SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Tugas Makalah
SITTI HALIMAH, AMKG
ASKEP GIGI DAN MULUT INDIVIDU I
Oleh
Kelompok
Nama-nama anggota kelompok
1. Wa Ode Yuli Kope
2. Isnah Ziun
3. Wa Ode Samsia
4. Darman
5. Nasir
STIKES AMANAH MAKASSAR KELAS RAHA
TAHUN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah pengendalian
infeksi silang.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Raha, 27 April 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...............................................................................
1.2 Rumusan masalah.........................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang telah berdiri sejak tahun 1951
merupakan suatu kegiatan yang sangat relevan dalam pelaksanaan upaya
penanggulangan penyakit gigi dan mulut. Hal ini disebabkan karena kegiatanya diarahkan
kepada penanaman kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi sejak dini.
Upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya
pengembangan Kesehatan yang penting dan wajib dalam upaya puskesmas melayani dan
bersifat sebagai penunjang kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan gigi masyarakat dimulai sejak usia dini. Apabila perawatan
kesehatan masyarakat menjadi permasalahan secara spesifik di daerah tersebut maka
dapat dijadikan salah satu upaya kesehatan pengembangan yang berupa suatu inovasi
yang sesuai dengan kebutuhan. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang telah berdiri
sejak tahun 1951 merupakan suatu kegiatan yang sangat relevan dalam pelaksanaan upaya
penanggulangan penyakit gigi dan mulut. Hal ini disebabkan karena kegiatanya diarahkan
kepada penanaman kebiasaan pelihara diri kesehatan gigi sejak dini.
UKGS diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta, di bawah binaan puskesmas
dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Untuk pemerataan jangkauan UKGS, penerapan
UKGS disesuaikan dengan paket-paket UKS yaitu, UKGS Tahap I/Paket Minimal UKS
diselenggarakan oleh guru penjaskes dan guru pembina UKGS, UKGS Tahap II/Paket
Standar UKS diselenggarakan oleh guru dan tenaga kesehatan puskesmas, sedangkan UKGS
Tahap III/Tahap Optimal UKS diselenggarakan oleh guru, tenaga puskesmas dan tenaga
kesehatan gigi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud d
b. Bagaimana
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui
b. Untuk mengetahui
BAB II
PEMBAHASAN
A. USAHA KESEHATAN SEKOLAH/USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
Program Uks/Ukgs termasuk upaya preventif/penyuluhan yang merupakan
strategi yang sangat penting sekali untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat terutama anak-anak sekolah. Selama ini kita lihat program Uks/Ukgs
kurang maksimal di lakukan di setiap sekolah, ini diperlukan pemahaman,
pengertian dan kesatuan gerak langkah dari stekholder/instansi terkait untuk lebih
memaksimalkan program Uks/ukgs di setiap sekolah.
Pemerintah telah mengeluarkan SK 4 kementerian bersama terkait untuk
meningkatkan kegiatan-kegiatan Uks, 4 menteri tersebut antara lain menteri
pendidikan dan kebudayaan, menteri kesehatan, menteri agama dan menteri dalam
negeri yang mana kelanjutan dari ini dibentuknya Tim Pembina Uks ( TPU ) tingkat
provinsi , Kabupaten dan Kecamatan. Koordinasi dari stakeholder ini yang belum
maksimal, kalo hanya dinas kesehatan dalam hal ini Puskesmas atau pun dinas
Pendidikan dalam hal ini sekolah yang punya keinginan maka target yang kita capai
di Uks/Ukgs belum maksimal, jadi kita harapkan masing-masing stakeholder
mengambil peran dalam meningkatkan Uks/Ukgs di setiap sekolah.
Kegiatan-Kegiatan yang dapat kita lakukan di Program Uks/Ukgs antara lain :
1. Penyuluhan dan demo Cuci Tangan Pakai Sabun dengan air yang mengalir
kesemua murid SD/MI
Penyuluhan ini dapat mengurangi penyakit menular dari virus atau pun bakteri
yang dapat menimbulkan berbagai penyakit terutama dapat mengurangi setengah
angka penyakit Diare. Materi yang diberikan olehtenaga kesehatan adalah :
a) Tujuan dari pada sikat gigi masal adalah agar tangan kita bersih dari
kuman-kuman penyakit.
b) Waktu kita harus cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir :
Sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar dan buang air
kecil, sesudah bermain, sesudah memegang hewan.
2. Penyuluhan dan demo sikat gigi masal
Materi yang diberikan adalah :
a) Tujuan dari pada sikat gigi adalah agar mulut bersih dari sisa-sisa
makanan .
b) Waktu kita harus sikat gigi adalah : pagi sesudah sarapan dan malam
sebelum tidur.
3. Dokter Kecil
Dokter kecil merupakan konselor dari pada teman sebayanya tentang
pengetahuan kesehatan dan menjadi contoh bagi teman-temannya dalam
berperilku kesehatan diingkat SD/MI yang jumlahnya minimal 20 orang
disetiap sekolah, yang mana materi yang diberikan kepada dokter kecil
adalah : UKS, Gizi, Imunisasi, Kesehatan lingkungan, Pembrantasan
penyakit menular, Pertolongan pertama.
4. Penyuluhan Bahaya rokok narkoba, kesehatan reproduksi remaja dan PHBS
di tingkat SLTP/SLTA.
Penyuluhan ini diberikan kepada anggota osis yang kemudian
anggota osis la yang bertanggung jawab menyampaikannya kepada teman-
teman sebayanya dalam kegiatan osis atau pramuka.
5. Lomba penyuluhan kesehatan yang diikuti oleh anak sekolah SD/MI, SLTP,
SLTA
Lomba ini dilakukan dengan tujuan agar anak didik selalu
bersemangat menambah pengetahuan tentang kesehatan dan memiliki
kemapuan yang baik mampu untuk menyampaikan ke masyarakat terutama
teman-temanya disekolah.
Kegiatan-kegiatan yang di atas sangat besar sekali manfaat untuk generasi
muda Indonesia dalam melindungi dirinya dari penyakit-penyakit yang kemudian
bisa belajar lebih maksimal dan aktif yang kemudian dapat meningkatkan
kecerdasan anak didik kita. Untuk itu kepada stakeholder/dinas terkait terutama
peran dari kecamatan dalam hal ini bapak/ibuk camat agar lebih dapat merangkul
dan mengajak dinas terkait untuk melakukan gerak kesatuan langkah dalm
meningkatkan kegiatan-kegiatan UKS di kecamatan.
B. USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)
UKGS adalah upaya kesehatan gigi sekolah yang ditujukan bagi anak usia
sekolah di lingkungan sekolah dari tingkat pelayanan promotif, promotif-preventif,
hingga pelayanan paripurna.10 UKGS menurut Depkes RI adalah bagian integral
dari UKS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana,
pada para siswa, terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam kurun waktu
tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket
minimal, paket standar dan paket optimal.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkau
tenaga dan fasilitas kesehatan gigi.
Kegiatan berupa :
a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh para guru sesuai
dengan kurikulum Departemen dan Kebudayaan 1994.
b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuai
dengan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional.
c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI dengan melaksanakan
kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai
pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I.
e. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
f. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I-VI (care of
demand).
g. Pelayanan medik gigi dasar pada kelas terpilih (kelas VI) sesuai kebutuhan
(treatment need).
h. Rujukan bagi yang memerlukan.
Tujuan UKGS
Perubahan perilaku individu dapat terjadi secara alamiah melalui
lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Namun ada pula perubahan yang terjadi
secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis, yaitu perubahan melalui
pendidikan. UKGS merupakan sarana dalam upaya mengubah perilaku siswa dalam
memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan mulut siswa.
Tujuan UKGS yaitu :
1. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dengan jalan mengadakan
usaha preventif dan promotif.
2. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan
taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral hygiene).
3. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar itu mau memelihara kebersihan
mulutnya di rumah (habit formation).
4. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dasar dengan
menjalankan usaha kuratif apabila usaha prevensi gagal melalui sistem selektif.
5. Meningkatkan kesadaran kesehatan gigi dengan suatu sistem pembiayaan yang
