2. disusun oleh Kelompok 2 (dua) AJ BJB 2021
• H. ILHAM MAZHURI NPM / NIM
2107010002
• ABDUL GANI SAHBANA NPM / NIM
2107010041
• ALVA DENDI DOAN NPM / NIM
2107010041
• ERMIDAWATY NPM / NIM
2107010048
• HENDY SAHRI ALAM NPM / NIM
2107010044
• DENY ARYO NPM / NIM
2107010386
4. A. Latar Belakang
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor nonalam, dan
faktor manusia yang mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini
dengan prinsip berfungsi secara efisien jika peringatan diterima oleh
penduduk lebih cepat dari datangnya bahaya. EWS terdiri atas sistem
pemantau, sistem kontrol, dan sistem penyampai. Jalan evakuasi
adalah prasarana pengungsian yang sangat penting untuk kelancaran
proses evakuasi bagi masyarakat yang terancam erupsi Gunung Api.
5. A. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam
menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga
masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe).
b. Dapat mengetahui ciri-ciri gunung meletus sehingga dapat mengurangi
kehilangan harta dan nyawa.
B. Tujuan khusus
a. Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang manajemen
penanggulangan bencana alam gunung Meletus.
b. Melatih penulis dalam menggunakan ejaan dan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
c. Menambah kreatifitas penulis dalam menyusun makalah ini.
d. Menambah pengetahuan atau cakrawala bagi penulis dan pembaca
7. A. Pengertian dan Proses Gunung Berapi
1. Pengertian
Kata Volcano (gunung api) berasal dari nama Vulcano, sebuah
pulau vulkanik di Kepulauan Aeolian Italia yang namanya berasal
dari Vulcan, nama dewa api dalam mitologi Romawi (Douglas,
2001). Studi tentang gunung api disebut Volcanology, namun lebih
sering di eja dengan Vulcanology. Gunung api adalah gunung yang
terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan.
Gunung api dapat dikelompokkan menurut tingkat kedahsyatan
letusan apakah itu dahsyat ataupun tenang, dan tipe bahan yang
dimuntahkan sewaktu meletus. Di kala meletus, gunung api
mengeluarkan lava, bom gunung api, kerak, abu, gas panas dan 8
uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung api mempunyai
sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.
8. A. Pengertian dan Proses Gunung Berapi
2. Proses Gunung Berapi
Gunung terbentuk karena lempeng bumi bergerak dan saling
menabrak satu sama lain. Ujung lempeng yang menabrak itu
menonjol ke permukaan bumi membentuk gunung. Namun ada
pula gunung berapi dengan proses pembentukan yang berbeda dari
gunung biasa. Dilansir dari situs NASA, di dalam bumi, terdapat
lempeng yang terus bergerak. Kadang, lempeng ini saling
mendekat hingga menubruk satu sama lain. Tubrukan itu
membuat sebagian kerak bumi tertarik ke dalam. Suhu dan
tekanan yang tinggi di perut bumi membuat kerak itu meleleh.
Lelehan ini kemudian akan naik sebagai magma. Seiring waktu,
tekanan tinggi di dalam bumi membuat magma keluar dari dalam
bumi
25. D. Dampak letusan Gunung Berapi
Dampak Negatif
1
Dampak Negatif
di Bidang Kesehatan
Dampak Negatif
di Bidang Ekonomi
Dampak Negatif
di Bidang Keseimbangan Alam
Dampak Negatif
di Bidang lainnya
Dampak Negatif
di Bidang Lalu Lintas (Perhubungan)
26. D. Dampak letusan Gunung Berapi
Dampak Positif
2
Dampak Negatif
di Bidang Ekonomi
Dampak Negatif
di Bidang Lainnya
Dampak Negatif
di Bidang Pertanian
27. E. Daerah Rawan Gunung Meletus di Indonesia
1 2 3 4
Dataran Dieng Ternate Bitung, Sulut Kotamabagu
5. Cimahi, Jawa Barat
6. Garut, Jawa Barat
7. Bogor, Jawa Barat
8. Manado, Sulawesi Utara
9. Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan
10. Sukabumi, Jawa Barat
11. Batu, Jawa Timur
12. Payakumbuh, Sumatera Barat
13. Bukittinggi, Sumatera Barat
14. Boyolali, Jawa Tengah
15. Bandung, Jawa Barat
16. Tasikmalaya, Jawa Barat
17. Cianjur, Jawa Barat
18. Magelang, Jawa Tengah
19. Sleman, Yogyakarta
20. Malang, Jawa Timur
21. Blitar, Jawa Timur
22. Lumajang, Jawa Timur
23. Purwokerto, Jawa Tengah
24. Salatiga, Jawa Tengah
25. Klaten, Jawa Tengah
26. Cirebon, Jawa Barat
27. Probolinggo, Jawa Timur
28. Yogyakarta
43. A. Kesimpulan
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan
magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Secara geografis Indonesia terletak di antara dua
samudra (pasifik dan hindia) dan dua benua (Asia dan Australia). Selain
itu Indonesia terletak di atas pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu
lempeng Eurasia, lempeng Indoaustralia dan lempeng pasifik.
Pertemuan dari tiga lempeng bumi di atas menyebabkan terjadinya
aktivitas magma di dalam bumi, hal ini yang menyebabkan mengapa di
Indonesia banyak terdapat gunung berapi. Di bumi ini terdapat dua jalur
gunung api/sabuk api (ring of fire), yaitu sirkum pasifik dan sirkum
mediterania yang keduanya melewati Indonesia.
44. A. Kesimpulan
Pengetahuan tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
Gunung Merapi sudah baik. Dukungan pelaksanaan desa siaga belum
terlalu baik. Pembiayaan sudah mencukupi namun belum terkoordinasi
dengan baik. Dukungan dalam pelaksanaan kesiapsiagaan menghadapi
bencana khususnya Gunung Merapi sudah baik. Dilihat dari pembiayaan
yang sudah mencukupi, pelatihan-pelatihan sudah baik dan mendapat
dukungan dari semua stakeholder, pemerintah, relawan, dan
masyarakat. Masyarakat menyambut baik adanya kesiapsiagaan desa
siaga dalam menghadapi bencana, khususnya bencana Gunung Merapi.
Masyarakat dapat mengetahui penanganan atau menanggulangi
bencana, mengetahui cara pertolongan pertama, dan meningkatkan
kualitas kesehatan mereka.
Lanjutan………
45. B. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui
jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang
ditimbulkannya. Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk
mengantisipasi dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.
1. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat yang
tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang terjadi.
2. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan pelestarian
lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan.
3. Pembentukkan Kader-kader peduli bencana di Desa-desa rawan bencana
4. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar tidak
terjadi korban dan kerugian yang besar.