SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Dr. Aidul Fitriciada Azhari
Program Magister Pemikiran Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
 Pendekatan
 Islam dan Dekolonisasi di Indonesia
 Islam dan Modernisasi di Indonesia
 Islam dan Demokratisasi di Indonesia
 Islam dan Globalisasi di Indonesia
 Pembentukan Identitas Nasional
 Pembentukan Negara Republik Indonesia
 Pertarungan Ideologi
 Dekolonisasi Sosial-Ekonomi
 Modernisasi ummat Islam
 Represi terhadap politik Islam
 Mobilitas Sosial Ummat Islam
 Perubahan basis politik Islam
 Akomodasi politik ummat Islam
 Islam sebagai kekuatan demokrasi
 Kebangkitan politik Islam
 Diaspora politik Islam
 Akomodasi konstitusional
 Lompatan teknologi informasi dan telekomunikasi
 Perubahan geo-politik global
 Kebangkitan Islam global / transnasional
 Syed Muhammad Naquib Al-Attas, ISLAM DALAM SEJARAH DAN
KEBUDAYAAN MELAYU (Mizan, 1990)
 Kuntowijoyo, DINAMIKA SEJARAH UMAT ISLAM INDONESIA
(Shalahudin Press,1994)
 Kuntowijoyo, PARADIGMA ISLAM: INTERPRETASI UNTUK AKSI (2008)
 Herbert Feith & Lance Castles, PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA 1945-
1965 (LP3ES, 1988)
 Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942 (LP3ES, 1982)
 Dennys Lombard, NUSA JAWA Jilid 1-3 (Gramedia, 2008)
 Kusuma, RM. A.B., LAHIRNYA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (2004)
 Ahmad Mansur Suryanegara, API SEJARAH 1-2 (2009)
 Syamsudin Arif, ISLAM DI NUSANTARA: HISTORIOGRAFI DAN
METODOLOGI (2011)
Teori otochtoni yang
digunakan oleh Syed
Muhammad Naquib Al-Attas
Teori tahap kesadaran ummat
Islam Indonesia dari
Kuntowijojo
 Teori otoktoni menyatakan bahwa dalam suatu
kebudayaan terdapat unsur asli yang bersifat tetap
sekalipun datang pengaruh kebudayaan lain.
 Di Eropa teori ini melahirkan gerakan
Rennaisance yang peradaban Eropa kepada
warisan Yunani Romawi. Sementara agama Kristen
dipandang sebagai kebudayaan asing yang
menyebabkan terjadinya zaman kegelapan di
Eropa
 Menurut teori otoktoni, kebudayaan asli Indonesia
tidak berubah sekalipun Islam menjadi agama
mayoritas. Kebudayaan Islam adalah kebudayaan
asing yang menempel tipis pada permukaan
kebudayaan asli Indonesia
 Analog dengan otoktoni di Eropa, agar peradaban
Indonesia maju maka bangsa Indonesia harus
kembali kepada kebudayaan asli yang dipandang
pernah melahirkan kejayaan Sriwijaya dan
Majapahit
 Teori ini digunakan oleh pemerintah Hindia-Belanda
untuk melahirkan lapisan Indonesia baru yang
terbaratkan melalui pendidikan bagi para priyayi pada
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20
 Tujuan strategisnya adalah untuk menciptakan
kelompok sosial baru yang mampu melawan kekuatan
subversif para ulama dan penguasa Islam
 Teori otoktoni ini berhasil mengkonstruksi
pengetahuan baru tentang Indonesia yang berwatak
nasionalistik dan anti-Islam
 Tetapi secara politis tidak sepenuhnya berhasil untuk
menciptakan para loyalis kolonial karena dari
kalangan para priyayi terbaratkan itupun muncul
gerakan nasionalis yang anti-kolonial
Berdasarkan basis pengetahuan, ummat Islam
mengalami perkembangan tahap kesadaran :
1. Tahap mitos –didasarkan pada kepercayaan
mistis-relijius  kerajaan utopia (Ratu Adil)
2. Tahap ideologi – didasarkan pada formulasi
normatif-rasionalistik  negara Islam
3. Tahap ide – didasarkan pada basis ilmu-
pengetahuan dan teknologi  peradaban Islam
Berdasarkan tahap kesadaran itu, ummat Islam
Indonesia mengalami perkembangan kesadaran :
1. Sebagai kawula (abdi) dalam sistem
patrimonialisme kerajaan Islam
2. Sebagai wong cilik (rakyat kecil) dalam
masyarakat kolonial yang terindustrialisasi
3. Sebagai ummat dalam pergerakan nasional
kemerdekaan Indonesia
4. Sebagai warga negara dalam negara RI
Basis Pengetahuan Tahap Kesadaran
MITOS Kawula
IDEOLOGI
Wong Cilik
Ummat
IDE
Ummat
Warga Negara