bersifat praupaya (prepayment system).
Lingkup yang dilayani oleh Kegiatan UKGS
Lingkup kegiatan UKGS melayani setiap aspek pelayanan kesehatan gigi
tiap – tiap sekolah di masing – masing kecamatan. UKGS di lingkungan Sekolah
Dasar Tingkat (SDT) mempunyai sasaran semua anak sekolah tingkat pendidikan
dasar (6-14 tahun) sampai usia 18 tahun. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
diberikan pada anak usia sekolah agar mendapatkan generasi yang sehat dan bangsa
yang kuat.
Dalam wilayah kerja Puskesmas, program UKGS harus meliputi sasaran
sabagai berikut :
1. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi masal.
3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan
(care on demand).
4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas kebutuhan
perawatan (treatment need).
Fasilitas dan Peralatan UKGS
Fasilitas dan peralatan perlu juga diperhatikan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Tempat dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, baik di dalam maupun di
luar ruangan. Alat bantu pelaksanaan UKGS dapat berupa poster mengenai bentuk
gigi, gambar-gambar dan alat-alat peraga yang menarik seperti model gigi, sikat gigi
dan lain-lainnya sehingga penyuluhan itu tidak berkesan membosankan.
Tenaga Pelaksana UKGS
UKGS dijalankan oleh tim kesehatan gigi dan mulut seperti dokter gigi,
perawat gigi, dan dibantu oleh wakil masyarakat sekolah yaitu kepala sekolah, guru
kelas dan orang tua murid. Tim kesehatan gigi dan mulut sebagai tenaga inti dalam
pelaksanaan UKGS. Kerjasama dengan kepala sekolah sangat diperlukan karena
kegiatan UKGS dilaksanakan pada jam-jam sekolah dan seharusnya sudah
dijadwalkan pada awal tahun pelajaran. Peran serta guru kelas dan kepala sekolah
besar artinya dalam keberhasilan UKGS tersebut.
Pelaksanaan UKGS
Pelaksanaan program UKGS dapat melalui upaya promotif dan preventif.
Upaya promotif lebih diarahkan pada pendekatan pendidikan kesehatan gigi. Upaya
ini biasanya dilakukan oleh guru setelah guru sekolah memperoleh
pegangan/pedoman hasil dari penataran, mereka dapat menjalankan program
penerangan pendidikan kesehatan gigi dengan jalan memasukkan pelajaran
tentang kesehatan gigi dan mulut. Upaya preventif meliputi upaya pembersihan
karang gigi, sikat gigi massal dan pemberian fluor. Pembersihan karang gigi
dilakukan secara selektif kepada anak-anak yang membutuhkan.
Usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut terutama ditujukan kepada
murid-murid sekolah, antara lain melalui program UKGS untuk mencegah atau
mengurangi karies gigi atau penyakit gigi lainnya.
Program ini meliputi pencegahan penyakit gigi dan perawatan, yaitu :
1. Pemeriksaan teratur.
2. Diagnosa untuk menentukan perawatan apa yang diperlukan.
3. Pembersihan rongga mulut.
4. Pemberian pendidikan kesehatan gigi di klinik.
5. Mempelajari cara memelihara kebersihan mulut.
6. Pengulasan Fluor untuk mencegah kerusakan gigi.
7. Pencabutan gigi susu dengan Chlor Acethyl.
8. Penambalan gigi tetap dengan amalgam.
Lebih rincinya ada beberapa usaha pencegahan yang dapat dilakukan
melalui program UKGS, yaitu :
a). Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
Penyuluhan diberikan oleh dokter gigi dengan dibantu gambar-gambar dan
alat-alat peraga yang menarik seperti model gigi dan lain-lainnya sehingga
penyuluhan itu tidak berkesan membosankan, selain tentang kesehatan gigi,
diberikan juga penyuluhan tentang bagaimana menjaga kesehatan mulut yang
nantinya akan berpengaruh pada kesehatan gigi. Kerjasama dengan kepala sekolah
sangat diperlukan karena penyuluhan ini dilaksanakan pada jam-jam sekolah dan
seharusnya sudah dijadwalkan pada awal tahun pelajaran.
Tujuan penyuluhan tersebut adalah agar siswa/i lebih sadar bagaimana
seharusnya menjaga kesehatan gigi dan mulutnya masing-masing. Peran serta guru
kelas dan kepala sekolah besar artinya dalam keberhasilan usaha kegiatan
penyuluhan tersebut. Perawatan gigi dan mulut ditunjukkan dalam memperoleh
pengobatan yang diperlukan, terutama pengobatan dalam menghilangkan rasa sakit,
dan mencegah kerusakan gigi semakin parah. Sebaiknya sebelum dilakukan
perawatan, terlebih dahulu diadakan pemeriksaan untuk membuat data setiap siswa/i.
Pada tiap-tiap awal tahun pengajaran dilakukan pemeriksaan awal untuk dibuatkan
kartu status tentang keadaan gigi geligi masing-masing juga tentang kesehatan mulut
secara keseluruhan. Berdasarkan data-data tersebut, diperoleh gambaran mengenai
berapa jumlah siswa/i yang memerlukan penambalan dan pencabutan diberikan surat
untuk ditandatangani orang tuanya sebagai tanda persetujuan bahwa putra/i-nya
diizinkan dirawat di sekolah. Mengingat UKGS bukanlah poliklinik, maka
perawatan yang diberikan hanyalah penambalan tetap, pencabutan gigi susu yang
sudah saatnya tanggal, pengobatan gigi untuk menghilangkan rasa sakit/pencegahan
kerusakan lebih lanjut.
b). Menyikat gigi dengan pasta fluoracil.
Kegiatan ini dilakukan di tempat khusus yang sudah disediakan sekolah dan
sebaiknya dilengkapi juga dengan cermin, sehingga mereka dapat melihat sendiri
pada saat mereka menyikat gigi. Cara sikat gigi yang baik dan benar diajarkan oleh
perawat yang bertugas di lokasi sekolah tersebut. Untuk menguji apakah siswa/i
telah menyikat gigi dengan bersih diberikan suatu larutan (disclosing solution) yang
berwarna merah. Jika masih banyak sisa-sisa makanan/lapisan plak yang menempel
akan terlihat banyak bagian gigi (email) yang berwarna merah. Kepada siswa/i yang
belum menyikat giginya dengan bersih dianjurkan untuk melanjutkan kegiatan
menyikat gigi ini. Dengan cara tersebut diharapkan setiap siswa/i mempunyai
pengalaman dan latihan untuk mengetahui berapa lama seseorang harus menyikat
gigi sampai bersih betul. Kegiatan sikat gigi bersama ini dapat dilakukan beberapa
kali dalam satu bulan.
c). Kumur-kumur dengan larutan fluor. Tujuannya adalah untuk mendapatkan lapisan gigi
yang lebih tahan terhadap serangan asam. Asam merupakan hasil akhir dari sisa-sisa
makanan terutama yang mengandung karbohidrat. Dengan lapisan email yang lebih tahan
terhadap asam, diharapkan tidak akan cepat terjadi lubang pada gigi (karies).
Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid
Status kesehatan gigi dan mulut murid sekolah ditentukan berdasarkan Indeks karies dan
OHI-S. Status kesehatan gigi dan mulut pada anak kelompok usia 12 tahun merupakan
indikator utama dalam kriteria pengukuran pengalaman karies gigi yang dinyatakan dengan
indeks DMFT (Decay Missing Filling Tooth). Menurut WHO, anak usia 12 tahun adalah
usia penting, karena selain anak akan meninggalkan bangku SD, juga merupakan usia gigi
bercampur karena gigi permanen telah erupsi, kecuali gigi molar ketiga. Anak usia 12 tahun
adalah sebuah sampel yang reliable, dan mudah diperoleh di sekolah.
Karies Gigi
Karies gigi merupakan penyakit kronis yang dapat dialami oleh setiap orang dan sering
terjadi pada anak-anak. Karies gigi terdapat di seluruh dunia, tanpa memandang umur,
bangsa ataupun keadaan ekonomi. Menurut penelitian di Negara-negara Eropa, Amerika dan
Asia, termasuk Indonesia, ternyata 80-95% dari anak-anak di bawah umur 18 tahun terserang
karies gigi. Walaupun demikian, karies gigi dapat dicegah dan dirawat.
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai
dari permukaan gigi (pit, fisur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa. Karies gigi
yang disebut juga lubang gigi merupakan suatu penyakit dimana bakteri merusak struktur
jaringan gigi (enamel, dentin dan sementum) sehingga menyebabkan lubang pada gigi.
Indeks karies digunakan untuk mengukur pengalaman seseorang terhadap karies. Dalam hal
ini, indeks karies yang dipakai adalah indeks yang diperkenalkan oleh Wim Van Palenstein.
Semua gigi diperiksa kecuali gigi molar tiga karena biasanya gigi tersebut tidak tumbuh.
Indeks karies terdiri atas komponen D, M, F dan P, U, F, A sebagai berikut :
1. Komponen D (decayed) meliputi gigi tetap dengan satu lesi karies yang belum mengenai
pulpa.
2. KomponenM (missing) yaitu gigi tetap yang sudah dicabut.
3. Komponen F (filled) yaitu gigi tetap dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan
sempurna.
4. Komponen P (pulp involvement) yaitu gigi dengan karies yang telah mengenai pulpa.
5. Komponen U (traumatic ulceration) yaitu gigi dengan karies yang telah mengenai pulpa
