SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR SETELAH ANDA
MEMPELAJARI MATERI TENTANG SISTEM EKSRESI
1. Jelaskan proses terbentuknya urine di ginjal
2. Apa saja yang mempengaruhi terbentuknya urine
3. Apa beda urine primer dan urine sekunder
4. Urine punya bau khas dan berwarna kekuningan. Apa yang menyebabkannya
5. Carilah gambar ginjal, sebutkan nama nama bagiannya dan fungsinya
JAWAB
1. Proses terbentuknya urine di ginjal :
Urin terbentuk melalui 3 tahap :
1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi
1. Tahap penyaringan (filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya
terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman . Proses
filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-
sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi
sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati
pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein.
Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam
ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman
disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein,
glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino
masih diperlukan tubuh.
2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di
dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan
oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulusginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi
tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah:
glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan
kadar urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus
kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle.
Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan
ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap
reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine
sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna
dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan
terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap
sehingga terbentuk urine.
3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul
(tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu
ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria).
2. Yang mempengaruhi terbentuknya urine :
a. Hormon ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat
mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh
hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan
meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel ( Frandson,2003 )
b. Aldosteron
Hormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di
tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan
konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin ( Frandson, 2003).
c. Prostaglandin
Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi
merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan
pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur
sirkulasi ginjal ( Frandson, 2003).
d. Gukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang
menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium ( Frandson,
2003).
e. Renin
Selain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel apparatus
jukstaglomerularis pada :
1. Konstriksi arteria renalis ( iskhemia ginjal )
2. Terdapat perdarahan ( iskhemia ginjal )
3. Uncapsulated ren (ginjal dibungkus dengan karet atau sutra )
4. Innervasi ginjal dihilangkan
5. Transplantasi ginjal ( iskhemia ginjal )
Sel aparatus juxtaglomerularis merupakan regangan yang apabila regangannya turun
akan mengeluarkan renin. Renin mengakibatkan hipertensi ginjal, sebab renin
mengakibatkan aktifnya angiotensinogen menjadi angiotensin I, yg oleh enzim lain
diubah menjadi angiotensin II; dan ini efeknya menaikkan tekanan darah (sherwood,
2001).
f. Zat - zat diuretic
Banyak terdapat pada kopi, teh, alkohol. Akibatnya jika banyak mengkonsumsi zat
diuretik ini maka akan menghambat proses reabsorpsi, sehingga volume urin
bertambah.
g. Suhu internal atau eksternal
Jika suhu naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat dan mengurangi
volume urin.
h. Konsentrasi Darah
Jika kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air dalam darah rendah.
Reabsorpsi air di ginjal mengingkat, volume urin menurun.
i. Emosi
Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin.
3. Perbedaan urine primer dan urine sekunder :
 Urin primer
Merupakan produk pertama hasil filtrasi pada glomerulus yang masih mengandung
zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga urin ini akan direabsorpsi untuk
menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh,sedangkan
 Urin sekunder
Merupakan urin primer yang telah direabsorpsi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh
dan juga urin telah mendapat tambahan dari sekresi zat-zat yang sudah tidak lagi
diperlukan tuguh.
4. Yang menyebabkan urine mempunyai bau khas dan berwarna kekuningan adalah :
Warna kuning dan bau yang khas dari urin disebakan oleh empedu yang dihasilkan oleh
hati yang berasal dari perombakan hemoglobin erotrosit yang telah tua. Yang pada
nantinya akan dirombk menjadi bilirubin dan biliverdin yang merupakan zat warna bagi
empedu dan mengahdung hiaju biru. Zat warna tersebut didalam usus akan mengalami
oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin menjadi kekuningan, sedangkan
