SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Dr. Aidul Fitriciada Azhari



 Program Magister Pemikiran Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
 Pendekatan
 Islam dan Dekolonisasi di Indonesia
 Islam dan Modernisasi di Indonesia
 Islam dan Demokratisasi di Indonesia
 Islam dan Globalisasi di Indonesia
 Pembentukan Identitas Nasional
 Pembentukan Negara Republik Indonesia
 Pertarungan Ideologi
 Dekolonisasi Sosial-Ekonomi
 Modernisasi ummat Islam
 Represi terhadap politik Islam
 Mobilitas Sosial Ummat Islam
 Perubahan basis politik Islam
 Akomodasi politik ummat Islam
 Islam sebagai kekuatan demokrasi
 Kebangkitan politik Islam
 Diaspora politik Islam
 Akomodasi konstitusional
 Lompatan teknologi informasi dan telekomunikasi
 Perubahan geo-politik global
 Kebangkitan Islam global / transnasional
 Syed Muhammad Naquib Al-Attas, ISLAM DALAM SEJARAH DAN
  KEBUDAYAAN MELAYU (Mizan, 1990)
 Kuntowijoyo, DINAMIKA SEJARAH UMAT ISLAM INDONESIA
  (Shalahudin Press,1994)
 Kuntowijoyo, PARADIGMA ISLAM: INTERPRETASI UNTUK AKSI (2008)
 Herbert Feith & Lance Castles, PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA 1945-
  1965 (LP3ES, 1988)
 Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942 (LP3ES, 1982)
 Dennys Lombard, NUSA JAWA Jilid 1-3 (Gramedia, 2008)
 Kusuma, RM. A.B., LAHIRNYA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (2004)
 Ahmad Mansur Suryanegara, API SEJARAH 1-2 (2009)
 Syamsudin Arif, ISLAM DI NUSANTARA: HISTORIOGRAFI DAN
  METODOLOGI (2011)
Teori otochtoni yang
 digunakan oleh Syed
 Muhammad Naquib Al-Attas
Teori tahap kesadaran ummat
 Islam Indonesia dari
 Kuntowijojo
 Teori otoktoni menyatakan bahwa dalam suatu
  kebudayaan terdapat unsur asli yang bersifat tetap
  sekalipun datang pengaruh kebudayaan lain.
 Di Eropa teori ini melahirkan gerakan
  Rennaisance yang peradaban Eropa kepada
  warisan Yunani Romawi. Sementara agama Kristen
  dipandang sebagai kebudayaan asing yang
  menyebabkan terjadinya zaman kegelapan di
  Eropa
 Menurut teori otoktoni, kebudayaan asli Indonesia
  tidak berubah sekalipun Islam menjadi agama
  mayoritas. Kebudayaan Islam adalah kebudayaan
  asing yang menempel tipis pada permukaan
  kebudayaan asli Indonesia
 Analog dengan otoktoni di Eropa, agar peradaban
  Indonesia maju maka bangsa Indonesia harus
  kembali kepada kebudayaan asli yang dipandang
  pernah melahirkan kejayaan Sriwijaya dan
  Majapahit
 Teori ini digunakan oleh pemerintah Hindia-Belanda
  untuk melahirkan lapisan Indonesia baru yang
  terbaratkan melalui pendidikan bagi para priyayi pada
  akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20
 Tujuan strategisnya adalah untuk menciptakan
  kelompok sosial baru yang mampu melawan kekuatan
  subversif para ulama dan penguasa Islam
 Teori otoktoni ini berhasil mengkonstruksi
  pengetahuan baru tentang Indonesia yang berwatak
  nasionalistik dan anti-Islam
 Tetapi secara politis tidak sepenuhnya berhasil untuk
  menciptakan para loyalis kolonial karena dari
  kalangan para priyayi terbaratkan itupun muncul
  gerakan nasionalis yang anti-kolonial
Berdasarkan basis pengetahuan, ummat Islam
 mengalami perkembangan tahap kesadaran :
1. Tahap mitos –didasarkan pada kepercayaan
   mistis-relijius  kerajaan utopia (Ratu Adil)
2. Tahap ideologi – didasarkan pada formulasi
   normatif-rasionalistik  negara Islam
3. Tahap ide – didasarkan pada basis ilmu-
   pengetahuan dan teknologi  peradaban Islam
Berdasarkan tahap kesadaran itu, ummat Islam
 Indonesia mengalami perkembangan kesadaran :
1. Sebagai kawula (abdi) dalam sistem
   patrimonialisme kerajaan Islam
2. Sebagai wong cilik (rakyat kecil) dalam
   masyarakat kolonial yang terindustrialisasi
3. Sebagai ummat dalam pergerakan nasional
   kemerdekaan Indonesia
4. Sebagai warga negara dalam negara RI
Basis Pengetahuan Tahap Kesadaran
     MITOS            Kawula
                    Wong Cilik
   IDEOLOGI
                     Ummat
                     Ummat
      IDE