dan menyebabkan ulser traumatik pada jaringan lunak seperti lidah dan mukosa bukal.
6. Komponen F (fistula) yaitu gigi dengan karies yang mengenai pulpa disertai adanya
saluran pus yang berhubungan dengan keterlibatan pulpa pada gigi.
7. Komponen A (abscess) yaitu gigi dengan karies yang mengenai pulpa disertai adanya
pembengkakan yang mengandung pus.
Karies gigi merupakan penyakit kronis yang dapat dicegah dan dirawat. Ada beberapa usaha
pencegahan yang dapat dilakukan dalam menjaga kesehatan rongga mulut, yaitu menjaga
kebersihan mulut, pengaturan makanan, serta terapi fluorida.
1. Menjaga Kebersihan Mulut
Kebersihan mulut yang baik diperlukan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut
dan membuang plak gigi. Plak tersebut mengandung bakteri. Karies dapat dicegah dengan
pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur. Salah satu cara menjaga kebersihan mulut yaitu
dengan menyikat gigi secara teratur, kumur-kumur memakai alat semprot dimana sisa
makanan setelah sikat gigi dan pemakaian benang gigi dapat dihilangkan dengan kumur-
kumur yang kuat, yaitu dengan cara menghisap-hisap cairan tersebut di antara gigi dan mulut
dengan gerakan otot-otot bibir lidah dan pipi di mana gigi dalam keadaan tertutup ± 30
detik.29 Data SKRT 2001 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia (61,5%)
menyikat gigi kurang sesuai dengan anjuran gigi, yakni setelah makan dan sebelum tidur,
bahkan 16,6% tidak menyikat giginya, padahal plak hanya dapat dihilangkan dengan
menyikat gigi.
2. Pengaturan Makanan
Untuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula perlu diperhatikan. Gula yang tersisa pada
mulut dapat memproduksi asam oleh bakteri. Pengonsumsian permen karet dengan xylitol
dapat melindungi gigi. Efek ini mungkin disebabkan ketidakmampuan bakteri
memetabolisme xylitol. Riset terkini menegaskan, kebiasaan mengunyah permen karet
dengan pemanis xylitol sangat efektif mencegah kerusakan gigi. Xylitol mampu
menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans saat mengubah gula dan karbohidrat lain
menjadi asam. Hal ini dapat dilakukannya mengingat xylitol tidak dapat difermentasikan
oleh bakteri tersebut. Oleh karena itu, pertumbuhan Streptococcus mutans menjadi demikian
terhambat.
3. Terapi Fluorida
Terapi fluorida dapat menjadi pilihan untuk mencegah karies. Cara ini telah terbukti
menurunkan kasus karies gigi. Fluorida dapat membuat enamel resisten terhadap karies.
Fluorida sering ditambahkan pada pasta gigi dan cairan pembersih mulut.
Oral Higiene
Indeks Oral Higiene (OHI) mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi,
dan terdiri atas dua komponen : indeks debris dan indeks kalkulus yang masing-masingnya
mempunyai rentangan skor 0-3. Jika yang diukur hanya ke-enam gigi indeks, indeksnya
dinamakan Indeks Oral Higiene Simplified (OHI-S), dilakukan melalui pemeriksaan pada 6
gigi yaitu gigi 16, 11, 26, 36, 31, dan 46. Pada gigi 16, 11, 26, 31 yang dilihat permukaan
bukalnya sedangkan gigi 36 dan 46 permukaan lingualnya. Apabila gigi 11 tidak ada diganti
dengan gigi 21 dan sebaliknya.
Oral debris adalah lapisan lunak yang terdapat di atas permukaan gigi yang terdiri atas
mucin, bakteri dan sisa makanan yang putih kehijau-hijauan dan jingga.
Gigi yang diperiksa adalah gigi yang telah erupsi sempurna dan jumlah gigi yang diperiksa
ada enam buah gigi tertentu dan permukaan yang diperiksa tertentu pula. Skor debris
diperoleh dari jumlah skor permukaan gigi dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa.
Kalkulus adalah pengendapan dari garam-garam anorganis yang terutama terdiri atas
kalsium karbonat dan kalsium fosfat tercampur dengan sisa-sisa makanan, bakteri-bakteri
dan sel-sel epitel yang telah mati. Berdasarkan lokasi perlekatannya dikaitkan dengan tepi
gingival, kalkulus dapat dibedakan atas dua macam yaitu :
1. Kalkulus supra gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah oklusal dari tepi free
gingiva. Biasanya berwarna putih sampai kecoklat-coklatan. Konsistensinya keras seperti
batu apung, dan mudah dilepas dari perlekatannya ke permukaan gigi.
2. Kalkulus sub gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah lingual dari tepi gingiva
bebas dan biasanya berwarna coklat muda sampai hitam bercampur dengan darah.
Konsistensinya keras seperti batu api, dan melekat sangat erat kepermukaan gigi.
Psikologi anak
1. Apabila satu anak takut, secara langsung akan mempengaruhi anak yang lain ikut takut
untuk diperiksa sehingga sangat menyulitkan perawat untuk bekerja secara optimal. Hal ini
disebabkan karena pada saat perawat melakukan perawatan pada satu anak, secara tidak
langsung anak yang lain ikut melihat yang pada akhirnya menimbulkan rasa takut dan
akhirnya menimbulkan ke engganan untuk diperiksa.
2. Image tentang perawat dan dokter UKGS yang tidak bersahabat di mata anak – anak
sehingga menyebabkan anak cenderung menolak sebelum akan diperiksa dan dirawat
giginya.
Image dokter gigi
Dianggap sebagai sesuatu hal yang menakutkan bagi masyarakat terutama anak – anak
sehingga mengakibatkan anak merasa takut untuk dirawat dan diperiksa.
Usaha-usaha Meningkatkan Pelayanan UKGS
1. Aspek Fungsi
a. Bagaimana menentukan spesifikasi pra sarana peralatan medis pelayanan Usaha
Kesehatan gigi Seklah ( UKGS ) yang disesuaikan dengan tindakan medis yang diperlukan
b. Pemanfaatan lebih efisiensi penggunaan space ruang interior kendaraan pelayanan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah dari kendaraan yang ada sebelumnya( UKGS ).
c. penataan ulang system konfigurasi furniture medis pelayanan kesehatan gigi yang
digunakan dalam kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi sekolah sehingga performa
pelayanan dapat ditingkatkan.
d. Pemelihan chasis dan jenis kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah yang
tepat guna sehingga kegiatan dapat berjalan lebih optimal.
e. Penyediaan pelayanan kesehatan gigi yang terintregrasi
2. Aspek estetika
a. Bagaimana mendesain eksterior kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah agar
dapat menimbulkan suatu image yang menarik, dan menyenangkan untuk anak – anak.
b. Bagaimana menampilkan image interior kendaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah yang
dapat memberikan kemudahan bagi dokter dan perawat yang bekerja di dalamnya.
c. Bagaimana mendesain furniture untuk kendaraan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
dengan desain yang tepat guna.
3. Aspek produksi
a. Bagaimana mendesain furniture kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling yang mudah
diproduksi
b. Bagaimana memilih basis kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling yang dapat
menampung spesifikasi peralatan medis yang dibutuhkan
4. Aspek teknologia. Bagaimana memilih stretcher pasien gigi dengan spesifikasi yang tepat
sehingga sesuai dengan kebutuhan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
b. Bagaimana menetukan sumber tenaga yang sesuai dengan kebutuhan opersional
kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling.
c. Bagaimana memilih teknologi penerangan yang sesuai dengan skala tindakan medis yang
dilakukan pada kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi
dan mulut yang terencana, ditujukan pada kelompok tertentu, yang dapat
diikuti dalam satu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara
berkesinambungan untuk mencapai tujuan "Kesehatan Gigi dan Mulut yang
Optimal"
B. Menurut Undang-undang RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan,
menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan penyakit (kuratif)
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Program ini dilaksanakan secara
terencana, menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, ditujukan pada
kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam suatu kurun waktu tertentu, untuk
mencapai tujuan “kesehatan gigi dan mulut yang optimal” (UU RI., 2009).
C. Macam-Macam Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Subyektif
2) Pemeriksaan Obyektif
3.2 Saran
Adapun saran dalam makalah ini yaitu kami memohon saran dan kritik dari
dosen dan teman-teman sekalian guna perbaikan pembuatan makalah selanjutnya,
karena pembuatan makalah ini belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
http://uks-ukgs.blogspot.com/2013/02/usaha-kesehatan-sekolah-usaha-kesehatan.html

