SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
SOSIALISASI INTRODUKSI IMUNISASI ROTAVIRUS
TAHUN 2023
YUSMAYANTI, SKM, M.EPID
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Disampaikan Pada Pertemuan Advokasi Dan Sosialisasi Introduksi Imunisasi RV dan HPV
Dharmasaraya, 1& 2 Agustus 2023
KEBIJAKAN
PROGRAM
IMUNISASI
ROTAVIRUS (RV)
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI – 11 BULAN)
DI INDONESIA TAHUN 2020
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
DI INDONESIA TAHUN 2020
BEBAN PENYAKIT DIARE
Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Laporan Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2021
 9,8% kematian pada bayi (<12 bulan) dan 4,55% kematian pada anak balita (12-59 bulan) di
Indonesia disebabkan oleh Diare.
 Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi diare pada balita
9,8% (Balitbangkes, 2021).
 Penelitian Balitbangkes, Kemenkes RI juga menyatakan bahwa 5,5% kematian bayi 29 hari - 11
bulan disebabkan oleh diare (Sample Registration System (SRS) Tahun 2018.
BEBAN PENYAKIT ROTAVIRUS
• Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN)
(Soenarto et al, 2017): rotavirus sebagai penyebab utama
diare cair akut pada balita diare yang dirawat inap,
• 2001-2008 sebesar 58%,
• 2009-2011 sebesar 52%
• 2012-2016 sebesar 45%.
• Dari data rawat jalan di 3 RS (RSHS, RS Sardjito, RS Mataram) tahun
2006 ditemukan rotavirus 41%
WHO POSITION PAPER 2021
• WHO merekomendasikan untuk melakukan
pemberian imunisasi Rotavirus (RV) pada
bayi ke dalam program imunisasi nasional
pada semua negara, terutama di negara-
negara dengan tingkat kematian terkait
Rotavirus Gastroenteritis (RVGE) yang tinggi.
• Sampai tahun 2021 terdapat 114 negara
telah memasukkan imunisasi RV ke dalam
national immunization program (NIP)
• Pemberian imunisasi RV harus menjadi
bagian dari strategi komprehensif
pengendalian penyakit diare.
DAMPAK PEMBERIAN IMUNISASI RV
• Hasil dari penelitian yang dilaksanakan
di Meksiko dan Brazil tahun 2021
diketahui terjadinya penurunan angka
kematian balita karena diare sebesar
46% di Meksiko dan 22% di Brazil setelah
dilaksanakan program imunisasi RV.
• Pemberian vaksin rotavirus di US
menunjukkan penurunan kasus diare
yang signifikan sejak RV digunakan
tahun 2006, dengan mencegah 40.000
sampai 50.000 kasus diare balita yang
dirawat inap (CDC)
DASAR PELAKSANAAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO HK.01.07/MENKES/1139/2022 TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI
ROTAVIRUS
• Menetapkan Pemberian Imunisasi Rotavirus sebagai imunisasi
rutin yang diberikan secara bertahap ke seluruh wilayah
Indonesia.
• Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus diberikan pada
bayi.
• Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus di 21 selanjutnya
perluasan wilayah pelaksanaan ditetapkan berdasarkan kajian
epidemiologi, rekomendasi ahli, dan pertimbangan kesiapan
operasional.
• Tata cara Pemberian Imunisasi Rotavirus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berjenjang
PELAKSANAAN IMUNISASI RV TAHUN 2023
Surat Pemberitahuan Pelaksanaan
Pemberian Imunisasi Rotavirus
dari Dirjen P2P Nomor
IM.02.02/C/3052/2023
Komitmen Organisasi Profesi Dukungan
Terhadap Program Imunisasi Nasional
Nomor : SR.02.06/C/4856/2022 Tgl 6
Oktober 2022
TAHAPAN INTRODUKSI IMUNISASI ROTAVIRUS VACCINE (RV)
Tahapan introduksi imunisasi RV
• Lokus 21 kab/kota di 18 Provinsi
• Menggunakan Vaksin Rotavirus impor
(Jadwal: Bayi usia 2,3 dan 4 bulan)
• Jumlah sasaran 196.876 bayi dengan
target cakupan 90%
2022 2023
NASIONAL
Waktu Pelaksanaan
Jadwal Pemberian
: 15 Agustus 2023
:
- Dosis Pertama Usia 2 bulan
(Bayi lahir mulai 16 Mei 2023)
- Dosis Kedua usia 3 bulan
- Dosis Ketiga usia 4 bulan
VAKSIN RV YANG AKAN DIGUNAKAN
Vaksin Rotavirus Monovalen
Jenis vaksin ORV116E
Serotipe G9P[11]
Jumlah dosis 3 kali (0,5 ml )
Cara pemberian Oral (tetes)
Jadwal pemberian 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
Kemasan Multi doses (5 dosis per vial)
Sediaan Liquid, Frozen
Penyimpanan
 Tingkat Prov/Kab/Kota = - 200C
 Tingkat Puskesmas = 2 – 80C selama 6
bulan
Alasan pemilihan vaksin :
• Bentuk liquid, frozen, tidak
memerlukan pelarutan
• Penyimpanan sama seperti vaksin
OPV
• Jumlah dosis yang diberikan lebih
kecil (0,5 ml)
• Multidosis  lebih efisien dalam
penyimpanan di VR
• Telah memenuhi PQ WHO
KEBIJAKAN
DAN
STRATEGI
• Pemberian imunisasi RV di Indonesia dilaksanakan secara
bertahap dimulai pada tahun 2022 di 21 kab/kota dengan
mempertimbangkan:
• angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada
balita;
• kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan
imunisasi.
• Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada
anak usia 2 bulan yang diberikan sebanyak 3 dosis dengan
jarak 4 minggu antar dosis, dan imunisasi RV dosis terakhir
diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari.
• Penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan secara terpadu
dengan lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga,
sarana, dan dana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat
pelaksana
• Seluruh kebutuhan vaksin dibebankan pada APBN,
sedangkan biaya operasional dibebankan pada
APBN, APBD dan sumber lainnya yang tidak mengikat
JADWAL IMUNISASI RUTIN DENGAN INTRODUKSI VAKSIN BARU
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI
0 Hepatitis B
1 BCG, OPV1
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1, RV1
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2, RV2
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV, RV3
9 MR, IPV2
10 JE*
12 PCV3
18 DPT/HepB/Hib4, MR2
IMUNISASI LANJUTAN Td PADA WUS  HARUS MELALUI
SKRINING
Status
Imunisasi
Interval Minimal
Pemberian
Masa Perlindungan
T1 - -
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA BADUTA
-DT
-MR
Td HPV
Td
HPV
* di Prov/Kab/Kota Terpilih
TARGET ANTIGEN BARU DALAM RENSTRA KEMENKES
INDKATOR
TARGET
DEFINISI OPERASIONAL
2022 2023 2024
Persentase bayi
usia 0-11 bulan
yang mendapat
antigen baru
90% 100% 100%
Persentase anak usia 0-11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar antigen baru,
meliputi imunisasi PCV dan imunisasi
Rotavirus sesuai dosis jenis vaksin yang
digunakan dalam kurun waktu satu tahun
Imunisasi PCV dan RV masuk dalam indikator Renstra Kementerian Kesehatan
Tahun 2022-2024
PERSIAPAN DAN
PENYUSUNAN
MIKROPLANING
IMUNISASI
ROTAVIRUS (RV)
SASARAN PEMBERIAN IMUNISASI RV
Dosis 1
Bayi usia 2 bulan
Dosis 2
Bayi usia 3 bulan
Dosis 3
Bayi usia 4 bulan
Imunisasi RV Nasional dilaksanakan mulai 15 Agustus 2023.
