SlideShare a Scribd company logo
Proficiency Level 4 - Analyzing
Learning Center
Key Risk
Indicators
I Nyoman Wisnu Wardhana
Senior Officer – Risk Management - PT. Telkom
Key Risk Indicators
 Objectif modul:
Peserta mampu melakukan Identifikasi dan menentukan
Threshold Key Risk Indicators dari masing-masing risiko.
 Durasi: 3 JP
 Pre-requisite Modul:
1. Modul Pengantar ERM
2. Modul Pengantar COSO Framework
3. Modul Risk Acceptance Criteria
4. Modul Pengantar VaR
5. Modul ERM-Online
Risk Maturity & Level Maturity
Public Relation
Compliance
Protection
Optimization
Value Creation
Risk Maturity Graph
Level Maturity
Excellent Strong Adequate Weak Weak [Nonexistent]
Level 5: Level 4: Level 3: Level 2: Level 1: Nonexistent
Leadership Managed Repeatable Initial Ad hoc
Excellent
 Advanced capabilitiesto identify, measure, manage all risk exposures within tolerances
 Advanced implementation,development and execution of ERM parameters
 Consistentlyoptimizes risk adjusted returns throughout the organization
Strong
 Clear vision of risk tolerance and overall risk profile
 Risk Control exceeds adequate for most major risks
 Has robust processes to identify and prepare for emerging risks
 Incorporatesrisk management and decision making to optimize risk adjusted returns
Adequate
 Has fully functioningcontrol systems in place for all of their major risks
 May lack a robust process for identifying and preparing for emerging risks
 Performing good classical“silo” based risk management
 Not fully developed process to optimize risk adjusted returns.
Weak
 Incomplete control process for one or more major risks
 Inconsistentor limited capabilitiesto identify, measure or manage major risk
exposures
Standard & Poor’s
ERM Quality Classifications
Telkom
Topik Bahasan
 Topik 1 - Objective Perusahaan
 Topik 2 - Melakukan Identifikasi Risiko
 Topik 3 - Menentukan Key Risk Indicators
 Topik 4 - Menentukan Ambang Batas KRI
 Topik 5 - Alignment KRI – KPI
Key Risk Indicators
TOPIK 1
Objective Perusahaan
Objectives’ Perusahaan
1. Memastikan reliability Objectives
Perusahaan.
2. Memberikan gambaran
stepping/milestone pencapaian
Objectives yang terukur.
3. Memberikan alternatives dalam
pencapaian Objectives.
4. Memperhitungkan alokasi resources
dalam pencapaian Objectives.
5. Mengantisipasi terhadap perkembangan
yang berpengaruh pada pencapaian
Objectives.
6. Mengoptimalkan potensi dan
kesempatan (Opportunities) dalam
pencapaian Objectives.
10 Strategic Initiatives:
1. Optimizing POTS and Strengthening Broadband
2. Consolidate & Grow FWA Business and Manage
Wireless Portfolio
3. Integrated Telkom Group Ecosystem Solutions
4. Invest in IT Services
5. Invest in Media & Edutainment Business
6. Invest in Wholesale and Strategic int’l
Opportunities
7. Invest in Strategic domestic opportunities that
leverage the assets
8. Integrate NGN & OBCE
9. Align Business Structure and Portfolio
Management
10. Transforming Culture
Objectives Vs. Risk Management
STRATEGIC OBJECTIVE
Creating Superior Position by Strengthening The
Legacy & Growing New Wave
Businesses to Achieve 60% Of Industry Revenue in
2015
Objectives’ Perusahaan-Cont’
Model Pendekatan
Menentukan „key business objectives‟
berdasarkan strategi korporasi
 Identifikasi Risiko-Risiko
yang berpengaruh terhadap
pencapaian objectives.
 Menyusun Profil Risiko (a
company-wide risk profile)
Menentukan kriteria/level toleransi
risiko berdasarkan hasil assessment
likelihood and potential impact.
Menentukan alokasi rencana mitigasi
(strategi yang tepat), sumberdaya, dan
akuntabilitas untuk mengelola risiko.
Eksekusi strategi (mitigasi)
dan melakukan identifikasi
KRIs dan KPIs yang terukur
secara financial dan
operational.
Monitoring progress untuk identifikasi
potensi peningkatan performansi
(kinerja) dalam pencapaian objectives.
1
2
3
4
5
Source: Thought Leadership Institute-PricewaterhouseCoopers
www.pwc.com/us/managing risk
Objectives’ Perusahaan-Cont’
Business
Objectives
Event
Identification
Significant
Business
Issues
Control
Activities
Risk
Response
Risk
Assessment
Client Mission
Statement
Client Objectives
Business Unit
Objectives
Targets
Performance
Measures
Current Major Issues
Potential Future Events
Capture Process
Impacts Analyses
Response Management
Planning Process
Key Drivers
Dependencies
Performance
Management
Track Record
Completeness
Integration
SMART
Roles &
Responsibilities
Data Management
Issues
Management
Integration with
Business Planning
Event Portfolio
Internal/External
Capture Process
Repository
Maintenance /
Refresh
Roles &
Responsibilities
Data Management
Event
Management
Integration with
Business Planning
Risk Portfolio
Definitions
Categorizations
Assessment
Criteria
Structure
Roles &
Responsibilities
Timing &
Frequency
Expert
Involvement
Consistency
Client Business
Process Model
Policies
Procedures
Response
Portfolio
Definitions
Decision Drivers
Decision Criteria
Process
Completeness
Communications
Training
Roles &
Responsibilities
Monitoring
Effectiveness
Process
Roles &
Responsibilities
Decision
Protocols
Reporting
Timing
Review Areas Review AreasReview AreasReview AreasReview AreasReview Areas
Focus FocusFocusFocusFocusFocus
Managing Business Risk within your organization
Source:
© 2001-2005 Axena, Inc. All rights reserved.
1. Management mengetahui secara dini potensi tidak tercapainya
target/objective perusahan karena perkembangan risiko.
2. Management dapat menyusun program mitigasi yang efektif untuk
mengantisipasi perkembangan risiko.
Dengan demikian Objective Perusahaan apabila dikelola tanpa
memperhatikan sistem manajemen risiko (ERM), alignment
dengan isu strategis, arah perkembangan bisnis, dan kondisi
operasional, maka sistem tersebut akan kehilangan pijakan dalam
operasional perusahaan. Sehingga, diperlukan penghubung sebagai
alat navigasi dan kontrolnya, dalam hal ini sistem manajemen
risiko yang didasarkan pada KRIs dan KPIs.
agar:
Objectives’ Perusahaan-Cont’
Managing Business Risk within your organization
Key Risk Indicators
TOPIK 2
Melakukan
Identifikasi Risiko
Melakukan Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko,
 Adalah proses untuk menemukenali segala kemungkinan (kejadian)
yang muncul dalam suatu aktivitas usaha yang berhubungan
dengan objective perusahaan.
 Identifikasi risiko secara akurat dan menyeluruh menjadi sangat
vital dalam suatu manajemen risiko.
 Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah melakukan
pencatatan (me-register) risiko-risiko yang mungkin terjadi
sebanyak mungkin.
Dalam Framework COSO, dilakukan pem-bedaan antara Risiko
dan Peluang, dimana kemungkinan (kejadian) yang berdampak
negatif disebut Risiko, sedangkan Peluang merupakan
kemungkinan (kejadian) yang dapat berdampak positif (natural
offsets/opportunities) yang mendukung strategi dalam pencapaian
objectives.
Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’
Dengan melakukan identifikasi risiko, akan diperoleh sekumpulan
informasi tentang kejadian risiko, informasi mengenai penyebab risiko,
bahkan informasi mengenai dampak apa saja yang bisa ditimbulkan
oleh risiko tersebut. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam
melakukan identifikasi risiko antara lain:
 Benchmark
 Professional Judgement (Pendapat Para Ahli di Bidangnya)
 Wawancara, Survey (Pengamatan)
 Informasi historis (analysis data historis)
 Kelompok kerja (Brainstorming)
 dll.
Teknik dalam identifikasi risiko
Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’
Teknik dalam identifikasi risiko
Benchmark
• Mencari informasi tentang risiko di tempat atau perusahaan lain
yang memiliki kesamaan pada tataran tertentu. (eg. Kesamaan
pasar, portofolio bisnis, industri, dlsb.)
• Data hasil benchmark harus disesuaikan dengan kondisi aktual
yang terjadi dan dihadapi langsung oleh perusahaan.
• Contoh:
– dari berita di media massa, atau internet, dapat diketahui bahwa tingkat kejadian
bencana alam di Indonesia memiliki peluang yang sangat tinggi. Hal ini
menunjukkan, bahwa secara umum risiko Business Interruption akibat bencana
alam sangat besar.
– Harga minyak dunia naik?......
– Suku bunga perbankan di US turun?.....
– Harga tiket pesawat naik?.....
Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’
Teknik dalam identifikasi risiko
Professional Judgment (Pendapat Para Ahli di Bidangnya)
 Mencari informasi dari ahli di bidang risiko tertentu, terkait risiko
yang berpengaruh terhadap suatu objective perusahaan
 Contoh:
 Dari bertanya pada bankir, dapat diketahui bahwa ketidak-
stabilan kondisi ekonomi di US memiliki risiko pada Foreign
Exchange terkait transaksi yang menggunakan mata uang asing
(US Dollar)
 Dari bertanya pada dokter, dapat diketahui bahwa orang dengan
tingkat kolesterol tinggi berisiko kena penyakit jantung
Pengamatan/Survey
 Melakukan investigasi atau pencarian data langsung di tempat
kejadian dengan mengajukan kuesioner atau wawancara (data
primer)
 Contoh:
 Dengan melakukan CSLS (Cust. Loyalty and Satisfaction
Survey), dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan yang rendah
akan berisiko pada churn pelanggan
 Dengan mengamati proses produksi dan availabilitas dari catu
daya PLN, dapat diketahui bahwa perusahaan menghadapi risiko
lampu mati (Interruptable Power Supply)
 Validitas data sekunder?.....
Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’
Teknik dalam identifikasi risiko
Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’
Teknik dalam identifikasi risiko
Analisis Data Historis
• Menggunakan berbagai informasi dan data yang tersedia dalam
perusahaan mengenai segala sesuatu yang pernah terjadi
• Biasanya data historis harus menggunakan lebih dari satu periode
kebelakang agar prediksi risiko dapat lebih akurat
• Contoh:
 Dari data historis kepegawaian, dapat diketahui bahwa
perusahaan menghadapi risiko kehilangan karyawan yang
penting
 Dari data historis keuangan, dapat diketahui risiko penurunan
growth revenue
 Dari data historis market, dapat diketahui risiko tingkat kompetisi
dalam suatu industri
Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’
Teknik dalam identifikasi risiko
Kelompok Kerja (Brainstorming)
 Menggunakan berbagai informasi dan data, dilakukan diskusi
creative thinking (brainstorming) oleh tim manajemen risiko untuk
menemukenali potensi risiko dari suatu objective
 Creative thinking yang sukses, biasanya menghasilkan suatu
rumusan risiko yang tepat dari suatu objective
 Contoh:
 Dari data global market, dilakukan brainstorming sehingga dapat
diketahui bahwa terkait objective perusahaan untuk ‘invest
broadband’ akan menghadapi risiko; teknologi dan kompetisi,
country risk factors, etc.
Key Risk Indicators
TOPIK 3
Menentukan Key
Risk Indicators
Menentukan Key Risk Indicators
 Key Risk Indicator (KRIs), adalah faktor-faktor kunci dari suatu risiko
yang digunakan dalam proses manajemen untuk menentukan tingkat risiko
pada suatu aktifitas usaha. Merupakan indikator dari kemungkinan