More Related Content

What's hot

A143710 haironi binti zainal abidin - hhhc9401 set 41 kemahiran nilai
A143710   haironi binti zainal abidin - hhhc9401 set 41 kemahiran nilaiA143710   haironi binti zainal abidin - hhhc9401 set 41 kemahiran nilai
A143710 haironi binti zainal abidin - hhhc9401 set 41 kemahiran nilaiOni Zainal
 
Gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
Gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulutGambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
Gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulutOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiLaporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiAlninda Hutami
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS asih gahayu
 
Nakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baruNakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baruanggasarisiringoring
 
Laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi narkoba
Laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi narkobaLaporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi narkoba
Laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi narkobaArif Siswadi
 
Pedoman pelayanan gizi ukm
Pedoman pelayanan gizi ukmPedoman pelayanan gizi ukm
Pedoman pelayanan gizi ukmwidyaagustini
 
Makalah konsep perilaku kesehatan gigi
Makalah konsep perilaku kesehatan gigiMakalah konsep perilaku kesehatan gigi
Makalah konsep perilaku kesehatan gigiSeptian Muna Barakati
 
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Ztelah Charisma Karinda
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandupjj_kemenkes
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaKB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaUwes Chaeruman
 
Posyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & LansiaPosyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & Lansiapjj_kemenkes
 
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...Universitas Sumatera Utara
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGSasih gahayu
 
Pelatihan Dokter Kecil
Pelatihan Dokter KecilPelatihan Dokter Kecil
Pelatihan Dokter KecilArnu Idaman
 

What's hot (19)

A143710 haironi binti zainal abidin - hhhc9401 set 41 kemahiran nilai
A143710   haironi binti zainal abidin - hhhc9401 set 41 kemahiran nilaiA143710   haironi binti zainal abidin - hhhc9401 set 41 kemahiran nilai
A143710 haironi binti zainal abidin - hhhc9401 set 41 kemahiran nilai
 
Gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
Gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulutGambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
Gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
 
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiLaporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS
 
UKGS edit
UKGS editUKGS edit
UKGS edit
 
Satuan pelajaran netra edit siswa1
Satuan pelajaran netra edit siswa1Satuan pelajaran netra edit siswa1
Satuan pelajaran netra edit siswa1
 
Nakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baruNakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baru
 
Laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi narkoba
Laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi narkobaLaporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi narkoba
Laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi narkoba
 
Pedoman pelayanan gizi ukm
Pedoman pelayanan gizi ukmPedoman pelayanan gizi ukm
Pedoman pelayanan gizi ukm
 
Makalah konsep perilaku kesehatan gigi
Makalah konsep perilaku kesehatan gigiMakalah konsep perilaku kesehatan gigi
Makalah konsep perilaku kesehatan gigi
 
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
 
Makalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kmsMakalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kms
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandu
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaKB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
 
Posyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & LansiaPosyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & Lansia
 
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
 
Pelatihan Dokter Kecil
Pelatihan Dokter KecilPelatihan Dokter Kecil
Pelatihan Dokter Kecil
 

Viewers also liked

Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasIrma Ariany Syam
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiIrma Ariany Syam
 
Jurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamaJurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamasapakademik
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionosapakademik
 
Pembangunan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (STBM) dan Peluang Pend...
Pembangunan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (STBM) dan Peluang Pend...Pembangunan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (STBM) dan Peluang Pend...
Pembangunan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (STBM) dan Peluang Pend...infosanitasi
 
Materi phbs dokcil
Materi phbs dokcil Materi phbs dokcil
Materi phbs dokcil agus raharjo
 
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Pramudito Hutomo
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diareDiana Ary
 
makalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokokmakalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokoknovatri sifu
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih ilawati
Makalah pola hidup sehat  dan bersih ilawatiMakalah pola hidup sehat  dan bersih ilawati
Makalah pola hidup sehat dan bersih ilawatiSeptian Muna Barakati
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalDellery Usman
 
Keterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solutionKeterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solution07051994
 
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Sekretariat STBM
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 

Viewers also liked (20)

Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhas
 
Penilaian Indeks DMFT
Penilaian Indeks DMFTPenilaian Indeks DMFT
Penilaian Indeks DMFT
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diare
 
Jurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamaJurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditama
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastiono
 
Pembangunan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (STBM) dan Peluang Pend...
Pembangunan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (STBM) dan Peluang Pend...Pembangunan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (STBM) dan Peluang Pend...
Pembangunan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (STBM) dan Peluang Pend...
 