                   Warga Negara
 Pembentukan Identitas Nasional
 Pembentukan Negara Republik Indonesia
 Pertarungan Ideologi
 Dekolonisasi Sosial-Ekonomi
 Secara umum identitas nasional
  terbentuk sebagai reaksi dan
  perlawanan atas warisan dan nilai-
  nilai kolonialisme Barat
 Identitas nasional Indonesia sangat
  dipengaruhi oleh tiga paham
  utama, yakni Islam,
  nasionalisme, dan marxisme
Aliran Pemikiran Politik Indonesia (Feith & Castle)
 Islam mengacu pada nilai-nilai Islam
  tradisional maupun modern
 Nasionalisme mengacu pada nilai-nilai
  tradisi dan sekularisme politik.
  Nasionalisme adalah perwujudan teori
  otoktoni
 Marxisme mengacu pada kesadaran
  kelas dan nilai-nilai keadilan sosial.
 Islam merupakan faham pertama yang
  mempengaruhi pembentukan identitas
  nasional melalui peran para ulama yang
  diperkuat dengan organisasi Islam
 Kemunculan nasionalisme dan marxisme
  tetap dipengaruhi secara dialektis oleh
  ajaran Islam yang merupakan ideologi
  tempatan, sehingga muncul konflik dan
  akomodasi dalam kedua ideologi tersebut
 Pembentukan identitas nasional adalah
  bagian dari proses dekolonisasi dengan
  tujuan untuk mengubah struktur kolonial
  menjadi struktur nasional
 Tetapi, bagi ummat Islam pembentukan
  identitas nasional juga merupakan proses
  dekolonisasi pengetahuan dari struktur
  pengetahuan sekuler menjadi struktur
  pengetahuan islami
 Pembentukan negara Indonesia secara
  formal melibatkan dua kekuatan utama,
  yakni Islam dan nasionalis baik di BPUPK
  dan PPKI
 Sementara kekuatan sosialis pimpinan St
  Sjahrir berperan dalam mendesak
  Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan
  kemerdekaan RI tgl 17 Agustus 1945
 Setelah kemerdekaan, kelompok sosialis mengambil
  alih kekuasaan dari kaum nasionalis dan Islam pada
  KNIP (parlemen) dan menggeser kedudukan Presiden
  Soekarno hanya sbg Kepala Negara
 Sementara itu kekuatan tentara tetap dikuasai oleh
  kaum nasionalis dan Islam yang melancarkan
  perlawanan bersenjata thd Belanda
 Pada awal kemerdekaan terjadi perbedaan strategi
  antara kaum nasionalis dan Islam vis-à-vis kaum
  sosialis
 Kaum nasionalis dan Islam yang sudah terlatih secara
  militer oleh Jepang memilih jalan perjuangan
  bersenjata, selain perjuangan politik di pemerintahan
 Kaum sosialis yang anti-fasisme Jepang memilih jalan
  diplomasi
 Jalan diplomasi kaum sosialis melalui
  Perjanjian Linggarjati dan Renville gagal
  mempertahankan integritas negara Indonesia.
 Kegagalan tsb dipulihkan oleh perjuangan
  bersenjata yang banyak melibatkan ummat
  Islam, tetapi kegagalan itu juga mendorong
  pembentukan DI / NII di wilayah yang
  berdasarkan Perjanjian Renville dikuasai oleh
  pemerintah Belanda
 Keberhasilan perjuangan bersenjata mendorong
  persetujuan KMB yang menghasilkan penyerahan
  kedaulatan dari Kerajaan Belanda kpd Republik
  Indonesia Serikat
 Berdasarkan KMB, Kerajaan Belanda
  menyerahkan seluruh wilayah Hindia-Belanda
  dengan kompensasi ekonomi dan keuangan
  (pelunasan utang Belanda, perlindungan
  perusahaan2 swasta Belanda, dan kewajiban
  tunduk pada aturan IMF dan Bank Dunia)
 Pembentukan negara Republik Indonesia
  akhirnya ditentukan oleh peran pemimpin
  Islam, Mohammad Natsir, yang mengajukan
  mosi integral dan berhasil mengembalikan
  mempersatukan negara Indonesia dalam
  wadah NKRI
 Mosi integral menutup perjuangan revolusi
  kemerdekaan dalam rangka membentuk
  negara NKRI yang berdaulat sepenuhnya
 Keterlibatan secara formal dalam penyusunan
  UUD di BPUPK dan PPKI membuat ummat
  Islam berperan besar dalam pembentukan
  konsepsi dasar dan sistem ketatanegaraan
  Indonesia
 Keterlibatan ummat Islam dalam perjuangan
  bersenjata dan pemerintahan awal
  kemerdekaan memberikan legitimasi historis
  yang utuh bagi peran ummat Islam dalam
  pembentukan negara RI
 Keterlibatan pemimpin Islam dalam penyusunan UUD di
  BPUPK dan PPKI memungkinkan ummat Islam
  mengungkapkan konsepsi ideologi dan negara secara
  formal