dampak negative dimasa yang akan datang (the possibility of future
adverse impact).
 KRIs memberikan suatu sinyal/tanda ‘Early Warning’ bagi manajemen untuk
identifikasi kejadian yang berpotensi menghambat suatu program/aktifitas.
 Biasanya ukuran ini disajikan berupa data statistik atau matriks tertentu
dengan formula atau model tertentu yang menyediakan informasi terkait
posisi dari suatu risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
 KRIs berbeda dengan Key Performance Indicators (KPIs), dimana KPIs
dimaksudkan sebagai ukuran kesuksesan/keberhasilan dari suatu program
kerja (aktifitas usaha terkait objectives).
Definisi
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Key Risk Indicator (KRIs), pada dasarnya dapat dikelompokan ke dalam 4 (empat)
kategori:
 Coincident indicators, ukuran yang mewakili kegagalan yang terjadi secara
bersamaan pada proses bisnis internal. Misal, kegagalan penyelesaian proyek
pengadaan/investasi yang secara bersamaan berisiko pada kegagalan pengembangan
produk berbasis teknologi.
 Causal indicators, Ukuran kegagalan yang berasal dari turunan kegagalan suatu
kejadian (root causes event). Misal, risiko kegagalan teknologi yang menyebabkan
terjadinya risiko churn pelanggan.
 Control effectiveness indicators, merupakan ukuran tingkat kegagalan yang berasal
dari proses monitoring performansi. Misal, prosentase kenaikan ARPU pelanggan
Flexi.
 Volume indicators (Inherent Risk Indicators) biasanya disamakan dengan KPIs, yang
dapat menentukan posisi peluang kejadian dan dampak dari suatu risiko (indikator ini
biasanya ber-korelasi dengan risiko lainnya). Misal, Jumlah pelanggan, Kapasitas
bandwidth, dll.
Pengelompokan KRIs
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Metode Menentukan KRIs
Untuk dapat menentukan KRIs secara tepat dan efektif dapat menggunakan
beberapa pendekatan. Salah satu pendekatan yang efektif dan terstruktur
dengan baik adalah dengan menggunakan 6 langkah (berhubungan dengan
6-sigma tools):
1. Identify existing metrics.
2. Assess gaps.
3. Improve metrics.
4. Validate and determine trigger levels.
5. Design dashboard.
6. Establish control plan.
Ke-enam langkah tersebut merupakan salah satu pendekatan yang dapat
diterapkan untuk menentukan KRIs, mulai dari proses melakukan
Identifikasi KRIs, Validasi, dan meng-implementasikannya kedalam Early
Warning pada segala macam bisnis model.
Source:
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Metode Menentukan KRIs
1. Identify existing metrics.
 Untuk menentukan KRIs, langkah pertama yang harus ditempuh adalah dengan Risk
Assessment sehingga semua kejadian (events) dapat di-identifikasi, di-assess, dan di-
kelompokan bersama sesuai dengan kriteria tertentu yang dapat di monitor dan di-analisa
berdasarkan root-causes (analisa sebab-akibat). Tools yang dapat digunakan misalnya,
diagram tulang ikan, dll.
 Biasanya dalam menentukan KRIs, kejadian penting yang berpengaruh langsung terhadap
risiko (inherent risk) maupun residual risk di-identifikasi
 Langkah selanjutnya adalah menentukan metric (calon KRIs) bagi masing-masing kejadian
yang ber-risiko tinggi (high risk potensial events)
 Dalam menentukan kRIs, semakin banyak ukuran kejadian (metric) yang mempengaruhi suatu
risiko, maka semakin efektif KRIs dalam memberikan gambaran potensi risiko
 Common practice, biasanya untuk penentuan KRIs yang efektif, suatu risiko terdiri atas 5
sampai 10 metric potensial KRIs dan mengandung minimal 1 atau lebih kategori KRIs (type—
coincident, causal, control, and volume).
Contoh:
 Menentukan risiko pada operasional call-center.
 Risiko yang ter-identifikasi adalah: Pelanggan tidak tertanggani secara profesional dan
tidak akuratnya informasi pelanggan
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Metode Menentukan KRIs
2. Assess gaps.
Setelah proses inventory seluruh potensi KRIs selesai, langkah berikut adalah
melakukan evaluasi kelayakan dan efektifitas tiap-tiap indicators (metric). Terdapat
2 (dua) tools yang digunakan:
 the gap assessment
 the design matrix
Gap Assessment
akan memberikan
gambaran, apakah
indicators (metrics)
dalam inventory
akan efektif untuk
dijadikan KRIs.
Dimana, ukuran
yang digunakan
adalah berdasarkan
composite score
tabel, biasanya
score diatas 4
merupakan syarat
cukup untuk
dijadikan KRIs.
The Gap Assessment Tool
Design Matrix
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Metode Menentukan KRIs
Digunakan scoring kriteria 0-1-3-9.
Dengan menggunakan design matrix,
maka tiap-tiap indikator yang
mendapat score 9 akan mendapat
rating Y.
Dengan memperhatikan 2 tools ini,
dapat ditentukan indicators (metrics)
yang layak dan efektif untuk dijadikan
KRIs.
Design Matrix merupakan tabel matrik berbasis 6-sigma, dimana akan dilihat
keterkaitan Risk Events Driver (RED)dengan indicators yang terdapat dalam
inventory. RED merupakan root-causes yang berpengaruh pada munculnya kejadian
(indicators). Masing-masing RED diberi pembobotan sesuai dengan prosentase
kontribusi.
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Metode Menentukan KRIs
3. Improve metrics.
Proses ‘improve metric’ dilakukan dengan cara membandingkan hasil
assessment dari 2 (dua) tools gap dan design matrix. Proses komparasi
dilakukan dengan cara:
 Analisa indicators di design matrix yang mempunyai score ‘9’ , namun
mendapat score rendah di gap assessment. Apabila scoring rendah tersebut
dapat dicarikan solusi atau justifikasinya, maka indicators tersebut dapat
dipertimbangkan untuk dijadikan KRIs.
 Analisa berikutnya dilakukan pada indicators yang mendapat score tinggi di
gap assessment, namun tidak mendapat ‘9’di design matrix. Apabila terdapat
modifikasi yang berpengaruh pada peningkatan rating di design matrix dan
signifikan, maka indicators tersebut juga dapat dijadikan alternative KRIs.
Pada tahap ini, dimungkinkan untuk dilakukan modifikasi pada potensial
KRIs (indicators).
 Langkah ini ditutup dengan menghapus seluruh indicators yang tidak
mempunyai relasi yang cukup dari penilaian ke-dua tools tabel.
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Metode Menentukan KRIs
4. Validation and trigger-level identification.
 Langkah sebelumnya biasanya menggunakan ‘subjective judgment’ untuk meng-
assess relasi antara the risk-event drivers dan the metrics. Untuk indicators dimana
relasi antara ‘the risk-event drivers dan the metrics’ dapat dinyatakan secara wajar
(dalam tataran operasional –self evident), maka validasi tidak perlu dilakukan.
 Namun bila terdapat Metric baru
(lihat langkah 3-modifikasi metric),
maka diperlukan proses validasi
untuk memastikan bahwa metric
tersebut adalah KRIs.
 Validasi, umumnya menggunakan
data historis, bila tidak tersedia
maka dapat dilakukan asumsi yang
sesuai untuk menggambarkan
korelasi antara ‘the risk-event
drivers dan the metrics hasil
modifikasi’ sehingga didapat trigger
level identifikasi. (lihat contoh
disamping)
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Metode Menentukan KRIs
5. Dashboard design.
 Sebagai bagian dalam penentuan KRIs yang layak dan efektif untuk memberikan
gambaran perkembangan risiko, maka ‘dashboard’ merupakan bagian yang sangat
penting bagi business managers, process owners, and senior management.
 Dashboard adalah bagian dalam proses mamajemen risiko dan bermanfaat dalam
‘monthly business review’, dan meeting-meeting lainnya terkait pencapaian objective
perusahaan.
 Dashboard biasanya menggunakan gambar grafik dan tabel yang menunjukkan
informasi yang tepat dan komprehensif terkait kondisi risiko perusahaan dan KRIs
yang menjadi konsen manajemen.
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Metode Menentukan KRIs
6. Control plan and escalation criteria.
 Fungsi utama dari ‘Control plan’ adalah memastikan tersedianya kriteria eskalasi
(‘escalation criteria and roles ‘) untuk intervensi terhadap KRIs yang telah
disepakati. Sehingga, siapa-pun, dan kapan-pun dilakukan treatment terhadap
KRIs yang berpengaruh terhadap Objective perusahaan tidak menimbulkan efek
perubahan baik proses dan prosedur yang telah ditetapkan diawal.
 Umumnya, ‘control plan’ berisi: the KRI metric, the measurement frequency, a
description of the measurement system, goals, trigger levels, escalation criteria,
dan the owner for the escalation criteria. (sebagaimana terlihat pada contoh tabel
dibawah).
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Contoh KRIs di Telkom – A case study
Siap jual
Eks cabutan
Repair
Potensi Eksisting
Deployment
Sales
Churn
Net Add &
ARPU
Qualitas produk kurang baik
Layanan purna jual kurang baik
Harga tidak competitif
Usage
Price
Tariff
Gimmick
Tunggakan
Aps
Cabut Manajemen
Omset
Competitor
Voice
Data
SMS
Demand
Pnetrasi
Gap Assessment
Company: PT. Telkom Indonesia, Tbk
Risiko: Penurunan Revenue dari produk telkom
Metric:
Q# Dimension Assessment Question Low Value (1) Medium Value (3) High Value (5) Metric
1 2 3 4 5 6
1 Frekuensi Frekuensi munculnya
kejadian
-Tidak jelas
-Sebulan sekali
-Jelas
-Seminggu sekali
-Tidak jelas apakah
berhubungan dengan
potensial risiko
-Jelas
-Harian atau lebih kecil
-Jelas berhubungan
dengan potensial risiko
5 3 2 2 5 3
2 Trigger level Munculnya trigger
level dan analytically
sound
Tidak ter-identifikasi Trigger level ter-identifikasi
namun tidak dapat dianalisa
Trigger level ter-identifikasi
dan dapat dianalisa 3 1 2 1 3 1
3 Kriteria
eskalasi
Hubungan kriteria
eskalasi dan trigger
level
Tidak ada kriteria eskalasi Ada kriteria eskalasi, namun
tidak jelas penanggung
jawab dan tidak ter-
dokumentasi
Jelas kriteria eskalasi,
penanggung jawab, dan
ter-dokumentasi 3 3 2 1 4 1
4 Leading/lag
ging
Leading atau Lagging Tidak jelas apakah
berhubungan langsung
dengan risiko
Berhubungan dengan
control dan root-cause,
namun tidak cukup
‘leading’untuk menekan risiko
Berhubungan dengan
‘major’ root-cause, dan
dapat menekan risiko 5 3 2 1 5 1
5 Ownership Kejelasan
penanggung-jawab
Tidak jelas, dan biasanya
Ad-hoc
Jelas, namun sering
berubah, dan tidak jelas job
function
Jelas, dan merupakan
bagian dari job function 3 5 3 1 5 1
6 Historical
data
Data historis Data baru, dan tidak ada
historical data
Data historis ada, namun
tidak dapat di-trace
Data historis ada, dan
dapat di-trace
5 5 5 3 5 1
7 Data
Accuracy
Keakuratan data Reliable, namun tidak
dapat dipastikan ke-
akuratannya.
Proces data collection
subjective
Reliable, akurasi data tidak
subjective (data objective),
namun tingkat error data
cukup tinggi
Reliable, data historis ter-
collect secara periodik.
Tingkat kesalahan collect
sangat rendah
3 5 3 4 5 1
Average Score (Q1 to Q7)
3.9 3.6 2.7 1.9 4.6 1.3
Masing-masing metric di-evaluasi menggunakan ke-tujuh dimensi diatas untuk identifikasi gap. Semakin tinggi skor, semakin baik untuk dijadikan KRIs.
1. Churn pelanggan
2. Sales produk
3. Price produk
4. Competitor behaviour
5. Usage
6. Customer life style
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Contoh KRIs di Telkom – A case study
