SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
GINJAL
GINJAL
Organ ginjal merupakan alat ekskresi utama pada tubuh kita.
a. Struktur Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah. Ginjal terbungkus oleh
selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri atas jaringan fibrus. Pada manusia,
ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu berukuran panjang 10 sampai 12 cm, lebar 5–
6 cm, dan tebal 3 – 4 cm dengan berat diperkirakan 0,5% dari berat badan yaitu sekitar 140
gram.
Ginjal terdapat 1 pasang yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan
kanan tulang belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena hati menduduki
ruang banyak di sebelah kanan. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang
mengalir menuju ginjal.
b. Letak Ginjal
Gambar di atas menunjukkan posisi ginjal di dalam perut kita.
 Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas
ginjal. Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis
kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.
 Ginjal terdiri dari 2 buah, atau 1 pasang yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh
sebelah kiri dan kanan tulang belakang.
 Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam
ginjal untuk disaring di glomerulus.
 Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari
ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung.
 Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh darah yang
menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah
jenis ini mengandung banyak CO2.
 Aorta abdominalis adalah arteri terbesar di cavitas abdominalis atau rongga perut.
Sebagai bagian dari aorta, aorta abdominalis adalah kelanjutan dari aorta descendens.
 Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin
dari ginjal menuju kandung kemih.
 Uterus (bukan merupakan bagian dari ginjal, melainkan merupakan bagian dari
sistem reproduksi pada manusia).
 Kandung kemih adalah organ tubuh yang mengumpulkan urine (air kencing) yang
dikeluarkan oleh ginjal sebelum dibuang.
 Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh
yang berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan
sistem seksual.
c. Bagian – Bagian pada Ginjal
Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu korteks, medula, dan pelvis. Ketiga bagian itu
sangat penting bagi ginjal. Jika salah satu bagian ginjal dibelah, maka kita akan dapat melihat
lebih dalam lagi bagian-bagian ginjal.
Gambar diatas menunjukan bagian-bagian di dalam ginjal.
1. Korteks (bagian luar), di dalamnya terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan
malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula
Bowman dan tubulus (saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus
kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Di korteks terjadi penyaringan darah.
2. Medula ( Sumsum ginjal ), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramida).
Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal
dan tubulus kontortus distal. Medula berfungi sebagian tempat berkumpulnya
pembuluh darah kapiler dari kapsula bowman dan juga sebagai tempat terjadinya
proses reabsorbsi dan augmentasi oleh tubulus proksimal dan tubulus distal.
3. Pelvis (rongga ginjal) adalah tempat bermuaranya tubulus dimana berfungsi sebagai
tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih
melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
4. Calyces adalah suatu penampung berbentuk cangkir dimana berfungsi sebagai tempat
berkumpulnya urin sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter.
5. Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang berfungsi untuk
menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.
6. Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari
ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung.
7. Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam
ginjal untuk disaring di glomerulus.
Didalam korteks ginjal terdapat sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan satuan
struktur dan fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat penyaring.
Nefron berbentuk seperti cacing berkepala besar dengan tubuh bagaikan elang yang berkelok-
kelok. Pada bagian kepala terdapat saringan halus yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat
tertentu saja. Sel darah dan protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena ukurannya
lebih besar.
Berikut adalah gambar bagian-bagian di dalam nefron:
1. Glomerulus adalah anyaman pembuluh – pembuluh darah kapiler yang berupa
gumpalan. Gromerulus berfungsi sebagai tempat penyaringan darah. Selain
penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma.
2. Kapsula bowman adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus.
Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
3. Tubulus kontortus proksimal merupakan sebagai tempat penyerapan
kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino.
Tubulus kontortus proksimal menghasilkan urin sekunder.
4. Lengkung henle merupakan penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan
tubulus kontortus distal. Fungsi utamanya adalah untuk membuat konsentrasi garam
di medula dalam ginjal.
5. Tubulus kontortus distal berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan zat-zat yang
tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Tubulus kontortus distal
Menghasilkan urin sesungguhnya.
6. Tubulus kolektivus ( Saluran pengumpul ) adalah tabung sempit panjang dalam
ginjal yang berfungsi untuk menampung urin dari nefron, yang selanjutnya disalurkan
ke pelvis menuju kandung kemih.
d. Fungsi Ginjal
Sebagai salah satu alat ekskresi, peran ginjal sangat penting dan tak dapat digantikan
oleh organ lain. Jika seseorang mengalami disfungsi ginjal, maka ia harus menggunakan alat
pengganti untuk menjalankan fungsinya, yaitu dengan melakukan transplantasi
(pencangkokan) ginjal yang baru. Jika tidak, maka orang itu harus menjalani cuci darah
seumur hidup. Dengan demikian kita harus berusaha menjaga organ ini agar tidak mengalami
kerusakan (gangguan). Berikut ini adalah fungsi – fungsi dari ginjal :
1. Menyaring/Membersihkan Darah
Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini adalah nefron. Tanpa ginjal, maka
seseorang akan mati sebab tubuhnya diracuni oleh kotoran yang dihasilkan tubuhnya
sendiri.
2. Mengatur Volume Darah
Darah dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume
dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa kontrol dari ginjal ini,
maka kemungkinan terburuk dalam tubuh akan terjadi, yaitu tubuh menjadi kering
karena kekurangan cairan tubuh atau tubuh tenggelam karena kebanjiran akibat cairan
dalam tubuh menumpuk tak terbuang.
3. Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi
Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron
bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak
menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih dalam darah.
4. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah
Salah satu contoh fungsi pengatur ini adalah mengatur kadar garam dalam darah.
Garam cenderung mengikat air sehingga jika kadar dalam gula darah berlebih
mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam darah dan rongga sel
antarsel tubuh. Jika demikian, maka anggota tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki
akan membengkak. Berdasarkan alasan itu maka ginjal akan mengeluarkan kadar
garam yang berlebih dalam darah agar seimbang kembali.
5. Menjaga Darah agar Tidak Terlalu Asam
Ginjal berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam.
6. Penghasil Hormon
Hormon yang dihasilkan adalah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk
merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang.
e. Proses - Proses di dalam Ginjal
Di dalam ginjal terjadi rangkaian proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
Keseluruhan proses tersebut akan membentuk urine.
1. Penyaringan ( Filtrasi)
 Filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman.
 Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa
metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh.
 Proses filtrasi ini menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer.
 Caranya adalah mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent
dan terjadi filtrasi sehingga menghasilkan urin primer,
 Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring,
sedangkan molekul-molekul yang berukuran lebih kecil seperti: garam, asam
amino dan gula dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat glomerulus
atau urin primer.
 Filtrat glomerulus atau urine primer komposisinya adalah glukosa, urea, asam
amino, ion anorganik dan air .
 Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.
 kemudian urin primer akan memasuki kapsula Bowman.
 Secara normal, setiap hari kapsul Bowman dapat menghasilkan 180 liter filtrat
glomerulus.
2. Penyerapan kembali ( Reabsorpsi)
 Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan
menghasilkan urin sekunder.
 Caranya adalah Urin primer yang berkumpul dalam kapsula Bowman masuk ke
dalam tubulus kontortus proksimal dan terjadi proses reabsorpsi.
 Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat yang berguna oleh dinding tubulus,
lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.
 Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam amino dan ion-
ion anorganik (Na+, K+, Ca++, Cl-, HCO3-, HPO4-3, SO4-3).
 Proses ini terjadi karena transpor aktif.
 Hasil dari reabsorpsi urin primer adalah urin sekunder yang mengandung sisa
limbah nitrogen dan urea.
 Jadi komposisi urin sekunder adalah air, garam, urea dan pigmen empedu
 Urine sekunder akan masuk ke lengkung Henle menuju tubulus kontortus distal.
