SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Tujuan kedatangan orang-orang Eropa ke dunia
timur antara lain untuk mendapatkan keuntungan
dan kekayaan. Tujuan ini boleh dikatakan dapat
dicapai setelah mereka menemukan rempah-rempah
di Kepulauan Nusantara.
Berita tentang keuntungan yang melimpah berkat
perdagangan rempah-rempah itu menyebar luas.
Dengan demikian semakin banyak orang-orang
Eropa yang tertarik pergi ke Nusantara.
 Para pedagang dari masing-masing Bangsa di Eropa
saling bersaing satu sama lain
 tidak hanya antarbangsa, antarkelompok atau kongsi
dagang, dalam satu bangsa pun mereka saling bersaing.
Oleh karena itu, untuk memperkuat posisinya di dunia
timur masing-masing kongsi dagang dari suatu negara
membentuk persekutuan dagang bersama
 Sebagai contoh seperti pada tahun 1600 Inggris
membentuk sebuah kongsi dagang yang diberi nama
East India Company (EIC)
Persaingan yang cukup keras juga terjadi di
antarperusahaan dagang orang-orang Belanda.
Masing-masing ingin memenangkan
kelompoknya agar mendapatkan keuntungan
yang lebih besar.
Kenyataan ini mendapat perhatian khusus dari
pihak pemerintah dan parlemen Belanda, sebab
persaingan antar kongsi Belanda juga akan
merugikan Kerajaan Belanda sendiri
 Terkait dengan itu, maka pemerintah dan Parlemen Belanda
(Staten Generaal) pada 1598 mengusulkan agar antarkongsi
dagang Belanda bekerja sama membentuk sebuah perusahaan
dagang yang lebih besar.
 Usulan ini baru terealisasi empat tahun berikutnya, yakni pada
20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi
dagang Belanda di Nusantara sebagai hasil fusi antarkongsi
yang telah ada.
 Kongsi dagang Belanda ini diberi nama Vereenigde Oost
Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan
“Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi
Dagang India Timur”.
 VOC terbentuk tanggal 20 Maret 1602
 VOC secara resmi didirikan di Amsterdam
 Tujuan VOC al :
(1) Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok
atau kongsi pedagang Belanda yang telah ada,
(2) Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan
dengan para pedagang negara lain.
 VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang,
sehingga disebut “Dewan Tujuh Belas” (de Heeren XVII)
 Mereka terdiri dari delapan perwakilan kota pelabuhan dagang di
Belanda
 Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.
1. Melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung
Harapan sampai dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan
Nusantara
2. Membentuk angkatan perang sendiri
3. Melakukan peperangan
4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat,
5. Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri
6. Mengangkat pegawai sendiri, dan
7. Memerintah di negeri jajahan.
 Sebagai sebuah kongsi dagang, dengan kewenangan dan
hak-hak di atas menunjukkan bahwa VOC memiliki hak-
hak istimewa dan kewenangan yang sangat luas
 VOC sebagai kongsi dagang bagaikan negara dalam negara
 Dengan memiliki hak untuk membentuk angkatan perang
sendiri dan boleh melakukan peperangan, maka VOC
cenderung ekspansif
 VOC terus berusaha memperluas daerah-daerah di
Nusantara sebagai wilayah kekuasaan dan monopolinya
 VOC juga memandang bangsa-bangsa Eropa yang lain
sebagai musuhnya.
 Mengawali ekspansinya tahun 1605 VOC telah berhasil
mengusir Portugis dari Ambon
 Benteng pertahanan Portugis di Ambon dapat diduduki
tentara VOC
 Benteng itu kemudian oleh VOC diberi nama Benteng
Victoria
 Pada awal pertumbuhannya sampai tahun 1610, “Dewan
Tujuh Belas” secara langsung harus menjalankan tugas-
tugas dan menyelesaikan berbagai urusan VOC, termasuk
urusan ekspansi untuk perluasan wilayah monopoli
 Berangkat dari permasalahan ini maka pada 1610 secara