 Secara umum konsepsi ideologi dan negara disusun
  sebagai bentuk dekolonisasi terhadap konsepsi negara
  kolonial Hindia-Belanda, sekalipun tetap
  mempertahankan struktur dasar pemerintahan Hindia-
  Belanda
 Berkenaan dengan konsepsi dan struktur
  formal negara terjadi kesepakatan antara Islam
  dan nasionalis, tetapi dalam hal ideologi
  negara terjadi perbedaan diametral
  menyangkut peran agama dalam kehidupan
  negara.
 Kaum nasionalis menghendaki negara bersikap
  netral thd agama, sementara pemimpin Islam
  menghendaki negara RI merepresentasikan
  mayoritas penduduk yang beragama Islam
 Pada BPKUK terjadi kesepakatan ideologis
  berupa Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang
  dirancang sebagai disain bagi pernyataan
  kemerdekaan RI dan preambule UUD.
 Tetapi, setelah proklamasi kemerdekaan 17
  Agustus 1945 terjadi perubahan konstelasi yg
  mengakibatkan kaum nasionalis melakukan
  manuver politik yang memanfaatkan
  ‘kegentingan situasi’ yang membuat para
  pemimpin Islam gagal mempertahankan
  kesepakatan awal dan terpaksa menerima
  kesepakatan baru
 Selama masa revolusi kemerdekaan, pertarungan
  ideologi antara Islam dan nasionalis tidak mencuat,
  tetapi mulai muncul konflik keras antara Islam dan
  nasionalis vis-à-vis komunis yang memberontak di
  Madiun
 Pertarungan ideologi muncul kembali setelah revolusi
  kemerdekaan, terutama di dalam Konstituante
 Sama halnya pada waktu BPUPK dan PPKI, secara
  umum terdapat kesepakatan di antara annggota
  Konstituante soal konsep negara Indonesia, tetapi
  terjadi perbedaan mendasar tentang ideologi
  negara; antara ideologi Islam dan Pancasila
 Konflik ideologi itu ditengahi oleh Presiden
  Soekarno dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5
  Juli 1945 yang di dalamnya secara formal mengakui
  eksistensi Piagam Jakarta 22 Juni 1945
 Para pemimpin Indonesia (Islam, nasionalis, sosialis)
  sepakat bahwa dekolonisasi sosial-ekonomi harus
  dilakukan setelah dekolonisasi politik selesai. Karena
  itu selama revolusi kemerdekaan 1945-1949 revolusi
  sosial-ekonomi tidak dapat dilaksanakan
 Dekolonisasi sosial-ekonomi bertujuan untuk
  mengubah struktur sosial-ekonomi kolonial menjadi
  struktur sosial-ekonomi nasional, termasuk yang
  terdapat dalam kesepakatan KMB
 Upaya dekolonisasi sosial-ekonomi sudah
  dimulai sejak Kabinet Hatta yang membentuk
  Komisi Ahli Siasat Ekonomi.
 Tetapi, secara formal dan terencana,
  dekolonisasi mulai disusun pada Kabinet
  NKRI pertama, yaitu Kabinet Natsir, yang
  menyusun Rencana Urgensi Ekonomi yang
  kemudian disusul dengan penyusunan
  Repelita, sekalipun baru diselesaikan pada
  tahun 1958
 Pada masa Orde Lama, ummat Islam
  tidak dilibatkan secara formal dalam
  dekolonisasi sosial-ekonomi. Arah
  dekolonisasi sosial-ekonomi dikendalikan
  oleh PKI yang terbukti gagal.
 Tetapi, tanpa disadari hasil dekolonisasi
  sosial-ekonomi yang dilakukan sejak
  kabinet Natsir telah melahirkan lapisan
  ummat Islam baru yang terdidik.
 Lapisan ummat Islam terdidik itu merupakan
  hasil dari program pendidikan dasar pada 1950-
  an melalui pembentukan Sekolah Rakyat dan
  integrasi pelajaran agama ke dalam pendidikan
  umum (desekulerisasi)
 Program ini mengakibatkan terjadi mobilitas
  sosial ummat Islam ke dalam sektor modern
  yang mengubah formasi sosial masyarakat
  Indonesia pada tahun 1970-an
 Mobilitas sosial ummat Islam hasil
  pendidikan nasional membuat
  perubahan penting dalam tahap
  kesadaran ummat Islam dari tahap
  ideologis menjadi tahap ilmu.
 Ummat Islam terdidik itu merupakan
  modal sosial penting bagi proses
  modernisasi yang dilakukan oleh Orde
  Baru
 Dekolonisasi sosial-ekonomi
  membentuk kesadaran baru ummat
  Islam sebagai warga negara yang aktif
 Kesadaran sebagai warga negara ini
  secara perlahan mendorong integrasi
  ke dalam struktur negara RI sehingga
  pada penghujung Orde Baru mulai
  menggeser kedudukan politik kaum
  elit lama yang terdidik Belanda