 Pada saat melewati lengkung Henle desenden, air berosmosis keluar sehingga
volume urin sekunder menurun dan menjadi pekat.
 Saat melewati lengkung Henle asenden, garam (Na+) dipompa keluar, sehingga
kepekatan urin berkurang tetapi volume urin tetap, dan konsentrasi garam di luar
tubulus meningkat.
3. Augmentasi
 Augmentasi merupakan proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal.
 Dari lengkung Henle asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus distal.
 Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi yaitu proses
penambahan zat –zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus
distal
 Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion hidrogen (H+),
ion kalium (K+), NH3 dan kreatinin. Pengeluaran (H+) ini membantu menjaga pH
yang tetap dalam darah. Jika Ph dalam darah mulai turun, maka sekresi ion
hidrogen akan meningkat sampai berada pada keadaan pH normal (7,3-7,4).
 Selama melewati tubulus distal dan tubulus kolektifus, urin kehilangan banyak air
(H2O) sehingga konsentrasi urin semakin pekat dan akan dihasilkan urin
sesungguhnya, dengan kisaran pH 4,5-8,5
 Urin sesungguhnya atau urin normal mengandung air, urea,amonia, garam
mineral, zat warna empedu, hormon,vitamin, dan obat-obatan, dan tidak
mengandung glukosa dan protein lagi
 Setelah itu urin memasuki pelvis renalis dan menuju ureter, kemudian dialirkan ke
vesica urinaria untuk ditampung sementara waktu.
 Urine ditampung di dalam kantong kemih (Vesica Urinaria) hingga mencapai
kurang lebih 300 cc.
 Kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.
 Pengeluaran urine ini diatur oleh otot sfinkter.
Perhatikan gambar di bawah ini , jalannya Urin adalah urin sesungguhnya memasuki pelvis
renalis, melalui ureter menuju vesika urinaria, dan melalui uretra urin akan dikeluarkan dari
tubuh
Urutan pembuangan urine :
Glomerulus  Simpai Bowman  Sel pengumpul kecil ( tubulus proksimal dan tubulus
distal )  Saluran pengumpul besar ( Ductus Colektivus )  Rongga ginjal  Saluran ginjal
( Ureter )  Kandung kemih ( Vesika Urinaria )  Saluran Kandung Kemih ( Uretra ).
Urutan perjalanan urine dari ginjal sampai luar tubuh.
1) Rongga ginjal  ureter  kandung kemih  urethra  keluar
2) Urine primer
Darah  glumerulus  kapsula bowman  tubulus proksimal  urine primer
3) Urine sekunder
Urine primer  augmentasi  urine skundair (urine sesungguhnya)
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin
Urin terbentuk di dalam tubuh untuk membuang sisa-sisa zat metabolisme yang tidak
berguna. Namun demikian, pembentukan urin sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
bagian eksternal maupun internal, antara lain seperti berikut.
1. Jumlah air yang diminum
Semakin banyak air yang diminum jumlah urin semakin banyak. Hal ini dapat diamati pada
tubuh kita sendiri.
Coba lakukan aktivitas banyak minum dan sebaliknya sedikit minum. Amatilah pengaruhnya
terhadap jumlah dan warna air kencing!
Apabila banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah sedikit, sehingga
pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air kencing akan terlihat bening dan encer.
Sebaliknya apabila sedikit air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan
banyak sehingga pembuangan air sedikit dan air kencing berwarna lebih kuning.
2. Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah
Supaya tekanan osmotik tetap, semakin banyak konsumsi garam maka pengeluaran urin
semakin banyak.
3. Banyak sedikitnya hormon insulin
Jika konsentrasi insulin rendah, orang akan sering mengeluarkan urin. Apabila hormon
insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat
tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air,
sehingga orang akan sering mengeluarkan urine.
4. Hormon antidiuretik (ADH)
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah sedikit
mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya
penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan jumlahnya
sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke
dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi
akan encer dan jumlahnya banyak.
5. Suhu lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya dengan
mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan lebih banyak yang
menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya
samakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun banyak.
6. Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat sehingga
banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi,
maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah hasrat ingin
buang air kecil.
7. Minuman alkohol dan kafein
Alkohol dapat menghambat pembentukan hormon antidiuretika. Jadi jika seseorang banyak
minum alkohol dan kafein, maka jumlah air kencingnya akan meningkat.
Jakarta, 14 Agustus 2014
Thufailah Mujahdah ( IX – 3 )

