Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan sikap individu terhadap risiko. Mengutip teori Bernoulli, utilitas tambahan dari uang akan menurun seiring bertambahnya kekayaan seseorang. Teori ini mendasari sikap penghindaran risiko. Von Neumann dan Morgenstern memperkenalkan konsep harapan utilitas untuk menilai risiko suatu tindakan. Prospect theory Kahneman dan Tversky menunjukkan penyimpangan dari rasionalitas dalam penilaian risiko. Pandangan terhad
Konsep diversifikasi seringkali diilustrasikan dengan perkataan “jangan menaruh telur pada satu keranjang “(don’t put your eggs in on basket). Karena jika keranjang tersebut jatuh, maka habislah telur kita. Pada intinya diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko. Pada makalah ini kita akan membicarakan aspek pengurangan risiko melalui diversifikasi. Pembicaraan dimulai dengan membicarakan karakteristik diversifikasi, bagaimana diversifikasi bisa mengurangi risiko. Kemudian dilanjutkan dengan membicarakan aspek lain, yaitu sinergi, yang perlu diperhatikan jika perusahaan melakukan diversifikasi produk.
Konsep diversifikasi seringkali diilustrasikan dengan perkataan “jangan menaruh telur pada satu keranjang “(don’t put your eggs in on basket). Karena jika keranjang tersebut jatuh, maka habislah telur kita. Pada intinya diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko. Pada makalah ini kita akan membicarakan aspek pengurangan risiko melalui diversifikasi. Pembicaraan dimulai dengan membicarakan karakteristik diversifikasi, bagaimana diversifikasi bisa mengurangi risiko. Kemudian dilanjutkan dengan membicarakan aspek lain, yaitu sinergi, yang perlu diperhatikan jika perusahaan melakukan diversifikasi produk.
Tugas Akhir - Resinta Puspa Diana - 4EA21resinta puspa
Persentasi mengenai mengapa kita harus peduli pada risiko dengan pembahasan apa yang dimaksud risiko?, bagaimana cara menghindari risiko, bagaimana mengukur risiko?, dan lain-lain sebaginya
Semoga Bermanfaat :)
Dibuat oleh : Kelompok 3
Nurlita Anggraeni dan Resinta Puspa Diana
Kelas : 4EA21 (Universitas Gunadarma)
Mata Kuliah : Manajemen Risiko
Judul Bab dan Materi : Bab 2- Mengapa Kita Harus Peduli Terhadap Risiko ?
Daftar Pustaka : :Prof. Johannes Supranto, M.A., APU dan Dr. Luqman Hakim, S.E., M.M. 2013. Pengambilan Risiko Secara Strategis Bagi Pengambilan Keputusan Bisnis. RajaGrafindo Persada. jakarta
KELOMPOK 3 - BAB 3 - MANAJEMEN RISIKO - APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO?
Tugas Akhir Manajemen Risiko
Nama: Nita Krisdiana
Kelas: 4EA21
NPM: 15216456
Tugas Akhir - Resinta Puspa Diana - 4EA21resinta puspa
Persentasi mengenai mengapa kita harus peduli pada risiko dengan pembahasan apa yang dimaksud risiko?, bagaimana cara menghindari risiko, bagaimana mengukur risiko?, dan lain-lain sebaginya
Semoga Bermanfaat :)
Dibuat oleh : Kelompok 3
Nurlita Anggraeni dan Resinta Puspa Diana
Kelas : 4EA21 (Universitas Gunadarma)
Mata Kuliah : Manajemen Risiko
Judul Bab dan Materi : Bab 2- Mengapa Kita Harus Peduli Terhadap Risiko ?
Daftar Pustaka : :Prof. Johannes Supranto, M.A., APU dan Dr. Luqman Hakim, S.E., M.M. 2013. Pengambilan Risiko Secara Strategis Bagi Pengambilan Keputusan Bisnis. RajaGrafindo Persada. jakarta
KELOMPOK 3 - BAB 3 - MANAJEMEN RISIKO - APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO?
