2. Bagaimana rasanya menjadi seorang calon guru? "
"Yah, sulit untuk menjelaskan. Kurasa saya menyukainya, Pada awalnya saya memiliki
banyak masalah dengan kedisiplinan. Anda telah mengetahui bagaimana
mengendalikan anak-anak. Tetapi tampaknya tidak dapat mengelolanya. Terutama
ketika mereka tidak mau duduk dan mulai berkeliaran di sekitar ruangan. Mengajar
tidak mudah, Anda tahu, bahkan untuk yang sudah berpengalaman. Dan ada saya,
hanya seorang pemula. Bahkan saya tidak yakin ingin menjadi seorang guru. Tapi
kemudian, hal-hal berubah. Saya belajar beberapa hal. Boleh dikatakan saya mulai
mempelajari apa yang menjadi bidangku. Saya belajar untuk mengendalikan mereka
lebih baik. Yah! Anda tahu, eh, eh, mereka menghargai itu jika Anda tegas. Anda harus
menjadi seperti itu. Mereka tidak suka guru yang plin-plan/tidak tegas. Saya
membutuhkan waktu untuk mempelajarinya. Tapi kemudian saya menjadi lebih baik
dalam menjelaskan hal-hal juga, dan lebih mudah untuk mengontrol anak-anak. Dan
saya menyiapkan beberapa aturan. Mereka harus berada di tempat duduk ketika bel
berbunyi, dan mereka mendapat poin jika mereka melakukannya. Saya mengadakan
pemilihan ketua kelas yang saya telah menempatkan dia untuk duduk di barisan depan
dan tugasnya adalah untuk menjaga ketertiban. Ternyata berhasil dengan baik...”
Percakapan berikut adalah bagian dari wawancara mendalam antara peneliti kualitatif
dan seorang pensiunan Mayor Angkatan Udara yang berumur 55-tahun, yang telah
kembali ke sekolah karena mendapatkan mandat mengajar di sekolah menengah.
PENDAHULUAN
3. • "Apa yang terjadi?"
• "Yah, saya dapat memahaminya, Saya belajar beberapa hal. Boleh
dikatakan saya mulai mempelajari apa yang menjadi bidangku
(tersenyum). Saya belajar untuk mengendalikan mereka lebih baik. Saya,
eh, tidak akan memprotes apapun, Anda tahu (tertawa). Oh, saya tidak
bermaksud atau semacam itu, hanya menegaskan. Yah! Anda tahu, eh,
eh, mereka menghargai itu jika Anda tegas. Anda harus menjadi seperti
itu. Mereka tidak suka guru yang plin-plan/tidak tegas. Saya
membutuhkan waktu untuk mempelajarinya. Tapi kemudian saya
menjadi lebih baik dalam menjelaskan pelajaran, dan lebih mudah untuk
mengontrol anak-anak. Dan saya menyiapkan beberapa aturan. Mereka
harus berada di tempat duduk ketika bel berbunyi, dan mereka mendapat
poin jika mereka melakukannya. Saya mengadakan pemilihan ketua kelas
dan menempatkan dia untuk duduk di barisan depan dan tugasnya
adalah untuk menjaga ketertiban. Ternyata berhasil dengan baik. Dan
kemudian saya punya pertemuan kelas mingguan di mana kita berbicara
tentang hal-hal yang mereka sukai dan hal yang mereka pikir dapat
ditingkatkan. Dan saya juga. . . "
6. Slide Title
• Peneliti ikut ambil bagian dalam
situasi atau setting yang sedang
diamati
PERAN PENELITI DALAM
OBSERVASI
PARTICIPANT
OBSERVATION
Peserta Sepenuhnya
(Complete participant )
Peserta Sebagai
Observer
(Participant as observer)
Identitas nya tidak
diketahui oleh
satupun individu
yang sedang di
observasi
Peneliti berinteraksi
dengan anggota
kelompok sealami
mungkin
Peneliti
sepenuhnya
berpartisipasi pada
kegiatan kelompok
yang diamati, juga
memperjelas
bahwa ia sedang
melakukan
penelitian
7. Slide Title
• Peneliti tidak berpartisipasi
dalam aktivitas yang sedang
diamati
PERAN PENELITI DALAM
OBSERVASI
NON PARTICIPANT
OBSERVATION
Observer Sepenuhnya
(Complete Observer)
Observer sebagai
Peserta (Observer as
participant)
- Peneliti mengamati
kegiatan kelompok
tanpa berpartisipasi
dalam aktivitas
tersebut
-Subjek pengamatan
mungkin tidak
menyadari bahwa
mereka sedang
diamati
Peneliti
mengidentifikasi
dirinya sebagai
peneliti tetapi tidak
berpura-pura
dengan benar-
benar menjadi
anggota kelompok
yang ia amati
8. VARIASI PENDEKATAN
PADA OBSERVASI
Peran Observer
Obsevasi Partisipan
sepenuhnya
Setengah partisipan
Penonton: Observer
adalah orang luar
Bagaimana Observer Digambarkan Orang Lain
peserta mengetahui
bahwa pengamatan
sedang
dilakukan dan mereka
tahu siapa yang
mengamati mereka.
