SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
TUGAS RUANG KOLABORASI
MODUL 1.4 - BUDAYA
POSITIF
NETWA KESRIATI ,M.Pd
FASILITATOR
SITI DARMIATUN ,M.Pd
PENGAJAR PRAKTIK
Kelompok 3
STUDI KASUS MODUL 1.4
FAUZAN DAVIS
FITRIA ELVI SETYA NINGSIH EFRIANI AVER
SRI ISMAWATI
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru
pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP.
Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap
seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan
ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti
Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali
malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-
ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa
tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan
kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali
mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan
mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok
dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap
saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah
mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka
telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan
Ibu Eni sebagai guru pengganti.
KASUS 1
Dalam kasus di atas, langkah-langkah
restitusi apa saja yang sudah dijalankan
oleh Ibu Santi?
Validasi tindakan yang
salah (Validate the
Misbehavior); “Ibu Santi
menanggapi bahwa
tindakan itu boleh saja
dilakukan bila mereka
sungguh-sungguh ingin
meminta maaf. “
Menanyakan keyakinan
(Seek the Belief) “apa
yang akan mereka
lakukan untuk
memperbaiki kesalahan,
apakah ada gagasan dari
mereka ?”
Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali
sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat?
Sudah Sesuai
Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
Mengadakan sebuah diskusi
kelompok dengan teman-
teman sekelasnya dengan
tema penerapan keyakinan
kelas terutama tentang
sikap saling menghormati
dan bagaimana
penerapannya di kehidupan
sehari-hari di sekolah
mengirim
email
kepada
Ibu Eni
Memberitahu Kepala
Sekolah, Pak Hasan, bila
lain waktu ada
ketiadaan guru, maka
mereka akan
mengusulkan Ibu Eni
sebagai guru pengganti
Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah
diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan
Natali? Jelaskan jawaban Anda
Posisi
Teman & Pemantau
Pembuat Rasa Bersalah
Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan
Natali dengan ramah, sambil
mengingatkan mereka untuk tetap
fokus pada pengerjaan tugas,
“Ayolah tugasnya dikerjakan,
nanti Ibu ditegur Bapak Kepala
Sekolah kalau kalian tidak
kerjakan tugas.
Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda
menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?
Saya mendukung langkah restitusi yang
dilakukan ibu santi, bahkan saya akan
memfasilitasi apa yang dibutuhkan
dalam proses restitusi tersebut, seperti
apa yang dibutuhkan saat diskusi
kelompok
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di
gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di
peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna
coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina
menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan
sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras
pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah.
Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa
mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan
sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak,
kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan
sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu
dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan
memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan
lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
KASUS 2
Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang
diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah
indikatornya?
. Meskipun Sabrina sadar
berbuat salah tetapi pak
Lukman tetap menunjuk
Sabrina yang bersalah dan
memberi hukuman dengan
menyuruh Sabrina
mencopot sepatu
seharian, sehingga Sabrina
tidak berani keluar kelas
PENGHUKUM DAN
PEMBUAT RASA
BERSALAH
Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan
dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan
diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
1.Sabrina, Apakah kamu
mengetahui peraturan sekolah
tentang pemakain warna
sepatu?
2. ‘ya, jadi kamu salah, kira-
kira bagaimana kamu akan
memperbaiki kesalahan
mu?”
3. “Apa kamu siap
berkomitmen depan nya
untuk tidak mengulangi
lagi? 4. Baik itu bisa dilakukan. Apakah
akan menjadi masalah bagi mu untuk
mentaati peraturan sekolah memakai
sepatu hitam setiap hari nya ?
5. “Baik. Saya hargai
usahamu, untuk memperbaiki
diri.”
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna
hitam
Disiplin dalam
mentaati
peraturan
sekolah
Mandiri dan tanggung
jawab ; menuntut murid
menjadi pribadi yang
mandiri yang mampu
menyiapkan kebutuhan nya
sendiri tanpa bantuan
orang tua
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak
Lukman mengenai kasus tersebut?
Tindakan pak lukman dirasa kurang tepat, karena menurut saya
harusnya Pak Lukman juga ada toleransi kemanusiaan, dengan
melihat riwayat pelanggaran yang sudah dilakukan Sabrina selama
ini, jika Sabrina selama ini merupakan siswa yang disiplin dan belum