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Contoh KRIs di Telkom – A case study
Design Metric
Company: PT. Telkom Indonesia, Tbk
Risiko: Penurunan Revenue dari produk telkom
Date:
Risk Advisor:
Existing Potential KRIs
Scoring Kriteria
0-No relationship
1-Weak relationship
3-Moderate relationship
9-Strong relationship
Risk Event Drivers
Weighting
Churnpelanggan
Salesproduk
Priceproduk
Competitor
Behaviour
Usage
Customerlife
style
DriverRating
Kualitas layanan produk tidak termonitor oleh perusahaan 40% 9 3 1 1 6 6 Y
Perusahaan tidak menyediakan call-centre untuk pelanggan (after sales services) 20% 1 1 1 1 3 3 N
Kegagalan komunikasi dengan pelanggan 20% 9 3 3 1 3 9 Y
Keterlambatan deployment produk 10% 3 9 3 3 3 9 Y
Teknologi usang 10% 3 6 6 3 3 9 Y
Metric rating 100% 5.0 4.4 2.8 1.8 3.6 7.2
Design Metric ini digunakan untuk meng-assess hubungan antara masing-masing potensial KRIs dengan masing-masing risk event driver.
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Contoh KRIs di Telkom – A case study
Dengan demikian, berdasarkan Tabel ‘Gap Assessment’ dan ‘Design Matrix’, dapat ditentukan KRIs
untuk Risiko “Penurunan Revenue dari produk Telkom” adalah:
1. Churn pelanggan
2. Sales produk
3. Customer life style
Namun demikian, faktor ´Usage´ tidak dapat dikesampingkan karena mempunyai angka yang cukup
tinggi di ´Design Matrix´ meskipun meragukan di ´Gap Assessment´. Oleh karenanya diperlukan
improve metric dan proses validasi dengan melihat hubungan faktor tersebut dengan yang memiliki
bobot tertinggi, yaitu tidak termonitornya kualitas layanan.
Dari Regresi plot disamping terlihat
bahwa faktor ´Usage´ mempunyai
hubungan yang signifikan dengan
´Kualitas layanan yang tidak
termonitor´ dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa´faktor ´Usage´
merupakan salah satu KRIs dari
risiko dimaksud.
4. Usage
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Contoh KRIs di Telkom
Revenue
Telkom
User
Usage
Price
Sales
Churn
LIS produktif
LIS non produktif
CoGS
Price Cut
Basis Gimmick
Alprod
Demand
Sales team
Quality
Substitusi
RFS
Deployment
Plan
Jumlah
Waktu
Lokasi
BW/Speed
Access / Link
CPE
Fixed BB
Mobile BB
KRI Revenue produk (legacy) Telkom:
1. Sales Produk
2. Churn Pelanggan
3. Substitusi produk (Cust. Behavior)
4. Usage
5. Tekanan Price Cut
Vision - Mision
STRATEGIC OBJECTIVE
Creating Superior Position by StrengtheningThe Legacy & Growing New Wave
Businesses to Achieve 60% Of Industry Revenue in 2015
Corporate’ 10-Strategy Initiatives
Significant Risks
Notable Significant Risks
Deployment
Thru
Risk Identification& Assessment
Risk Relate to Performance
Financial RiskStrategic Risk Operational Risk
Business Growth Revenue Leakage
Business Interruption
Forex
Interest Rate
Liquidity
Cost Eff. & Effect.
Control Eff. & Effect .Co-Incident Indicators Causal Indicators Volume Indicators
Key Risk Indicators
Menentukan Key Risk Indicators-Cont‟
Telkom’s KRIs – Framework
No. Type Risk Coincident indicators Causal indicators Control
effectiveness
indicators
Volume indicators
1 Str-Business Growth,
Products:
 Legacy: Wireline, Wireless,
Interconnection, Network,
Others.
 New wave: Data Comm.,
Internet, IT Services, IPTV,
Content Services, VoIP,
Others.
 Number of Usage
 Number of LIS
 Price
 Number of Product
Readiness
 Infrastructure
Readiness
 Bad Quality Product
 Cust. Churn
 Un-competitive Price
 Late Deployment
 Bad after sales
Services
 Competitor Behavior
 Late technology
adaptation
 Cust.
Satisfaction
Index
 Discount Tariff
@ Product
 Market
Penetration
 Revenue @
Product
 ARPU @ Product
 Micro Demand
Survey @ Product
2 Op-Rev. Leakage  Customer
Registration
 Order Management –
Activation
 Facilities
Management
 De/Activation Failure
 Incorrect configuration
 Incorrect discounting
rules applied
 Incorrect debits in the
pre-paid account/
platform
 Dispute in outgoing
invoice to interconnect
partners
 Inaccurate ‘in-service’
dates
 Incorrect
reporting of
revenues
 Incorrect
customer data
validation
 Data billing
inconsistent
 Incorrect
application of
rates
 Receivables
 Usage Record
Generation to
Invoicing
 Bad Debt
3 Op-Bus. Interruption  Natural Disaster
 Network Failure
 Security
Discrepancies
 Acts of GOD (Perils,
Catastrophe)
 Human Error
 3rd party
 Operational
Excellence
 Number of
guard patrol
 Security &
Safety
 Number of
‘Gamas’
 Number of
Customer
complain
Menentukan Key Risk Indicators-Cont‟
Telkom’s KRIs – Identification
Lesson:
One reason for the failure of response is that we
often propose this from what we saw, instead of
knowing it, understanding it deeply, convincing with
our consciousness. This is a weakness of ours from
creating a key indicator.
‘CEO-Leadership Meeting, 2010’
• Net Add LIS Produktif
• Refill Trendy
• Price Cut
Revenue Flexi 2011
Rp. …… T
• Net Add LIS Produktif
• Deployment Plan Green Field
• Churn FBIP
• Jumlah Klaim FBIP
Revenue Wireline 2011
Rp. …….. T
• Lisensi ~ Time Delivery
• Access Readiness
• Content Readiness
• Ketersediaan CPE Vs Demand
Revenue IPTV
Rp. ……… M
Risiko Business Growth Key Risk Indicator
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Contoh KRIs di Telkom
Contoh Implementasi KRI
Risiko Business Growth
RISK KEY RISK INDICATOR VALUE
ALERT LEVEL ALERT TRIGGER
MONTH X 2011 WATCH LIST RED FLAG
Business
Growth
Flexi
Minutes of Usages (in Mn minutes) 1,096 1,900 to 1950 < 1,900
MoU Postpaid (in Mn minutes) 109 80 to 110 < 80
MoU Prepaid (in Mn minutes) 986 800 to 1000 < 800
LIS (000) 15,896 15,485 to 15,900 < 15,485
LIS Postpaid (000) 566 570 to 585 < 570
LIS Prepaid (000) 15, 330 14,195 to 15,340 < 14,195
LIS Churn (000) 30 35 to 38 > 38
LIS Churn Postpaid (000) 4 2 to 5 > 5
LIS Churn Prepaid (000) 29 25 to 30 > 30
SMS Unit (Mn Unit) 330 332 to 340 < 34
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Contoh KRIs di Telkom
Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
Contoh KRIs di Telkom
Business Growth
Business Growth
Early Warning SystemRISKS RISK LEVEL
KEY RISK
INDICATORs
Business Growth
Strategic Risks
Financial Risks
Operational Risks
Market Risks
Minutes of usage
# LIS Current
# LIS Churn
Tariff
FlexiFlexiFlexiFlexiSpeedy
TLKM’ Products
Data
Ware-house
TLKM’
Existing
Applications
TiBs TREMs TiCAREs
External Info.Internal Sources
PTA1 = f [KRI1,KRI2, …,KRIn]
if, for instance
f (x) = KRI1 x (KRI2 - KRI3)
KRI1
KRI2
KRI3
S1
Appetite
S1
S1
S1
S1
Dynamic MAP Indicators
Key Risk Indicators
TOPIK 4
Menentukan
Ambang Batas
KRIs
Menentukan Ambang Batas KRIs
 Ambang batas kadangkala dapat digambarkan dari risk exposure suatu
risiko. Terminologi ambang batas, menunjukkan suatu ‘risk limit’ yang
bertujuan untuk memonitor agar ‘risk exposure’ dari suatu KRIs yang
telah ditentukan tidak menyimpang jauh dari target yang ditetapkan.
 Oleh karenanya, dalam menentukan ambang batas KRIs, tidaklah tepat
jika menggunakan data benchmark industri, namun dalam penentuannya
haruslah mengacu pada data kondisi eksisting yang sebenarnya
berdasarkan perhitungan risk tolerance untuk suatu risiko.
 Salah satu fungsi dari adanya ambang batas adalah mengendalikan
risk exposure agar selalu berada dalam koridor risk tolerance.
Apabila terjadi kondisi dimana „risk exposure‟ mulai menyimpang
dan melebihi target risk tolerance, maka manajemen harus segera
mengambil tindakan.
Menentukan Ambang Batas KRIs-Cont’
Menentukan ambang batas KRIs
 Banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan ambang batas KRIs. Dalam
manajemen risiko metode VaR (Value at Risk) sering digunakan sebagai basis dalam
menentukan ambang batas suatu KRIs.
 Value at Risk adalah suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang
memperkirakan nilai risiko maksimum yang mungkin terjadi atas suatu asset atau
portofolio pada tingkat kepercayaan tertentu (confidence level) dan dalam jangka
waktu tertentu (time horizon).
σ
1 Month
VaR
FrequencyValue Value Value
Time Horizon -α Horizon
1 2 3 54
Set Target Cek
Volatilitas
data
Set Periode
Perkiraan
Tentukan
Metode
Perkiraan
Hitung
Risiko
VaR = Zα x σ x Exposure
VaR = Value at Risk (Risiko Maksimum)
Zα = variabel dari kurva normal sesuai tingkat
keyakinan
 = Standar Deviasi
Exposure = obyek yang rentan terhadap risiko
Menentukan Ambang Batas KRIs-Cont’
Contoh dalam penentuan ambang batas KRIs di telkom
KRI Revenue Speedy
1.RFS & Deployment Plan
• RFS : minimal 110 % dari target NAL
• Deployment Plan : Add to RFS up to min. 110 % dari target NAL
2.Jumlah Gangguan
• Time Recovery : …… jam
• GAUL : …… ssl
3.Substitusi produk
• Jumlah item Plus : ………
• Jumlah item minus : ……..
4.Produktivitas LIS
• LIS Produktif Growth : ……. %
• LIS Non Produktif Growth : …….. %
5.Tekanan Price Cut
• Price gap dibanding kompetitor : ……… %
Key Risk Indicators
TOPIK 1
Alignment KRIs
dan KPIs
Alignment KRIs dan KPIs
 Sebagimana disampaikan diawal, bahwa KRIs dan KPIs
merupakan 2 (dua) hal yang berbeda, dimana KRIs adalah
merupakan indikator (ukuran) risiko yang berdampak negatif,
sedangkan KPIs adalah ukuran tingkat kesuksesan.
 KPIs selalu berpatokan pada target dan milestone yang telah
ditetapkan dalam rangka mencapai objective perusahaan,
 Sedangkan KRIs, berpatokan pada kejadian-kejadian (segala
kemungkinan) yang berpengaruh pada objective berupa
risiko atau peluang, yang apabila tidak diperhatikan/dimonitor
dapat menyebabkan kegagalan perusahaan dalam mencapai
objective.
Alignment KRIs dan KPIs-Cont’
Alignment Process
Dengan demikian, alignment antara KRIs dan KPIs sangat signifikan untuk
dilakukan agar pencapaian objective dapat terlaksana.
Proses Alignment KRIs dan KPIs:
Identify
risks
Quantify
risk
Identify
Actions
required
Monitor
Performance
Monitor
Changes
(internal/
external)
Update
objectives
Agree
Acceptable
Risk levels
Identify
risk related
Actions
Agree
Strategic
objectives
Risk Management
Performance Management
Advantages:
 Aligning risk appetite and strategy—Management akan dapat menggunakan
risk appetite dalam evaluasi strategi alternative, termasuk mekanismenya.
 Enhancing risk response decisions—Menyediakan pilihan yang banyak
dalam me-respon risiko : risk avoidance, reduction, sharing, and acceptance.
 Reducing operational surprises and losses—Manajemen dapat meng-
identifikasi kejadian yang berpotensi meningkatkan risiko dan sekaligus
membangun response yang baik. Sehingga dapat mengurangi kejutan dan
kerugian.
 Identifying and managing multiple and cross-enterprise risks—
Menyediakan dan memfasilitasi tersedianya effective response terhadap
dampak yang interrelated, termasuk integrated responses terhadap multiple
risks.
 Seizing opportunities—Manajemen dapat meng-identifikasi dan sekaligus
merubah/merespon setiap kejadian (events) menjadi peluang.
 Improving deployment of capital—Dengan banyaknya informasi terkait risiko,
manajemen dapat meng-alokasikan secara efektif sumber daya dan capital
untuk meresponse risiko.
Alignment KRIs dan KPIs-Cont’
09 enterprise risk management   telkom 2011 key risk indicators

