4. Kinerja Rawat Jalan (RJ)
Okupansi rawat jalan 2023 dibandingkan bulan yang sama dengan 2022 mengalami
pertumbuhan sebesar rerata 19,43%
JAN FEB MAR
Okupansi 2022 4611 3580 4832
Okupansi 2023 5295 4722 5537
4611
3580
4832
5295
4722
5537
Okupansi 2022 Okupansi 2023
5. RJ 1: Poliklinik Kandungan
Terjadi penurunan rawat jalan klinik kandungan di bulan Maret 2023 bersilangan negatif dengan tahun 2022, hal ini
disebabkan adanya penurunan rawat inap di bulan Februari sehingga mempengaruhi jumlah kontrol paska rawat
inap ke poli kandungan
JAN FEB MAR
Kandungan 2022 2476 1987 2821
Kandungan 2023 2671 2347 2703
2476
1987
2821
2671
2347
2703
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
6. RJ 2: Poliklinik Anak
Kunjungan klinik anak menunjukkan pertumbuhan tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022 karena tidak
adanya pembatasan pasien ISPA (Infeksi Saluran Nafas Atas)
JAN FEB MAR
Anak 2022 1333 1050 1165
Anak 2023 1385 1206 1333
1333
1050
1165
1385
1206
1333
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
7. RJ 3: Poliklinik Tumbuh Kembang
Peningkatan klinik tumbuh kembang sejalan dengan kunjungan di klinik anak yang menjadi pintu utama tata
diagnose awal anak dengan gangguan tumbuh kembang. Pasien tumbuh kembang memiliki karakteristik repetisi
kunjungan setidaknya 4x dalam sebulan untuk satu pasien yang sama
JAN FEB MAR
Tumbang 2022 760 513 788
Tumbang 2023 1194 1145 1481
438
513
788
1194 1145
1481
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
8. RJ 4: Poli Non Kekhususan (THT, INT, dll)
Pola kunjungan pasien di klinik Penyakit Dalam, THT, Bedah Umum, dan Bedah Anak dengan jumlah yang jauh
lebih rendah dari klinik lainnya karena klinik ini diluar kekhususan RSIA Permata Hati dan belum bekerja sama
dengan BPJS. Pembayaran jasa satu tingkat dibawah tipe RS menyebabkan nilai klaim BPJS lebih rendah 25%
dan para dokter menyatakan belum bersedia menerima pasien BPJS
JAN FEB MAR
LAIN - LAIN 2022 42 30 58
LAIN - LAIN 2023 45 24 20
42 30
58
45
24
20
0
10
20
30
40
50
60
70
10. Kinerja Rawat Inap (RI)
Berbeda dengan okupansi rawat jalan, pertumbuhan rawat inap berada di posisi negatif dibandingkan dengan tahun
2022. Pertumbuhan rerata negatif -4,89%, hal ini dikarenakan beberapa hal:
1. Pasien rujukan tertahan kebijakan PEMDA yang mengarahkan pasien ke RSUD
2. Pasien ranap selama ini mengandalkan pasien BPJS, pasien umum dan asuransi belum tergarap optimal karena
keterbatasan ruang rawat yang tidak dapat dipisah dari pasien BPJS
JAN FEB MAR
Okupansi 2022 576 513 627
Okupansi 2023 492 499 641
576
513 627
492 499
641
0
100
200
300
400
500
600
700
Okupansi 2022 Okupansi 2023
11. RI 1: Persalianan (normal & caesar)
Angka persalinan 3 bulan pertama 2023 bertumbuh negatif dibanding tahun 2022 karena adanya
faktor pengalihan rujukan oleh Dikes ke RSUD (milik pemerintah). Pengalihan sebagai upaya
menjaga PAD (Pendapatan Asli Daerah melalui klaim BPJS).
JAN FEB MAR
Persalinan 2022 422 426 505
Persalinan 2023 383 370 501
422 426
505
383 370
501
0
100
200
300
400
500
600
12. RI 2: Perawatan Anak dan Bayi (non NICU)
Berbeda dengan persalinan yang bertumbuh negatif dibandingkan tahun sebelumnya, perawatan
anak bertumbuh positif karena tidak diberlakukan lagi batasan perawatan anak gejala ISPA,
Pneumoni, dan Bronkiolitis
JAN FEB MAR
Anak 2022 47 16 17
Anak 2023 52 54 56
47
16 17
52 54 56
0
10
20
30
40
50
60
13. RI 3: Perawatan Dewasa (Ibu)
Pola persilangan negatif merupakan pembatasan ketat yang dilakukan oleh verifikator BPJS RSIA
Permata Hati dalam rangka mengurangi dispute dan adanya pembayaran tunggal klaim meskipun
pasien dirawat berulang (re-admisi) dan fragmentasi kasus yang berpotensi gagal klaim.
JAN FEB MAR
LAIN - LAIN 2022 62 27 36
LAIN - LAIN 2023 16 20 37
62
27
36
16
20
37
0
10
20
30
40
50
60
70
14. RI 4: Perawatan Sehari (Tindakan Kuret)
Tindakan kuret merupakan tindakan medis yang dilakukan pada pasien keguguran. Kecenderungan
kasusnya butuh penanganan segera (emergency), sehingga pasien belum tentu dapat digiring
sepenuhnya ke RSIA Permata Hati karena mempertimbangkan jarak rumah sakit.