kelembagaan diciptakan jabatan baru dalam organisasi
VOC, yakni jabatan gubernur jenderal
 Gubernur jenderal merupakan jabatan tertinggi yang
bertugas mengendalikan kekuasaan di negeri jajahan VOC
 Di samping itu juga dibentuk “Dewan Hindia” (Raad van
Indie). Tugas “Dewan Hindia” ini adalah memberi nasihat
dan mengawasi kepemimpinan gubernur jenderal
 Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both
(1610-1614)
 Hal yang di lakukan Pieter Both pertama kali adalah
mendirikan pos perdagangan di Banten pada tahun 1610
 Pada tahun itu juga Pieter Both meninggalkan Banten dan
berhasil memasuki Jayakarta
 Penguasa Jayakarta waktu itu, Pangeran Wijayakrama
sangat terbuka dalam hal perdagangan. Pedagang dari
mana saja bebas berdagang, di samping dari Nusantara
juga dari luar seperti dari Portugis, Inggris, Gujarat/India,
Persia, Arab, termasuk juga Belanda. Dengan demikian
Jayakarta dengan pelabuhannya Sunda Kelapa menjadi
kota dagang yang sangat ramai.
 Kemudian pada tahun 1611 Pieter Both berhasil
mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta, guna
pembelian sebidang tanah seluas 50x50 vadem ( satu vadem
sama dengan 182 cm) yang berlokasi di sebelah timur Muara
Ciliwung
 Tanah inilah yang menjadi cikal bakal hunian dan daerah
kekuasaan VOC di tanah Jawa dan menjadi cikal bakal
Kota Batavia.
 Pieter Both juga berhasil mengadakan perjanjian dan
menanamkan pengaruhnya di Maluku dan berhasil
mendirikan pos perdagangan di Ambon
 Pada tahun 1614 Pieter Both digantikan oleh Gubernur
Jenderal Gerard Reynst (1614-1615)
 Baru berjalan satu tahun ia digantikan gubernur jenderal
yang baru yakni Laurens Reael (1615-1619)
 Pada masa jabatan Laurens Reael ini berhasil dibangun
Gedung Mauritius yang berlokasi di tepi Sungai Ciliwung
 Orang-orang Belanda yang tergabung dalam VOC itu
memang cerdik. Padaawalnya mereka bersikap baik dengan
rakyat.
 Lama kelamaan orang-orang Belanda mulai
menampakkan sikap congkak, dan sombong. Setelah
merasakan nikmatnya tinggal di Nusantara dan
menikmati keuntungannya yang melimpah dalam
berdagang, Belanda semakin berambisi ingin menguasai
dan kadang-kadang melakukan paksaan dan kekerasan
 Hal ini telah menimbulkan kebencian rakyat dan para
penguasa lokal. Oleh karena itu, pada tahun 1618 Sultan
Banten yang dibantu tentara Inggris di bawah
Laksamana Thomas Dale berhasil mengusir VOC dari
Jayakarta.
 Orang-orang VOC kemudian menyingkir ke Maluku. Setelah
VOC hengkang dari Jayakarta pasukan Banten pada awal
tahun 1619 juga mengusir Inggris dari Jayakarta.
 Dengan demikian Jayakarta sepenuhnya dapat dikendalikan
oleh Kesultanan Banten
 Tahun 1619 Gubernur Jenderal VOC Laurens Reael digantikan
oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (J.P. Coen)
 J.P. Coen dikenal gubernur jenderal yang berani dan kejam
serta ambisius merasa bangsanya dipermalukan pasukan
Banten dan Inggris di Jayakarta
 Maka J.P. Coen mempersiapkan pasukan untuk menyerang
Jayakarta
 Armada angkatan laut dengan 18 kapal perangnya
mengepung Jayakarta.
 Ternyata dalam waktu singkat Jayakarta dapat diduduki
VOC. Kota Jayakarta kemudian dibumihanguskan oleh J.P.
Coen pada tanggal 30 Mei 1619.
 Di atas puing-puing kota Jayakarta itulah dibangun kota
baru bergaya kota dan bangunan di Belanda.
 Kota baru itu dinamakan Batavia sebagai pengganti nama
Jayakarta.
 J.P. Coen adalah gubernur jenderal yang sangat bernafsu untuk
memaksakan monopoli.
 Ia juga dikenal sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia.
 Dengan sikap congkak dan tindakan yang kejam, J.P.Coen
berusaha meningkatkan eksploitasi kekayaan bumi Nusantara.
 Cara-cara VOC untuk meningkatkan eksploitasi kekayaan alam
dilakukan antara lain :