bau yang khas itu bersal dari asam amino yang mengalami deaminasi yang
mengakibatkan terkumpulnya amonia yang bersifat racun yang kemudian dirombak
dengan bantuan enzim agrinasi yang mengubah arginin (salah satu asam amino esensial)
menjadi ornitin dan urea, urea dikeluarkan kedalam ginjal dan ornitin di keluarkan
bersama urin sehingga menimbulkan bau yang khas.
5. Gambar ginjal, nama-nama bagiannya dan fungsinya :
a. Sruktur Makro
1. Jaringan ikat pembungkus menyelubungi ginjal, terdiri dari:
 Fasia renal merupakan pembungkus terluar yang mempertahankan posisi organ.
 Lemak perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini
membantali ginjal dan mempertahankan ginjal tetap pada posisinya.
 Kapsul fibrosa adalah membran halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan
dapat dengan mudah dilepas.
2. Hilus adalah tingkat cekungan tepi ginjal.
3. Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk
perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena, arteri renalis, saraf, dan limfatik.
4. Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berlanjut menjadi dua
sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin
pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8 sampai 18) kaliks minor.
5. Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal. Jaringan
ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.
 Medula terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujung yang
sempit dari tiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus
oleh mulut duktus pengumpul urin.
 Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit struktural
dan fungsional ginjal. Korteks terletak di dalam di antara piramida-piramida medula yang
bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus
pengumpul yang mengalir ke dalam duktus pengumpul.
Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal,
kolumna yang saling berlekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.
b. Struktur Mikro
Satu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Setiap
nefron memiliki satu komponen vaskular (piler) dan satu komponen tubular.
c. Glomerulus
adalah gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda yang disebut kapsula
Bowman. Glomerulus dan kapsula Bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel
ginjal.
 Lapisan viseral kapsula Bowman adalah lapisan internal epitelium. Sel-sel lapisan viseral
dimodifikasi menjadi podosit (sel-sel seperti “kaki”) yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar
kapiler glomerular.
§ Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui beberapa
prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang disebut prosesus kaki
atau pedikel (“kaki kecil”).
§ Pedikel berinterdigitasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari podosit tetangga.
Ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi disebut filtration slits (pori-pori dan
celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. Setiap pori dilapisi selapis membran tipis yang
memungkinkan aliran beberapa molekul dan menahan aliran molekul lainnya.
§ Barier filtrasi glomerular adalah barier jaringan yang memisahkan darah dalam kapiler
glomerular dari ruang dalam kapsula Bowman. Barier ini terdiri dari endotelium
kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan filtration slit.
b. Lapisan parietal kapsula Bowman membentuk tepi luar korpuskel ginjal.
§ Pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan arteriola
eferen keluar dari glomerulus.
§ Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke tubulus
kontortus proksimal.
Ø Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada
permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboid yang kaya akan
mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.
Ø Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desendenansa Henle yang
masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan) dan membalik ke
atas membentuk tungkai asenden ansa Henle.
a. Nefron korteks terletak di bagiam terluar korteks. Nefron ini memiliki lekukan pendek
yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.
b. Nefron juktamedular terletak di dekat medulla. Nefron ini memiliki lekukan panjang yang
menjulur ke dalam piramida medula.
Ø Tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk
segmen terakhir nefron.
a. Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arterio aferen. Bagian
tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut macula
densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion
natrium.
b. Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot
polos termodifikasi yang disebutsel juktaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan
tekanan darah untuk memproduksi rennin.
c. Macula densa, sel juktaglomerular, dan sel mesangium saling bekerja sama untuk
membentuk aparatus juktaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah.
Ø Tubulus dan duktus pengumpul. Karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks,
maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus pengumpul
membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih
besar yang mengalirkan urin ke dalam kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis
ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urin dialirkan ke ureter yang mengarah ke
kandung kemih (vesika urinaria).