Dosis pertama diberikan pada bayi berusia 2 bulan yang lahir mulai 16 Mei 2023.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
 TEMPAT PELAKSANAAN
Pelayanan imunisasi RV dilaksanakan di
Posyandu dan fasyankes milik
pemerintah/milik masyarakat/swasta seperti:
• Puskesmas, Puskesmas
Pembantu;
• Rumah Sakit;
• Klinik, praktik dokter mandiri,
praktik mandiri bidan;
• Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
yang memberi pelayanan imunisasi,
dan
• Pos pelayanan imunisasi lainnya
 WAKTU PELAKSANAAN
• Jadwal pelayanan imunisasi
RV dilaksanakan bersamaan
dengan jadwal imunisasi rutin
• Perlu diatur agar tidak terjadi
penumpukan sasaran serta
jadwal yang telah disusun
diinformasikan kepada
masyarakat.
TAHAPAN PERSIAPAN IMUNISASI RV
PENYUSUNAN MIKROPLANING
PENINGKATAN KAPASITAS
PETUGAS KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN
EVALUASI PERSIAPAN
PENYUSUNAN MIKROPLANING [1]
Penyusunan mikroplaning imunisasi RV merupakan bagian
dari mikroplaning program imunisasi rutin
Komponen mikroplaning imunisasi RV yang perlu diperhatikan adalah :
 Data Sasaran
 Perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik
 Inventarisasi peralatan rantai dingin (cold chain inventory),
menginventarisasi jumlah dan kondisi cold chain (untuk penyimpanan dan
distribusi vaksin
PENYUSUNAN MIKROPLANING [2]
Cara perhitungan sasaran untuk imunisasi RV sama dengan cara perhitungan
sasaran untuk pelaksanaan imunisasi rutin lainnya
Penentuan sasaran dalam rangka pemberian imunisasi RV dilakukan melalui perhitungan estimasi/proyeksi
serta pendataan langsung oleh puskesmas
Bayi/ Surviving Infant
 Jumlah bayi yang bertahan hidup (surviving infant) dihitung/ ditentukan berdasarkan jumlah lahir
hidup dikurangi dengan jumlah kematian bayi.
 Jumlah kematian bayi diperoleh dari perhitungan “angka kematian bayi (AKB) dikalikan dengan
jumlah lahir hidup.
Surviving Infant (SI) = Jumlah Lahir Hidup – (AKB x Jumlah Lahir Hidup)
Penentuan Sasaran
PENYUSUNAN MIKROPLANING [2]
Penentuan Sasaran
Catatanpentingkhususawalpelaksanaan:
• Perhitunganestimasi sasaranmemperhatikan waktudimulainya
pelaksanaankegiatan, sehinggatidakmenghitung sasaran1tahun.
• Pendataanlangsungdilakukanuntukmemperolehdataindividu bayiusia
2bulanterhitung padatanggalmulaipelaksanaan15Agustus2023.
• Sasaranbayi adalahyanglahir mulai16Mei 2023.
PENYUSUNAN MIKROPLANING [3]
Perhitungan Kebutuhan Vaksin dan Logistik
Kebutuhan vaksin dan dropper
Kebutuhan vaksin dihitung dengan mempertimbangkan jumlah sasaran, jumlah
pemberian, target cakupan (100%) dan Indeks Pemakaian (IP).
Jumlah dropper sesuai dengan jumlah vial vaksin.
Kemasan vaksin RV adalah multi dosis (5 dosis per vial) dengan IP adalah 3,85.
Kebutuhan vial vaksin RV =
jumlah sasaran x 3 dosis x target / tahun
Indeks Pemakaian (IP)
PENYUSUNAN MIKROPLANING [3]
Perhitungan Kebutuhan Vaksin dan Logistik Tahun 2023
Jumlah sasaran RV: SI 5 bulan
𝟓
𝟏𝟐
𝐱 𝐒𝐈 = 𝐚 𝐛𝐚𝐲𝐢
Jumlah kebutuhan vial vaksin RV:
𝐚 𝐱 𝟑 𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝟑. 𝟖𝟓
Perhitungan Kebutuhan Vaksin dan Logistik Tahun 2024
Jumlah sasaran RV: SI 12 bulan
𝐒𝐈 𝟏𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 = 𝐚 𝐛𝐚𝐲𝐢
Jumlah kebutuhan vial vaksin RV:
𝐚 𝐱 𝟑 𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝟑.𝟖𝟓
( ) - sisa stok
PENYUSUNAN MIKROPLANING [4]
Perhitungan Kebutuhan Anafilaktik dan Logistik PPI
Setiap tempat pelayanan
imunisasi harus menyediakan
minimal 1 set perlengkapan
anafilaktik
Kebutuhan Anafilaktik Kebutuhan Logistik PPI
• Kebutuhan logistik PPI
termasuk di dalamnya adalah
Alat Pelindung Diri (APD).
PENINGKATAN KAPASITAS
Peningkatan kapasitas dilaksanakan berjenjang, dalam bentuk
orientasi, workshop ataupun pelatihan berstruktur
Sasaran
• Tkt Prov/Kab/Kota : PP Imunisasi,
PP Farmasi, PP Kesga, PP PISP,
PP Promkes
• Tkt Fasyankes (Pemerintah dan
Swasta) : Dokter, Bidan, perawat
sebagai pemberi layanan imunisasi,
PP Farmasi, PP Promkes
Materi
• Kebijakan pemberian imunisasi RV
• Persiapan pemberian imunisasi RV
• Pelaksanaan pemberian imunisasi RV
• Pemantauan dan penanggulangan KIPI
• Pencatatan dan pelaporan hasil
pelaksanaan imunisasi RV
• Monitoring dan supervisi pelaksanaan
pemberian imunisasi RV
EVALUASI KESIAPAN
Tujuan:
 Menganalisa persiapan introduksi vaksin baru dan dukungan yang
diperlukan daerah
 Menjadi panduan dalam meningkatkan kesiapan daerah untuk
melaksanakan introduksi vaksin baru.
Evaluasi ini dapat menggunakan daftar tilik asesmen kesiapan
(readiness assessment/RA)
https://link.kemkes.go.id/DaftarTilikAsesmenKesiapanRotavirus
MEDIA KIE
POSTER BANNER
SPANDUK
BUKU SAKU INFO GRAFIS
ILM-Video ILM-Radio
◉ Vaksin RV yang digunakan
◉ Distribusi vaksin, peralatan dan
logistik
◉ Manajemen vaksin dan logistik
◉ Pengelolaan vaksin pada saat & setelah
pelayanan
◉ Jadwal, dosis, cara pemberian dan
kontra indikasi
◉ Manajemen limbah
◉ Kesimpulan
Teknis
Pelaksanaan
Imunisasi
Rotavirus
RV
 Jenis vaksin yang adalah ORV116E dengan
serotipe G9P[11] dan kemasan multidosis (5
dosis per vial).
Vaksin RV berisi virus hidup yang dilemahkan
untuk memberikan kekebalan secara aktif pada
bayi terhadap penyakit diare yang disebabkan
oleh rotavirus
VAKSIN ROTAVIRUS YANG AKAN DIGUNAKAN
Ke Kako menggunakan
cold box yang disertai
penahan suhu dingin
berupa cold pack/ice pack
Dinkes Provinsi Dinkes Ka/Ko Puskesmas
Ke Puskesmas
menggunakan cold box
atau vaccine carrier
disertai cold pack/ice pack
Ke tempat pelayanan
vaksin dibawa
menggunakan vaccine
carrier yang diisi cool pack
DISTRIBUSI VAKSIN PERALATAN DAN LOGISTIK
Vaksin RV dibawa ke pos pelayanan
menggunakan vaccine carrier yang
dilengkapi dengan 2-4 buah cool pack.
• Jika pendistribusian bersamaan dengan vaksin freeze sensitive maka pendistribusian menggunakan
penahan suhu berupa cool pack.
• Dropper didistribusikan bersama dengan logistik imunisasi rutin lainnya, tidak dimasukkan ke dalam cold
box/vaccine carrier.
• Distribusi vaksin juga dilengkapi dengan SBBK, VAR dan Packing Slip
Manajemen
Stok
Provinsi
Stok maksimal
adalah 3 bulan
termasuk stok
minimal untuk 1 bulan
Ka/Ko
Stok maksimal
adalah 2 bulan
termasuk stok
minimal untuk 1
bulan
Puskesmas
Stok maksimal adalah
1 bulan dan 1 minggu,
termasuk stok minimal
untuk 1 minggu
MANAJEMEN VAKSIN DAN LOGISTIK [1]
Manajemen
Rantai Dingin
01
03
Pkm
Prov KaKo
02 Prov dan Kako :
•Vaksin disimpan dalam freezer pada suhu - 25
0C sampai dengan - 15 0C
•Masa kadaluarsa sesuai dengan tanggal yang
tertera dalam kemasan vaksin.
Fasyankes :
•dalam refrigerator suhu 2 - 8 0C, vaksin dapat
bertahan selama 6 bulan.
Bila vaksin mencair pada kondisi tertentu (misalnya pada saat
distribusi, gempa bumi, pemadaman listrik), maka vaksin dapat
