SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MODUL PERKULIAHAN
Etik
Universitas Mercu
Buana
Mengenali Potensi Diri
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
2017
2 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Teknik Teknik Industri
02
90004 Ferry Pribowo., Drs., M.M.
Abstract Kompetensi
Mengenali potensi diri sendiri dan
menemukan diri pribadi sangat
diperlukan oleh setiap orang yang
ingin meraih kesuksesan karena
untuk menggapai kesuksesan
dalam kehidupan masa depan
tersebut perlu memahami tentang
perbedaan karir dengan pekerjaan,
passion atau hasrat, kepribadian
dan kecerdasan beserta jenisnya
Setelah mempelajari bab mengenal
potensi diri, diharapkan mahasiswa
mampu :
1. Menjelaskan perbedaan
pekerjaan dan karir
2. Menjelaskan pengertian hasrat
(passion)
3. Menjelaskan, mengenali jenis
dan menganalisis kepribadian
4. Menjelaskan ragam kecerdasan
5. Mengidentifikasi potensi diri
2017
3 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
MENGENALI POTENSI DIRI
Dalam dunia pekerjaan, kita kerap dihadapkan kebingungan terhadap pengertian karir,
pekerjaan, dan profesi yang mana sesungguhanya ketiga pengertian atau istilah tersebut
mempunyai arti atau pengertian yang sama antara satu dengan yang lain, membedakan karir,
pekerjaan dan profesi memang memerlukan banyak pertimbangan.
1. Karir
Karir mempunyai pengertian sebagai satu kegiatan seseorang yang mengalami adanya
suatu peningkatan status pegawai/karyawan dalam suatu organinasi, institusi, perusahaan atau
lembaga sesuai dengan jalur atau rangkaian administrasi yang telah ditetapkan oleh
organisasi tersebut. Karir merupakan seluruh pekerjaan atau jabatan yang diemban seseorang
sepanjang masa kerjanya dan dalam aktivitas seseorang juga akan mengalami perubahan
jabatan atau tingkatan pekerjaan yang dicapai sepanjang masa kerja orang tersebut tetap
berlaku dan akan terhenti setelah seseorang memasuki masa pensiun.
Menurut Gibson dkk. (1995: 305), karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang
berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang
dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang
individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari
sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya
sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap
karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu. Menurut Greenhaus (1987: 5) yang
dikutip oleh Irianto (2001:93) terdapat dua pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu:
a. pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan (aproperty) dan/atau dari
occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir sebagai jalur
mobilitas di dalamorganisasi yang tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi
marketing, yaitu menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing
distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan
berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan.
b. Pendekatan kedua memandang karir sebagai suatu property atau kualitas individual
dan bukan occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir
2017
4 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada setiap
individu atau pegawai.
Berdasarkan kedua pendekatan tersebut maka definisi karir adalah sebagai pola pengalaman
berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang merentang sepanjang perjalanan
pekerjaan yang dialami oleh setiap individu atau pegawai dan secara luas dapat dirinci ke
dalam obyective events. Salah satu contoh untuk menjelaskannya melalui serangkaian posisi
jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang berkaitan dengan
pekerjaan (workrelated decisions).
Pada umumnya karir merupakan suatu arah umum yang dipilih seseorang untuk
mengejar total kehidupan dalam dunia kerjanya, karir sebagai rangkaian aktivitas dari
promosi naik jabatan atau mutasi ke sisi lain dengan jabatan yang lebih tinggi dari kondisi
semula sepanjang masa kerja seseorang mempunyai 3 pengertian yang berbeda yaitu :
a. Karir sebagai satu bentuk pekerjaan di dalam suatu organisasi yang memiliki jabatan
jelas serta sistematis sehingga ada peluang seseorang untuk mengalami kenaikan
jabatan, golongan atau pangkat.
b. Karir sebagai satu perjalanan kedudukan seseorang dalam satu organisasi.
c. Karir sebagai suatu sejarah pekerjaan seseorang yang mengalami peningkatan
pekerjaan pada suatu masa yang spesifik.
Karir sepenuhnya mengenai diri sendiri yang menyangkut jawaban atas pertanyaan
sebagai berikut:
a. Bagaimana mengenal keunikan diri dan mengetahui hal-hal yang sangat diminati
(your passions).
b. Bagaimana menjalankan hidup secara bermakna (your purpose of life).
c. Bagaimana kita ingin diingat saat tiada nanti (your values).
d. Bagaimana untuk senantiasa mempunyai pandangan positif sepanjang hidup (your
motivation).
2017
5 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
e. Bagaimana memupuk semangat untuk terus melakukan perbedaan dalam hidup
sekarang (your action).
f. Bagaimana mencapai kebahagiaan dan kepuasan/ketercapaian dalam hidup.
Dengan demikian karir merupakan suatu totalitas kehidupan profesional seseorang sejak
bangun tidur hingga kembali terlelap dalam tidur dan tidak semata-mata terkait dengan cara-
cara memperoleh penghidupan karena tujuan karir tidak lain adalah kebahagiaan dan
ketercapaian, kariri kita dikendalikan oleh passion (hasrat) kita, karir kita adalah milik kita,
karir kita adalah kita sendiri, kita adalah BOSS dari karir kita dan tidak seorangpun dapat
menhentikan atau memecat kita dari karir kita.
Pekerjaan adalah suatu hal yang ditangani atau dikerjakan sehingga menjadi sumber
pendapatan seseorang. Pekerjaan sebagai sebuah aktivitas antar manusia untuk saling
memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan dan
penghasilan tersebut nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi,
psikis maupun biologis. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan
oleh manusia, sedangkan dalam arti yang sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu
tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang sehingga dalam pembicaraan sehari-
hari istilah pekerjaan ini sering dianggap sinonim dengan profesi.
Dengan demikian pekerjaan dapat dikatakan sebagai:
a. Alat atau instrument bagi perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi/perusahaan.
b. Sarana bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkarya.
c. Jalan untuk berkembang secara pribadi dan profesional
d. Kendaraan untuk memperoleh pencapaian pribadi (personal achievement) dan
berkontribusi bagi lingkungan (to give to community).
Sedangkan Profesi adalah pekerjaan yang dikerjakan dengan memerlukan skill
(keterampilan) atau kecakapan atau kekuatan spesifik yang orang lain belum tentu memiliki
atau belum tentu dapat mengerjakan sehingga dapat menghasilkan pendapatan sebagai nafkah
hidup orang tersebut.
2017
6 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Adapun ciri-ciri khusus dari profesi sebagai berikut:
a. Mempercayakan keahlian spesial serta keterampilan mengerjakan sesuatu hingga
orang lain belum tentu dapat mengerjakannya.
b. Sebagai pekerjaan utama dalam periode hidup seseorang dengan batas waktu tertentu
misalnya hingga pension.
c. Sebagai sumber mata pencaharian utama yang spesifik.
d. Umumnya dikerjakan dengan sepenuh hati serta dengan pribadi yang terjun langsung
dalam pekerjaan tersebut atau dapat dikatakan memerlukan totalitas seseorang.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi,
sebagai contoh, pekerjaan staf administrasi tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk
bekerja sebagai staf administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar belakang
pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki
pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan. Profesi adalah kata serapan dari sebuah
kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban
melakuakn suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan
keahlian khusus. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang sebagai suatu hal yang
berkaitan dengan bidang tertentu dan banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan
memiliki profesi yang sesuai, tetapi dengan keahlian yang diperoleh dari pendidikan kejuruan
saja juga belum cukup untuk menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat disebut sebagai
profesi. karena memerlukan penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara
teori dan penerapan dalam praktek atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi
oleh pendidikan dan keahlian. Disini dijelaskan lagi bahwa pekerjaan tidak sama dengan
profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah
pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi
karena suatu profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
2017
7 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
a. Adanya pengetahuan khusus, biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang cukup lama atau bertahun-tahun.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, hal ini biasanya setiap pelaksana
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan.
d. Memiliki ijin khusus untuk kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
e. Ada komitmen dalam menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat seperti nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu
profesi harus terlebih dahulu ada ijin khusus.
f. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Syarat-Syarat Profesi
a. Melibatkan kegiatan intelektual
b. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
c. Memerlukan persiapan profesional yang alami dan bukan sekedar latihan
d. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
e. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
f. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
g. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
h. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik
2017
8 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. atau seorang profesional
adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain
melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang – senang atau untuk mengisi
waktu luang.
Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di
atas rata – rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain
pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan
masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu.
Standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang
semakin baik. Karyawan Profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan
melaksanakan tugas sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan Juknis (Petunjuk Teknis) yang
dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis
dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. karena Profesional terkait dengan pendapatan,
tidak hanya terkait dengan keahlian.
Ciri – Ciri Profesional
a. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidangnya.
b. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah
dan peka dalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil
keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
c. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga mempunyai kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang dihadapannya.
d. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam
memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
2017
9 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Perbedaan Profesi dan Profesional
Profesi : Profesional :
1. Mengandalkan suatu keterampilan atau
keahlian khusus.
2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan
atau kegiatan utama (purna waktu).
3. Dilaksanakan sebagai sumber utama
nafkah hidup.
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi
yang mendalam.
1. Orang yang tahu akan keahlian dan
keterampilannya.
2. Meluangkan seluruh waktunya untuk
pekerjaan atau kegiatannya itu.
3. Hidup dari situ.
4. Bangga akan pekerjaannya.
Dengan melihat penjelasan dan penjabaran tentang profesi dan profesional di atas, maka
dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur
perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat
berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka
kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan
menerapkan suatu standar profesional yang tinggi dapat diharapkan tercipta suatu kualitas
masyarakat yang semakin baik.
Secara termenologis, definisi profesi banyak diungkap secara berbeda-beda, tetapi untuk
melengkapi definisi tersebut, berikut tulisan Muchtar Luthfi, yang dikutip dan disempurnakan
oleh Ahmad Tafsir, bahwa seseorang disebut mempunyai profesi bila ia memenuhi 10
kriteria, yaitu:
a. Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain,
yang artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untuk
profesi tersebut dan keahlian tersebut diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus
dan bukan diwarisi.
b. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu bukan separuh
waktu atau part time. Profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban yang
2017
10 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
dikerjakan atau dilaksanakan dengan sepenuh waktu dan merupakan panggilan hidup
sebagai lapangan pengabdiannya.
c. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal, artinya, profesi ini dijalani
menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka yang pegangannya atau
panduannya secara universal diakui.
d. Profesi adalah diabdikan untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi
merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk kepentingan
diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. sehingga
profesi merupakan panggilan hidup.
e. Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Kecakapan
dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi terhadap kliennya.
f. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya. Otonomi
ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak boleh semua
orang bicara dalam semua bidang.
g. Profesi hendaknya mempunyai kode etik, yang disebut kode etik profesi. Kegunaan
kode etik tersebut untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode
etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga
masyarakat.
h. Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
i. Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi itu.
j. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya tidak ada
aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini mendorong seseorang
memiliki spesialisasi.
2. Passion (Semangat, Hasrat, Gairah)
Passion adalah rasa dari dalam diri seseorang yang sangat kuat dalam melakukan
sesuatu, karena ada rasa cinta dan suka. Hal ini menjadi energi bagi anda yang sangat
mendasar dalam membangun impian dan cita-cita. Jika anda tidak melakukan aktivitas
sesuai passion maka kebahagiaan tidak akan pernah ditemukan. Alasan anda perlu memiliki
2017
11 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
dan mengembangkan passion karena passion menjadikan anda nyaman dan tenang dalam
bekerja yang kedua passion mendorong motivasi diri untuk lebih sukses dalam berkarir, yang
ketiga passion membuat anda lebih merasa bahagia.
Passion juga adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga
tidak terpikir untuk tidak melakukannya, passion adalah segala macam wujud keunikan dan
keistimewaan yang kita miliki dan rasakan (Suhardono, 2012). Lebih lanjut Rene Suhardono
menjelaskan bahwa passion tidak ada kaitannya dengan kebiasaan natau keahlian kita, namun
justru berhubungan dengan segala hal yang menggugah minat pribadi. Apapun itu, passion
bukan sesuatu yang merupakan keahlian tetapi sesuatu yang paling diminati dan dinikmati.
Passion juga adalah sesuatu yang sangat ingin dilakukan dengan sepenuh hati dan merupakan
kekuatan seseorang.
Perbedaan antara Passion dan Hobi
Hobi dan passion keduanya ada pada diri sendiri. Banyak orang yang mengatakan
bahwa passion adalah hobi sebagai akibat ketidak mengertian akan passion. Passion atau
Semangat, Hasrat atau Gairah menyangkut perasaan sehingga tidak akan berpikir tidak
mengerjakannya. Passion adalah segala macam keunikan atau seorang motivator dalam
banyak seminar, dimana menjadi motivator atau inspirator adalah keistimewaan yang dimiliki
dan dirasakan. Minat dan hobi mungkin menjadi passion anda, namun passion belum tentu
hobi. Seorang yang mempunyai hobi dalam bermain sepak bola, mungkin dapat menjadi
passion of life-nya. Passion adalah segala sesuatu yang sangat menikmati dalam
menjalaninya, dan tidak ada keinginan untuk tidak melakukannya bahkan passion menjadi
sangat sulit berubah dalam perjalanan hidup seseorang. Pemahaman tentang passion
sekarang cukup dipersulit dengan adanya banyak institusi pendidikan yang mengarahkan
seseorang pada bidang pekerjaan tertentu, seperti seorang lulusan teknik perminyakan sudah
digiring menjadi engineer pada perusahaan tambang minyak dan gas atau mungkin seorang
mahasiswa yang kuliah di program studi akuntansi karena pilihan orang tua, tentu hal dapat
menyebabkan tidak adanya pertumbuhan passion secara natural dalam diri mahasiswa
tersebut. Passion tidak sama dengan kebiasaan ataupun keahlian, namun sangat terkait
dengan segala hal yang menggugah minat pribadi.
“Passion isn’t about what you’re good at, but is about what you enjoy the most”
2017
12 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Hasrat adalah sesuatu yang sangat anda sukai bukan yang menjadikan anda
ahli. Memperhatikan pengertian tersebut maka cukup menggelikan ketika ada seorang
manajer keamanan yang berkata bahwa tidur adalah passionnya atau nonton film menjadi
passion seorang manajer operasional. Banyak profesional senior dengan masa kerja puluhan
tahun, yang tidak pernah merasakan bekerja sesuai dengan passion mereka atau bahkan
menemukan passion tersebut dalam karir profesionalnya. Sungguh ironi jika seseorang pada
akhirnya tidak pernah menemukan passion dalam hidupnya. Lebih baik mencoba mencari
dan menemukan passion diri sendiri, walau banyak waktu yang tersita, daripada
mengacuhkannya sama sekali. Rata-rata seorang profesional menemukan passion mereka
dalam bekerja adalah 4 – 8 tahun atau bahkan lebih.
Proses menemukan passion mungkin dapat dimulai dengan menjadikan hobi sebagai
salah satu kegiatan dan aktivitas harian, walau bukan sumber pendapatan. Namun seiring
dengan berjalannya waktu dan intensitas tersebut, suatu waktu hobi tersebut dapat
memberikan pendapatan sampingan dan membangun dasar bagi sumber pencaharian
utama. Disinilah pada akhirnya penemuan passion terwujud. Passion atau hasrat adalah
sesuatu yang sangat menikmati oleh seseorang dan tidak ada alasan tidak
melakukannya. Maka temukanlah passion anda dan nikmati hidup lebih baik.
Sedangkan Hobi adalah segala sesuatu yang disukai dan tidak harus selalu
melakukannya, namun cukup sering dilakukan. Hobi seseorang dapat berubah seiring
perkembangan jaman yang dialami orang tersebut.
Perbedaan Passion dan Tenacity (Baron dan Shane, 2007).
Passion dalam arti sederhana adalah semangat yang besar disertai emosi yang kuat,
hasrat yang membara atau burning desire, sebuah determinasi untuk mewujudkan suatu
tujuan (Gunawan, 2009). Para wirausahawan mengawali dan menjalankan usaha dengan
pertumbuhan yang tinggi di mana mereka memiliki passion terhadap pekerjaan dan
perusahaannya. Para wirausahawan yang memiliki kesuksesan tinggi ini akan mencintai apa
yang mereka kerjakan, dan ini ditunjukkan dalam setiap cara atau metoda atau jalan yang
ditempuhnya (Baron dan Shane, 2007). Dengan adanya motivasi dalam diri individu maka
akan menghasilkan passion yang tinggi dalam tindakan yang melebihi kebiasaan sebelumnya.
Passion menjadi api membara yang membakar semangat bekerja. Passion menjadi mesin
kreativitas yang menghasilkan 1001 alternatif untuk menghasilkan pekerjaan terbaik. Passion
2017
13 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
menjadi batu karang komitmen untuk berjuang meraih tujuan pekerjaan sampai titik darah
penghabisan. Passion adalah hasrat yang menyala-nyala, imajinasi kreatif tanpa batas, dan
loyalitas yang tidak terbantahkan (Suharli, 2009). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
passion adalah semangat yang tinggi dalam diri individu yang diperlukan oleh seseorang
dalam menjalankan bisnis atau usahanya.
Tenacity bisa diartikan sebagai keuletan, ketekunan, ketabahan, dan kegigihan.
Ketekunan merupakan dimensi motivasi yang merupakan ukuran mengenai berapa lama
seseorang bisa mempertahankan usahanya. Individu-individu yang termotivasi akan bertahan
melakukan suatu tugas dalam waktu yang cukup lama demi mencapai tujuan mereka
(Robbins dan Judge, 2008). Tenacity akan membantu seorang untuk menemukan jalan keluar
ketika apa yang telah diupayakan menghadapi hambatan (Harper, 2005) Dengan memiliki
bekal berupa tenacity, maka para wirausahawan tetap mampu bertahan di saat orang lain telah
menyerah, dan tetap melanjutkan usaha mereka bahkan setelah mengalami kekecewaan yang
besar atau kebangkrutan (Baron dan Shane, 2007). Oleh karena itu disebutkan oleh Dessler
dan Philips (2008), bahwa tenacity merupakan karakter krusial yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan, karena ini akan membantu wirausahawan tersebut dalam menciptakan
sesuatu yang di luar dugaan ketika mengalami kesulitan. Dengan demikian, tenacity
merupakan salah satu bentuk motivasi usaha dan merupakan karakter yang harus dimiliki
oleh seorang wirausahawan agar mampu bertahan ketika menghadapi kesulitan.
Cara Mengetahui Passion Kita
Setiap orang pasti memiliki minimal satu hal yang menjadi passionnya atau yang dalam
bahasa Indonesia sering kali diartikan sebagai hasrat, gairah atau semangat, akan tetapi
banyak orang yang tidak secara sadar mau membina, memupuk serta mengembangkan
passion tersebut menjadi sesuatu yang menghasilkan (produktif) dikarenakan oleh banyak
hal, dan biasanya penyebab yang utamanya adalah Karena Tidak Tahu Passion yang ada
pada dirinya apa ?
Berikut ini latihan untuk membantu menemukan passion atau hasrat.
a. Carilah kesempatan dan tempat yang tenang dan memungkinkan untuk berfikir jernih
tanpa gangguan.
b. Kemudian sediakan kertas dan alat tulis (pensil atau ballpoint),
2017
14 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
c. Duduk senyaman mungkin.
d. Bacalah pertanyaan di bawah ini dan tuliskan jawabannya di kertas secepat mungkin
e. Jawaban spontan yang muncul dan terlintas dalam pikiran itulah yang orisinil (asli).
f. Lakukan latihan ini berulang kali pada hari yang berbeda, hingga jawaban tak lagi
berubah.
Pertanyaan yang harus dijawab dan libatkanlah diri anda sesuai dengan alur skenario
pertanyaan.
a. Bayangkan diri anda telah sangat sukses, kaya raya dan mandiri secara finansial
sehingga tidak perlu mencari uang lagi, tidak perlu bekerja lagi karena telah punya
segalanya, dan keluarga anda bahagia sejahtera semuanya.
1) Apa saja hal-hal yang akan anda hentikan (tidak mau melakukannya lagi) ?
2) Apa saja hal-hal yang akan terus anda lakukan ?
3) Apa yang masih ingin anda pelajari lebih dalam ? dan ingin menjadi pakar dalam
bidang apa?
4) Seperti apakah anda ingin dikenang atau dibicarakan oleh keluarga dan orang lain
pada saat pemakaman anda kelak ?
5) Apa yang anda ingin lakukan, jika anda tahu bahwa anda pasti berhasil dan tidak
mungkin gagal ?
b. Perhitungkan setiap detailnya
1) Apa yang pada saat anda melakukannya sedemikian hingga sering lupa waktu ?
2) Apa yang menyedot perhatian dan waktu anda sedemikian banyak dalam 1 bulan
terakhir ?
3) Aktivitas apa yang paling anda gemari ?
4) Apa yang membuat anda dengan ringannya mengeluarkan uang dalam dompet
anda untuk membelinya?
2017
15 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
5) Aktivitas apa yang sering anda ceritakan kepada orang lain dengan penuh
semangat?
Sedangkan menurut Suhardono, langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan
passion anda sebagai berikut :
a. Yakin. Memiliki keyakinan bahwa keunikan diri adalah keistimewaan diri.
b. Tulus. Passion datamg dari hati yang tulus, sudah ada dalam diri kita masing-masing
dan untuk mengenalinya maka cobalah jadikan diri terbuka untuk tahu, meraqsakan,
dan jujur tentang segala hal yang saat dikerjakan membuat hati lega, lepas dan
gembira.
c. Perluas wawasan. Bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang yang mungkin dapat
membantu, baca buku, pelajari bahasa asing baru, cobalah makanan baru, pergi ke
tempat baru, dan memiliki kebiasaan baru.
d. Jangan setengah hati. Jika benar-benar ingin atau mau tahu soal passion sendiri maka
jangan setengah hati dalam berupaya. Steve Job tidak pernah berhenti memikirkan
bagaimana membuat inovasi-inovasi dalam pengembangan komputer hingga
memunculkan computer tablet i-pad yang menjadi sangat popular.
e. Antusias dan berpikir positif. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda
dalam menemukan passionnya. Ada yang hanya perlu waktu 1 – 2 tahun namun ad
juga yang perlu waktu hingga 9 tahun atau lebih,jadi tidak perlu frustasi tetapi tetap
semangat dan berpikir positif.
f. Nikmati prosesnya. Hidup adalah proses belajar dan proses tidak memiliki garis
finish. Mengenali passion adalah proses menemukan jati diri maka nikmatilah
perjalanan anda. Perlu diingat bahwa passion bisa lebih dari satu.
3. Mengenali Kepribadian.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah kepribadian yang juga berarti ciri-ciri watak seseorang
individu yang konsisten yang memberikan identitas bagi dirinya sebagai individu
khusus. Ciri watak yang diperlukan secara lahir, konsisten dan konsekuen dalam tingkah
2017
16 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
lakunya membuat individu tersebut memiliki identitas khususnya yang berbeda dengan
individu lain.
Dengan mempelajari jenis-jenis kepribadian maka kita dapat mengenali kepribadian kita
sendiri sehingga dapat memberi manfaat untuk mengenali kekuatan dan kelemahkan kita agar
kita lebih mampu menampilkan sisi positif diri kita dan menyingkirkan sisi negatif dari sifat
atau kepribadian kita., Dengan demikian mempelajari kepribadian akan sangat membantu kita
untuk mengenali diri kita dan memahami passion kita.
Hans Jurgen Eysenck dalam Iensufiie (2012), mengemukakan teori inherited yang
dikembangkan dari teori Hippocrates dan Galen dengan menggambarkan dimensi
kepribadian sebagai berikut :
Korelis
SanguinisPlagmatis
Melankolis
 Emosional
 Gelisah
 Agresif
 Heboh
 Berubah-ubah
 Gegabah
 Optimis
 Aktif
 Sulit ditebak
 Khawatir
 Rapuh
 Muram
 Pesimis
 Memendam
 Penyendiri
 Pendiam
 Sosial
 Ramah
 Cerewet
 Responsif
 Santai
 Bersemangat
 Berbesar Hati
 Berjiwa Pemimpin
 Pasif
 Hati-Hati
 Tabah
 Pendamai
 Terkontrol
 Bisa Dipercaya
 Emosi Stabil
 Tenang
INTROVERT
EXTROVERT
