1. Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko
(Risk Adjusted Value)
by : Kelompok 2
1. Adam Ismail 10216083
2. Indah Ayu Purnamasari 13216485
Kelas : 4EA21
BAGIAN 2 PERTEMUAN 5
2. Pendahuluan
Dua pendekatan pertama didasarkan pada
valuasi arus dana yang didiskonto
(discount cash flow valuation).
Pendekatan yang ketiga melakukan “ a
post – valuation adjustment” pada nilai
yang diperoleh untuk suatu aset.
Pada pendekatan keempat/terakhir, kita
menyesuaikan risiko dengan
mengobservasi.
Di dalam bab ini kita akan
mempertimbangkan empat cara di
mana kita bisa membuat
penyesuaian terhadap risiko.
2
3. Pendekatan Arus Kas Yang Didiskonto
(Discounted Cash Flow Approaches)
Jadi, “the value of a default free
government bond” merupakan nilai
sekarang dari “the coupons on the bond”
didiskontokan pada suku bunga yang
bebas risiko (discounted at a riskless rate).
Di dalam valuasi arus kas yang
didiskontokan, nilai setiap aset bisa
ditulis sebagai nilai sekarang dari
arus kas yang diharapkan pada aset
itu.
3
4. “The DCF Value of
An Asset”
Kita membeli hampir sebagian besar aset, sebab
kita mengharapkan aset-aset tersebut
menghasilkan arus kas untuk kita di waktu yang
akan datang. Di dalam valuasi arus kas yang
didiskontokan, kita mulai dengan suatu proposisi
yang sederhana.
4
5. “Risk – Adjusted Discount Rate”
Dimana kita menggunakan “Higher
discount rate to discount cash flows when
valuing riskier assets and we use lower
discount rate when valuing safer assets” .
Dari dua pendekatan untuk
penyesuaian terhadap risiko di
dalam valuasi arus kas, hal yang
paling umum ialah “the risk-
adjusted discount rate approach”
5
6. “Risk And Return Models”
Expect return = risk-free rate * market
beta * equity risk premium. Ada dua
masukan bahwa semua aset “have in
common in risk-and return models”.
Ketika kita membahas: bagaimana
kita mengukur risiko, di Bab 4, kita
mengkaji perkembangan risiko dan
model imbal hasil di dalam
ekonomi dan “finance”.
6
7. Model Proxy
Model proxy telah mengembangkan suatu
analisis khususnya yang berfokus pada
penilaian perusahaan.
Di dalam Bab 4, kita mengkaji
beberapa variabel yang mempunyai
karakteristik saham yang bersejarah
yang telah menerima imbal hasil
yang tinggi; “small market
capitalization and low price to book
ratio’s”, merupakan dua variabel
yang terlalu diingat.
7
8. Untuk aset yang diperdagangkan di pasar, kita bisa
menggunakan pendekatan ketiga untuk memperkirakan
suku bungan diskonto (discount rate).
8
Tingkat Bunga
Diskonto yang Tersirat
(Implied Discount
Rate)
9. “General Issue”
Meskipun penggunaan risk adjusted discount rate di
dalam menghitung nilai tersebar di keduanya, “business
valuation and capital budgeting”, ada sejumlah isu yang
tak terpecahkan atau “overlocked issues in their usage”.
9
10. “Certainty – Equivalent Cash
Flows”
Meskipun kebanyakan analisis menyesuaikan
suku bunga diskonto untuk risiko dalam valuasi
DCF, beberapa dari mereka lebih suka
menyesuaikan arus kas yang diharapkan untuk
risiko.
10
12. “Utility Models : Bernoulli
Revisted”
Kebiasaan menggunakan model utilitas untuk
memperkirakan kesetaraan kepastian ialah bahwa
kesetaraan kepastian suatu harus kas yang diharapkan
positif bisa negatif.