disimpan kembali pada suhu beku
1
2 Vaksin RV harus terlindung dari cahaya matahari
Vaksin RV dilengkapi dengan vaccine vial monitor (VVM)
3
6
Dropper disimpan pada suhu ruangan bersamaan
dengan logistik imunisasi lainnya untuk menghindari
kerusakan pada saat pelayanan
Vaksin RV dikemas dalam bentuk vial, dimana dalam satu vial
berisi 5 dosis
5
Setiap vial disimpan berdasarkan nomor batch
4
MANAJEMEN VAKSIN & LOGISTIK
RV[2]
• vaccine carrier
jangan terpapar
sinar matahari
langsung.
• Kondisi vaccine
carrier bersih
sebelum
digunakan.
Vaksin yang
dipakai
akan
harus
berkualitas baik yaitu
• Kondisi VVM A
atau B,
• Belum kadaluarsa,
• Label masih utuh,
• Tidak terendam air.
Vaksin yang telah
dibuka ditulis dan
tanggal waktu buka
dan harus
ditempatkan pada
busa dalam
vaccine carrier saat
menunggu sasaran
berikutnya
.
•Siapkan vaksin
sejumlah sasaran
•Pastikan vaksin
berkualitas baik
•Gunakan Vaccine
Carrier dilengkapi
cool pack
Pengelolaan Vaksin Pada Saat Pelayanan
Hitung kembali dan catat vaksin RV yang digunakan, pastikan vial yang
masih utuh dan yang sudah digunakan dibawa kembali ke puskesmas
Jumlah vial vaksin yang
sudah digunakan
Jumlah vaksin utuh
Jumlah vaksin yang dibawa ke pos
pelayanan
PENTING!!
CATAT JUMLAH VAKSIN RV YANG DIGUNAKAN
1
2. Untuk vaksin yang belum digunakan (masih dalam keadaan tertutup) harus dikembalikan ke Puskesmas
untuk disimpan dalam vaccine refrigerator pada suhu yang direkomendasikan
3. Vaksin diberi tanda “K” dan didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya dengan tetap
memperhatikan tanggal kadaluarsa.
[ 1 ]
Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan
Luar Gedung
4. Vaksin RV yang sudah dibuka hanya dapat digunakan sebelum 6 jam
5. Vial vaksin dan aplikator yang telah digunakan dimasukkan ke dalam
kantong khusus limbah medis warna kuning, atau kantong warna lain yang
diberi tanda limbah medis. Kantong tersebut disimpan ditempat yang aman
dan jauh dari jangkauan pengunjung terutama anak-anak, sebelum
dikelola/dimusnahkan sesuai dengan aturan yang berlaku
6. Vaccine carrier disimpan kembali di ruang penyimpanan dalam kondisi
bersih di Puskesmas atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan
7. Coolpack dapat dimasukkan ke dalam vaccine refrigerator untuk digunakan
pada hari berikutnya
[ 2 ]
Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan
Luar Gedung
Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan
Dalam Gedung
Vaksin sisa yang telah digunakan, dapat disimpan kembali
pada suhu 20 – 80C dan masih bisa digunakan hingga
28 hari dengan syarat :
- Droper ditutup kembali
- VVM masih dalam kondisi A dan B
- Belum melewati tanggal kadaluarsa
- Tidak terendam air
JADWAL PEMBERIAN VAKSIN RV
o Imunisasi RV diberikan sebanyak 3 dosis
o Jadwal pemberian imunisasi RV:
o Dosis pertama
o Dosis kedua
o Dosis ketiga
: bayi usia 2 bulan
: bayi usia 3 bulan
: Bayi usia 4 bulan
kedua diberikan
DPT-HB-Hib dan
Keterangan:
▸ Vaksin RV dosis pertama dan
bersamaan dengan vaksin OPV,
PCV.
▸ Vaksin RV dosis ketiga diberikan bersamaan dengan
vaksin OPV, DPT-HB-Hib dan IPV.
, IPV2
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN VAKSIN RV
Vaksin RV diberikan secara ORAL, dengan dosis 0,5 ml (5 tetes)
Lakukan skrining kesehatan, pastikan bayi dalam kondisi sehat dan tidak
memiliki kontra indikasi
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand
sanitizer sebelum dan sesudah melakukan imunisasi pada setiap sasaran
imunisasi
Siapkan vaksin RV yang akan digunakan
Bayi diposisikan yang nyaman, digendong dengan posisi bayi setengah duduk
sehingga pada saat diteteskan tidak tersedak dan tidak muntah. Berikan
dahulu imunisasi oral yaitu OPV lalu RV dan dilanjutkan imunisasi suntik yaitu
Penta, PCV/IPV
Catat hasil layanan imunisasi RV dengan menuliskan tanggal pemberian dan
no batch vaksin pada buku register kohort/rekam medis dan buku KIA, dan
dicatat secara elektronik dalam Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
CARA MEMPERSIAPKAN VAKSIN RV
CARA PEMBERIAN IMUNISASI RV
Pemberian
Imunisasi
Ganda
Pemberian Imunisasi RV dengan imunisasi lain pada saat bersamaan
aman diberikan pada bayi, dengan manfaat imunisasi ganda adalah:
- Menghemat waktu, tenaga, dan efisien
- Meningkatkan cakupan imunisasi
- Melindungi anak dari diare berat yang dapat menyebabkan kematian
0
Kontraindikasi Vaksin RV
Hipersensitifitas terhadap komponen vaksin
Severe combined immunodeficiency disease (SCID).
Riwayat intususepsi
Perhatian Khusus
Penderita defisiensi imun dan kontak erat dengan penderita defisiensi
imun, pemberian imunisasi dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli.
Demam, infeksi saluran pencernaan, maka pemberian imunisasi
ditunda
Melapisi tempat sampah dengan
plastik kuning atau plastik lain
dengan label/logo limbah
medis/infeksius.
Siapkan kantong plastik
kuning atau plastik lain dan
tempat sampah tertutup
.
Pemusnahan limbah dapat
dilakukan melalui pihak ke-3 atau
pemusnahan secara mandiri sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
• Masukkan limbah berupa vial vaksin yang sudah
dipakai atau dibuka dan dirusak label kemasannya
dengan cara melepas atau mencoret barcode
label/informasi vaksin, masker, sarung tangan,
APD lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik
lain dengan label/logo limbah medis/infeksius.
• Bila kantong plastik sudah ¾ penuh segera diikat
dan diganti dengan yang baru
MANAJEMEN LIMBAH
1. Vaksin RV melindungi dari penyakit diare karena rotavirus
2. Vaksin RV kemasan multidosis (5 dosis per vial)
3. Vaksin RV diberikan pada bayi usia 2, 3 dan 4 bulan secara oral, dengan dosis
0,5 ml (5 tetes)  16 Mei 2023 (15 Agustus)
4. Vaksin RV 1 dan RV2 akan diberikan bersamaan dengan vaksin polio oral
(OPV), vaksin DPT-HB-Hib, dan vaksin PCV pada usia 2 dan 3 bulan. Kemudian
RV3 diberikan bersamaan dengan vaksin vaksin OPV, DPT-HB-Hib dan IPV,
artinya akan ada pemberian imunisasi ganda pada usia tersebut maka pada
saat pemberian dahulukan pemberian oral yaitu polio, RV dan dilanjutkan
dengan imunisasi suntik
5. Limbah dari pelaksanaan imunisasi RV harus dikelola dengan baik.
KESIMPULAN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxssuser9c651e2
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menularLila Kania
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdf
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdfBuku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdf
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdfMokhamadSuyonoYahya1
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smdMhd ansyari
 
