SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
23th Oct, 2021
MEKANISME RESPON IMUN
INFLAMASI
Kelompok 1
Sondang M Sianturi 21334705
Intan Kasanah 21334706
Budi Sutrisno 21334718
Siti Yusro Arofatun 21334719
Renata Martina Hungga 21334720
Vefi Oktaviani Yesa 21334726
Rafika Irma 21334732
Mega Rosalina 21334734
Mata Kuliah: Imunologi
Dosen : Ritha Widyapratiwi,S.Si.,MARS.,Apt
Program Studi Farmasi
Fakultas Farmasi
Institut Sains dan Teknologi Nasional
Sistem
Imun
Kumpulan
mekanisme dalam
suatu MH yang
melindunginya
terhadap infeksi
dengan
mengidentifikasi dan
membunuh
substansi patogen
Terdiri dari jejaring
kompleks berupa
sitokin, jaringan
limfoid dan organ
yang bekerja sama
dalam mengeliminasi
bahan infeksius dan
antigen lain
Berfungsi untuk
melindungi kulit,
saluran pernapasan,
saluran pencernaan
dan jaringan lainnya
dari antigen asing
seperti mikroba(
bakteri, jamur,
parasit), virus, sel
kanker dan racun.
Reaksi tubuh
terhadap jejas
sebagai
manifestasi
pertahanan
kedua dari
innate immunity
Tanda-tanda
Utama Inflamasi
Tanda-tanda
kemerahan
(rubor),
pembengkakan
(tumor), nyeri
(dolor), panas
(calor), dan
hilangnya fungsi
(function laesa).
INFLAMASI
1
Perubahan diameter
pembuluh darah dan
peningkatan aliran darah
diarea infeksi,
peningkatan
permeabilitas kapiler
akibat reaksi sel-sel
endotel sehingga
molekul-molekul besar
dapat menembus dinding
vaskuler, serta migrasi
leukosit keluar vaskuler.
2
Adanya emigrasi sel-sel
inflamatori dari darah
menuju tempat terjadinya
infeksi, disekresikannya
berbagai rangsangan
kimia, seperti histamin
dari mast cell, serotonin
dari platelets, enzim
lisosom dari kerusakan
sel darah putih, dan
prostaglandin dari
kerusakan membrane
sel.
3
Terjadinya inflamasi
ditandai dengan Pada
fase awal, yaitu 24 jam
pertama sel yang paling
banyak bereaksi adalah
neutrophil/leukosit PNM.
4
MEKANISME RESPON IMUN INFLAMASI
Sel inflamatori/PNM (eo
sinophil, mastosit (mast
cell), basofil dan sitokin
) menelan dan merusak
bakteri, kompleks imun,
dan debris dari jaringan
nekrotik..
Eosinophil
*Pertahanan terhadap
reaksi alergi dan infeksi
parasite (cacing)
*Mengandung eosinophil
peroksidase dan
sitotoksik
lisophosphatase
Basofil
*Terakumulasi di
jaringan pada berbagai
kondisi inflamasi pada
kulit (alergi konjungtiva,
penolakan
transplantasi ginjal,
dan fase akhir dari
alergi custaneous
Mastosit/Mast Cell
*Mengandung histamin,
heparin, dan TNF-a
Sitokin
*mengatur respon
inflamasi local maupun
sistemik terhadap
rangsangan dari luar
* Di limfosit (limfokin),
di monosit (monokin)
*IL-1, IL-6, TNF (tumor
necrotic factor), dan
IFN-y (Gamma
interferon).
Reaksi Inflamasi Mediator
Vasodilatasi Histamin, Prostaglandin
Peningkatan permeabilitas vaskular Histamin, Serotonin, C3a dan C5a (
membebaskan vasoaktif amin dari
sel mast, dan sel lainnya), Leukotrie
n
C4, D4, E4
Kemotaksis, peningkatan leukosit TNF, IL-1, Kemokin, C3a, C5a,
Leukotrien B4
Panas IL-1, TNF, Prostaglandin
Nyeri Prostaglandin, Bradikinin
Kerusakan jaringan Enzim Lysosomal dari leukosit,
reactive oxygen
Respon Imun Inflamasi Lokal
 Inflamasi lokal terjadi sebagai respons imunoproteksi secara segera terhadap pajanan antigen di jaringan.
 Berbagai protein serum yang berasal dari sistem sirkulasi akan teraktivasi di jaringan. Aktivasi tersebut terdir
i atas aktivasi sistem kinin, sistem pembekuan darah, dan fibrin. Bradikinin dan fibrinopeptida menyebabkan
vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas vaskular. Selain itu, aktivasi sistem komplemen menghasilkan a
nafilatoksin (C3a dan C5a) yang akan menginduksi terjadinya degranulasi pada sel mast sehingga terjadi se
kresi berbagai mediator, di antaranya histamin yang kemudian memicu vasodilatasi.
 Beberapa jam setelah terjadinya perubahan vaskular, neutrofil kemudian melakukan ekstravasasi dari siste
m vaskular ke jaringan, memfagositosis antigen dan melepaskan mediator inflamasi. Selain itu, makrofag ya