Materi phbs dokcil
Materi phbs dokcil Materi phbs dokcil
Materi phbs dokcil
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diare
 
makalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokokmakalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokok
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih ilawati
Makalah pola hidup sehat  dan bersih ilawatiMakalah pola hidup sehat  dan bersih ilawati
Makalah pola hidup sehat dan bersih ilawati
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
 
Keterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solutionKeterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solution
 
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 

Similar to Tugas makalah ibu halimah

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiri
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno WonogiriUsaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiri
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiriarifdudat1
 
phbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdfphbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdfNida325582
 
fdokumen.com_ukgs5695d46b1a28ab9b02a161a3.ppt
fdokumen.com_ukgs5695d46b1a28ab9b02a161a3.pptfdokumen.com_ukgs5695d46b1a28ab9b02a161a3.ppt
fdokumen.com_ukgs5695d46b1a28ab9b02a161a3.pptNurulKhumaerahIlyas
 
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhanProposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhanazkanmuttaqin
 
PENINGKATAN_PHBS_PAUD_AISYIYAH_BARU.ppt
PENINGKATAN_PHBS_PAUD_AISYIYAH_BARU.pptPENINGKATAN_PHBS_PAUD_AISYIYAH_BARU.ppt
PENINGKATAN_PHBS_PAUD_AISYIYAH_BARU.pptDinaAdlinaMallappa
 
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxHEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxAnggryMambait
 
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah SehatPetunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah SehatReza Hendrawan
 
Plan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uksPlan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uksADam Raeyoo
 
PROGRAM UKS.pptx
PROGRAM UKS.pptxPROGRAM UKS.pptx
PROGRAM UKS.pptxJihanRana2
 

Similar to Tugas makalah ibu halimah (20)

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiri
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno WonogiriUsaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiri
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiri
 
IKM X.pptx
IKM X.pptxIKM X.pptx
IKM X.pptx
 
Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2
 
Keperawatan Sekolah.pptx
Keperawatan Sekolah.pptxKeperawatan Sekolah.pptx
Keperawatan Sekolah.pptx
 
phbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdfphbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdf
 
fdokumen.com_ukgs5695d46b1a28ab9b02a161a3.ppt
fdokumen.com_ukgs5695d46b1a28ab9b02a161a3.pptfdokumen.com_ukgs5695d46b1a28ab9b02a161a3.ppt
fdokumen.com_ukgs5695d46b1a28ab9b02a161a3.ppt
 
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhanProposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
 
PENINGKATAN_PHBS_PAUD_AISYIYAH_BARU.ppt
PENINGKATAN_PHBS_PAUD_AISYIYAH_BARU.pptPENINGKATAN_PHBS_PAUD_AISYIYAH_BARU.ppt
PENINGKATAN_PHBS_PAUD_AISYIYAH_BARU.ppt
 
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxHEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptx
 
ukgs model.pptx
ukgs model.pptxukgs model.pptx
ukgs model.pptx
 
Rencana program UKS
Rencana program UKSRencana program UKS
Rencana program UKS
 
dokcil 1.ppt
dokcil 1.pptdokcil 1.ppt
dokcil 1.ppt
 
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah SehatPetunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
 
Dokter Kecil.pptx
Dokter Kecil.pptxDokter Kecil.pptx
Dokter Kecil.pptx
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Plan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uksPlan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uks
 
PROGRAM UKS.pptx
PROGRAM UKS.pptxPROGRAM UKS.pptx
PROGRAM UKS.pptx
 
Bab 1 uks usu
Bab 1 uks usuBab 1 uks usu
Bab 1 uks usu
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Tugas makalah ibu halimah