 Pembentukan Identitas Nasional
 Pembentukan Negara Republik Indonesia
 Pertarungan Ideologi
 Dekolonisasi Sosial-Ekonomi
Secara umum identitas nasional
terbentuk sebagai reaksi dan
perlawanan atas warisan dan nilai-
nilai kolonialisme Barat
Identitas nasional Indonesia sangat
dipengaruhi oleh tiga paham
utama, yakni Islam,
nasionalisme, dan marxisme
Aliran Pemikiran Politik Indonesia (Feith & Castle)
Islam mengacu pada nilai-nilai Islam
tradisional maupun modern
Nasionalisme mengacu pada nilai-nilai
tradisi dan sekularisme politik.
Nasionalisme adalah perwujudan teori
otoktoni
Marxisme mengacu pada kesadaran
kelas dan nilai-nilai keadilan sosial.
 Islam merupakan faham pertama yang
mempengaruhi pembentukan identitas
nasional melalui peran para ulama yang
diperkuat dengan organisasi Islam
 Kemunculan nasionalisme dan marxisme
tetap dipengaruhi secara dialektis oleh
ajaran Islam yang merupakan ideologi
tempatan, sehingga muncul konflik dan
akomodasi dalam kedua ideologi tersebut
 Pembentukan identitas nasional adalah
bagian dari proses dekolonisasi dengan
tujuan untuk mengubah struktur kolonial
menjadi struktur nasional
 Tetapi, bagi ummat Islam pembentukan
identitas nasional juga merupakan proses
dekolonisasi pengetahuan dari struktur
pengetahuan sekuler menjadi struktur
pengetahuan islami
 Pembentukan negara Indonesia secara
formal melibatkan dua kekuatan utama,
yakni Islam dan nasionalis baik di BPUPK
dan PPKI
 Sementara kekuatan sosialis pimpinan St
Sjahrir berperan dalam mendesak
Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan
kemerdekaan RI tgl 17 Agustus 1945
 Setelah kemerdekaan, kelompok sosialis mengambil
alih kekuasaan dari kaum nasionalis dan Islam pada
KNIP (parlemen) dan menggeser kedudukan Presiden
Soekarno hanya sbg Kepala Negara
 Sementara itu kekuatan tentara tetap dikuasai oleh
kaum nasionalis dan Islam yang melancarkan
perlawanan bersenjata thd Belanda
 Pada awal kemerdekaan terjadi perbedaan strategi
antara kaum nasionalis dan Islam vis-à-vis kaum
sosialis
 Kaum nasionalis dan Islam yang sudah terlatih secara
militer oleh Jepang memilih jalan perjuangan
bersenjata, selain perjuangan politik di pemerintahan
 Kaum sosialis yang anti-fasisme Jepang memilih jalan
diplomasi
 Jalan diplomasi kaum sosialis melalui
Perjanjian Linggarjati dan Renville gagal
mempertahankan integritas negara Indonesia.
 Kegagalan tsb dipulihkan oleh perjuangan
bersenjata yang banyak melibatkan ummat
Islam, tetapi kegagalan itu juga mendorong
pembentukan DI / NII di wilayah yang
berdasarkan Perjanjian Renville dikuasai oleh
pemerintah Belanda
 Keberhasilan perjuangan bersenjata mendorong
persetujuan KMB yang menghasilkan penyerahan
kedaulatan dari Kerajaan Belanda kpd Republik
Indonesia Serikat
 Berdasarkan KMB, Kerajaan Belanda
menyerahkan seluruh wilayah Hindia-Belanda
dengan kompensasi ekonomi dan keuangan
(pelunasan utang Belanda, perlindungan
perusahaan2 swasta Belanda, dan kewajiban
tunduk pada aturan IMF dan Bank Dunia)
 Pembentukan negara Republik Indonesia
akhirnya ditentukan oleh peran pemimpin
Islam, Mohammad Natsir, yang mengajukan
mosi integral dan berhasil mengembalikan
mempersatukan negara Indonesia dalam
wadah NKRI
 Mosi integral menutup perjuangan revolusi
kemerdekaan dalam rangka membentuk
negara NKRI yang berdaulat sepenuhnya
 Keterlibatan secara formal dalam penyusunan
UUD di BPUPK dan PPKI membuat ummat
Islam berperan besar dalam pembentukan
konsepsi dasar dan sistem ketatanegaraan
Indonesia
 Keterlibatan ummat Islam dalam perjuangan
bersenjata dan pemerintahan awal
kemerdekaan memberikan legitimasi historis
yang utuh bagi peran ummat Islam dalam
pembentukan negara RI
 Keterlibatan pemimpin Islam dalam penyusunan UUD di
BPUPK dan PPKI memungkinkan ummat Islam
mengungkapkan konsepsi ideologi dan negara secara
formal