EMOSI TIDAK STABIL (NEUROTIK)
EMOSI STABIL (NORMAL)
2017
17 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Dalam bagan tersebut, sumbu vertikal menunjukkan kondisi kestabilan emosi dimana
semakin keatas emosi seseorang akan semakin tidak stabil sedangkan sebaliknya semakin ke
bawah maka emosi seseprang akan semakin stabil. Sumbu horizontal menunjukkan bahwa
semakin ke kiri maka kepribadian seseorang akan semakin introvert dan semakin ke kanan
menunjukkan kepribadian seseorang semakin ekstrovert. Dari kombinasi kedua sumbu
tersebut Eysenck menyimpulkan sebagai berikut :
a. Melakolis : emosi tidak stabil dan introvert.
b. Korelis : emosi tidak stabil dan ekstrovert.
c. Plegmatis : emosi stabil dan introvert.
d. Sanguinis : emosi stabil dan ekstrovert.
Sedangkan tipe kepribadian dikemukakan oleh Myers-Brigs (1985) sebagai berikut :
a. Tipe Kepribadian dalam Pergaulan.
Tipe kepribadian dalam pergaulan akan Nampak dari mental, jiwa dan emosi
seseorang dalam pergaulan dengan orang lain. Tipe ini biasanya dibagi dalam tipe
orang yang cenderung sebagai berikut :
1) Ekstrovert adalah Orang yang cenderung senang bersama orang lain, mudah
bergaul, tidak kaku dan canggung dalam pergaula, serta senang dalam kegiatan
sosial. Orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki ciri social, implusif,
menyukai kesenangan, berorientasi pada dunia di luar dirinya sendiri.
2) Introvert adalah orang yang cenderung kurang menyenangi orang lain, suka
menyendiri, tidak suka berbicara, mudah tersinggung, kurang percaya diri,
pemalu, dan pendiam. Orang dengan kepribadian introvert memiliki ciri tenang,
introspektif, berorientasi ke dalam diri sendiri serta menyukai kehidupan yang
teratur.
Pada umumnya orang dengan kepribadian ekstrovert lebih berhasil dalam pekerjaan
yang berkait dengan orang banyak seperti marketing, berorganisasi dan politik
sedangkan orang dengan kepribadian introvert akan loebih berhasil dalam pekerjaan
yang tidak melibatkan banyak orang seperti analist dan programmer. Oleh sebab itu,
2017
18 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
kita sangat perlu mengenali diri sendiri agar kita lebih mudah menemukan passion
yang tepat.
b. Tipe Kepribadian Dalam Penyampaian Informasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus banyak membuat keputusan dan keputusan
yang tepat juga memerlukan informasi yang tepat dan untuk mendapatkan informasi
yang tepat tersebut diperlukan kepribadian yang jujur. Ada dua tipe kepribadian
dalam penyampaian informasi yaitu :
1) Jujur adalah orang yang mengikuti moral masyarakat yaitu tidak berbohong,
lurus hati, dapat dipercaya dan tidak akan berkhianat.
2) Pembohong adalah orang yang suka melanggar moral masyarakat, mengatakan
sesuatu yang tidak sesuai fakta, dusta dan berjanji palsu.
Kejujuran merupakan sikap atau attitude yang paling disukai dan berada pada
peringkat pertama dari kepribadian seorang profesional karena kejujuran menjadi
kunci untuk mencapai sukses, dengan bersikap jujur seseorang akan mendapat
kepercayaan yang tinggi dari lingkungannya. Dalam kehidupan pelajar dan
mahasiswa, perilaku mencontek termasuk perilaku yang tidak jujur dan bila dibiarkan
secara terus menerus akan menjadi kebiasaan (habit) dan dapat menjadi benih
perilaku korupsi di masa mendatang ketika peluang untuk melakukan tindakan tercela
tersebut terjadi..
c. Tipe Kepribadian Terhadap Pandangan Orang Lain.
Ada beberapa orang yang mengalai kejadian traumatis terhadap orang lain sehingga
secar berlanjut menjadi takut keluar dari rumah karena memandang akan banyak
orang yang akan melakukan tindak kejahatan. Ada dua tipe kepribadian orang
terhadap pandangan orang lain, yaitu :
1) Bersahabat adalah orang yang senang bersahabat/berkawan dan selalu melihat
orang lain baik dan menyenangkan sehingga orang tersebut senang mempunyai
banyak kawan/sahabat.
2017
19 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
2) Bermusuhan adalah orang yang melihat orang lain selalu berbuat jahat dan
membahayakan dirinya sehingga memandang orang lain sebagai musuhnya.
Orang yang bersahabat tidak akan banyak memikirkan dan bermusuhan dengan orang
lain sehingga energinya tidak terkuras dalam urusan bermusuhan atau selalu ketakutan
terhadap orang lain. Maka jika ingin menjadi orang yang sukses sebaiknya
menjauhkan diri dari rasa takut dan bermusuhan dengan orang lain dan harus berpikir
bahwa orang lain itu baik serta bermanfaat.
d. Tipe Kepribadian Terhadap Pengambilan Keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang sering dihadapkan pada kenyataan untuk
mengambil keputusan dan setiap keputusan yang telah diambil akan menimbulkan
resiko yag harus ditanggung. Ada dua tipe kepribadian berdasarkan pengambilan
keputusan, yaitu :
1) Pengambil Resiko adalah orang yang berkeinginan menghasilkan sesuatu
sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, berspekulasi tinggi dan malas
mengerjakan sesuatu yang rutin.
2) Bermain Aman adalah orang yang penakut, menjauhi spekulasi, tidak berani
mengambil resiko, senang dengan sesuatu yang rutin sehingga banyak
kesempatan yang lewat begitu saja.
Jika ingin sukses jangan menjadi orang penakut atau sebaliknya berani tetapi
mengabaikan dengan prinsip kehati-hatian, namun sebaiknya mengambil sikap
sebagai orang yang berani mengambil resiko tetapi tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian.
e. Tipe Kepribadian Terhadap Pertanggungjawaban.
Setiap keputusan yang telah diputuskan atau tindakan yang mengandung resiko maka
seharusnya berani mempertanggungjawabkan terhadap apaun hasil dari suatu tindakan
yang telah dilakukan. Ada dua tipe kepribadian terhadap pertanggungjawaban ,
yaitu:
2017
20 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
1) Bertanggungjawab adalah orang yang berani mengambil tanggungjawab dan
menanggung resiko apapun yang terjadi tanpa mencari kambing hitam.
Bertanggung jawab atas perbuatan anak buah dan bahkan bertanggungjawab
terhadap sesuatu yang bukan perbuatannya tetapi menjadi bagian dari
tanggungjawabnya.
2) Pengecut adalah orang yang tidak mau menerima resiko atas segala
perbuatannya, melempar tanggungjawab dan mecari kambing hitam. Orang
dengan tipe pengecut akan membiarkan segala sesuatu berlangsung berdasarkan
nasib dan bersikap masa bodoh, perasaannya tidak selalu tenang karena takut
suatu saat orang lain akan mengetahui perbuatannya, akan membuat hati resah
sehingga banyak menguras energi.
f. Tipe Kepribadian Terhadap Karir.
Seseorang yang mampu memimpin dirinya akan dapat memimpin bagi orang lain
tetapi adakalanya orang tidak berhasil memimpin dirinya sendiri, tidak dapat
mengatur waktu dan tidak disiplin dalam mengapai tujuan yang telah ditetapkan,
biasanya orang yang kurang berhasil mengatur dirinya akan kurang optimal menjadi
pemimpin. Ada dua tipe kepribadian terhadap karir, yaitu :
1) Manajer/Pemimpin adalah profesi manajer yang berkewajiban mengarahkan
pencapaian pada satu tujuan, mempunyai potensi berkembangan tinggi dan
menjadi pekerja keras.
2) Staf adalah profesi untuk mengerjakan sesuatu dengan baik dan tidak
berhubungan dengan kepemimpinan, mempunyai sifat setia dan pekerja yang
tekun.
Oang yang sukses menjadi pemimpin yang sukses adalah orang yang mau bekerja
keras, mempunyai cita-cita tinggi dan dapat mengarahkan mengajak orang lain untuk
bekerjasama. Sedangkan orang yang tidak suka dengan tantangan beresiko , lebih
senang menyendiri dan lebih senang bekerja dengan tenang, pada umumnya akan
lebih sukses menjadi seorang staf.
f. Tipe Kepribdian Terhadap Pandangan Masa Depan.
2017
21 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Masa depan merupakan masa dimana kita mencanangkan impian atau angan-angan
olehsebab itu kita harus mempersiapkan diri dengan baik sejak sekarang agar dapat
meraih impian kita menjadi suatu kenyataan yang dapat kita nikmati dalam perjalanan
kehidupan kita. Walaupun meraih impi tersebut sangat tidak mudah tetapi bukan
mustahil tidak dapat diraih, banyak orang sukses karena terus berusaha dengan
semangat pantang mundur dalam meraih impinya untuk menjadi kenyataan dalam
hidupnya. Kepribadian terhadap masa depan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Optimis adalah orang yang mau menantang masa depan, pandai bergaul, mampu
mengontrol diri dan rasional.
2) Pesimis adalah orang yang memandang masa depan dengan suram, tidak
mempunyai harapan baik, apatis, merasa berdosa, putus asa, mudah marah dan
tidak berbahagia.
Orang yang optimis akan selalu bergairah menjemput impiannya di masa depan dan
orang tersebut yakin dapat meraih cita-citanya sehingga dia akan menyusun strategi
dan rencana kerja guna menggapai masa depan sesuai impiannya.
g. Tipe Kepribadian Dalam Kehidupan Pribadi.
Hidup merupakan suatu keseimbangan dan dalam hidup, kita akan menjalani
berbagai peran dan tugas dimana kesemuanya membutuhkan perhatian yang cukup.
Kehidupan yang seimbang akan memudahkan kita dalam mencapai cita-cita dan
antara kehidupan profesional dengan kehidupan pribadi harus dapat berjalan seiring
agar kita dapat menikmati keberhasilan hidup kita di masa depan. Ada 2 tipe
kepribadian dalam kehidupan pribadi, yaitu :
1) Romantis adalah orang yang mementingkan hubungan cinta. Orang yang
romantis dapat jatuh cintah berkali-kali, tetapi tetapi mendambakan satu orang.
2) Prosmikuaitas adalah orang yang mementingkan hubungan badan atau seks saja.
Orang yang bertipe kepribadian romantis pada umumnya menyukai seni, rapi, banyak
kawan, tidak konservatif, hangat tetapi kelemahan orang tersebut kurang rasional dan
lebih emosional atau dengan kata lain lebih mengandalkan emosi daripada
rasionalitasnya. Sedangkan orang dengan kepribadian prosmikuaitas pada umumnya
2017
22 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
dapat jatuh cinta kepada banyak orang tetapi hanya tertarik pada daya seksualitas
semata, orang dengan tipe prosmikuaitas mencintai karena daya tarik fisik dan hanya
memikirkan terpenuhinya kebutuhan seksualitasnya dan jika dirasa bahwa orang yang
dicintai daya seksualitasnya menurun maka rasa cintanya pun akan menurun, namun
demikian oran ini lebih rasional dan lebih dapat mengendalikan emosinya.
4. Multiple Inteligence (Tipe Kecerdasan).
Howard Gardner (1983) mengemukakan Teori Multiple Inteligence yang
mengidentifikasi delapan jenis kecerdasan dan setiap orang memiliki keunggulan di salah
satu jenis kecerdasana tersebut, bahwa orang yang tidak pandai dalam satu bidang tidak
berarti bahwa yang bersangkut adalah orang yang tidak pandai atau bodoh tetapi bisa jadi
orang tersebut justru lebih pandai dalam bidang yang lain. Adapun kedelapan jenis
kecerdasan tersebut adalah:
a. Kecerdasan Spatial (Ruang) adalah orang yang memiliki kecerdasan ruang lebih
dominan, memiliki kemampuan visualisasi leboh dominan dan orang ini lebih mudah
belajar melalui gambar-gambar. Biasanya orang yang tergolong jenis ini adalah
seniman, perancang, arsitek memiliki kecerdasan spatial lebih dominan.
b. Kecerdasan Linguistic (Bahasa) adalah orang dengan kecerdasan bahasa dan
kemampuan berbahasanya lebih dominan. Orang seperti ini lebih mudah belajar
melalui kata-kata, bahasa, tulisan maupun lisan. Biasanya yang tergolong jenis ini
adalah seorang penulis, pengarang memiliki kecerdasan jenis linguistik.
c. Kecerdasan Logical-mathematical (Logika Matematik) adalah orang dengan
kecerdasan logika matematik lebih menyukai belajar melalui logika, sebab- akibat,
angka-angka, abstraksi berpikir kritis. Profesi yang tepat untuk orang-orang ini
antara lain Programmer Komputer.
d. Kecerdasan Bodily-kinesthetic (Jasmani) adalah orang dengan Kecerdasan Jasmani
pandai dalam bidang olah tubuh, seperti penari, olahragawan, pemain teater.
e. Kecerdasan Musical (Musik) adalah orang dengan Kecerdasan Musik pandai di
bidang yang berkaitan dengan suara, irama, nada dan hal–hal yang memanfaatkan
2017
23 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
indera pendengaran misalnya seperti pemusik, penyanyi, pengarang lagu dan
sebagainya.
f. Kecerdasan Interpersonal (Antar Pribadi) adalah orang yang pandai bergaul dan
berinteraksi dengan orang lain memiliki Kecerdasan Interpersonal. Orang-orang
seperti ini memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain. Mereka dapat bekerja
sama dengan orang lain dan lebih suka belajar melalui diskusi dalam kelompok.
g. Kecerdasan Intrapersonal adalah orang memiliki kecerdasan Interpersonal memiliki
pemahaman terhadap diri sendiri yang tinggi, mengenali keunikan diri, dapat
memprediksi emosi diri. Berpikir kritis adalah bidang keahliannya. Pengarang, psikolog,
consular, ahli filsafat adalah profesi yang tepat bagi kelompok ini.
h. Kecerdasan Naturalistic adalah orang yang memiliki kecerdasan Naturlaistik
memiliki pemahaman tentang lingkungan yang tinggi. Orang-orang seperti ini cocok
bekerja sebagai petani, berkebun, ahli pertambangan, dan sebagainya.
Daftar Pustaka
1. Primi Artningrum, Augustina Kurniasih, Arissetyyanto Nugroho, Etika dan Perilaku
Profesional Sarjana, 2013, Graha Ilmu, Yogyakarta.
2. Iensufiie, Tikno, Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa, esensi, Jakarta.
3. Iskandar, Yul, 2003, Test Bakat, Minat, Sikap dan Personaliti MMPI-DG, Dharma Graha
Group, Jakarta.
4. Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum, Etika Membangun Profesionalisme Sarjana,
2007, Graha Ilmu, Yogyakarta.
5. Suhardono, Rene, 2012, Your Job is not Your Career, Literati, Tangerang.