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1ssuser1017eb
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanMimi S Munadi
 
Kerangka acuan malaria
Kerangka acuan malariaKerangka acuan malaria
Kerangka acuan malariaSyamsul Arifin
 
Kohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinKohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinIrma Delima
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akbFirman Dariyansyah
 
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...Tini Wartini
 
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptxmantrikeliling
 
EVALUASI PIS-PK PRG.pptx
EVALUASI PIS-PK PRG.pptxEVALUASI PIS-PK PRG.pptx
EVALUASI PIS-PK PRG.pptxEkaAyuSantoso
 
KAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.docKAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.docProgramAnakBL
 
KEBIJAKAN ILTB TPT_3 MEI 2023.pptx
KEBIJAKAN ILTB TPT_3 MEI 2023.pptxKEBIJAKAN ILTB TPT_3 MEI 2023.pptx
KEBIJAKAN ILTB TPT_3 MEI 2023.pptxFachrudinMr
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasJoni Iswanto
 

What's hot (20)

KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdf
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdfBuku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdf
Buku Saku -Integrasi Pelayanan di Puskesmas (9 Juli 2022) VERSI UJICOBA.pdf
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd
 
Mi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid AhliMi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid Ahli
 
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
Kerangka acuan malaria
Kerangka acuan malariaKerangka acuan malaria
Kerangka acuan malaria
 
Kohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinKohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalin
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
 
Tuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhanTuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhan
 
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...
 
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
 
EVALUASI PIS-PK PRG.pptx
EVALUASI PIS-PK PRG.pptxEVALUASI PIS-PK PRG.pptx
EVALUASI PIS-PK PRG.pptx
 
KAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.docKAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.doc
 
KEBIJAKAN ILTB TPT_3 MEI 2023.pptx
KEBIJAKAN ILTB TPT_3 MEI 2023.pptxKEBIJAKAN ILTB TPT_3 MEI 2023.pptx
KEBIJAKAN ILTB TPT_3 MEI 2023.pptx
 
Pp campak
Pp campakPp campak
Pp campak
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
 
Pedoman PMTCT Nasional
Pedoman PMTCT NasionalPedoman PMTCT Nasional
Pedoman PMTCT Nasional
 

Similar to Sosialisasi Introduksi Rotavirus.pptx

1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptxPkmSbaru
 
Kebijakan Imunisasi RV di Indonesia-131022.pdf
Kebijakan Imunisasi RV di Indonesia-131022.pdfKebijakan Imunisasi RV di Indonesia-131022.pdf
Kebijakan Imunisasi RV di Indonesia-131022.pdfnovriantihawarini
 
Imunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxImunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxrijal58
 
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptxmateri lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptxFITRIINDARYANI
 
Kebijakan dan Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Kebijakan dan Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfKebijakan dan Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Kebijakan dan Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfcahyadin1
 
Kebijakan dan Pelaksanaan BIAN.pptx
Kebijakan dan Pelaksanaan BIAN.pptxKebijakan dan Pelaksanaan BIAN.pptx
Kebijakan dan Pelaksanaan BIAN.pptxRIRINFERINA
 
Strategi peningkatan cakupan Imunisasi
Strategi peningkatan cakupan ImunisasiStrategi peningkatan cakupan Imunisasi
Strategi peningkatan cakupan Imunisasirahmawati940177
 