Tugas Akhir Manajemen Risiko
Nama: Nita Krisdiana
Kelas: 4EA21
NPM: 15216456
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
MANAJEMEN RISIKO_4EA22_BAB 2_MENGAPA KITA PEDULI PADA RISIKO_KRISTINA APRILIANI
1. BAB 2
MENGAPA KITA PEDULI PADA RISIKO?
DISUSUN OLEH :
1. KRISTINA APRILIANI
2. ALDIANA PUTRI
2. PENDAHULUAN
1. Pencari/pengambil risiko (risk seeker/taker)
Mencirikan para pengambil keputusan yang lebih
menyukai risiko.
2. Netral terhadap risiko (risk neutral)
Mencirikan para pengambil keputusan yang berfokus pada pengembalian
yang diperkirakan dan mengabaikan penyebaran pengembalian.
3. Penghindar risiko (risk averter/avoider)
Mencirikan pada individu yang lebih menyukai untuk
menghindari atau meminimumkan risiko.
3. KEKEMBARAN RISIKO (THE DUALITY OF RISK)
Di dunia ini ada orang yang memang menyenangi risiko, tetapi ada juga yang
berusaha menghindarinya. Anehnya setiap orang yang berani mengambil risiko,
belum tentu akan berani untuk mengambil risiko yang lain.
4. SAYA KAYA, APAKAH SAYA
BAHAGIA,UTILITAS DAN KEKAYAAN
(UTILITY AND WEALTH)
Nichollas Bernoulli mempunyai 2 wawasan mengenai risiko pada saat sekarang
ini :
1. Orang tertentu bersedia untuk membayar lebih banyak dibandingkan
dengan orang lainnya, karena berbeda tingkatan penghindaran terhadap
risiko.
5. SAYA KAYA, APAKAH SAYA
BAHAGIA,UTILITAS DAN KEKAYAAN
(UTILITY AND WEALTH)
2. Utilitas tambahan dari uang yang diperoleh akan
menurun kalau orang bertambah kaya.
“Utilitas kekayaan marginal akan menurun ketika kekayaan mengalami kenaikan”
6. Diminishing constant and
increasing marginal utility
■ Kalau kita menerima pemahaman tentang menurunnya utilitas kekayaan
marginal maka akibatnyta utilitas seseorang akan mengalami penurunan lebih
dengan kerugian 1 juta dalam kekayaan daripada kenaikan utilitas dari hasil
penerimaan 1 juta. Dasar untuk penghindaran resiko, sebab seorang yang
rasional dengan ciri seperti ini akan menolak suatu taruhan (50% peluang
untuk memperoleh kemenangan 100 juta dan 50% peluang untuk menderita
kerugian juga sebesar 100 juta) sebab seorang tersebut akan menderita
kerugian kalau diukur dengan utilitas.
■ Kesimpulan bernoulli, beerdasarkan pandangan yang khusus ininpada
hubungan antara utilitas dan kekayaan ialah bahwa seseorang hanya akan
membayar 2 juta untuk mengambil bagian dalam usulan judi dalam st
petersbug paradox.
7. Matematika dan ekonomi:Von
Neumann dan Morgenstern
■ Mereka beragumentasi bahwa harapan utilitas untuk individu dapat ditegaskan
dalam hasil dan sekaligus besarnya nilai probabilitas untuk mencapai hasil
tersebut. Jadi seseorang akan memilih satu jenis judi dari sekian banyaknya
berdasarkan pada pemaksimuman harapan utilitas.