pernah melanggar peraturan sekolah maka perlu diberi
peringatan dan belum diberi hukuman dengan membuka sepatu
seharian, tetapi jika Sabrina sudah melakukan pelanggaran berkali
kali maka peraturan harus tegas dijalankan. Hal ini bukan berarti
membuktikan sabrina tidak bersalah, akan tetapi sedikit alasan
kemanusiaan untuk meringankan kasus Sabrina
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya.
“Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun
tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya
diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya.
“Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-
kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar,
seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk
pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu
Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu
sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
KASUS 3
Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani
dalam pendekatannya kepada Fajar?
, hal ini dapat dilihat dari pernyataan buk
dani ; “Gimana kamu Fajar, kamu tidak
kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-
capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan
sama Ibu?”
Pembuat rasa
bersalah
Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan
apa yang diperlukan oleh Fajar?
Kebutuhan dasar yang dibutuhkan fajar
adalah, kebutuhan kebebasan (kebutuhan
akan pilihan). Hal ini terlihat dari sikap fajar
yang acuh tak acuh ketika belajar Bahasa
inggris. Berkemungkinan fajar tidak suka
mata pelajaran Bahasa inggris
Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan
dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan
seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan
1.‘fajar !! apakah kamu ingat
kesepakatan kelas kita, bahwa murid
harus mengikuti pembelajaran dengan
baik ?’
2.‘fajar !! apakah kamu tahu
konsekwensinya kaluu tidak mengikuti
pembelajaran dengan baik ?’
Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar
dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
1. Menstabilkan Identitas
·Memanggil fajar untuk menggali
informasi tentang prilakunya dalam
belajar, kemudian mengatakan bahwa
mengantuk itu adalah hal yang wajar
kita alami, namun tindakan tidur-
tiduran dalam pembelajaran itu tidak
baik
3. Menanyakan keyakinan
·Apakah fajar menyadari kalau
tindakan Fajar itu sudah melanggar
kesepakatan kelas yang sudah
disepakati bersama?
·Apa yang akan Fajar lakukan pada
pembelajaran berikutnya?
2. Menvalidasi Tindakan
yang salah
·Ibu tahu mungkin Fajar punya
alasan mengapa sampai tidur-
tiduran saat belajar Bahasa Inggris
di kelas
·Adalah prilku lain yang positif yang
bisa Fajar lakukan agar tidak lagi
tidur-tiduran saat pembelajaran?
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut.
Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas.
Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala
sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.”
Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat
kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta Dino
memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah.
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya
kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya
diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun
kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar
dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah
kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan,
“Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang
mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak,
memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto.
Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama
dan bersenda gurau kembali.
KASUS 4
Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti?
Manajer
Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan
demikian?
karena bu suti tidak memberikan
hukuman, tidak membuat orang
merasa salah, hanya bertanya yang
membuat murid bercerita terkait
masalahnya dan mengajak
memperbaiki masalahnya,
membimbing murid untuk dapat
mengatur dirinya
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto
dikuatkan oleh Ibu Suti?
Dino dikuatkan dengan kalimat bu Suti membuat
kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa
mempertahankan diri adalah hal yang penting.
Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino.
Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja,
bersediakah kamu? Kemudian kalimat "Yang
mengajari saya siapa bu?" Dengan cepat Ibu Suti
menjawab, "Pak Irfan, guru Tata Busana".
Anto dikuatkan dengan
mendengar kalimat bu Suti ke
Dino dan melihat bajunya yang
sudah diperbaiki kancingnya oleh
Dino
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam
kasus tersebut? Jelaskan!
Bertanggung jawab karena
Dino memperbaiki / menjahit
kancing baju Anto yang dia
rusak
Percaya Diri karena Dino
percaya diri belajar
memperbaiki kancing yang
dibimbing oleh Pak Irfan (Guru
Tata Busana)
REFLEKSI
KASUS 1-4
Dilihat dari kasus 1-4 dapat di ambil refleksi bahwa dari 5 posisi
kontrol tersebut yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai
pendidik adalah posisi sebagai manajer, sehingga setiap ada
permasalahan didalam sekolah pada siswa, guru menyelesaikan
dengan menerapkan segitiga restitusi
Terima Kasih
Salam Guru
Penggerak

