SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
STUDI KASUS
PENERAPAN
SEGITIGA RESTITUSI
1.4.a.5
Ruang Kolaborasi
Modul 1.4
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
Yhanik Prihatini
David Fitriyanto
Fasilitator
Pengajar Praktik
Pengajar Praktik
Halimatus Sa’diyah
KELOMPOK BAHAGIA
Muhadhi, S.Pd
Siti Auliyah Wulandari, S.Pd
Asmini, S.Pd
KASUS 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya
dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali,
mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan
kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk
tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau
kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”.
Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat
ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa
tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan
kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali
mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang
akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi
kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama
tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua
adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa
mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan
mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
PERTANYAAN
Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang
sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali
sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah
langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu
Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.
Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi
langkah yang ditempuh Ibu Santi?
LANGKAH
RESTITUSI
Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali tentang laporan ibu Eni.
Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia memperbaiki permasalahan yang
ada.
Fifi dan Santi sempat ragu-ragu dan membela diri, akhirnya mengatakan akan
meminta maaf.
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka
sungguh-sungguh ingin meminta maaf.
Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk
menggantikan rasa tidak hormat itu.
Memvalidasi Tindakan Salah
1.
2.
3.
4.
5.
Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan
Keyakinan Kelas
Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lalukan untuk memperbaiki
masalah, apakah ada gagasan/ide?
Menanyakan Keyakinan
1.
2.
Apakah restitusi yang diusulkan
Fifi dan Natali sudah sesuai
dengan pelanggaran yang telah
dibuat?
Apakah langkah-langkah restitusi
yang telah diusulkan mereka?
Diskusi kelompok
penerapan keyakinan
kelas dalam kehidupan
sehari-hari
Mengirim email kepada
Ibu Eni terkait gagasan
tersebut.
Restitusi yang dilakukan oleh
Natali dan Fifi sudah sesuai.
Langkah Restitusi :
Posisi apakah yang
telah diambil oleh Ibu
Eni dalam menangani
Fifi dan Natali?
Posisi Kontrol :
Teman
Data :
“ Ayolah tugasnya dikerjakan nanti ibu
ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian
tidak kerjakan tugas. Tolong bantu ibu
ya,,,”
Jika Anda adalah Pak
Hasan, bagaimana Anda
menyikapi langkah yang
ditempuh Ibu Santi?
Langkah yang diambil bu Santi
sudah benar. Namun ada
langkah restitusi yang
ditinggalkan oleh bu Santi yaitu,
menstabilkan identitas.
Langkah ini menurut kami
sangat penting untuk dilalui
sebelum anak memutuskan
untuk memperbaiki keadaan
melalui keyakinan kelas yang
disepakati.
KASUS 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di
gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di
peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna
coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina
menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan
sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras
pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah.
Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa
mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan
sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak,
kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan
sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu
dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan
memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih
banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
PERTANYAAN
Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh
Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya?
Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa
yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti
apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
-Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus
berwarna hitam?
-Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman
mengenai kasus tersebut?
Dalam kasus di atas, sikap posisi
apakah yang diambil oleh Bapak
Lukman? Jelaskan, apakah
indikatornya?
Pak Lukman memberikan
hukuman yang tidak sesuai
Pak Lukman tidak
memberikan kesempatan
meskipun Sabrina sudah
minta maaf
Pak Lukman bersih keras
menerapkan peraturan
Posisi kontrol yang dilakukan
pak Lukman adalah penghukum.
Indikatornya :
Posisi kontrol berikutnya adalah
pemantau
Bila Bapak Lukman
mengambil posisi seorang
Manajer, apa yang akan
dikatakannya, pertanyaan-
pertanyaan seperti apakah
yang akan diajukan ke
Sabrina? Jelaskan.
Sabrina mengapa kamu terlambat dan
mengenakan sepatu berwarna coklat?
Sabrina apakah kamu masih ingat
tentang keyakinan kelas kita?
Bagaimana caramu memperbaiki
keadaan terlambat di sekolah serta
menggunakan sepatu yang tidak sesuai
dengan peraturan sekolah?
Peertanyaan-pertanyaan pak Lukman jika
mengambil posisi sebagi manajer :
1.
2.
3.
Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus
berwarna hitam?
Nilai kebajkan yang dituju dari menggunakan sepatu berwarna hitam adalah keseragaman dan
kebersamaan
Langkah-langhkah beliau untuk menegakkan disiplin denagn
cara keras agar ditaati oleh semua murid
Langkah ini tentu menimbulkan kekekcewaanbagi murid
karena permohonan maaf tidak diterima oleh pak Lukman
Langkah pak Lukman seharusnya dapat memberikan maaf
kepada Sabrina.
Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman
mengenai kasus tersebut?
Penanganan yang diambil Pak Lukman mengambi posisi kontrol
penghukum dan pemantau.
Kira-kira bila anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut
KASUS 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada
pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di
papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan
papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya
dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali
perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada
Fajar, seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu
baik untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya
menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak
kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama
Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
PERTANYAAN
Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam
pendekatannya kepada Fajar?
Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang
diperlukan oleh Fajar?
Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan
dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan
seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan
mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
Posisi kontrol apa yang diambil
oleh Ibu Dani dalam
pendekatannya kepada Fajar?
Ibu Dani mengambi posisi kontrol sebagai
teman
Data :
Ibu Dani menjawab “Gimana kamu Fajar,
kamu tidak kasihan sama ibu ya, ibu sudah
capek-capek mengajarkan kamu. Tidak
kasihan kamu sama ibu?’’ Fajar pun diam
membisu.
MEMBACA SIKAP FAJAR, KIRA-KIRA KEBUTUHAN APA YANG
DIPERLUKAN OLEH FAJAR?
Kebutuhan dasar
kesenangan
Bilamana Ibu Dani
mengambil posisi
Pemantau, apa yang
akan dilakukan atau
dikatakan olehnya?
Pertanyaan-
pertanyaan seperti
apa yang akan
diajukan? Jelaskan.
Fajar, silakan cuci muka di wastafel depan kelas !
Fajar, apakah kamu tahu tentang peraturan
sekolah bahwa murid dilarang tidur saat jam
pelajaran berlangsung ?
Apa hukuman atau sanksi bagi murid yang tertidur
di dalam kelas saat jam pelajaran berlangsung ?
Fajar, apakah kamu mau, ibu memberikan surat
panggilan orang tua untuk memberitahu bahwa
kamu sering tertidur di dalam kelas
Fajar, kamu tahu kan, bahwa murid yang tidur
saat jam pelajaran tidak diperkenankan untuk
istirahat dan wajib membersihkan kelas setelah
pulang sekolah ?
Pertanyaan atau pernyataan ibu Dani :
1.
2.
3.
4.
5.
APABILA ANDA ADALAH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH
FAJAR DAN MENGETAHUI HAL INI, BAGAIMANA TINDAK
LANJUT ANDA?
Memanggil Fajar untuk dimintai keterangan mengapa sering tidur di
dalam kelas.
Rasa ngantuk itu wajar, tetapi kalau amuu tertidur di dalam kelas pasti
akan mengganggu orang lain.
Apakah tidur di dalam kelas itu benar atau tidak ? Apakah mengganggu
orang lain ? Aapakah kamu tidak rugi jika tertinggal materi pelajaran di
kelas karena tertidur?
Apakah perlu orang tuamu mengetahui aktivitas tidurmu di dalam kelas ?
Menanyakan keyakinan kelas tentang menjaga keamanan dan
kenyamanan di ndalam kelas. Apakah tindakan tidur di dalam kelas
dapat membuat nyaman orang lain ? Jika tidak, apa yang akan Fajar
lakukan dalam proses pembelajaran berikutnya?
Yang harus dilakukan :
1.
2.
3.
4.
5.
KASUS 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah
pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja
Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai
mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya
menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.”
Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan
bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal
yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini
Dino berada di ruang kepala sekolah.
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino
bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan
mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk
memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan
sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali
bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
.
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya
bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali
Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu
dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan,
“Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto,
dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak
Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa
kancing.
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit
dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan
Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
PERTANYAAN
Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah
Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda
berkesimpulan demikian?
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana
Anto dikuatkan oleh Ibu Suti?
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang
dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan!
Posisi kontrol apa yang
telah dipraktikkan oleh
Kepala Sekolah Ibu Suti?
Hal-hal apa saja yang
dilakukannya sehingga
Anda berkesimpulan
demikian?
Posisi kontrol yang di ambil adalah Manajer
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan
sekolah yang disepakati tentang keyakinan sekolah,
serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan
yang telah dilakukan terhadap Anto ? Dino pun
akhirnya perlahan mengangguk.
Kemudian ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa
yang bisa dilakukan Dino untuk menyelesaikan
masalah. Anto menjawab ‘’Saya perlu kancing saya
diperbaiki bu, ibu saya akan sangat marah kalau
melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing
begini.’’ Ibu Suti pun kembali bertanya kepada Dino
apakah yang akan dilakukan untuk menggantikan 3
kancing Anto yang terlepas ?
Akhirnya Dino menperbaiki kancing baju
Anto dengan dibantu pak Fajar guru tata
busana.
Ibu Suti juga menasehati bahwa membuat
kesalahan adalah hal yang manusiawi dan
bahwa mempertahankan diri adalah hal
yang penting.
DALAM KASUS TERSEBUT,
BAGAIMANA DINO DIKUATKAN,
BAGAIMANA ANTO
DIKUATKAN OLEH IBU SUTI?
Dino dikuatkan yaitu
Bagaimana cara Dino bertanggung jawab atas kesalahan
yang dilakukan untuk menjahit kancing baju Anto dengan
dibantu pak Fajar guru tata busana
Anto dikuatkan yaitu
Anto diyakinkan oleh ibu Suti bahwa kancing bajunya akan
terpasang kembali seperti semula.
Kira-kira nilai-nilai
kebajikan (keyakinan
sekolah) apa yang dituju
dalam kasus tersebut?
Jelaskan!
Nilai kebajikan
saling menghormati,
tanggung jawab, kesabaran
dan kepedulian
TERIMA KASIH
Salam Guru Penggerak
Bergerak, tergerak dan menggerakkan
Jangan lupa bahagia