More Related Content

What's hot

pemanfaatan internet dalam pembelajaran
pemanfaatan internet dalam pembelajaranpemanfaatan internet dalam pembelajaran
pemanfaatan internet dalam pembelajaransmkpbu
 
PROPOSAL SEMINAR
PROPOSAL SEMINARPROPOSAL SEMINAR
PROPOSAL SEMINARNurulilmhy
 
Contoh Proposal Seminar Open Source
Contoh Proposal Seminar Open SourceContoh Proposal Seminar Open Source
Contoh Proposal Seminar Open SourceAditya NewbieCoder
 
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murni
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murniUcapan persembahan penelitian eksperimen murni
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
Artificial intelligence
Artificial intelligenceArtificial intelligence
Artificial intelligenceSiintaEllisa68
 
Laporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialLaporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialJoni Candra
 
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdfCONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdfShofiaAulia3
 
Simulasi digital(kelas maya)
Simulasi digital(kelas maya)Simulasi digital(kelas maya)
Simulasi digital(kelas maya)radhaalvidia
 
Manajemen arsip elektronik
Manajemen arsip elektronik Manajemen arsip elektronik
Manajemen arsip elektronik suharman musa
 
contoh Ceramah pada peringatan isra mi
contoh Ceramah pada peringatan isra micontoh Ceramah pada peringatan isra mi
contoh Ceramah pada peringatan isra miMrToyb Rafiuddin
 
Contoh script talkshow dalam sebuah acara
Contoh script talkshow dalam sebuah acara Contoh script talkshow dalam sebuah acara
Contoh script talkshow dalam sebuah acara ESQ Business School
 
Presentasi teknologi internet dan web
Presentasi teknologi internet dan webPresentasi teknologi internet dan web
Presentasi teknologi internet dan webIsmail Majid
 
Proposal perusahaan jasa percetakan online bale wae
Proposal perusahaan jasa percetakan online bale waeProposal perusahaan jasa percetakan online bale wae
Proposal perusahaan jasa percetakan online bale waeLiafatra Thohir
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahAnid Chantique
 
Proposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubProposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubBagus EO
 
Modul pembelajaran tutorial
Modul  pembelajaran tutorialModul  pembelajaran tutorial
Modul pembelajaran tutorialFitri_wulandari
 
Proposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamProposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamadityasuryani
 

What's hot (20)

pemanfaatan internet dalam pembelajaran
pemanfaatan internet dalam pembelajaranpemanfaatan internet dalam pembelajaran
pemanfaatan internet dalam pembelajaran
 
PROPOSAL SEMINAR
PROPOSAL SEMINARPROPOSAL SEMINAR
PROPOSAL SEMINAR
 
Contoh Proposal Seminar Open Source
Contoh Proposal Seminar Open SourceContoh Proposal Seminar Open Source
Contoh Proposal Seminar Open Source
 
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murni
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murniUcapan persembahan penelitian eksperimen murni
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murni
 
Artificial intelligence
Artificial intelligenceArtificial intelligence
Artificial intelligence
 
Wawancara
WawancaraWawancara
Wawancara
 
Laporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialLaporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosial
 
Pidato b jawa
Pidato b jawaPidato b jawa
Pidato b jawa
 
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdfCONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
 
Ketentuan lomba dalam rangka meeting class
Ketentuan lomba dalam rangka meeting classKetentuan lomba dalam rangka meeting class
Ketentuan lomba dalam rangka meeting class
 
Simulasi digital(kelas maya)
Simulasi digital(kelas maya)Simulasi digital(kelas maya)
Simulasi digital(kelas maya)
 
Manajemen arsip elektronik
Manajemen arsip elektronik Manajemen arsip elektronik
Manajemen arsip elektronik
 
contoh Ceramah pada peringatan isra mi
contoh Ceramah pada peringatan isra micontoh Ceramah pada peringatan isra mi
contoh Ceramah pada peringatan isra mi
 
Contoh script talkshow dalam sebuah acara
Contoh script talkshow dalam sebuah acara Contoh script talkshow dalam sebuah acara
Contoh script talkshow dalam sebuah acara
 
Presentasi teknologi internet dan web
Presentasi teknologi internet dan webPresentasi teknologi internet dan web
Presentasi teknologi internet dan web
 