More Related Content

Similar to TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf

KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptxKELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
gustiantelaumbanua58
 
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL 1.4 (1).pptx
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL  1.4  (1).pptxKLP 3 ANALISIS KASUS MODUL  1.4  (1).pptx
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL 1.4 (1).pptx
SatwikaTrianti1
 
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptx1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptx
HajarSantoso1
 

Similar to TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf (20)

Proyek Kelompok.pptx
Proyek Kelompok.pptxProyek Kelompok.pptx
Proyek Kelompok.pptx
 
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdfRuang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
 
1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
 
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptxTugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
 
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptx
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptxTugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptx
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptx
 
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdfTUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
 
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRuang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
 
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdfRUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
 
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptxKELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
 
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxTUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdf
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdfRUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdf
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdf
 
1.4.a.5 Tugas Kelompok 2.pptx
1.4.a.5 Tugas Kelompok 2.pptx1.4.a.5 Tugas Kelompok 2.pptx
1.4.a.5 Tugas Kelompok 2.pptx
 
Ruang kolaborasi modul 1.4.pdf
Ruang kolaborasi modul 1.4.pdfRuang kolaborasi modul 1.4.pdf
Ruang kolaborasi modul 1.4.pdf
 
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kelompok 2-1.pdf
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kelompok 2-1.pdfRuang Kolaborasi Modul 1.4 Kelompok 2-1.pdf
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kelompok 2-1.pdf
 
TUGAS MODUL 1.4 KELOMPOK C.pdf
TUGAS MODUL 1.4 KELOMPOK C.pdfTUGAS MODUL 1.4 KELOMPOK C.pdf
TUGAS MODUL 1.4 KELOMPOK C.pdf
 
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdfTUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
 
1.4.a.5.2_Tugas Ruang Kolaborasi_Modul 1.4.pptx
1.4.a.5.2_Tugas Ruang Kolaborasi_Modul 1.4.pptx1.4.a.5.2_Tugas Ruang Kolaborasi_Modul 1.4.pptx
1.4.a.5.2_Tugas Ruang Kolaborasi_Modul 1.4.pptx
 
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL 1.4 (1).pptx
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL  1.4  (1).pptxKLP 3 ANALISIS KASUS MODUL  1.4  (1).pptx
KLP 3 ANALISIS KASUS MODUL 1.4 (1).pptx
 
Ruang Kolaborasi Modul 1.4
Ruang Kolaborasi Modul 1.4Ruang Kolaborasi Modul 1.4
Ruang Kolaborasi Modul 1.4
 
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptx1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 .pptx
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf

  • 1. TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 - BUDAYA POSITIF NETWA KESRIATI ,M.Pd FASILITATOR SITI DARMIATUN ,M.Pd PENGAJAR PRAKTIK
  • 2. Kelompok 3 STUDI KASUS MODUL 1.4 FAUZAN DAVIS FITRIA ELVI SETYA NINGSIH EFRIANI AVER SRI ISMAWATI
  • 3. Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol. Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu- ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan? Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti. KASUS 1
  • 4. Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi? Validasi tindakan yang salah (Validate the Misbehavior); “Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf. “ Menanyakan keyakinan (Seek the Belief) “apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki kesalahan, apakah ada gagasan dari mereka ?”
  • 5. Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Sudah Sesuai Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka? Mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman- teman sekelasnya dengan tema penerapan keyakinan kelas terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah mengirim email kepada Ibu Eni Memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti
  • 6. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda Posisi Teman & Pemantau Pembuat Rasa Bersalah Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas.
  • 7. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi? Saya mendukung langkah restitusi yang dilakukan ibu santi, bahkan saya akan memfasilitasi apa yang dibutuhkan dalam proses restitusi tersebut, seperti apa yang dibutuhkan saat diskusi kelompok
  • 8. Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu. Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”. Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu. KASUS 2
  • 9. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya? . Meskipun Sabrina sadar berbuat salah tetapi pak Lukman tetap menunjuk Sabrina yang bersalah dan memberi hukuman dengan menyuruh Sabrina mencopot sepatu seharian, sehingga Sabrina tidak berani keluar kelas PENGHUKUM DAN PEMBUAT RASA BERSALAH
  • 10. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan. 1.Sabrina, Apakah kamu mengetahui peraturan sekolah tentang pemakain warna sepatu? 2. ‘ya, jadi kamu salah, kira- kira bagaimana kamu akan memperbaiki kesalahan mu?” 3. “Apa kamu siap berkomitmen depan nya untuk tidak mengulangi lagi? 4. Baik itu bisa dilakukan. Apakah akan menjadi masalah bagi mu untuk mentaati peraturan sekolah memakai sepatu hitam setiap hari nya ? 5. “Baik. Saya hargai usahamu, untuk memperbaiki diri.”
  • 11. Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut, Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam Disiplin dalam mentaati peraturan sekolah Mandiri dan tanggung jawab ; menuntut murid menjadi pribadi yang mandiri yang mampu menyiapkan kebutuhan nya sendiri tanpa bantuan orang tua
  • 12. Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut, Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut? Tindakan pak lukman dirasa kurang tepat, karena menurut saya harusnya Pak Lukman juga ada toleransi kemanusiaan, dengan melihat riwayat pelanggaran yang sudah dilakukan Sabrina selama ini, jika Sabrina selama ini merupakan siswa yang disiplin dan belum pernah melanggar peraturan sekolah maka perlu diberi peringatan dan belum diberi hukuman dengan membuka sepatu seharian, tetapi jika Sabrina sudah melakukan pelanggaran berkali kali maka peraturan harus tegas dijalankan. Hal ini bukan berarti membuktikan sabrina tidak bersalah, akan tetapi sedikit alasan kemanusiaan untuk meringankan kasus Sabrina
  • 13. Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira- kira siapa yang bisa?” Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu. KASUS 3
  • 14. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? , hal ini dapat dilihat dari pernyataan buk dani ; “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek- capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” Pembuat rasa bersalah
  • 15. Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? Kebutuhan dasar yang dibutuhkan fajar adalah, kebutuhan kebebasan (kebutuhan akan pilihan). Hal ini terlihat dari sikap fajar yang acuh tak acuh ketika belajar Bahasa inggris. Berkemungkinan fajar tidak suka mata pelajaran Bahasa inggris
  • 16. Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan 1.‘fajar !! apakah kamu ingat kesepakatan kelas kita, bahwa murid harus mengikuti pembelajaran dengan baik ?’ 2.‘fajar !! apakah kamu tahu konsekwensinya kaluu tidak mengikuti pembelajaran dengan baik ?’
  • 17. Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda? 1. Menstabilkan Identitas ·Memanggil fajar untuk menggali informasi tentang prilakunya dalam belajar, kemudian mengatakan bahwa mengantuk itu adalah hal yang wajar kita alami, namun tindakan tidur- tiduran dalam pembelajaran itu tidak baik 3. Menanyakan keyakinan ·Apakah fajar menyadari kalau tindakan Fajar itu sudah melanggar kesepakatan kelas yang sudah disepakati bersama? ·Apa yang akan Fajar lakukan pada pembelajaran berikutnya? 2. Menvalidasi Tindakan yang salah ·Ibu tahu mungkin Fajar punya alasan mengapa sampai tidur- tiduran saat belajar Bahasa Inggris di kelas ·Adalah prilku lain yang positif yang bisa Fajar lakukan agar tidak lagi tidur-tiduran saat pembelajaran?
  • 18. Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah. Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas? Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing. Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali. KASUS 4
  • 19. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Manajer Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? karena bu suti tidak memberikan hukuman, tidak membuat orang merasa salah, hanya bertanya yang membuat murid bercerita terkait masalahnya dan mengajak memperbaiki masalahnya, membimbing murid untuk dapat mengatur dirinya
  • 20. Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti? Dino dikuatkan dengan kalimat bu Suti membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu? Kemudian kalimat "Yang mengajari saya siapa bu?" Dengan cepat Ibu Suti menjawab, "Pak Irfan, guru Tata Busana". Anto dikuatkan dengan mendengar kalimat bu Suti ke Dino dan melihat bajunya yang sudah diperbaiki kancingnya oleh Dino
  • 21. Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan! Bertanggung jawab karena Dino memperbaiki / menjahit kancing baju Anto yang dia rusak Percaya Diri karena Dino percaya diri belajar memperbaiki kancing yang dibimbing oleh Pak Irfan (Guru Tata Busana)
  • 22. REFLEKSI KASUS 1-4 Dilihat dari kasus 1-4 dapat di ambil refleksi bahwa dari 5 posisi kontrol tersebut yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai pendidik adalah posisi sebagai manajer, sehingga setiap ada permasalahan didalam sekolah pada siswa, guru menyelesaikan dengan menerapkan segitiga restitusi