More Related Content

What's hot

Pancasila dalam konteks sejarah indonesia pertumbuhan paham kebangsaan
Pancasila dalam konteks sejarah indonesia pertumbuhan paham kebangsaanPancasila dalam konteks sejarah indonesia pertumbuhan paham kebangsaan
Pancasila dalam konteks sejarah indonesia pertumbuhan paham kebangsaanfebiadwiana
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaSandhyAjaa
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaKhairunnisaIcha9
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanDerlan Marzela
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaRissa Vilia
 
Makalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiMakalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiFany Mardiyanti
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalYABES HULU
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaUnique Hartianti
 
PKN Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia
PKN Pertumbuhan Paham Kebangsaan IndonesiaPKN Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia
PKN Pertumbuhan Paham Kebangsaan IndonesiaFauzta Norma Ayu A.
 
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa IndonesiaPancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa IndonesiaRia Defti Nurharinda
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Izmi KM
 

What's hot (20)

Pancasila dalam konteks sejarah indonesia pertumbuhan paham kebangsaan
Pancasila dalam konteks sejarah indonesia pertumbuhan paham kebangsaanPancasila dalam konteks sejarah indonesia pertumbuhan paham kebangsaan
Pancasila dalam konteks sejarah indonesia pertumbuhan paham kebangsaan
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Ppi
PpiPpi
Ppi
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
SEJARAH PANCASILA
SEJARAH PANCASILASEJARAH PANCASILA
SEJARAH PANCASILA
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Makalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiMakalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasi
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Iwan pancasila
Iwan pancasilaIwan pancasila
Iwan pancasila
 
PKN Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia
PKN Pertumbuhan Paham Kebangsaan IndonesiaPKN Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia
PKN Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia
 
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa IndonesiaPancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
Pancasila dalam kajian Sejarah bangsa Indonesia
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
 