1. Merebut pasaran produksi pertanian, biasanya dengan
memaksakan monopoli, seperti monopoli rempah-rempah di
Maluku
Setelah berhasil membangun Batavia dan meletakkan
dasar-dasar penjajahan di Nusantara, pada tahun
1623 J.P. Coen kembali ke negari Belanda. Ia
menyerahkan kekuasaannya kepada Pieter de
Carpentier
Tetapi oleh pimpinan VOC di Belanda, J.P. Coen
diminta kembali ke Batavia. Akhirnya pada tahun
1627 J.P. Coen tiba di Batavia dan diangkat kembali
sebagai Gubernur Jenderal untuk jabatan yang kedua
kalinya
 Pada masa jabatan yang kedua inilah terjadi
serangan tentara Mataram di bawah Sultan Agung ke
Batavia
 Batavia senantiasa memiliki posisi yang strategis bagi
VOC. Semua kebijakan dan tindakan VOC di
kawasan Asia dikendalikan dari markas besar VOC di
Batavia
 Batavia senantiasa memiliki posisi yang strategis bagi
VOC. Semua kebijakan dan tindakan VOC di
kawasan Asia dikendalikan dari markas besar VOC di
Batavia
VOC semakin serakah dan bernafsu untuk
menguasai Nusantara yang kaya rempah-
rempah ini. Tindakan intervensi politik
terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara dan
pemaksaan monopoli perdagangan terus
dilakukan
Politik devide et impera dan berbagai tipu daya
juga dilaksanakan demi mendapatkan
kekuasaan dan keuntungan sebesar-besarnya
 Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, VOC mengalami
puncak kejayaan
 Banyak daerah yang dikuasai VOC, namun ada persoalan-
persoalan yang bermunculan. Semakin banyak daerah yang
dikuasai ternyata juga membuat pengelolaan semakin
kompleks. Semakin luas daerahnya, pengawasan juga
semakin sulit
 Kota Batavia semakin ramai dan semakin padat. Orang-
orang timur asing seperti Cina dan Jepang diizinkan tinggal
di Batavia
 Sebagai pusat pemerintahan VOC, Batavia juga
semakin dibanjiri penduduk, sehingga tidak
jarang menimbulkan masalah-masalah sosial
 Pada tahun 1749 terjadi perubahan yang
mendasar dalam lembaga kepengurusan VOC.
 Pada tanggal 27 Maret 1749, Parlemen Belanda
mengeluarkan UU yang menetapkan bahwa
Raja Willem IV sebagai penguasa tertinggi VOC.
 Dengan demikian, anggota pengurus “Dewan Tujuh Belas”
yang semula dipilih oleh parlemen dan provinsi pemegang
saham (kecuali Provinsi Holland), kemudian sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Raja
 Pengurus VOC mulai akrab dengan pemerintah Belanda.
Kepentingan pemegang saham menjadi terabaikan
 Pengurus tidak lagi berpikir memajukan usaha
perdagangannya, tetapi berpikir untuk memperkaya diri
 VOC sebagai kongsi dagang swasta keuntunganya semakin
merosot
Kemudian Gubernur Jenderal Jacob Mosel juga
mengeluarkan ordonansi baru tahun 1754. Ordonansi
ini mengatur kendaraan kebesaran. Misalnya kereta
ditarik enam ekor kuda, hiasan berwarna emas dan
kusir orang Eropa untuk kereta kebesaran gubernur
jenderal, sedang untuk anggota dewan hindia kuda
yang menarik kereta hanya empat ekor dan hiasannya
warna perak. Nampaknya para pejabat VOC sudah
gila hormat dan ingin berfoya-foya. Sudah barang
tentu ini juga membebani anggaran
 mekanisme pergantian jabatan di tubuh organisasi VOC. Semua
bermuatan korupsi. Gubernur Jenderal Van Hoorn konon
menumpuk harta sampai 10 juta gulden ketika kembali ke Belanda
pada tahun 1709, sementara gaji resminya hanya sekitar 700
gulden sebulan. Gubernur Maluku berhasil mengumpulkan
kekayaan 20-30 ribu gulden dalam waktu 4-5 tahun, dengan gaji
sebesar 150 gulden per bulan dan untuk menjadi karyawan VOC
juga harus dengan menyogok
 Beban utang VOC semakin berat, sehingga akhirnya VOC sendiri
bangkrut. Bahkan ada sebuah ungkapan, VOC kepanjangan dari
Vergaan Onder Corruptie (tenggelam karena korupsi)
2.voc,(SEJARAH KELAS X )
2.voc,(SEJARAH KELAS X )

