SlideShare a Scribd company logo
SAP - 5
Digital Etnografi
Kelompok 6
Ratih Mustikoningsih 1606916604
Fransiska Larasati 1606916094
Ardelia K. Putri 1606886652
CASE 1
Researching Radio and Textured
Soundscapes in Domestic
Spaces Through Ethnographic Immersion
Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami apakah kesamaan beberapa praktik dan makna
terkait dengan suara radio dapat bertahan di era lingkungan
domestik (dimana teknologi diintegrasikan dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat/ penyesuain masyarakat terhadap teknologi) digital
saat ini.
1. Untuk meneliti suara dalam radio memiliki tekstur sehingga dapat
dipertimbangkan bagaimana pengaruhnya dan manusia yang
terpengaruh di dalamnya.
Pendekatan Digital Etnografi
a. Multiplicity:
Dalam melakukan penelitian ini peneliti memaki empat metode yaitu:
● Participant observation: selama 18 bulan Tacchi (peneliti) menghadiri acara dan pertemuan di
mana para Pendengar dan produser (Radio Station) berkumpul di Inggris, peneliti juga ikut
langsung mendengarkan radio dan peneliti salah satunya menghabiskan waktu dirumah
partisipan (group single parent) untuk melakukan wawancara mendalam.
● In-depth interviews: Mengunjungi rumah orang-orang dan melakukan interview dengan mereka.
● Media diaries
● Creating visual diagrams of sounds in domestic spaces (sound mapping): menggambar diagram
ruang itu dan mendiskusikan dan mencatat suara kunci yang dibicarakan para peserta - baik
suara yang dihasilkan melalui media di rumah dan suara eksternal
Pendekatan Digital Etnografi
b. Non digital centric-ness
Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya menggunakan alat digital namun juga melakukan wawancara secara langsung.
c. Openness
Mengikuti rangkaian pendekatan budaya, Tacchi menggabungkan produksi radio yaitu juga mencari tahu bagaimana
perusahaan radio dan stasiun radio meneliti dan memahami audiens; dan bagaimana mereka berhubungan dengan dan
memahami pendengarnya.
d. Unorthodox
Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan metode yang tidak biasa dilakukan yaitu menggunakan visual diagrams of sounds atau (sound
mapping) yaitu teknik yang paling jelas yang digunakan Tacchi untuk memikirkan suara sebagai pembentuk budaya.
e. Reflektifitas
Pendekatan etnografi menyebabkan Tacchi memahami suara radio dan suara domestik sebagai penting untuk pembentukan
dan pemeliharaan keseimbangan afektif (atau keseimbangan emosional).
Pendekatan Sensory Experience
Phenomenological theories:
Seorang peserta penelitian di akhir tahun 2000 merasa bahwa orang-orang sekarang lebih sedikit mendengarkan 'radio'
karena mereka memiliki lebih banyak pilihan dengan Internet, menyediakan audio berdasarkan lokasi, genre-based atau
disesuaikan sesuai permintaan pendengar.
Neurological theories:
Dalam hal ini peneliti memaparkan bahwa suara radio bukan merupakan sesuatu yang dapat dirasakan secara 5 sense
dengan keseluruhan, namun sebagai sebagai manusia dapat merasakan bahwa suara yang ditimbulkan dari radio dapat
menciptakan dan membangun emosional seseorang. oleh karena itu peneliti dalam penelitian etnografi ini berpendapat
bahwa suara radio berkontribusi pada penciptaan dan pemeliharaan lingkungan domestik (dimana teknologi diintegrasikan
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat/ penyesuain masyarakat terhadap teknologi). Hasil penelitian Tacchi
menunjukkan bahwa suara radio menarik karena memungkinkan untuk momen 'keheningan sosial' (Tacchi, 1998), yaitu,
menghalangi aspek sosialitas dan dunia sosial melalui mendengarkan radio.
Practice
Dari penelitian ini peneliti melakukan berbagai pendekatan digital etnografi untuk melihat
perubahan sosial serta budaya yang ditimbulkan akibat dari perkembangan teknologi. praktik
tersebut mempelajari korelasi perubahan yang terjadi dengan berbagai media yaitu teknologi
yang selalu dinamis dan berkembang.
Konsep Things
Jadi konsep things dari case ini ada dua yaitu :
1. Meneliti suara sebagai pokok budaya, mengingat kualitasnya yang kurang 'tetap' dibandingkan dengan objek yang
menyampaikan suara.
2. Bagaimana meneliti makna dan pengalaman dari objek dan isi dari 'radio' saat mereka bergeser seiring waktu dan
ruang.
Silverstone dan Hirsch menguraikan empat fase untuk menggambarkan konsep domestikasi :