Similar to Islam dan Dekolonisasi di Indonesia

sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.ppt
sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.pptsejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.ppt
sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.pptAndikaCahyo5
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasZulfikhar Full
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
Pancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxPancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxTRISNOS1
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaWarnet Raha
 
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptKESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptIsembelSianipar
 
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...MubarikaRamdhan
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarmasdoel Manisrenggo
 
Tugas individu ppk
Tugas individu ppkTugas individu ppk
Tugas individu ppkme_idung
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptIsembelSianipar
 
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxPPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxfotocopy6
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATsebelasipaxxx
 
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptxPPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptxTrieAnanda2
 

Similar to Islam dan Dekolonisasi di Indonesia (20)

sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.ppt
sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.pptsejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.ppt
sejarah-peradaban-islam-indonesia-1-1.ppt
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitas
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Pancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxPancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptx
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.pptKESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.ppt
 
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
03b. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa ...
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
 
Tugas individu ppk
Tugas individu ppkTugas individu ppk
Tugas individu ppk
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
 
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptxPPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
PPT MENGENAL IDENTITAS NASIONAL.pptx
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptxPPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Pkn Keperawatan
Pkn KeperawatanPkn Keperawatan
Pkn Keperawatan
 
Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1
 

More from Haidar Bashofi

Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikKonsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikHaidar Bashofi
 
08 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 1208 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 12Haidar Bashofi
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadiHaidar Bashofi
 
03 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 1303 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 13Haidar Bashofi
 
Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Haidar Bashofi
 
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Haidar Bashofi
 
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangKumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangHaidar Bashofi
 
Rencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesRencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesHaidar Bashofi
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusiaHaidar Bashofi
 
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasionalHaidar Bashofi
 
6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasiHaidar Bashofi
 
5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasionalHaidar Bashofi
 
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakatHaidar Bashofi
 
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratisHaidar Bashofi
 

More from Haidar Bashofi (20)

Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikKonsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
 
08 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 1208 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 12
 
07 angka indeks 12
07 angka indeks 1207 angka indeks 12
07 angka indeks 12
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
 
04 ukuran letak 13
04 ukuran letak 1304 ukuran letak 13
04 ukuran letak 13
 
03 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 1303 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 13
 
02 penyajian data 13
02 penyajian data 1302 penyajian data 13
02 penyajian data 13
 
01 statistika 12
01 statistika 1201 statistika 12
01 statistika 12
 
Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013
 
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
 
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangKumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
 
Rencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesRencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk sukses
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madani
 
