Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
1. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB. I
PENAWARAN DAN PERMINTAAN
Oleh Kelompok : 9
1. Aya Soraya 2. Teguh Ady P. 3. Maidatuz Zahrah
Dosen : Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
2. Permintaan adalah suatu keinginan konsumen untuk
memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini
didukung oleh kekuatan untuk munukar atau membeli
barang dan jasa tersebut.
Teori permintaan
3. “Jika harga turun maka permintaan suatu barang akan
bertambah, Sebaliknya jika harga naik maka jumlah yang
diminta akan berkurang”
Hukum permintan
4. Kurva Demand adalah pembatas kondisi. Kurva Demand
juga memperlihatkan hargamaksimal yang akan di bayar
bagimacan-macam kuantitas per unit waktu.
Kurva demand
5. Walaupun menurut hukum permintaan, kurva permintaan turun miring ke
kanan, ada juga pengecualiannya seperti halnya dengan kebanyakan hukum
dan peraturan. Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan
nama “barang Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen paradox). Giffen.
Pengcualian kurva demand
6. PERGESERAN KURVA
DEMAND
Perlu diingat bahwa sewaktu kita merumuskan
hukum permintaan, dimasukkan pernyataan
ceteris paribus, artinya “keadaan lain tetap sama”.
Keadaan-keadaan lain apakah yang harus tetap
sama? Pendapatan konsumen dihitung dengan
uang. Masin belum jelas bagaimana pengaruh
pendapatan rill terhadap permintaan.
7. - pendapatan konsumen
- harga barang terkait subtitusi
dan komplementer
- selera dan prefensi konsumen
- perubahan faktor lain misalnya
perubahan pengharapan harga
Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain
Berubahnya Harga Barang Itu Sendiri
Mengakibatkan Pergeseran Kurva Permintaan
8. Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas permintaan individu dan
permintaan semua orang dalam pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dari
penjumlahan kurva permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut
pada setiap tingkat harga.
Permintaan individu dan permintaan pasar
9. Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk
setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
Teori penawaran
10. Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan
akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang
yang ditawarkan akan berkurang
Hukum penawaran
11. Bentuk kurva penawaran
Bentuk kurva penawaran yang
tidak tunduk kepada hukum
penawaran
Bentuk kurva penawaran yang
tunduk dengan hukum
penawaran
12. Harga adalah inilah barang
dan jasa yang dinyatakan
dengan jumlah uang tertentu.
Teori harga pasar
13. Customer reviews
Reviews Name Age Review
Reviewer 1 Gina Smith 26 years old
“Mercury is the closest planet
to the Sun”
Reviewer 2 David Doe 24 years old
“Neptune is the farthest planet
from the Sun”
Reviewer 3 Sean Davids 30 years old
“Despite being red, Mars is
actually a cold place”
14. —Someone Famous
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak,
yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk
menawarkannya serta pihak yang memerlukannya
serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk
memintanya.
15. 1). Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan
dengan atas pemuas yang di minta.
2). Dengan adanya harga maka manusia mau tidak
mau akan membatasih kebutuhannya.
3). Harga juga membagi alat produksi pada berbagai
kemungkinan pemakaian.
4). Harga juga merupakan pembentuk pendapatan
berupa upah bunga modal, serta pendapatan
pengusaha dsan sumber.
16. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
Please keep this slide for attribution
17. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB. III
ELASTISITAS
Oleh Kelompok : 9
1. Aya Soraya 2. Teguh Ady P. 3. Maidatuz Zahrah
Dosen : Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
18. Elastisitas demand
Konsep Sifat Elastisitas Permintaan
Sifat elastisitas dari suatu permintaan suatu barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic: (2) elastis; (3)
unitary elastic, (4) inelastis; (5) perfect inelastic.
Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya:
1. Jika koefisien elastisitas tak terhingga (w) maka elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat elastis).
2. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis. Ed>!
3. jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya disebut inelastis. – Ed<1
4. jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic. – Ed-1
5. Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastic (inelastis
sempurna).