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptxEVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptxMuhammadHafidzRazi
 
PERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptx
PERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptxPERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptx
PERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptxNeviAmbar
 
HPV-WS-BIAS-25-Agst-2022.pptx
HPV-WS-BIAS-25-Agst-2022.pptxHPV-WS-BIAS-25-Agst-2022.pptx
HPV-WS-BIAS-25-Agst-2022.pptxsyahronmaskat1
 
SLIDE IMUNISASI.pdf
SLIDE IMUNISASI.pdfSLIDE IMUNISASI.pdf
SLIDE IMUNISASI.pdfPkmSbaru
 
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panterajaSOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panterajaAyu Rahayu
 
1. Program Imunisasi Nasional di indonesia.pdf
1. Program  Imunisasi Nasional di indonesia.pdf1. Program  Imunisasi Nasional di indonesia.pdf
1. Program Imunisasi Nasional di indonesia.pdfnoviarani6
 
KEBIJAKAN IMUNISASI HPV ok.pptx
KEBIJAKAN IMUNISASI HPV ok.pptxKEBIJAKAN IMUNISASI HPV ok.pptx
KEBIJAKAN IMUNISASI HPV ok.pptxHannyMindasariMD
 
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docxshinta dwinur
 
MATERI KABID PERSIAPAN BIAN.pptx
MATERI KABID PERSIAPAN BIAN.pptxMATERI KABID PERSIAPAN BIAN.pptx
MATERI KABID PERSIAPAN BIAN.pptxfaridagushybana
 
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdfRekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdfFianaTriLestari
 
PPT BIAN PERTEMUAN.pptx
PPT BIAN PERTEMUAN.pptxPPT BIAN PERTEMUAN.pptx
PPT BIAN PERTEMUAN.pptxlalaida
 
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfVaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfQhayyoungQayyum
 

Similar to Sosialisasi Introduksi Rotavirus.pptx (20)

1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
 
Kebijakan Imunisasi RV di Indonesia-131022.pdf
Kebijakan Imunisasi RV di Indonesia-131022.pdfKebijakan Imunisasi RV di Indonesia-131022.pdf
Kebijakan Imunisasi RV di Indonesia-131022.pdf
 
Imunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxImunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptx
 
lokbul bian.ppt
lokbul bian.pptlokbul bian.ppt
lokbul bian.ppt
 
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptxmateri lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
 
Kebijakan dan Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Kebijakan dan Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfKebijakan dan Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Kebijakan dan Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
 
Kebijakan dan Pelaksanaan BIAN.pptx
Kebijakan dan Pelaksanaan BIAN.pptxKebijakan dan Pelaksanaan BIAN.pptx
Kebijakan dan Pelaksanaan BIAN.pptx
 
Strategi peningkatan cakupan Imunisasi
Strategi peningkatan cakupan ImunisasiStrategi peningkatan cakupan Imunisasi
Strategi peningkatan cakupan Imunisasi
 
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptxEVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
 
PERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptx
PERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptxPERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptx
PERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptx
 
HPV-WS-BIAS-25-Agst-2022.pptx
HPV-WS-BIAS-25-Agst-2022.pptxHPV-WS-BIAS-25-Agst-2022.pptx
HPV-WS-BIAS-25-Agst-2022.pptx
 
SLIDE IMUNISASI.pdf
SLIDE IMUNISASI.pdfSLIDE IMUNISASI.pdf
SLIDE IMUNISASI.pdf
 
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panterajaSOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
 
1. Program Imunisasi Nasional di indonesia.pdf
1. Program  Imunisasi Nasional di indonesia.pdf1. Program  Imunisasi Nasional di indonesia.pdf
1. Program Imunisasi Nasional di indonesia.pdf
 
KEBIJAKAN IMUNISASI HPV ok.pptx
KEBIJAKAN IMUNISASI HPV ok.pptxKEBIJAKAN IMUNISASI HPV ok.pptx
KEBIJAKAN IMUNISASI HPV ok.pptx
 
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
 
MATERI KABID PERSIAPAN BIAN.pptx
MATERI KABID PERSIAPAN BIAN.pptxMATERI KABID PERSIAPAN BIAN.pptx
MATERI KABID PERSIAPAN BIAN.pptx
 
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdfRekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
Rekomendasi ITAGI untuk PCV.pdf
 
PPT BIAN PERTEMUAN.pptx
PPT BIAN PERTEMUAN.pptxPPT BIAN PERTEMUAN.pptx
PPT BIAN PERTEMUAN.pptx
 
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfVaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
 

Recently uploaded

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasMhd Fardhan
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 

