Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang penentuan profil risiko suatu bisnis dan teknik-teknik lindung nilai (hedging) termasuk forward, future, swap, dan asuransi untuk memitigasi risiko;
(2) Langkah-langkah dalam penentuan profil risiko meliputi membuat daftar risiko, mengkategorikan risiko, dan mengukur eksposur terhadap setiap risiko;
(3) Beberapa
1) Risiko Dan Kondisi Ketidak pastian
Risiko muncul karena adanya kondisi ketidakpastian. Praktis kita menghadapi banyak ketidakpastian di dunia ini. Sebagai contoh hari ini bisa hujan, bisa juga tidak hujan. Investasi kita bisa mendatangkan keuntungan (harga naik), bisa juga menyebabkan kerugian (harga turun). Ketidakpastian tersebut menyebabkan munculnya risiko. Ketidakpastian itu sendiri ada banyak tingkatnya.
2) Tipe-tipe Risiko Dan Manajemen Risiko
Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Salah satu cara mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko.
• Risiko murni (pure risks) adalah risiko di mana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Jadi kita membicarakan potensi kerugian untuk risiko tipe ini. Beberapa contoh risiko tipe ini adalah risiko kecelakaan, kebakaran, dan semacamnya.
• Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian.
3) Elemen Manajemen Risiko
Salah satu hal penting dikerjakan untuk mempersiapkan manajemen risiko adalah menyiapkan prasarana yang mendukung manajemen risiko, yang meliputi perangkat lunak dan keras.
Prasarana lunak
Ada beberapa isu yang berkaitan dengan penyiapan prasarana lunak untuk manajemen risiko yaitu : (1) mengembangkan budaya sadar risiko untuk anggota organisasi, (2) Dukungan manajemen.
Prasarana keras.
Di samping prasarana lunak, prasarana keras juga perlu disiapkan. Contoh prasarana keras adalah ruangan perkantoran, computer, dan prasarana fisik lainnya. Prasarana fisik tersebut perlu disiapkan agar pekerjaan manajemen risiko berjalan sebagaimana mestinya.
Bank syariah sebagai sebuah entitas bisnis, dalam kegiatan usahanya bank khususnya bank syariah menghadapi risiko-risiko yang memiliki potensi mendatangkan kerugian. Risiko yang dikelola dengan tepat dapat memberikan manfaat kepada bank dalam menghasilkan laba.
1) Risiko Dan Kondisi Ketidak pastian
Risiko muncul karena adanya kondisi ketidakpastian. Praktis kita menghadapi banyak ketidakpastian di dunia ini. Sebagai contoh hari ini bisa hujan, bisa juga tidak hujan. Investasi kita bisa mendatangkan keuntungan (harga naik), bisa juga menyebabkan kerugian (harga turun). Ketidakpastian tersebut menyebabkan munculnya risiko. Ketidakpastian itu sendiri ada banyak tingkatnya.
2) Tipe-tipe Risiko Dan Manajemen Risiko
Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Salah satu cara mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko.
• Risiko murni (pure risks) adalah risiko di mana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Jadi kita membicarakan potensi kerugian untuk risiko tipe ini. Beberapa contoh risiko tipe ini adalah risiko kecelakaan, kebakaran, dan semacamnya.
• Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian.
3) Elemen Manajemen Risiko
Salah satu hal penting dikerjakan untuk mempersiapkan manajemen risiko adalah menyiapkan prasarana yang mendukung manajemen risiko, yang meliputi perangkat lunak dan keras.
Prasarana lunak
Ada beberapa isu yang berkaitan dengan penyiapan prasarana lunak untuk manajemen risiko yaitu : (1) mengembangkan budaya sadar risiko untuk anggota organisasi, (2) Dukungan manajemen.
Prasarana keras.
Di samping prasarana lunak, prasarana keras juga perlu disiapkan. Contoh prasarana keras adalah ruangan perkantoran, computer, dan prasarana fisik lainnya. Prasarana fisik tersebut perlu disiapkan agar pekerjaan manajemen risiko berjalan sebagaimana mestinya.
Bank syariah sebagai sebuah entitas bisnis, dalam kegiatan usahanya bank khususnya bank syariah menghadapi risiko-risiko yang memiliki potensi mendatangkan kerugian. Risiko yang dikelola dengan tepat dapat memberikan manfaat kepada bank dalam menghasilkan laba.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Anggota Kelompok 1:
• Jihan Anastasia
• Lestari
• Lulu Alfiyah
4EA21
Mata kuliah: Manajemen Risiko
3. PROFILRISIKO ( RISKPROFILE)
Di dalam seksi ini, kita mengkaji proses untuk
mengembangkan suatu profil risiko untuk suatu bisnis
dan mempertimbangkan kesukaran tersembunyi (pit
fall) yang potensial.
4. Membuat Daftar Risiko
Mengkategorikan Risiko
Measure Exposure to
Each Risk
Menganalisis Risiko
Langkah – langkah dalam Penentuan Profil Risiko
Membuat Daftar Risiko
Buat daftar risiko dari semua sumber dan tanpa pertimbangan
pada jenis risiko.