 Secara umum konsepsi ideologi dan negara disusun
sebagai bentuk dekolonisasi terhadap konsepsi negara
kolonial Hindia-Belanda, sekalipun tetap
mempertahankan struktur dasar pemerintahan Hindia-
Belanda
 Berkenaan dengan konsepsi dan struktur
formal negara terjadi kesepakatan antara Islam
dan nasionalis, tetapi dalam hal ideologi
negara terjadi perbedaan diametral
menyangkut peran agama dalam kehidupan
negara.
 Kaum nasionalis menghendaki negara bersikap
netral thd agama, sementara pemimpin Islam
menghendaki negara RI merepresentasikan
mayoritas penduduk yang beragama Islam
 Pada BPKUK terjadi kesepakatan ideologis
berupa Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang
dirancang sebagai disain bagi pernyataan
kemerdekaan RI dan preambule UUD.
 Tetapi, setelah proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 terjadi perubahan konstelasi yg
mengakibatkan kaum nasionalis melakukan
manuver politik yang memanfaatkan
‘kegentingan situasi’ yang membuat para
pemimpin Islam gagal mempertahankan
kesepakatan awal dan terpaksa menerima
kesepakatan baru
 Selama masa revolusi kemerdekaan, pertarungan
ideologi antara Islam dan nasionalis tidak mencuat,
tetapi mulai muncul konflik keras antara Islam dan
nasionalis vis-à-vis komunis yang memberontak di
Madiun
 Pertarungan ideologi muncul kembali setelah revolusi
kemerdekaan, terutama di dalam Konstituante
 Sama halnya pada waktu BPUPK dan PPKI, secara
umum terdapat kesepakatan di antara annggota
Konstituante soal konsep negara Indonesia, tetapi
terjadi perbedaan mendasar tentang ideologi
negara; antara ideologi Islam dan Pancasila
 Konflik ideologi itu ditengahi oleh Presiden
Soekarno dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli 1945 yang di dalamnya secara formal mengakui
eksistensi Piagam Jakarta 22 Juni 1945
 Para pemimpin Indonesia (Islam, nasionalis, sosialis)
sepakat bahwa dekolonisasi sosial-ekonomi harus
dilakukan setelah dekolonisasi politik selesai. Karena
itu selama revolusi kemerdekaan 1945-1949 revolusi
sosial-ekonomi tidak dapat dilaksanakan
 Dekolonisasi sosial-ekonomi bertujuan untuk
mengubah struktur sosial-ekonomi kolonial menjadi
struktur sosial-ekonomi nasional, termasuk yang
terdapat dalam kesepakatan KMB
 Upaya dekolonisasi sosial-ekonomi sudah
dimulai sejak Kabinet Hatta yang membentuk
Komisi Ahli Siasat Ekonomi.
 Tetapi, secara formal dan terencana,
dekolonisasi mulai disusun pada Kabinet
NKRI pertama, yaitu Kabinet Natsir, yang
menyusun Rencana Urgensi Ekonomi yang
kemudian disusul dengan penyusunan
Repelita, sekalipun baru diselesaikan pada
tahun 1958
 Pada masa Orde Lama, ummat Islam
tidak dilibatkan secara formal dalam
dekolonisasi sosial-ekonomi. Arah
dekolonisasi sosial-ekonomi dikendalikan
oleh PKI yang terbukti gagal.
 Tetapi, tanpa disadari hasil dekolonisasi
sosial-ekonomi yang dilakukan sejak
kabinet Natsir telah melahirkan lapisan
ummat Islam baru yang terdidik.
 Lapisan ummat Islam terdidik itu merupakan
hasil dari program pendidikan dasar pada 1950-
an melalui pembentukan Sekolah Rakyat dan
integrasi pelajaran agama ke dalam pendidikan
umum (desekulerisasi)
 Program ini mengakibatkan terjadi mobilitas
sosial ummat Islam ke dalam sektor modern
yang mengubah formasi sosial masyarakat
Indonesia pada tahun 1970-an
Mobilitas sosial ummat Islam hasil
pendidikan nasional membuat
perubahan penting dalam tahap
kesadaran ummat Islam dari tahap
ideologis menjadi tahap ilmu.
Ummat Islam terdidik itu merupakan
modal sosial penting bagi proses
modernisasi yang dilakukan oleh Orde
Baru
Dekolonisasi sosial-ekonomi
membentuk kesadaran baru ummat
Islam sebagai warga negara yang aktif
Kesadaran sebagai warga negara ini
secara perlahan mendorong integrasi
ke dalam struktur negara RI sehingga
pada penghujung Orde Baru mulai
menggeser kedudukan politik kaum
elit lama yang terdidik Belanda