ng ikut memfagositosis antigen pun teraktivasi dan juga menyekresikan sitokin pro inflamasi di antaranya int
erleukin (IL)-1, IL-6, dan tumor necrosis factor (TNF-α). Ketiga sitokin tersebut menginduksi terjadinya koagu
lasi darah. Sitokin IL-1 menginduksi diekspresikannya molekul adhesi pada sel endotel, intercellular adhesio
n molecule (ICAM-1) dan vascular adhesion molecule (VCAM-1), sedangkan TNF-α menginduksi peningkat
an ekspresi selektin-E.
 Dengan demikian, terjadi migrasi sel imun, seperti limfosit, monosit dan neutrofil menuju area inflamasi dan
ekstravasasi sel imun dari sistem vaskular ke jaringan. Aktivitas interferon (IFN)-γ dan TNF-α di jaringan me
ningkatkan kemampuan selular makrofag dan neutrofil.
 Kerusakan jaringan memicu pembentukan produk komplemen yang berperan sebagai opsonin, anafilaktoksi
n dan faktor kemotaktik. Bradiknin dan fibrinopeptida diinduksi kerusakan endotel dan memacu perubahan v
askular. Neutrofil pada umumnya merupakan leukosit pertama yang bermigrasi ke jaringan diikuti monosit d
an limfosit, hanya sebagian interaksi yang terlibat dalam ekstravasasi leukosit.
Jenis
Inflamasi
Inflamasi akut menunjukkan respons yang cepat dan berlangsung sebentar. Res
pons ini merupakan respons khas respons imunitas innate. Inflamasi akut biasa
nya disertai reaksi sistemik yang ditandai oleh perubahan cepat dalam kadar be
berapa protein plasma. Reaksi dapat menimbulkan reaksi berantai dan rumit ya
ng berdampak terjadinya vasodilatasi, kebocoran vaskular mikro dengan eksud
asi cairan dan protein serta infiltrasi lokal sel-sel inflamasi. Keterlibatan sel mast
dalam inflamasi akut dapat juga memicu
aktivitas eosinofil
Inflamasi Akut
Inflamasi kronik inflamasi dengan durasi waktu yang lama (beberapa minggu
atau bulan) di mana terjadi peradangan, kerusakan jaringan, dan perbaikan yan
g berdampingan, Inflamasi kronik terjadi bila proses infalamasi akut gagal, dan
bila antigen menetap.
Antigen yang menetap menimbulkan aktivasi dan akumulasi makrofag yang ter
us menerus.
Makrofag berperan dalam memperbaiki jaringan parenkim yang rusak. Fagosito
sis dilakukan terhadap debris sel dan bahan-bahan lain yang belum didegradas
i oleh neutrofil. Hasilnya, dapat berupa kembalinya struktur normal jaringan, ata
u fibrosis yang menyebabkan disfungsi pada jaringan tersebut
Inflamasi Kronis
Peran Makrofag Pada Inflamasi Kronik
Makrofag merupakan sel dominan yang berperan penting pada peradangan kr
onik. Makrofag adalah satu komponen sistem fagosit mononuklear atau sistem retikulo
endotel.
Makrofag dapat diaktivasi oleh berbagai stimuli, misalnya produk mikroba yang
berikatan dengan toll like receptors (TLRs) dan sel reseptor lainnya, sitokin (contohnya
IFN-γ) yang disekresikan oleh limfosit T tersensitisasi, natural killer cell (NK cell) dan me-
diator kimia lainnya. Makrofag akan segera mengeliminasi
berbagai agen yang berbahaya, contohnya mikroba, dan memulai proses perbaikan se-
rta bertanggung-jawab atas kerusakan jaringan pada peradangan kronik.
Peran subset sel T helper dalam mengontrol inflamasi
kronik
Peran subset sel T helper sebagai immunosurveillance mengontrol inflamasi
baik lokal maupun pada jaringan limfoid. Sel fagosit dan sel dendritik (SD)
jaringan akan membersihkan debris dan kerusakan jaringan pada daerah
inflamasi. Ketika terjadi fagositosis, SD masuk ke pembuluh limfatik dan
bermigrasi ke kelenjar limfatik regional. Interaksi antara sel T dan SD akan
memicu aktivasi, ekspansi, diferensiasi sel T, yang semuanya diperlukan dalam
memicu inflamasi yang dimediasi sel T (mediated T-cell). Aktivasi sel T CD4+
dapat memicu terjadinya kerusakan diri sendiri atau autoimunitas yang
berlebihan. Sinyal diperlukan untuk aktivasi sel T adalah antigen spesifik
berupa interaksi antara T cell reseptor (TCR) dan molekul Major Histocompati
bility Complex (MHC) yang telah berikatan dengan peptida.
Untuk lebih lengkap nya mari kita simak video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=sk9jLAB4ZS4
https://youtu.be/1WcCKGMYIKQ
Thanks