Proposal perusahaan jasa percetakan online bale wae
Proposal perusahaan jasa percetakan online bale waeProposal perusahaan jasa percetakan online bale wae
Proposal perusahaan jasa percetakan online bale wae
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolah
 
Proposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubProposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ub
 
Modul pembelajaran tutorial
Modul  pembelajaran tutorialModul  pembelajaran tutorial
Modul pembelajaran tutorial
 
Proposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamProposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjam
 

Viewers also liked

Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriKacung Abdullah
 
Belajar efektif dan efisien
Belajar efektif dan efisienBelajar efektif dan efisien
Belajar efektif dan efisiengilangpesona93
 
Ppt. prestasi diri
Ppt. prestasi diriPpt. prestasi diri
Ppt. prestasi dirihalilibun
 
Meilani rahmawati who am i- sbc'4
Meilani rahmawati who am i- sbc'4Meilani rahmawati who am i- sbc'4
Meilani rahmawati who am i- sbc'4Meilani Rahmawati
 
Potensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKPotensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKAhmad Naufal
 
Analisa Potensi Diri
Analisa Potensi DiriAnalisa Potensi Diri
Analisa Potensi DiriImam Baihaqi
 
Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriLucas Saptoto
 
1.5 - Membangun Komitmen Tinggi
1.5 - Membangun Komitmen Tinggi1.5 - Membangun Komitmen Tinggi
1.5 - Membangun Komitmen TinggiIchsan Mujahid
 
Goal Setting PowerPoint PPT Content Modern Sample
Goal Setting PowerPoint PPT Content Modern SampleGoal Setting PowerPoint PPT Content Modern Sample
Goal Setting PowerPoint PPT Content Modern SampleAndrew Schwartz
 
The Creative Classroom
The Creative ClassroomThe Creative Classroom
The Creative ClassroomJohn Spencer
 
7 Steps for Achieving Your Goals
7 Steps for Achieving Your Goals7 Steps for Achieving Your Goals
7 Steps for Achieving Your GoalsBianca Woods
 
Mengenal Potensi Diri
Mengenal Potensi DiriMengenal Potensi Diri
Mengenal Potensi Dirisetiawan354
 

Viewers also liked (20)

Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi Diri
 
Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi Diri
 
Belajar efektif dan efisien
Belajar efektif dan efisienBelajar efektif dan efisien
Belajar efektif dan efisien
 
POTENSI DIRI
POTENSI DIRIPOTENSI DIRI
POTENSI DIRI
 
Ppt. prestasi diri
Ppt. prestasi diriPpt. prestasi diri
Ppt. prestasi diri
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
7 upah yang menanti orang percaya
7 upah yang menanti orang percaya7 upah yang menanti orang percaya
7 upah yang menanti orang percaya
 
Prestasi diri
Prestasi diriPrestasi diri
Prestasi diri
 
Meilani rahmawati who am i- sbc'4
Meilani rahmawati who am i- sbc'4Meilani rahmawati who am i- sbc'4
Meilani rahmawati who am i- sbc'4
 
Pribadi yang hebat
Pribadi yang hebatPribadi yang hebat
Pribadi yang hebat
 
Potensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKPotensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BK
 
Analisa Potensi Diri
Analisa Potensi DiriAnalisa Potensi Diri
Analisa Potensi Diri
 
Samples SMART Goals
Samples SMART GoalsSamples SMART Goals
Samples SMART Goals
 
Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi Diri
 
1.5 - Membangun Komitmen Tinggi
1.5 - Membangun Komitmen Tinggi1.5 - Membangun Komitmen Tinggi
1.5 - Membangun Komitmen Tinggi
 
Goal Setting PowerPoint PPT Content Modern Sample
Goal Setting PowerPoint PPT Content Modern SampleGoal Setting PowerPoint PPT Content Modern Sample
Goal Setting PowerPoint PPT Content Modern Sample
 
The Creative Classroom
The Creative ClassroomThe Creative Classroom
The Creative Classroom
 
7 Steps for Achieving Your Goals
7 Steps for Achieving Your Goals7 Steps for Achieving Your Goals
7 Steps for Achieving Your Goals
 
Presentase potensi diri
Presentase potensi diriPresentase potensi diri
Presentase potensi diri
 
Mengenal Potensi Diri
Mengenal Potensi DiriMengenal Potensi Diri
Mengenal Potensi Diri
 

Similar to Mengenali potensi diri

PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfPENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfkangifat
 
Bimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirBimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirbudi1
 
Makalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruMakalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruSeptian Muna Barakati
 
Makalah konsep dasar profesional
Makalah konsep dasar profesionalMakalah konsep dasar profesional
Makalah konsep dasar profesionalWarnet Raha
 
Bab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayaBab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayamurugan muruga
 
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMRafli21
 
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdf
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdfMODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdf
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdfAisyah Safitri Hayati
 
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.pptBahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.pptUmmyKhairussyifa1
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanAnggunW
 
Kuliah Ke PGRI-an Pertemuan 1
Kuliah Ke PGRI-an Pertemuan 1Kuliah Ke PGRI-an Pertemuan 1
Kuliah Ke PGRI-an Pertemuan 1Kafe Buku Pak Aw
 
Sikap sarjana profesional etik umb
Sikap sarjana profesional etik umbSikap sarjana profesional etik umb
Sikap sarjana profesional etik umbPutriAndriyani5
 
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdfKEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdfAEMMULYADI
 

Similar to Mengenali potensi diri (20)

Tugas devi tik
Tugas devi tikTugas devi tik
Tugas devi tik
 
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfPENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
 
Profesi Kependidikan
Profesi KependidikanProfesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
 
Bimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirBimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karir
 
Makalah konsep dasar profesional
Makalah konsep dasar profesionalMakalah konsep dasar profesional
Makalah konsep dasar profesional
 
MAKALAH bu emi.docx
MAKALAH bu emi.docxMAKALAH bu emi.docx
MAKALAH bu emi.docx
 
Makalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruMakalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guru
 
Makalah konsep dasar profesional
Makalah konsep dasar profesionalMakalah konsep dasar profesional
Makalah konsep dasar profesional
 
Makalah konsep dasar profesional
Makalah konsep dasar profesionalMakalah konsep dasar profesional
Makalah konsep dasar profesional
 
Bab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayaBab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjaya
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
 
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdf
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdfMODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdf
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdf
 
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.pptBahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruan
 
Kuliah Ke PGRI-an Pertemuan 1
Kuliah Ke PGRI-an Pertemuan 1Kuliah Ke PGRI-an Pertemuan 1
Kuliah Ke PGRI-an Pertemuan 1
 
Sikap sarjana profesional etik umb
Sikap sarjana profesional etik umbSikap sarjana profesional etik umb
Sikap sarjana profesional etik umb
 
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdfKEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
 
Peranan bibimngan karir
Peranan bibimngan karirPeranan bibimngan karir
Peranan bibimngan karir
 
Peranan bibimngan karir
Peranan bibimngan karirPeranan bibimngan karir
Peranan bibimngan karir
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 