■ Pendek kata, harapan utilitas suatu jadi dengan hasil Rp 10 juta dan Rp 100 juta
dengan probabilitas yang sama sebesar = 0,5, bisa ditulis sebagai berikut :
■ E (u) - 0,5 (10) + 0,5 a(100), Eu)= expected utility
■ Rata-rata utilitas = 0,5(10) + 0,5 (100) 5+ 50 = 55
■ Memperluas pendekatan ini, kita dapat memperkirakan harapan uilitas setiap
lotere/judi, selama kita dapat menegaskan hasil potensialdan besarnya nilai
probabilitas untuk setiap lotere. Dalam kaitannya dengan manajemen risiko
Proporsi harapan utilitas telah memperbolehkan kita, tidak hanya
mengembangkan suatu teori bagaimana perorangan dan bisnis harus bertaruh
dengan risiko, akan tetapi juga menindaklanjutinya dengan mengukur hasil(pay
off) manajemen risiko
8. Kekecualian Judi (The
Gambling Exception)
• Penjelasan pertama : Sebagian kecil orang yang aneh yang berjudi dan tidak
bisa dikatakan rasional. Kelompok kecil yang mencintai risiko menurut
penjelasan, hanya akan menjadi kecil lintas waktu, karena keanggotaannya
merupakan bagian dari uang mereka.
• Penjelasan kedua : Seseorang/individu mungkin penghindar risiko untuk
beberapa segmen kekayaan, menjadi pencinta risiko pada segmen lainnya dan
kembali lagi menjadi penghindar risiko.
• Penjelasan ketiga : Kita tidak bisa membandingkan judi dengan perilaku pencari
kekayaan lainnya sebab seseorang menikmati judi berdasarkan alasanya sendiri
dan mereka akan menerima kerugian dalam kekayaan untuk kegembiraan yang
berasal dari pelemparan dadu.
• Penjelasan keempat : Penjelasan yang paling masuk akal didasarkan pada
perilaku yang biasa dilakukan seolah-olah secara rutin memperkirakan secara
berlebihan keterampilan mereka ketika memainkan permainan yang beresiko.
9. MENGUKUR PENGHINDARAN
RISIKO
(RISK AVERSION)
Dalam seksi ini, kita menguji berbagai cara untuk mengukur penghindaran
risiko, mulai dengan teknik penawaran yang masih efektif, dan
memerhatikan apa yang dipilih orang dan kemudian bergerak pada ukuran
yang lebih kompleks.
Dinyatakan dengan menggunakan ukuran Arrow – Pratt, ukuran
penghindaran risiko relatif bisa di tulisa sebagai berikut :
Dimana W = Tingkat kekayaan
µ’(W) = Turunan pertama utilitas sebagai fungsi kekayaan, merupakan
bersarnya perubahan utilitas kalau kekayaan naik 1 unit.
µ”(W) = Turunan kedua utilitas sebagai fungsi utilitas, merupakan
besarnya perubahan µ’(W) kalau kekayaan naik 1 unit.(utilitas yang sudah berubah,
mengalami perubahan lagi.)
Arrow – Pratt Relative Aversion = Wµ” (W)/µ’(W)
10. MENGUKUR PENGHINDARAN
RISIKO
(RISK AVERSION)
Untuk penghindaran risiko dari Arrow-Pratt mengukur perubahan dalam
utilitas untuk penghindaran risiko lokal daripada mengukur penghindaran
risiko global. Kritik terhadap ukuran penghindaran risiko mempunyai dua
alasan sbb :
1. Pengukuran penghindaran risiko bisa sangat bervariasi, untuk
individu yang sama, tergantung pada seberapa besar perubahan yang
terjadi pada kekayaan.
2. Ross beragumentasi bahwa aksiom penghindaran risiko dari
Arrow-Pratt dapat menghasilkan hasil yang bertentangan dengan
intuisi, khususnya ketika individu harus mengambil antara pilihan
dua risiko.
11. Koefisien Penghindaran
Risiko
■ Koefisien penghindaran risiko mewakili perluasan alamiah dari fungsi
utilitas yang telah dijelaskan . Koefisien penghindar risiko mengukur
seberapa banyak utilitas yang akan kita peroleh/terima kalau kita menambah
kekayaan atau utilitas yang hilang kalau kita mengurangi kekayaan.