More Related Content

What's hot

Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasAbdul Hakim
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasCatatan Medis
 
istilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanistilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanunsri
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power pointtristyanto
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. ari saputra
 
Makalah sistem imun (hipersensitivitas tipe lambat)
Makalah sistem imun (hipersensitivitas tipe lambat)Makalah sistem imun (hipersensitivitas tipe lambat)
Makalah sistem imun (hipersensitivitas tipe lambat)DARMAPERTIWIDARMA
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiWarnet Raha
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerCatatan Medis
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifikPramitha Ayu
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imunphrast
 

What's hot (17)

Imunologi darah
Imunologi darahImunologi darah
Imunologi darah
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
 
Imunokimia - Biokimia
Imunokimia - BiokimiaImunokimia - Biokimia
Imunokimia - Biokimia
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
 
istilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanistilah2......kesehatan
istilah2......kesehatan
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
 
Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Materi imun MHC
Materi imun MHCMateri imun MHC
Materi imun MHC
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah sistem imun (hipersensitivitas tipe lambat)
Makalah sistem imun (hipersensitivitas tipe lambat)Makalah sistem imun (hipersensitivitas tipe lambat)
Makalah sistem imun (hipersensitivitas tipe lambat)
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Immunology
ImmunologyImmunology
Immunology
 

Similar to Mekanisme Respon Imun Inflamasi

PPT PAK YUSUF.pdf
PPT PAK YUSUF.pdfPPT PAK YUSUF.pdf
PPT PAK YUSUF.pdfFaismarzuki
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radangBang Jay
 
Respon radang.pptx
Respon radang.pptxRespon radang.pptx
Respon radang.pptxMethaKemala
 