Cara Mengukur Tingkat Elastisitas
Mengukur tingkat elastisitas permintaan maupun penawaran diukur dengan cara yang sama. Ada beberapa
cara untuk mengukur tingkat elastisitas tersebut, yaitu:
Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan prosentase perubahan yang diminta atau yang
ditawarkan. Arc elasticity ini mengukur responss (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena
adanya perubahan
harga. Perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang
jarak, seperti terlihat pada gambar di bawah jarak A ke B atau sebaliknya.
19. Elastisitas demand
Konsep Sifat Elastisitas Permintaan
Sifat elastisitas dari suatu permintaan suatu barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic: (2) elastis; (3)
unitary elastic, (4) inelastis; (5) perfect inelastic.
Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya:
1. Jika koefisien elastisitas tak terhingga (w) maka elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat elastis).
2. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya disebut elastis. Ed>!
3. jika koefisien elastisitas < 1 maka elastisitasnya disebut inelastis. – Ed<1
4. jika koefisien elastisitas = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic. – Ed-1
5. Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastic (inelastis
sempurna).
Cara Mengukur Tingkat Elastisitas
Mengukur tingkat elastisitas permintaan maupun penawaran diukur dengan cara yang sama. Ada beberapa
cara untuk mengukur tingkat elastisitas tersebut, yaitu:
Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan prosentase perubahan yang diminta atau yang
ditawarkan. Arc elasticity ini mengukur responss (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena
adanya perubahan
harga. Perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang
jarak, seperti terlihat pada gambar di bawah jarak A ke B atau sebaliknya.
20. Konsep elastisitas menggambarkan adanya
kecilnya perubahan harga sehingga seakan-
akan tidak terjadi perubahan. Misalnya harga
mobil Alphrad dari Rp 1,5 miliar turun Rp 20
juta. Menggambarkan skala seperti ini akan
kesulitan.
Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas
dengan waktu titik yang terdapat pada kurva
permintaan atau penawaran. Kita dapat
memandang pengertian elastisitas secara
geometris dan mungkin sampai kepada
pemecahan yang jauh lebih sederhana.
Point Elasticity
● memperlihatkan kurva permintaan PABX
yang berupa garis lurus. Kita akan mengukur
angka elastisitas harga dari permintaan pada
titik B yakni kita ingin mengukur elastisitas
titik. Kemiringan slope dari garis lurus PABX
pada titik A adalah AP/AQ; secara geometri
sama dengan AXO/XOX, sehingga AQ/AP =
XoX/AXo. Jadi Edi A = (XOA/OXo) x
(XOX/XOA) = XoX/OXo.
21. Misalkan fungsi persamaan permintaan:
Q=200-2P
Jika P = Rp 50
Berapa Ed?
Menghitung tingkat elastisitas Dengan
mempergunakan Pendekatan persamaan
fungsi
jawab
Q = 100
aq/ap = -2
Ed = -2x 50/100
= +1
22. Mengamati Hubungan Elastisitas dengan Total Revenue Penerimaan
Terlihat pada tabel di atas, jika harga dinaikkan berakibat TR-nya
turun maka sifat elastistas permintaannya adalah Elastis. Karena
akan menghasilkannilai koefisien elastisitas > 1.
Mengamati Arah Perubahan Harga dan Total
Revenue
23. Dengan Melihat Kurva Permintaan (AR) dengan MR
Jika nilal MR = 0, koefisien elastisitas – 1 dan
permintaannya unitary elastis.
Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1 dan
permintaannya elastis.
Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastisitas < 1 dan
permintaannya inelastis. attention
● Perhatikan gambar di Sampinh, jika kurva MR
memotong sumbu horizontal pada saat itu nilai
MR 0. Bagian kurva MR yang berada di atas
horizontal menunjukkan nilai MR yang positif dan
bagian yang berada di bawah horizontal
menunjukkan nilai MR yang negatif.
24. Melihat Kecondongan Kurva Permintaan
Jika kecondongan kurva permintaannya seperti:
⚫ D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastis. Ed
⚫ D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis. Ed
⚫ D3 sifat permintaannya disebut elastis. Ed L
⚫ D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis. 1
• DS sifat permintaannya disebut inelastis. <1
Dari kelima bentuk elastisitas di atas. Bentuk elastisitas yang
ekstrim
ada dua yaitu elastis sempurna dan inelastis sempurna.
