SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Tugas. 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi
Budaya Positif
PARTOYO, S.KOM
BAKHDIYAR AFIF HUSAIN, S.Pd
FAIQOTUR ROSIDAH, S.Pd, M.Pd
Kelompok 3 :
1.
2.
3.
Studi Kasus 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit,
sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya
dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun
menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan
Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan
kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak
mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba
menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil
mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada
pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu
ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan
tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah
jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak
mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Studi Kasus 1
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta
menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan
memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali
sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada
akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi
menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila
mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun
Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa
lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu
Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku
mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi
melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan
untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
Studi Kasus 1
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan
bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi
kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang
mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama
tentang sikap saling menghormati dan bagaimana
penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan
kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang
gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu
Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak
Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka
akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
PERTANYAAN
DARI STUDI
KASUS 1
Dalam kasus di atas, langkah-
langkah restitusi apa saja yang
sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Menurut Anda, apakah restitusi
yang diusulkan Fifi dan Natali sudah
sesuai dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah langkah-
langkah restitusi yang telah
diusulkan mereka?
Dalam kasus di atas, posisi apakah
yang telah diambil oleh Ibu Eni
dalam menangani Fifi dan Natali?
Jelaskan jawaban Anda.
Jika Anda adalah Pak Hasan,
bagaimana Anda menyikapi
langkah yang ditempuh Ibu Santi?
1.
2.
3.
4.
JAWABAN
DARI STUDI
KASUS 1
Yang dilakukan bu Santi sesuai teori
Segititiga Restitusi yaitu
menstabilkan identitas; pada
tahap ini bu Santi bertanya pada
Fifi dan Natali menanyakan laporan
dari bu Eni
validasi tindakan yang salah; pada
tahap ini bu Santi menanyakan
apakah mereka bersedia
memperbaiki kesalahan yang telah
mereka perbuat
menanyakan keyakinan: meskipun
pada awalnya mereke berkelit
pada akhirnya mereka mengakui
dan bersedia meminta maaf pada
bu Eni
1.
JAWABAN
DARI STUDI
KASUS 1
2. Restitusi yang diusulkan Fifi dan
Natali sudah tepat karena mereka
ingin membuat keyakinan kelas yang
disepakati semua siswa di kelas
melalui diskusi kesepakatan kelas
mengenai sikap menghormati dan
penerapannya.
3. Bu Eni sebagai guru pengganti
melaporkan kejadian yang
menimpanya dan berusaha
mencarikan solusi bagi mereka yang
berbuat salah. Belau
mengomunikasikan dengan bu Santi
dan kepaa sekolah. Posisi bu Eni
dalam hal ini beliau berperan
sebagai pemantau.
2.
JAWABAN
DARI STUDI
KASUS 1
4. Seandainya saya pak Hasan, saya
akan sangat menghargai langkah
yang ditempuh bu Santi. Penanganan
anak dengan metode komunikasi
dialogis sangat efektif. Pola yang
diterapkan dengan menggunakan
segitiga restitusi mengembangkan
budaya positif yang dapat diterima
dengan baik oleh anak dan dia telah
menerapkan konsep sekolah ramah
anak dalam arti yang sebenarnya,
bukan sekadar ikon saja.
STUDI KASUS 2
Studi Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di
sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru
menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera
di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman
memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina
berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah
mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang
seragam warna sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui
sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah
mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena
rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada
peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah
melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat,
salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak
bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Studi Kasus 2