  • 1. Tugas Makalah SITTI HALIMAH, AMKG ASKEP GIGI DAN MULUT INDIVIDU I Oleh Kelompok Nama-nama anggota kelompok 1. Wa Ode Yuli Kope 2. Isnah Ziun 3. Wa Ode Samsia 4. Darman 5. Nasir STIKES AMANAH MAKASSAR KELAS RAHA TAHUN 2013/2014
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah pengendalian infeksi silang. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala- kendala yang penulis hadapi teratasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Raha, 27 April 2014
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang............................................................................... 1.2 Rumusan masalah......................................................................... 1.3 Tujuan............................................................................................ BAB II PEMBAHASAN 2.1 2.2 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.................................................................................... 3.2 Saran............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang telah berdiri sejak tahun 1951 merupakan suatu kegiatan yang sangat relevan dalam pelaksanaan upaya penanggulangan penyakit gigi dan mulut. Hal ini disebabkan karena kegiatanya diarahkan kepada penanaman kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi sejak dini. Upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya pengembangan Kesehatan yang penting dan wajib dalam upaya puskesmas melayani dan bersifat sebagai penunjang kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat dimulai sejak usia dini. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan secara spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan salah satu upaya kesehatan pengembangan yang berupa suatu inovasi yang sesuai dengan kebutuhan. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang telah berdiri sejak tahun 1951 merupakan suatu kegiatan yang sangat relevan dalam pelaksanaan upaya penanggulangan penyakit gigi dan mulut. Hal ini disebabkan karena kegiatanya diarahkan kepada penanaman kebiasaan pelihara diri kesehatan gigi sejak dini. UKGS diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta, di bawah binaan puskesmas dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Untuk pemerataan jangkauan UKGS, penerapan UKGS disesuaikan dengan paket-paket UKS yaitu, UKGS Tahap I/Paket Minimal UKS diselenggarakan oleh guru penjaskes dan guru pembina UKGS, UKGS Tahap II/Paket Standar UKS diselenggarakan oleh guru dan tenaga kesehatan puskesmas, sedangkan UKGS Tahap III/Tahap Optimal UKS diselenggarakan oleh guru, tenaga puskesmas dan tenaga kesehatan gigi. B. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud d b. Bagaimana C. Tujuan a. Untuk mengetahui b. Untuk mengetahui
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. USAHA KESEHATAN SEKOLAH/USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH Program Uks/Ukgs termasuk upaya preventif/penyuluhan yang merupakan strategi yang sangat penting sekali untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama anak-anak sekolah. Selama ini kita lihat program Uks/Ukgs kurang maksimal di lakukan di setiap sekolah, ini diperlukan pemahaman, pengertian dan kesatuan gerak langkah dari stekholder/instansi terkait untuk lebih memaksimalkan program Uks/ukgs di setiap sekolah. Pemerintah telah mengeluarkan SK 4 kementerian bersama terkait untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan Uks, 4 menteri tersebut antara lain menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri kesehatan, menteri agama dan menteri dalam negeri yang mana kelanjutan dari ini dibentuknya Tim Pembina Uks ( TPU ) tingkat provinsi , Kabupaten dan Kecamatan. Koordinasi dari stakeholder ini yang belum maksimal, kalo hanya dinas kesehatan dalam hal ini Puskesmas atau pun dinas Pendidikan dalam hal ini sekolah yang punya keinginan maka target yang kita capai di Uks/Ukgs belum maksimal, jadi kita harapkan masing-masing stakeholder mengambil peran dalam meningkatkan Uks/Ukgs di setiap sekolah. Kegiatan-Kegiatan yang dapat kita lakukan di Program Uks/Ukgs antara lain : 1. Penyuluhan dan demo Cuci Tangan Pakai Sabun dengan air yang mengalir kesemua murid SD/MI Penyuluhan ini dapat mengurangi penyakit menular dari virus atau pun bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit terutama dapat mengurangi setengah angka penyakit Diare. Materi yang diberikan olehtenaga kesehatan adalah : a) Tujuan dari pada sikat gigi masal adalah agar tangan kita bersih dari kuman-kuman penyakit. b) Waktu kita harus cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir : Sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar dan buang air kecil, sesudah bermain, sesudah memegang hewan.
  • 6. 2. Penyuluhan dan demo sikat gigi masal Materi yang diberikan adalah : a) Tujuan dari pada sikat gigi adalah agar mulut bersih dari sisa-sisa makanan . b) Waktu kita harus sikat gigi adalah : pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. 3. Dokter Kecil Dokter kecil merupakan konselor dari pada teman sebayanya tentang pengetahuan kesehatan dan menjadi contoh bagi teman-temannya dalam berperilku kesehatan diingkat SD/MI yang jumlahnya minimal 20 orang disetiap sekolah, yang mana materi yang diberikan kepada dokter kecil adalah : UKS, Gizi, Imunisasi, Kesehatan lingkungan, Pembrantasan penyakit menular, Pertolongan pertama. 4. Penyuluhan Bahaya rokok narkoba, kesehatan reproduksi remaja dan PHBS di tingkat SLTP/SLTA. Penyuluhan ini diberikan kepada anggota osis yang kemudian anggota osis la yang bertanggung jawab menyampaikannya kepada teman- teman sebayanya dalam kegiatan osis atau pramuka. 5. Lomba penyuluhan kesehatan yang diikuti oleh anak sekolah SD/MI, SLTP, SLTA Lomba ini dilakukan dengan tujuan agar anak didik selalu bersemangat menambah pengetahuan tentang kesehatan dan memiliki kemapuan yang baik mampu untuk menyampaikan ke masyarakat terutama teman-temanya disekolah. Kegiatan-kegiatan yang di atas sangat besar sekali manfaat untuk generasi muda Indonesia dalam melindungi dirinya dari penyakit-penyakit yang kemudian bisa belajar lebih maksimal dan aktif yang kemudian dapat meningkatkan kecerdasan anak didik kita. Untuk itu kepada stakeholder/dinas terkait terutama peran dari kecamatan dalam hal ini bapak/ibuk camat agar lebih dapat merangkul dan mengajak dinas terkait untuk melakukan gerak kesatuan langkah dalm meningkatkan kegiatan-kegiatan UKS di kecamatan.
  • 7. B. USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) UKGS adalah upaya kesehatan gigi sekolah yang ditujukan bagi anak usia sekolah di lingkungan sekolah dari tingkat pelayanan promotif, promotif-preventif, hingga pelayanan paripurna.10 UKGS menurut Depkes RI adalah bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada para siswa, terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paket optimal. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi. Kegiatan berupa : a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh para guru sesuai dengan kurikulum Departemen dan Kebudayaan 1994. b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuai dengan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional. c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan. d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I. e. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit. f. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I-VI (care of demand). g. Pelayanan medik gigi dasar pada kelas terpilih (kelas VI) sesuai kebutuhan (treatment need). h. Rujukan bagi yang memerlukan. Tujuan UKGS Perubahan perilaku individu dapat terjadi secara alamiah melalui lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Namun ada pula perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis, yaitu perubahan melalui pendidikan. UKGS merupakan sarana dalam upaya mengubah perilaku siswa dalam memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan mulut siswa.