More Related Content

What's hot

Datangnya bangsa inggris ke indonesia
Datangnya bangsa inggris ke indonesia Datangnya bangsa inggris ke indonesia
Datangnya bangsa inggris ke indonesia NSS Slide
 
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
 
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprintProses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprintUmi Pujiati
 
Dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap masyarakat indonesia
Dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap masyarakat indonesiaDampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap masyarakat indonesia
Dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap masyarakat indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Pemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belandaPemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belandaSuci Mairoza Sya
 
PPT Pelayaran Belanda
PPT Pelayaran BelandaPPT Pelayaran Belanda
PPT Pelayaran BelandaArmadira Enno
 
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swastaSMA Negeri 9 KERINCI
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Tonny Basuki
 
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3Rodhiyah N. Zulaikhoh
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetttanitaaprilia
 
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnyaKebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnyasahobby68
 
Masa Pemerintahan Daendels di INDONESIA
Masa Pemerintahan Daendels di INDONESIAMasa Pemerintahan Daendels di INDONESIA
Masa Pemerintahan Daendels di INDONESIASantoso Sampurna
 
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyolSejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyollisna nurmala
 

What's hot (20)

Bab 1 sejarah wajib sma xi
Bab 1 sejarah wajib sma xiBab 1 sejarah wajib sma xi
Bab 1 sejarah wajib sma xi
 
Tokoh Tokoh Pada Masa VOC
Tokoh Tokoh Pada Masa VOCTokoh Tokoh Pada Masa VOC
Tokoh Tokoh Pada Masa VOC
 
Pemerintahan Thomas Staford Rafles
Pemerintahan Thomas Staford  RaflesPemerintahan Thomas Staford  Rafles
Pemerintahan Thomas Staford Rafles
 
Datangnya bangsa inggris ke indonesia
Datangnya bangsa inggris ke indonesia Datangnya bangsa inggris ke indonesia
Datangnya bangsa inggris ke indonesia
 
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
 
VOC
VOCVOC
VOC
 
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprintProses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat diprint
 
Pemerintahan raffles di indonesia
Pemerintahan raffles di indonesiaPemerintahan raffles di indonesia
Pemerintahan raffles di indonesia
 
Dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap masyarakat indonesia
Dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap masyarakat indonesiaDampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap masyarakat indonesia
Dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap masyarakat indonesia
 
Pemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belandaPemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belanda
 
PPT Pelayaran Belanda
PPT Pelayaran BelandaPPT Pelayaran Belanda
PPT Pelayaran Belanda
 
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
10. berlakunya sistem tanam paksa dan usaha swasta
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa
 
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3
Masa pemerintahan hindia belanda I di indonesia. kel 3
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap banget
 
Tugas sejarah indonesia voc
Tugas sejarah indonesia vocTugas sejarah indonesia voc
Tugas sejarah indonesia voc
 
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnyaKebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
Kebijakan – kebijakan pemerintah kolonialisme & pengaruhnya
 
Masa Pemerintahan Daendels di INDONESIA
Masa Pemerintahan Daendels di INDONESIAMasa Pemerintahan Daendels di INDONESIA
Masa Pemerintahan Daendels di INDONESIA
 
Perang Aceh
Perang AcehPerang Aceh
Perang Aceh
 
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyolSejarah kedatangan bangsa spanyol
Sejarah kedatangan bangsa spanyol
 

Similar to 2.voc,(SEJARAH KELAS X )

KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA
KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIAKEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA
KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIAongky pratama
 
belandaautosaved-170215043411.pdf
belandaautosaved-170215043411.pdfbelandaautosaved-170215043411.pdf
belandaautosaved-170215043411.pdfJimlifaraby
 
Pertemuan ke 2 sejarah indonesia
Pertemuan ke 2 sejarah indonesiaPertemuan ke 2 sejarah indonesia
Pertemuan ke 2 sejarah indonesiaJangGuruYR
 
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa IndonesiaPenjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa IndonesiaHana Medina
 
MASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
MASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISMEMASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
MASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISMEnurdinhusen
 
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Nadya Shafirah
 
78621671-Kedatangan-Belanda-Ke-Indonesia.ppt
78621671-Kedatangan-Belanda-Ke-Indonesia.ppt78621671-Kedatangan-Belanda-Ke-Indonesia.ppt
78621671-Kedatangan-Belanda-Ke-Indonesia.pptJimlifaraby
 