More Related Content

What's hot

PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptxPPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
jaenudinz
 
04 enterprise risk management telkom 2011 technical risk assessment
04 enterprise risk management   telkom 2011 technical risk assessment04 enterprise risk management   telkom 2011 technical risk assessment
04 enterprise risk management telkom 2011 technical risk assessment
wisnu wardhana, i nyoman
 
10 enterprise risk management telkom 2011 early warning system
10 enterprise risk management   telkom 2011 early warning system10 enterprise risk management   telkom 2011 early warning system
10 enterprise risk management telkom 2011 early warning system
wisnu wardhana, i nyoman
 
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoPemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Ali Fuad R
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Deady Rizky Yunanto
 
07 enterprise risk management telkom 2011 risk control self assessment
07 enterprise risk management   telkom 2011 risk control self assessment07 enterprise risk management   telkom 2011 risk control self assessment
07 enterprise risk management telkom 2011 risk control self assessment
wisnu wardhana, i nyoman
 
Risk Management Ppt
Risk Management PptRisk Management Ppt
Risk Management Ppt
Alfrianty Sauran
 
Implementasi ERM dan Internal Control-
Implementasi ERM dan Internal Control-Implementasi ERM dan Internal Control-
Implementasi ERM dan Internal Control-
Directorate of Information Security | Ditjen Aptika
 
Manajemen Risiko Berbasis Standar di Lembaga Informasi: Pengenalan SNI ISO 31...
Manajemen Risiko Berbasis Standar di Lembaga Informasi: Pengenalan SNI ISO 31...Manajemen Risiko Berbasis Standar di Lembaga Informasi: Pengenalan SNI ISO 31...
Manajemen Risiko Berbasis Standar di Lembaga Informasi: Pengenalan SNI ISO 31...
Muhammad Bahrudin
 
manajemen risiko insurance
manajemen risiko insurancemanajemen risiko insurance
manajemen risiko insuranceTommy Wibowo
 
Pelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen ResikoPelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen Resiko
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000
National Standardization Agency of Indonesia
 
06 enterprise risk management telkom 2011 erm online
06 enterprise risk management   telkom 2011 erm online06 enterprise risk management   telkom 2011 erm online
06 enterprise risk management telkom 2011 erm online
wisnu wardhana, i nyoman
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
Kanaidi ken
 
Mitigasi Risiko Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Mitigasi Risiko Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTMitigasi Risiko Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Mitigasi Risiko Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Kanaidi ken
 
Manajemen Risiko Menurut COSO
Manajemen Risiko Menurut COSOManajemen Risiko Menurut COSO
Manajemen Risiko Menurut COSO
Dina Pramudianti
 
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptx
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptxMateri PPT - Enterprise Risk Management.pptx
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptx
RiskaDamayanti52
 
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk ManagementManajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Judianto Nugroho
 
Tugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen ResikoTugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen Resiko
Dani Setiawan
 
Manajemen Resiko
Manajemen ResikoManajemen Resiko
Manajemen Resiko
Syafril Djaelani,SE, MM
 

What's hot (20)

PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptxPPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
 
04 enterprise risk management telkom 2011 technical risk assessment
04 enterprise risk management   telkom 2011 technical risk assessment04 enterprise risk management   telkom 2011 technical risk assessment
04 enterprise risk management telkom 2011 technical risk assessment
 
10 enterprise risk management telkom 2011 early warning system
10 enterprise risk management   telkom 2011 early warning system10 enterprise risk management   telkom 2011 early warning system
10 enterprise risk management telkom 2011 early warning system
 
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoPemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
 
07 enterprise risk management telkom 2011 risk control self assessment
07 enterprise risk management   telkom 2011 risk control self assessment07 enterprise risk management   telkom 2011 risk control self assessment
07 enterprise risk management telkom 2011 risk control self assessment
 
Risk Management Ppt
Risk Management PptRisk Management Ppt
Risk Management Ppt
 
Implementasi ERM dan Internal Control-
Implementasi ERM dan Internal Control-Implementasi ERM dan Internal Control-
Implementasi ERM dan Internal Control-
 
Manajemen Risiko Berbasis Standar di Lembaga Informasi: Pengenalan SNI ISO 31...
Manajemen Risiko Berbasis Standar di Lembaga Informasi: Pengenalan SNI ISO 31...Manajemen Risiko Berbasis Standar di Lembaga Informasi: Pengenalan SNI ISO 31...
Manajemen Risiko Berbasis Standar di Lembaga Informasi: Pengenalan SNI ISO 31...
 
manajemen risiko insurance
manajemen risiko insurancemanajemen risiko insurance
manajemen risiko insurance
 
Pelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen ResikoPelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen Resiko
 
Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000
 
06 enterprise risk management telkom 2011 erm online
06 enterprise risk management   telkom 2011 erm online06 enterprise risk management   telkom 2011 erm online
06 enterprise risk management telkom 2011 erm online
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
 
Mitigasi Risiko Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Mitigasi Risiko Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTMitigasi Risiko Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Mitigasi Risiko Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
 
Manajemen Risiko Menurut COSO
Manajemen Risiko Menurut COSOManajemen Risiko Menurut COSO
Manajemen Risiko Menurut COSO
 
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptx
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptxMateri PPT - Enterprise Risk Management.pptx
Materi PPT - Enterprise Risk Management.pptx
 
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk ManagementManajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
Manajemen Risiko 02 Enterprise Risk Management
 
Tugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen ResikoTugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen Resiko
 
Manajemen Resiko
Manajemen ResikoManajemen Resiko
Manajemen Resiko
 

Similar to 09 enterprise risk management telkom 2011 key risk indicators

manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
Syafril Djaelani,SE, MM
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
Febi Nofita Sari
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
Kanaidi ken
 
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
Kanaidi ken
 
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
Kanaidi ken
 
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
(2022) Silabus Pelatihan "Governance, Risk and Compliance (GRC)"
(2022) Silabus Pelatihan "Governance, Risk and Compliance (GRC)"(2022) Silabus Pelatihan "Governance, Risk and Compliance (GRC)"
(2022) Silabus Pelatihan "Governance, Risk and Compliance (GRC)"
Kanaidi ken
 
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Ade Caswito
 
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive AuditRisiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Dr. Zar Rdj
 
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
Kanaidi ken
 
Modul CPRM - RMI.pptx
Modul CPRM - RMI.pptxModul CPRM - RMI.pptx
Modul CPRM - RMI.pptx
TaraBrewok
 
Modul CPRM - RMI.pdf
Modul CPRM - RMI.pdfModul CPRM - RMI.pdf
Modul CPRM - RMI.pdf
TaraBrewok
 
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
Kanaidi ken
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
haris916240
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk ManagementBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
maya indrawati
 
(2022) Silabus Pelatihan "Enterprise RISK MANAGEMENT (Based-on ISO 31000)"
(2022) Silabus Pelatihan "Enterprise RISK MANAGEMENT (Based-on ISO 31000)"(2022) Silabus Pelatihan "Enterprise RISK MANAGEMENT (Based-on ISO 31000)"
(2022) Silabus Pelatihan "Enterprise RISK MANAGEMENT (Based-on ISO 31000)"
Kanaidi ken
 
438 1280-1-pb
438 1280-1-pb438 1280-1-pb
438 1280-1-pb
Oki Rinaldo
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
DZATIHYASMINNURHAWA1
 

Similar to 09 enterprise risk management telkom 2011 key risk indicators (20)

manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
 
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
(2021) Silabus Training "FRAUD RISK ASSESSMENT (FRA)"_Metode dan Teknik Asesm...
 