More Related Content

Similar to sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.ppt

03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...MubarikaRamdhan
 
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptKESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptIsembelSianipar
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaWarnet Raha
 
ppkn 9e bab 1 kelompok 1 (2).pptx
ppkn 9e bab 1 kelompok 1 (2).pptxppkn 9e bab 1 kelompok 1 (2).pptx
ppkn 9e bab 1 kelompok 1 (2).pptxAbiNam4
 
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptxpresentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptxTiaZulita
 
Tugas individu ppk
Tugas individu ppkTugas individu ppk
Tugas individu ppkme_idung
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarmasdoel Manisrenggo
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdfKOPIGarut1
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdfKOPIGarut1
 
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdfKonsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdfEliviaPutri
 
Pancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxPancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxTRISNOS1
 

Similar to sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.ppt (20)

PKN Y4R
PKN Y4RPKN Y4R
PKN Y4R
 
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
 
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptKESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
 
Ppi
PpiPpi
Ppi
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
ppkn 9e bab 1 kelompok 1 (2).pptx
ppkn 9e bab 1 kelompok 1 (2).pptxppkn 9e bab 1 kelompok 1 (2).pptx
ppkn 9e bab 1 kelompok 1 (2).pptx
 
Gerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesiaGerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesia
 
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptxpresentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
 
Tugas individu ppk
Tugas individu ppkTugas individu ppk
Tugas individu ppk
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
 
Pkn 131009184717-phpapp02
Pkn 131009184717-phpapp02Pkn 131009184717-phpapp02
Pkn 131009184717-phpapp02
 
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdfKonsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
 
( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
 
Pancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxPancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.ppt