Sejarah Belanda ke indonesia
Sejarah Belanda ke indonesiaSejarah Belanda ke indonesia
Sejarah Belanda ke indonesiaIndryanisrj
 
ROMUSA (ROMBONGAN MUKA SUSAH) .pdf
ROMUSA (ROMBONGAN MUKA SUSAH) .pdfROMUSA (ROMBONGAN MUKA SUSAH) .pdf
ROMUSA (ROMBONGAN MUKA SUSAH) .pdfmuhammadandreiluthfi
 
Sejarah VOC di Indonesia
Sejarah VOC di IndonesiaSejarah VOC di Indonesia
Sejarah VOC di IndonesiaFauzany Azkia
 
Antara Kolonialisme dan Imperialisme.pptx
Antara Kolonialisme dan Imperialisme.pptxAntara Kolonialisme dan Imperialisme.pptx
Antara Kolonialisme dan Imperialisme.pptxnouvvv
 

Similar to 2.voc,(SEJARAH KELAS X ) (20)

KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA
KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIAKEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA
KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA
 
belandaautosaved-170215043411.pdf
belandaautosaved-170215043411.pdfbelandaautosaved-170215043411.pdf
belandaautosaved-170215043411.pdf
 
Sejarah VOC
Sejarah VOCSejarah VOC
Sejarah VOC
 
Tanam paksa
Tanam paksaTanam paksa
Tanam paksa
 
Pertemuan ke 2 sejarah indonesia
Pertemuan ke 2 sejarah indonesiaPertemuan ke 2 sejarah indonesia
Pertemuan ke 2 sejarah indonesia
 
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa IndonesiaPenjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
 
MASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
MASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISMEMASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
MASA PEMERINTAHAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
 
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...
 
78621671-Kedatangan-Belanda-Ke-Indonesia.ppt
78621671-Kedatangan-Belanda-Ke-Indonesia.ppt78621671-Kedatangan-Belanda-Ke-Indonesia.ppt
78621671-Kedatangan-Belanda-Ke-Indonesia.ppt
 
Sejarah Belanda ke indonesia
Sejarah Belanda ke indonesiaSejarah Belanda ke indonesia
Sejarah Belanda ke indonesia
 
1. VOC.ppt
1. VOC.ppt1. VOC.ppt
1. VOC.ppt
 
ROMUSA (ROMBONGAN MUKA SUSAH) .pdf
ROMUSA (ROMBONGAN MUKA SUSAH) .pdfROMUSA (ROMBONGAN MUKA SUSAH) .pdf
ROMUSA (ROMBONGAN MUKA SUSAH) .pdf
 
Sejarah VOC di Indonesia
Sejarah VOC di IndonesiaSejarah VOC di Indonesia
Sejarah VOC di Indonesia
 
.
..
.
 
Sejarahh VOC
Sejarahh VOCSejarahh VOC
Sejarahh VOC
 
Pemerintahan kolonial
Pemerintahan kolonialPemerintahan kolonial
Pemerintahan kolonial
 
Antara Kolonialisme dan Imperialisme.pptx
Antara Kolonialisme dan Imperialisme.pptxAntara Kolonialisme dan Imperialisme.pptx
Antara Kolonialisme dan Imperialisme.pptx
 
VOC.pptx
VOC.pptxVOC.pptx
VOC.pptx
 
Kekuasaan voc
Kekuasaan vocKekuasaan voc
Kekuasaan voc
 
2784
27842784
2784
 

More from Winda Rizkiana

MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANMEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANWinda Rizkiana
 
6.bab 2 perang melawan voc
6.bab 2  perang melawan voc6.bab 2  perang melawan voc
6.bab 2 perang melawan vocWinda Rizkiana
 
5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesiaWinda Rizkiana
 
4.inggris di indonesia
4.inggris di indonesia4.inggris di indonesia
4.inggris di indonesiaWinda Rizkiana
 
3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belanda
3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belanda3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belanda
3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belandaWinda Rizkiana
 
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )Winda Rizkiana
 

More from Winda Rizkiana (7)

MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAANMEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
 
7.perang vs belanda
7.perang vs belanda7.perang vs belanda
7.perang vs belanda
 
6.bab 2 perang melawan voc
6.bab 2  perang melawan voc6.bab 2  perang melawan voc
6.bab 2 perang melawan voc
 