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada
pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya
dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun
pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil
sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya
sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah.
Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa
sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati
mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak
Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah
karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas
tanpa alas sepatu
Dalam kasus di atas,
sikap posisi apakah
yang diambil oleh Bapak
Lukman? Jelaskan,
apakah indikatornya?
Sebagai penghukum, terlihat tegas
dalam kalimatnya Pak Lukman tetap
bersikeras pada peraturan yang berlaku
dan mengatakan, “Ya sudah, kamu
sudah melanggar peraturan sekolah.
Kamu salah. Sudah terlambat, salah
pula warna sepatunya. Segera buka
sepatumu kalau tidak bisa mengenakan
warna sepatu sesuai peraturan” . “Tidak,
kamu telah melanggar peraturan
sekolah, kalau tidak sanggup ambil
sepatu di rumah atau diantarkan sepatu
ke sekolah, ya sudah kamu tidak
bersepatu saja seharian di sekolah.
Sekarang copot sepatumu dan silakan
belajar tanpa sepatu seharian. ”
Bila Bapak Lukman
mengambil posisi
seorang Manajer, apa
yang akan
dikatakannya,
pertanyaan-pertanyaan
seperti apakah yang
akan diajukan ke
Sabrina? Jelaskan.
Jelaskan alasan kamu sehingga
kamu terlambat?
Apa yang harus kamu lakukan
agar tidak berangkat terburu-
buru lagi berangkat ke sekolah?
Bagaimana kamu memperbaiki
sikap kamu ini?
PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG
DIAJUKAN :
Nilai kebajikan apa yang
ingin dituju oleh
peraturan harus
berwarna hitam?
Bagaimana Anda
menyikapi langkah yang
diambil Pak Lukman
mengenai kasus tersebut?
Kira-kira bila Anda
adalah Kepala Sekolah
di sekolah tersebut.
1.
2.
Nilai kebajikan apa yang ingin
dituju oleh peraturan harus
berwarna hitam? Disiplin,
tanggungjawab, komitmen
Bagaimana Anda menyikapi
langkah yang diambil Pak
Lukman mengenai kasus
tersebut? Alangkah baiknya Pak
Lukman bersikap sebagai teman
atau manager dengan
menanyakan dulu alasan
Sabrina kenapa sampai
terlambat, sebelum memberi
hukuman kepada Sabrina
1.
2.
STUDI KASUS 3
Studi Kasus 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan
tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-
tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba
jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan
tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan
sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku,
sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol
di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali
perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah
seringkali terjadi pada Fajar, seperti tidak memperhatikan, acuh tak
acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk pelajaran
Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya
menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana
kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-
capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun
diam membisu
Posisi kontrol apa yang diambil
oleh Ibu Dani dalam
pendekatannya kepada Fajar?
Membaca sikap Fajar, kira-kira
kebutuhan apa yang diperlukan
oleh Fajar?
Bilamana Ibu Dani mengambil
posisi Pemantau, apa yang akan
dilakukan atau dikatakan
olehnya? Pertanyaan-pertanyaan
seperti apa yang akan diajukan?
Jelaskan.
Apabila Anda adalah kepala
sekolah di sekolah Fajar dan
mengetahui hal ini, bagaimana
tindak lanjut Anda?
1.
2.
3.
4.
Pembuat rasa bersalah ini
terlihat dari kata-kata Bu Dani
“Ayo Fajar makanya jangan
tiudr-tiduran, lain kali
perhatikan! Sudah sana, duduk
Kembali, kira-kira siapa yang
bisa?”
Kebutuhan cinta dan kasih
sayang serta rasa diterima
Mengapa kamu tidak
memperhatikan ibu waktu
menjelaskan materi? Apakah
kamu sedang tidak enak badan
atau ada masalah pribadi?
1.
2.
3.
Posisi kontrol apa yang diambil
oleh Ibu Dani dalam
pendekatannya kepada Fajar?
Membaca sikap Fajar, kira-kira
kebutuhan apa yang diperlukan
oleh Fajar?
Bilamana Ibu Dani mengambil
posisi Pemantau, apa yang akan
dilakukan atau dikatakan
olehnya? Pertanyaan-pertanyaan
seperti apa yang akan diajukan?
Jelaskan.
Apabila Anda adalah kepala
sekolah di sekolah Fajar dan
mengetahui hal ini, bagaimana
tindak lanjut Anda?
1.
2.
3.
4.
4. Tentunya akan berkomunikasi
dengan Bu Dani terkait masalah
yang dihadapi Fajar dan
secepatnya untuk mencari
informasi terkait masalah di
lingkungan sekolah dengan
teman-temannya maupun di
lingkungan rumahnya.
STUDI KASUS 4
Studi Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket,
dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut.
Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik,
menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya
terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka,
dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti
sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya,
terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah
sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang
kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat
kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa
mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun
meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih
efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah.
Studi Kasus 4
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan
sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia
memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan
terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan
mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya
kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk
memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu
kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat
marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot
3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke
Dino apakah yang akan dia lakukan untuk
menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
Studi Kasus 4
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu,
saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar
dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali
Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah
kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit?
Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan,
“Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir
sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang
mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab,
“Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak,
memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang
siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto.
Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan
Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama
dan bersenda gurau kembali
Posisi kontrol apa yang telah
dipraktikkan oleh Kepala
Sekolah Ibu Suti? Hal-hal
apa saja yang dilakukannya
sehingga Anda
berkesimpulan demikian?
Manager dan sebagai
Posisi Kontrol Pembuat
Merasa Bersalah
Beberapa hal saya bisa
menyimpulkan kalau bu suti posisi
kontrol pada pembuat merasa
bersalah adalah dari pertanyaan
pertanyaan yang disampaikan bu
suti kepada dino maupun anto.
misalkan :
Posisi kontrol apa yang telah
dipraktikkan oleh Kepala
Sekolah Ibu Suti? Hal-hal
apa saja yang dilakukannya
sehingga Anda
berkesimpulan demikian?
Ibu Suti sebagai kepala sekolah
berupaya menenangkan
keduanya, terutama Dino. “Dino
sepertinya kamu saat ini sedang
marah sekali.” Mendengar itu, Dino
pun mengalir bercerita tentang
kekesalan hatinya. Ibu Suti pun
melanjutkan bahwa membuat
kesalahan adalah hal yang
manusiawi, dan bahwa
mempertahankan diri adalah hal
yang penting. Namun meminta
Dino memikirkan cara lain yang
mungkin lebih efektif, karena saat
ini Dino berada di ruang kepala
sekolah.
Posisi kontrol apa yang telah
dipraktikkan oleh Kepala
Sekolah Ibu Suti? Hal-hal
apa saja yang dilakukannya
sehingga Anda
berkesimpulan demikian?
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang
keyakinan sekolah yang disepakati,
serta apakah Dino bersedia
memperbaiki kesalahan yang telah
dilakukan terhadap Anto? Dino pun
akhirnya perlahan mengangguk.
Kemudian Ibu Suti balik bertanya
kepada Anto, hal apa yang bisa
dilakukan Dino untuk memperbaiki
masalah. Anto menjawab, “Saya perlu
kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya
akan sangat marah kalau melihat
kancing baju saya sampai copot 3
kancing begini.” Ibu Suti pun kembali
bertanya ke Dino apakah yang akan
dia lakukan untuk menggantikan 3
kancing Anto yang terlepas?
Posisi kontrol apa yang telah
dipraktikkan oleh Kepala
Sekolah Ibu Suti? Hal-hal
apa saja yang dilakukannya
sehingga Anda
berkesimpulan demikian?
bu suti mencoba membuat
keyakinan sekolah yaitu anto akan
ikhlas memaafkan kesalahan dari
dino asalakan dino mau bertanggung
jawab memperbaiki kancing baju
anto yang rusak. Padahal dino tidak
bisa menjahit, tetapi bu suti memberi
masukan kepada dino untuk belajar
menjahit kepada pak irfan guru tata
busana. Akhirnya karena dino merasa
bersalah dan ingin bertanggung
jawab maka dino belajar menjahit
dan memperbaiki kancing baju anto
yang rusak, sehingga keduanya bisa
saling berjabat tangan saling
memaafkan.
Dalam kasus tersebut,
bagaimana Dino dikuatkan,
bagaimana Anto dikuatkan
oleh Ibu Suti?
Dino dikuatkan dengan
keyakinan sekolah dengan
pertanyaan pemantik apakah
dino bersedia memperbaiki
kesalahannya ? dan bu suti
menanyakan balik kepada anto
apa yang harus dilakukan dino
agar kamu mau memaafkan ?
sehingga keduanya saling bisa
menerima keyakinan sekolah
tersebut. Meskipun dino tidak
bisa menjahit, tetapi dia mau
belajar menjahit dan
memperbaiki baju anto yang
Kira-kira nilai-nilai kebajikan
(keyakinan sekolah) apa
yang dituju dalam kasus
tersebut? Jelaskan!
Nilai saling memaafkan
dan Tanggung jawab atas
apa yang telah dilakukan
Dalam mengatasi suatu masalah yang
ada di dunia pendidikan seperti yang ada
di studi kasus diatas, maka seorang
pendidik harus bisa membuat keyakinan
kelas dengan teknik segitiga restitusi dan
seorang pendidik dalam membuat
keyakinan kelas atau sekolah ada 5 posisi
yaitu Penghukum, Membuat merasa
bersalah, sebagai teman, pemantau, dan
manager
Kesimpulan
Terima Kasih
Semoga kita semua bisa
mendapatkan ilmu yang
bermanfaat