KONSEP RADANG.pptx
KONSEP RADANG.pptxKONSEP RADANG.pptx
KONSEP RADANG.pptxberlinKNDG
 
249127395 syok-sepsis
249127395 syok-sepsis249127395 syok-sepsis
249127395 syok-sepsisindriinsan
 
ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptx
ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptxppt peradangan klmpk 7_patologi.pptx
ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptxVitiKilis
 
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxmekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxaditya romadhon
 
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdfmekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdfrabiatulkhafifah2
 
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxSEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxjeongjaehyunkiyowo14
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunFina Ratih Wiraputri
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitSurya Seftiawan Pratama
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 

Similar to Mekanisme Respon Imun Inflamasi (20)

Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
PPT PAK YUSUF.pdf
PPT PAK YUSUF.pdfPPT PAK YUSUF.pdf
PPT PAK YUSUF.pdf
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radang
 
Respon radang.pptx
Respon radang.pptxRespon radang.pptx
Respon radang.pptx
 
Inflamasi farin
Inflamasi farinInflamasi farin
Inflamasi farin
 
KONSEP RADANG.pptx
KONSEP RADANG.pptxKONSEP RADANG.pptx
KONSEP RADANG.pptx
 
249127395 syok-sepsis
249127395 syok-sepsis249127395 syok-sepsis
249127395 syok-sepsis
 
Wawasan delayed type hypersensitivity
Wawasan  delayed type hypersensitivityWawasan  delayed type hypersensitivity
Wawasan delayed type hypersensitivity
 
ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptx
ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptxppt peradangan klmpk 7_patologi.pptx
ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptx
 
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxmekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
 
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdfmekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
 
Antiinflamasi
AntiinflamasiAntiinflamasi
Antiinflamasi
 
Kuliah Inflamasi.pptx
Kuliah Inflamasi.pptxKuliah Inflamasi.pptx
Kuliah Inflamasi.pptx
 
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxSEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
 
PPT SISTEM IMUNITAS.pptx
PPT SISTEM IMUNITAS.pptxPPT SISTEM IMUNITAS.pptx
PPT SISTEM IMUNITAS.pptx
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 