13. “Risk And Return Models”
Suatu pendekatan yang lebih umum untuk
menyesuaikan arus kas terhadap ketidak
pastian ialah memotong rambut (to hair
cut) arus kas yang tidak pasti secara
subjektip.
Suatu pendekatan yang lebih praktis
untuk mengubah arus kas yang
tidak pasti menjadi kesetaraan
kepastian yang ditawarkan dengan
“risk and returns models”
13
14. “Risk – Adjusted Discount Rate or
Certainty – Equivalent Cash Flow”
Akan tetapi hasil yang diperoleh berbeda ,
dan kalau memang begitu , mana yang
lebih akurat (mendekati kebenaran).
Menyesuaikan suku bunga diskonto
untuk risiko atau mengganti arus
kas yang diharapkan tidak pasti
dengan kesetaraan kepastian
merupakan pendekatan alternatif
untuk menyesuaikan dengan risiko,
14
15. “Hybrid Models”
Suku bunga diskonto yang disesuaikan risiko
dan kesetaraan kepastian, mempunyai kebaikan
dan kelemahan.
16. DFC Risk Adjustment : Pluses
and Minuses
Biaya yang berkaitan dengan letting risk
and return models carry the burden of
capturing the consequences of risk.
Dalam kenyataannya risk and return
models membuat asumsi tentang
bagaimana keduanya yaitu pasar dan
investor berlaku “that are odd with actual
behavior”
Alasan penyesuaian terhadap risiko
sering dilakukan dalam suatu
kerangka kerja arus kas yang
didiskontokan. Ketika penyesuaian
melalui a risk and return model,
apakah itu CAPM, the arbitrage
pricing model atau a multifactor
model, pengaruhnya transparan dan
jelas terlihat pada valuasi.
16
17. Post-Valuation
Risk Adjustment
Praktik yang paling umum dengan “Post
valuation adjustments” ialah bagi analis untuk
menangkap beberapa risiko yang mereka
persepsikan di dalam suku bunga diskonto yang
disesuaikan terhadap risiko dan berkenaan dengan
risiko lainnya di dalam "the post-valuation phase"
sebagai diskonto atau premi.
17
18. Rationale for Post-Valuation
Adjustment
Alasan menerapkan post-valuation
premium adalah premi biasanya
motivated by the concern dimana arus
dana yang diharapkan tidak bisa
menyeluruh menangkap the potential for
large pay off in some investment.
Seorang analis percaya bahwa arus kas
merefleksikan sinergi ini akan
menambah premi untuknya pada nilai
yang diperkirakan
Post-valuation risk discount
mencerminkan kepercayaan
pada sebagian analis yang
conventional risk and return
models shortchange atau
bahkan mengabaikan apa
yang mereka lihat sebagai
risiko yang signifikan.
18
20. IIIiquidity Discount
20
.
Aset yang dapat
dilikuidasi dengan tanpa
biaya “Treasurry bills”.
Aset yang memerlukan
biaya besar seperti stock in
a lightly traded over the
counter stock or real
estate.
Kebutuhan untuk likuidasi timbul
tidak hanya karena pandangan pada
aset berubah menurut waktu, tetapi
membutuhkan uang tunai dari
likuidasi untuk memenuhi segala
kemungkinan lainnya.
02
01
03
Melakukan investasi
dalam suatu aset
umumnya melindungi
the option liquidate
that investment if you
need to.
21. Measuring llliquidity
21
Biaya merupakan
"spread" antara harga
yang dapat dibeli suatu
aset dan harga yang
dapat dijual suatu aset
yang sama dalam
waktu yang bersamaan
Biaya merupakan "prices
impact" dimana seorang
investor
memperdagangkan aset,
mendorong harga menaik
ke atas ketika membeli
aset dan mendorong ke
bawah selama melakukan
penjualan
Ketika memperdagangkan setiap aset, ada 3 hal yang mempengaruhi
trading costs:
01
Biaya yang diusulkan
oleh Jack Treynor
dalam artikelnya
tentang biaya transaksi
merupakan opportunity
cost yang berkaitan
dengan waiting to
trade.