Beberapa tapi tidak
semua peserta
mengetahui observer.
Peserta tidak tahu
bahwa pengamatan
sedang
dilakukan atau ada
seseorang yang
mengamati mereka.
Bagaimana Tujuan Pengamatan Digambarkan Orang Lain
Tujuan dari
Pengamatan
sepenuhnya dijelaskan
untuk semua yang
terlibat
Tujuan
pengamatan dijelaskan
kepada beberapa
partisipan.
Tidak ada sedikitpun
penjelasan yang
diberikan kepada
partisipan
Penjelasan palsu
diberikan; partisipan
tidak diberikan
informasi sebenarnya
mengenai tujuan dari
observasi.
Durasi Pengamatan
Pengamatan tunggal dari
durasi yang terbatas
(misalnya, 30 menit).
Beberapa pengamatan, durasi jangka panjang
(misalnya, bulan, bahkan bertahun-tahun).
Fokus pengamatan
Fokus sempit: Hanya satu
unsur atau karakteristik yang diamati.
Fokus Luas: Holistik , melihat kegiatan atau
karakteristik yang diamati dan semua
unsur-unsurnya yang dicari.
9. Slide Title
• Melibatkan pengamatan individu
dalam setting natural peneliti
• Peneliti tidak membuat usaha
apapun untuk memanipulasi
variabel atau mengendalikan
kegiatan individu, hanya
mengamati dan mencatat apa
yang terjadi secara alami
• Contoh: Jean Piaget mengamati
proses perkembangan anak-
anaknya sehingga diperoleh
Teori perkembangan Kognitif
OBSERVASI
NATURALISTIK
PERAN PENELITI DALAM
OBSERVASI
10. Slide Title
• Peneliti menciptakan sebuah situasi
dan meminta subjek untuk berperan
atau mensimulasikan peran tertentu
SIMULASI
PERAN PENELITI DALAM
OBSERVASI
Bermain peran
Individu
Bermain Peran
Tim
-Seseorang diminta
untuk bermain
peran bagaimana ia
berpikir sebagai
individu tertentu
atau bertindak
pada situasi
tertentu
Sekelompok
individu diminta
untuk berperan
dalam situasi
tertentu, peneliti
mengamati apa
yang terjadi.
11. Slide Title
• Kehadiran observer
mempengaruhi perilaku
orang yang sedang diamati
• Karena alasan ini, banyak
peneliti berpendapat bahwa
partisipan dalam penelitian
tidak seharusnya
diberitahukan mengenai
tujuan penelitian sampai
setelah data telah
dikumpulkan
EFEK
OBSERVER
EFEK OBSERVER
12. Slide Title
Bias observer merujuk pada
kemungkinan ide-ide tertentu
dari observer mempengaruhi
apa yang ia amati
BIAS OBSERVER
Perlunya Observer Kedua
yang dapat dijadikan
cross check terhadap
kesimpulan yang diambil
Kesimpulannya
cukup jelas. Anda
pasti setuju bukan?