Recently uploaded (11)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 

Sosialisasi Introduksi Rotavirus.pptx

  • 1. SOSIALISASI INTRODUKSI IMUNISASI ROTAVIRUS TAHUN 2023 YUSMAYANTI, SKM, M.EPID Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Disampaikan Pada Pertemuan Advokasi Dan Sosialisasi Introduksi Imunisasi RV dan HPV Dharmasaraya, 1& 2 Agustus 2023
  • 3. PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI – 11 BULAN) DI INDONESIA TAHUN 2020 PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) DI INDONESIA TAHUN 2020 BEBAN PENYAKIT DIARE Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Laporan Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2021  9,8% kematian pada bayi (<12 bulan) dan 4,55% kematian pada anak balita (12-59 bulan) di Indonesia disebabkan oleh Diare.  Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi diare pada balita 9,8% (Balitbangkes, 2021).  Penelitian Balitbangkes, Kemenkes RI juga menyatakan bahwa 5,5% kematian bayi 29 hari - 11 bulan disebabkan oleh diare (Sample Registration System (SRS) Tahun 2018.
  • 4. BEBAN PENYAKIT ROTAVIRUS • Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017): rotavirus sebagai penyebab utama diare cair akut pada balita diare yang dirawat inap, • 2001-2008 sebesar 58%, • 2009-2011 sebesar 52% • 2012-2016 sebesar 45%. • Dari data rawat jalan di 3 RS (RSHS, RS Sardjito, RS Mataram) tahun 2006 ditemukan rotavirus 41%
  • 5. WHO POSITION PAPER 2021 • WHO merekomendasikan untuk melakukan pemberian imunisasi Rotavirus (RV) pada bayi ke dalam program imunisasi nasional pada semua negara, terutama di negara- negara dengan tingkat kematian terkait Rotavirus Gastroenteritis (RVGE) yang tinggi. • Sampai tahun 2021 terdapat 114 negara telah memasukkan imunisasi RV ke dalam national immunization program (NIP) • Pemberian imunisasi RV harus menjadi bagian dari strategi komprehensif pengendalian penyakit diare.
  • 6. DAMPAK PEMBERIAN IMUNISASI RV • Hasil dari penelitian yang dilaksanakan di Meksiko dan Brazil tahun 2021 diketahui terjadinya penurunan angka kematian balita karena diare sebesar 46% di Meksiko dan 22% di Brazil setelah dilaksanakan program imunisasi RV. • Pemberian vaksin rotavirus di US menunjukkan penurunan kasus diare yang signifikan sejak RV digunakan tahun 2006, dengan mencegah 40.000 sampai 50.000 kasus diare balita yang dirawat inap (CDC)
  • 7. DASAR PELAKSANAAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO HK.01.07/MENKES/1139/2022 TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI ROTAVIRUS • Menetapkan Pemberian Imunisasi Rotavirus sebagai imunisasi rutin yang diberikan secara bertahap ke seluruh wilayah Indonesia. • Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus diberikan pada bayi. • Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus di 21 selanjutnya perluasan wilayah pelaksanaan ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi, rekomendasi ahli, dan pertimbangan kesiapan operasional. • Tata cara Pemberian Imunisasi Rotavirus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. • Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berjenjang
  • 8. PELAKSANAAN IMUNISASI RV TAHUN 2023 Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus dari Dirjen P2P Nomor IM.02.02/C/3052/2023 Komitmen Organisasi Profesi Dukungan Terhadap Program Imunisasi Nasional Nomor : SR.02.06/C/4856/2022 Tgl 6 Oktober 2022
  • 9. TAHAPAN INTRODUKSI IMUNISASI ROTAVIRUS VACCINE (RV) Tahapan introduksi imunisasi RV • Lokus 21 kab/kota di 18 Provinsi • Menggunakan Vaksin Rotavirus impor (Jadwal: Bayi usia 2,3 dan 4 bulan) • Jumlah sasaran 196.876 bayi dengan target cakupan 90% 2022 2023 NASIONAL Waktu Pelaksanaan Jadwal Pemberian : 15 Agustus 2023 : - Dosis Pertama Usia 2 bulan (Bayi lahir mulai 16 Mei 2023) - Dosis Kedua usia 3 bulan - Dosis Ketiga usia 4 bulan
  • 10. VAKSIN RV YANG AKAN DIGUNAKAN Vaksin Rotavirus Monovalen Jenis vaksin ORV116E Serotipe G9P[11] Jumlah dosis 3 kali (0,5 ml ) Cara pemberian Oral (tetes) Jadwal pemberian 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan Kemasan Multi doses (5 dosis per vial) Sediaan Liquid, Frozen Penyimpanan  Tingkat Prov/Kab/Kota = - 200C  Tingkat Puskesmas = 2 – 80C selama 6 bulan Alasan pemilihan vaksin : • Bentuk liquid, frozen, tidak memerlukan pelarutan • Penyimpanan sama seperti vaksin OPV • Jumlah dosis yang diberikan lebih kecil (0,5 ml) • Multidosis  lebih efisien dalam penyimpanan di VR • Telah memenuhi PQ WHO
  • 11. KEBIJAKAN DAN STRATEGI • Pemberian imunisasi RV di Indonesia dilaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun 2022 di 21 kab/kota dengan mempertimbangkan: • angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada balita; • kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi. • Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan yang diberikan sebanyak 3 dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis, dan imunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari. • Penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan secara terpadu dengan lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana, dan dana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksana • Seluruh kebutuhan vaksin dibebankan pada APBN, sedangkan biaya operasional dibebankan pada APBN, APBD dan sumber lainnya yang tidak mengikat
  • 12. JADWAL IMUNISASI RUTIN DENGAN INTRODUKSI VAKSIN BARU UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI 0 Hepatitis B 1 BCG, OPV1 2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1, RV1 3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2, RV2 4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV, RV3 9 MR, IPV2 10 JE* 12 PCV3 18 DPT/HepB/Hib4, MR2 IMUNISASI LANJUTAN Td PADA WUS  HARUS MELALUI SKRINING Status Imunisasi Interval Minimal Pemberian Masa Perlindungan T1 - - T2 4 minggu setelah T1 3 tahun T3 6 bulan setelah T2 5 tahun T4 1 tahun setelah T3 10 tahun T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA BADUTA -DT -MR Td HPV Td HPV * di Prov/Kab/Kota Terpilih
  • 13. TARGET ANTIGEN BARU DALAM RENSTRA KEMENKES INDKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL 2022 2023 2024 Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat antigen baru 90% 100% 100% Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar antigen baru, meliputi imunisasi PCV dan imunisasi Rotavirus sesuai dosis jenis vaksin yang digunakan dalam kurun waktu satu tahun Imunisasi PCV dan RV masuk dalam indikator Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2022-2024