5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia
 
4.inggris di indonesia
4.inggris di indonesia4.inggris di indonesia
4.inggris di indonesia
 
3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belanda
3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belanda3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belanda
3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belanda
 
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
1.kedatangan bangsa barat ke indonesia ( SEJARAH KELAS X )
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

2.voc,(SEJARAH KELAS X )

  • 1.
  • 2. Tujuan kedatangan orang-orang Eropa ke dunia timur antara lain untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan. Tujuan ini boleh dikatakan dapat dicapai setelah mereka menemukan rempah-rempah di Kepulauan Nusantara. Berita tentang keuntungan yang melimpah berkat perdagangan rempah-rempah itu menyebar luas. Dengan demikian semakin banyak orang-orang Eropa yang tertarik pergi ke Nusantara.
  • 3.  Para pedagang dari masing-masing Bangsa di Eropa saling bersaing satu sama lain  tidak hanya antarbangsa, antarkelompok atau kongsi dagang, dalam satu bangsa pun mereka saling bersaing. Oleh karena itu, untuk memperkuat posisinya di dunia timur masing-masing kongsi dagang dari suatu negara membentuk persekutuan dagang bersama  Sebagai contoh seperti pada tahun 1600 Inggris membentuk sebuah kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC)
  • 4. Persaingan yang cukup keras juga terjadi di antarperusahaan dagang orang-orang Belanda. Masing-masing ingin memenangkan kelompoknya agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kenyataan ini mendapat perhatian khusus dari pihak pemerintah dan parlemen Belanda, sebab persaingan antar kongsi Belanda juga akan merugikan Kerajaan Belanda sendiri
  • 5.  Terkait dengan itu, maka pemerintah dan Parlemen Belanda (Staten Generaal) pada 1598 mengusulkan agar antarkongsi dagang Belanda bekerja sama membentuk sebuah perusahaan dagang yang lebih besar.  Usulan ini baru terealisasi empat tahun berikutnya, yakni pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang Belanda di Nusantara sebagai hasil fusi antarkongsi yang telah ada.  Kongsi dagang Belanda ini diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”.
  • 6.  VOC terbentuk tanggal 20 Maret 1602  VOC secara resmi didirikan di Amsterdam  Tujuan VOC al : (1) Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok atau kongsi pedagang Belanda yang telah ada, (2) Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain.  VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang, sehingga disebut “Dewan Tujuh Belas” (de Heeren XVII)  Mereka terdiri dari delapan perwakilan kota pelabuhan dagang di Belanda  Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam.
  • 7. 1. Melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara 2. Membentuk angkatan perang sendiri 3. Melakukan peperangan 4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat, 5. Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri 6. Mengangkat pegawai sendiri, dan 7. Memerintah di negeri jajahan.
  • 8.  Sebagai sebuah kongsi dagang, dengan kewenangan dan hak-hak di atas menunjukkan bahwa VOC memiliki hak- hak istimewa dan kewenangan yang sangat luas  VOC sebagai kongsi dagang bagaikan negara dalam negara  Dengan memiliki hak untuk membentuk angkatan perang sendiri dan boleh melakukan peperangan, maka VOC cenderung ekspansif  VOC terus berusaha memperluas daerah-daerah di Nusantara sebagai wilayah kekuasaan dan monopolinya  VOC juga memandang bangsa-bangsa Eropa yang lain sebagai musuhnya.
  • 9.  Mengawali ekspansinya tahun 1605 VOC telah berhasil mengusir Portugis dari Ambon  Benteng pertahanan Portugis di Ambon dapat diduduki tentara VOC  Benteng itu kemudian oleh VOC diberi nama Benteng Victoria  Pada awal pertumbuhannya sampai tahun 1610, “Dewan Tujuh Belas” secara langsung harus menjalankan tugas- tugas dan menyelesaikan berbagai urusan VOC, termasuk urusan ekspansi untuk perluasan wilayah monopoli
