Kasus ini menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di lapangan basket yang menyebabkan 3 kancing kemeja Anto terlepas. Ibu Suti selaku kepala sekolah memanggil kedua siswa tersebut dan mencoba menenangkan situasi dengan menanyakan keyakinan sekolah serta meminta Dino memperbaiki kesalahannya. Dino setuju untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto.
4. Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak
dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu
Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid
perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan
kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan
kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan
ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan
tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala
Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?”
Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”.
Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
kasus1
5. kasus1
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang
laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan
memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela
diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi
bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin
meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan
untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali
mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi
melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah,
apakah ada gagasan?
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka
mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang
mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling
menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah.
Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka
tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala
Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan
mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti
6. Menanyakan keyakinan
Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk
menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Eni?
Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk
memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
Validasi tindakan
Yang dilakukan guru dengan memberikan pertanyaan :
Ibu tahu bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan dan kalian bukan satu-
satunya yang pernah melakukan ini.
Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja
yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Menstabilkan identitas
Yang dilakukan guru dengan bertanya :
Ibu mendengar Kalian ada permasalahan di kelas dengan Ibu eni. Apa yang
bisa ibu bantu ?
7. Fifi dan Natalie mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan
keyakinan kelas
Mengusulkan diskusi kelompok tentang penerapan keyakinan kelas
Mengirim email pada Bu Eni yang berisi hasil keyakinan kelas tentang Sikap
saling menghormati
Memberitahukan kepala sekolah, jika ada guru yang tidak hadir, mereka
menginginkan Bu Eni sebagai guru pengganti
Menurut pendapat kami, langkah restitusi yang telah diusulkan oleh fifi dan Natalie
sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah mereka lakukan. Langkah-langkah
restitusi:
1.
2.
3.
4.
Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali
sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah
langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
8. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil
oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan
jawaban Anda!
SEBAGAI TEMAN
terlihat ada pada kalimat " Ayolah
tugasnya dikerjakan, kan nanti Ibu
ditegur bapak kepala sekolah Kalau
kalian tidak kerjakan tugas. Tolong
bantu ibu ya?
PEMBUAT MERASA
BERSALAH
Tindakan Bu Eni
mengingatkan dengan ramah
fifi dan natali untuk fokus
pada pengerjaan tugas
9. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda
menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?
saya akan mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh ibu
Santi, karena sudah mengambil tindakan melalui langkah-
langkah segitiga restitusi sehingga fifi dan Natali menyadari
kesalahannya dan dapat menemukan solusi yang harus
ditempuh
10. kasus2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun
akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan
sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak
Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha
menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu.
Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru
dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya
jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan
mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah
terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa
mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
11. kasus2
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar
tetap dapat mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang
kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di
rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak
bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan
silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat
hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman.
Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan
lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu
12. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil
oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya?
SEBAGAI PENGHUKUM
Indikatornya :
1. Pak Lukman tidak mau mendengarkan penjelasannya sabrina dengan ucapan
: “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah
terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa
mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
“Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil
sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak
bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan
belajar tanpa sepatu seharian.”
2. Sabrina malu sehingga tidak berani keluar kelas
13. 1.Mengapa kamu terlambat ?
2.Mengapa kamu memakai sepatu bukan warna hitam ?
3.Apakah kamu meyakininya ?
4. jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia
memperbaikinya ?
5. jika kamu memperbaiki ini, hal ini menunjukkan apa
tentang dirimu ?
6. Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini ?
Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer,
apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan
seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
14. Saya akan bertindak lebih bijaksana dan
menggunakan logika dalam menyikapi masalah,
bahwa setiap permasalahan yang muncul selalu
didasari oleh alasan tertentu. Oleh karena itu
saya perlu memandang dan menyikapi masalah
dengan holistik dari berbagai sudut pandang.
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah
di sekolah tersebut?
15. Bagaimana Anda menyikapi
langkah yang diambil Pak
Lukman mengenai kasus
tersebut?
Langkah yang diambil Pak
Lukman kurang tepat
karena berdampak
adanya rasa malu pada
murid dan pada akhirnya
tidak memberikan
motivasi intrinsik
Nilai kebajikan apa
yang ingin
ditujuoleh peraturan
harus berwarna
hitam?
Kesederhanaan
Keadilan
(keseragaman)
kedisiplinan
komitmen,
16. Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada
pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan
tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun,
Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di
tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk
kembali, kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar,
seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk
pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu
Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu
sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?
Pembuat merasa bersalah
“Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan
kamu. Tidak kasihan sama Ibu?”
kasus3
17. Memanggil Fajar dan menanyakan
alasan prilakunya di kelas tadi
Menuliskan catatan perilaku Fajar
dalam buku jurnal sikap dan
termasuk tindak lanjut agar terjadi
perubahan pada sikap Fajar
Apa yang telah kamu lakukan ?
Peraturan dan Konsekuensi apa
yang sudah disepakati di kelas ?
Bilamana Ibu Dani mengambil posisi
Pemantau, apa yang akan dilakukan
atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-
pertanyaan seperti apa yang akan
diajukan? Jelaskan.
cinta dan kasih
sayang
Kebebasan
Kesenangan
Membaca sikap Fajar,
kira-kira kebutuhan
apa yang diperlukan
oleh Fajar?
Kebutuhan dasar yang
diperlukan oleh Fajar :
18. Mengkonfirmasi permasalahan fajar kepada Bu Dani.
Memanggil Fajar ke ruangan berbicara Empat Mata, Kenapa
saat pelajaran bahasa Inggris selalu tidak bersemangat.
Dilakukan pemecahan masalah terhadap alasan Fajar tidak
semangat dalam pelajaran bahasa Inggris.
Membuat keyakinan kelas bersama Fajar untuk dapat
sepakat dan konsisten atas keyakinan kelas yang dibuatnya
Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan
mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
19. Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah
pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto
dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan
membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan
keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun
mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat kesalahan
adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta
Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala
sekolah.
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia
memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk.
Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki
masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau
melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah
yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
kasus4
20. Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali
mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan
mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja,
bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana
saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia
belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan
menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab,
“Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja
Anto yang tanpa kancing.
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino
belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak
laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah
bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
kasus4
21. Menanyakan kebutuhan murid saat itu,
memberi kesempatan pada murid untuk memperbaiki kesalahannya,
Membimbing murid untuk mempertanggungjawabkan perilakunya
berkolaborasi dengan semua pihak
mengembalikan murid pada kelompoknya
Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti?
Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan
demikian?
Posisi kontrol sebagai MANAGER
Hal ini ditunjukkan dengan :
22. Dino dikuatkan melalui kesalahannya, Dino bisa
bertanggung jawab menjahit kembali kancing baju Anto
dengan berlatih menjahit pada pak irfan. Dino juga dilatih
menjadi manajer bagi dirinya sendiri dengan menyadari
akan kesalahan yang dibuatnya dan dengan tulus bisa
menunjukkan perubahan mengakui kesalahan dan
menebusnya
Anto dikuatkan dengan ditanya kebutuhannya sehingga
Dino mau menjahit kancing bajunya dan Anto senang
karena tidak akan dimarahi ibunya
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana
Anto dikuatkan oleh Ibu Suti?
23. Kontrol diri
saling menghormati dan menghargai
tanggung jawab
keadilan
keselamatan
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah)
apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan!
1.
2.
3.
4.
5.