Mengenali potensi diri

  • 1. MODUL PERKULIAHAN Etik Universitas Mercu Buana Mengenali Potensi Diri Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
  • 2. 2017 2 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id Teknik Teknik Industri 02 90004 Ferry Pribowo., Drs., M.M. Abstract Kompetensi Mengenali potensi diri sendiri dan menemukan diri pribadi sangat diperlukan oleh setiap orang yang ingin meraih kesuksesan karena untuk menggapai kesuksesan dalam kehidupan masa depan tersebut perlu memahami tentang perbedaan karir dengan pekerjaan, passion atau hasrat, kepribadian dan kecerdasan beserta jenisnya Setelah mempelajari bab mengenal potensi diri, diharapkan mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan perbedaan pekerjaan dan karir 2. Menjelaskan pengertian hasrat (passion) 3. Menjelaskan, mengenali jenis dan menganalisis kepribadian 4. Menjelaskan ragam kecerdasan 5. Mengidentifikasi potensi diri
  • 3. 2017 3 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id MENGENALI POTENSI DIRI Dalam dunia pekerjaan, kita kerap dihadapkan kebingungan terhadap pengertian karir, pekerjaan, dan profesi yang mana sesungguhanya ketiga pengertian atau istilah tersebut mempunyai arti atau pengertian yang sama antara satu dengan yang lain, membedakan karir, pekerjaan dan profesi memang memerlukan banyak pertimbangan. 1. Karir Karir mempunyai pengertian sebagai satu kegiatan seseorang yang mengalami adanya suatu peningkatan status pegawai/karyawan dalam suatu organinasi, institusi, perusahaan atau lembaga sesuai dengan jalur atau rangkaian administrasi yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. Karir merupakan seluruh pekerjaan atau jabatan yang diemban seseorang sepanjang masa kerjanya dan dalam aktivitas seseorang juga akan mengalami perubahan jabatan atau tingkatan pekerjaan yang dicapai sepanjang masa kerja orang tersebut tetap berlaku dan akan terhenti setelah seseorang memasuki masa pensiun. Menurut Gibson dkk. (1995: 305), karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu. Menurut Greenhaus (1987: 5) yang dikutip oleh Irianto (2001:93) terdapat dua pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu: a. pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan (aproperty) dan/atau dari occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalamorganisasi yang tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan. b. Pendekatan kedua memandang karir sebagai suatu property atau kualitas individual dan bukan occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir
  • 4. 2017 4 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada setiap individu atau pegawai. Berdasarkan kedua pendekatan tersebut maka definisi karir adalah sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu atau pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events. Salah satu contoh untuk menjelaskannya melalui serangkaian posisi jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan (workrelated decisions). Pada umumnya karir merupakan suatu arah umum yang dipilih seseorang untuk mengejar total kehidupan dalam dunia kerjanya, karir sebagai rangkaian aktivitas dari promosi naik jabatan atau mutasi ke sisi lain dengan jabatan yang lebih tinggi dari kondisi semula sepanjang masa kerja seseorang mempunyai 3 pengertian yang berbeda yaitu : a. Karir sebagai satu bentuk pekerjaan di dalam suatu organisasi yang memiliki jabatan jelas serta sistematis sehingga ada peluang seseorang untuk mengalami kenaikan jabatan, golongan atau pangkat. b. Karir sebagai satu perjalanan kedudukan seseorang dalam satu organisasi. c. Karir sebagai suatu sejarah pekerjaan seseorang yang mengalami peningkatan pekerjaan pada suatu masa yang spesifik. Karir sepenuhnya mengenai diri sendiri yang menyangkut jawaban atas pertanyaan sebagai berikut: a. Bagaimana mengenal keunikan diri dan mengetahui hal-hal yang sangat diminati (your passions). b. Bagaimana menjalankan hidup secara bermakna (your purpose of life). c. Bagaimana kita ingin diingat saat tiada nanti (your values). d. Bagaimana untuk senantiasa mempunyai pandangan positif sepanjang hidup (your motivation).
  • 5. 2017 5 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id e. Bagaimana memupuk semangat untuk terus melakukan perbedaan dalam hidup sekarang (your action). f. Bagaimana mencapai kebahagiaan dan kepuasan/ketercapaian dalam hidup. Dengan demikian karir merupakan suatu totalitas kehidupan profesional seseorang sejak bangun tidur hingga kembali terlelap dalam tidur dan tidak semata-mata terkait dengan cara- cara memperoleh penghidupan karena tujuan karir tidak lain adalah kebahagiaan dan ketercapaian, kariri kita dikendalikan oleh passion (hasrat) kita, karir kita adalah milik kita, karir kita adalah kita sendiri, kita adalah BOSS dari karir kita dan tidak seorangpun dapat menhentikan atau memecat kita dari karir kita. Pekerjaan adalah suatu hal yang ditangani atau dikerjakan sehingga menjadi sumber pendapatan seseorang. Pekerjaan sebagai sebuah aktivitas antar manusia untuk saling memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan dan penghasilan tersebut nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi, psikis maupun biologis. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia, sedangkan dalam arti yang sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang sehingga dalam pembicaraan sehari- hari istilah pekerjaan ini sering dianggap sinonim dengan profesi. Dengan demikian pekerjaan dapat dikatakan sebagai: a. Alat atau instrument bagi perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan. b. Sarana bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkarya. c. Jalan untuk berkembang secara pribadi dan profesional d. Kendaraan untuk memperoleh pencapaian pribadi (personal achievement) dan berkontribusi bagi lingkungan (to give to community). Sedangkan Profesi adalah pekerjaan yang dikerjakan dengan memerlukan skill (keterampilan) atau kecakapan atau kekuatan spesifik yang orang lain belum tentu memiliki atau belum tentu dapat mengerjakan sehingga dapat menghasilkan pendapatan sebagai nafkah hidup orang tersebut.
  • 6. 2017 6 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id Adapun ciri-ciri khusus dari profesi sebagai berikut: a. Mempercayakan keahlian spesial serta keterampilan mengerjakan sesuatu hingga orang lain belum tentu dapat mengerjakannya. b. Sebagai pekerjaan utama dalam periode hidup seseorang dengan batas waktu tertentu misalnya hingga pension. c. Sebagai sumber mata pencaharian utama yang spesifik. d. Umumnya dikerjakan dengan sepenuh hati serta dengan pribadi yang terjun langsung dalam pekerjaan tersebut atau dapat dikatakan memerlukan totalitas seseorang. Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi, sebagai contoh, pekerjaan staf administrasi tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staf administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan. Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang sebagai suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu dan banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai, tetapi dengan keahlian yang diperoleh dari pendidikan kejuruan saja juga belum cukup untuk menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat disebut sebagai profesi. karena memerlukan penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian. Disini dijelaskan lagi bahwa pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi karena suatu profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
  • 7. 2017 7 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id Ciri-Ciri Profesi Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu : a. Adanya pengetahuan khusus, biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang cukup lama atau bertahun-tahun. b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, hal ini biasanya setiap pelaksana profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi. c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan. d. Memiliki ijin khusus untuk kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. e. Ada komitmen dalam menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat seperti nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada ijin khusus. f. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Syarat-Syarat Profesi a. Melibatkan kegiatan intelektual b. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus c. Memerlukan persiapan profesional yang alami dan bukan sekedar latihan d. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan e. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen f. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. g. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat h. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik
  • 8. 2017 8 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang – senang atau untuk mengisi waktu luang. Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata – rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu. Standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik. Karyawan Profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan tugas sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan Juknis (Petunjuk Teknis) yang dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. karena Profesional terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait dengan keahlian. Ciri – Ciri Profesional a. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidangnya. b. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka dalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan. c. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga mempunyai kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang dihadapannya. d. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
  • 9. 2017 9 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id Perbedaan Profesi dan Profesional Profesi : Profesional : 1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus. 2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu). 3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup. 4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. 1. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya. 2. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu. 3. Hidup dari situ. 4. Bangga akan pekerjaannya. Dengan melihat penjelasan dan penjabaran tentang profesi dan profesional di atas, maka dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang tinggi dapat diharapkan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik. Secara termenologis, definisi profesi banyak diungkap secara berbeda-beda, tetapi untuk melengkapi definisi tersebut, berikut tulisan Muchtar Luthfi, yang dikutip dan disempurnakan oleh Ahmad Tafsir, bahwa seseorang disebut mempunyai profesi bila ia memenuhi 10 kriteria, yaitu: a. Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain, yang artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untuk profesi tersebut dan keahlian tersebut diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus dan bukan diwarisi. b. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu bukan separuh waktu atau part time. Profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban yang
  • 10. 2017 10 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id dikerjakan atau dilaksanakan dengan sepenuh waktu dan merupakan panggilan hidup sebagai lapangan pengabdiannya. c. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal, artinya, profesi ini dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka yang pegangannya atau panduannya secara universal diakui. d. Profesi adalah diabdikan untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk kepentingan diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. sehingga profesi merupakan panggilan hidup. e. Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi terhadap kliennya. f. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya. Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak boleh semua orang bicara dalam semua bidang. g. Profesi hendaknya mempunyai kode etik, yang disebut kode etik profesi. Kegunaan kode etik tersebut untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga masyarakat. h. Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani. i. Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi itu. j. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya tidak ada aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini mendorong seseorang memiliki spesialisasi. 2. Passion (Semangat, Hasrat, Gairah) Passion adalah rasa dari dalam diri seseorang yang sangat kuat dalam melakukan sesuatu, karena ada rasa cinta dan suka. Hal ini menjadi energi bagi anda yang sangat mendasar dalam membangun impian dan cita-cita. Jika anda tidak melakukan aktivitas sesuai passion maka kebahagiaan tidak akan pernah ditemukan. Alasan anda perlu memiliki