  • 10.
  • 11.  Berangkat dari permasalahan ini maka pada 1610 secara kelembagaan diciptakan jabatan baru dalam organisasi VOC, yakni jabatan gubernur jenderal  Gubernur jenderal merupakan jabatan tertinggi yang bertugas mengendalikan kekuasaan di negeri jajahan VOC  Di samping itu juga dibentuk “Dewan Hindia” (Raad van Indie). Tugas “Dewan Hindia” ini adalah memberi nasihat dan mengawasi kepemimpinan gubernur jenderal  Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610-1614)
  • 12.  Hal yang di lakukan Pieter Both pertama kali adalah mendirikan pos perdagangan di Banten pada tahun 1610  Pada tahun itu juga Pieter Both meninggalkan Banten dan berhasil memasuki Jayakarta  Penguasa Jayakarta waktu itu, Pangeran Wijayakrama sangat terbuka dalam hal perdagangan. Pedagang dari mana saja bebas berdagang, di samping dari Nusantara juga dari luar seperti dari Portugis, Inggris, Gujarat/India, Persia, Arab, termasuk juga Belanda. Dengan demikian Jayakarta dengan pelabuhannya Sunda Kelapa menjadi kota dagang yang sangat ramai.
  • 13.  Kemudian pada tahun 1611 Pieter Both berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta, guna pembelian sebidang tanah seluas 50x50 vadem ( satu vadem sama dengan 182 cm) yang berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung  Tanah inilah yang menjadi cikal bakal hunian dan daerah kekuasaan VOC di tanah Jawa dan menjadi cikal bakal Kota Batavia.  Pieter Both juga berhasil mengadakan perjanjian dan menanamkan pengaruhnya di Maluku dan berhasil mendirikan pos perdagangan di Ambon
  • 14.  Pada tahun 1614 Pieter Both digantikan oleh Gubernur Jenderal Gerard Reynst (1614-1615)  Baru berjalan satu tahun ia digantikan gubernur jenderal yang baru yakni Laurens Reael (1615-1619)  Pada masa jabatan Laurens Reael ini berhasil dibangun Gedung Mauritius yang berlokasi di tepi Sungai Ciliwung  Orang-orang Belanda yang tergabung dalam VOC itu memang cerdik. Padaawalnya mereka bersikap baik dengan rakyat.
  • 15.  Lama kelamaan orang-orang Belanda mulai menampakkan sikap congkak, dan sombong. Setelah merasakan nikmatnya tinggal di Nusantara dan menikmati keuntungannya yang melimpah dalam berdagang, Belanda semakin berambisi ingin menguasai dan kadang-kadang melakukan paksaan dan kekerasan  Hal ini telah menimbulkan kebencian rakyat dan para penguasa lokal. Oleh karena itu, pada tahun 1618 Sultan Banten yang dibantu tentara Inggris di bawah Laksamana Thomas Dale berhasil mengusir VOC dari Jayakarta.
  • 16.  Orang-orang VOC kemudian menyingkir ke Maluku. Setelah VOC hengkang dari Jayakarta pasukan Banten pada awal tahun 1619 juga mengusir Inggris dari Jayakarta.  Dengan demikian Jayakarta sepenuhnya dapat dikendalikan oleh Kesultanan Banten  Tahun 1619 Gubernur Jenderal VOC Laurens Reael digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (J.P. Coen)  J.P. Coen dikenal gubernur jenderal yang berani dan kejam serta ambisius merasa bangsanya dipermalukan pasukan Banten dan Inggris di Jayakarta
  • 17.  Maka J.P. Coen mempersiapkan pasukan untuk menyerang Jayakarta  Armada angkatan laut dengan 18 kapal perangnya mengepung Jayakarta.  Ternyata dalam waktu singkat Jayakarta dapat diduduki VOC. Kota Jayakarta kemudian dibumihanguskan oleh J.P. Coen pada tanggal 30 Mei 1619.  Di atas puing-puing kota Jayakarta itulah dibangun kota baru bergaya kota dan bangunan di Belanda.  Kota baru itu dinamakan Batavia sebagai pengganti nama Jayakarta.