Tunggu dulu! Apakah
kesimpulan Anda
didukung oleh
pengamat kedua?
13. Slide Title
• Skema pengkodean adalah
sebuah set kategori-
kategori yang digunakan
observer untuk merekam
frekuensi perilaku
seseorang atau kelompok
PENGKODEAN DATA
OBSERVASI
Salah satu
Pengkodean
data kualitatif:
Dikembangkan
oleh Amidon
dan Flanders
Memerlukan Pengamat untuk
menilai dan mengkategorikan
perilaku yang terjadi
14. Slide Title
Diperlukan karena adanya
kesulitan dalam mengamati
orang sesuai fakta yang
terjadi yang bisa saja
terlewatkan oleh observer
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
DALAM OBSERVASI
Dapat
menggunakan
Audiotapes atau
kaset untuk
merekam
pengamatan
• Keuntungan:
• Kaset dapat diputar
beberapa kali
• Para ahli dapat
mendengarkan
langsung apa yang
peneliti amati
• Kerugian
• Tidak selalu hasil
rekaman mempunyai
kualitas yang baik
• Rekaman
berkepanjangan bisa
bersifat mahal
15. Slide TitleWAWANCARA
• Wawancara (yaitu, hati-hati
bertanya pertanyaan yang
relevan) adalah cara penting
untuk seorang peneliti
untuk memeriksa ketepatan
atau memverifikasi atau
menyangkal gambaran yang
ia telah peroleh melalui
pengamatan
TUJUAN
Mengetahui apa yang ada di pikiran seseorang, apa yang
mereka pikirkan atau bagaimana perasaan mereka
tentang sesuatu.
17. • Berbentuk pertanyaan lisan
• Menanyakan satu set pertanyaan tersusun
Wawancara
terstruktur
• Berbentuk pertanyaan lisan
• Menggunakan panduan wawancara tetapi lebih fleksibel daripada
wawancara terstruktur
Wawancara
semi
terstruktur
• Menyerupai percakapan sepintas lalu
• Tidak melibatkan urutan dan jenis pertanyaan spesifik
• Menemukan apa dan bagaimana pikiran/pandangan seseorang
Wawancara
informal
• Dapat berupa terstruktur,semi terstruktur dan informal
• Mengingat dan merekontruksi kembali memori masa lalu
Wawancara
retrospektif
JENIS WAWANCARA
19. Slide TitleWAWANCARA AKTOR KUNCI
-
• Aktor kunci/utama adalah individu berpengetahuan
tertentu sehingga dapat menjadi sumber informasi yang
sangat baik.
-
• Informasi yang mereka berikan dapat berfungsi sebagai alat
cross-cek pada data yang peneliti peroleh dari wawancara
lain, dari pengamatan, dan dari analisis isi.
-
• Sesuatu yang harus direnungkan oleh peneliti terhadap
aktor kunci adalah bahwa tidak semua aktor kunci mampu
memberikan informasi seperti yang diinginkan oleh peneliti
20. Slide Title
JENIS PERTANYAAN
WAWANCARA
1) pertanyaan latar belakang atau demografis;
(2) pertanyaan pengetahuan,
(3) pertanyaan perilaku atau pengalaman;
(4) pertanyaan pendapat atau menilai;
(5) pertanyaan perasaan (feelings questions)
(6) berhubungan dengan panca indera (sensory questions)
21. Slide Title
JENIS PERTANYAAN
WAWANCARA
Merupakan jenis
pertanyaan tentang
karakteristik latar belakang
responden.
Contoh: wawancara
tentang pendidikan,
pekerjaan sebelumnya, usia,
penghasilan, dan sejenisnya
1) pertanyaan latar belakang atau
demografis; (2) pertanyaan pengetahuan,
Berkaitan dengan informasi
faktual (seperti berkaitan
dengan pendapat, keyakinan
dan sikap) yang responden
miliki
ekstrakurikuler yang
disediakan, aturan sekolah,
pendaftaran kebijakan, dan
sejenisnya.
22. Slide Title
JENIS PERTANYAAN
WAWANCARA
Fokus pada apa yang
dilakukan oleh responden
saat ini atau yang telah
dilakukan oleh responden
pada masa lalu
Tujuan: untuk
mendeskrisikan
pengalaman,perilaku atau
kegiatan yang dapat diamati.
Betujuan untuk mencari
informasi tentang apa yang
orang lain pikirkan terhadap
beberapa topik atau
masalah
Contoh: Bagaimana
pendapat anda mengenai
kebijakan baru Kepala
Sekolah mengenai ketidak
hadiran siswa?
(3) pertanyaan perilaku atau
pengalaman;
(4) pertanyaan pendapat atau
penilaian;
23. Slide Title
JENIS PERTANYAAN
WAWANCARA
- Pertanyaan ini berfokus
pada apa yang telah
responden lihat, dengar,
rasakan, bau atau sentuh.
Contoh: setelah anda
memasuki ruangan itu, apa
yang anda lihat?
(5) pertanyaan perasaan
(feelings questions)
Pertanyaan yang
berhubungan dengan cara
responden merasakan
sesuatu
Diarahkan pada respon
emosional seseorang
terhadap pengalamannya.
(6) berhubungan dengan panca
indera (sensory questions)
24. Slide TitlePERILAKU DALAM WAWANCARA
1. Menghormati budaya dari kelompok sedang diteliti
2. Menghormati individu yang diwawancarai
3. Bersikap secara alami
4. Mengembangkan hubungan yang tepat dengan responden
5. Mengajukan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda
selama wawancara
6. Meminta responden untuk mengulangi jawaban atau pernyataan
ketika terdapat beberapa keraguan tentang kelengkapan sebuah
pernyataan
7. Memvariasikan siapa yang mengontrol arus komunikasi
8. Menghindari pertanyaan yang menuntun jawaban responden
9. Jangan mengajukan pertanyaan dikotomis
10.Mendengarkan secara aktif
25. 11. Mengajukan pertanyaan
satu per satu 12. Jangan menyela
• Jangan menyela responden
saat responden tersebut
berbicara
"Kasihan Pak
Adams. Dia
sepertinya
tidak bisa
mengajukan
pertanyaan
sederhana."
"Hal pertama yang saya ingin
tanyakan adalah bagaimana Anda
mengetahui tentang proyek kami -
Maksudku, dengan siapa Anda
membicarakannya? atau apakah
Anda, atau mengapa tidak - dan apa
yang dikatakannya? Kemudian apa
yang Anda lakukan? "
26. Slide Title
WAWANCARA KELOMPOK
TERFOKUS
-
• Pewawancara bertanya ke sekelompok kecil orang (biasanya 4-8 orang)
untuk menjawab serangkaian pertanyaan
-
• Para peserta bersama-sama dalam sebuah kelompok mendengarkan
tanggapan satu sama lain terhadap pertanyaan yang diajukan
-
• Mungkin terdapat banyak komentar tambahan, tetapi penekanannya bukan
kepada persetujuan antar pendapat responden
-
• Tujuannya untuk mendapatkan gambaran mengenai apa yang benar-benar
dipikirkan oleh reponden terhadap suatu masalah, para peserta mendengar
pendapat orang lain dan mempertimbangkan pandangan mereka sendiri
27. Slide Title
-
•Wawancara akan menjadi sia-sia jika pewawancara tidak mampu menangkap apa
sebenarnya responden katakan.
-
•Oleh karena itu, selama wawancara sedang berlangsung, penting untuk merekam apa
yang dikatakan oleh responden dengan sebaik mungkin.
-
•Sebuah tape recorder sering dianggap sebagai alat yang sangat dibutuhkan oleh
peneliti kualitatif. "Tape recorder tidak ‘menghilangkan’ percakapan, tidak mengubah
apa yang telah dikatakan oleh responden karena perbedaan penafsiran (baik sadar atau
tidak sadar), atau pembicaraan yang direkam lebih lambat dari pembicaraan yang
sebenarnya.”
