Dokumen tersebut membahas tentang penderitaan manusia dari berbagai aspek. Pertama, penderitaan merupakan realitas kehidupan manusia yang dapat berupa fisik maupun mental. Kedua, penderitaan dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal dan berujung pada kekalutan mental. Ketiga, manusia dihadapkan pada penderitaan untuk menyadarkan mereka dari kesalahan dan mendekatkan pada Tuhan.
2. PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata Derita yang artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan.
Penderitaan termasuk realitas Dunia dan Manusia.
Penderitaan ada yang ringan dan ada yang berat.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi
untuk bangkit dan menjadikan seseorang jauh lebih
baik dari sebelumnya.
Penderitaan juga merupakan teguran Tuhan kepada
Umat-Nya agar manusia sadar untuk tidak berpaling
dari-Nya. Sebelum penderitaan itu terjadi pada
umumnya manusia telah diberikan tanda, tanda itu
dapat berupa mimpi dan lain sebagainya.
3. BentukFrustasi
1) agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat
emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat
mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi)
atau tindakan sadis yang dapat membahayakan
orangsekitar.
2) regresi adalah kembali pada pola reaksi yang
primitif atau kekenak2an (infantil).
3) fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu
pola yang sama (tetap).
4) proyeksi merupakan usaha meleparkan atau
memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri
yangnegatif pada orang lain
4. Lanjutan
5) identifikasi adalah menyamakan diri dengan
seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
6) narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga
yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari
pada orang lain.
7) autisme adalah gejala menutup diri secara total dari
dunia nyata, tidak mau berkomunikasi dengan orang
lain, ia puas dengan fantasinya sendiri.
5. Penyebab
munculnya
penderitaan
faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah
faktor internal dan eksternal. Faktor ini dapat
dibedakan dua macam yaitu:
1. Eksternal murni,
yaitu penyebab yang benar-benar berasal dari luar diri
manusia yang bersangkutan.
2.Eksternal tak murni,
yaitu penyebabnya tampak dari luar diri manusia,
tetapisebenarnya dari dalam diri manusia yang
bersangkutan.
6. Hubungan
Manusiadan
Penderitaan
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak
hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya
dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga
nurani.Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling
mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara
mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu
mengharapkan perlindungan kepada penciptanya.
Manusia kadang kala mengalami kesusahan
dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya
akibat tidak dapat memenuhi penghidupannya. Manusia
memerlukan rasa aman agar dirinya terhindar dari
penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa
aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia
selalu berusaha memahami kehendak Allah, karena bila
hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat,
walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi
kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu
kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam
neraka.
7. Lanjutan
Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan
akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul
penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit
rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar
kembali pada jalan allah dan menyadari kesalahanya.
namun bila manusia tidak menyadari malah semakin
menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan
di akhirat. Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi
penderitaan. ada yang menganggap sebagai
menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari
kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan
dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian
rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami
kekalutan mental. apabila manusia tidak mampu
melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat
kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang
pedih di dalam neraka
8. SIKSAAN
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik
Fisik ataupun jiwanya. Siksaan atau penyiksaan
(Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk
pada penciptaanrasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban. Segala tindakan
yangmenyebabkan penderitaan, baik secara Fisik
maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan
terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas
dendam, hukuman, pemaksaan inFormasi, atau
mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
9. 1.KEBIMBANGAN
2.KESEPIAN
3.KETAKUTAN
Kebimbangan.
memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang
akan dipilih.
Kesepian.
merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya
sendiri / jiwanya walaupun ia dalamlingkungan orang
ramai.
Ketakutan.
adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat
menyebabkan seseorang mengalamisiksaan batin. Bila
rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya,
maka disebutsebagai phobia.
10. KETAKUTAN
1. Claustrophobia dan AgoraphobiaOoustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
Agoraphobia adalahketakutan yang disebabkan seseorang
berada di tempat terbuka
2. Takut kegelapan
Takut pada kegelapan yang diderita anak-anak
ternyata adalah phobia paling umum juga. “Anak -anak
mempercayai imajinasinya bahwa di kegelapan bisa
mendadak muncul hantu, penculik, atau perampok
3. Takut pada orang lain
Pernah bertemu orang yang mukanya memerah
saat bicara di depan orang banyak? Berkeringat, susah
bicara atau gagap atau tidak bisa diam saat diam pada saat
berbicara? Itulah ciri-ciri orangyang takut pada orang lain
atau dikenal dengan nama sosialphobia.
11. Kekalutan
Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat
ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
12. Penyebab
kekalutan
mental
1. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya
norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan
yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat
menyesuaikan diri lagi.
3. cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi berlebihan terhadapkehidupan
sosial. overacting sebagai overkompensasi dan tampak
emosional.