a. Appropriation : Radio digunakan sebagai alat untuk mendengarkan suara atau lagu yang dimana seseorang dapat
memilikinya.
b. Objectification: Radio dapat dimanfaatkan untuk mendengarkan suara yang dapat dinikmati oleh seseorang di
lingkungan publik.
c. Incorporation : Suara dari radio tersebut memiliki peranan keseharian seseorang, contohnya: musik atau suara dari
radio mengingatkan kondisi saat ini dengan saat mendengarkan radio di masa lalu, dan suara dari radio dapat
menciptakan emotional seseorang.
d. Conversion: Perkembangan teknologi mengubah sosial-budaya seseorang. contohnya di masa ini (2000 an) orang-
orang memiliki privat spare karena mendengarkan musik tidak hanya dari radio karena teknologi internet yang
mendukung untuk melakukan streaming lagu dan mendownload musik.
Kesimpulan Pribadi dan Kelompok
Menurut saya, Dari perspektif kajian pembentukan budaya,suara tidak memiliki nilai atau
makna intrinsik ini ditetapkan dan dibangun kembali secara terus menerus di setiap
lingkungan domestik. Dalam penelitian diatas suara radio” Things” merupakan sesuatu yang
mengalir dan tidak dapat diraba sehingga pengertian things bukan hanya benda yang dapat
sentuh. Di pertengahan hingga akhir tahun 1990-an (sudah berkembang internet) partisipan
sudah melakukan caranya sendiri untuk memutar lagu yang mereka suka dan sebagian
partisipan dari penelitian Tacchi menjadikan radio dan lagu yang didengarkan sebagai alat
“Things” untuk mengenang cerita nostalgia mereka.
CASE 2
Using Digital Video Re-enactments to
Understand How
People Live with Technologies
Tujuan Penelitian
● Mengetahui bagaimana media digital berpengaruh dalam mebentuk kegiatan sehari-hari
dalam suatu rumah, bagaimana tanpa media digital tersebut ternyata kegiatan yang
dijalani akan berubah, terutama dalam kegiatan di pagi hari.
Pendekatan Digital Etnografi
1. Multiplicity
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah lebih dari satu, yakni:
a. Neuroanthropology dan art therapy (untuk melakukan identifikasi aspek sensoris)
b. Video-reenactment / tur video (untuk lebih melihat visual situasi rumah subjek dan
menambahkan pemahaman sensoris))
2. Non digital-centric-ness
Walaupun yang diteliti adalah penggunaan media digital, tapi bigger picture yang ada
bukanlah hal itu, melainkan bagaimana media digital tersebut menjadi penjembatan antara
individu dengan kegiatan yang mereka jalani di pagi hari.
Pendekatan Digital Etnografi
3. Reflexivity
Mengingat apa yang diteliti adalah murni kegiatan sehari-hari, hal ini memperlihatkan
refleksivitas terhadap kegiatan manusia.
Pendekatan Sensory Experience
Neurological:
Dalam penelitian ini, peneliti mengandalkan video reenactment untuk memahami situasi
kegiatan pagi hari yang ingin diamati. Metode ini mengutamakan dua sensoris yaitu sight dan
hearing. Melalui tur video yang dilakukan, peneliti melihat kegiatan dan mendengar suara
penjelasan yang dilakukan oleh subjek penelitian mengenai kegiatan mereka. Selain itu,
sensor touch juga digunakan dan terlihat dalam bagaimana subjek menyentuh atau
menggenggam media digital yang digunakan.
Practice
Untuk membuat peneliti bisa lebih paham dan mendapat gambaran mengenai morning routine
yang dilakukan, subjek penelitian melakukan praktik ulang kegiatan mereka yang kemudian
direkam (menjadi metode video reenactment). Tentunya, praktik langsung lebih memudahkan
pemahaman peneliti dibanding jika mereka hanya menjabarkan secara lisan atau tulisan.
Things
Dalam konsep things, dijelaskan bahwa arti dari suatu objek bukan didapat dari sekedar proses
produksinya, melainkan bagaimana cara individu menggunakannya. Hal ini direfleksikan dalam penelitian,
dimana benda-benda mati seperti mesin cuci, televisi, playstation, atau telepon genggam bisa memiliki
kekuatan untuk membentuk kegiatan sehari-hari manusia dan akan membuat keseharian manusia
berubah drastis jika benda-benda tersebut diambil.
Kesimpulan mengenai studi kasus
Penelitian ini bisa membuktikan suatu interdependensi manusia dengan media digital dalam kegiatan yang
sangat sederhana seperti kegiatan rumah di pagi hari. Bukan hanya telepon genggam, melainkan juga
mesin cuci atau televisi. Terlebih dengan konsep things dalam etnografi yang dapat membantu
menjelaskan fenomena interdependensi tadi.