More Related Content

What's hot

Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdfDemonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdfJokoSutanto11
 
Ruang Kolaborasi 3.3_Agus Setiawan.pdf
Ruang Kolaborasi 3.3_Agus Setiawan.pdfRuang Kolaborasi 3.3_Agus Setiawan.pdf
Ruang Kolaborasi 3.3_Agus Setiawan.pdfAgusSetiawan410837
 
Tugas Rukol Modul 3.1_Damri.pptx
Tugas Rukol Modul 3.1_Damri.pptxTugas Rukol Modul 3.1_Damri.pptx
Tugas Rukol Modul 3.1_Damri.pptxDamriAhmad
 
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxTUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxLUHEKAYANTHI
 
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptxSalahiyahSalahiyah
 
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptxModul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
 
Lembar kerja Ruang Kolaborasi Modul 2.2 (1).docx - Presentasi (1) NEW (5).pptx
Lembar kerja Ruang Kolaborasi Modul 2.2 (1).docx - Presentasi (1) NEW (5).pptxLembar kerja Ruang Kolaborasi Modul 2.2 (1).docx - Presentasi (1) NEW (5).pptx
Lembar kerja Ruang Kolaborasi Modul 2.2 (1).docx - Presentasi (1) NEW (5).pptxmasfinawatikono
 
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptxDedeSolehudin4
 
Tugas Ruang kolaborasi Modul 3.1.pptx
Tugas Ruang kolaborasi Modul 3.1.pptxTugas Ruang kolaborasi Modul 3.1.pptx
Tugas Ruang kolaborasi Modul 3.1.pptxAgungNugroho883817
 
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptxTugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptxJasabangImanSuhada
 
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdfIdhamYahya2
 
PPT rukol modul 2.2.pptx
PPT rukol modul 2.2.pptxPPT rukol modul 2.2.pptx
PPT rukol modul 2.2.pptxssuserb6057c
 
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptxPPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptxSantiAprilia7
 
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxRuang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxAngkrangHitech1
 
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 SA.pptx
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 SA.pptx1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 SA.pptx
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 SA.pptxanismuji
 
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdf
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdfJurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdf
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdfYosiOktafianti1
 
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfElaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfALFIAH14
 
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxDiskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxHendraKurniawan858649
 

What's hot (20)

Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdfDemonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
Demonstrasi Kontekstual 3.1 Guru Penggerak.pdf
 