  • 1. Dr. Aidul Fitriciada Azhari Program Magister Pemikiran Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • 2.  Pendekatan  Islam dan Dekolonisasi di Indonesia  Islam dan Modernisasi di Indonesia  Islam dan Demokratisasi di Indonesia  Islam dan Globalisasi di Indonesia
  • 3.  Pembentukan Identitas Nasional  Pembentukan Negara Republik Indonesia  Pertarungan Ideologi  Dekolonisasi Sosial-Ekonomi
  • 4.  Modernisasi ummat Islam  Represi terhadap politik Islam  Mobilitas Sosial Ummat Islam  Perubahan basis politik Islam  Akomodasi politik ummat Islam
  • 5.  Islam sebagai kekuatan demokrasi  Kebangkitan politik Islam  Diaspora politik Islam  Akomodasi konstitusional
  • 6.  Lompatan teknologi informasi dan telekomunikasi  Perubahan geo-politik global  Kebangkitan Islam global / transnasional
  • 7.  Syed Muhammad Naquib Al-Attas, ISLAM DALAM SEJARAH DAN KEBUDAYAAN MELAYU (Mizan, 1990)  Kuntowijoyo, DINAMIKA SEJARAH UMAT ISLAM INDONESIA (Shalahudin Press,1994)  Kuntowijoyo, PARADIGMA ISLAM: INTERPRETASI UNTUK AKSI (2008)  Herbert Feith & Lance Castles, PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA 1945- 1965 (LP3ES, 1988)  Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942 (LP3ES, 1982)  Dennys Lombard, NUSA JAWA Jilid 1-3 (Gramedia, 2008)  Kusuma, RM. A.B., LAHIRNYA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (2004)  Ahmad Mansur Suryanegara, API SEJARAH 1-2 (2009)  Syamsudin Arif, ISLAM DI NUSANTARA: HISTORIOGRAFI DAN METODOLOGI (2011)
  • 8. Teori otochtoni yang digunakan oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas Teori tahap kesadaran ummat Islam Indonesia dari Kuntowijojo
  • 9.  Teori otoktoni menyatakan bahwa dalam suatu kebudayaan terdapat unsur asli yang bersifat tetap sekalipun datang pengaruh kebudayaan lain.  Di Eropa teori ini melahirkan gerakan Rennaisance yang peradaban Eropa kepada warisan Yunani Romawi. Sementara agama Kristen dipandang sebagai kebudayaan asing yang menyebabkan terjadinya zaman kegelapan di Eropa
  • 10.  Menurut teori otoktoni, kebudayaan asli Indonesia tidak berubah sekalipun Islam menjadi agama mayoritas. Kebudayaan Islam adalah kebudayaan asing yang menempel tipis pada permukaan kebudayaan asli Indonesia  Analog dengan otoktoni di Eropa, agar peradaban Indonesia maju maka bangsa Indonesia harus kembali kepada kebudayaan asli yang dipandang pernah melahirkan kejayaan Sriwijaya dan Majapahit
  • 11.  Teori ini digunakan oleh pemerintah Hindia-Belanda untuk melahirkan lapisan Indonesia baru yang terbaratkan melalui pendidikan bagi para priyayi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20  Tujuan strategisnya adalah untuk menciptakan kelompok sosial baru yang mampu melawan kekuatan subversif para ulama dan penguasa Islam
  • 12.  Teori otoktoni ini berhasil mengkonstruksi pengetahuan baru tentang Indonesia yang berwatak nasionalistik dan anti-Islam  Tetapi secara politis tidak sepenuhnya berhasil untuk menciptakan para loyalis kolonial karena dari kalangan para priyayi terbaratkan itupun muncul gerakan nasionalis yang anti-kolonial
  • 13. Berdasarkan basis pengetahuan, ummat Islam mengalami perkembangan tahap kesadaran : 1. Tahap mitos –didasarkan pada kepercayaan mistis-relijius  kerajaan utopia (Ratu Adil) 2. Tahap ideologi – didasarkan pada formulasi normatif-rasionalistik  negara Islam 3. Tahap ide – didasarkan pada basis ilmu- pengetahuan dan teknologi  peradaban Islam
  • 14. Berdasarkan tahap kesadaran itu, ummat Islam Indonesia mengalami perkembangan kesadaran : 1. Sebagai kawula (abdi) dalam sistem patrimonialisme kerajaan Islam 2. Sebagai wong cilik (rakyat kecil) dalam masyarakat kolonial yang terindustrialisasi 3. Sebagai ummat dalam pergerakan nasional kemerdekaan Indonesia 4. Sebagai warga negara dalam negara RI
  • 15. Basis Pengetahuan Tahap Kesadaran MITOS Kawula IDEOLOGI Wong Cilik Ummat IDE Ummat Warga Negara