REKAMAN DATA WAWANCARA
28. Slide TitleETIKA WAWANCARA
• Selama wawancara mendalam, ukuran ‘kedekatan’ antara
pewawancara dan responden dapat berkembang yang menyebabkan
responden untuk berbagi informasi tentang peristiwa-peristiwa dalam
kehidupan mereka, jika disalahgunakan dapat membuat merasa tidak
nyaman.
• Oleh karena itu pewawancara harus dapat menjaga diri dari
kesalahpahaman terhadap peran responden demi hakikat dan tujuan
dari wawancara itu sendiri
• Sangat etis jika pewawancara meminta responden menandatangani
formulir persetujuan secara resmi.
29. Slide Title
PENGUMPULAN DATA DAN
ANALISIS
• penelitian kualitatif dapat dan kadang-kadang tidak dapat
menggunakan instrumen terstruktur
• Preferensi atau pilihan instrumennya kurang terstruktur, sehingga
pengumpulan dan penyusunan data open-ended dijelaskan melalui
analisis isi
• statistik deskriptif yang lebih relevan, yang paling umum digunakan
adalah laporan frekuensi
30. Slide Title
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
DALAM PENELITIAN KUALITATIF
• Dalam sebuah penelitian kualitatif, sebagian besar
dipengaruhi pada perspektif dari peneliti.
• Semua peneliti memiliki bias tertentu.
• Oleh karena itu, peneliti yang berbeda dapat melihat
beberapa hal lebih jelas daripada yang lain.
• Oleh karena itu peneliti kualitatif menggunakan
sejumlah teknik untuk memeriksa persepsi mereka untuk
memastikan bahwa apa yang mereka lakukan tidak
berdasarkan kesalahan informasi.
• Pada dasarnya kesalahan ini terjadi karena peneliti
melihat (dan mendengar) apa yang mereka pikir mereka
lihat (dan dengar).
31. Slide Title
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Prosedur berikut ini dapat digunakan untuk mengecek atau
meningkatkan validitas dan reliabilitas , diantaranya:
1. Menggunakan berbagai instrumen untuk
mengumpulkan data
2. Membandingkan deskripsi/gambaran (cara atau alasan
melakukan sesuatu) dari seorang informan dengan
deskripsi informan lainnya tentang suatu hal yang sama
3. Belajar untuk memahami dan jika memungkinkan,
berbicara sesuai dengan pembendaharaan kata dari
kelompok sedang diteliti
4. Menuliskan pertanyaan yang diajukan (di samping
jawaban yang diterima).
5. Mencatat pendapat pribadi ketika melakukan observasi
dan wawancara
32. Slide Title
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Lanjutan....
6. Meminta satu atau beberapa responden untuk meninjau
kembali keakuratan informasi yang diperoleh
7. Meminta individu di luar penelitian untuk meninjau dan
mengevaluasi laporan
8. Mendokumentasikan sumber pernyataan bila
memungkinkan dan sesuai
9. Mendokumentasikan dasar kesimpulan.
10. Menggambarkan konteks pada saat pertanyaan diajukan
dan situasi yang diamati.
11.Menggunakan kaset audio (audiotapes) dan kaset video
(videotapes) bila memungkinkan dan sesuai
33. Slide Title
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Lanjutan....
12. Menarik kesimpulan berdasarkan pemahaman seseorang
terhadap situasi yang sedang diamati dan kemudian
bertindak (acting) atas kesimpulan ini.
13. Melakukan wawancara lebih dari sekali
14. Mengamati setting atau situasi dari minat responden
untuk jangka waktu tertentu.
15. Menganalisis kasus negatif , Mencoba
menghilangkan contoh yang tidak cocok dengan
merevisi pola sampai didapat kecocokan
34. Tabel 19.2
Rangkuman beberapa tujuan, pertanyaan penelitian, strategi, dan
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
kualitatif.