Ruang Kolaborasi 3.3_Agus Setiawan.pdf
Ruang Kolaborasi 3.3_Agus Setiawan.pdfRuang Kolaborasi 3.3_Agus Setiawan.pdf
Ruang Kolaborasi 3.3_Agus Setiawan.pdf
 
Tugas Rukol Modul 3.1_Damri.pptx
Tugas Rukol Modul 3.1_Damri.pptxTugas Rukol Modul 3.1_Damri.pptx
Tugas Rukol Modul 3.1_Damri.pptx
 
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxTUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
 
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
 
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptxModul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
 
Lembar kerja Ruang Kolaborasi Modul 2.2 (1).docx - Presentasi (1) NEW (5).pptx
Lembar kerja Ruang Kolaborasi Modul 2.2 (1).docx - Presentasi (1) NEW (5).pptxLembar kerja Ruang Kolaborasi Modul 2.2 (1).docx - Presentasi (1) NEW (5).pptx
Lembar kerja Ruang Kolaborasi Modul 2.2 (1).docx - Presentasi (1) NEW (5).pptx
 
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
 
Tugas Ruang kolaborasi Modul 3.1.pptx
Tugas Ruang kolaborasi Modul 3.1.pptxTugas Ruang kolaborasi Modul 3.1.pptx
Tugas Ruang kolaborasi Modul 3.1.pptx
 
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptxTugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
 
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf
 
5 Posisi Kontrol Guru
5 Posisi Kontrol Guru5 Posisi Kontrol Guru
5 Posisi Kontrol Guru
 
PPT rukol modul 2.2.pptx
PPT rukol modul 2.2.pptxPPT rukol modul 2.2.pptx
PPT rukol modul 2.2.pptx
 
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptxPPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
 
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxRuang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
 
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 SA.pptx
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 SA.pptx1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 SA.pptx
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 SA.pptx
 
BERBAGI MODUL 1.4.pptx
BERBAGI MODUL 1.4.pptxBERBAGI MODUL 1.4.pptx
BERBAGI MODUL 1.4.pptx
 
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdf
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdfJurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdf
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdf
 
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfElaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
 
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxDiskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
 

Similar to RUKOL 1.4. BUDAYA POSITIF.pdf

1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdfAsminiAsmini1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdfTUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdffauzan522328
 
Eko Puji Susanto_Kolaborasi 1.4 _ 4 Cases.pptx
Eko Puji Susanto_Kolaborasi 1.4 _ 4 Cases.pptxEko Puji Susanto_Kolaborasi 1.4 _ 4 Cases.pptx
Eko Puji Susanto_Kolaborasi 1.4 _ 4 Cases.pptxEkoPujiSusanto
 
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptxssuser2decfc
 
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptxKELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptxgustiantelaumbanua58
 
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptxTugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptxputryayuningtyas
 
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdfTUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdfRossaMahardian
 
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxTUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxAgusFauronSafii
 
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdf
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdfRUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdf
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdfDewiApriliyaningrum1
 
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdfRuang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdfTriSunarsih5
 
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdfTUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdfFarid139630
 
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRuang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRestuKuswara3
 
studi kasus1.4 c.pdf
studi kasus1.4 c.pdfstudi kasus1.4 c.pdf
studi kasus1.4 c.pdfkinadmevon1
 
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptx
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptxTugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptx
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptxANJARKOESWARA2
 
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2 RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2 RahmadSalehHasibuan
 
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptx
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptxTugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptx
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptxDevano9
 
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdfRUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdfSriYuniatiKarim
 

Similar to RUKOL 1.4. BUDAYA POSITIF.pdf (20)

1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
 
BUDAYA POSITIF.pdf
BUDAYA POSITIF.pdfBUDAYA POSITIF.pdf
BUDAYA POSITIF.pdf
 
RUKOL 1.4.pdf
RUKOL 1.4.pdfRUKOL 1.4.pdf
RUKOL 1.4.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdfTUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf
TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1-4.pdf
 