More Related Content

What's hot

histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015koko ryannur
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Aves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesitalAves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesitaltriaangie
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darahsicua050896
 
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGILKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGIMiftahul Janah Janah
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAZona Bebas
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Nida Chofiya
 
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada ManusiaPower Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada ManusiaRian Maulana
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Rangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRefli Maulana
 
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)Rian Maulana
 
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Nur Aini
 

What's hot (20)

histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Aves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesitalAves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesital
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGILKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
ORGAN PADA HEWAN
ORGAN PADA HEWANORGAN PADA HEWAN
ORGAN PADA HEWAN
 
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada ManusiaPower Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Ppt ginjal
Ppt ginjalPpt ginjal
Ppt ginjal
 
Fotosintesis ppt
Fotosintesis pptFotosintesis ppt
Fotosintesis ppt
 
Rangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasi
 
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
 
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Jaringan Ikat
Jaringan Ikat
 

Similar to TUGAS ( Ginjal ) (20)

Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada ManusiaSistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Presentasi biologi
Presentasi biologiPresentasi biologi
Presentasi biologi
 
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA
 
Rangkuman tugas
Rangkuman tugasRangkuman tugas
Rangkuman tugas
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alviPemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
 
Fisiologi sistem eksresi
Fisiologi sistem eksresiFisiologi sistem eksresi
Fisiologi sistem eksresi
 
Sistem Eksresi kelas 8.pptx
Sistem Eksresi kelas 8.pptxSistem Eksresi kelas 8.pptx
Sistem Eksresi kelas 8.pptx
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
anggota gerak
anggota gerakanggota gerak
anggota gerak
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 

More from Thufailah Mujahidah

Rangkuman Materi Perkembangan Peserta Didik
Rangkuman Materi Perkembangan Peserta DidikRangkuman Materi Perkembangan Peserta Didik
Rangkuman Materi Perkembangan Peserta DidikThufailah Mujahidah
 
Analisis Jurnal tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
Analisis Jurnal tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaAnalisis Jurnal tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
Analisis Jurnal tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaThufailah Mujahidah
 
Makalah Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing
Makalah Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing Makalah Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing
Makalah Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing Thufailah Mujahidah
 
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di IndonesiaDampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di IndonesiaThufailah Mujahidah
 
Komunikasi Internal Melalui E-mail dan Memo
Komunikasi Internal Melalui E-mail dan MemoKomunikasi Internal Melalui E-mail dan Memo
Komunikasi Internal Melalui E-mail dan MemoThufailah Mujahidah
 
Pengelolaan Kas Kecil dan Praktik Pengelolaan Pengajuan Uang Tunai
Pengelolaan Kas Kecil dan Praktik Pengelolaan Pengajuan Uang TunaiPengelolaan Kas Kecil dan Praktik Pengelolaan Pengajuan Uang Tunai
Pengelolaan Kas Kecil dan Praktik Pengelolaan Pengajuan Uang TunaiThufailah Mujahidah
 
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 12 - 17)
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 12 - 17)Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 12 - 17)
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 12 - 17)Thufailah Mujahidah
 
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufUrgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufThufailah Mujahidah
 
Analisa Keuangan Makalah Bisnis "Pudabi"
Analisa Keuangan Makalah Bisnis "Pudabi"Analisa Keuangan Makalah Bisnis "Pudabi"
Analisa Keuangan Makalah Bisnis "Pudabi"Thufailah Mujahidah
 
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 7 - BAB 11)
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 7 -  BAB 11)Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 7 -  BAB 11)
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 7 - BAB 11)Thufailah Mujahidah
 
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan ...
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 -  BAB 6) serta Perbedaan ...Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 -  BAB 6) serta Perbedaan ...
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan ...Thufailah Mujahidah
 
Bakti Generasi Millenial Melalui Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045
Bakti Generasi Millenial Melalui Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045Bakti Generasi Millenial Melalui Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045
Bakti Generasi Millenial Melalui Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045Thufailah Mujahidah
 
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah SembaranganSampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah SembaranganThufailah Mujahidah
 

More from Thufailah Mujahidah (20)

Tugas Statistik
Tugas StatistikTugas Statistik
Tugas Statistik
 
Rangkuman Materi Perkembangan Peserta Didik
Rangkuman Materi Perkembangan Peserta DidikRangkuman Materi Perkembangan Peserta Didik
Rangkuman Materi Perkembangan Peserta Didik
 
Analisis Jurnal tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
Analisis Jurnal tentang Manajemen Sumber Daya ManusiaAnalisis Jurnal tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
Analisis Jurnal tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Makalah Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing
Makalah Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing Makalah Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing
Makalah Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing
 
Uang dan Bank
Uang dan BankUang dan Bank
Uang dan Bank
 
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di IndonesiaDampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
Dampak Krisis Keuangan Global 2008 terhadap Sektor Keuangan di Indonesia
 