Recently uploaded (11)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 

Mekanisme Respon Imun Inflamasi

  • 1. 23th Oct, 2021 MEKANISME RESPON IMUN INFLAMASI Kelompok 1 Sondang M Sianturi 21334705 Intan Kasanah 21334706 Budi Sutrisno 21334718 Siti Yusro Arofatun 21334719 Renata Martina Hungga 21334720 Vefi Oktaviani Yesa 21334726 Rafika Irma 21334732 Mega Rosalina 21334734 Mata Kuliah: Imunologi Dosen : Ritha Widyapratiwi,S.Si.,MARS.,Apt Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional
  • 2. Sistem Imun Kumpulan mekanisme dalam suatu MH yang melindunginya terhadap infeksi dengan mengidentifikasi dan membunuh substansi patogen Terdiri dari jejaring kompleks berupa sitokin, jaringan limfoid dan organ yang bekerja sama dalam mengeliminasi bahan infeksius dan antigen lain Berfungsi untuk melindungi kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan dan jaringan lainnya dari antigen asing seperti mikroba( bakteri, jamur, parasit), virus, sel kanker dan racun.
  • 3. Reaksi tubuh terhadap jejas sebagai manifestasi pertahanan kedua dari innate immunity Tanda-tanda Utama Inflamasi Tanda-tanda kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor), nyeri (dolor), panas (calor), dan hilangnya fungsi (function laesa). INFLAMASI
  • 4. 1 Perubahan diameter pembuluh darah dan peningkatan aliran darah diarea infeksi, peningkatan permeabilitas kapiler akibat reaksi sel-sel endotel sehingga molekul-molekul besar dapat menembus dinding vaskuler, serta migrasi leukosit keluar vaskuler. 2 Adanya emigrasi sel-sel inflamatori dari darah menuju tempat terjadinya infeksi, disekresikannya berbagai rangsangan kimia, seperti histamin dari mast cell, serotonin dari platelets, enzim lisosom dari kerusakan sel darah putih, dan prostaglandin dari kerusakan membrane sel. 3 Terjadinya inflamasi ditandai dengan Pada fase awal, yaitu 24 jam pertama sel yang paling banyak bereaksi adalah neutrophil/leukosit PNM. 4 MEKANISME RESPON IMUN INFLAMASI Sel inflamatori/PNM (eo sinophil, mastosit (mast cell), basofil dan sitokin ) menelan dan merusak bakteri, kompleks imun, dan debris dari jaringan nekrotik..
  • 5.
  • 6.
  • 7. Eosinophil *Pertahanan terhadap reaksi alergi dan infeksi parasite (cacing) *Mengandung eosinophil peroksidase dan sitotoksik lisophosphatase Basofil *Terakumulasi di jaringan pada berbagai kondisi inflamasi pada kulit (alergi konjungtiva, penolakan transplantasi ginjal, dan fase akhir dari alergi custaneous Mastosit/Mast Cell *Mengandung histamin, heparin, dan TNF-a Sitokin *mengatur respon inflamasi local maupun sistemik terhadap rangsangan dari luar * Di limfosit (limfokin), di monosit (monokin) *IL-1, IL-6, TNF (tumor necrotic factor), dan IFN-y (Gamma interferon). Reaksi Inflamasi Mediator Vasodilatasi Histamin, Prostaglandin Peningkatan permeabilitas vaskular Histamin, Serotonin, C3a dan C5a ( membebaskan vasoaktif amin dari sel mast, dan sel lainnya), Leukotrie n C4, D4, E4 Kemotaksis, peningkatan leukosit TNF, IL-1, Kemokin, C3a, C5a, Leukotrien B4 Panas IL-1, TNF, Prostaglandin Nyeri Prostaglandin, Bradikinin Kerusakan jaringan Enzim Lysosomal dari leukosit, reactive oxygen
  • 8. Respon Imun Inflamasi Lokal  Inflamasi lokal terjadi sebagai respons imunoproteksi secara segera terhadap pajanan antigen di jaringan.  Berbagai protein serum yang berasal dari sistem sirkulasi akan teraktivasi di jaringan. Aktivasi tersebut terdir i atas aktivasi sistem kinin, sistem pembekuan darah, dan fibrin. Bradikinin dan fibrinopeptida menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas vaskular. Selain itu, aktivasi sistem komplemen menghasilkan a nafilatoksin (C3a dan C5a) yang akan menginduksi terjadinya degranulasi pada sel mast sehingga terjadi se kresi berbagai mediator, di antaranya histamin yang kemudian memicu vasodilatasi.  