Eko Puji Susanto_Kolaborasi 1.4 _ 4 Cases.pptx
Eko Puji Susanto_Kolaborasi 1.4 _ 4 Cases.pptxEko Puji Susanto_Kolaborasi 1.4 _ 4 Cases.pptx
Eko Puji Susanto_Kolaborasi 1.4 _ 4 Cases.pptx
 
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
 
Proyek Kelompok.pptx
Proyek Kelompok.pptxProyek Kelompok.pptx
Proyek Kelompok.pptx
 
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptxKELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptx
 
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptxTugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok C.pptx
 
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdfTUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
TUGAS KOLABORASI MODUL 1.4.pdf
 
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxTUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TUGAS 1.A.4.5 RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdf
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdfRUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdf
RUANG KOLABORASI MODUL 1.4 dewi.pdf
 
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdfRuang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
Ruang Kolaborasi Modul 1.4.pdf
 
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdfTUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
TUGAS KELOMPOK RUANG KOLABORAsi 1.4.pdf
 
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRuang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdf
 
studi kasus1.4 c.pdf
studi kasus1.4 c.pdfstudi kasus1.4 c.pdf
studi kasus1.4 c.pdf
 
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptx
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptxTugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptx
Tugas Kelompok Modul 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Postif.pptx
 
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2 RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2
RUANG KOLABORASI 1.4.a 5 KELOMPOK 2
 
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptx
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptxTugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptx
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptx
 
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdfRUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
RUKOL KELOMPOK 1 MODUL 1.4 A.pdf
 