25. Elastis sempurna
● You can add here the
materials you need
Inelastis sempurna
● You can add here the
materials you need
Elastisitas ekstrim
26. Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh
berbagai barang berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat
barang X dan Y, elastisitas silang barang X terhadap barang Y
sama dengan persentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi
dengan persentasi p harga barang Y. Elastisitas permintaan silang
mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu
sama lain. Jika kita lihat barang X dan Y. Elastisitas silang barang
X terhadap barang Y sama dengan persentasi perubahan barang
X yang dibeli dibagi dengan persentasi p harga barang Y.
Elastisitas Silang (Cross Elastisity; n)
27. Pengertian elastisitas silang
Identifikasi hubungan kedua barang komplementer atau substitusi bisa juga di lihat dari
besarnya koefisien elastisitas silangnya. Hubungan yang sangat menarik perhatian kita adalah
hubungan antara barang substitusi dan hubungan barang-barang komplementer (pelengkap).
Bila barang tersebut merupakan substitusi satu sama lain, elastisitas silang antara barang-
barang tersebut adalah positif.
Contohnya adalah teh dan kopi. Kenaikan harga kopi meningkatkan pembelian teh atau
penurunan harga kopi akan menurunkan pembelian teh. Persentasi perubahan harga dan
konsumsi berada dalam arah yang sama, apakah harga naik atau turun. Dalam keadaan yang
manapun juga barang komplementer elastisitas silangnya adalah positif. Sedang barang-barang
yang saling melengkapi (komplemneter) mempunyai elastisitas silang yang negatif.
Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan batas-batas suatu industri,
tapi penggunaannya dalam bidang ini memiliki beberapa komplikasi. Elastisitas silang yang
tinggi menunjukkan hubungan yang erat atau barang dalam industri yang sama elastisitas
silang yang rendah menunjukkan hubungan yang renggang atau barang dan industri yang
berlainan. Suatu barang yang mempunyai elastisitas silang yang sangat rendah terhadap
barang lain sering dianggap termasuk industri tersendiri.
28. 1. Elastisitas Silang Barang Substitusi
Karena harga teh turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan
jumlah yang diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini
diakibatkan karena kopi dan teh adalah barang substitusi.
Kopi dan gula adalah barang komplemen. Karena harga gula turun, selain berakibat naiknya jumlah
yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi bertambah walaupun harga kopi tidak
berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan gula adalah barang substitusi.
2. Elastisitas Silang Barang Komplementer
Kopi Teh
29. ELASTISITAS PENAWARAN.
Dalam elastisitas penawaran tak ada
kekacauan yang timbul mengenai tanda
koefisien elastisitas,kecuali dalam keadaan tak
biasa,yaitu mengenai kurva yang miring
kebawah suatu perubahan harga akan
mengakibatkan perubahan jumlahdalam arah
yang sama bila kurva penawaran miring
kearah kanan atas,jadi X dan P adalah positif
keduanya atau negatife keduanya.Oleh karena
itu koefisien elastisitas selalu positif.
30. ELASTISITAS PENDAPATAN(INCOME
ELASTICITY).
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang
menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan
jumlah barang yang diminta dengan perubahan
pendapatan.Konsep elastisitas pendapatan ini
dengan asumsi bahwa setiap orang akan
menambah/
mengurangi pembelian barang bila pendaptannya
berubah,hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut
32. Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang X yang diminta. Barang X dan Y adalah
substitut. Tetapi jika jika harga barang Y naik mengakibatkan jumlah yang diminta barang X turun maka
barang X dan Y adalah barang komplemen.
33. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB. VI
PERILAKU PRODUSEN
Oleh Kelompok : 9
1. Aya Soraya 2. Teguh Ady P. 3. Maidatuz Zahrah
Dosen : Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
34. Perilaku produsen adalah suatu tindakan seorang produsen untuk
mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan
beberapa input yang dimilikinya. Perilaku produsen juga dinamakan tindakan
atau tingkah laku produsen atau dengan istilah producer's behavior. Jadi, untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya merupakan tujuan yang prinsipel.
Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Inilah seorang
produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau
"Ekuilibrium Produsen".
Pengertian perilaku produsen
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
35. Konsep jangka waktu dalam proses produksi
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka
panjang". Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya.
a. Jangka pendek
jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah
beberapa sumber yang digunakan. Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi
tertentu di mana hanya ada satu faktor produksi yang bervariabel.
b. Jangka panjang
jangka panjang merupakan keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat
variabel. Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah.dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat
diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi
faktor-faktor produksi yang paling efisien. Jangka panjang tak menimbulkan kesulitan pembatasan
(defensi).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
36. Fungsi produksi
Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output.Fungsi produksi adalah hubungan fisik
antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa
memperhitungkan harga. Secara matematis fungsi produksi dapat ditulis sebagai Q=F(C,L,B,S).
Q(output), C(capital), L(labor), B(bahan baku), S(skill). Hubungan antara output dan input itu bsa
dalam bentuk linier ataupun tidak linier.
• Bentuk fungsi linier
Q= a + bX
• Bentuk fungsi quadratik
Q= a + b1X + b2X^2
• Bentuk fungsi cubic
Q = a + b1X + b2X^2 + b3X^3
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
37. Analisis proses produksi jangka pendek
Untuk menjelaskan analisis proses jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva
TP (total product), dan AP (average product), dan MP (marginal product). Di mana TP adalah total
produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata rata yang dihasilkan oleh
seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja
(labor).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
38. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (the law of
diminishing returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku hokum pertambahan hasil yang semakin
berkurang (law of diminishing returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek, dimana satu
factor produksi bersifat variable dan factor-factor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu
kenaikan produksi total apabila kita menambah factor produksi variable itu secara terus-menerus.
Produksi total akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah
suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun.
39. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
Hubungan antara TP, AP, dan MP
o Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami
perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi
marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik
maksimum, maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama dengan nol.
o Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP). Pada saat produk rata-rata (AP)
meningkat, produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata-rata
(AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa
pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-
rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva produksi marjinal (MP).
o Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah
1. jika AP semakin bertambah maka MP > AP
2. jika AP maximum maka MP = AP
3. jika AP semakin berkurang, maka MP < AP
40. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
Tahapan dalam fungsi produksi
• Tahap 1
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi
marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah.
Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga
bertambah.
• Tahap 2
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total
(TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP
semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih terus bertambah. Masih
meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus bertambah. Dalam suatu proses produksi
semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor semakin berkurang
• Tahap 3
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan
labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini
produksi total (TP) menurun terus.
41. Produksi jangka panjang
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi dimana semua faktor produksi
dapat diubah-ubah jumlahya atau semua faktor prpoduksi bersifat variabel. Untuk
menjelaskan fungsi produksi jangka panjang menggunnakan kurva isoquant
(isoproduct atau isoquant).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
43. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
1. Pengertian isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
Isoquant memperlihatkan berbagai kombinasi yang berbeda-beda dari dua sumber yang bisa
menghasilkan jumlah produk yang sama.
44. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
2. Sifat kurva isoquant
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva indifference, yaitu:
a. Cembung kearah titik origin
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih
banyak
d. Antara kurva yang satu dengan kurva yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling
bersinggungan
45. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
3. MRTS (marginal rate technical of subtitution)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak
berubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.
Jika terjadi subsitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan L nya:
• K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif
• K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif
46. bentuk isoquant linier yang diatas
menunjukkan adanya subsitusi input kapital
dan labor adalah sempurna.
Bentuk isoquant yang berupa huruf L
seperti diatas menunjukkan tidak adanya
subsitusi input kapital dan labor.
4. Bentuk isoquant lain
• Isoquant linier • Isoquant yang input output
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
48. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
1. Pengertian isocost
Isocost/iso-biaya adalah
• kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-
barang atau faktor produksi yang yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran
tertentu.
• Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber dapat dibeli oleh
perusahan dengan harga tertentu dari masing-masing sumber yang persatuan dan
pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu.
49. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
2. Gambar kurva isocost
Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga labor adalah Pl dan
besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana yang ada dibelikan kapital maka
akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk unit. Jika semua dana dibelikan labor maka akan
didapat labor sebanyak M / P * I unit. Jika kedua titik itu dihubungkan maka akan mendapat
sebuah garis yang disebut dengan "garis Isocost".
Slope kurva isocost adalah
=M/Pk : M/PI=M/pk x PI/M = PI/PK
sedang fungsi TC = PI L + pk K
50. Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
3. Perubahan isocost
Kurva isocost dapat berubah disebabkan;
1. Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap
2. Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap
3. Jumlah modan (dana) berubah berkurang atau bertambah
51. • Kurva isocost berubah
jika harga factor
produksi labor turun
atau naik sedang
lainnya tetap.
• Kurva isocost berubah
jika harga factor
produksi capital turun
atau naik sedang
lainnya tetap.
• Kurva isocost berubah
jika jumlah modal (dana)
berubah berkurang atau
bertambah
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
52. Ekuilibrium produsen
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
Ekuilibrium produsen analog dengan ekuilibrium konsumen. Untuk menjelaskannya membutuhkan
dua alat pokok, yaitu garis anggaran belanja (isocost) dan peta isoquant. Ekuillbrium produsen
bisa diartikan sebagai “suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan
maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor-faktor produksinya”. Artinya, apabila produsen mengurangi atau menambah
tingkat produksinya maka keuntungan yang diperoleh akan berkurang, atau apabila penggunaan
kombinasi input ditambah atau dikurangi maka keuntungan akan menjadi lebih kecil.Maka pada
titik singgung antara garis isocost dan isoquant inilah merupakan titik terbaik bagi produsen atau
titik yang memberikan tingkat produksi, yang memberikan keuntungan yang paling besar dengan
biaya yang paling kecil. Maksudnya, keuntungan dalam penggunaan kombinasi dan kedua faktor
produksi tersebut. Dalam keadaan ini produsen tidak ada dorongan untuk mengubah posisi
produksi maupun penggunaan kombinasi faktor-faktor produksi tersebut. Titik ini juga disebut titik
keseimbangan produsen atau "Equilibrium Producen".
53. Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik titik least cost combination
(LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil
untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. Jadi produsen yang mempunyai uang yang akan digunakan
untuk ongkos produksi yang semakin lama semakin besar dan ingin memperluas produksinya, maka agar
diperoleh ongkos yang paling kecil dia harus mengombinasikan penggunaan input-input L dan K pada titik-
titik garis expantion path.
Jalur ekspansi (expansion path)
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
54. Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah capital dan Q adalah
output maka;
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga kan bertambah;
= aL + aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) disa dalam keadaan
1. b > a (increasing return to scale) jika input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan
meningkat 20%
2. b = a (constant return to scale) jika input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output adan
meningkat 20%
3. b < a (decreasing return to scale) jika input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan
meningkat 10%
Hasil dari pengembangan skala usaha (return to scale)
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
55. • increasing return to
scale
• constant return to scale • decreasing return to
scale
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
56. Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant di mana antara isoquant yang
satu dengan isoquant yang lain tidak saling berpotongan. Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik O
menunjukkan tingkat output yang semakin besar. Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam
memilih kombinasi input labor atau kapital. Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar di
bawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi faktor produksi yang akan menghasilkan suatu tingkat
output tertentu.
Memilih kombinasi input yang efisien (ridge line)
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
57. Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan
pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan
produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi
perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan
least cost resources combinations.
Kombinasi ongkos terkecil (least cost combination)
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
58. Credits: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
Thanks!
Please keep this slide
for attribution
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
59. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB. V
PERILAKU KONSUMEN
Oleh Kelompok : 9
1. Aya Soraya 2. Teguh Ady P. 3. Maidatuz Zahrah
Dosen : Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
60. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen mempunyai definisi umum sebagai sebuah
pembelajaran yang membahas tentang konsumen dan bagaimana
para konsumen dalam melakukan pembelian produk baik berupa
barang maupun jasa.