More Related Content

What's hot

Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan Rektal
Trie Marcory
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
Ns. Lutfi
 

What's hot (20)

Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015 Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasi
 
Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan Rektal
 
Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Obat antidiare
Obat antidiareObat antidiare
Obat antidiare
 
Pill
PillPill
Pill
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - Traumatologi
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
EFEK DIURETIK PPT
EFEK DIURETIK PPTEFEK DIURETIK PPT
EFEK DIURETIK PPT
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 

Similar to Sistem ekskresi

6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik
Veri Endaryeni
 
Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
Wirna YW
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
abdulaziz99
 

Similar to Sistem ekskresi (20)

Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewanSistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia
 
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptxBab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
 
Bab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresiBab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresi
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.pptPRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_SISTEM_EKSKRES.ppt
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 
6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik
 
Makalah sistem-ekskresi-pada-manusia
Makalah sistem-ekskresi-pada-manusiaMakalah sistem-ekskresi-pada-manusia
Makalah sistem-ekskresi-pada-manusia
 
TUGAS ( Ginjal )
TUGAS ( Ginjal )TUGAS ( Ginjal )
TUGAS ( Ginjal )
 
Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
NIKI PUTRI WIJAYA_MEDIA AJAR PPT_SISTEM EKSKRESI.pdf
NIKI PUTRI WIJAYA_MEDIA AJAR PPT_SISTEM EKSKRESI.pdfNIKI PUTRI WIJAYA_MEDIA AJAR PPT_SISTEM EKSKRESI.pdf
NIKI PUTRI WIJAYA_MEDIA AJAR PPT_SISTEM EKSKRESI.pdf
 

More from Nita Mardiana

More from Nita Mardiana (20)

Sosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajarSosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajar
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba EROSI TANAH
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba  EROSI TANAHLINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba  EROSI TANAH
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba EROSI TANAH
 
Makalah LH kondisi jember
Makalah LH kondisi jemberMakalah LH kondisi jember
Makalah LH kondisi jember
 
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
 
Periode iv
Periode ivPeriode iv
Periode iv
 
Makalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumiMakalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumi
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
Laporan kimia
Laporan kimiaLaporan kimia
Laporan kimia
 
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutikContoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
 
Gerund Invfinitive and Analytical Exposition
Gerund Invfinitive and Analytical ExpositionGerund Invfinitive and Analytical Exposition
Gerund Invfinitive and Analytical Exposition
 
Present Participle, Past Participle, Explanation Text
Present Participle, Past Participle, Explanation TextPresent Participle, Past Participle, Explanation Text
Present Participle, Past Participle, Explanation Text
 
CLAUSE AND RECOUNT TEXT
CLAUSE AND RECOUNT TEXTCLAUSE AND RECOUNT TEXT
CLAUSE AND RECOUNT TEXT
 
Passive Voice, REPORT TEKS
Passive Voice, REPORT TEKSPassive Voice, REPORT TEKS
Passive Voice, REPORT TEKS
 
active tenses and discussion text
active tenses and discussion textactive tenses and discussion text
active tenses and discussion text
 
Conditional Sentences, Subjunctive, News Item
Conditional Sentences, Subjunctive, News ItemConditional Sentences, Subjunctive, News Item
Conditional Sentences, Subjunctive, News Item
 
Agriculture
AgricultureAgriculture
Agriculture
 
Pidato perpisahan
Pidato perpisahanPidato perpisahan
Pidato perpisahan
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Sistem ekskresi