Komunikasi Internal Melalui E-mail dan Memo
Komunikasi Internal Melalui E-mail dan MemoKomunikasi Internal Melalui E-mail dan Memo
Komunikasi Internal Melalui E-mail dan Memo
 
Pengelolaan Kas Kecil dan Praktik Pengelolaan Pengajuan Uang Tunai
Pengelolaan Kas Kecil dan Praktik Pengelolaan Pengajuan Uang TunaiPengelolaan Kas Kecil dan Praktik Pengelolaan Pengajuan Uang Tunai
Pengelolaan Kas Kecil dan Praktik Pengelolaan Pengajuan Uang Tunai
 
Teks Proposal
Teks ProposalTeks Proposal
Teks Proposal
 
Pengantar Manajemen: Planning
Pengantar Manajemen: Planning Pengantar Manajemen: Planning
Pengantar Manajemen: Planning
 
Teori Biaya Produksi
Teori Biaya ProduksiTeori Biaya Produksi
Teori Biaya Produksi
 
Tugas PAI - Insan Kamil
Tugas PAI - Insan KamilTugas PAI - Insan Kamil
Tugas PAI - Insan Kamil
 
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 12 - 17)
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 12 - 17)Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 12 - 17)
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 12 - 17)
 
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufUrgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Presentasi Bisnis: Pudabi
Presentasi Bisnis: PudabiPresentasi Bisnis: Pudabi
Presentasi Bisnis: Pudabi
 
Analisa Keuangan Makalah Bisnis "Pudabi"
Analisa Keuangan Makalah Bisnis "Pudabi"Analisa Keuangan Makalah Bisnis "Pudabi"
Analisa Keuangan Makalah Bisnis "Pudabi"
 
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 7 - BAB 11)
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 7 -  BAB 11)Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 7 -  BAB 11)
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 7 - BAB 11)
 
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan ...
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 -  BAB 6) serta Perbedaan ...Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 -  BAB 6) serta Perbedaan ...
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan ...
 
Bakti Generasi Millenial Melalui Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045
Bakti Generasi Millenial Melalui Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045Bakti Generasi Millenial Melalui Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045
Bakti Generasi Millenial Melalui Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045
 
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah SembaranganSampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

TUGAS ( Ginjal )