Sehingga, melalui ilmu ini para penjual atau produsen dapat mengerti
bagaimana tindakan konsumen dalam melakukan pembelian. Dimulai
dari sebelum melakukan pembelian sampai sesudahnya. Kenapa hal
ini perlu dipelajari? Supaya, pihak produsen dapat mempromosikan
produk sesuai dengan keinginan konsumen.
Setiap konsumen secara perseorangan memiliki penilaian dan
pertimbangan tersendiri dalam memilih produk yang dibutuhkan.
Selain itu, selera konsumen juga cenderung mudah berubah.
61. 1. John C. Mowen dan Michael Minor
Dua ahli bernama John C. Moven dan juga Michael Minor Menurut keduanya,
perilaku konsumen adalah studi unit dan proses pembuatan keputusan seseorang
dalam menerima, menggunakan, membeli, dan menentukan produk.
2. Schiffman dan Kanuk (2000)
Keduanya menyampaikan, perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana
seseorang membuat sebuah keputusan untuk membelanjakan sumber daya yang
mereka punya misalnya uang, waktu, dan tenaga mereka untuk mendapatkan
produk yang akan dikonsumsi.
3. Kotler dan Keller (2008)
Pendapat ahli yang terakhir datang dari Kotler dan Keller. Keduanya sepakat
menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah sebuah studi yang mempelajari
individu, kelompok, maupun organisasi dalam memilih, membeli, menggunakan,
dan mengevaluasi produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Pengertian Menurut Ahli
63. Tipe Ptilaku Konsumen
01
Model perilaku
konsumen yang
pertama adalah
Pavlovian Model yang
ditemukan dan
dikemukakan oleh Ivan
Pavlov. Model ini
menitikberatkan pada
perilaku psikologis
konsumen dalam
menentukan keputusan
belanja.
Pavlovian model
02
Input,Process,outpu
03
Model berikutnya
adalah sociological yang
nantinya fokus
utamanya adalah pada
gaya hidup konsumen.
Lebih tepatnya
menghubungkan antara
perilaku dengan
lingkungan konsumen
Sociological
Model
Input, merupakan strategi marketing atau
pemasaran yang disusun oleh sebuah
perusahaan (produsen/penjual). Mencakup
produk, harga, tempat, dan promosi.
Process, merupakan hal yang berhubungan
dengan proses transaksi. Misalnya proses
penjual menawarkan produk, menyebutkan
harga, menjelaskan promo, dan tawar
menawar harga dengan konsumen.
Output, merupakan respon yang diberikan
konsumen atas penawaran produk yang
dilakukan penjual. Yakni bisa membeli
produk bisa juga sebaliknya. Ada kalanya
mereka mengatakan tidak dulu dan
keesokan harinya baru bilang iya.
64. Contoh Perilaku Konsumen
● 1. Promosi Sayuran
● Dalam mempromosikan sayuran, penjual bisa berhadapan dengan beberapa konsumen yang punya
karakter berbeda. Beberapa konsumen memiliki fokus utama kualitas, sehingga mahal tidak masalah
asalkan sayur dalam kondisi segar dan bersih.
● Sebaliknya, penjual juga bisa berhadapan dengan konsumen yang sangat peduli pada harga murah
karena ingin hemat. Sehingga masalah kualitas bukan prioritas. Menjual sayur yang sudah tidak segar
kepada mereka akan lebih mudah selama harganya murah.
● 2. Promosi Tas Branded
● Seorang penjual tas branded dalam melakukan promosi akan bertemu dengan banyak konsumen.
Konsumen yang gaya hidupnya mewah tentu akan langsung membeli tas branded keluaran terbaru
tanpa peduli harganya.
● Sebaliknya, bagi konsumen yang selalu membeli barang sesuai kebutuhan. Biasanya akan mengecek
dulu, tas di rumah sudah rusak atau belum, Jika belum, maka semurah dan semenarik apapun
modelnya konsumen akan menolak untuk membelinya.
● Mempelajari teori perilaku konsumen tentu penting bagi seorang marketer atau tenaga pemasaran
atau bagi seorang pebisnis. Sehingga bisa melakukan kegiatan promosi secara efektif dan efisien.