  • 15. SASARAN PEMBERIAN IMUNISASI RV Dosis 1 Bayi usia 2 bulan Dosis 2 Bayi usia 3 bulan Dosis 3 Bayi usia 4 bulan Imunisasi RV Nasional dilaksanakan mulai 15 Agustus 2023. Dosis pertama diberikan pada bayi berusia 2 bulan yang lahir mulai 16 Mei 2023.
  • 16. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN  TEMPAT PELAKSANAAN Pelayanan imunisasi RV dilaksanakan di Posyandu dan fasyankes milik pemerintah/milik masyarakat/swasta seperti: • Puskesmas, Puskesmas Pembantu; • Rumah Sakit; • Klinik, praktik dokter mandiri, praktik mandiri bidan; • Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberi pelayanan imunisasi, dan • Pos pelayanan imunisasi lainnya  WAKTU PELAKSANAAN • Jadwal pelayanan imunisasi RV dilaksanakan bersamaan dengan jadwal imunisasi rutin • Perlu diatur agar tidak terjadi penumpukan sasaran serta jadwal yang telah disusun diinformasikan kepada masyarakat.
  • 17. TAHAPAN PERSIAPAN IMUNISASI RV PENYUSUNAN MIKROPLANING PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS KESEHATAN PROMOSI KESEHATAN EVALUASI PERSIAPAN
  • 18. PENYUSUNAN MIKROPLANING [1] Penyusunan mikroplaning imunisasi RV merupakan bagian dari mikroplaning program imunisasi rutin Komponen mikroplaning imunisasi RV yang perlu diperhatikan adalah :  Data Sasaran  Perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik  Inventarisasi peralatan rantai dingin (cold chain inventory), menginventarisasi jumlah dan kondisi cold chain (untuk penyimpanan dan distribusi vaksin
  • 19. PENYUSUNAN MIKROPLANING [2] Cara perhitungan sasaran untuk imunisasi RV sama dengan cara perhitungan sasaran untuk pelaksanaan imunisasi rutin lainnya Penentuan sasaran dalam rangka pemberian imunisasi RV dilakukan melalui perhitungan estimasi/proyeksi serta pendataan langsung oleh puskesmas Bayi/ Surviving Infant  Jumlah bayi yang bertahan hidup (surviving infant) dihitung/ ditentukan berdasarkan jumlah lahir hidup dikurangi dengan jumlah kematian bayi.  Jumlah kematian bayi diperoleh dari perhitungan “angka kematian bayi (AKB) dikalikan dengan jumlah lahir hidup. Surviving Infant (SI) = Jumlah Lahir Hidup – (AKB x Jumlah Lahir Hidup) Penentuan Sasaran
  • 20. PENYUSUNAN MIKROPLANING [2] Penentuan Sasaran Catatanpentingkhususawalpelaksanaan: • Perhitunganestimasi sasaranmemperhatikan waktudimulainya pelaksanaankegiatan, sehinggatidakmenghitung sasaran1tahun. • Pendataanlangsungdilakukanuntukmemperolehdataindividu bayiusia 2bulanterhitung padatanggalmulaipelaksanaan15Agustus2023. • Sasaranbayi adalahyanglahir mulai16Mei 2023.
  • 21. PENYUSUNAN MIKROPLANING [3] Perhitungan Kebutuhan Vaksin dan Logistik Kebutuhan vaksin dan dropper Kebutuhan vaksin dihitung dengan mempertimbangkan jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan (100%) dan Indeks Pemakaian (IP). Jumlah dropper sesuai dengan jumlah vial vaksin. Kemasan vaksin RV adalah multi dosis (5 dosis per vial) dengan IP adalah 3,85. Kebutuhan vial vaksin RV = jumlah sasaran x 3 dosis x target / tahun Indeks Pemakaian (IP)
  • 22. PENYUSUNAN MIKROPLANING [3] Perhitungan Kebutuhan Vaksin dan Logistik Tahun 2023 Jumlah sasaran RV: SI 5 bulan 𝟓 𝟏𝟐 𝐱 𝐒𝐈 = 𝐚 𝐛𝐚𝐲𝐢 Jumlah kebutuhan vial vaksin RV: 𝐚 𝐱 𝟑 𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 𝐱 𝟏𝟎𝟎% 𝟑. 𝟖𝟓 Perhitungan Kebutuhan Vaksin dan Logistik Tahun 2024 Jumlah sasaran RV: SI 12 bulan 𝐒𝐈 𝟏𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 = 𝐚 𝐛𝐚𝐲𝐢 Jumlah kebutuhan vial vaksin RV: 𝐚 𝐱 𝟑 𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 𝐱 𝟏𝟎𝟎% 𝟑.𝟖𝟓 ( ) - sisa stok
  • 23. PENYUSUNAN MIKROPLANING [4] Perhitungan Kebutuhan Anafilaktik dan Logistik PPI Setiap tempat pelayanan imunisasi harus menyediakan minimal 1 set perlengkapan anafilaktik Kebutuhan Anafilaktik Kebutuhan Logistik PPI • Kebutuhan logistik PPI termasuk di dalamnya adalah Alat Pelindung Diri (APD).
  • 24. PENINGKATAN KAPASITAS Peningkatan kapasitas dilaksanakan berjenjang, dalam bentuk orientasi, workshop ataupun pelatihan berstruktur Sasaran • Tkt Prov/Kab/Kota : PP Imunisasi, PP Farmasi, PP Kesga, PP PISP, PP Promkes • Tkt Fasyankes (Pemerintah dan Swasta) : Dokter, Bidan, perawat sebagai pemberi layanan imunisasi, PP Farmasi, PP Promkes Materi • Kebijakan pemberian imunisasi RV • Persiapan pemberian imunisasi RV • Pelaksanaan pemberian imunisasi RV • Pemantauan dan penanggulangan KIPI • Pencatatan dan pelaporan hasil pelaksanaan imunisasi RV • Monitoring dan supervisi pelaksanaan pemberian imunisasi RV
  • 25. EVALUASI KESIAPAN Tujuan:  Menganalisa persiapan introduksi vaksin baru dan dukungan yang diperlukan daerah  Menjadi panduan dalam meningkatkan kesiapan daerah untuk melaksanakan introduksi vaksin baru. Evaluasi ini dapat menggunakan daftar tilik asesmen kesiapan (readiness assessment/RA) https://link.kemkes.go.id/DaftarTilikAsesmenKesiapanRotavirus
  • 26. MEDIA KIE POSTER BANNER SPANDUK BUKU SAKU INFO GRAFIS ILM-Video ILM-Radio
  • 27. ◉ Vaksin RV yang digunakan ◉ Distribusi vaksin, peralatan dan logistik ◉ Manajemen vaksin dan logistik ◉ Pengelolaan vaksin pada saat & setelah pelayanan ◉ Jadwal, dosis, cara pemberian dan kontra indikasi ◉ Manajemen limbah ◉ Kesimpulan Teknis Pelaksanaan Imunisasi Rotavirus RV
  • 28.  Jenis vaksin yang adalah ORV116E dengan serotipe G9P[11] dan kemasan multidosis (5 dosis per vial). Vaksin RV berisi virus hidup yang dilemahkan untuk memberikan kekebalan secara aktif pada bayi terhadap penyakit diare yang disebabkan oleh rotavirus VAKSIN ROTAVIRUS YANG AKAN DIGUNAKAN
  • 29. Ke Kako menggunakan cold box yang disertai penahan suhu dingin berupa cold pack/ice pack Dinkes Provinsi Dinkes Ka/Ko Puskesmas Ke Puskesmas menggunakan cold box atau vaccine carrier disertai cold pack/ice pack Ke tempat pelayanan vaksin dibawa menggunakan vaccine carrier yang diisi cool pack DISTRIBUSI VAKSIN PERALATAN DAN LOGISTIK Vaksin RV dibawa ke pos pelayanan menggunakan vaccine carrier yang dilengkapi dengan 2-4 buah cool pack. • Jika pendistribusian bersamaan dengan vaksin freeze sensitive maka pendistribusian menggunakan penahan suhu berupa cool pack. • Dropper didistribusikan bersama dengan logistik imunisasi rutin lainnya, tidak dimasukkan ke dalam cold box/vaccine carrier. • Distribusi vaksin juga dilengkapi dengan SBBK, VAR dan Packing Slip