  • 1. GINJAL GINJAL Organ ginjal merupakan alat ekskresi utama pada tubuh kita. a. Struktur Ginjal Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah. Ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri atas jaringan fibrus. Pada manusia, ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu berukuran panjang 10 sampai 12 cm, lebar 5– 6 cm, dan tebal 3 – 4 cm dengan berat diperkirakan 0,5% dari berat badan yaitu sekitar 140 gram. Ginjal terdapat 1 pasang yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang mengalir menuju ginjal. b. Letak Ginjal
  • 2. Gambar di atas menunjukkan posisi ginjal di dalam perut kita.  Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal. Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.  Ginjal terdiri dari 2 buah, atau 1 pasang yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang.  Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus.  Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung.  Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah jenis ini mengandung banyak CO2.  Aorta abdominalis adalah arteri terbesar di cavitas abdominalis atau rongga perut. Sebagai bagian dari aorta, aorta abdominalis adalah kelanjutan dari aorta descendens.  Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.  Uterus (bukan merupakan bagian dari ginjal, melainkan merupakan bagian dari sistem reproduksi pada manusia).  Kandung kemih adalah organ tubuh yang mengumpulkan urine (air kencing) yang dikeluarkan oleh ginjal sebelum dibuang.  Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh yang berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. c. Bagian – Bagian pada Ginjal Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu korteks, medula, dan pelvis. Ketiga bagian itu sangat penting bagi ginjal. Jika salah satu bagian ginjal dibelah, maka kita akan dapat melihat lebih dalam lagi bagian-bagian ginjal.
  • 3.
  • 4. Gambar diatas menunjukan bagian-bagian di dalam ginjal. 1. Korteks (bagian luar), di dalamnya terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus (saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Di korteks terjadi penyaringan darah. 2. Medula ( Sumsum ginjal ), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Medula berfungi sebagian tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula bowman dan juga sebagai tempat terjadinya proses reabsorbsi dan augmentasi oleh tubulus proksimal dan tubulus distal. 3. Pelvis (rongga ginjal) adalah tempat bermuaranya tubulus dimana berfungsi sebagai tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. 4. Calyces adalah suatu penampung berbentuk cangkir dimana berfungsi sebagai tempat berkumpulnya urin sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter. 5. Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang berfungsi untuk menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih. 6. Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung. 7. Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus. Didalam korteks ginjal terdapat sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat penyaring. Nefron berbentuk seperti cacing berkepala besar dengan tubuh bagaikan elang yang berkelok- kelok. Pada bagian kepala terdapat saringan halus yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel darah dan protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena ukurannya lebih besar.
  • 5. Berikut adalah gambar bagian-bagian di dalam nefron: 1. Glomerulus adalah anyaman pembuluh – pembuluh darah kapiler yang berupa gumpalan. Gromerulus berfungsi sebagai tempat penyaringan darah. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. 2. Kapsula bowman adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman. 3. Tubulus kontortus proksimal merupakan sebagai tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Tubulus kontortus proksimal menghasilkan urin sekunder. 4. Lengkung henle merupakan penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal. Fungsi utamanya adalah untuk membuat konsentrasi garam di medula dalam ginjal. 5. Tubulus kontortus distal berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Tubulus kontortus distal Menghasilkan urin sesungguhnya. 6. Tubulus kolektivus ( Saluran pengumpul ) adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang berfungsi untuk menampung urin dari nefron, yang selanjutnya disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.
  • 6. d. Fungsi Ginjal Sebagai salah satu alat ekskresi, peran ginjal sangat penting dan tak dapat digantikan oleh organ lain. Jika seseorang mengalami disfungsi ginjal, maka ia harus menggunakan alat pengganti untuk menjalankan fungsinya, yaitu dengan melakukan transplantasi (pencangkokan) ginjal yang baru. Jika tidak, maka orang itu harus menjalani cuci darah seumur hidup. Dengan demikian kita harus berusaha menjaga organ ini agar tidak mengalami kerusakan (gangguan). Berikut ini adalah fungsi – fungsi dari ginjal : 1. Menyaring/Membersihkan Darah Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini adalah nefron. Tanpa ginjal, maka seseorang akan mati sebab tubuhnya diracuni oleh kotoran yang dihasilkan tubuhnya sendiri. 2. Mengatur Volume Darah Darah dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa kontrol dari ginjal ini, maka kemungkinan terburuk dalam tubuh akan terjadi, yaitu tubuh menjadi kering karena kekurangan cairan tubuh atau tubuh tenggelam karena kebanjiran akibat cairan dalam tubuh menumpuk tak terbuang. 3. Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih dalam darah. 4. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah Salah satu contoh fungsi pengatur ini adalah mengatur kadar garam dalam darah. Garam cenderung mengikat air sehingga jika kadar dalam gula darah berlebih mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam darah dan rongga sel antarsel tubuh. Jika demikian, maka anggota tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki akan membengkak. Berdasarkan alasan itu maka ginjal akan mengeluarkan kadar garam yang berlebih dalam darah agar seimbang kembali. 5. Menjaga Darah agar Tidak Terlalu Asam Ginjal berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam. 6. Penghasil Hormon Hormon yang dihasilkan adalah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang.