● Sebab sudah paham karakter target pasarnya seperti apa dan bagaimana meluluhkan hati mereka
untuk melakukan transaksi pembelian. Perilaku konsumen sekali lagi sifatnya dinamis, dan tidak bisa
dipukul rata. Maka setiap marketer dan pebisnis perlu melakukan analisis personal ke target pasar
masing-masing.
65. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB. VII
MENETUKAN HARGA PEDA PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Oleh Kelompok : 9
1. Aya Soraya 2. Teguh Ady P. 3. Maidatuz Zahrah
Dosen : Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB. VIII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Oleh Kelompok : 9
1. Aya Soraya 2. Teguh Ady P. 3. Maidatuz Zahrah
Dosen : Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
78. ●
●
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing- masing penjual dapat memengaruhi dengan jalan deferensiasi produk.
Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistic berada di antara
perusahaan monopoli dan persaingan sempurna.
Gambar 9.1 bentuk kurva demand dan MR dari perusahaan persaingan monopolistik
Bentuk pasar persaingan monopolistik
79. ●
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli
dapat mengalami tiga hal yaitu;
1. mendapat laba supernormal.
2. mendapat laba normal.
3. menderita kerugian.
Tiga kondisi yang bias
di alami persaingan
monopolistik
80. 1. Perusahaan dalam persaingan monopolistik yang mendapat laba supernormal.
Dari gambar di atas,harga dan output menjamin laba maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang
dijual sebanyak 0Q1 dan besarnya laba P1P2LK.
81. 2. Perusahaan dalam persaingan monopolistic yang mendapat laba normal.
MR = MC adalah kaidah menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada
kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang di jual sebanyak
OQ1Ndan besarnya TC = TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
82. 3. Perusahaan dalam persaingan monopolistik yang mendapat laba normal.
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba,
laba yang maksimal tetapi kalua rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1. biaya rata-rata (AC) lebih besar
dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang
dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1).
83. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA.
1. Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar.
Bentuk kurva demand nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan
harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
2. Efisiensi masing-masing perusahaan
Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan dalam jangka panjang
bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas dan
mudah.
3. Promosi penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaingan
monopoli. Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara ini
akan di imbangi dengan kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang
digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi.
4. Jenis produk yang tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang
dapat di pilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih
jenis,gaya,atau warna yang sangat mendekati selera.
85. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB. VIII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PERSAINGAN MONOPOLI
Oleh Kelompok : 9
1. Aya Soraya 2. Teguh Ady P. 3. Maidatuz Zahrah
Dosen : Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
87. monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada
satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti
ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Monopoli terjadi
jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu
barang yang tidak mempunyai substitute, dengan kata lain perusahaan
tunggal tersebut sekaligus sebagai industrinya juga.
88. —Ciri ciri pasar
monopoli
1.pasar monopoli adalah industri satu perusahaan.
2. tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
3. tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri.
4. dapat memengaruhi penentuan harga.
5. promosi iklan kurang diperlukan
89. 10.4.PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Jika MR > MC, berarti jika produksi bertambah, kenaikan penerimaan yang di peroleh akan
lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat
meningkatkan laba perusahaan dengan meingkatkan produksi jika ingin meningkatkan laba
perusahaan,kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR
yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat
dilanjutkan sebagai berikut:
90. HUBUNGAN P,TR,DAN MR.
Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni
pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk
perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan
adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR
= MC.
91. DALAM JANGKA PENDEK
MONOPOLIS MENGALAMI IMPAS
Sejalan dengan penjelasan gambar di
bawah,maka besarnya harga TR = TC,hal ini
terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata
sehingga besarnya AC jangka pendek naik
menjadi sama dengan harga (p) sehingga TR =
OP1KQ dan TC = OQKP1
92. 2. MONOPOLIS YANG MENDAPATKAN KERUGIAN
Sejalan dengan penjelasan gambar di bawah, maka besarnya TC lebih besar
daripada TR.hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus-
menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar dari pada harga per unit
(p).dengan demikian,dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian
sebesar P1P2KL karena TR = OP1LQ dan TC = OP2KQ.