Recently uploaded

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

RUKOL 1.4. BUDAYA POSITIF.pdf

  • 1. Tugas. 1.4.a.5 Ruang Kolaborasi Budaya Positif PARTOYO, S.KOM BAKHDIYAR AFIF HUSAIN, S.Pd FAIQOTUR ROSIDAH, S.Pd, M.Pd Kelompok 3 : 1. 2. 3.
  • 2. Studi Kasus 1 Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
  • 3. Studi Kasus 1 Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
  • 4. Studi Kasus 1 Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
  • 5. PERTANYAAN DARI STUDI KASUS 1 Dalam kasus di atas, langkah- langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi? Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah langkah- langkah restitusi yang telah diusulkan mereka? Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi? 1. 2. 3. 4.
  • 6. JAWABAN DARI STUDI KASUS 1 Yang dilakukan bu Santi sesuai teori Segititiga Restitusi yaitu menstabilkan identitas; pada tahap ini bu Santi bertanya pada Fifi dan Natali menanyakan laporan dari bu Eni validasi tindakan yang salah; pada tahap ini bu Santi menanyakan apakah mereka bersedia memperbaiki kesalahan yang telah mereka perbuat menanyakan keyakinan: meskipun pada awalnya mereke berkelit pada akhirnya mereka mengakui dan bersedia meminta maaf pada bu Eni 1.
  • 7. JAWABAN DARI STUDI KASUS 1 2. Restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah tepat karena mereka ingin membuat keyakinan kelas yang disepakati semua siswa di kelas melalui diskusi kesepakatan kelas mengenai sikap menghormati dan penerapannya. 3. Bu Eni sebagai guru pengganti melaporkan kejadian yang menimpanya dan berusaha mencarikan solusi bagi mereka yang berbuat salah. Belau mengomunikasikan dengan bu Santi dan kepaa sekolah. Posisi bu Eni dalam hal ini beliau berperan sebagai pemantau. 2.
  • 8. JAWABAN DARI STUDI KASUS 1 4. Seandainya saya pak Hasan, saya akan sangat menghargai langkah yang ditempuh bu Santi. Penanganan anak dengan metode komunikasi dialogis sangat efektif. Pola yang diterapkan dengan menggunakan segitiga restitusi mengembangkan budaya positif yang dapat diterima dengan baik oleh anak dan dia telah menerapkan konsep sekolah ramah anak dalam arti yang sebenarnya, bukan sekadar ikon saja.
  • 10. Studi Kasus 2 Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu. Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
  • 11. Studi Kasus 2 Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu
  • 12. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya? Sebagai penghukum, terlihat tegas dalam kalimatnya Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan” . “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian. ”
  • 13. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan. Jelaskan alasan kamu sehingga kamu terlambat? Apa yang harus kamu lakukan agar tidak berangkat terburu- buru lagi berangkat ke sekolah? Bagaimana kamu memperbaiki sikap kamu ini? PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG DIAJUKAN :
  • 14. Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam? Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut? Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut. 1. 2. Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam? Disiplin, tanggungjawab, komitmen Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut? Alangkah baiknya Pak Lukman bersikap sebagai teman atau manager dengan menanyakan dulu alasan Sabrina kenapa sampai terlambat, sebelum memberi hukuman kepada Sabrina 1. 2.
  • 16. Studi Kasus 3 Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur- tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?” Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek- capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu
  • 17. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan. Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda? 1. 2. 3. 4. Pembuat rasa bersalah ini terlihat dari kata-kata Bu Dani “Ayo Fajar makanya jangan tiudr-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk Kembali, kira-kira siapa yang bisa?” Kebutuhan cinta dan kasih sayang serta rasa diterima Mengapa kamu tidak memperhatikan ibu waktu menjelaskan materi? Apakah kamu sedang tidak enak badan atau ada masalah pribadi? 1. 2. 3.
  • 18. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan. Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda? 1. 2. 3. 4. 4. Tentunya akan berkomunikasi dengan Bu Dani terkait masalah yang dihadapi Fajar dan secepatnya untuk mencari informasi terkait masalah di lingkungan sekolah dengan teman-temannya maupun di lingkungan rumahnya.
  • 20. Studi Kasus 4 Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah.
  • 21. Studi Kasus 4 Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
  • 22. Studi Kasus 4 Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing. Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali
  • 23. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? Manager dan sebagai Posisi Kontrol Pembuat Merasa Bersalah Beberapa hal saya bisa menyimpulkan kalau bu suti posisi kontrol pada pembuat merasa bersalah adalah dari pertanyaan pertanyaan yang disampaikan bu suti kepada dino maupun anto. misalkan :
  • 24. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah.
  • 25. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
  • 26. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? bu suti mencoba membuat keyakinan sekolah yaitu anto akan ikhlas memaafkan kesalahan dari dino asalakan dino mau bertanggung jawab memperbaiki kancing baju anto yang rusak. Padahal dino tidak bisa menjahit, tetapi bu suti memberi masukan kepada dino untuk belajar menjahit kepada pak irfan guru tata busana. Akhirnya karena dino merasa bersalah dan ingin bertanggung jawab maka dino belajar menjahit dan memperbaiki kancing baju anto yang rusak, sehingga keduanya bisa saling berjabat tangan saling memaafkan.
  • 27. Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti? Dino dikuatkan dengan keyakinan sekolah dengan pertanyaan pemantik apakah dino bersedia memperbaiki kesalahannya ? dan bu suti menanyakan balik kepada anto apa yang harus dilakukan dino agar kamu mau memaafkan ? sehingga keduanya saling bisa menerima keyakinan sekolah tersebut. Meskipun dino tidak bisa menjahit, tetapi dia mau belajar menjahit dan memperbaiki baju anto yang
  • 28. Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan! Nilai saling memaafkan dan Tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan
  • 29. Dalam mengatasi suatu masalah yang ada di dunia pendidikan seperti yang ada di studi kasus diatas, maka seorang pendidik harus bisa membuat keyakinan kelas dengan teknik segitiga restitusi dan seorang pendidik dalam membuat keyakinan kelas atau sekolah ada 5 posisi yaitu Penghukum, Membuat merasa bersalah, sebagai teman, pemantau, dan manager Kesimpulan
  • 30. Terima Kasih Semoga kita semua bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat