MAKALAH METRITIS.docx (20)

Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritis
 
_POST PARTUM-.pptx
_POST PARTUM-.pptx_POST PARTUM-.pptx
_POST PARTUM-.pptx
 
infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptxinfeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
 
Tugas konkeb
Tugas konkebTugas konkeb
Tugas konkeb
 
Tugas konkeb
Tugas konkebTugas konkeb
Tugas konkeb
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 
248596277 makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx
248596277 makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx248596277 makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx
248596277 makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Makalah repro ii
Makalah repro iiMakalah repro ii
Makalah repro ii
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
Makalah vaginitis
Makalah vaginitisMakalah vaginitis
Makalah vaginitis
 
Ibu wajib perbaharuan
Ibu wajib perbaharuanIbu wajib perbaharuan
Ibu wajib perbaharuan
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 

MAKALAH METRITIS.docx

  • 1. 1 MAKALAH ASUHAN KEGAWATDARURATAN PADA MASA NIFAS “METRITIS” DOSEN: Diniyati M.Keb DISUSUN OLEH: 1. Ayu Widya Sari 2. Filda fisona 3. Khigmatus Shofiyati 4. Nadia 5. Nita Lestari 6. Nova Trilia 7. Risnanda Utami 8. Rosalinda 9. Sukmawati 10. Sulfa Diana 11. Tri wulan Dari POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN 2022
  • 2. 2 KATA PENGANTAR ِ Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subbhanaِ Waِ Ta’alaِ karenaِ berkatِ limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentangِ “Asuhan Kegawatdaruratan pada masa nifas metritis ”. Dalam penyusunan makalah ini, saya selaku penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari teman-teman kelompok tantangan itu bisa teratasi. Oleh dari itu, saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dariِAllahِSubbhanaِWaِTa’ala. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyusunan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Jambi, 16 Agustus 2022
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar………………………………………………i Daftar Isi………………………………………………………ii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………1 C. Tujuan Penulisan……………………………………………………1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian metritis …………………………………………………2 B. Etiologi metritis ………………………………………………….....3 C. Faktor resiko metritis ……………………………………………...4 D. Gejala metritis………………………………………………………5 E. Penanganan Metritis………………………………………………..6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………….7 B. Saran…………………………………………………………………7 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa pemulihan paska persalinan hingga seluruh organ reproduksi wanita pulih kembali sebelum kehamilan berikutnya. Masa nifas ini berlangsung sekitar 6-8 minggu paska persalinan. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat masa nifas antara lain, suhu, pengeluaran lochea, payudara, traktur urinarius, dan sistem kardiovaskuler. Selain dari segi klinik ibu, kondisi kejiwaan ibu paska persalinan juga harus selalu dipantau dan diberi dukungan. Angka kematian ibu di Indonesia masih menjadi salah satu penting untuk diturunkan. Pada tahun 2015 AKI tercatat 305 jiwa per 100.000 kelahiran dari target seharusnya 102 jiwa per 100.000 kelahiran. Peran tenaga kesehatan selama dan paska persalinan sangat berperan dalam penurunan AKI. 68,6% persalinan di Indonesia dibantu oleh bidan, 18,5% dibantu dokter, 11,8% oleh tenaga non kesehatan seperti dukun bayi, dan 0,8% tanpa ada penolong. Penyebab kematian ibu paling banyak adalah perdarahan yang biasanya terjadi selama masa nifas. Masa nifas merupakan masapemulihan organ reproduksi paska persalinan dan merupakan masa yang penting bagi ibu maupun bayi. Masa nifas ini diperkirakan terjadi selama 6-8 minggu. Paska persalinan, meskipun sudah dinyatakan baik-baik saja dan diperbolehkan pulang namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu selama masa nifas. Miometriosis Metritis (miometriosis) adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. Infeksi masa nifas adalah semua peradanngan yang disebabkan oleh masuknya kumankuman ke dalam alat- alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Perlukaan karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman ke dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi pada kala nifas ( TT Fat, 2011, 304). 1. 2. Apa gejala metritis? 3. Bagaimana pencegahan metritis?
  • 5. 5 B. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa matritis 2. Untuk mengetahui Etiologi metritis 3. Untuk mengetahui faktor resiko metritis 4. Untuk mengetahui gejala metritis 5. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan metritis BAB II PEMBAHASAN a) Pengertian Metritis Miometriosis Metritis (miometriosis) adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. Infeksi masa nifas adalah semua peradanngan yang disebabkan oleh masuknya kumankuman ke dalam alat- alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Perlukaan karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman ke dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi pada kala nifas. b) Etiologi Bermacam-macam jalan kuman masuk ke dalam alat kandungan, seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh), dan endogen (dari jalan lahir sendiri). Penyebab yang terbanyak dan lebih dari 50% adalah streptococcus anaerob yang sebenarnya tidak patogen sebagai penghuni normal jalan lahir. Kuman- kuman masuk ke dalam endometrium, biasanya pada luka bekas insersio plasenta, dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Jaringan desidua bersama-sama dengan bekuan darah menjadi nekrosis dan mengeluarkan getah berbau dan terdiri atas keping-keping nekrotis serta cairan. Pada batas antara daerah yang meradang dan daerah sehat terdapat lapisan terdiri atas leukosit – leukosit. Pada infeksi yang lebih berat, batas endometrium dapat dilampaui dan terjadilah penjelaran. c) Faktor Resiko Untuk terjadinya infeksi masa nifas sangat bervariasi pada umumnya dibagi menjadi faktor yang berkaitan dengan a) Faktor status sosial ekonomi Penderita dengan status sosial ekonomi yang rendah mempunyai risiko timbulnya infeksi nifas jika dibandingkan dengan penderita dengan
  • 6. 6 kelas sosial ekonomi menengah atau tinggi. Hal ini berhubungan dengan keadaan gizi yang rendah, anemia, perawatan antenatal yang tidak adekuat, dan lain-lain. b) Faktor proses persalinan Proses persalinan sangat mempengaruhi risiko timbulnya infeksi nifas, di antaranya adalah partus lama, tertinggalnya sisa-sisa plasenta/ selaput ketuban, dan perdarahan yang lain-lain. c) Faktor tindakan persalinan Tindakan persalinan merupakan salah satu faktor risiko penting untuk terjadinya infeksi nifas. d) Bakteriologi Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi antara lain adalah a. Streptococcus haemoliticus aerobic Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan penolong, dan sebagainya. Staphylococcus aureus Masuk secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit. b. Escherichia coli Sering berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan infeksi terbatas. c. Clostridium welchii Kuman anaerobik yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari luar rumah sakit. e) . Gejala dan Tanda Gejala dan tanda metritis yaitu. a. Demam menggigil b. Nyeri di bawah perut c. Lochia berbau dan bernanah d. Nyeri tekan uterus e. Perdarahan pervaginam f. Syok f) Metritus digolongkan menjadi dua yaitu. a. Metritis Akuta Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septik atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang- kadang dapat terjadi abses. b. Metritis kronik Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat kehamilan. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelvik, peritonitis, syok septik, dispareunia, trombosis vena yang dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvik yang menahun, penyumbatan tuba dan infertilitas.
  • 7. 7 g) Cara Terjadinya Infeksi Cara terjadinya infeksi metritis yaitu. a. Manipulasi penolong yang tidak suci hama, atau pemeriksaan dalam yang berulang- ulang dapat membawa bakteri yang sudah ada ke dalam rongga rahim. b. Alat-alat yang tidak suci hama. c. Infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat terkena infeksi kontaminasi yang berasal dari hidung, tenggorokan dari penolong dan pembantunya atau orang lain d. Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas Faktor predisposisi infeksi masa nifas yaitu a. Partus lama, partus terlantar, dan ketuban pecah lama. b. Tindakan obstetri operatif baik pervaginam maupun perabdominal. c. Tertinggalnya sisa-sisa uri, selaput ketuban dan bekuan darah dalam rongga rahim. d. Keadaan-keadaan yang menurunkan daya tahan seperti perdarahan, kelelahan, malnutrisi, preeklamsi, eklamsi dan penyakit ibu lainnya (jantung, tuberkulosis paru, pneumonia dan lainlain). h) Penanganan Penanganan yang dapat dilakukan yaitu. a. Berikan transfusi darah jika dibutuhkan (packet red cecel b. Berikan antibiotik spektrum luas dalam dosis yang tinggi c. Pertimbangakan pemberian anti tetanus profilaksis d. Bila dicurigai adanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran ( digital atau dengan kuret tumpul besar) e. Bila ada pus, lakukan drainase (kalau perlu kalpotomi), ibu dalam posisi flower f. Bila tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan ada tanda peritonitis generalisata, lakukan laparotomi dan keluarkan pus. Bila pada uterus nekrotik dan septik lakukan histerektomi subtotal. i) Pencegahan Masa kehamilan Mengurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi seperti anemia, malnutrisi dan kelemahan, serta mengobati penyakit-penyakit yang diderita oleh ibu. Pemeriksaan dalam jangan dilakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu. Begitu pula pada koitus ibu hamil tua Hendaknya dihindari atau dikurangi dan di lakukan hati- hati karena dapat menyebabkan pecahnya ketuban, kalau ini terjadi infeksi akan mudah masuk dalam jalan lahir. Masa persalinan Pencegahan yang dapat dilakukan pada masa persalinan yaitu. a. Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilitas yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah. b. Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama. c. Jagalah sterilitas kamar bersalian dan pakailah masker, alat-alat harus suci hama. d. Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun perabdominam dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.
  • 8. 8 e. Perdarahan yang banyak harus dicegah, bila terjadi darah yang hilang harus segera diganti dengan transfusi darah f. Selama nifas Pencegahan infeksi selama nifas antara lain: a. Perawatan luka post partum dengan teknik aseptik. b. Semua alat dan kain yang berhubungan dengan daerah genital harus suci hama. c. Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus, tidak bercampur dengan ibu nifas yang sehat. d. Membatasi tamu yang berkunjung. A. Kesimpulan Miometriosis Metritis (miometriosis) adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. Infeksi masa nifas adalah semua peradanngan yang disebabkan oleh masuknya kumankuman ke dalam alat- alat genital pada waktu persalinan dan nifas. B. Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca Jika masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka kami berharap dapat kita diskusikan bersama Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya sebagai pedoman belajar
  • 10. 10