  • 16.  Pembentukan Identitas Nasional  Pembentukan Negara Republik Indonesia  Pertarungan Ideologi  Dekolonisasi Sosial-Ekonomi
  • 17. Secara umum identitas nasional terbentuk sebagai reaksi dan perlawanan atas warisan dan nilai- nilai kolonialisme Barat Identitas nasional Indonesia sangat dipengaruhi oleh tiga paham utama, yakni Islam, nasionalisme, dan marxisme
  • 18. Aliran Pemikiran Politik Indonesia (Feith & Castle)
  • 19. Islam mengacu pada nilai-nilai Islam tradisional maupun modern Nasionalisme mengacu pada nilai-nilai tradisi dan sekularisme politik. Nasionalisme adalah perwujudan teori otoktoni Marxisme mengacu pada kesadaran kelas dan nilai-nilai keadilan sosial.
  • 20.  Islam merupakan faham pertama yang mempengaruhi pembentukan identitas nasional melalui peran para ulama yang diperkuat dengan organisasi Islam  Kemunculan nasionalisme dan marxisme tetap dipengaruhi secara dialektis oleh ajaran Islam yang merupakan ideologi tempatan, sehingga muncul konflik dan akomodasi dalam kedua ideologi tersebut
  • 21.  Pembentukan identitas nasional adalah bagian dari proses dekolonisasi dengan tujuan untuk mengubah struktur kolonial menjadi struktur nasional  Tetapi, bagi ummat Islam pembentukan identitas nasional juga merupakan proses dekolonisasi pengetahuan dari struktur pengetahuan sekuler menjadi struktur pengetahuan islami
  • 22.  Pembentukan negara Indonesia secara formal melibatkan dua kekuatan utama, yakni Islam dan nasionalis baik di BPUPK dan PPKI  Sementara kekuatan sosialis pimpinan St Sjahrir berperan dalam mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan RI tgl 17 Agustus 1945
  • 23.  Setelah kemerdekaan, kelompok sosialis mengambil alih kekuasaan dari kaum nasionalis dan Islam pada KNIP (parlemen) dan menggeser kedudukan Presiden Soekarno hanya sbg Kepala Negara  Sementara itu kekuatan tentara tetap dikuasai oleh kaum nasionalis dan Islam yang melancarkan perlawanan bersenjata thd Belanda
  • 24.  Pada awal kemerdekaan terjadi perbedaan strategi antara kaum nasionalis dan Islam vis-à-vis kaum sosialis  Kaum nasionalis dan Islam yang sudah terlatih secara militer oleh Jepang memilih jalan perjuangan bersenjata, selain perjuangan politik di pemerintahan  Kaum sosialis yang anti-fasisme Jepang memilih jalan diplomasi
  • 25.  Jalan diplomasi kaum sosialis melalui Perjanjian Linggarjati dan Renville gagal mempertahankan integritas negara Indonesia.  Kegagalan tsb dipulihkan oleh perjuangan bersenjata yang banyak melibatkan ummat Islam, tetapi kegagalan itu juga mendorong pembentukan DI / NII di wilayah yang berdasarkan Perjanjian Renville dikuasai oleh pemerintah Belanda
  • 26.  Keberhasilan perjuangan bersenjata mendorong persetujuan KMB yang menghasilkan penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kpd Republik Indonesia Serikat  Berdasarkan KMB, Kerajaan Belanda menyerahkan seluruh wilayah Hindia-Belanda dengan kompensasi ekonomi dan keuangan (pelunasan utang Belanda, perlindungan perusahaan2 swasta Belanda, dan kewajiban tunduk pada aturan IMF dan Bank Dunia)
  • 27.  Pembentukan negara Republik Indonesia akhirnya ditentukan oleh peran pemimpin Islam, Mohammad Natsir, yang mengajukan mosi integral dan berhasil mengembalikan mempersatukan negara Indonesia dalam wadah NKRI  Mosi integral menutup perjuangan revolusi kemerdekaan dalam rangka membentuk negara NKRI yang berdaulat sepenuhnya
  • 28.  Keterlibatan secara formal dalam penyusunan UUD di BPUPK dan PPKI membuat ummat Islam berperan besar dalam pembentukan konsepsi dasar dan sistem ketatanegaraan Indonesia  Keterlibatan ummat Islam dalam perjuangan bersenjata dan pemerintahan awal kemerdekaan memberikan legitimasi historis yang utuh bagi peran ummat Islam dalam pembentukan negara RI