CASE 3
Understanding Transnational Movement
Through
Objects of Mobility
Tujuan Penelitian
● Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang mobilitas di perbatasan (antara Haiti dan
Republik Dominika) dan pentingnya ponsel sebagai 'objek mobilitas' (Horst and Taylor, 2014)
● Untuk memahami cara-cara warga merancang mobilitas dalam lingkungan yang berbeda — mata
uang, status kewarganegaraan, bahasa, infrastruktur telekomunikasi, peluang ekonomi dan hubungan
kekuasaan — yang secara jelas membentuk mobilitas dan pergerakan mereka. Peneliti juga ingin
memahami bagaimana penggunaan handphone dan pengaruhnya terhadap cara-cara tersebut.
Pendekatan Digital Etnografi
● Reflexivity
○ Peneliti datang langsung ke Anse-a-Pitres and Pedernales (perbatasan Haiti dan Republik Dominika) untuk
interview dan melihat langsung interaksi serta kegiatan yang digunakan sebagai data untuk penelitian
● Nondigital centric-ness
○ Tidak hanya berfokus pada penggunaan teknologi digital, tetapi juga memerhatikan kehidupan, kegiatan,
keadaan lingkungan sekitar, dan hubungan antar individu yang tidak dimediasi oleh teknologi digital.
○ Mengingat sifat yang sensitif dari perangkat portabel, potensi pengungkapan status dan waktu hukum individu,
Horst dan Taylor merekrut peserta untuk studi kit portabel terutama dari wawancara awal dan kolam survei,
mengundang peserta yang mereka percaya akan menerima keintiman membuka dompet, dompet dan tas
punggung mereka.
Pendekatan Experience
Penelitian ini melihat lebih dari hal-hal yang bisa dirasakan oleh 5 senses; seperti perasaan. Melalui
phenomenological experience, penelitian ini meneliti hal yang biasa, seperti penggunaan ponsel dan melihat
hal yang tidak biasa darinya.
● Melihat yang tidak biasa dari yang biasa; meneliti bawaan yang dibawa responden sehari-hari dan
melihat lebih dalam mengenai makna dari barang tersebut, terutama makna penggunaan ponsel
● Menemukan bahwa:
○ barang-barang yang dianggap penting selalu dibawa kemanapun, karena responden merasa bahwa rumah
bukanlah tempat yang aman untuk barang yang penting
○ tidak jarang orang Haiti memiliki dua ponsel untuk berkomunikasi dengan tarif panggilan nasional dengan
kerabat, mitra dagang, dan layanan di kedua negara.
○ migran haitian menggunakan telepon seluler untuk memelihara jaringan kerja di seluruh konteks nasional dan
menghindari banyak pembatasan perbatasan pada mobilitas.
Pendekatan Practice
Penelitian ini melihat dan mempelajari mengenai penggunaan media dan bagaimana khalayak media telah
terlibat dengan, dan memasukkan media dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pendekatan Things
● Dengan mengerti bahwa ponsel adalah thing/objek mobilitas yang menemani pergerakan responden,
peneliti bisa melihat bahwa bagi responden, ponsel memiliki berbagai arti dan makna bagi kehidupan
mereka.
● Ponsel bisa menjadi objek yang menyalurkan komunikasi serta meningkatkan dan menghidupkan
hubungan melalui percakapan dan panggilan. Dalam sudut pandang lain, ponsel adalah tempat
domestik, tempat di mana keluarga bisa bersatu. Dalam konteks ini, ponsel menjadi vital untuk
menjaga hubungan; mengingat jarak yang memisahkan anggota keluarga Haiti yang bermigrasi.
○ Ponsel sebagai yang merupakan hal yang mewakili dan membuktikan perbedaan antara dua konteks nasional
serta obyek yang dapat melampaui batas antara kedua negara.
○ Ponsel juga merupakan hal yang duduk di samping berbagai benda penting lain - uang, kunci, kartu identitas dan
dompet - yang diperlukan untuk gerakan sehari-hari bagi para migran.
○ Signifikansi ponsel dalam rangkaian objek mobilitas ini adalah relasional daripada tetap, bagian dari rangkaian
praktik yang bergantung pada konteks di mana seseorang atau sesuatu bersirkulasi.
Kesimpulan mengenai studi kasus
Penelitian ini penting karena pembaca bisa mengetahui makna lain dari ponsel, yang biasa kita lihat dan
gunakan secara sembarang sehari-hari. Bagi masyarakat lain, seperti individu yang ada di penelitian ini,
ponsel memiliki nilai yang sangat tinggi karena merupakan objek yang bisa menentukan nasib mereka; pergi
ke mana selanjutnya, apakah mereka akan bertemu dengan keluarganya, dan lain sebagainya.
Referensi
Sara Pink et al. 2016. Digital Ethnography: Principle
and Practice. London: SAGE

