SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
ALAT EKSRESI PADA MANUSIA
1. Ginjal Pada manusia, ginjal merupakan organ utama yang melakukan proses ekskresi. Secara lengkap peranan atau fungsi ginjal adalah sebagai berikut:  ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Ginjal diselubungi oleh suatu kapsul yang terbentuk dari jaringan tersebut. Bagian luar ginjal disebut korteks, sedangkan bagian dalamnya disebut medula. Pada bagian dalam terdapat ruang kosong (pelvis). Pada ginjal terdapat nefron yang merupakan unit fungsional dan struktural terkecil. Setiap nefron terdiri dari badan malpighi (mengandung glomerulus yang diselubungi oleh kapsula Bowman) dan saluran nefron.  Nefron mengandung dua macam unsur, yaitu unsur pembuluh (elemen vaskuler) dan unsur epitel. Bagian nefron yang mengandung unsur pembuluh, yaitu arterial, glomerulus (kumpulan kapiler), arterial eferen, dan kapiler tubuler. Bagian nefron yang mengandung unsur epitel, yaitu kapsula Bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, yang terdiri dari saluran menurun dan saluran naik, tubulus kontortus distal, dan saluran pengumpul (tubulus kolektifus).
[object Object],Di dalam ginjal terjadi pembentukan urin. Pembentukan urin terjadi melalui serangkaian proses filtrasi (penyaringan) zat-zat sisa yang beracun, reabsorbsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh dan tidak mungkin disimpan lagi).  ,[object Object],Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke ruang kapsula Bowman dengan menembus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga lapisan, yaitu sel endotelium glomerulus, membran basiler, dan epitel kapsula Bowman. Sel-sel endotelium glomerulus dalam badan Malpighi akan mempermudah proses filtrasi. Di dalam glomerulus, sel-sel darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan tersebut berupa urin primer (filtrat glomerulus).
[object Object],Reabsorbsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh darah yang mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus renalis secara selektif mereabsorbsi zat-zat yang terdapat dalam urin primer. Reabsorbsi tergantung dari kebutuhan akan zat-zat yang terdapat di dalam urin primer. Setelah reabsorbsi, kadar urea menjadi lebih tinggi dan zat-zat yang dibutuhkan tidak ditemukan lagi. Urin yang dihasilkan setelah proses reabsorbsi disebut urin sekunder (filtrasi tubulus).  ,[object Object],Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Peristiwa ini disebut juga sekresi tubular. Sel-sel tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion hidrogen dan ion kalium, kemudian menyatu dengan urin sekunder. Urin yang terbentuk akan disimpan sementara di kantung kemih untuk selanjutnya dibuang melalui uretra.
2. Paru-paru Paru-paru juga memiliki peranan dalam sistem ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbondioksida dan air dalam bentuk uap air. Sisa metabolisme dari jaringan diangkut oleh darah menuju ke paru-paru untuk dibuang. Proses pembuangan diawali dengan berdifusinya karbondioksida dari sel-sel kedalam darah, melalui cairan jaringan dan akhirnya masuk kedalam alveolus. Dari alveolus, karbondioksida akan dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan pada saat ekspirasi.
3. Hati Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak di bagian kanan atas rongga perut. Hati selain berperan dalam sistem pencernaan, juga berperan dalam sistem ekskresi. Fungsi hati dalam sistem ekskresi adalah menghasilkan empedu secara terus menerus yang ditampung dalam kantung empedu. Empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin), zat warna (pigmen) empedu (billirubin dan biliverdin), dan beberapa ion.
Empedu berasal dari penghancuran hemoglobin eritrosit yang telah tua. Hemoglobin dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin (kristal), zat besi, dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk pembentukan antibodi atau hemoglobin baru. Sedangkan hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijau biru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin menjadi kekuningan. Empedu berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, berperan pada absorbsi lemak dan dalam usus halus, mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air, dan pembentukan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan mengikat amonia yang bersifat racun dan akan dikeluarkan ke dalam empedu dan urin.