  • 18.  J.P. Coen adalah gubernur jenderal yang sangat bernafsu untuk memaksakan monopoli.  Ia juga dikenal sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia.  Dengan sikap congkak dan tindakan yang kejam, J.P.Coen berusaha meningkatkan eksploitasi kekayaan bumi Nusantara.  Cara-cara VOC untuk meningkatkan eksploitasi kekayaan alam dilakukan antara lain : 1. Merebut pasaran produksi pertanian, biasanya dengan memaksakan monopoli, seperti monopoli rempah-rempah di Maluku
  • 19.
  • 20. Setelah berhasil membangun Batavia dan meletakkan dasar-dasar penjajahan di Nusantara, pada tahun 1623 J.P. Coen kembali ke negari Belanda. Ia menyerahkan kekuasaannya kepada Pieter de Carpentier Tetapi oleh pimpinan VOC di Belanda, J.P. Coen diminta kembali ke Batavia. Akhirnya pada tahun 1627 J.P. Coen tiba di Batavia dan diangkat kembali sebagai Gubernur Jenderal untuk jabatan yang kedua kalinya
  • 21.  Pada masa jabatan yang kedua inilah terjadi serangan tentara Mataram di bawah Sultan Agung ke Batavia  Batavia senantiasa memiliki posisi yang strategis bagi VOC. Semua kebijakan dan tindakan VOC di kawasan Asia dikendalikan dari markas besar VOC di Batavia  Batavia senantiasa memiliki posisi yang strategis bagi VOC. Semua kebijakan dan tindakan VOC di kawasan Asia dikendalikan dari markas besar VOC di Batavia
  • 22. VOC semakin serakah dan bernafsu untuk menguasai Nusantara yang kaya rempah- rempah ini. Tindakan intervensi politik terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara dan pemaksaan monopoli perdagangan terus dilakukan Politik devide et impera dan berbagai tipu daya juga dilaksanakan demi mendapatkan kekuasaan dan keuntungan sebesar-besarnya
  • 23.  Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, VOC mengalami puncak kejayaan  Banyak daerah yang dikuasai VOC, namun ada persoalan- persoalan yang bermunculan. Semakin banyak daerah yang dikuasai ternyata juga membuat pengelolaan semakin kompleks. Semakin luas daerahnya, pengawasan juga semakin sulit  Kota Batavia semakin ramai dan semakin padat. Orang- orang timur asing seperti Cina dan Jepang diizinkan tinggal di Batavia
  • 24.  Sebagai pusat pemerintahan VOC, Batavia juga semakin dibanjiri penduduk, sehingga tidak jarang menimbulkan masalah-masalah sosial  Pada tahun 1749 terjadi perubahan yang mendasar dalam lembaga kepengurusan VOC.  Pada tanggal 27 Maret 1749, Parlemen Belanda mengeluarkan UU yang menetapkan bahwa Raja Willem IV sebagai penguasa tertinggi VOC.
  • 25.  Dengan demikian, anggota pengurus “Dewan Tujuh Belas” yang semula dipilih oleh parlemen dan provinsi pemegang saham (kecuali Provinsi Holland), kemudian sepenuhnya menjadi tanggung jawab Raja  Pengurus VOC mulai akrab dengan pemerintah Belanda. Kepentingan pemegang saham menjadi terabaikan  Pengurus tidak lagi berpikir memajukan usaha perdagangannya, tetapi berpikir untuk memperkaya diri  VOC sebagai kongsi dagang swasta keuntunganya semakin merosot
  • 26.
  • 27. Kemudian Gubernur Jenderal Jacob Mosel juga mengeluarkan ordonansi baru tahun 1754. Ordonansi ini mengatur kendaraan kebesaran. Misalnya kereta ditarik enam ekor kuda, hiasan berwarna emas dan kusir orang Eropa untuk kereta kebesaran gubernur jenderal, sedang untuk anggota dewan hindia kuda yang menarik kereta hanya empat ekor dan hiasannya warna perak. Nampaknya para pejabat VOC sudah gila hormat dan ingin berfoya-foya. Sudah barang tentu ini juga membebani anggaran
  • 28.  mekanisme pergantian jabatan di tubuh organisasi VOC. Semua bermuatan korupsi. Gubernur Jenderal Van Hoorn konon menumpuk harta sampai 10 juta gulden ketika kembali ke Belanda pada tahun 1709, sementara gaji resminya hanya sekitar 700 gulden sebulan. Gubernur Maluku berhasil mengumpulkan kekayaan 20-30 ribu gulden dalam waktu 4-5 tahun, dengan gaji sebesar 150 gulden per bulan dan untuk menjadi karyawan VOC juga harus dengan menyogok  Beban utang VOC semakin berat, sehingga akhirnya VOC sendiri bangkrut. Bahkan ada sebuah ungkapan, VOC kepanjangan dari Vergaan Onder Corruptie (tenggelam karena korupsi)