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
 
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 1 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
(2022) Silabus Pelatihan "Governance, Risk and Compliance (GRC)"
(2022) Silabus Pelatihan "Governance, Risk and Compliance (GRC)"(2022) Silabus Pelatihan "Governance, Risk and Compliance (GRC)"
(2022) Silabus Pelatihan "Governance, Risk and Compliance (GRC)"
 
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
 
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive AuditRisiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
 
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
 
Modul CPRM - RMI.pptx
Modul CPRM - RMI.pptxModul CPRM - RMI.pptx
Modul CPRM - RMI.pptx
 
Modul CPRM - RMI.pdf
Modul CPRM - RMI.pdfModul CPRM - RMI.pdf
Modul CPRM - RMI.pdf
 
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk ManagementBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
 
(2022) Silabus Pelatihan "Enterprise RISK MANAGEMENT (Based-on ISO 31000)"
(2022) Silabus Pelatihan "Enterprise RISK MANAGEMENT (Based-on ISO 31000)"(2022) Silabus Pelatihan "Enterprise RISK MANAGEMENT (Based-on ISO 31000)"
(2022) Silabus Pelatihan "Enterprise RISK MANAGEMENT (Based-on ISO 31000)"
 
438 1280-1-pb
438 1280-1-pb438 1280-1-pb
438 1280-1-pb
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
 

More from wisnu wardhana, i nyoman

Business law module 10
Business law   module 10Business law   module 10
Business law module 10
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 9
Business law   module 9Business law   module 9
Business law module 9
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 8
Business law   module 8Business law   module 8
Business law module 8
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 7
Business law   module 7Business law   module 7
Business law module 7
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 6
Business law   module 6Business law   module 6
Business law module 6
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 5
Business law   module 5Business law   module 5
Business law module 5
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 4
Business law   module 4Business law   module 4
Business law module 4
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 3
Business law   module 3Business law   module 3
Business law module 3
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 2
Business law   module 2Business law   module 2
Business law module 2
wisnu wardhana, i nyoman
 
Business law module 1
Business law   module 1Business law   module 1
Business law module 1
wisnu wardhana, i nyoman
 
Mergers & Acquisitions XII
Mergers & Acquisitions XIIMergers & Acquisitions XII
Mergers & Acquisitions XII
wisnu wardhana, i nyoman
 
Mergers & Acquisitions X dan XI
Mergers & Acquisitions X dan XIMergers & Acquisitions X dan XI
Mergers & Acquisitions X dan XI
wisnu wardhana, i nyoman
 
Mergers & Acquisitions IX
Mergers & Acquisitions IXMergers & Acquisitions IX
Mergers & Acquisitions IX
wisnu wardhana, i nyoman
 
Mergers & Acquisitions VIII
Mergers & Acquisitions VIIIMergers & Acquisitions VIII
Mergers & Acquisitions VIII
wisnu wardhana, i nyoman
 
Mergers & Acquisitions VII
Mergers & Acquisitions VIIMergers & Acquisitions VII
Mergers & Acquisitions VII
wisnu wardhana, i nyoman
 
Mergers & Acquisitions VI
Mergers & Acquisitions VIMergers & Acquisitions VI
Mergers & Acquisitions VI
wisnu wardhana, i nyoman
 
Mergers & Acquisitions III
Mergers & Acquisitions IIIMergers & Acquisitions III
Mergers & Acquisitions III
wisnu wardhana, i nyoman
 
Merger & Acquisition I-II
Merger & Acquisition I-IIMerger & Acquisition I-II
Merger & Acquisition I-II
wisnu wardhana, i nyoman
 
Risk and governance presentation telkom indonesia
Risk and governance presentation   telkom indonesia Risk and governance presentation   telkom indonesia
Risk and governance presentation telkom indonesia
wisnu wardhana, i nyoman
 
Legal presentation konsepsi business judgment rule doctrine - telkom indon...
Legal presentation   konsepsi  business judgment rule doctrine - telkom indon...Legal presentation   konsepsi  business judgment rule doctrine - telkom indon...
Legal presentation konsepsi business judgment rule doctrine - telkom indon...
wisnu wardhana, i nyoman
 

More from wisnu wardhana, i nyoman (20)

Business law module 10
Business law   module 10Business law   module 10
Business law module 10
 
Business law module 9
Business law   module 9Business law   module 9
Business law module 9
 
Business law module 8
Business law   module 8Business law   module 8
Business law module 8
 
Business law module 7
Business law   module 7Business law   module 7
Business law module 7
 
Business law module 6
Business law   module 6Business law   module 6
Business law module 6
 
Business law module 5
Business law   module 5Business law   module 5
Business law module 5
 
Business law module 4
Business law   module 4Business law   module 4
Business law module 4
 
Business law module 3
Business law   module 3Business law   module 3
Business law module 3
 
Business law module 2
Business law   module 2Business law   module 2
Business law module 2
 
Business law module 1
Business law   module 1Business law   module 1
Business law module 1
 
Mergers & Acquisitions XII
Mergers & Acquisitions XIIMergers & Acquisitions XII
Mergers & Acquisitions XII
 
Mergers & Acquisitions X dan XI
Mergers & Acquisitions X dan XIMergers & Acquisitions X dan XI
Mergers & Acquisitions X dan XI
 
Mergers & Acquisitions IX
Mergers & Acquisitions IXMergers & Acquisitions IX
Mergers & Acquisitions IX
 
Mergers & Acquisitions VIII
Mergers & Acquisitions VIIIMergers & Acquisitions VIII
Mergers & Acquisitions VIII
 
Mergers & Acquisitions VII
Mergers & Acquisitions VIIMergers & Acquisitions VII
Mergers & Acquisitions VII
 
Mergers & Acquisitions VI
Mergers & Acquisitions VIMergers & Acquisitions VI
Mergers & Acquisitions VI
 
Mergers & Acquisitions III
Mergers & Acquisitions IIIMergers & Acquisitions III
Mergers & Acquisitions III
 
Merger & Acquisition I-II
Merger & Acquisition I-IIMerger & Acquisition I-II
Merger & Acquisition I-II
 
Risk and governance presentation telkom indonesia
Risk and governance presentation   telkom indonesia Risk and governance presentation   telkom indonesia
Risk and governance presentation telkom indonesia
 
Legal presentation konsepsi business judgment rule doctrine - telkom indon...
Legal presentation   konsepsi  business judgment rule doctrine - telkom indon...Legal presentation   konsepsi  business judgment rule doctrine - telkom indon...
Legal presentation konsepsi business judgment rule doctrine - telkom indon...
 

Recently uploaded

pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 

Recently uploaded (20)

pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 

09 enterprise risk management telkom 2011 key risk indicators

  • 1. Proficiency Level 4 - Analyzing Learning Center Key Risk Indicators I Nyoman Wisnu Wardhana Senior Officer – Risk Management - PT. Telkom
  • 2. Key Risk Indicators  Objectif modul: Peserta mampu melakukan Identifikasi dan menentukan Threshold Key Risk Indicators dari masing-masing risiko.  Durasi: 3 JP  Pre-requisite Modul: 1. Modul Pengantar ERM 2. Modul Pengantar COSO Framework 3. Modul Risk Acceptance Criteria 4. Modul Pengantar VaR 5. Modul ERM-Online
  • 3.
  • 4. Risk Maturity & Level Maturity Public Relation Compliance Protection Optimization Value Creation Risk Maturity Graph Level Maturity Excellent Strong Adequate Weak Weak [Nonexistent] Level 5: Level 4: Level 3: Level 2: Level 1: Nonexistent Leadership Managed Repeatable Initial Ad hoc Excellent  Advanced capabilitiesto identify, measure, manage all risk exposures within tolerances  Advanced implementation,development and execution of ERM parameters  Consistentlyoptimizes risk adjusted returns throughout the organization Strong  Clear vision of risk tolerance and overall risk profile  Risk Control exceeds adequate for most major risks  Has robust processes to identify and prepare for emerging risks  Incorporatesrisk management and decision making to optimize risk adjusted returns Adequate  Has fully functioningcontrol systems in place for all of their major risks  May lack a robust process for identifying and preparing for emerging risks  Performing good classical“silo” based risk management  Not fully developed process to optimize risk adjusted returns. Weak  Incomplete control process for one or more major risks  Inconsistentor limited capabilitiesto identify, measure or manage major risk exposures Standard & Poor’s ERM Quality Classifications Telkom
  • 5. Topik Bahasan  Topik 1 - Objective Perusahaan  Topik 2 - Melakukan Identifikasi Risiko  Topik 3 - Menentukan Key Risk Indicators  Topik 4 - Menentukan Ambang Batas KRI  Topik 5 - Alignment KRI – KPI
  • 6. Key Risk Indicators TOPIK 1 Objective Perusahaan
  • 7. Objectives’ Perusahaan 1. Memastikan reliability Objectives Perusahaan. 2. Memberikan gambaran stepping/milestone pencapaian Objectives yang terukur. 3. Memberikan alternatives dalam pencapaian Objectives. 4. Memperhitungkan alokasi resources dalam pencapaian Objectives. 5. Mengantisipasi terhadap perkembangan yang berpengaruh pada pencapaian Objectives. 6. Mengoptimalkan potensi dan kesempatan (Opportunities) dalam pencapaian Objectives. 10 Strategic Initiatives: 1. Optimizing POTS and Strengthening Broadband 2. Consolidate & Grow FWA Business and Manage Wireless Portfolio 3. Integrated Telkom Group Ecosystem Solutions 4. Invest in IT Services 5. Invest in Media & Edutainment Business 6. Invest in Wholesale and Strategic int’l Opportunities 7. Invest in Strategic domestic opportunities that leverage the assets 8. Integrate NGN & OBCE 9. Align Business Structure and Portfolio Management 10. Transforming Culture Objectives Vs. Risk Management STRATEGIC OBJECTIVE Creating Superior Position by Strengthening The Legacy & Growing New Wave Businesses to Achieve 60% Of Industry Revenue in 2015
  • 8. Objectives’ Perusahaan-Cont’ Model Pendekatan Menentukan „key business objectives‟ berdasarkan strategi korporasi  Identifikasi Risiko-Risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian objectives.  Menyusun Profil Risiko (a company-wide risk profile) Menentukan kriteria/level toleransi risiko berdasarkan hasil assessment likelihood and potential impact. Menentukan alokasi rencana mitigasi (strategi yang tepat), sumberdaya, dan akuntabilitas untuk mengelola risiko. Eksekusi strategi (mitigasi) dan melakukan identifikasi KRIs dan KPIs yang terukur secara financial dan operational. Monitoring progress untuk identifikasi potensi peningkatan performansi (kinerja) dalam pencapaian objectives. 1 2 3 4 5 Source: Thought Leadership Institute-PricewaterhouseCoopers www.pwc.com/us/managing risk
  • 9. Objectives’ Perusahaan-Cont’ Business Objectives Event Identification Significant Business Issues Control Activities Risk Response Risk Assessment Client Mission Statement Client Objectives Business Unit Objectives Targets Performance Measures Current Major Issues Potential Future Events Capture Process Impacts Analyses Response Management Planning Process Key Drivers Dependencies Performance Management Track Record Completeness Integration SMART Roles & Responsibilities Data Management Issues Management Integration with Business Planning Event Portfolio Internal/External Capture Process Repository Maintenance / Refresh Roles & Responsibilities Data Management Event Management Integration with Business Planning Risk Portfolio Definitions Categorizations Assessment Criteria Structure Roles & Responsibilities Timing & Frequency Expert Involvement Consistency Client Business Process Model Policies Procedures Response Portfolio Definitions Decision Drivers Decision Criteria Process Completeness Communications Training Roles & Responsibilities Monitoring Effectiveness Process Roles & Responsibilities Decision Protocols Reporting Timing Review Areas Review AreasReview AreasReview AreasReview AreasReview Areas Focus FocusFocusFocusFocusFocus Managing Business Risk within your organization Source: © 2001-2005 Axena, Inc. All rights reserved.
  • 10. 1. Management mengetahui secara dini potensi tidak tercapainya target/objective perusahan karena perkembangan risiko. 2. Management dapat menyusun program mitigasi yang efektif untuk mengantisipasi perkembangan risiko. Dengan demikian Objective Perusahaan apabila dikelola tanpa memperhatikan sistem manajemen risiko (ERM), alignment dengan isu strategis, arah perkembangan bisnis, dan kondisi operasional, maka sistem tersebut akan kehilangan pijakan dalam operasional perusahaan. Sehingga, diperlukan penghubung sebagai alat navigasi dan kontrolnya, dalam hal ini sistem manajemen risiko yang didasarkan pada KRIs dan KPIs. agar: Objectives’ Perusahaan-Cont’ Managing Business Risk within your organization
  • 11. Key Risk Indicators TOPIK 2 Melakukan Identifikasi Risiko
  • 12. Melakukan Identifikasi Risiko Identifikasi Risiko,  Adalah proses untuk menemukenali segala kemungkinan (kejadian) yang muncul dalam suatu aktivitas usaha yang berhubungan dengan objective perusahaan.  Identifikasi risiko secara akurat dan menyeluruh menjadi sangat vital dalam suatu manajemen risiko.  Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah melakukan pencatatan (me-register) risiko-risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin. Dalam Framework COSO, dilakukan pem-bedaan antara Risiko dan Peluang, dimana kemungkinan (kejadian) yang berdampak negatif disebut Risiko, sedangkan Peluang merupakan kemungkinan (kejadian) yang dapat berdampak positif (natural offsets/opportunities) yang mendukung strategi dalam pencapaian objectives.
  • 13. Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’ Dengan melakukan identifikasi risiko, akan diperoleh sekumpulan informasi tentang kejadian risiko, informasi mengenai penyebab risiko, bahkan informasi mengenai dampak apa saja yang bisa ditimbulkan oleh risiko tersebut. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam melakukan identifikasi risiko antara lain:  Benchmark  Professional Judgement (Pendapat Para Ahli di Bidangnya)  Wawancara, Survey (Pengamatan)  Informasi historis (analysis data historis)  Kelompok kerja (Brainstorming)  dll. Teknik dalam identifikasi risiko
  • 14. Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’ Teknik dalam identifikasi risiko Benchmark • Mencari informasi tentang risiko di tempat atau perusahaan lain yang memiliki kesamaan pada tataran tertentu. (eg. Kesamaan pasar, portofolio bisnis, industri, dlsb.) • Data hasil benchmark harus disesuaikan dengan kondisi aktual yang terjadi dan dihadapi langsung oleh perusahaan. • Contoh: – dari berita di media massa, atau internet, dapat diketahui bahwa tingkat kejadian bencana alam di Indonesia memiliki peluang yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan, bahwa secara umum risiko Business Interruption akibat bencana alam sangat besar. – Harga minyak dunia naik?...... – Suku bunga perbankan di US turun?..... – Harga tiket pesawat naik?.....
  • 15. Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’ Teknik dalam identifikasi risiko Professional Judgment (Pendapat Para Ahli di Bidangnya)  Mencari informasi dari ahli di bidang risiko tertentu, terkait risiko yang berpengaruh terhadap suatu objective perusahaan  Contoh:  Dari bertanya pada bankir, dapat diketahui bahwa ketidak- stabilan kondisi ekonomi di US memiliki risiko pada Foreign Exchange terkait transaksi yang menggunakan mata uang asing (US Dollar)  Dari bertanya pada dokter, dapat diketahui bahwa orang dengan tingkat kolesterol tinggi berisiko kena penyakit jantung
  • 16. Pengamatan/Survey  Melakukan investigasi atau pencarian data langsung di tempat kejadian dengan mengajukan kuesioner atau wawancara (data primer)  Contoh:  Dengan melakukan CSLS (Cust. Loyalty and Satisfaction Survey), dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan yang rendah akan berisiko pada churn pelanggan  Dengan mengamati proses produksi dan availabilitas dari catu daya PLN, dapat diketahui bahwa perusahaan menghadapi risiko lampu mati (Interruptable Power Supply)  Validitas data sekunder?..... Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’ Teknik dalam identifikasi risiko
  • 17. Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’ Teknik dalam identifikasi risiko Analisis Data Historis • Menggunakan berbagai informasi dan data yang tersedia dalam perusahaan mengenai segala sesuatu yang pernah terjadi • Biasanya data historis harus menggunakan lebih dari satu periode kebelakang agar prediksi risiko dapat lebih akurat • Contoh:  Dari data historis kepegawaian, dapat diketahui bahwa perusahaan menghadapi risiko kehilangan karyawan yang penting  Dari data historis keuangan, dapat diketahui risiko penurunan growth revenue  Dari data historis market, dapat diketahui risiko tingkat kompetisi dalam suatu industri
  • 18. Melakukan Identifikasi Risiko-Cont’ Teknik dalam identifikasi risiko Kelompok Kerja (Brainstorming)  Menggunakan berbagai informasi dan data, dilakukan diskusi creative thinking (brainstorming) oleh tim manajemen risiko untuk menemukenali potensi risiko dari suatu objective  Creative thinking yang sukses, biasanya menghasilkan suatu rumusan risiko yang tepat dari suatu objective  Contoh:  Dari data global market, dilakukan brainstorming sehingga dapat diketahui bahwa terkait objective perusahaan untuk ‘invest broadband’ akan menghadapi risiko; teknologi dan kompetisi, country risk factors, etc.
  • 19. Key Risk Indicators TOPIK 3 Menentukan Key Risk Indicators