More Related Content

What's hot

Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN tegarae
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theory
mankoma2012
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
University of Andalas
 
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan PembangunanMitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Atika Rusli
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
mankoma2012
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theorymankoma2013
 
Uses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications TheoryUses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications Theory
mankoma2012
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Serenity 101
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theorymankoma2013
 
KOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI KELOMPOKKOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI KELOMPOK
Tika Nafisah
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
putiandinis
 
Limited Effect Theory
Limited Effect TheoryLimited Effect Theory
Limited Effect Theory
Kartika Nindria Pertiwi
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theorymankoma2013
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi
mankoma2012
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Sely Ai
 

What's hot (20)

Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theory
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Analisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasiAnalisis pohon komunikasi
Analisis pohon komunikasi
 
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan PembangunanMitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
 
83323855 komunikasi-politik
83323855 komunikasi-politik83323855 komunikasi-politik
83323855 komunikasi-politik
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
Uses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications TheoryUses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications Theory
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
 
KOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI KELOMPOKKOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI KELOMPOK
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
 
Limited Effect Theory
Limited Effect TheoryLimited Effect Theory
Limited Effect Theory
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi InovasiTeori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 

Similar to Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6

Tugas Digital Etnografi 4
Tugas Digital Etnografi 4Tugas Digital Etnografi 4
Tugas Digital Etnografi 4
Kurnia Latif Maulani
 
Tugas digital etnografi 4
Tugas digital  etnografi 4Tugas digital  etnografi 4
Tugas digital etnografi 4
Syahdyah Amna
 
Tugas Digital Etnografi 4
Tugas Digital Etnografi 4Tugas Digital Etnografi 4
Tugas Digital Etnografi 4
Yohana Parida
 
Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4
Ruth Audrey
 
Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4
Maulia Yulistiana
 
Digital Etnografi diskusi 4
Digital Etnografi diskusi 4 Digital Etnografi diskusi 4
Digital Etnografi diskusi 4
DisianikaIntanKinant
 
Studi kasus pertemuan ke 5(benda)
Studi kasus pertemuan ke 5(benda)Studi kasus pertemuan ke 5(benda)
Studi kasus pertemuan ke 5(benda)
Aditya Saptraka
 
Studi kasus pertemuan ke 5 (Things)
Studi kasus pertemuan ke 5 (Things)Studi kasus pertemuan ke 5 (Things)
Studi kasus pertemuan ke 5 (Things)
Myda Nabila
 
Things chapter 4
Things chapter 4Things chapter 4
Things chapter 4
EncikIbnussabil
 
Researching things
Researching things Researching things
Researching things
Taufik Aziz
 
Researching things
Researching things Researching things
Researching things
EncikIbnussabil
 
Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Etno diskusi 2 - Kelompok 1Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Ruth Audrey
 
Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Etno diskusi 2 - Kelompok 1Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Maulia Yulistiana
 
Etno diskusi 2-Kelompok 1
Etno diskusi 2-Kelompok 1Etno diskusi 2-Kelompok 1
Etno diskusi 2-Kelompok 1
DisianikaIntanKinant
 
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
adelptr
 
Digital Etnografi SAP 4
Digital Etnografi SAP 4Digital Etnografi SAP 4
Digital Etnografi SAP 4
Fransiska Larasati
 
Studi kasus bab 4 seruni, ursula, & yemima
Studi kasus bab 4 seruni, ursula, & yemimaStudi kasus bab 4 seruni, ursula, & yemima
Studi kasus bab 4 seruni, ursula, & yemima
UrsulaToding
 
Studi kKasus Bab 4_Seruni, Ursula, Yemima
Studi kKasus Bab 4_Seruni, Ursula, YemimaStudi kKasus Bab 4_Seruni, Ursula, Yemima
Studi kKasus Bab 4_Seruni, Ursula, Yemima
SeruniKusumaNingrum1
 
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital EtnografiAnalisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
ratihmustikoningsih
 
Digital Etnografi SAP 3 - Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 3 - Kelompok 6Digital Etnografi SAP 3 - Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 3 - Kelompok 6
Fransiska Larasati
 

Similar to Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6 (20)

Tugas Digital Etnografi 4
Tugas Digital Etnografi 4Tugas Digital Etnografi 4
Tugas Digital Etnografi 4
 
Tugas digital etnografi 4
Tugas digital  etnografi 4Tugas digital  etnografi 4
Tugas digital etnografi 4
 