Beberapa jam setelah terjadinya perubahan vaskular, neutrofil kemudian melakukan ekstravasasi dari siste m vaskular ke jaringan, memfagositosis antigen dan melepaskan mediator inflamasi. Selain itu, makrofag ya ng ikut memfagositosis antigen pun teraktivasi dan juga menyekresikan sitokin pro inflamasi di antaranya int erleukin (IL)-1, IL-6, dan tumor necrosis factor (TNF-α). Ketiga sitokin tersebut menginduksi terjadinya koagu lasi darah. Sitokin IL-1 menginduksi diekspresikannya molekul adhesi pada sel endotel, intercellular adhesio n molecule (ICAM-1) dan vascular adhesion molecule (VCAM-1), sedangkan TNF-α menginduksi peningkat an ekspresi selektin-E.  Dengan demikian, terjadi migrasi sel imun, seperti limfosit, monosit dan neutrofil menuju area inflamasi dan ekstravasasi sel imun dari sistem vaskular ke jaringan. Aktivitas interferon (IFN)-γ dan TNF-α di jaringan me ningkatkan kemampuan selular makrofag dan neutrofil.  Kerusakan jaringan memicu pembentukan produk komplemen yang berperan sebagai opsonin, anafilaktoksi n dan faktor kemotaktik. Bradiknin dan fibrinopeptida diinduksi kerusakan endotel dan memacu perubahan v askular. Neutrofil pada umumnya merupakan leukosit pertama yang bermigrasi ke jaringan diikuti monosit d an limfosit, hanya sebagian interaksi yang terlibat dalam ekstravasasi leukosit.
  • 9.
  • 10. Jenis Inflamasi Inflamasi akut menunjukkan respons yang cepat dan berlangsung sebentar. Res pons ini merupakan respons khas respons imunitas innate. Inflamasi akut biasa nya disertai reaksi sistemik yang ditandai oleh perubahan cepat dalam kadar be berapa protein plasma. Reaksi dapat menimbulkan reaksi berantai dan rumit ya ng berdampak terjadinya vasodilatasi, kebocoran vaskular mikro dengan eksud asi cairan dan protein serta infiltrasi lokal sel-sel inflamasi. Keterlibatan sel mast dalam inflamasi akut dapat juga memicu aktivitas eosinofil Inflamasi Akut Inflamasi kronik inflamasi dengan durasi waktu yang lama (beberapa minggu atau bulan) di mana terjadi peradangan, kerusakan jaringan, dan perbaikan yan g berdampingan, Inflamasi kronik terjadi bila proses infalamasi akut gagal, dan bila antigen menetap. Antigen yang menetap menimbulkan aktivasi dan akumulasi makrofag yang ter us menerus. Makrofag berperan dalam memperbaiki jaringan parenkim yang rusak. Fagosito sis dilakukan terhadap debris sel dan bahan-bahan lain yang belum didegradas i oleh neutrofil. Hasilnya, dapat berupa kembalinya struktur normal jaringan, ata u fibrosis yang menyebabkan disfungsi pada jaringan tersebut Inflamasi Kronis
  • 11. Peran Makrofag Pada Inflamasi Kronik Makrofag merupakan sel dominan yang berperan penting pada peradangan kr onik. Makrofag adalah satu komponen sistem fagosit mononuklear atau sistem retikulo endotel. Makrofag dapat diaktivasi oleh berbagai stimuli, misalnya produk mikroba yang berikatan dengan toll like receptors (TLRs) dan sel reseptor lainnya, sitokin (contohnya IFN-γ) yang disekresikan oleh limfosit T tersensitisasi, natural killer cell (NK cell) dan me- diator kimia lainnya. Makrofag akan segera mengeliminasi berbagai agen yang berbahaya, contohnya mikroba, dan memulai proses perbaikan se- rta bertanggung-jawab atas kerusakan jaringan pada peradangan kronik.
  • 12. Peran subset sel T helper dalam mengontrol inflamasi kronik Peran subset sel T helper sebagai immunosurveillance mengontrol inflamasi baik lokal maupun pada jaringan limfoid. Sel fagosit dan sel dendritik (SD) jaringan akan membersihkan debris dan kerusakan jaringan pada daerah inflamasi. Ketika terjadi fagositosis, SD masuk ke pembuluh limfatik dan bermigrasi ke kelenjar limfatik regional. Interaksi antara sel T dan SD akan memicu aktivasi, ekspansi, diferensiasi sel T, yang semuanya diperlukan dalam memicu inflamasi yang dimediasi sel T (mediated T-cell). Aktivasi sel T CD4+ dapat memicu terjadinya kerusakan diri sendiri atau autoimunitas yang berlebihan. Sinyal diperlukan untuk aktivasi sel T adalah antigen spesifik berupa interaksi antara T cell reseptor (TCR) dan molekul Major Histocompati bility Complex (MHC) yang telah berikatan dengan peptida.
  • 13. Untuk lebih lengkap nya mari kita simak video berikut: https://www.youtube.com/watch?v=sk9jLAB4ZS4 https://youtu.be/1WcCKGMYIKQ