■ Turunan pertama (the first derivative) dari fungsi utilitas dengan
simbol d u/dw atau u'= u dengan satu aksen memberikan ukuran ini,tetapi
harus spesifik/khusus bagi seseorang dan tidak mudah untuk melakukan
perbandingan lintas individu/perorangan yang berbeda fungsi utilitasnya
12. JAWABAN UTILITAS YANG
DIHARAPKAN
(EXPECTED UTILITY RESPONSES)
Dalam suatu contoh Machina mengusulkan bahwa
aksioma independen ditinggalkan dan (stockastic
dominance) dipergunakan untuk menurunkan yang dia
sebut fungsi (local expected utility).
Secara intuitif,dia mengasumsikan bahwa seseorang
menjadi lebih baik penghindar risiko ketika prospek
menjadi lebih baik, yang mempuyai konsekuensi untuk
bagaimana kita memilih antara hal hal yang berisiko.
13. ProspectTheory
■ Kahnernan dan Tversky mengajukan suatu tantangan yang lebih frontal terhadap teori
utilitas yang diharapkan. 10 contoh psikologi mereka berdua membawa suatu kesanggupan
merasakan ("sensibility") yang berbeda terhadap argumen yang berdasarkan teori mereka,
yang mereka sebut "prospect theory" pada beberapa deviasi/penyimpangandari rasionalitas
yang terobservasi dengan baik, termasuk beberapa hal berikut.
1. "Framing" 5. "Loss aversion"
2. "Nonlinear preference“
3. "Risk aversion and risk seeking“
4. "Source"
14. Konsekuensi Pandangan
Pada Risiko
■ Pandangan kita tentang risiko mempunyai konsekuensi untuk bagaimana dan
ke mana kita melakukan investasi. Kenyataannya, penghindaran risiko kita
melakukan investasi. Kenyataannya, penghindaran
risiko investor memengaruhi setiap aspek desain/rancangan portofolio
(portfolio)
■ 1. Alokasi aset ("asset allocation")
2. Pilihan aset ("asset selection")
3. Evaluasi kinerja (Performance evaluation)
15. Keuangan Korporasi
(Corporate Finance)
1. Keputusan investasi (Investment decision)
2. Keputusan keuangan (Financial decision)
3. Keputusan Dividen (Dividend decision)
16. KESIMPULAN
■ Sebagai manusia, kita telah memutuskan tentang risiko dan konsekuensinya. Pada satu
pihak, kita secara aktif mencari risiko didalam beberapa pencarian/pengejaran ("pursuits")
kita, beberapa tanpa ganjaran, dan di pihak lain, kita menyatakan ketidaksenangan terhadap
risiko, ketika kita dipaksa untuk membuat pilihan. Ini merupakan
kekembaran risiko (duality of risk) yang membuat risiko menjadi suatu tantangan yang
menarik, dalam bab ini, kita mempertimbangkan alat dasar yang dikemukakan oleh para ahli
ekonomi berkenaan dengan risiko.
■ Kita mulai dengan perbedaan Bernoulli antara harga dan utilitas bagaimana utilitas
taruhan akan berbeda untuk setiap orang ("be person specific", setiap orang mempunyai
utilitas sendiri-sendiri). Taruhan yang sama bisa ditolak oleh seseorang karena dianggap
sebagai "unfair", akan tetapi diterima oleh orang lainnya, karena orang-orang tersebut
berbeda fungsi utilitasnya.
17. REFERENSI
■ Johannes, Supranto, dan Lugman Hakim. 2013. Pengambilan Risiko
■ Secara Strategis Bagi Pengambil Keputusan Bisnis. Jakarta: PT
■ RAJAGRAFINDO PERSADA.