Tugas Digital Etnografi 4
Tugas Digital Etnografi 4Tugas Digital Etnografi 4
Tugas Digital Etnografi 4
 
Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4
 
Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4
 
Digital Etnografi diskusi 4
Digital Etnografi diskusi 4 Digital Etnografi diskusi 4
Digital Etnografi diskusi 4
 
Studi kasus pertemuan ke 5(benda)
Studi kasus pertemuan ke 5(benda)Studi kasus pertemuan ke 5(benda)
Studi kasus pertemuan ke 5(benda)
 
Studi kasus pertemuan ke 5 (Things)
Studi kasus pertemuan ke 5 (Things)Studi kasus pertemuan ke 5 (Things)
Studi kasus pertemuan ke 5 (Things)
 
Things chapter 4
Things chapter 4Things chapter 4
Things chapter 4
 
Researching things
Researching things Researching things
Researching things
 
Researching things
Researching things Researching things
Researching things
 
Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Etno diskusi 2 - Kelompok 1Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Etno diskusi 2 - Kelompok 1
 
Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Etno diskusi 2 - Kelompok 1Etno diskusi 2 - Kelompok 1
Etno diskusi 2 - Kelompok 1
 
Etno diskusi 2-Kelompok 1
Etno diskusi 2-Kelompok 1Etno diskusi 2-Kelompok 1
Etno diskusi 2-Kelompok 1
 
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
 
Digital Etnografi SAP 4
Digital Etnografi SAP 4Digital Etnografi SAP 4
Digital Etnografi SAP 4
 
Studi kasus bab 4 seruni, ursula, & yemima
Studi kasus bab 4 seruni, ursula, & yemimaStudi kasus bab 4 seruni, ursula, & yemima
Studi kasus bab 4 seruni, ursula, & yemima
 
Studi kKasus Bab 4_Seruni, Ursula, Yemima
Studi kKasus Bab 4_Seruni, Ursula, YemimaStudi kKasus Bab 4_Seruni, Ursula, Yemima
Studi kKasus Bab 4_Seruni, Ursula, Yemima
 
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital EtnografiAnalisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
 
Digital Etnografi SAP 3 - Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 3 - Kelompok 6Digital Etnografi SAP 3 - Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 3 - Kelompok 6
 

More from Fransiska Larasati

Pengaruh Fitur GO-FOOD terhadap Tingkat Tingkah Laku Konsumtif Mahasiswa Ilmu...
Pengaruh Fitur GO-FOOD terhadap Tingkat Tingkah Laku Konsumtif Mahasiswa Ilmu...Pengaruh Fitur GO-FOOD terhadap Tingkat Tingkah Laku Konsumtif Mahasiswa Ilmu...
Pengaruh Fitur GO-FOOD terhadap Tingkat Tingkah Laku Konsumtif Mahasiswa Ilmu...
Fransiska Larasati
 
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
Fransiska Larasati
 
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social WorldSAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
Fransiska Larasati
 
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
Fransiska Larasati
 
Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6
Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6
Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6
Fransiska Larasati
 
SAP 5 - Digital Etnografi Kelompok 6
SAP 5 - Digital Etnografi Kelompok 6SAP 5 - Digital Etnografi Kelompok 6
SAP 5 - Digital Etnografi Kelompok 6
Fransiska Larasati
 

More from Fransiska Larasati (6)

Pengaruh Fitur GO-FOOD terhadap Tingkat Tingkah Laku Konsumtif Mahasiswa Ilmu...
Pengaruh Fitur GO-FOOD terhadap Tingkat Tingkah Laku Konsumtif Mahasiswa Ilmu...Pengaruh Fitur GO-FOOD terhadap Tingkat Tingkah Laku Konsumtif Mahasiswa Ilmu...
Pengaruh Fitur GO-FOOD terhadap Tingkat Tingkah Laku Konsumtif Mahasiswa Ilmu...
 
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
 
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social WorldSAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
 
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
 
Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6
Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6
Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6
 
SAP 5 - Digital Etnografi Kelompok 6
SAP 5 - Digital Etnografi Kelompok 6SAP 5 - Digital Etnografi Kelompok 6
SAP 5 - Digital Etnografi Kelompok 6
 

Recently uploaded

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Sap 5 Digital Etnografi Kelompok 6