  • 1. JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR SETELAH ANDA MEMPELAJARI MATERI TENTANG SISTEM EKSRESI 1. Jelaskan proses terbentuknya urine di ginjal 2. Apa saja yang mempengaruhi terbentuknya urine 3. Apa beda urine primer dan urine sekunder 4. Urine punya bau khas dan berwarna kekuningan. Apa yang menyebabkannya 5. Carilah gambar ginjal, sebutkan nama nama bagiannya dan fungsinya JAWAB 1. Proses terbentuknya urine di ginjal : Urin terbentuk melalui 3 tahap : 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi 1. Tahap penyaringan (filtrasi). Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel- sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam
  • 2. ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh. 2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi). Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulusginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi. Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine. 3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi). Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). 2. Yang mempengaruhi terbentuknya urine : a. Hormon ADH Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel ( Frandson,2003 ) b. Aldosteron Hormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin ( Frandson, 2003). c. Prostaglandin Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal ( Frandson, 2003).
  • 3. d. Gukokortikoid Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium ( Frandson, 2003). e. Renin Selain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel apparatus jukstaglomerularis pada : 1. Konstriksi arteria renalis ( iskhemia ginjal ) 2. Terdapat perdarahan ( iskhemia ginjal ) 3. Uncapsulated ren (ginjal dibungkus dengan karet atau sutra ) 4. Innervasi ginjal dihilangkan 5. Transplantasi ginjal ( iskhemia ginjal ) Sel aparatus juxtaglomerularis merupakan regangan yang apabila regangannya turun akan mengeluarkan renin. Renin mengakibatkan hipertensi ginjal, sebab renin mengakibatkan aktifnya angiotensinogen menjadi angiotensin I, yg oleh enzim lain diubah menjadi angiotensin II; dan ini efeknya menaikkan tekanan darah (sherwood, 2001). f. Zat - zat diuretic Banyak terdapat pada kopi, teh, alkohol. Akibatnya jika banyak mengkonsumsi zat diuretik ini maka akan menghambat proses reabsorpsi, sehingga volume urin bertambah. g. Suhu internal atau eksternal Jika suhu naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat dan mengurangi volume urin. h. Konsentrasi Darah Jika kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air dalam darah rendah. Reabsorpsi air di ginjal mengingkat, volume urin menurun. i. Emosi Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin.
  • 4. 3. Perbedaan urine primer dan urine sekunder :  Urin primer Merupakan produk pertama hasil filtrasi pada glomerulus yang masih mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga urin ini akan direabsorpsi untuk menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh,sedangkan  Urin sekunder Merupakan urin primer yang telah direabsorpsi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan juga urin telah mendapat tambahan dari sekresi zat-zat yang sudah tidak lagi diperlukan tuguh. 4. Yang menyebabkan urine mempunyai bau khas dan berwarna kekuningan adalah : Warna kuning dan bau yang khas dari urin disebakan oleh empedu yang dihasilkan oleh hati yang berasal dari perombakan hemoglobin erotrosit yang telah tua. Yang pada nantinya akan dirombk menjadi bilirubin dan biliverdin yang merupakan zat warna bagi empedu dan mengahdung hiaju biru. Zat warna tersebut didalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin menjadi kekuningan, sedangkan bau yang khas itu bersal dari asam amino yang mengalami deaminasi yang mengakibatkan terkumpulnya amonia yang bersifat racun yang kemudian dirombak dengan bantuan enzim agrinasi yang mengubah arginin (salah satu asam amino esensial) menjadi ornitin dan urea, urea dikeluarkan kedalam ginjal dan ornitin di keluarkan bersama urin sehingga menimbulkan bau yang khas.
  • 5. 5. Gambar ginjal, nama-nama bagiannya dan fungsinya : a. Sruktur Makro 1. Jaringan ikat pembungkus menyelubungi ginjal, terdiri dari:  Fasia renal merupakan pembungkus terluar yang mempertahankan posisi organ.  Lemak perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini membantali ginjal dan mempertahankan ginjal tetap pada posisinya.  Kapsul fibrosa adalah membran halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas. 2. Hilus adalah tingkat cekungan tepi ginjal. 3. Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena, arteri renalis, saraf, dan limfatik.
  • 6. 4. Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berlanjut menjadi dua sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8 sampai 18) kaliks minor. 5. Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal. Jaringan ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.  Medula terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujung yang sempit dari tiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus oleh mulut duktus pengumpul urin.  Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit struktural dan fungsional ginjal. Korteks terletak di dalam di antara piramida-piramida medula yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir ke dalam duktus pengumpul. Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang saling berlekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya. b. Struktur Mikro Satu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Setiap nefron memiliki satu komponen vaskular (piler) dan satu komponen tubular. c. Glomerulus adalah gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda yang disebut kapsula Bowman. Glomerulus dan kapsula Bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal.  Lapisan viseral kapsula Bowman adalah lapisan internal epitelium. Sel-sel lapisan viseral dimodifikasi menjadi podosit (sel-sel seperti “kaki”) yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapiler glomerular. § Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang disebut prosesus kaki atau pedikel (“kaki kecil”). § Pedikel berinterdigitasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari podosit tetangga. Ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi disebut filtration slits (pori-pori dan celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. Setiap pori dilapisi selapis membran tipis yang memungkinkan aliran beberapa molekul dan menahan aliran molekul lainnya.
  • 7. § Barier filtrasi glomerular adalah barier jaringan yang memisahkan darah dalam kapiler glomerular dari ruang dalam kapsula Bowman. Barier ini terdiri dari endotelium kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan filtration slit. b. Lapisan parietal kapsula Bowman membentuk tepi luar korpuskel ginjal. § Pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan arteriola eferen keluar dari glomerulus. § Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke tubulus kontortus proksimal. Ø Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen. Ø Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desendenansa Henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan) dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa Henle. a. Nefron korteks terletak di bagiam terluar korteks. Nefron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula. b. Nefron juktamedular terletak di dekat medulla. Nefron ini memiliki lekukan panjang yang menjulur ke dalam piramida medula. Ø Tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron. a. Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arterio aferen. Bagian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium. b. Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebutsel juktaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi rennin. c. Macula densa, sel juktaglomerular, dan sel mesangium saling bekerja sama untuk membentuk aparatus juktaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah. Ø Tubulus dan duktus pengumpul. Karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urin ke dalam kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis
  • 8. ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urin dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih (vesika urinaria).