Mengkategorikan Risiko
Pada umumnya kita mengkategorikan risiko berdasarkan
kriteria-kriteria berikut :
• Risiko Pasar lawan Risiko Pasar Spesifik (Market versus
firm-specific risk)
• Operating versus Financial Risk
• Continous Risks versus Event Risk
• Catastrophic Risk versus Smaller Risk
01
02
5. Membuat Daftar Risiko
Mengkategorikan Risiko
Measure Exposure to
Each Risk
Menganalisis Risiko
Langkah – langkah dalam Penentuan Profil Risiko
Measure Exposure to Each Risk
Pertama-tama kita harus memutuskan “what it is that risk effects”.
Pada tingkat yang sederhana, mengukurnya dengan cara
pendapatan perusahaan. Pada tingkat yang lebih luas kita dapat
menangkap “the risk exposure” dengan jelas mengkaji bagaimana
nilai suatu perusahaan berubah sebagai suatu konsekuensi
• Earning versus Value Risk Exposure
• Measuring Risk Exposure ( Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif )
Menganalisis Risiko
Mengkaji alternatif yang tersedia untuk mengelola setiap jenis
risiko dan kepakaran yang dibawa perusahaan yang berurusan
dengan risiko.
03
04
6. MELINDUNGI ATAU TIDAK MELINDUNGI
Suatu pertanyaan kunci dan mendasar yang harus kita jawab adalah
mana dari risiko-risiko ini yang perlu dilindungi. Dan mana yang harus
kita lepas agar diambil alih oleh pesaing dan mana pula risiko yamg
harus dieksploitasi.
Biaya
Memberikan
Rambu - rambu
Biaya Ekplisit
(Eksplist Cost)
Biaya Implisit
(Implisit Cost)
The Benefit
of Hedging
Tax Benefit
7. Keputusan Investasi yang Lebih Baik
Ada 2 masalah
yang
mempengaruhi
keputusan
investasi
Managerial Risk
Aversion
Capital Market
Frictions
8. Tahun 1991 Mian melakukan studi terhadap laporan
tahunan dari 3022 perusahaan dan menemukan bahwa
771 perusahaan melakukan beberapa perlindungan
“during the course of the year”. Dia menyimpulkan
bahwa perusahaan yang lebih besar kemungkinan besar
melakukan perlindungan daripada perusahaan kecil.
Siapa Memberikan Rambu - rambu
(Who Hedge) ?
9. “What Risks Are Most Commonly Hedge” ?
01
Survei secara konsisten
menunjukkan bahwa
perusahaan amerika yang
paling luas tetapi juga risiko
kurs mata uang. Fenomena
ini disebabkan 3 alasan :
• ada dimana – mana
• akan mempengaruhi
pendapatan
• mudah untuk melindungi
Resiko
Kurs Mata
Uang
02
Risiko
Harga
Komoditas
Meskipun lebih banyak
perusahaan- perusahaan yang
melakukan perlindungan
melawan risiko mata uang
dari pada risiko komoditas,
sebagian besar presentase
perusahaan yang di “
ekspose” ke risiko pasar
komoditas benar-benar
melindungi risiko
10. Apakah Pemberian Rambu – rambu
Meningkatkan Nilai (Does Hedging
Increase Value) ?
Secara ringkas manfaat pemberian
perlindungan dikatakan paling baik kabur
atau tidak jelas alias jelek.
11. ALTERNATIF TEKNIKPEMBERIAN RAMBU - RAMBU PADARISIKO
(ALTERNATIVETECHNIQUEFORHEDGINGRISK)
Pilihan Investasi (Investment Choices)
Financing Choices
Perusahaan bisa memengaruhi seluruh eksposur risiko mereka memalui pilihan
keuangan mereka. Perusahaan yang mencari untuk mengoptimumkan pilihan
keunagn mereka, maka dari itu harus “match” antara karakteristik utang dengan aset
yang didanai dengan utang.
Insurance
Salah satu cara untuk melindungi risiko ialah
membeli asuransi untuk menutupi kejadian
berisiko yang khusus. Namun asuransi tidak
menghilangkan risiko. Asuransi menggeser risiko
dari perusahaan (pembeli asuransi) ke perusahaan
asuransi.
Derivative
Penggunaan derivative hanya terbatas pada
beberapa perusahaan dan dengan biaya
yang tinggi, oleh karena itu sifatnya
“customized” untuk setiap pengguna
(maksudnya dilayani satu-persatu).
12. ALTERNATIF TEKNIKPEMBERIAN RAMBU - RAMBU PADARISIKO
(ALTERNATIVETECHNIQUEFORHEDGINGRISK)
Future and Forwards
Perbedaan antara future contracts dan forward contracts
• Future contracts diperdagangkan melalui pertukaran (exchange), sedangkan Forward
contracts tidak melaui pertukaran
• Future contracts memerlukan kedua belah pihak (pembeli dan penjual) untuk
membicarakan perbedaan pada suatu harian
• Future contracts dijual/dibeli, kedua belah pihak diwajibkan untuk menaruh suatu
persentase harga kontrak sebagai suatu “margin”
Options
Options berbeda dengan future and forwards
contracts di dalam profil “payoff”nya, yang
membatasi kerugian kepada pembeli pada harga
yang dibayarkan untuk “options”.
Swaps
Di dalam bentuk yang sederhana, “titled
a plain vanilla swap”, kita menwarkan “to
swap” suatu set arus kas lainnya dari
mulai pasar yang setara (equivalent)
pada waktu terjadi “swap”.
13. Picking the Right Hedging Tool
• Forward contracts
• Future contracts
• Self-insurance atau Third party insurance