9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara
 
8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia
 
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
 
6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi
 
5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional
 
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
 
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
 

Islam dan Dekolonisasi di Indonesia

  • 1. Dr. Aidul Fitriciada Azhari Program Magister Pemikiran Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • 2.  Pendekatan  Islam dan Dekolonisasi di Indonesia  Islam dan Modernisasi di Indonesia  Islam dan Demokratisasi di Indonesia  Islam dan Globalisasi di Indonesia
  • 3.  Pembentukan Identitas Nasional  Pembentukan Negara Republik Indonesia  Pertarungan Ideologi  Dekolonisasi Sosial-Ekonomi
  • 4.  Modernisasi ummat Islam  Represi terhadap politik Islam  Mobilitas Sosial Ummat Islam  Perubahan basis politik Islam  Akomodasi politik ummat Islam
  • 5.  Islam sebagai kekuatan demokrasi  Kebangkitan politik Islam  Diaspora politik Islam  Akomodasi konstitusional
  • 6.  Lompatan teknologi informasi dan telekomunikasi  Perubahan geo-politik global  Kebangkitan Islam global / transnasional
  • 7.  Syed Muhammad Naquib Al-Attas, ISLAM DALAM SEJARAH DAN KEBUDAYAAN MELAYU (Mizan, 1990)  Kuntowijoyo, DINAMIKA SEJARAH UMAT ISLAM INDONESIA (Shalahudin Press,1994)  Kuntowijoyo, PARADIGMA ISLAM: INTERPRETASI UNTUK AKSI (2008)  Herbert Feith & Lance Castles, PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA 1945- 1965 (LP3ES, 1988)  Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942 (LP3ES, 1982)  Dennys Lombard, NUSA JAWA Jilid 1-3 (Gramedia, 2008)  Kusuma, RM. A.B., LAHIRNYA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (2004)  Ahmad Mansur Suryanegara, API SEJARAH 1-2 (2009)  Syamsudin Arif, ISLAM DI NUSANTARA: HISTORIOGRAFI DAN METODOLOGI (2011)
  • 8. Teori otochtoni yang digunakan oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas Teori tahap kesadaran ummat Islam Indonesia dari Kuntowijojo
  • 9.  Teori otoktoni menyatakan bahwa dalam suatu kebudayaan terdapat unsur asli yang bersifat tetap sekalipun datang pengaruh kebudayaan lain.  Di Eropa teori ini melahirkan gerakan Rennaisance yang peradaban Eropa kepada warisan Yunani Romawi. Sementara agama Kristen dipandang sebagai kebudayaan asing yang menyebabkan terjadinya zaman kegelapan di Eropa
  • 10.  Menurut teori otoktoni, kebudayaan asli Indonesia tidak berubah sekalipun Islam menjadi agama mayoritas. Kebudayaan Islam adalah kebudayaan asing yang menempel tipis pada permukaan kebudayaan asli Indonesia  Analog dengan otoktoni di Eropa, agar peradaban Indonesia maju maka bangsa Indonesia harus kembali kepada kebudayaan asli yang dipandang pernah melahirkan kejayaan Sriwijaya dan Majapahit
  • 11.  Teori ini digunakan oleh pemerintah Hindia-Belanda untuk melahirkan lapisan Indonesia baru yang terbaratkan melalui pendidikan bagi para priyayi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20  Tujuan strategisnya adalah untuk menciptakan kelompok sosial baru yang mampu melawan kekuatan subversif para ulama dan penguasa Islam
  • 12.  Teori otoktoni ini berhasil mengkonstruksi pengetahuan baru tentang Indonesia yang berwatak nasionalistik dan anti-Islam  Tetapi secara politis tidak sepenuhnya berhasil untuk menciptakan para loyalis kolonial karena dari kalangan para priyayi terbaratkan itupun muncul gerakan nasionalis yang anti-kolonial
  • 13. Berdasarkan basis pengetahuan, ummat Islam mengalami perkembangan tahap kesadaran : 1. Tahap mitos –didasarkan pada kepercayaan mistis-relijius  kerajaan utopia (Ratu Adil) 2. Tahap ideologi – didasarkan pada formulasi normatif-rasionalistik  negara Islam 3. Tahap ide – didasarkan pada basis ilmu- pengetahuan dan teknologi  peradaban Islam
  • 14. Berdasarkan tahap kesadaran itu, ummat Islam Indonesia mengalami perkembangan kesadaran : 1. Sebagai kawula (abdi) dalam sistem patrimonialisme kerajaan Islam 2. Sebagai wong cilik (rakyat kecil) dalam masyarakat kolonial yang terindustrialisasi 3. Sebagai ummat dalam pergerakan nasional kemerdekaan Indonesia 4. Sebagai warga negara dalam negara RI