93. MONOPOLI DAN EKONOMI EFISIENSI
Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat dari
bisnis dengan otot industri,kekuatan harga monopoli
dipasar,kasus ekonomi dan social stander terhadap bisnis
monopoli tidak lagi mudah.pasar berubah sepanjang waktu dan
sebagainya adalah kondisi di mana bisnis harus beroperasi
terlepas dari apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang
nyata.
95. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB. X
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR OLIGOPOLI
Oleh Kelompok : 9
1. Aya Soraya 2. Teguh Ady P. 3. Maidatuz Zahrah
Dosen : Sigit Sardjono, M.Ec
FEB UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
DESEMBER 2022
96. Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli, yaitu
keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan
mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.
Pengertian Pasar OLIPOLOGI
98. truktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar suatu
perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. Dalam industri ini hanya ada
sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis
yang kecil. Oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling pengaruh
antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
Here is where your presentation begins
DEMAND OLIPOLOGI
99. Model Cournot
adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot
tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan
adalah sama dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
Dimisalkan ada dua sumber air mineral yang sama dan dimiliki oleh dua perusahaan yang
berbeda. Anggaplah bahwa tidak diperlukan biaya untuk mengoperasikan sumber-sumber
tersebut (operating with zero cost), serta mereka menjual output di pasar yang mempunyai
kurva permintaan linier dengan slope negatif. Masing-masing perusahaan
mengasumsikan output yang lain tetap (tidak berubah) dan masing-masing berusaha
memaksimalkan laba dalam bagian pasar.
Model Cournot
100. a. Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman
dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis.
Teori dan Aplikatib. Meskipun jumlah output yang dihasilkan
produsen pesaing pada masing- masing periode dianggap konstan,
tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat
harga menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan
sempurna.
c. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses
penyesuaianuntuk menuju ke posisi keseimbangan. d. Anggapan
bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
Ada beberapa kelemahan dari model
Cournot, yaitu
101. ●
●
2. Model Bertrand
Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang dirumuskan pertama kali
pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing- masing
perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan.
Masing-masing perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama dan
berusaha memaksimumkan keuntungannya dengan asumsi bahwa harga yang
ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
Model Betrand
102. ●
●
●
a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak pernah
menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis
.b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetapi tidak untuk
pasar
.c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat
hargapersaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaanatau
pesaing baru untuk masuk/keluar pasar.
Kelemahan Model Betrand
103. ● 3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil)Model Chamberlin menyatakan
bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat
harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan yang ada di
pasar untuk memaksimumkan keuntungannya.
Model Pasar Chamberlin
104. ● 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model)P. Sweezy
mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939.
Kurva Permintaan Patah
105. ●
●
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von
Stackelberg tahun 1952, yang merupakan pengembangan dari
model Cournot. Dalam model ini dianggap bahwa salah satu
perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader
sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku
sepertihalnya perusahaan yang digambarkan oleh model
Cournot.
Adanya pengakuan ini berarti bahwa perusahaan duopolis yang
kuat dapat menentukan kurva reaksi dari perusahaan pesaing
dan bergabung dengan fungsi keuntungannya.
Selanjutnya, perusahaan tersebut berperilaku seperti
monopolis dalam memperoleh keuntungan maksimum.
Model Stackelberg
106. ●
●
●
MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLIPasar oligopoli ini mempunyai
beberapa model dalam menetapkan harga produknya, di antaranya yang paling
banyak ditemui adalah: 1. Pasar kartel.2.
Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership).
3.1. Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model)Salah satu tipe
keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand curve atau kurva permintaan yang
patah. Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan
menurunkan harganya. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan
datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut.
MODEL PENETAPAN HARGA
PASAR OLIGOPOLI
107. Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama denganmonopoli. Di
satu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk:
1.Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh paraprodusen
oligopoli dalam jangka panjang.
2.Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi padaAC yang
minimal.
3.Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC;
seperti dalam kasus monopoli).4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
Pengaruh OLOGOPOLOGI
Terhadap
Kesejahteraan