02 03
22. Theoritical Backing for an
llliquidity Discount
Jika investor mencoba menentukan seberapa besar harus membayar suatu aset maka harus
mempertimbangkan :
Arus kas yang dihasilkan oleh aset dan berapa berisiko arus kas ini sampai pada perkiraan
nilai intrinsik.
Biaya yang dikeluarkan untuk menjual aset.
Amihud dan Mendelson tahun 1986 menganjurkan bahwa harga dari suatu aset termasuk nilai
sekarang dari biaya yang berkaitan dengan biaya transaksi yang diharapkan di waktu yang akan
datang.
23. Empirical Evidence That
llliquidity Matters
Bukti kelaziman (the prevalence) dan biaya illiquidity akan
menyebar ke sejumlah kelas aset.
Bond market, ada perbedaan di dalam illiquidity lintas bond
issued oleh entitas yang berbeda dan lintas bond issued oleh
entitas yang sama.
Publicly traded stocks, bahwa biaya yang terkait dengan
perdagangan ekuitas lebih besar dari biaya yang terkait dengan
perdagangan treasury bonds or bills.
23
24. Empirical Evidence That
llliquidity Matters
Restricted Stocks, bukti tentang illiquidity discount datang
dari pengujian restricted stocks yang dikeluarkan untuk publik
oleh perusahaan dagang. Restricted Securities ialah surat
berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan dagang untuk
publik/umum, tidak tercatat dengan SEC dan dijual melalui
penempatan swasta ke para investor dibawah SEC Rule 144.
Private Equity, sering menyediakan modal kepada bisnis
swasta sebagai pertukaran untuk a share of ownership in these
businesses. 24
25. Praktik baku dibanyak valuasi perusahaan swasta ialah menggunakan a fixed
illiquidity discount untuk semua perusahaan atau mempunyai jarak untuk
diskonto, dengan mempertimbangkan subjektif jarak dari analis menentukan
dimana di dalam jarak, suatu diskonto perusahaan tertentu akan berada.
25
Diskonto "IIIiquidity"
dalam Praktik
(llliquidity Discount
in Practice)
26. Diskonto "illiquidity" merupakan contoh "post-
valuation" yang paling umum, risiko lainnya
menunjukkan sebagai penyesuaian "post-
valuation".
Contoh : analysts valuing companies that are
subject to regulation kadang mendiskonto nilai
untuk perubahan aturan di waktu yang akan
datang yang tidak pasti dan perusahan yang
mempunyai exposure in law suits for adverse
judgments on these cases. Dalam praktik
diskonto-diskonto cenderung menjadi
subjektif dan mencerminkan penghindaran
risiko secara menyeluruh analis dan persepsi
tentang besarnya risiko.
26
Diskonto Lainnya
27. Risiko Yang Menguntungkan
(Upside Risks)
Analis mencoba menangkap risiko yang merugikan
(downside risk) yang missed by the discount rate in a
post valuation discount, mencoba untuk membawa
kedalam hal yang menguntungkan secara substansial
yang tidak secara penuh disatukan ke dalam valuasi
sebagai premi.
27
28. Premi Kontrol (Control Premium)
28
Premi adalah nilai untuk mengontrol suatu perusahaan diturunkan
dari kenyataan bahwa anda percaya bahwa anda atau siapa saja akan
mengoperasikan perusahaan secara berbeda dari cara bagaimana
perusahaan dioperasikan sekarang ini.
Ketika menjalankan suatu bisnis. Harus memiliki asumsi secara
implisit dan eksplisit tentang dua hal yaitu siapa yang menjalankan
bisnis dan bagaimana cara menjalankannya.