  • 1. SAP - 5 Digital Etnografi Kelompok 6 Ratih Mustikoningsih 1606916604 Fransiska Larasati 1606916094 Ardelia K. Putri 1606886652
  • 2. CASE 1 Researching Radio and Textured Soundscapes in Domestic Spaces Through Ethnographic Immersion
  • 3. Tujuan Penelitian 1. Untuk memahami apakah kesamaan beberapa praktik dan makna terkait dengan suara radio dapat bertahan di era lingkungan domestik (dimana teknologi diintegrasikan dalam kehidupan sehari- hari masyarakat/ penyesuain masyarakat terhadap teknologi) digital saat ini. 1. Untuk meneliti suara dalam radio memiliki tekstur sehingga dapat dipertimbangkan bagaimana pengaruhnya dan manusia yang terpengaruh di dalamnya.
  • 4. Pendekatan Digital Etnografi a. Multiplicity: Dalam melakukan penelitian ini peneliti memaki empat metode yaitu: ● Participant observation: selama 18 bulan Tacchi (peneliti) menghadiri acara dan pertemuan di mana para Pendengar dan produser (Radio Station) berkumpul di Inggris, peneliti juga ikut langsung mendengarkan radio dan peneliti salah satunya menghabiskan waktu dirumah partisipan (group single parent) untuk melakukan wawancara mendalam. ● In-depth interviews: Mengunjungi rumah orang-orang dan melakukan interview dengan mereka. ● Media diaries ● Creating visual diagrams of sounds in domestic spaces (sound mapping): menggambar diagram ruang itu dan mendiskusikan dan mencatat suara kunci yang dibicarakan para peserta - baik suara yang dihasilkan melalui media di rumah dan suara eksternal
  • 5. Pendekatan Digital Etnografi b. Non digital centric-ness Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya menggunakan alat digital namun juga melakukan wawancara secara langsung. c. Openness Mengikuti rangkaian pendekatan budaya, Tacchi menggabungkan produksi radio yaitu juga mencari tahu bagaimana perusahaan radio dan stasiun radio meneliti dan memahami audiens; dan bagaimana mereka berhubungan dengan dan memahami pendengarnya. d. Unorthodox Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode yang tidak biasa dilakukan yaitu menggunakan visual diagrams of sounds atau (sound mapping) yaitu teknik yang paling jelas yang digunakan Tacchi untuk memikirkan suara sebagai pembentuk budaya. e. Reflektifitas Pendekatan etnografi menyebabkan Tacchi memahami suara radio dan suara domestik sebagai penting untuk pembentukan dan pemeliharaan keseimbangan afektif (atau keseimbangan emosional).
  • 6. Pendekatan Sensory Experience Phenomenological theories: Seorang peserta penelitian di akhir tahun 2000 merasa bahwa orang-orang sekarang lebih sedikit mendengarkan 'radio' karena mereka memiliki lebih banyak pilihan dengan Internet, menyediakan audio berdasarkan lokasi, genre-based atau disesuaikan sesuai permintaan pendengar. Neurological theories: Dalam hal ini peneliti memaparkan bahwa suara radio bukan merupakan sesuatu yang dapat dirasakan secara 5 sense dengan keseluruhan, namun sebagai sebagai manusia dapat merasakan bahwa suara yang ditimbulkan dari radio dapat menciptakan dan membangun emosional seseorang. oleh karena itu peneliti dalam penelitian etnografi ini berpendapat bahwa suara radio berkontribusi pada penciptaan dan pemeliharaan lingkungan domestik (dimana teknologi diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat/ penyesuain masyarakat terhadap teknologi). Hasil penelitian Tacchi menunjukkan bahwa suara radio menarik karena memungkinkan untuk momen 'keheningan sosial' (Tacchi, 1998), yaitu, menghalangi aspek sosialitas dan dunia sosial melalui mendengarkan radio.
  • 7. Practice Dari penelitian ini peneliti melakukan berbagai pendekatan digital etnografi untuk melihat perubahan sosial serta budaya yang ditimbulkan akibat dari perkembangan teknologi. praktik tersebut mempelajari korelasi perubahan yang terjadi dengan berbagai media yaitu teknologi yang selalu dinamis dan berkembang.