JAN FEB MAR
ODC 2022 45 44 69
ODC 2023 41 55 47
45
44
69
41
55
47
0
10
20
30
40
50
60
70
80
15. RI 5: NICU (Neonatus Intensif Care Unit)
Penurunan pasien NICU di 3 bulan terakhir karena pemberlakuan evaluasi masa lama rawat NICU
dengan melakukan pembatasan umur kandungan dan berat bayi yang akan dirawat di NICU.
JAN FEB MAR
NICU 2022 117 142 135
NICU 2023 115 96 132
117
142 135
115
96 132
0
20
40
60
80
100
120
140
160
NICU 2022 NICU 2023
16. BOR: Bed Occupation Rate
BOR tahun 2023 lebih mendekati ideal dibanding tahun 2022, namun tentunya ini berdampak negatif
pada pemasukan, karena penurunan BOR berarti penurunan okupansi pasien. Dampak BOR tidak
ideal yakni kerusakan alat lebih cepat dan peningkatan kemungkinan resiko infeksi.
JAN FEB MAR
BOR 2022 100% 102% 104%
BOR 2023 87% 91% 112%
100% 102%
104%
87% 91%
112%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
BOR Ideal 60-85%
18. Kinerja Klaim BPJS
Klaim tertinggi di tahun 2022 sebesar Rp 3.854.558.400 dengan jumlah kasus ranap 585 pasien
Klaim tertinggi berjalan 2023 sebesar Rp.4.347.424.700 dengan jumlah kasus ranap 595 pasien atau terpaut 10 pasien
(delta Rp 492.866.300) dengan tahun 2022. Fungsi verifikator menjadi sangat strategis dalam menjaga kualitas nilai klaim
dan tidak bisa berposisi sebagai adhoc karena pola klaim berubah dinamis tiap bulan
Januari Februari Maret
Klaim 2022 Rp3,381,097,100 Rp3,240,305,700 Rp3,766,868,400
Klaim 2023 Rp3,342,066,400 Rp3,140,240,000 Rp4,347,424,700
Rp3,381,097,100
Rp3,240,305,700
Rp3,766,868,400
Rp3,342,066,400
Rp3,140,240,000
Rp4,347,424,700
Rp-
Rp500,000,000
Rp1,000,000,000
Rp1,500,000,000
Rp2,000,000,000
Rp2,500,000,000
Rp3,000,000,000
Rp3,500,000,000
Rp4,000,000,000
Rp4,500,000,000
Rp5,000,000,000
Klaim 2022 Klaim 2023
Januari Februari Maret
Kasus 2022 509 465 573
Kasus 2023 460 444 596
509
465 573
460
444
596
0
100
200
300
400
500
600
700
Kasus 2022 Kasus 2023
19. Kualitas Pengajuan Klaim (kualitas coding)
Top 3 terbaik dengan kualitas klaim dan tingkat pengajuan klaim, maturitas >90%
21. DISKUSI
1 Penyiapan klinik pra kanker dan menopause
sebagai unggulan.
a. Kunjungan gangguan haid dengan dr. Juliawan SpOG K-FER untuk konsultasi
sebanyak 57 pasien sejak Januari 2023
b. Manajemen melakukan proses pengadaan alat servikogram untuk kebutuhan klinik
pra kanker yang nantinya akan dijalankan oleh dr. Rizkinov SpOG, dr. Fadhli Sp.OG,
dr. Musa Sp.OG serta dapat dijalankan oleh Sp.OG lainnya dan dapat diklaim BPJS
22. DISKUSI
2 Penyiapan layanan unggulan tumbuh kembang dengan
penyediaan kelas disleksia maupun kelas autis
Dibutuhkan studi banding segera ke Bandung sesuai hasil meeting manajemen
bersama dokter tumbuh kembang untuk menyiapkan sistem dan SDM. Kelas ini belum
ada di NTB namun sisi lain pasien banyak yang membutuhkan terapi ini.
3 Pendekatan khusus untuk meningkatkan pasien asuransi (kerja
sama corporate)
a. Pendekatan ke dokter perusahaan sebagai pengarah rujukan pasien
b. Ruang inap khusus terpisah dari pasien BPJS (setelah ada penambahan gedung
baru di area belakang RS sehingga menambah kapasitas BED dan poli secara
menyeluruh)
23. DISKUSI
4 Sistem Marketing dan alokasi pendanaan khusus untuk
mempertahankan okupansi
Pendanaan dengan target yang jelas dibutuhkan dalam rangka mempertahankan
okupansi pasien BPJS serta penambahan okupansi pasien asuransi dan umum
5 Peningkatan pasien telah berada di titik jenuh sejak 2021-2022
a. Manajemen telah berupaya sangat optimal ditengah tidak adanya perluasan jumlah
bed dan ruang poli secara signifikan. Pola intensifikasi diambil sehingga angka
BOR melebihi 100% yakni melalui ERACS dan kontrol ketat masa rawat pasien
b. Posisi RSIA-PH saat ini yakni mempertahankan kondisi okupansi rerata bulanan
hingga perluasan RS dinyatakan telah siap