More Related Content

Similar to 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf

1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
ssuser2decfc
 
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL 1.4 (1).pptx
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL  1.4  (1).pptxKLP 3 ANALISIS KASUS MODUL  1.4  (1).pptx
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL 1.4 (1).pptx
SatwikaTrianti1
 
RUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptx
RUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptxRUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptx
RUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptx
RiyanTSSJ
 

Similar to 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf (20)

1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
 
Proyek Kelompok.pptx
Proyek Kelompok.pptxProyek Kelompok.pptx
Proyek Kelompok.pptx
 
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptxTugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
 
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2 RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2
 
studi kasus1.4 c.pdf
studi kasus1.4 c.pdfstudi kasus1.4 c.pdf
studi kasus1.4 c.pdf
 
1.4.a.5.2_Tugas Ruang Kolaborasi_Modul 1.4.pptx
1.4.a.5.2_Tugas Ruang Kolaborasi_Modul 1.4.pptx1.4.a.5.2_Tugas Ruang Kolaborasi_Modul 1.4.pptx
1.4.a.5.2_Tugas Ruang Kolaborasi_Modul 1.4.pptx
 
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRuang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
 
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptx
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptxTugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptx
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptx
 
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL 1.4 (1).pptx
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL  1.4  (1).pptxKLP 3 ANALISIS KASUS MODUL  1.4  (1).pptx
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL 1.4 (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdfTUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf
 
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdfRUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
 
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxTUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdfTUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
 
kolaborasi 1.4 new.pptx
kolaborasi 1.4 new.pptxkolaborasi 1.4 new.pptx
kolaborasi 1.4 new.pptx
 