  • 8. Konsep Things Jadi konsep things dari case ini ada dua yaitu : 1. Meneliti suara sebagai pokok budaya, mengingat kualitasnya yang kurang 'tetap' dibandingkan dengan objek yang menyampaikan suara. 2. Bagaimana meneliti makna dan pengalaman dari objek dan isi dari 'radio' saat mereka bergeser seiring waktu dan ruang. Silverstone dan Hirsch menguraikan empat fase untuk menggambarkan konsep domestikasi : a. Appropriation : Radio digunakan sebagai alat untuk mendengarkan suara atau lagu yang dimana seseorang dapat memilikinya. b. Objectification: Radio dapat dimanfaatkan untuk mendengarkan suara yang dapat dinikmati oleh seseorang di lingkungan publik. c. Incorporation : Suara dari radio tersebut memiliki peranan keseharian seseorang, contohnya: musik atau suara dari radio mengingatkan kondisi saat ini dengan saat mendengarkan radio di masa lalu, dan suara dari radio dapat menciptakan emotional seseorang. d. Conversion: Perkembangan teknologi mengubah sosial-budaya seseorang. contohnya di masa ini (2000 an) orang- orang memiliki privat spare karena mendengarkan musik tidak hanya dari radio karena teknologi internet yang mendukung untuk melakukan streaming lagu dan mendownload musik.
  • 9. Kesimpulan Pribadi dan Kelompok Menurut saya, Dari perspektif kajian pembentukan budaya,suara tidak memiliki nilai atau makna intrinsik ini ditetapkan dan dibangun kembali secara terus menerus di setiap lingkungan domestik. Dalam penelitian diatas suara radio” Things” merupakan sesuatu yang mengalir dan tidak dapat diraba sehingga pengertian things bukan hanya benda yang dapat sentuh. Di pertengahan hingga akhir tahun 1990-an (sudah berkembang internet) partisipan sudah melakukan caranya sendiri untuk memutar lagu yang mereka suka dan sebagian partisipan dari penelitian Tacchi menjadikan radio dan lagu yang didengarkan sebagai alat “Things” untuk mengenang cerita nostalgia mereka.
  • 10. CASE 2 Using Digital Video Re-enactments to Understand How People Live with Technologies
  • 11. Tujuan Penelitian ● Mengetahui bagaimana media digital berpengaruh dalam mebentuk kegiatan sehari-hari dalam suatu rumah, bagaimana tanpa media digital tersebut ternyata kegiatan yang dijalani akan berubah, terutama dalam kegiatan di pagi hari.
  • 12. Pendekatan Digital Etnografi 1. Multiplicity Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah lebih dari satu, yakni: a. Neuroanthropology dan art therapy (untuk melakukan identifikasi aspek sensoris) b. Video-reenactment / tur video (untuk lebih melihat visual situasi rumah subjek dan menambahkan pemahaman sensoris)) 2. Non digital-centric-ness Walaupun yang diteliti adalah penggunaan media digital, tapi bigger picture yang ada bukanlah hal itu, melainkan bagaimana media digital tersebut menjadi penjembatan antara individu dengan kegiatan yang mereka jalani di pagi hari.
  • 13. Pendekatan Digital Etnografi 3. Reflexivity Mengingat apa yang diteliti adalah murni kegiatan sehari-hari, hal ini memperlihatkan refleksivitas terhadap kegiatan manusia.
  • 14. Pendekatan Sensory Experience Neurological: Dalam penelitian ini, peneliti mengandalkan video reenactment untuk memahami situasi kegiatan pagi hari yang ingin diamati. Metode ini mengutamakan dua sensoris yaitu sight dan hearing. Melalui tur video yang dilakukan, peneliti melihat kegiatan dan mendengar suara penjelasan yang dilakukan oleh subjek penelitian mengenai kegiatan mereka. Selain itu, sensor touch juga digunakan dan terlihat dalam bagaimana subjek menyentuh atau menggenggam media digital yang digunakan.
  • 15. Practice Untuk membuat peneliti bisa lebih paham dan mendapat gambaran mengenai morning routine yang dilakukan, subjek penelitian melakukan praktik ulang kegiatan mereka yang kemudian direkam (menjadi metode video reenactment). Tentunya, praktik langsung lebih memudahkan pemahaman peneliti dibanding jika mereka hanya menjabarkan secara lisan atau tulisan.
  • 16. Things Dalam konsep things, dijelaskan bahwa arti dari suatu objek bukan didapat dari sekedar proses produksinya, melainkan bagaimana cara individu menggunakannya. Hal ini direfleksikan dalam penelitian, dimana benda-benda mati seperti mesin cuci, televisi, playstation, atau telepon genggam bisa memiliki kekuatan untuk membentuk kegiatan sehari-hari manusia dan akan membuat keseharian manusia berubah drastis jika benda-benda tersebut diambil.
  • 17. Kesimpulan mengenai studi kasus Penelitian ini bisa membuktikan suatu interdependensi manusia dengan media digital dalam kegiatan yang sangat sederhana seperti kegiatan rumah di pagi hari. Bukan hanya telepon genggam, melainkan juga mesin cuci atau televisi. Terlebih dengan konsep things dalam etnografi yang dapat membantu menjelaskan fenomena interdependensi tadi.