  • 20. Menentukan Key Risk Indicators  Key Risk Indicator (KRIs), adalah faktor-faktor kunci dari suatu risiko yang digunakan dalam proses manajemen untuk menentukan tingkat risiko pada suatu aktifitas usaha. Merupakan indikator dari kemungkinan dampak negative dimasa yang akan datang (the possibility of future adverse impact).  KRIs memberikan suatu sinyal/tanda ‘Early Warning’ bagi manajemen untuk identifikasi kejadian yang berpotensi menghambat suatu program/aktifitas.  Biasanya ukuran ini disajikan berupa data statistik atau matriks tertentu dengan formula atau model tertentu yang menyediakan informasi terkait posisi dari suatu risiko yang dihadapi oleh perusahaan.  KRIs berbeda dengan Key Performance Indicators (KPIs), dimana KPIs dimaksudkan sebagai ukuran kesuksesan/keberhasilan dari suatu program kerja (aktifitas usaha terkait objectives). Definisi
  • 21. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Key Risk Indicator (KRIs), pada dasarnya dapat dikelompokan ke dalam 4 (empat) kategori:  Coincident indicators, ukuran yang mewakili kegagalan yang terjadi secara bersamaan pada proses bisnis internal. Misal, kegagalan penyelesaian proyek pengadaan/investasi yang secara bersamaan berisiko pada kegagalan pengembangan produk berbasis teknologi.  Causal indicators, Ukuran kegagalan yang berasal dari turunan kegagalan suatu kejadian (root causes event). Misal, risiko kegagalan teknologi yang menyebabkan terjadinya risiko churn pelanggan.  Control effectiveness indicators, merupakan ukuran tingkat kegagalan yang berasal dari proses monitoring performansi. Misal, prosentase kenaikan ARPU pelanggan Flexi.  Volume indicators (Inherent Risk Indicators) biasanya disamakan dengan KPIs, yang dapat menentukan posisi peluang kejadian dan dampak dari suatu risiko (indikator ini biasanya ber-korelasi dengan risiko lainnya). Misal, Jumlah pelanggan, Kapasitas bandwidth, dll. Pengelompokan KRIs
  • 22. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Metode Menentukan KRIs Untuk dapat menentukan KRIs secara tepat dan efektif dapat menggunakan beberapa pendekatan. Salah satu pendekatan yang efektif dan terstruktur dengan baik adalah dengan menggunakan 6 langkah (berhubungan dengan 6-sigma tools): 1. Identify existing metrics. 2. Assess gaps. 3. Improve metrics. 4. Validate and determine trigger levels. 5. Design dashboard. 6. Establish control plan. Ke-enam langkah tersebut merupakan salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk menentukan KRIs, mulai dari proses melakukan Identifikasi KRIs, Validasi, dan meng-implementasikannya kedalam Early Warning pada segala macam bisnis model. Source:
  • 23. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Metode Menentukan KRIs 1. Identify existing metrics.  Untuk menentukan KRIs, langkah pertama yang harus ditempuh adalah dengan Risk Assessment sehingga semua kejadian (events) dapat di-identifikasi, di-assess, dan di- kelompokan bersama sesuai dengan kriteria tertentu yang dapat di monitor dan di-analisa berdasarkan root-causes (analisa sebab-akibat). Tools yang dapat digunakan misalnya, diagram tulang ikan, dll.  Biasanya dalam menentukan KRIs, kejadian penting yang berpengaruh langsung terhadap risiko (inherent risk) maupun residual risk di-identifikasi  Langkah selanjutnya adalah menentukan metric (calon KRIs) bagi masing-masing kejadian yang ber-risiko tinggi (high risk potensial events)  Dalam menentukan kRIs, semakin banyak ukuran kejadian (metric) yang mempengaruhi suatu risiko, maka semakin efektif KRIs dalam memberikan gambaran potensi risiko  Common practice, biasanya untuk penentuan KRIs yang efektif, suatu risiko terdiri atas 5 sampai 10 metric potensial KRIs dan mengandung minimal 1 atau lebih kategori KRIs (type— coincident, causal, control, and volume). Contoh:  Menentukan risiko pada operasional call-center.  Risiko yang ter-identifikasi adalah: Pelanggan tidak tertanggani secara profesional dan tidak akuratnya informasi pelanggan
  • 24. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Metode Menentukan KRIs 2. Assess gaps. Setelah proses inventory seluruh potensi KRIs selesai, langkah berikut adalah melakukan evaluasi kelayakan dan efektifitas tiap-tiap indicators (metric). Terdapat 2 (dua) tools yang digunakan:  the gap assessment  the design matrix Gap Assessment akan memberikan gambaran, apakah indicators (metrics) dalam inventory akan efektif untuk dijadikan KRIs. Dimana, ukuran yang digunakan adalah berdasarkan composite score tabel, biasanya score diatas 4 merupakan syarat cukup untuk dijadikan KRIs. The Gap Assessment Tool
  • 25. Design Matrix Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Metode Menentukan KRIs Digunakan scoring kriteria 0-1-3-9. Dengan menggunakan design matrix, maka tiap-tiap indikator yang mendapat score 9 akan mendapat rating Y. Dengan memperhatikan 2 tools ini, dapat ditentukan indicators (metrics) yang layak dan efektif untuk dijadikan KRIs. Design Matrix merupakan tabel matrik berbasis 6-sigma, dimana akan dilihat keterkaitan Risk Events Driver (RED)dengan indicators yang terdapat dalam inventory. RED merupakan root-causes yang berpengaruh pada munculnya kejadian (indicators). Masing-masing RED diberi pembobotan sesuai dengan prosentase kontribusi.
  • 26. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Metode Menentukan KRIs 3. Improve metrics. Proses ‘improve metric’ dilakukan dengan cara membandingkan hasil assessment dari 2 (dua) tools gap dan design matrix. Proses komparasi dilakukan dengan cara:  Analisa indicators di design matrix yang mempunyai score ‘9’ , namun mendapat score rendah di gap assessment. Apabila scoring rendah tersebut dapat dicarikan solusi atau justifikasinya, maka indicators tersebut dapat dipertimbangkan untuk dijadikan KRIs.  Analisa berikutnya dilakukan pada indicators yang mendapat score tinggi di gap assessment, namun tidak mendapat ‘9’di design matrix. Apabila terdapat modifikasi yang berpengaruh pada peningkatan rating di design matrix dan signifikan, maka indicators tersebut juga dapat dijadikan alternative KRIs. Pada tahap ini, dimungkinkan untuk dilakukan modifikasi pada potensial KRIs (indicators).  Langkah ini ditutup dengan menghapus seluruh indicators yang tidak mempunyai relasi yang cukup dari penilaian ke-dua tools tabel.
  • 27. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Metode Menentukan KRIs 4. Validation and trigger-level identification.  Langkah sebelumnya biasanya menggunakan ‘subjective judgment’ untuk meng- assess relasi antara the risk-event drivers dan the metrics. Untuk indicators dimana relasi antara ‘the risk-event drivers dan the metrics’ dapat dinyatakan secara wajar (dalam tataran operasional –self evident), maka validasi tidak perlu dilakukan.  Namun bila terdapat Metric baru (lihat langkah 3-modifikasi metric), maka diperlukan proses validasi untuk memastikan bahwa metric tersebut adalah KRIs.  Validasi, umumnya menggunakan data historis, bila tidak tersedia maka dapat dilakukan asumsi yang sesuai untuk menggambarkan korelasi antara ‘the risk-event drivers dan the metrics hasil modifikasi’ sehingga didapat trigger level identifikasi. (lihat contoh disamping)
  • 28. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Metode Menentukan KRIs 5. Dashboard design.  Sebagai bagian dalam penentuan KRIs yang layak dan efektif untuk memberikan gambaran perkembangan risiko, maka ‘dashboard’ merupakan bagian yang sangat penting bagi business managers, process owners, and senior management.  Dashboard adalah bagian dalam proses mamajemen risiko dan bermanfaat dalam ‘monthly business review’, dan meeting-meeting lainnya terkait pencapaian objective perusahaan.  Dashboard biasanya menggunakan gambar grafik dan tabel yang menunjukkan informasi yang tepat dan komprehensif terkait kondisi risiko perusahaan dan KRIs yang menjadi konsen manajemen.
  • 29. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Metode Menentukan KRIs 6. Control plan and escalation criteria.  Fungsi utama dari ‘Control plan’ adalah memastikan tersedianya kriteria eskalasi (‘escalation criteria and roles ‘) untuk intervensi terhadap KRIs yang telah disepakati. Sehingga, siapa-pun, dan kapan-pun dilakukan treatment terhadap KRIs yang berpengaruh terhadap Objective perusahaan tidak menimbulkan efek perubahan baik proses dan prosedur yang telah ditetapkan diawal.  Umumnya, ‘control plan’ berisi: the KRI metric, the measurement frequency, a description of the measurement system, goals, trigger levels, escalation criteria, dan the owner for the escalation criteria. (sebagaimana terlihat pada contoh tabel dibawah).
  • 30. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Contoh KRIs di Telkom – A case study Siap jual Eks cabutan Repair Potensi Eksisting Deployment Sales Churn Net Add & ARPU Qualitas produk kurang baik Layanan purna jual kurang baik Harga tidak competitif Usage Price Tariff Gimmick Tunggakan Aps Cabut Manajemen Omset Competitor Voice Data SMS Demand Pnetrasi
  • 31. Gap Assessment Company: PT. Telkom Indonesia, Tbk Risiko: Penurunan Revenue dari produk telkom Metric: Q# Dimension Assessment Question Low Value (1) Medium Value (3) High Value (5) Metric 1 2 3 4 5 6 1 Frekuensi Frekuensi munculnya kejadian -Tidak jelas -Sebulan sekali -Jelas -Seminggu sekali -Tidak jelas apakah berhubungan dengan potensial risiko -Jelas -Harian atau lebih kecil -Jelas berhubungan dengan potensial risiko 5 3 2 2 5 3 2 Trigger level Munculnya trigger level dan analytically sound Tidak ter-identifikasi Trigger level ter-identifikasi namun tidak dapat dianalisa Trigger level ter-identifikasi dan dapat dianalisa 3 1 2 1 3 1 3 Kriteria eskalasi Hubungan kriteria eskalasi dan trigger level Tidak ada kriteria eskalasi Ada kriteria eskalasi, namun tidak jelas penanggung jawab dan tidak ter- dokumentasi Jelas kriteria eskalasi, penanggung jawab, dan ter-dokumentasi 3 3 2 1 4 1 4 Leading/lag ging Leading atau Lagging Tidak jelas apakah berhubungan langsung dengan risiko Berhubungan dengan control dan root-cause, namun tidak cukup ‘leading’untuk menekan risiko Berhubungan dengan ‘major’ root-cause, dan dapat menekan risiko 5 3 2 1 5 1 5 Ownership Kejelasan penanggung-jawab Tidak jelas, dan biasanya Ad-hoc Jelas, namun sering berubah, dan tidak jelas job function Jelas, dan merupakan bagian dari job function 3 5 3 1 5 1 6 Historical data Data historis Data baru, dan tidak ada historical data Data historis ada, namun tidak dapat di-trace Data historis ada, dan dapat di-trace 5 5 5 3 5 1 7 Data Accuracy Keakuratan data Reliable, namun tidak dapat dipastikan ke- akuratannya. Proces data collection subjective Reliable, akurasi data tidak subjective (data objective), namun tingkat error data cukup tinggi Reliable, data historis ter- collect secara periodik. Tingkat kesalahan collect sangat rendah 3 5 3 4 5 1 Average Score (Q1 to Q7) 3.9 3.6 2.7 1.9 4.6 1.3 Masing-masing metric di-evaluasi menggunakan ke-tujuh dimensi diatas untuk identifikasi gap. Semakin tinggi skor, semakin baik untuk dijadikan KRIs. 1. Churn pelanggan 2. Sales produk 3. Price produk 4. Competitor behaviour 5. Usage 6. Customer life style Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Contoh KRIs di Telkom – A case study