  • 8. Tujuan UKGS yaitu : 1. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dengan jalan mengadakan usaha preventif dan promotif. 2. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral hygiene). 3. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar itu mau memelihara kebersihan mulutnya di rumah (habit formation). 4. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dasar dengan menjalankan usaha kuratif apabila usaha prevensi gagal melalui sistem selektif. 5. Meningkatkan kesadaran kesehatan gigi dengan suatu sistem pembiayaan yang bersifat praupaya (prepayment system). Lingkup yang dilayani oleh Kegiatan UKGS Lingkup kegiatan UKGS melayani setiap aspek pelayanan kesehatan gigi tiap – tiap sekolah di masing – masing kecamatan. UKGS di lingkungan Sekolah Dasar Tingkat (SDT) mempunyai sasaran semua anak sekolah tingkat pendidikan dasar (6-14 tahun) sampai usia 18 tahun. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut diberikan pada anak usia sekolah agar mendapatkan generasi yang sehat dan bangsa yang kuat. Dalam wilayah kerja Puskesmas, program UKGS harus meliputi sasaran sabagai berikut : 1. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi masal. 3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care on demand). 4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas kebutuhan perawatan (treatment need).
  • 9. Fasilitas dan Peralatan UKGS Fasilitas dan peralatan perlu juga diperhatikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tempat dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, baik di dalam maupun di luar ruangan. Alat bantu pelaksanaan UKGS dapat berupa poster mengenai bentuk gigi, gambar-gambar dan alat-alat peraga yang menarik seperti model gigi, sikat gigi dan lain-lainnya sehingga penyuluhan itu tidak berkesan membosankan. Tenaga Pelaksana UKGS UKGS dijalankan oleh tim kesehatan gigi dan mulut seperti dokter gigi, perawat gigi, dan dibantu oleh wakil masyarakat sekolah yaitu kepala sekolah, guru kelas dan orang tua murid. Tim kesehatan gigi dan mulut sebagai tenaga inti dalam pelaksanaan UKGS. Kerjasama dengan kepala sekolah sangat diperlukan karena kegiatan UKGS dilaksanakan pada jam-jam sekolah dan seharusnya sudah dijadwalkan pada awal tahun pelajaran. Peran serta guru kelas dan kepala sekolah besar artinya dalam keberhasilan UKGS tersebut. Pelaksanaan UKGS Pelaksanaan program UKGS dapat melalui upaya promotif dan preventif. Upaya promotif lebih diarahkan pada pendekatan pendidikan kesehatan gigi. Upaya ini biasanya dilakukan oleh guru setelah guru sekolah memperoleh pegangan/pedoman hasil dari penataran, mereka dapat menjalankan program penerangan pendidikan kesehatan gigi dengan jalan memasukkan pelajaran tentang kesehatan gigi dan mulut. Upaya preventif meliputi upaya pembersihan karang gigi, sikat gigi massal dan pemberian fluor. Pembersihan karang gigi dilakukan secara selektif kepada anak-anak yang membutuhkan. Usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut terutama ditujukan kepada murid-murid sekolah, antara lain melalui program UKGS untuk mencegah atau mengurangi karies gigi atau penyakit gigi lainnya. Program ini meliputi pencegahan penyakit gigi dan perawatan, yaitu : 1. Pemeriksaan teratur. 2. Diagnosa untuk menentukan perawatan apa yang diperlukan. 3. Pembersihan rongga mulut.
  • 10. 4. Pemberian pendidikan kesehatan gigi di klinik. 5. Mempelajari cara memelihara kebersihan mulut. 6. Pengulasan Fluor untuk mencegah kerusakan gigi. 7. Pencabutan gigi susu dengan Chlor Acethyl. 8. Penambalan gigi tetap dengan amalgam. Lebih rincinya ada beberapa usaha pencegahan yang dapat dilakukan melalui program UKGS, yaitu : a). Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Penyuluhan diberikan oleh dokter gigi dengan dibantu gambar-gambar dan alat-alat peraga yang menarik seperti model gigi dan lain-lainnya sehingga penyuluhan itu tidak berkesan membosankan, selain tentang kesehatan gigi, diberikan juga penyuluhan tentang bagaimana menjaga kesehatan mulut yang nantinya akan berpengaruh pada kesehatan gigi. Kerjasama dengan kepala sekolah sangat diperlukan karena penyuluhan ini dilaksanakan pada jam-jam sekolah dan seharusnya sudah dijadwalkan pada awal tahun pelajaran. Tujuan penyuluhan tersebut adalah agar siswa/i lebih sadar bagaimana seharusnya menjaga kesehatan gigi dan mulutnya masing-masing. Peran serta guru kelas dan kepala sekolah besar artinya dalam keberhasilan usaha kegiatan penyuluhan tersebut. Perawatan gigi dan mulut ditunjukkan dalam memperoleh pengobatan yang diperlukan, terutama pengobatan dalam menghilangkan rasa sakit, dan mencegah kerusakan gigi semakin parah. Sebaiknya sebelum dilakukan perawatan, terlebih dahulu diadakan pemeriksaan untuk membuat data setiap siswa/i. Pada tiap-tiap awal tahun pengajaran dilakukan pemeriksaan awal untuk dibuatkan kartu status tentang keadaan gigi geligi masing-masing juga tentang kesehatan mulut secara keseluruhan. Berdasarkan data-data tersebut, diperoleh gambaran mengenai berapa jumlah siswa/i yang memerlukan penambalan dan pencabutan diberikan surat untuk ditandatangani orang tuanya sebagai tanda persetujuan bahwa putra/i-nya diizinkan dirawat di sekolah. Mengingat UKGS bukanlah poliklinik, maka perawatan yang diberikan hanyalah penambalan tetap, pencabutan gigi susu yang sudah saatnya tanggal, pengobatan gigi untuk menghilangkan rasa sakit/pencegahan kerusakan lebih lanjut.
  • 11. b). Menyikat gigi dengan pasta fluoracil. Kegiatan ini dilakukan di tempat khusus yang sudah disediakan sekolah dan sebaiknya dilengkapi juga dengan cermin, sehingga mereka dapat melihat sendiri pada saat mereka menyikat gigi. Cara sikat gigi yang baik dan benar diajarkan oleh perawat yang bertugas di lokasi sekolah tersebut. Untuk menguji apakah siswa/i telah menyikat gigi dengan bersih diberikan suatu larutan (disclosing solution) yang berwarna merah. Jika masih banyak sisa-sisa makanan/lapisan plak yang menempel akan terlihat banyak bagian gigi (email) yang berwarna merah. Kepada siswa/i yang belum menyikat giginya dengan bersih dianjurkan untuk melanjutkan kegiatan menyikat gigi ini. Dengan cara tersebut diharapkan setiap siswa/i mempunyai pengalaman dan latihan untuk mengetahui berapa lama seseorang harus menyikat gigi sampai bersih betul. Kegiatan sikat gigi bersama ini dapat dilakukan beberapa kali dalam satu bulan. c). Kumur-kumur dengan larutan fluor. Tujuannya adalah untuk mendapatkan lapisan gigi yang lebih tahan terhadap serangan asam. Asam merupakan hasil akhir dari sisa-sisa makanan terutama yang mengandung karbohidrat. Dengan lapisan email yang lebih tahan terhadap asam, diharapkan tidak akan cepat terjadi lubang pada gigi (karies). Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid Status kesehatan gigi dan mulut murid sekolah ditentukan berdasarkan Indeks karies dan OHI-S. Status kesehatan gigi dan mulut pada anak kelompok usia 12 tahun merupakan indikator utama dalam kriteria pengukuran pengalaman karies gigi yang dinyatakan dengan indeks DMFT (Decay Missing Filling Tooth). Menurut WHO, anak usia 12 tahun adalah usia penting, karena selain anak akan meninggalkan bangku SD, juga merupakan usia gigi bercampur karena gigi permanen telah erupsi, kecuali gigi molar ketiga. Anak usia 12 tahun adalah sebuah sampel yang reliable, dan mudah diperoleh di sekolah. Karies Gigi
  • 12. Karies gigi merupakan penyakit kronis yang dapat dialami oleh setiap orang dan sering terjadi pada anak-anak. Karies gigi terdapat di seluruh dunia, tanpa memandang umur, bangsa ataupun keadaan ekonomi. Menurut penelitian di Negara-negara Eropa, Amerika dan Asia, termasuk Indonesia, ternyata 80-95% dari anak-anak di bawah umur 18 tahun terserang karies gigi. Walaupun demikian, karies gigi dapat dicegah dan dirawat. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fisur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa. Karies gigi yang disebut juga lubang gigi merupakan suatu penyakit dimana bakteri merusak struktur jaringan gigi (enamel, dentin dan sementum) sehingga menyebabkan lubang pada gigi. Indeks karies digunakan untuk mengukur pengalaman seseorang terhadap karies. Dalam hal ini, indeks karies yang dipakai adalah indeks yang diperkenalkan oleh Wim Van Palenstein. Semua gigi diperiksa kecuali gigi molar tiga karena biasanya gigi tersebut tidak tumbuh. Indeks karies terdiri atas komponen D, M, F dan P, U, F, A sebagai berikut : 1. Komponen D (decayed) meliputi gigi tetap dengan satu lesi karies yang belum mengenai pulpa. 2. KomponenM (missing) yaitu gigi tetap yang sudah dicabut. 3. Komponen F (filled) yaitu gigi tetap dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan sempurna. 4. Komponen P (pulp involvement) yaitu gigi dengan karies yang telah mengenai pulpa. 5. Komponen U (traumatic ulceration) yaitu gigi dengan karies yang telah mengenai pulpa dan menyebabkan ulser traumatik pada jaringan lunak seperti lidah dan mukosa bukal. 6. Komponen F (fistula) yaitu gigi dengan karies yang mengenai pulpa disertai adanya saluran pus yang berhubungan dengan keterlibatan pulpa pada gigi. 7. Komponen A (abscess) yaitu gigi dengan karies yang mengenai pulpa disertai adanya pembengkakan yang mengandung pus. Karies gigi merupakan penyakit kronis yang dapat dicegah dan dirawat. Ada beberapa usaha pencegahan yang dapat dilakukan dalam menjaga kesehatan rongga mulut, yaitu menjaga kebersihan mulut, pengaturan makanan, serta terapi fluorida.