  • 7. e. Proses - Proses di dalam Ginjal Di dalam ginjal terjadi rangkaian proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Keseluruhan proses tersebut akan membentuk urine. 1. Penyaringan ( Filtrasi)  Filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman.  Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh.  Proses filtrasi ini menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer.  Caranya adalah mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent dan terjadi filtrasi sehingga menghasilkan urin primer,  Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring, sedangkan molekul-molekul yang berukuran lebih kecil seperti: garam, asam amino dan gula dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat glomerulus atau urin primer.  Filtrat glomerulus atau urine primer komposisinya adalah glukosa, urea, asam amino, ion anorganik dan air .  Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.  kemudian urin primer akan memasuki kapsula Bowman.  Secara normal, setiap hari kapsul Bowman dapat menghasilkan 180 liter filtrat glomerulus. 2. Penyerapan kembali ( Reabsorpsi)  Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urin sekunder.  Caranya adalah Urin primer yang berkumpul dalam kapsula Bowman masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal dan terjadi proses reabsorpsi.  Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat yang berguna oleh dinding tubulus, lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.  Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam amino dan ion- ion anorganik (Na+, K+, Ca++, Cl-, HCO3-, HPO4-3, SO4-3).  Proses ini terjadi karena transpor aktif.  Hasil dari reabsorpsi urin primer adalah urin sekunder yang mengandung sisa limbah nitrogen dan urea.  Jadi komposisi urin sekunder adalah air, garam, urea dan pigmen empedu  Urine sekunder akan masuk ke lengkung Henle menuju tubulus kontortus distal.  Pada saat melewati lengkung Henle desenden, air berosmosis keluar sehingga volume urin sekunder menurun dan menjadi pekat.  Saat melewati lengkung Henle asenden, garam (Na+) dipompa keluar, sehingga kepekatan urin berkurang tetapi volume urin tetap, dan konsentrasi garam di luar tubulus meningkat.
  • 8. 3. Augmentasi  Augmentasi merupakan proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.  Dari lengkung Henle asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus distal.  Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi yaitu proses penambahan zat –zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal  Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), NH3 dan kreatinin. Pengeluaran (H+) ini membantu menjaga pH yang tetap dalam darah. Jika Ph dalam darah mulai turun, maka sekresi ion hidrogen akan meningkat sampai berada pada keadaan pH normal (7,3-7,4).  Selama melewati tubulus distal dan tubulus kolektifus, urin kehilangan banyak air (H2O) sehingga konsentrasi urin semakin pekat dan akan dihasilkan urin sesungguhnya, dengan kisaran pH 4,5-8,5  Urin sesungguhnya atau urin normal mengandung air, urea,amonia, garam mineral, zat warna empedu, hormon,vitamin, dan obat-obatan, dan tidak mengandung glukosa dan protein lagi  Setelah itu urin memasuki pelvis renalis dan menuju ureter, kemudian dialirkan ke vesica urinaria untuk ditampung sementara waktu.  Urine ditampung di dalam kantong kemih (Vesica Urinaria) hingga mencapai kurang lebih 300 cc.  Kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.  Pengeluaran urine ini diatur oleh otot sfinkter. Perhatikan gambar di bawah ini , jalannya Urin adalah urin sesungguhnya memasuki pelvis renalis, melalui ureter menuju vesika urinaria, dan melalui uretra urin akan dikeluarkan dari tubuh
  • 9. Urutan pembuangan urine : Glomerulus  Simpai Bowman  Sel pengumpul kecil ( tubulus proksimal dan tubulus distal )  Saluran pengumpul besar ( Ductus Colektivus )  Rongga ginjal  Saluran ginjal ( Ureter )  Kandung kemih ( Vesika Urinaria )  Saluran Kandung Kemih ( Uretra ). Urutan perjalanan urine dari ginjal sampai luar tubuh. 1) Rongga ginjal  ureter  kandung kemih  urethra  keluar 2) Urine primer Darah  glumerulus  kapsula bowman  tubulus proksimal  urine primer 3) Urine sekunder Urine primer  augmentasi  urine skundair (urine sesungguhnya) f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin Urin terbentuk di dalam tubuh untuk membuang sisa-sisa zat metabolisme yang tidak berguna. Namun demikian, pembentukan urin sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik bagian eksternal maupun internal, antara lain seperti berikut. 1. Jumlah air yang diminum Semakin banyak air yang diminum jumlah urin semakin banyak. Hal ini dapat diamati pada tubuh kita sendiri. Coba lakukan aktivitas banyak minum dan sebaliknya sedikit minum. Amatilah pengaruhnya terhadap jumlah dan warna air kencing! Apabila banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah sedikit, sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air kencing akan terlihat bening dan encer. Sebaliknya apabila sedikit air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan banyak sehingga pembuangan air sedikit dan air kencing berwarna lebih kuning. 2. Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah Supaya tekanan osmotik tetap, semakin banyak konsumsi garam maka pengeluaran urin semakin banyak. 3. Banyak sedikitnya hormon insulin Jika konsentrasi insulin rendah, orang akan sering mengeluarkan urin. Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urine.
  • 10. 4. Hormon antidiuretik (ADH) Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak. 5. Suhu lingkungan Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun banyak. 6. Gejolak emosi dan stress Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah hasrat ingin buang air kecil. 7. Minuman alkohol dan kafein Alkohol dapat menghambat pembentukan hormon antidiuretika. Jadi jika seseorang banyak minum alkohol dan kafein, maka jumlah air kencingnya akan meningkat. Jakarta, 14 Agustus 2014 Thufailah Mujahdah ( IX – 3 )