  • 15. Basis Pengetahuan Tahap Kesadaran MITOS Kawula Wong Cilik IDEOLOGI Ummat Ummat IDE Warga Negara
  • 16.  Pembentukan Identitas Nasional  Pembentukan Negara Republik Indonesia  Pertarungan Ideologi  Dekolonisasi Sosial-Ekonomi
  • 17.  Secara umum identitas nasional terbentuk sebagai reaksi dan perlawanan atas warisan dan nilai- nilai kolonialisme Barat  Identitas nasional Indonesia sangat dipengaruhi oleh tiga paham utama, yakni Islam, nasionalisme, dan marxisme
  • 18. Aliran Pemikiran Politik Indonesia (Feith & Castle)
  • 19.  Islam mengacu pada nilai-nilai Islam tradisional maupun modern  Nasionalisme mengacu pada nilai-nilai tradisi dan sekularisme politik. Nasionalisme adalah perwujudan teori otoktoni  Marxisme mengacu pada kesadaran kelas dan nilai-nilai keadilan sosial.
  • 20.  Islam merupakan faham pertama yang mempengaruhi pembentukan identitas nasional melalui peran para ulama yang diperkuat dengan organisasi Islam  Kemunculan nasionalisme dan marxisme tetap dipengaruhi secara dialektis oleh ajaran Islam yang merupakan ideologi tempatan, sehingga muncul konflik dan akomodasi dalam kedua ideologi tersebut
  • 21.  Pembentukan identitas nasional adalah bagian dari proses dekolonisasi dengan tujuan untuk mengubah struktur kolonial menjadi struktur nasional  Tetapi, bagi ummat Islam pembentukan identitas nasional juga merupakan proses dekolonisasi pengetahuan dari struktur pengetahuan sekuler menjadi struktur pengetahuan islami
  • 22.  Pembentukan negara Indonesia secara formal melibatkan dua kekuatan utama, yakni Islam dan nasionalis baik di BPUPK dan PPKI  Sementara kekuatan sosialis pimpinan St Sjahrir berperan dalam mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan RI tgl 17 Agustus 1945
  • 23.  Setelah kemerdekaan, kelompok sosialis mengambil alih kekuasaan dari kaum nasionalis dan Islam pada KNIP (parlemen) dan menggeser kedudukan Presiden Soekarno hanya sbg Kepala Negara  Sementara itu kekuatan tentara tetap dikuasai oleh kaum nasionalis dan Islam yang melancarkan perlawanan bersenjata thd Belanda
  • 24.  Pada awal kemerdekaan terjadi perbedaan strategi antara kaum nasionalis dan Islam vis-à-vis kaum sosialis  Kaum nasionalis dan Islam yang sudah terlatih secara militer oleh Jepang memilih jalan perjuangan bersenjata, selain perjuangan politik di pemerintahan  Kaum sosialis yang anti-fasisme Jepang memilih jalan diplomasi
  • 25.  Jalan diplomasi kaum sosialis melalui Perjanjian Linggarjati dan Renville gagal mempertahankan integritas negara Indonesia.  Kegagalan tsb dipulihkan oleh perjuangan bersenjata yang banyak melibatkan ummat Islam, tetapi kegagalan itu juga mendorong pembentukan DI / NII di wilayah yang berdasarkan Perjanjian Renville dikuasai oleh pemerintah Belanda
  • 26.  Keberhasilan perjuangan bersenjata mendorong persetujuan KMB yang menghasilkan penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kpd Republik Indonesia Serikat  Berdasarkan KMB, Kerajaan Belanda menyerahkan seluruh wilayah Hindia-Belanda dengan kompensasi ekonomi dan keuangan (pelunasan utang Belanda, perlindungan perusahaan2 swasta Belanda, dan kewajiban tunduk pada aturan IMF dan Bank Dunia)
  • 27.  Pembentukan negara Republik Indonesia akhirnya ditentukan oleh peran pemimpin Islam, Mohammad Natsir, yang mengajukan mosi integral dan berhasil mengembalikan mempersatukan negara Indonesia dalam wadah NKRI  Mosi integral menutup perjuangan revolusi kemerdekaan dalam rangka membentuk negara NKRI yang berdaulat sepenuhnya
  • 28.  Keterlibatan secara formal dalam penyusunan UUD di BPUPK dan PPKI membuat ummat Islam berperan besar dalam pembentukan konsepsi dasar dan sistem ketatanegaraan Indonesia  Keterlibatan ummat Islam dalam perjuangan bersenjata dan pemerintahan awal kemerdekaan memberikan legitimasi historis yang utuh bagi peran ummat Islam dalam pembentukan negara RI