4. Kulit Kulit berfungsi sebagai alat pelindung tubuh terhadap segala bentuk rangsangan. Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk mengeluarkan keringat.  Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis.  ,[object Object],Epidermis terdiri dari stratum korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Stratum korneum mengalami deskuamasi (kehilangan sisik) secara terus menerus pada permukaannya. Sel-sel yang kehilangan sisik tersebut mengalami pembaruan selama proses keratinisasi (pembentukan zat tanduk/ keratin). Di bawah stratum korneum terdapat lapisan yang mengandung butir-butir melanin (pigmen hitam pada kulit) yang dihasilkan oleh melanosit. Di bawahnya lagi terdapat stratum spinosm dan stratum basale, merupakan daerah tempat terjadinya proliferasi (perbanyakan) sel dan awal terjadinya keratinisasi.
[object Object],Dermis merupakan lapisan pada jaringan penyambung yang sebagian besar terdiri dari serat kolagen, retikuler, dan elastin. Pada dermis terdapat rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak (kelenjar sebasea), kelenjar keringat, dan saraf. Pengeluaran keringat berada di bawah pusat pengatur suhu, yaitu hipotalamus. Aktivitas kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan suhu di dalam pembuluh darah. Ketika suhu lingkungan meningkat (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah lebih banyak.  Hal tersebut menyebabkan penyaringan air dan sisa metabolisme oleh kelenjar keringat meningkat. Meningkatnya aktivitas kelenjar keringat menyebabkan keluarnya keringat dari kulit dengan cara penguapan. Penguapan pada permukaan kulit akan menurunkan suhu sehingga akan mengurangi rasa panas pada tubuh.
5. Gangguan dan Kelainan Ginjal  ,[object Object],Kegagalan fungsi ginjal yang akut dapat menyebabkan nefritis, perdarahan, dan fungsi ginjal terhenti secara tiba-tiba. Gejala umum adalah tidak terjadinya pembentukan urin yang disebut anuria.  Uremia yaitu terbawanya urin ke dalam aliran darah yang disebabkan adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron. Akibat dari keadaan tersebut, penyerapan air oleh darah akan tergangg, sehingga terjadi penimbunan air pada kaki dan timbul bengkak (edema), demikian pula pada organ tubuh yang lain.  ,[object Object],Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. Dari saluran pernapasan, bakteri terbawa oleh darah ke ginjal. Akibat adanya peradangan, protein yang masuk bersama urin primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut keluar bersama urin.
[object Object],Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal mensekresikan hormon antidiuretik, sehingga ekskresi urin meningkat. Pada umumnya urin yang diekskresikan berjumlah antara 4-6 liter per hari, tetapi dapat mencapai 12-15 liter setiap hari, tergantung dari jumlah air yang diminum. Penderita diabetes insipidus cenderung mengalami dehidrasi dan pengeluaran elektrolit dari cairan tubuh. Akan tetapi, kecenderungan ini diimbangi oleh perasaan ingin minum dan ingin makan makanan yang lebih banyak mengandung garam. Penyakit ini umumnya ditimbulkan oleh tumor di hipotalamus atau hipofisis yang mengakibatkan rusaknya bagian hipotalamus yang mengatur sekresi hormon antidiuretik.  ,[object Object],Diabetes melitus atau dikenal dengan kencing manis, yaitu terdapatnya glukosa dalam urin yang disebabkan menurunnya hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon insulin menyebabkan terganggunya proses perombakan glikogen menjadi glukosa dan reabsorbsi glukosa dalam glomerulus.
[object Object],Albuminaria yaitu terdapatnya molekul albumin dan protein lain di dalam urin. Albuminaria disebabkan terjadinya kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal sehingga protein dapat lolos pada proses filtrasi.  ,[object Object],Kencing batu atau batu ginjal, yaitu terbentuknya butiran-butiran dari senyawa kalsium dan penimbunan asam urat, sehingga membentuk Ca CO3 (kalsium karbonat) pada ginjal dan saluran urin yang dapat menyebabkan kesulitan pengeluaran urin. Kencing batu dapat terjadi karena faktor hormon (yang dihasilkan kelenjar anak gondok parartiroid) dan jika seseorang kurang minum atau sering menahan buang air kecil.   Pada kulit pun sering terjadi gangguan. Penyakit yang terjadi pada kulit diantaranya gangguan jerawat yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak. Penyakit kulit yang lain adalah eksim, kulit rusak, dan kulit bersisik. Selain itu, gangguan kulit yang lain adalah ganggren, yakni adanya kematian sel-sel kulit pada suatu daerah akibat gangguan pembuluh darah pada daerah tersebut. Adapula yang penyakit kulit yang disebabkan oleh sejenis kutu (sarcoptes scabies) yang menyerang kulit sehingga kulit kelihatan seperti kudis. Penyakit lain adalah panu yang banyak diderita oleh orang karena serangan jamur.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Sistem Eksresi
Sistem EksresiSistem Eksresi
Sistem Eksresi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Sistem ekskresi
Sistem  ekskresiSistem  ekskresi
Sistem ekskresi
 
SISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESISISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI
 
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewanSistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
 
Buku Sistem Ekskresi Manusi dan Hewan
Buku Sistem Ekskresi Manusi dan Hewan Buku Sistem Ekskresi Manusi dan Hewan
Buku Sistem Ekskresi Manusi dan Hewan
 
Ekskresi Manusia dan Hewan
Ekskresi Manusia dan HewanEkskresi Manusia dan Hewan
Ekskresi Manusia dan Hewan
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Sistem Ekskresi Hewan dan Manusia
Sistem Ekskresi Hewan dan ManusiaSistem Ekskresi Hewan dan Manusia
Sistem Ekskresi Hewan dan Manusia
 
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
 
Biologi sistem ekskresi pada ginjal
Biologi   sistem ekskresi pada ginjalBiologi   sistem ekskresi pada ginjal
Biologi sistem ekskresi pada ginjal
 
Sist ekskresi
Sist ekskresiSist ekskresi
Sist ekskresi
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMPSistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
Sistem Ekskresi Pada Manusia IPA kelas IX SMP
 
Materi biologi x ppt bab 8 fix
Materi biologi x ppt bab 8 fixMateri biologi x ppt bab 8 fix
Materi biologi x ppt bab 8 fix
 
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan HewanBIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Ekskresi pada manusia
Ekskresi pada manusiaEkskresi pada manusia
Ekskresi pada manusia
 

Similar to Sistem ekskresi manusia

Similar to Sistem ekskresi manusia (20)

Ekskresi.pptx
Ekskresi.pptxEkskresi.pptx
Ekskresi.pptx
 
anggota gerak
anggota gerakanggota gerak
anggota gerak
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.pptPRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt
 
Anggota kelompok
Anggota kelompokAnggota kelompok
Anggota kelompok
 
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi ManusiaSistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
 
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptxBab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
 
power point
power pointpower point
power point
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia
 
Materi pelajaran ipa paket b
Materi pelajaran ipa paket bMateri pelajaran ipa paket b
Materi pelajaran ipa paket b
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Sistem Eksresi kelas 8.pptx
Sistem Eksresi kelas 8.pptxSistem Eksresi kelas 8.pptx
Sistem Eksresi kelas 8.pptx
 
9 1. sistem ekskresi manusia
9 1. sistem ekskresi manusia9 1. sistem ekskresi manusia
9 1. sistem ekskresi manusia
 
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptxBAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
 
Sistem Ekskresi VIII.pdf
Sistem Ekskresi VIII.pdfSistem Ekskresi VIII.pdf
Sistem Ekskresi VIII.pdf
 
MEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESIMEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESI
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptxBab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
 
Bab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresiBab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresi
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Sistem ekskresi manusia

  • 3.
  • 4. Ginjal diselubungi oleh suatu kapsul yang terbentuk dari jaringan tersebut. Bagian luar ginjal disebut korteks, sedangkan bagian dalamnya disebut medula. Pada bagian dalam terdapat ruang kosong (pelvis). Pada ginjal terdapat nefron yang merupakan unit fungsional dan struktural terkecil. Setiap nefron terdiri dari badan malpighi (mengandung glomerulus yang diselubungi oleh kapsula Bowman) dan saluran nefron. Nefron mengandung dua macam unsur, yaitu unsur pembuluh (elemen vaskuler) dan unsur epitel. Bagian nefron yang mengandung unsur pembuluh, yaitu arterial, glomerulus (kumpulan kapiler), arterial eferen, dan kapiler tubuler. Bagian nefron yang mengandung unsur epitel, yaitu kapsula Bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, yang terdiri dari saluran menurun dan saluran naik, tubulus kontortus distal, dan saluran pengumpul (tubulus kolektifus).
  • 5.
  • 6.
  • 7. 2. Paru-paru Paru-paru juga memiliki peranan dalam sistem ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbondioksida dan air dalam bentuk uap air. Sisa metabolisme dari jaringan diangkut oleh darah menuju ke paru-paru untuk dibuang. Proses pembuangan diawali dengan berdifusinya karbondioksida dari sel-sel kedalam darah, melalui cairan jaringan dan akhirnya masuk kedalam alveolus. Dari alveolus, karbondioksida akan dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan pada saat ekspirasi.
  • 8. 3. Hati Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak di bagian kanan atas rongga perut. Hati selain berperan dalam sistem pencernaan, juga berperan dalam sistem ekskresi. Fungsi hati dalam sistem ekskresi adalah menghasilkan empedu secara terus menerus yang ditampung dalam kantung empedu. Empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin), zat warna (pigmen) empedu (billirubin dan biliverdin), dan beberapa ion.
  • 9. Empedu berasal dari penghancuran hemoglobin eritrosit yang telah tua. Hemoglobin dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin (kristal), zat besi, dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk pembentukan antibodi atau hemoglobin baru. Sedangkan hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijau biru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin menjadi kekuningan. Empedu berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, berperan pada absorbsi lemak dan dalam usus halus, mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air, dan pembentukan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan mengikat amonia yang bersifat racun dan akan dikeluarkan ke dalam empedu dan urin.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.