29. Premi Sinergi
(Synergy Premium)
Sinergi merupakan nilai tambahan
yang diperoleh dengan
mengkombinasikan dua perusahaan,
menciptakan peluang yang tak
mungkin akan tersedia untuk
perusahaan-perusahaan ini yang
beroperasi secara bebas satu sama
lain.
29
30. The Dangers Post Valuation
Adjustment
30
.
02
01
03
Risiko dengan mudah
dihitung dua kali jika
analis membawa
kepeduliannya tentang
risiko ke dalam estimasi
atau perkiraan suku
bunga diskonto dan arus
kas
Besarnya diskonto dan
premi didasarkan pada bukti
yang dipertanyakan.
Penyesuaian suatu nilai
perkiraan dengan premi
dan diskonto membuka
pintu analis membawa
bias mereka ke dalam
angka.
31. Dalam praktiknya, valuasi didasarkan pada valuasi relatif yaitu nilai
kebanyakan aset diperkirakan dengan melihat pada bagaimana "the
market prices similar on comparable assets"
31
Pendekatan
Valuasi Relatif
32. Dasar Untuk Pendekatan
(Basic for Approach)
Penerapan langsung dari valuasi relatif yang paling sederhana dan
paling banyak ialah dengan aset sebenernya, dimana mudah untuk
menemukan aset yang mirip bahkan yang sama.
33. Penyesuaian Terhadap Risiko
(Risk Adjustment)
Perbandingan sektor, analis menilai suatu perusahaan perangkat lunak akan
membandingkan dengan perusahaan perangkat lunak lainnya dan tidak
membuat penyesuaian terhadap risiko.
Market Capitalization or Size, analis membandingkan perusahaan dengan
perusahaan yang secara kasar sama besarnya.
Perbandingan berdasarkan risiko, Suatu pendekatan yang menambah suatu
lapisan atau keruwetan pada valuasi relatif ialah menghitung rasio suatu nilai
atau imbal hasil suatu ukuran rasio.
Pengontrolan secara statistik, Dapat mengontrol risiko dalam suatu valuasi
relatif secara statistik 33
34. DCF Versus Relative Valuation
Sifat dari penyesuaian terhadap risiko dalam valuasi arus kas yang
didiskontokan membuat lebih banyak waktu dan informasi yang
intensif, memerlukan lebih banyak data dan mengambil waktu yang
lebih lama untuk menyesuaikan suku bunga diskonto daripada
membandingkan a software company’s PE to the average for the
software sector.
Di dalam valuasi relative tergantung pada kebenaran pasar, paling
tidak pada rata-rata, untuk penyesuaian pada risiko bekerja.
34
35. Praktik Penyesuaian Pada Risiko
(The Practice of Risk Adjustment)
Empat cara penyesuaian untuk risiko :
1. Menggunakan suatu suku bunga yang lebih tinggi
untuk aset yang berisiko.
2. Mengurangi arus kas yang diharapkan tidak pasti.
3. Menerapkan suatu diskonto pada nilai yang
diperkirakan.
4. Melihat pada bagaimana pasar menentukan harga aset
yang berisiko mirip.
35
36. KESIMPULAN
36
Dapat memperkirakan a risk adjusted discount rate,
relying if need be on a risk-and return model yang
mengukur risiko dan mengubahnya ke dalam suatu
premi berisiko
Dapat mendiskonto arus kas yang diharapkan tidak
pasti, mencerminkan ketidakpastian kalau premi
yang berisiko, dihitung dalam a risk and return
model, nilai yang diperoleh akan sama dengan suku
bunga yang disesuaikan terhadap risiko
Dapat mendiskontokan nilai suatu aset yang
diharapkan untuk risiko yanh dipercaya belum
digabung ke dalam suku bunga diskonto atau arus
kas.
37. REFERENSI
Prof. Johannes Supranto dan Dr. Luqman Hakim. (2013). Pengambilan
Risiko Secara Strategis (Bagi Pengambil Keputusan Bisnis). Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.