  • 11. 2017 11 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id dan mengembangkan passion karena passion menjadikan anda nyaman dan tenang dalam bekerja yang kedua passion mendorong motivasi diri untuk lebih sukses dalam berkarir, yang ketiga passion membuat anda lebih merasa bahagia. Passion juga adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga tidak terpikir untuk tidak melakukannya, passion adalah segala macam wujud keunikan dan keistimewaan yang kita miliki dan rasakan (Suhardono, 2012). Lebih lanjut Rene Suhardono menjelaskan bahwa passion tidak ada kaitannya dengan kebiasaan natau keahlian kita, namun justru berhubungan dengan segala hal yang menggugah minat pribadi. Apapun itu, passion bukan sesuatu yang merupakan keahlian tetapi sesuatu yang paling diminati dan dinikmati. Passion juga adalah sesuatu yang sangat ingin dilakukan dengan sepenuh hati dan merupakan kekuatan seseorang. Perbedaan antara Passion dan Hobi Hobi dan passion keduanya ada pada diri sendiri. Banyak orang yang mengatakan bahwa passion adalah hobi sebagai akibat ketidak mengertian akan passion. Passion atau Semangat, Hasrat atau Gairah menyangkut perasaan sehingga tidak akan berpikir tidak mengerjakannya. Passion adalah segala macam keunikan atau seorang motivator dalam banyak seminar, dimana menjadi motivator atau inspirator adalah keistimewaan yang dimiliki dan dirasakan. Minat dan hobi mungkin menjadi passion anda, namun passion belum tentu hobi. Seorang yang mempunyai hobi dalam bermain sepak bola, mungkin dapat menjadi passion of life-nya. Passion adalah segala sesuatu yang sangat menikmati dalam menjalaninya, dan tidak ada keinginan untuk tidak melakukannya bahkan passion menjadi sangat sulit berubah dalam perjalanan hidup seseorang. Pemahaman tentang passion sekarang cukup dipersulit dengan adanya banyak institusi pendidikan yang mengarahkan seseorang pada bidang pekerjaan tertentu, seperti seorang lulusan teknik perminyakan sudah digiring menjadi engineer pada perusahaan tambang minyak dan gas atau mungkin seorang mahasiswa yang kuliah di program studi akuntansi karena pilihan orang tua, tentu hal dapat menyebabkan tidak adanya pertumbuhan passion secara natural dalam diri mahasiswa tersebut. Passion tidak sama dengan kebiasaan ataupun keahlian, namun sangat terkait dengan segala hal yang menggugah minat pribadi. “Passion isn’t about what you’re good at, but is about what you enjoy the most”
  • 12. 2017 12 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id Hasrat adalah sesuatu yang sangat anda sukai bukan yang menjadikan anda ahli. Memperhatikan pengertian tersebut maka cukup menggelikan ketika ada seorang manajer keamanan yang berkata bahwa tidur adalah passionnya atau nonton film menjadi passion seorang manajer operasional. Banyak profesional senior dengan masa kerja puluhan tahun, yang tidak pernah merasakan bekerja sesuai dengan passion mereka atau bahkan menemukan passion tersebut dalam karir profesionalnya. Sungguh ironi jika seseorang pada akhirnya tidak pernah menemukan passion dalam hidupnya. Lebih baik mencoba mencari dan menemukan passion diri sendiri, walau banyak waktu yang tersita, daripada mengacuhkannya sama sekali. Rata-rata seorang profesional menemukan passion mereka dalam bekerja adalah 4 – 8 tahun atau bahkan lebih. Proses menemukan passion mungkin dapat dimulai dengan menjadikan hobi sebagai salah satu kegiatan dan aktivitas harian, walau bukan sumber pendapatan. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan intensitas tersebut, suatu waktu hobi tersebut dapat memberikan pendapatan sampingan dan membangun dasar bagi sumber pencaharian utama. Disinilah pada akhirnya penemuan passion terwujud. Passion atau hasrat adalah sesuatu yang sangat menikmati oleh seseorang dan tidak ada alasan tidak melakukannya. Maka temukanlah passion anda dan nikmati hidup lebih baik. Sedangkan Hobi adalah segala sesuatu yang disukai dan tidak harus selalu melakukannya, namun cukup sering dilakukan. Hobi seseorang dapat berubah seiring perkembangan jaman yang dialami orang tersebut. Perbedaan Passion dan Tenacity (Baron dan Shane, 2007). Passion dalam arti sederhana adalah semangat yang besar disertai emosi yang kuat, hasrat yang membara atau burning desire, sebuah determinasi untuk mewujudkan suatu tujuan (Gunawan, 2009). Para wirausahawan mengawali dan menjalankan usaha dengan pertumbuhan yang tinggi di mana mereka memiliki passion terhadap pekerjaan dan perusahaannya. Para wirausahawan yang memiliki kesuksesan tinggi ini akan mencintai apa yang mereka kerjakan, dan ini ditunjukkan dalam setiap cara atau metoda atau jalan yang ditempuhnya (Baron dan Shane, 2007). Dengan adanya motivasi dalam diri individu maka akan menghasilkan passion yang tinggi dalam tindakan yang melebihi kebiasaan sebelumnya. Passion menjadi api membara yang membakar semangat bekerja. Passion menjadi mesin kreativitas yang menghasilkan 1001 alternatif untuk menghasilkan pekerjaan terbaik. Passion
  • 13. 2017 13 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id menjadi batu karang komitmen untuk berjuang meraih tujuan pekerjaan sampai titik darah penghabisan. Passion adalah hasrat yang menyala-nyala, imajinasi kreatif tanpa batas, dan loyalitas yang tidak terbantahkan (Suharli, 2009). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa passion adalah semangat yang tinggi dalam diri individu yang diperlukan oleh seseorang dalam menjalankan bisnis atau usahanya. Tenacity bisa diartikan sebagai keuletan, ketekunan, ketabahan, dan kegigihan. Ketekunan merupakan dimensi motivasi yang merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya. Individu-individu yang termotivasi akan bertahan melakukan suatu tugas dalam waktu yang cukup lama demi mencapai tujuan mereka (Robbins dan Judge, 2008). Tenacity akan membantu seorang untuk menemukan jalan keluar ketika apa yang telah diupayakan menghadapi hambatan (Harper, 2005) Dengan memiliki bekal berupa tenacity, maka para wirausahawan tetap mampu bertahan di saat orang lain telah menyerah, dan tetap melanjutkan usaha mereka bahkan setelah mengalami kekecewaan yang besar atau kebangkrutan (Baron dan Shane, 2007). Oleh karena itu disebutkan oleh Dessler dan Philips (2008), bahwa tenacity merupakan karakter krusial yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, karena ini akan membantu wirausahawan tersebut dalam menciptakan sesuatu yang di luar dugaan ketika mengalami kesulitan. Dengan demikian, tenacity merupakan salah satu bentuk motivasi usaha dan merupakan karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan agar mampu bertahan ketika menghadapi kesulitan. Cara Mengetahui Passion Kita Setiap orang pasti memiliki minimal satu hal yang menjadi passionnya atau yang dalam bahasa Indonesia sering kali diartikan sebagai hasrat, gairah atau semangat, akan tetapi banyak orang yang tidak secara sadar mau membina, memupuk serta mengembangkan passion tersebut menjadi sesuatu yang menghasilkan (produktif) dikarenakan oleh banyak hal, dan biasanya penyebab yang utamanya adalah Karena Tidak Tahu Passion yang ada pada dirinya apa ? Berikut ini latihan untuk membantu menemukan passion atau hasrat. a. Carilah kesempatan dan tempat yang tenang dan memungkinkan untuk berfikir jernih tanpa gangguan. b. Kemudian sediakan kertas dan alat tulis (pensil atau ballpoint),
  • 14. 2017 14 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id c. Duduk senyaman mungkin. d. Bacalah pertanyaan di bawah ini dan tuliskan jawabannya di kertas secepat mungkin e. Jawaban spontan yang muncul dan terlintas dalam pikiran itulah yang orisinil (asli). f. Lakukan latihan ini berulang kali pada hari yang berbeda, hingga jawaban tak lagi berubah. Pertanyaan yang harus dijawab dan libatkanlah diri anda sesuai dengan alur skenario pertanyaan. a. Bayangkan diri anda telah sangat sukses, kaya raya dan mandiri secara finansial sehingga tidak perlu mencari uang lagi, tidak perlu bekerja lagi karena telah punya segalanya, dan keluarga anda bahagia sejahtera semuanya. 1) Apa saja hal-hal yang akan anda hentikan (tidak mau melakukannya lagi) ? 2) Apa saja hal-hal yang akan terus anda lakukan ? 3) Apa yang masih ingin anda pelajari lebih dalam ? dan ingin menjadi pakar dalam bidang apa? 4) Seperti apakah anda ingin dikenang atau dibicarakan oleh keluarga dan orang lain pada saat pemakaman anda kelak ? 5) Apa yang anda ingin lakukan, jika anda tahu bahwa anda pasti berhasil dan tidak mungkin gagal ? b. Perhitungkan setiap detailnya 1) Apa yang pada saat anda melakukannya sedemikian hingga sering lupa waktu ? 2) Apa yang menyedot perhatian dan waktu anda sedemikian banyak dalam 1 bulan terakhir ? 3) Aktivitas apa yang paling anda gemari ? 4) Apa yang membuat anda dengan ringannya mengeluarkan uang dalam dompet anda untuk membelinya?
  • 15. 2017 15 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id 5) Aktivitas apa yang sering anda ceritakan kepada orang lain dengan penuh semangat? Sedangkan menurut Suhardono, langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan passion anda sebagai berikut : a. Yakin. Memiliki keyakinan bahwa keunikan diri adalah keistimewaan diri. b. Tulus. Passion datamg dari hati yang tulus, sudah ada dalam diri kita masing-masing dan untuk mengenalinya maka cobalah jadikan diri terbuka untuk tahu, meraqsakan, dan jujur tentang segala hal yang saat dikerjakan membuat hati lega, lepas dan gembira. c. Perluas wawasan. Bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang yang mungkin dapat membantu, baca buku, pelajari bahasa asing baru, cobalah makanan baru, pergi ke tempat baru, dan memiliki kebiasaan baru. d. Jangan setengah hati. Jika benar-benar ingin atau mau tahu soal passion sendiri maka jangan setengah hati dalam berupaya. Steve Job tidak pernah berhenti memikirkan bagaimana membuat inovasi-inovasi dalam pengembangan komputer hingga memunculkan computer tablet i-pad yang menjadi sangat popular. e. Antusias dan berpikir positif. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam menemukan passionnya. Ada yang hanya perlu waktu 1 – 2 tahun namun ad juga yang perlu waktu hingga 9 tahun atau lebih,jadi tidak perlu frustasi tetapi tetap semangat dan berpikir positif. f. Nikmati prosesnya. Hidup adalah proses belajar dan proses tidak memiliki garis finish. Mengenali passion adalah proses menemukan jati diri maka nikmatilah perjalanan anda. Perlu diingat bahwa passion bisa lebih dari satu. 3. Mengenali Kepribadian. Dalam bahasa sehari-hari, istilah kepribadian yang juga berarti ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten yang memberikan identitas bagi dirinya sebagai individu khusus. Ciri watak yang diperlukan secara lahir, konsisten dan konsekuen dalam tingkah
  • 16. 2017 16 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id lakunya membuat individu tersebut memiliki identitas khususnya yang berbeda dengan individu lain. Dengan mempelajari jenis-jenis kepribadian maka kita dapat mengenali kepribadian kita sendiri sehingga dapat memberi manfaat untuk mengenali kekuatan dan kelemahkan kita agar kita lebih mampu menampilkan sisi positif diri kita dan menyingkirkan sisi negatif dari sifat atau kepribadian kita., Dengan demikian mempelajari kepribadian akan sangat membantu kita untuk mengenali diri kita dan memahami passion kita. Hans Jurgen Eysenck dalam Iensufiie (2012), mengemukakan teori inherited yang dikembangkan dari teori Hippocrates dan Galen dengan menggambarkan dimensi kepribadian sebagai berikut : Korelis SanguinisPlagmatis Melankolis  Emosional  Gelisah  Agresif  Heboh  Berubah-ubah  Gegabah  Optimis  Aktif  Sulit ditebak  Khawatir  Rapuh  Muram  Pesimis  Memendam  Penyendiri  Pendiam  Sosial  Ramah  Cerewet  Responsif  Santai  Bersemangat  Berbesar Hati  Berjiwa Pemimpin  Pasif  Hati-Hati  Tabah  Pendamai  Terkontrol  Bisa Dipercaya  Emosi Stabil  Tenang INTROVERT EXTROVERT EMOSI TIDAK STABIL (NEUROTIK) EMOSI STABIL (NORMAL)