  • 30. Manajemen Stok Provinsi Stok maksimal adalah 3 bulan termasuk stok minimal untuk 1 bulan Ka/Ko Stok maksimal adalah 2 bulan termasuk stok minimal untuk 1 bulan Puskesmas Stok maksimal adalah 1 bulan dan 1 minggu, termasuk stok minimal untuk 1 minggu MANAJEMEN VAKSIN DAN LOGISTIK [1] Manajemen Rantai Dingin 01 03 Pkm Prov KaKo 02 Prov dan Kako : •Vaksin disimpan dalam freezer pada suhu - 25 0C sampai dengan - 15 0C •Masa kadaluarsa sesuai dengan tanggal yang tertera dalam kemasan vaksin. Fasyankes : •dalam refrigerator suhu 2 - 8 0C, vaksin dapat bertahan selama 6 bulan.
  • 31. Bila vaksin mencair pada kondisi tertentu (misalnya pada saat distribusi, gempa bumi, pemadaman listrik), maka vaksin dapat disimpan kembali pada suhu beku 1 2 Vaksin RV harus terlindung dari cahaya matahari Vaksin RV dilengkapi dengan vaccine vial monitor (VVM) 3 6 Dropper disimpan pada suhu ruangan bersamaan dengan logistik imunisasi lainnya untuk menghindari kerusakan pada saat pelayanan Vaksin RV dikemas dalam bentuk vial, dimana dalam satu vial berisi 5 dosis 5 Setiap vial disimpan berdasarkan nomor batch 4 MANAJEMEN VAKSIN & LOGISTIK RV[2]
  • 32. • vaccine carrier jangan terpapar sinar matahari langsung. • Kondisi vaccine carrier bersih sebelum digunakan. Vaksin yang dipakai akan harus berkualitas baik yaitu • Kondisi VVM A atau B, • Belum kadaluarsa, • Label masih utuh, • Tidak terendam air. Vaksin yang telah dibuka ditulis dan tanggal waktu buka dan harus ditempatkan pada busa dalam vaccine carrier saat menunggu sasaran berikutnya . •Siapkan vaksin sejumlah sasaran •Pastikan vaksin berkualitas baik •Gunakan Vaccine Carrier dilengkapi cool pack Pengelolaan Vaksin Pada Saat Pelayanan
  • 33. Hitung kembali dan catat vaksin RV yang digunakan, pastikan vial yang masih utuh dan yang sudah digunakan dibawa kembali ke puskesmas Jumlah vial vaksin yang sudah digunakan Jumlah vaksin utuh Jumlah vaksin yang dibawa ke pos pelayanan PENTING!! CATAT JUMLAH VAKSIN RV YANG DIGUNAKAN 1 2. Untuk vaksin yang belum digunakan (masih dalam keadaan tertutup) harus dikembalikan ke Puskesmas untuk disimpan dalam vaccine refrigerator pada suhu yang direkomendasikan 3. Vaksin diberi tanda “K” dan didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya dengan tetap memperhatikan tanggal kadaluarsa. [ 1 ] Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan Luar Gedung
  • 34. 4. Vaksin RV yang sudah dibuka hanya dapat digunakan sebelum 6 jam 5. Vial vaksin dan aplikator yang telah digunakan dimasukkan ke dalam kantong khusus limbah medis warna kuning, atau kantong warna lain yang diberi tanda limbah medis. Kantong tersebut disimpan ditempat yang aman dan jauh dari jangkauan pengunjung terutama anak-anak, sebelum dikelola/dimusnahkan sesuai dengan aturan yang berlaku 6. Vaccine carrier disimpan kembali di ruang penyimpanan dalam kondisi bersih di Puskesmas atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan 7. Coolpack dapat dimasukkan ke dalam vaccine refrigerator untuk digunakan pada hari berikutnya [ 2 ] Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan Luar Gedung
  • 35. Pengelolaan Vaksin Setelah Pelayanan Dalam Gedung Vaksin sisa yang telah digunakan, dapat disimpan kembali pada suhu 20 – 80C dan masih bisa digunakan hingga 28 hari dengan syarat : - Droper ditutup kembali - VVM masih dalam kondisi A dan B - Belum melewati tanggal kadaluarsa - Tidak terendam air
  • 36. JADWAL PEMBERIAN VAKSIN RV o Imunisasi RV diberikan sebanyak 3 dosis o Jadwal pemberian imunisasi RV: o Dosis pertama o Dosis kedua o Dosis ketiga : bayi usia 2 bulan : bayi usia 3 bulan : Bayi usia 4 bulan kedua diberikan DPT-HB-Hib dan Keterangan: ▸ Vaksin RV dosis pertama dan bersamaan dengan vaksin OPV, PCV. ▸ Vaksin RV dosis ketiga diberikan bersamaan dengan vaksin OPV, DPT-HB-Hib dan IPV. , IPV2
  • 37. DOSIS DAN CARA PEMBERIAN VAKSIN RV Vaksin RV diberikan secara ORAL, dengan dosis 0,5 ml (5 tetes) Lakukan skrining kesehatan, pastikan bayi dalam kondisi sehat dan tidak memiliki kontra indikasi Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah melakukan imunisasi pada setiap sasaran imunisasi Siapkan vaksin RV yang akan digunakan Bayi diposisikan yang nyaman, digendong dengan posisi bayi setengah duduk sehingga pada saat diteteskan tidak tersedak dan tidak muntah. Berikan dahulu imunisasi oral yaitu OPV lalu RV dan dilanjutkan imunisasi suntik yaitu Penta, PCV/IPV Catat hasil layanan imunisasi RV dengan menuliskan tanggal pemberian dan no batch vaksin pada buku register kohort/rekam medis dan buku KIA, dan dicatat secara elektronik dalam Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
  • 38. CARA MEMPERSIAPKAN VAKSIN RV CARA PEMBERIAN IMUNISASI RV
  • 39. Pemberian Imunisasi Ganda Pemberian Imunisasi RV dengan imunisasi lain pada saat bersamaan aman diberikan pada bayi, dengan manfaat imunisasi ganda adalah: - Menghemat waktu, tenaga, dan efisien - Meningkatkan cakupan imunisasi - Melindungi anak dari diare berat yang dapat menyebabkan kematian
  • 40. 0 Kontraindikasi Vaksin RV Hipersensitifitas terhadap komponen vaksin Severe combined immunodeficiency disease (SCID). Riwayat intususepsi Perhatian Khusus Penderita defisiensi imun dan kontak erat dengan penderita defisiensi imun, pemberian imunisasi dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli. Demam, infeksi saluran pencernaan, maka pemberian imunisasi ditunda
  • 41. Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah medis/infeksius. Siapkan kantong plastik kuning atau plastik lain dan tempat sampah tertutup . Pemusnahan limbah dapat dilakukan melalui pihak ke-3 atau pemusnahan secara mandiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku • Masukkan limbah berupa vial vaksin yang sudah dipakai atau dibuka dan dirusak label kemasannya dengan cara melepas atau mencoret barcode label/informasi vaksin, masker, sarung tangan, APD lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah medis/infeksius. • Bila kantong plastik sudah ¾ penuh segera diikat dan diganti dengan yang baru MANAJEMEN LIMBAH
  • 42. 1. Vaksin RV melindungi dari penyakit diare karena rotavirus 2. Vaksin RV kemasan multidosis (5 dosis per vial) 3. Vaksin RV diberikan pada bayi usia 2, 3 dan 4 bulan secara oral, dengan dosis 0,5 ml (5 tetes)  16 Mei 2023 (15 Agustus) 4. Vaksin RV 1 dan RV2 akan diberikan bersamaan dengan vaksin polio oral (OPV), vaksin DPT-HB-Hib, dan vaksin PCV pada usia 2 dan 3 bulan. Kemudian RV3 diberikan bersamaan dengan vaksin vaksin OPV, DPT-HB-Hib dan IPV, artinya akan ada pemberian imunisasi ganda pada usia tersebut maka pada saat pemberian dahulukan pemberian oral yaitu polio, RV dan dilanjutkan dengan imunisasi suntik 5. Limbah dari pelaksanaan imunisasi RV harus dikelola dengan baik. KESIMPULAN