  • 13. 1. Menjaga Kebersihan Mulut Kebersihan mulut yang baik diperlukan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut dan membuang plak gigi. Plak tersebut mengandung bakteri. Karies dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur. Salah satu cara menjaga kebersihan mulut yaitu dengan menyikat gigi secara teratur, kumur-kumur memakai alat semprot dimana sisa makanan setelah sikat gigi dan pemakaian benang gigi dapat dihilangkan dengan kumur- kumur yang kuat, yaitu dengan cara menghisap-hisap cairan tersebut di antara gigi dan mulut dengan gerakan otot-otot bibir lidah dan pipi di mana gigi dalam keadaan tertutup ± 30 detik.29 Data SKRT 2001 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia (61,5%) menyikat gigi kurang sesuai dengan anjuran gigi, yakni setelah makan dan sebelum tidur, bahkan 16,6% tidak menyikat giginya, padahal plak hanya dapat dihilangkan dengan menyikat gigi. 2. Pengaturan Makanan Untuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula perlu diperhatikan. Gula yang tersisa pada mulut dapat memproduksi asam oleh bakteri. Pengonsumsian permen karet dengan xylitol dapat melindungi gigi. Efek ini mungkin disebabkan ketidakmampuan bakteri memetabolisme xylitol. Riset terkini menegaskan, kebiasaan mengunyah permen karet dengan pemanis xylitol sangat efektif mencegah kerusakan gigi. Xylitol mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans saat mengubah gula dan karbohidrat lain menjadi asam. Hal ini dapat dilakukannya mengingat xylitol tidak dapat difermentasikan oleh bakteri tersebut. Oleh karena itu, pertumbuhan Streptococcus mutans menjadi demikian terhambat. 3. Terapi Fluorida Terapi fluorida dapat menjadi pilihan untuk mencegah karies. Cara ini telah terbukti menurunkan kasus karies gigi. Fluorida dapat membuat enamel resisten terhadap karies. Fluorida sering ditambahkan pada pasta gigi dan cairan pembersih mulut. Oral Higiene
  • 14. Indeks Oral Higiene (OHI) mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi, dan terdiri atas dua komponen : indeks debris dan indeks kalkulus yang masing-masingnya mempunyai rentangan skor 0-3. Jika yang diukur hanya ke-enam gigi indeks, indeksnya dinamakan Indeks Oral Higiene Simplified (OHI-S), dilakukan melalui pemeriksaan pada 6 gigi yaitu gigi 16, 11, 26, 36, 31, dan 46. Pada gigi 16, 11, 26, 31 yang dilihat permukaan bukalnya sedangkan gigi 36 dan 46 permukaan lingualnya. Apabila gigi 11 tidak ada diganti dengan gigi 21 dan sebaliknya. Oral debris adalah lapisan lunak yang terdapat di atas permukaan gigi yang terdiri atas mucin, bakteri dan sisa makanan yang putih kehijau-hijauan dan jingga. Gigi yang diperiksa adalah gigi yang telah erupsi sempurna dan jumlah gigi yang diperiksa ada enam buah gigi tertentu dan permukaan yang diperiksa tertentu pula. Skor debris diperoleh dari jumlah skor permukaan gigi dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa. Kalkulus adalah pengendapan dari garam-garam anorganis yang terutama terdiri atas kalsium karbonat dan kalsium fosfat tercampur dengan sisa-sisa makanan, bakteri-bakteri dan sel-sel epitel yang telah mati. Berdasarkan lokasi perlekatannya dikaitkan dengan tepi gingival, kalkulus dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Kalkulus supra gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah oklusal dari tepi free gingiva. Biasanya berwarna putih sampai kecoklat-coklatan. Konsistensinya keras seperti batu apung, dan mudah dilepas dari perlekatannya ke permukaan gigi. 2. Kalkulus sub gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah lingual dari tepi gingiva bebas dan biasanya berwarna coklat muda sampai hitam bercampur dengan darah. Konsistensinya keras seperti batu api, dan melekat sangat erat kepermukaan gigi. Psikologi anak 1. Apabila satu anak takut, secara langsung akan mempengaruhi anak yang lain ikut takut untuk diperiksa sehingga sangat menyulitkan perawat untuk bekerja secara optimal. Hal ini disebabkan karena pada saat perawat melakukan perawatan pada satu anak, secara tidak
  • 15. langsung anak yang lain ikut melihat yang pada akhirnya menimbulkan rasa takut dan akhirnya menimbulkan ke engganan untuk diperiksa. 2. Image tentang perawat dan dokter UKGS yang tidak bersahabat di mata anak – anak sehingga menyebabkan anak cenderung menolak sebelum akan diperiksa dan dirawat giginya. Image dokter gigi Dianggap sebagai sesuatu hal yang menakutkan bagi masyarakat terutama anak – anak sehingga mengakibatkan anak merasa takut untuk dirawat dan diperiksa. Usaha-usaha Meningkatkan Pelayanan UKGS 1. Aspek Fungsi a. Bagaimana menentukan spesifikasi pra sarana peralatan medis pelayanan Usaha Kesehatan gigi Seklah ( UKGS ) yang disesuaikan dengan tindakan medis yang diperlukan b. Pemanfaatan lebih efisiensi penggunaan space ruang interior kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dari kendaraan yang ada sebelumnya( UKGS ). c. penataan ulang system konfigurasi furniture medis pelayanan kesehatan gigi yang digunakan dalam kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi sekolah sehingga performa pelayanan dapat ditingkatkan. d. Pemelihan chasis dan jenis kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah yang tepat guna sehingga kegiatan dapat berjalan lebih optimal. e. Penyediaan pelayanan kesehatan gigi yang terintregrasi 2. Aspek estetika a. Bagaimana mendesain eksterior kendaraan pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah agar dapat menimbulkan suatu image yang menarik, dan menyenangkan untuk anak – anak. b. Bagaimana menampilkan image interior kendaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah yang dapat memberikan kemudahan bagi dokter dan perawat yang bekerja di dalamnya.
  • 16. c. Bagaimana mendesain furniture untuk kendaraan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dengan desain yang tepat guna. 3. Aspek produksi a. Bagaimana mendesain furniture kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling yang mudah diproduksi b. Bagaimana memilih basis kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling yang dapat menampung spesifikasi peralatan medis yang dibutuhkan 4. Aspek teknologia. Bagaimana memilih stretcher pasien gigi dengan spesifikasi yang tepat sehingga sesuai dengan kebutuhan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah b. Bagaimana menetukan sumber tenaga yang sesuai dengan kebutuhan opersional kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling. c. Bagaimana memilih teknologi penerangan yang sesuai dengan skala tindakan medis yang dilakukan pada kendaraan pelayanan kesehatan gigi keliling. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan A. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana, ditujukan pada kelompok tertentu, yang dapat diikuti dalam satu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan "Kesehatan Gigi dan Mulut yang Optimal" B. Menurut Undang-undang RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
  • 17. (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Program ini dilaksanakan secara terencana, menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, ditujukan pada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam suatu kurun waktu tertentu, untuk mencapai tujuan “kesehatan gigi dan mulut yang optimal” (UU RI., 2009). C. Macam-Macam Pemeriksaan 1) Pemeriksaan Subyektif 2) Pemeriksaan Obyektif 3.2 Saran Adapun saran dalam makalah ini yaitu kami memohon saran dan kritik dari dosen dan teman-teman sekalian guna perbaikan pembuatan makalah selanjutnya, karena pembuatan makalah ini belum sempurna. DAFTAR PUSTAKA http://uks-ukgs.blogspot.com/2013/02/usaha-kesehatan-sekolah-usaha-kesehatan.html