  • 32. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Contoh KRIs di Telkom – A case study Design Metric Company: PT. Telkom Indonesia, Tbk Risiko: Penurunan Revenue dari produk telkom Date: Risk Advisor: Existing Potential KRIs Scoring Kriteria 0-No relationship 1-Weak relationship 3-Moderate relationship 9-Strong relationship Risk Event Drivers Weighting Churnpelanggan Salesproduk Priceproduk Competitor Behaviour Usage Customerlife style DriverRating Kualitas layanan produk tidak termonitor oleh perusahaan 40% 9 3 1 1 6 6 Y Perusahaan tidak menyediakan call-centre untuk pelanggan (after sales services) 20% 1 1 1 1 3 3 N Kegagalan komunikasi dengan pelanggan 20% 9 3 3 1 3 9 Y Keterlambatan deployment produk 10% 3 9 3 3 3 9 Y Teknologi usang 10% 3 6 6 3 3 9 Y Metric rating 100% 5.0 4.4 2.8 1.8 3.6 7.2 Design Metric ini digunakan untuk meng-assess hubungan antara masing-masing potensial KRIs dengan masing-masing risk event driver.
  • 33. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Contoh KRIs di Telkom – A case study Dengan demikian, berdasarkan Tabel ‘Gap Assessment’ dan ‘Design Matrix’, dapat ditentukan KRIs untuk Risiko “Penurunan Revenue dari produk Telkom” adalah: 1. Churn pelanggan 2. Sales produk 3. Customer life style Namun demikian, faktor ´Usage´ tidak dapat dikesampingkan karena mempunyai angka yang cukup tinggi di ´Design Matrix´ meskipun meragukan di ´Gap Assessment´. Oleh karenanya diperlukan improve metric dan proses validasi dengan melihat hubungan faktor tersebut dengan yang memiliki bobot tertinggi, yaitu tidak termonitornya kualitas layanan. Dari Regresi plot disamping terlihat bahwa faktor ´Usage´ mempunyai hubungan yang signifikan dengan ´Kualitas layanan yang tidak termonitor´ dengan demikian dapat disimpulkan bahwa´faktor ´Usage´ merupakan salah satu KRIs dari risiko dimaksud. 4. Usage
  • 34. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Contoh KRIs di Telkom Revenue Telkom User Usage Price Sales Churn LIS produktif LIS non produktif CoGS Price Cut Basis Gimmick Alprod Demand Sales team Quality Substitusi RFS Deployment Plan Jumlah Waktu Lokasi BW/Speed Access / Link CPE Fixed BB Mobile BB KRI Revenue produk (legacy) Telkom: 1. Sales Produk 2. Churn Pelanggan 3. Substitusi produk (Cust. Behavior) 4. Usage 5. Tekanan Price Cut
  • 35. Vision - Mision STRATEGIC OBJECTIVE Creating Superior Position by StrengtheningThe Legacy & Growing New Wave Businesses to Achieve 60% Of Industry Revenue in 2015 Corporate’ 10-Strategy Initiatives Significant Risks Notable Significant Risks Deployment Thru Risk Identification& Assessment Risk Relate to Performance Financial RiskStrategic Risk Operational Risk Business Growth Revenue Leakage Business Interruption Forex Interest Rate Liquidity Cost Eff. & Effect. Control Eff. & Effect .Co-Incident Indicators Causal Indicators Volume Indicators Key Risk Indicators Menentukan Key Risk Indicators-Cont‟ Telkom’s KRIs – Framework
  • 36. No. Type Risk Coincident indicators Causal indicators Control effectiveness indicators Volume indicators 1 Str-Business Growth, Products:  Legacy: Wireline, Wireless, Interconnection, Network, Others.  New wave: Data Comm., Internet, IT Services, IPTV, Content Services, VoIP, Others.  Number of Usage  Number of LIS  Price  Number of Product Readiness  Infrastructure Readiness  Bad Quality Product  Cust. Churn  Un-competitive Price  Late Deployment  Bad after sales Services  Competitor Behavior  Late technology adaptation  Cust. Satisfaction Index  Discount Tariff @ Product  Market Penetration  Revenue @ Product  ARPU @ Product  Micro Demand Survey @ Product 2 Op-Rev. Leakage  Customer Registration  Order Management – Activation  Facilities Management  De/Activation Failure  Incorrect configuration  Incorrect discounting rules applied  Incorrect debits in the pre-paid account/ platform  Dispute in outgoing invoice to interconnect partners  Inaccurate ‘in-service’ dates  Incorrect reporting of revenues  Incorrect customer data validation  Data billing inconsistent  Incorrect application of rates  Receivables  Usage Record Generation to Invoicing  Bad Debt 3 Op-Bus. Interruption  Natural Disaster  Network Failure  Security Discrepancies  Acts of GOD (Perils, Catastrophe)  Human Error  3rd party  Operational Excellence  Number of guard patrol  Security & Safety  Number of ‘Gamas’  Number of Customer complain Menentukan Key Risk Indicators-Cont‟ Telkom’s KRIs – Identification
  • 37.
  • 38. Lesson: One reason for the failure of response is that we often propose this from what we saw, instead of knowing it, understanding it deeply, convincing with our consciousness. This is a weakness of ours from creating a key indicator. ‘CEO-Leadership Meeting, 2010’
  • 39. • Net Add LIS Produktif • Refill Trendy • Price Cut Revenue Flexi 2011 Rp. …… T • Net Add LIS Produktif • Deployment Plan Green Field • Churn FBIP • Jumlah Klaim FBIP Revenue Wireline 2011 Rp. …….. T • Lisensi ~ Time Delivery • Access Readiness • Content Readiness • Ketersediaan CPE Vs Demand Revenue IPTV Rp. ……… M Risiko Business Growth Key Risk Indicator Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Contoh KRIs di Telkom
  • 40. Contoh Implementasi KRI Risiko Business Growth RISK KEY RISK INDICATOR VALUE ALERT LEVEL ALERT TRIGGER MONTH X 2011 WATCH LIST RED FLAG Business Growth Flexi Minutes of Usages (in Mn minutes) 1,096 1,900 to 1950 < 1,900 MoU Postpaid (in Mn minutes) 109 80 to 110 < 80 MoU Prepaid (in Mn minutes) 986 800 to 1000 < 800 LIS (000) 15,896 15,485 to 15,900 < 15,485 LIS Postpaid (000) 566 570 to 585 < 570 LIS Prepaid (000) 15, 330 14,195 to 15,340 < 14,195 LIS Churn (000) 30 35 to 38 > 38 LIS Churn Postpaid (000) 4 2 to 5 > 5 LIS Churn Prepaid (000) 29 25 to 30 > 30 SMS Unit (Mn Unit) 330 332 to 340 < 34 Menentukan Key Risk Indicators-Cont’
  • 41. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Contoh KRIs di Telkom
  • 42. Menentukan Key Risk Indicators-Cont’ Contoh KRIs di Telkom Business Growth Business Growth Early Warning SystemRISKS RISK LEVEL KEY RISK INDICATORs Business Growth Strategic Risks Financial Risks Operational Risks Market Risks Minutes of usage # LIS Current # LIS Churn Tariff FlexiFlexiFlexiFlexiSpeedy TLKM’ Products Data Ware-house TLKM’ Existing Applications TiBs TREMs TiCAREs External Info.Internal Sources PTA1 = f [KRI1,KRI2, …,KRIn] if, for instance f (x) = KRI1 x (KRI2 - KRI3) KRI1 KRI2 KRI3 S1 Appetite S1 S1 S1 S1 Dynamic MAP Indicators
  • 43. Key Risk Indicators TOPIK 4 Menentukan Ambang Batas KRIs
  • 44. Menentukan Ambang Batas KRIs  Ambang batas kadangkala dapat digambarkan dari risk exposure suatu risiko. Terminologi ambang batas, menunjukkan suatu ‘risk limit’ yang bertujuan untuk memonitor agar ‘risk exposure’ dari suatu KRIs yang telah ditentukan tidak menyimpang jauh dari target yang ditetapkan.  Oleh karenanya, dalam menentukan ambang batas KRIs, tidaklah tepat jika menggunakan data benchmark industri, namun dalam penentuannya haruslah mengacu pada data kondisi eksisting yang sebenarnya berdasarkan perhitungan risk tolerance untuk suatu risiko.  Salah satu fungsi dari adanya ambang batas adalah mengendalikan risk exposure agar selalu berada dalam koridor risk tolerance. Apabila terjadi kondisi dimana „risk exposure‟ mulai menyimpang dan melebihi target risk tolerance, maka manajemen harus segera mengambil tindakan.
  • 45. Menentukan Ambang Batas KRIs-Cont’ Menentukan ambang batas KRIs  Banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan ambang batas KRIs. Dalam manajemen risiko metode VaR (Value at Risk) sering digunakan sebagai basis dalam menentukan ambang batas suatu KRIs.  Value at Risk adalah suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan nilai risiko maksimum yang mungkin terjadi atas suatu asset atau portofolio pada tingkat kepercayaan tertentu (confidence level) dan dalam jangka waktu tertentu (time horizon). σ 1 Month VaR FrequencyValue Value Value Time Horizon -α Horizon 1 2 3 54 Set Target Cek Volatilitas data Set Periode Perkiraan Tentukan Metode Perkiraan Hitung Risiko VaR = Zα x σ x Exposure VaR = Value at Risk (Risiko Maksimum) Zα = variabel dari kurva normal sesuai tingkat keyakinan  = Standar Deviasi Exposure = obyek yang rentan terhadap risiko
  • 46. Menentukan Ambang Batas KRIs-Cont’ Contoh dalam penentuan ambang batas KRIs di telkom KRI Revenue Speedy 1.RFS & Deployment Plan • RFS : minimal 110 % dari target NAL • Deployment Plan : Add to RFS up to min. 110 % dari target NAL 2.Jumlah Gangguan • Time Recovery : …… jam • GAUL : …… ssl 3.Substitusi produk • Jumlah item Plus : ……… • Jumlah item minus : …….. 4.Produktivitas LIS • LIS Produktif Growth : ……. % • LIS Non Produktif Growth : …….. % 5.Tekanan Price Cut • Price gap dibanding kompetitor : ……… %
  • 47. Key Risk Indicators TOPIK 1 Alignment KRIs dan KPIs
  • 48. Alignment KRIs dan KPIs  Sebagimana disampaikan diawal, bahwa KRIs dan KPIs merupakan 2 (dua) hal yang berbeda, dimana KRIs adalah merupakan indikator (ukuran) risiko yang berdampak negatif, sedangkan KPIs adalah ukuran tingkat kesuksesan.  KPIs selalu berpatokan pada target dan milestone yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai objective perusahaan,  Sedangkan KRIs, berpatokan pada kejadian-kejadian (segala kemungkinan) yang berpengaruh pada objective berupa risiko atau peluang, yang apabila tidak diperhatikan/dimonitor dapat menyebabkan kegagalan perusahaan dalam mencapai objective.
  • 49. Alignment KRIs dan KPIs-Cont’ Alignment Process Dengan demikian, alignment antara KRIs dan KPIs sangat signifikan untuk dilakukan agar pencapaian objective dapat terlaksana. Proses Alignment KRIs dan KPIs: Identify risks Quantify risk Identify Actions required Monitor Performance Monitor Changes (internal/ external) Update objectives Agree Acceptable Risk levels Identify risk related Actions Agree Strategic objectives Risk Management Performance Management
  • 50. Advantages:  Aligning risk appetite and strategy—Management akan dapat menggunakan risk appetite dalam evaluasi strategi alternative, termasuk mekanismenya.  Enhancing risk response decisions—Menyediakan pilihan yang banyak dalam me-respon risiko : risk avoidance, reduction, sharing, and acceptance.  Reducing operational surprises and losses—Manajemen dapat meng- identifikasi kejadian yang berpotensi meningkatkan risiko dan sekaligus membangun response yang baik. Sehingga dapat mengurangi kejutan dan kerugian.  Identifying and managing multiple and cross-enterprise risks— Menyediakan dan memfasilitasi tersedianya effective response terhadap dampak yang interrelated, termasuk integrated responses terhadap multiple risks.  Seizing opportunities—Manajemen dapat meng-identifikasi dan sekaligus merubah/merespon setiap kejadian (events) menjadi peluang.  Improving deployment of capital—Dengan banyaknya informasi terkait risiko, manajemen dapat meng-alokasikan secara efektif sumber daya dan capital untuk meresponse risiko. Alignment KRIs dan KPIs-Cont’