  • 29.  Keterlibatan pemimpin Islam dalam penyusunan UUD di BPUPK dan PPKI memungkinkan ummat Islam mengungkapkan konsepsi ideologi dan negara secara formal  Secara umum konsepsi ideologi dan negara disusun sebagai bentuk dekolonisasi terhadap konsepsi negara kolonial Hindia-Belanda, sekalipun tetap mempertahankan struktur dasar pemerintahan Hindia- Belanda
  • 30.  Berkenaan dengan konsepsi dan struktur formal negara terjadi kesepakatan antara Islam dan nasionalis, tetapi dalam hal ideologi negara terjadi perbedaan diametral menyangkut peran agama dalam kehidupan negara.  Kaum nasionalis menghendaki negara bersikap netral thd agama, sementara pemimpin Islam menghendaki negara RI merepresentasikan mayoritas penduduk yang beragama Islam
  • 31.  Pada BPKUK terjadi kesepakatan ideologis berupa Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang dirancang sebagai disain bagi pernyataan kemerdekaan RI dan preambule UUD.  Tetapi, setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi perubahan konstelasi yg mengakibatkan kaum nasionalis melakukan manuver politik yang memanfaatkan ‘kegentingan situasi’ yang membuat para pemimpin Islam gagal mempertahankan kesepakatan awal dan terpaksa menerima kesepakatan baru
  • 32.  Selama masa revolusi kemerdekaan, pertarungan ideologi antara Islam dan nasionalis tidak mencuat, tetapi mulai muncul konflik keras antara Islam dan nasionalis vis-à-vis komunis yang memberontak di Madiun  Pertarungan ideologi muncul kembali setelah revolusi kemerdekaan, terutama di dalam Konstituante
  • 33.  Sama halnya pada waktu BPUPK dan PPKI, secara umum terdapat kesepakatan di antara annggota Konstituante soal konsep negara Indonesia, tetapi terjadi perbedaan mendasar tentang ideologi negara; antara ideologi Islam dan Pancasila  Konflik ideologi itu ditengahi oleh Presiden Soekarno dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1945 yang di dalamnya secara formal mengakui eksistensi Piagam Jakarta 22 Juni 1945
  • 34.  Para pemimpin Indonesia (Islam, nasionalis, sosialis) sepakat bahwa dekolonisasi sosial-ekonomi harus dilakukan setelah dekolonisasi politik selesai. Karena itu selama revolusi kemerdekaan 1945-1949 revolusi sosial-ekonomi tidak dapat dilaksanakan  Dekolonisasi sosial-ekonomi bertujuan untuk mengubah struktur sosial-ekonomi kolonial menjadi struktur sosial-ekonomi nasional, termasuk yang terdapat dalam kesepakatan KMB
  • 35.  Upaya dekolonisasi sosial-ekonomi sudah dimulai sejak Kabinet Hatta yang membentuk Komisi Ahli Siasat Ekonomi.  Tetapi, secara formal dan terencana, dekolonisasi mulai disusun pada Kabinet NKRI pertama, yaitu Kabinet Natsir, yang menyusun Rencana Urgensi Ekonomi yang kemudian disusul dengan penyusunan Repelita, sekalipun baru diselesaikan pada tahun 1958
  • 36.  Pada masa Orde Lama, ummat Islam tidak dilibatkan secara formal dalam dekolonisasi sosial-ekonomi. Arah dekolonisasi sosial-ekonomi dikendalikan oleh PKI yang terbukti gagal.  Tetapi, tanpa disadari hasil dekolonisasi sosial-ekonomi yang dilakukan sejak kabinet Natsir telah melahirkan lapisan ummat Islam baru yang terdidik.
  • 37.  Lapisan ummat Islam terdidik itu merupakan hasil dari program pendidikan dasar pada 1950- an melalui pembentukan Sekolah Rakyat dan integrasi pelajaran agama ke dalam pendidikan umum (desekulerisasi)  Program ini mengakibatkan terjadi mobilitas sosial ummat Islam ke dalam sektor modern yang mengubah formasi sosial masyarakat Indonesia pada tahun 1970-an
  • 38.  Mobilitas sosial ummat Islam hasil pendidikan nasional membuat perubahan penting dalam tahap kesadaran ummat Islam dari tahap ideologis menjadi tahap ilmu.  Ummat Islam terdidik itu merupakan modal sosial penting bagi proses modernisasi yang dilakukan oleh Orde Baru
  • 39.  Dekolonisasi sosial-ekonomi membentuk kesadaran baru ummat Islam sebagai warga negara yang aktif  Kesadaran sebagai warga negara ini secara perlahan mendorong integrasi ke dalam struktur negara RI sehingga pada penghujung Orde Baru mulai menggeser kedudukan politik kaum elit lama yang terdidik Belanda