  • 18. CASE 3 Understanding Transnational Movement Through Objects of Mobility
  • 19. Tujuan Penelitian ● Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang mobilitas di perbatasan (antara Haiti dan Republik Dominika) dan pentingnya ponsel sebagai 'objek mobilitas' (Horst and Taylor, 2014) ● Untuk memahami cara-cara warga merancang mobilitas dalam lingkungan yang berbeda — mata uang, status kewarganegaraan, bahasa, infrastruktur telekomunikasi, peluang ekonomi dan hubungan kekuasaan — yang secara jelas membentuk mobilitas dan pergerakan mereka. Peneliti juga ingin memahami bagaimana penggunaan handphone dan pengaruhnya terhadap cara-cara tersebut.
  • 20. Pendekatan Digital Etnografi ● Reflexivity ○ Peneliti datang langsung ke Anse-a-Pitres and Pedernales (perbatasan Haiti dan Republik Dominika) untuk interview dan melihat langsung interaksi serta kegiatan yang digunakan sebagai data untuk penelitian ● Nondigital centric-ness ○ Tidak hanya berfokus pada penggunaan teknologi digital, tetapi juga memerhatikan kehidupan, kegiatan, keadaan lingkungan sekitar, dan hubungan antar individu yang tidak dimediasi oleh teknologi digital. ○ Mengingat sifat yang sensitif dari perangkat portabel, potensi pengungkapan status dan waktu hukum individu, Horst dan Taylor merekrut peserta untuk studi kit portabel terutama dari wawancara awal dan kolam survei, mengundang peserta yang mereka percaya akan menerima keintiman membuka dompet, dompet dan tas punggung mereka.
  • 21. Pendekatan Experience Penelitian ini melihat lebih dari hal-hal yang bisa dirasakan oleh 5 senses; seperti perasaan. Melalui phenomenological experience, penelitian ini meneliti hal yang biasa, seperti penggunaan ponsel dan melihat hal yang tidak biasa darinya. ● Melihat yang tidak biasa dari yang biasa; meneliti bawaan yang dibawa responden sehari-hari dan melihat lebih dalam mengenai makna dari barang tersebut, terutama makna penggunaan ponsel ● Menemukan bahwa: ○ barang-barang yang dianggap penting selalu dibawa kemanapun, karena responden merasa bahwa rumah bukanlah tempat yang aman untuk barang yang penting ○ tidak jarang orang Haiti memiliki dua ponsel untuk berkomunikasi dengan tarif panggilan nasional dengan kerabat, mitra dagang, dan layanan di kedua negara. ○ migran haitian menggunakan telepon seluler untuk memelihara jaringan kerja di seluruh konteks nasional dan menghindari banyak pembatasan perbatasan pada mobilitas.
  • 22. Pendekatan Practice Penelitian ini melihat dan mempelajari mengenai penggunaan media dan bagaimana khalayak media telah terlibat dengan, dan memasukkan media dalam kehidupan sehari-hari mereka.
  • 23. Pendekatan Things ● Dengan mengerti bahwa ponsel adalah thing/objek mobilitas yang menemani pergerakan responden, peneliti bisa melihat bahwa bagi responden, ponsel memiliki berbagai arti dan makna bagi kehidupan mereka. ● Ponsel bisa menjadi objek yang menyalurkan komunikasi serta meningkatkan dan menghidupkan hubungan melalui percakapan dan panggilan. Dalam sudut pandang lain, ponsel adalah tempat domestik, tempat di mana keluarga bisa bersatu. Dalam konteks ini, ponsel menjadi vital untuk menjaga hubungan; mengingat jarak yang memisahkan anggota keluarga Haiti yang bermigrasi. ○ Ponsel sebagai yang merupakan hal yang mewakili dan membuktikan perbedaan antara dua konteks nasional serta obyek yang dapat melampaui batas antara kedua negara. ○ Ponsel juga merupakan hal yang duduk di samping berbagai benda penting lain - uang, kunci, kartu identitas dan dompet - yang diperlukan untuk gerakan sehari-hari bagi para migran. ○ Signifikansi ponsel dalam rangkaian objek mobilitas ini adalah relasional daripada tetap, bagian dari rangkaian praktik yang bergantung pada konteks di mana seseorang atau sesuatu bersirkulasi.
  • 24. Kesimpulan mengenai studi kasus Penelitian ini penting karena pembaca bisa mengetahui makna lain dari ponsel, yang biasa kita lihat dan gunakan secara sembarang sehari-hari. Bagi masyarakat lain, seperti individu yang ada di penelitian ini, ponsel memiliki nilai yang sangat tinggi karena merupakan objek yang bisa menentukan nasib mereka; pergi ke mana selanjutnya, apakah mereka akan bertemu dengan keluarganya, dan lain sebagainya.
  • 25. Referensi Sara Pink et al. 2016. Digital Ethnography: Principle and Practice. London: SAGE