  • 29.  Keterlibatan pemimpin Islam dalam penyusunan UUD di BPUPK dan PPKI memungkinkan ummat Islam mengungkapkan konsepsi ideologi dan negara secara formal  Secara umum konsepsi ideologi dan negara disusun sebagai bentuk dekolonisasi terhadap konsepsi negara kolonial Hindia-Belanda, sekalipun tetap mempertahankan struktur dasar pemerintahan Hindia- Belanda
  • 30.  Berkenaan dengan konsepsi dan struktur formal negara terjadi kesepakatan antara Islam dan nasionalis, tetapi dalam hal ideologi negara terjadi perbedaan diametral menyangkut peran agama dalam kehidupan negara.  Kaum nasionalis menghendaki negara bersikap netral thd agama, sementara pemimpin Islam menghendaki negara RI merepresentasikan mayoritas penduduk yang beragama Islam
  • 31.  Pada BPKUK terjadi kesepakatan ideologis berupa Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang dirancang sebagai disain bagi pernyataan kemerdekaan RI dan preambule UUD.  Tetapi, setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi perubahan konstelasi yg mengakibatkan kaum nasionalis melakukan manuver politik yang memanfaatkan ‘kegentingan situasi’ yang membuat para pemimpin Islam gagal mempertahankan kesepakatan awal dan terpaksa menerima kesepakatan baru
  • 32.  Selama masa revolusi kemerdekaan, pertarungan ideologi antara Islam dan nasionalis tidak mencuat, tetapi mulai muncul konflik keras antara Islam dan nasionalis vis-à-vis komunis yang memberontak di Madiun  Pertarungan ideologi muncul kembali setelah revolusi kemerdekaan, terutama di dalam Konstituante
  • 33.  Sama halnya pada waktu BPUPK dan PPKI, secara umum terdapat kesepakatan di antara annggota Konstituante soal konsep negara Indonesia, tetapi terjadi perbedaan mendasar tentang ideologi negara; antara ideologi Islam dan Pancasila  Konflik ideologi itu ditengahi oleh Presiden Soekarno dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1945 yang di dalamnya secara formal mengakui eksistensi Piagam Jakarta 22 Juni 1945
  • 34.  Para pemimpin Indonesia (Islam, nasionalis, sosialis) sepakat bahwa dekolonisasi sosial-ekonomi harus dilakukan setelah dekolonisasi politik selesai. Karena itu selama revolusi kemerdekaan 1945-1949 revolusi sosial-ekonomi tidak dapat dilaksanakan  Dekolonisasi sosial-ekonomi bertujuan untuk mengubah struktur sosial-ekonomi kolonial menjadi struktur sosial-ekonomi nasional, termasuk yang terdapat dalam kesepakatan KMB
  • 35.  Upaya dekolonisasi sosial-ekonomi sudah dimulai sejak Kabinet Hatta yang membentuk Komisi Ahli Siasat Ekonomi.  Tetapi, secara formal dan terencana, dekolonisasi mulai disusun pada Kabinet NKRI pertama, yaitu Kabinet Natsir, yang menyusun Rencana Urgensi Ekonomi yang kemudian disusul dengan penyusunan Repelita, sekalipun baru diselesaikan pada tahun 1958
  • 36.  Pada masa Orde Lama, ummat Islam tidak dilibatkan secara formal dalam dekolonisasi sosial-ekonomi. Arah dekolonisasi sosial-ekonomi dikendalikan oleh PKI yang terbukti gagal.  Tetapi, tanpa disadari hasil dekolonisasi sosial-ekonomi yang dilakukan sejak kabinet Natsir telah melahirkan lapisan ummat Islam baru yang terdidik.
  • 37.  Lapisan ummat Islam terdidik itu merupakan hasil dari program pendidikan dasar pada 1950- an melalui pembentukan Sekolah Rakyat dan integrasi pelajaran agama ke dalam pendidikan umum (desekulerisasi)  Program ini mengakibatkan terjadi mobilitas sosial ummat Islam ke dalam sektor modern yang mengubah formasi sosial masyarakat Indonesia pada tahun 1970-an
  • 38. Mobilitas sosial ummat Islam hasil pendidikan nasional membuat perubahan penting dalam tahap kesadaran ummat Islam dari tahap ideologis menjadi tahap ilmu. Ummat Islam terdidik itu merupakan modal sosial penting bagi proses modernisasi yang dilakukan oleh Orde Baru
  • 39. Dekolonisasi sosial-ekonomi membentuk kesadaran baru ummat Islam sebagai warga negara yang aktif Kesadaran sebagai warga negara ini secara perlahan mendorong integrasi ke dalam struktur negara RI sehingga pada penghujung Orde Baru mulai menggeser kedudukan politik kaum elit lama yang terdidik Belanda