2. Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai
suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme
memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan
sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara terminologis
adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena
pengaruh kekuasaan internasional.
A. Pengertian
Identitas Nasional
3. Bagi dunia ketiga abada ke-20 dapat dianggap sebagai abad nasionalisme, tidak lain karena
menyaksikan timbulnya nation state (Negara bangsa), setelah berakhirnya Perang Dunia II. Fungsi
nation state dianggap menjumpai konsep bangsa Indonesia. Apa yang diucapkan pada Sumpah
Pemuda 1928 adalah kelengkapan dan pembulatan konsep tersebut. Secara implisit Manifesto itu
memuat paham nasionalisme sebagai anti kolonialisme dan sekaligus memuat prinsip-prinsipnya ialah:
kesatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian. Prinsip-prinsip beserta nilai-nilai nasionalisme tersebut
sejak awal pergerakkan nasional diperjuangkan secara simbolis, konseptual, fisik revolusioner dan
dalam periode pasca revolusi mengkonsolidasi.
Apabila kita melacak pertumbuhan nasionalisme Iindonesia sejak kebangkitan Nasional 1908, melalui
Manifesto Politik 1925 serta Sumpah Pemuda 1928 maka tidak dapat diingkari bahwa meskipun masih
dalam bentuk embrional, keempat prinsip nasionalisme tersebut sudah hadir meskipun Budi Utama
belum dapat dipandang sebagai organisasi nasional dalam arti harfiah, namun pada hakekatnya
ideologinya menunjuk pada kesadaran diri akan kemandirian, kebebasan, kesamaan serta penemuan
identitas dirinya.
B. Sejarah Kelahiran Paham
Nasionalisme Indonesia
4. Lanjutan
Selama pergerakkan keempat prinsip itu menjadi tujuan
perjuangan kemudian melalui jaman Jepang semangat
nasionalisme meluas ke segala lapisan rakyat sehingga
revolusi Indonesia dapat dilancarkan. Sesungguhnya
pada masa pasca revolusi, ideologi nasionalisme masih
tetap memiliki relevansi bagi pembangunan bangsa.
Bagi indonesia, nasionalisme merupakan kunci untuk
mengatasi keberagaman adat istiadat, budaya, agama
serta etnis. Tanpa nasionalisme sebagai alat pemersatu,
sulit kiranya untuk mencari titik temu dari berbagai
kebiasaan yang berasal dari berbagai etnik.
Nasionalisme dalam hal ini dapat dipandang sebagai
komitmen moral bangsa Indonesia untuk tidak
memandang perbedaan itu sebagai konflik, melainkan
sebagai kenyataan yang tidak dapat ditolak, juga
sebagai kekayaan yang penuh dengan dinamika.
5. Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu
bangsa yang kemudian disepakati oleh bangsa-
bangsa lainnya yang ada dalam negara itu atau
juga dari identitas beberapa bangsa-negara.
Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa-negara
untuk mendukung identitas nasional perlu
ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan terus-
menerus. Warga lebih dulu memiliki identitas
kelompoknya, sehingga jangan sampai
melunturkan identitas nasional. Di sini perlu
ditekankan bahwa kesetiaan pada identitas
nasional akan mempersatukan warga bangsa itu
sebagai “satu bangsa” dalam negara.
C. IDENTITAS NASIONAL
SEBAGAI KARAKTER BANGSA
6. 1. Adanya persamaan nasib,
yaitu penderitaan bersama di
bawah penjajahan bangsa
asing lebih kurang selama
350 tahun.
2. Adanya keinginan
bersama untuk
merdeka, melepaskan
diri dari belenggu
penjajahan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang penting bagi pembentukan
bangsa Indonesia antara lain:
7. 3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu
wilayah nusantara yang membentang
dari Sabang sampai Merauke
4. Adanya cita-cita bersama untuk
mencapai kemakmuran dan keadilan
suatu bangsa.
9. Proses berbangsa dan bernegara pada zaman
sebelum kemerdekaan lebih berorientasi
pada perjuangan dalam melawan penjajah.
Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya pada
abad VII dan Kerajaan Majapahit abad XIII
telah ada upaya untuk menyatukan
nusantara.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara
mulai berkembang sejak Sumpah Pemuda
dikumandangkan ke seluruh nusantara.
Dalam periode selanjutnya secara nyata
mulai dipersiapkan kemerdekaan Indonesia
pada masa pendudukan Jepang, yaitu
dengan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha
– usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Dan puncaknya adalah ketika Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.
10. Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya
dengan hakikat pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan
terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan
pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan
kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Dalam upaya memahami proses berbangsa dan bernegara,
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan
kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika
suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan
seperti apa jati dirinya atau identitasnya serta apa yang dilakukan ke
depanya.