PPT RUKOL MODUL 1.4. NILAI POSITIF KELOMPOK 1.pdf
PPT RUKOL MODUL 1.4. NILAI POSITIF KELOMPOK 1.pdfPPT RUKOL MODUL 1.4. NILAI POSITIF KELOMPOK 1.pdf
PPT RUKOL MODUL 1.4. NILAI POSITIF KELOMPOK 1.pdf
 
RUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptx
RUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptxRUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptx
RUANG KOLABORASI KELOMPOK 3 - M. RIYANTO.pptx
 
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdfTUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
 
Ruang kolaborasi modul 1.4.pdf
Ruang kolaborasi modul 1.4.pdfRuang kolaborasi modul 1.4.pdf
Ruang kolaborasi modul 1.4.pdf
 
RUANG KOLABORASI BUDAYA POSITIF KEL. 1.pdf
RUANG KOLABORASI BUDAYA POSITIF KEL. 1.pdfRUANG KOLABORASI BUDAYA POSITIF KEL. 1.pdf
RUANG KOLABORASI BUDAYA POSITIF KEL. 1.pdf
 
KOLABORASI 1.4 KELOMPOK 3.pptx
KOLABORASI 1.4 KELOMPOK 3.pptxKOLABORASI 1.4 KELOMPOK 3.pptx
KOLABORASI 1.4 KELOMPOK 3.pptx
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf

  • 1. STUDI KASUS PENERAPAN SEGITIGA RESTITUSI 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4 DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
  • 2. Yhanik Prihatini David Fitriyanto Fasilitator Pengajar Praktik Pengajar Praktik Halimatus Sa’diyah
  • 3. KELOMPOK BAHAGIA Muhadhi, S.Pd Siti Auliyah Wulandari, S.Pd Asmini, S.Pd
  • 4. KASUS 1 Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol. Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan? Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
  • 5. PERTANYAAN Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi? Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka? Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?
  • 6. LANGKAH RESTITUSI Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali tentang laporan ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia memperbaiki permasalahan yang ada. Fifi dan Santi sempat ragu-ragu dan membela diri, akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf. Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak hormat itu. Memvalidasi Tindakan Salah 1. 2. 3. 4. 5. Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lalukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan/ide? Menanyakan Keyakinan 1. 2.
  • 7. Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka? Diskusi kelompok penerapan keyakinan kelas dalam kehidupan sehari-hari Mengirim email kepada Ibu Eni terkait gagasan tersebut. Restitusi yang dilakukan oleh Natali dan Fifi sudah sesuai. Langkah Restitusi :
  • 8. Posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Posisi Kontrol : Teman Data : “ Ayolah tugasnya dikerjakan nanti ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu ibu ya,,,”
  • 9. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi? Langkah yang diambil bu Santi sudah benar. Namun ada langkah restitusi yang ditinggalkan oleh bu Santi yaitu, menstabilkan identitas. Langkah ini menurut kami sangat penting untuk dilalui sebelum anak memutuskan untuk memperbaiki keadaan melalui keyakinan kelas yang disepakati.
  • 10. KASUS 2 Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu. Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”. Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
  • 11. PERTANYAAN Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya? Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan. Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut, -Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam? -Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut?
  • 12. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya? Pak Lukman memberikan hukuman yang tidak sesuai Pak Lukman tidak memberikan kesempatan meskipun Sabrina sudah minta maaf Pak Lukman bersih keras menerapkan peraturan Posisi kontrol yang dilakukan pak Lukman adalah penghukum. Indikatornya : Posisi kontrol berikutnya adalah pemantau
  • 13. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya, pertanyaan- pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan. Sabrina mengapa kamu terlambat dan mengenakan sepatu berwarna coklat? Sabrina apakah kamu masih ingat tentang keyakinan kelas kita? Bagaimana caramu memperbaiki keadaan terlambat di sekolah serta menggunakan sepatu yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah? Peertanyaan-pertanyaan pak Lukman jika mengambil posisi sebagi manajer : 1. 2. 3.
  • 14. Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam? Nilai kebajkan yang dituju dari menggunakan sepatu berwarna hitam adalah keseragaman dan kebersamaan Langkah-langhkah beliau untuk menegakkan disiplin denagn cara keras agar ditaati oleh semua murid Langkah ini tentu menimbulkan kekekcewaanbagi murid karena permohonan maaf tidak diterima oleh pak Lukman Langkah pak Lukman seharusnya dapat memberikan maaf kepada Sabrina. Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut? Penanganan yang diambil Pak Lukman mengambi posisi kontrol penghukum dan pemantau. Kira-kira bila anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut
  • 15. KASUS 3 Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?” Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
  • 16. PERTANYAAN Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan. Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
  • 17. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? Ibu Dani mengambi posisi kontrol sebagai teman Data : Ibu Dani menjawab “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama ibu ya, ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan kamu sama ibu?’’ Fajar pun diam membisu.
  • 18. MEMBACA SIKAP FAJAR, KIRA-KIRA KEBUTUHAN APA YANG DIPERLUKAN OLEH FAJAR? Kebutuhan dasar kesenangan
  • 19. Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan- pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan. Fajar, silakan cuci muka di wastafel depan kelas ! Fajar, apakah kamu tahu tentang peraturan sekolah bahwa murid dilarang tidur saat jam pelajaran berlangsung ? Apa hukuman atau sanksi bagi murid yang tertidur di dalam kelas saat jam pelajaran berlangsung ? Fajar, apakah kamu mau, ibu memberikan surat panggilan orang tua untuk memberitahu bahwa kamu sering tertidur di dalam kelas Fajar, kamu tahu kan, bahwa murid yang tidur saat jam pelajaran tidak diperkenankan untuk istirahat dan wajib membersihkan kelas setelah pulang sekolah ? Pertanyaan atau pernyataan ibu Dani : 1. 2. 3. 4. 5.
  • 20. APABILA ANDA ADALAH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH FAJAR DAN MENGETAHUI HAL INI, BAGAIMANA TINDAK LANJUT ANDA? Memanggil Fajar untuk dimintai keterangan mengapa sering tidur di dalam kelas. Rasa ngantuk itu wajar, tetapi kalau amuu tertidur di dalam kelas pasti akan mengganggu orang lain. Apakah tidur di dalam kelas itu benar atau tidak ? Apakah mengganggu orang lain ? Aapakah kamu tidak rugi jika tertinggal materi pelajaran di kelas karena tertidur? Apakah perlu orang tuamu mengetahui aktivitas tidurmu di dalam kelas ? Menanyakan keyakinan kelas tentang menjaga keamanan dan kenyamanan di ndalam kelas. Apakah tindakan tidur di dalam kelas dapat membuat nyaman orang lain ? Jika tidak, apa yang akan Fajar lakukan dalam proses pembelajaran berikutnya? Yang harus dilakukan : 1. 2. 3. 4. 5.
  • 21. KASUS 4 Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah. Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas? .
  • 22. Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing. Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
  • 23. PERTANYAAN Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti? Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan!
  • 24. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? Posisi kontrol yang di ambil adalah Manajer Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati tentang keyakinan sekolah, serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto ? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk menyelesaikan masalah. Anto menjawab ‘’Saya perlu kancing saya diperbaiki bu, ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.’’ Ibu Suti pun kembali bertanya kepada Dino apakah yang akan dilakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas ?
  • 25. Akhirnya Dino menperbaiki kancing baju Anto dengan dibantu pak Fajar guru tata busana. Ibu Suti juga menasehati bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting.
  • 26. DALAM KASUS TERSEBUT, BAGAIMANA DINO DIKUATKAN, BAGAIMANA ANTO DIKUATKAN OLEH IBU SUTI? Dino dikuatkan yaitu Bagaimana cara Dino bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan untuk menjahit kancing baju Anto dengan dibantu pak Fajar guru tata busana Anto dikuatkan yaitu Anto diyakinkan oleh ibu Suti bahwa kancing bajunya akan terpasang kembali seperti semula.
  • 27. Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan! Nilai kebajikan saling menghormati, tanggung jawab, kesabaran dan kepedulian
  • 28. TERIMA KASIH Salam Guru Penggerak Bergerak, tergerak dan menggerakkan Jangan lupa bahagia