  • 17. 2017 17 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id Dalam bagan tersebut, sumbu vertikal menunjukkan kondisi kestabilan emosi dimana semakin keatas emosi seseorang akan semakin tidak stabil sedangkan sebaliknya semakin ke bawah maka emosi seseprang akan semakin stabil. Sumbu horizontal menunjukkan bahwa semakin ke kiri maka kepribadian seseorang akan semakin introvert dan semakin ke kanan menunjukkan kepribadian seseorang semakin ekstrovert. Dari kombinasi kedua sumbu tersebut Eysenck menyimpulkan sebagai berikut : a. Melakolis : emosi tidak stabil dan introvert. b. Korelis : emosi tidak stabil dan ekstrovert. c. Plegmatis : emosi stabil dan introvert. d. Sanguinis : emosi stabil dan ekstrovert. Sedangkan tipe kepribadian dikemukakan oleh Myers-Brigs (1985) sebagai berikut : a. Tipe Kepribadian dalam Pergaulan. Tipe kepribadian dalam pergaulan akan Nampak dari mental, jiwa dan emosi seseorang dalam pergaulan dengan orang lain. Tipe ini biasanya dibagi dalam tipe orang yang cenderung sebagai berikut : 1) Ekstrovert adalah Orang yang cenderung senang bersama orang lain, mudah bergaul, tidak kaku dan canggung dalam pergaula, serta senang dalam kegiatan sosial. Orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki ciri social, implusif, menyukai kesenangan, berorientasi pada dunia di luar dirinya sendiri. 2) Introvert adalah orang yang cenderung kurang menyenangi orang lain, suka menyendiri, tidak suka berbicara, mudah tersinggung, kurang percaya diri, pemalu, dan pendiam. Orang dengan kepribadian introvert memiliki ciri tenang, introspektif, berorientasi ke dalam diri sendiri serta menyukai kehidupan yang teratur. Pada umumnya orang dengan kepribadian ekstrovert lebih berhasil dalam pekerjaan yang berkait dengan orang banyak seperti marketing, berorganisasi dan politik sedangkan orang dengan kepribadian introvert akan loebih berhasil dalam pekerjaan yang tidak melibatkan banyak orang seperti analist dan programmer. Oleh sebab itu,
  • 18. 2017 18 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id kita sangat perlu mengenali diri sendiri agar kita lebih mudah menemukan passion yang tepat. b. Tipe Kepribadian Dalam Penyampaian Informasi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus banyak membuat keputusan dan keputusan yang tepat juga memerlukan informasi yang tepat dan untuk mendapatkan informasi yang tepat tersebut diperlukan kepribadian yang jujur. Ada dua tipe kepribadian dalam penyampaian informasi yaitu : 1) Jujur adalah orang yang mengikuti moral masyarakat yaitu tidak berbohong, lurus hati, dapat dipercaya dan tidak akan berkhianat. 2) Pembohong adalah orang yang suka melanggar moral masyarakat, mengatakan sesuatu yang tidak sesuai fakta, dusta dan berjanji palsu. Kejujuran merupakan sikap atau attitude yang paling disukai dan berada pada peringkat pertama dari kepribadian seorang profesional karena kejujuran menjadi kunci untuk mencapai sukses, dengan bersikap jujur seseorang akan mendapat kepercayaan yang tinggi dari lingkungannya. Dalam kehidupan pelajar dan mahasiswa, perilaku mencontek termasuk perilaku yang tidak jujur dan bila dibiarkan secara terus menerus akan menjadi kebiasaan (habit) dan dapat menjadi benih perilaku korupsi di masa mendatang ketika peluang untuk melakukan tindakan tercela tersebut terjadi.. c. Tipe Kepribadian Terhadap Pandangan Orang Lain. Ada beberapa orang yang mengalai kejadian traumatis terhadap orang lain sehingga secar berlanjut menjadi takut keluar dari rumah karena memandang akan banyak orang yang akan melakukan tindak kejahatan. Ada dua tipe kepribadian orang terhadap pandangan orang lain, yaitu : 1) Bersahabat adalah orang yang senang bersahabat/berkawan dan selalu melihat orang lain baik dan menyenangkan sehingga orang tersebut senang mempunyai banyak kawan/sahabat.
  • 19. 2017 19 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id 2) Bermusuhan adalah orang yang melihat orang lain selalu berbuat jahat dan membahayakan dirinya sehingga memandang orang lain sebagai musuhnya. Orang yang bersahabat tidak akan banyak memikirkan dan bermusuhan dengan orang lain sehingga energinya tidak terkuras dalam urusan bermusuhan atau selalu ketakutan terhadap orang lain. Maka jika ingin menjadi orang yang sukses sebaiknya menjauhkan diri dari rasa takut dan bermusuhan dengan orang lain dan harus berpikir bahwa orang lain itu baik serta bermanfaat. d. Tipe Kepribadian Terhadap Pengambilan Keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, orang sering dihadapkan pada kenyataan untuk mengambil keputusan dan setiap keputusan yang telah diambil akan menimbulkan resiko yag harus ditanggung. Ada dua tipe kepribadian berdasarkan pengambilan keputusan, yaitu : 1) Pengambil Resiko adalah orang yang berkeinginan menghasilkan sesuatu sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, berspekulasi tinggi dan malas mengerjakan sesuatu yang rutin. 2) Bermain Aman adalah orang yang penakut, menjauhi spekulasi, tidak berani mengambil resiko, senang dengan sesuatu yang rutin sehingga banyak kesempatan yang lewat begitu saja. Jika ingin sukses jangan menjadi orang penakut atau sebaliknya berani tetapi mengabaikan dengan prinsip kehati-hatian, namun sebaiknya mengambil sikap sebagai orang yang berani mengambil resiko tetapi tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. e. Tipe Kepribadian Terhadap Pertanggungjawaban. Setiap keputusan yang telah diputuskan atau tindakan yang mengandung resiko maka seharusnya berani mempertanggungjawabkan terhadap apaun hasil dari suatu tindakan yang telah dilakukan. Ada dua tipe kepribadian terhadap pertanggungjawaban , yaitu:
  • 20. 2017 20 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id 1) Bertanggungjawab adalah orang yang berani mengambil tanggungjawab dan menanggung resiko apapun yang terjadi tanpa mencari kambing hitam. Bertanggung jawab atas perbuatan anak buah dan bahkan bertanggungjawab terhadap sesuatu yang bukan perbuatannya tetapi menjadi bagian dari tanggungjawabnya. 2) Pengecut adalah orang yang tidak mau menerima resiko atas segala perbuatannya, melempar tanggungjawab dan mecari kambing hitam. Orang dengan tipe pengecut akan membiarkan segala sesuatu berlangsung berdasarkan nasib dan bersikap masa bodoh, perasaannya tidak selalu tenang karena takut suatu saat orang lain akan mengetahui perbuatannya, akan membuat hati resah sehingga banyak menguras energi. f. Tipe Kepribadian Terhadap Karir. Seseorang yang mampu memimpin dirinya akan dapat memimpin bagi orang lain tetapi adakalanya orang tidak berhasil memimpin dirinya sendiri, tidak dapat mengatur waktu dan tidak disiplin dalam mengapai tujuan yang telah ditetapkan, biasanya orang yang kurang berhasil mengatur dirinya akan kurang optimal menjadi pemimpin. Ada dua tipe kepribadian terhadap karir, yaitu : 1) Manajer/Pemimpin adalah profesi manajer yang berkewajiban mengarahkan pencapaian pada satu tujuan, mempunyai potensi berkembangan tinggi dan menjadi pekerja keras. 2) Staf adalah profesi untuk mengerjakan sesuatu dengan baik dan tidak berhubungan dengan kepemimpinan, mempunyai sifat setia dan pekerja yang tekun. Oang yang sukses menjadi pemimpin yang sukses adalah orang yang mau bekerja keras, mempunyai cita-cita tinggi dan dapat mengarahkan mengajak orang lain untuk bekerjasama. Sedangkan orang yang tidak suka dengan tantangan beresiko , lebih senang menyendiri dan lebih senang bekerja dengan tenang, pada umumnya akan lebih sukses menjadi seorang staf. f. Tipe Kepribdian Terhadap Pandangan Masa Depan.
  • 21. 2017 21 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id Masa depan merupakan masa dimana kita mencanangkan impian atau angan-angan olehsebab itu kita harus mempersiapkan diri dengan baik sejak sekarang agar dapat meraih impian kita menjadi suatu kenyataan yang dapat kita nikmati dalam perjalanan kehidupan kita. Walaupun meraih impi tersebut sangat tidak mudah tetapi bukan mustahil tidak dapat diraih, banyak orang sukses karena terus berusaha dengan semangat pantang mundur dalam meraih impinya untuk menjadi kenyataan dalam hidupnya. Kepribadian terhadap masa depan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Optimis adalah orang yang mau menantang masa depan, pandai bergaul, mampu mengontrol diri dan rasional. 2) Pesimis adalah orang yang memandang masa depan dengan suram, tidak mempunyai harapan baik, apatis, merasa berdosa, putus asa, mudah marah dan tidak berbahagia. Orang yang optimis akan selalu bergairah menjemput impiannya di masa depan dan orang tersebut yakin dapat meraih cita-citanya sehingga dia akan menyusun strategi dan rencana kerja guna menggapai masa depan sesuai impiannya. g. Tipe Kepribadian Dalam Kehidupan Pribadi. Hidup merupakan suatu keseimbangan dan dalam hidup, kita akan menjalani berbagai peran dan tugas dimana kesemuanya membutuhkan perhatian yang cukup. Kehidupan yang seimbang akan memudahkan kita dalam mencapai cita-cita dan antara kehidupan profesional dengan kehidupan pribadi harus dapat berjalan seiring agar kita dapat menikmati keberhasilan hidup kita di masa depan. Ada 2 tipe kepribadian dalam kehidupan pribadi, yaitu : 1) Romantis adalah orang yang mementingkan hubungan cinta. Orang yang romantis dapat jatuh cintah berkali-kali, tetapi tetapi mendambakan satu orang. 2) Prosmikuaitas adalah orang yang mementingkan hubungan badan atau seks saja. Orang yang bertipe kepribadian romantis pada umumnya menyukai seni, rapi, banyak kawan, tidak konservatif, hangat tetapi kelemahan orang tersebut kurang rasional dan lebih emosional atau dengan kata lain lebih mengandalkan emosi daripada rasionalitasnya. Sedangkan orang dengan kepribadian prosmikuaitas pada umumnya
  • 22. 2017 22 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id dapat jatuh cinta kepada banyak orang tetapi hanya tertarik pada daya seksualitas semata, orang dengan tipe prosmikuaitas mencintai karena daya tarik fisik dan hanya memikirkan terpenuhinya kebutuhan seksualitasnya dan jika dirasa bahwa orang yang dicintai daya seksualitasnya menurun maka rasa cintanya pun akan menurun, namun demikian oran ini lebih rasional dan lebih dapat mengendalikan emosinya. 4. Multiple Inteligence (Tipe Kecerdasan). Howard Gardner (1983) mengemukakan Teori Multiple Inteligence yang mengidentifikasi delapan jenis kecerdasan dan setiap orang memiliki keunggulan di salah satu jenis kecerdasana tersebut, bahwa orang yang tidak pandai dalam satu bidang tidak berarti bahwa yang bersangkut adalah orang yang tidak pandai atau bodoh tetapi bisa jadi orang tersebut justru lebih pandai dalam bidang yang lain. Adapun kedelapan jenis kecerdasan tersebut adalah: a. Kecerdasan Spatial (Ruang) adalah orang yang memiliki kecerdasan ruang lebih dominan, memiliki kemampuan visualisasi leboh dominan dan orang ini lebih mudah belajar melalui gambar-gambar. Biasanya orang yang tergolong jenis ini adalah seniman, perancang, arsitek memiliki kecerdasan spatial lebih dominan. b. Kecerdasan Linguistic (Bahasa) adalah orang dengan kecerdasan bahasa dan kemampuan berbahasanya lebih dominan. Orang seperti ini lebih mudah belajar melalui kata-kata, bahasa, tulisan maupun lisan. Biasanya yang tergolong jenis ini adalah seorang penulis, pengarang memiliki kecerdasan jenis linguistik. c. Kecerdasan Logical-mathematical (Logika Matematik) adalah orang dengan kecerdasan logika matematik lebih menyukai belajar melalui logika, sebab- akibat, angka-angka, abstraksi berpikir kritis. Profesi yang tepat untuk orang-orang ini antara lain Programmer Komputer. d. Kecerdasan Bodily-kinesthetic (Jasmani) adalah orang dengan Kecerdasan Jasmani pandai dalam bidang olah tubuh, seperti penari, olahragawan, pemain teater. e. Kecerdasan Musical (Musik) adalah orang dengan Kecerdasan Musik pandai di bidang yang berkaitan dengan suara, irama, nada dan hal–hal yang memanfaatkan
  • 23. 2017 23 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id indera pendengaran misalnya seperti pemusik, penyanyi, pengarang lagu dan sebagainya. f. Kecerdasan Interpersonal (Antar Pribadi) adalah orang yang pandai bergaul dan berinteraksi dengan orang lain memiliki Kecerdasan Interpersonal. Orang-orang seperti ini memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain. Mereka dapat bekerja sama dengan orang lain dan lebih suka belajar melalui diskusi dalam kelompok. g. Kecerdasan Intrapersonal adalah orang memiliki kecerdasan Interpersonal memiliki pemahaman terhadap diri sendiri yang tinggi, mengenali keunikan diri, dapat memprediksi emosi diri. Berpikir kritis adalah bidang keahliannya. Pengarang, psikolog, consular, ahli filsafat adalah profesi yang tepat bagi kelompok ini. h. Kecerdasan Naturalistic adalah orang yang memiliki kecerdasan Naturlaistik memiliki pemahaman tentang lingkungan yang tinggi. Orang-orang seperti ini cocok bekerja sebagai petani, berkebun, ahli pertambangan, dan sebagainya. Daftar Pustaka 1. Primi Artningrum, Augustina Kurniasih, Arissetyyanto Nugroho, Etika dan Perilaku Profesional Sarjana, 2013, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2. Iensufiie, Tikno, Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa, esensi, Jakarta. 3. Iskandar, Yul, 2003, Test Bakat, Minat, Sikap dan Personaliti MMPI-DG, Dharma Graha Group, Jakarta. 4. Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum, Etika Membangun Profesionalisme Sarjana, 2007, Graha Ilmu, Yogyakarta. 5. Suhardono, Rene, 2012, Your Job is not Your Career, Literati, Tangerang.