Modul ini membahas tentang mengenali potensi diri, termasuk perbedaan karir, pekerjaan, dan profesi serta passion, kepribadian, dan berbagai jenis kecerdasan. Tujuannya agar mahasiswa dapat mengidentifikasi potensi diri mereka."
2. 2017
2 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Teknik Teknik Industri
02
90004 Ferry Pribowo., Drs., M.M.
Abstract Kompetensi
Mengenali potensi diri sendiri dan
menemukan diri pribadi sangat
diperlukan oleh setiap orang yang
ingin meraih kesuksesan karena
untuk menggapai kesuksesan
dalam kehidupan masa depan
tersebut perlu memahami tentang
perbedaan karir dengan pekerjaan,
passion atau hasrat, kepribadian
dan kecerdasan beserta jenisnya
Setelah mempelajari bab mengenal
potensi diri, diharapkan mahasiswa
mampu :
1. Menjelaskan perbedaan
pekerjaan dan karir
2. Menjelaskan pengertian hasrat
(passion)
3. Menjelaskan, mengenali jenis
dan menganalisis kepribadian
4. Menjelaskan ragam kecerdasan
5. Mengidentifikasi potensi diri
3. 2017
3 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
MENGENALI POTENSI DIRI
Dalam dunia pekerjaan, kita kerap dihadapkan kebingungan terhadap pengertian karir,
pekerjaan, dan profesi yang mana sesungguhanya ketiga pengertian atau istilah tersebut
mempunyai arti atau pengertian yang sama antara satu dengan yang lain, membedakan karir,
pekerjaan dan profesi memang memerlukan banyak pertimbangan.
1. Karir
Karir mempunyai pengertian sebagai satu kegiatan seseorang yang mengalami adanya
suatu peningkatan status pegawai/karyawan dalam suatu organinasi, institusi, perusahaan atau
lembaga sesuai dengan jalur atau rangkaian administrasi yang telah ditetapkan oleh
organisasi tersebut. Karir merupakan seluruh pekerjaan atau jabatan yang diemban seseorang
sepanjang masa kerjanya dan dalam aktivitas seseorang juga akan mengalami perubahan
jabatan atau tingkatan pekerjaan yang dicapai sepanjang masa kerja orang tersebut tetap
berlaku dan akan terhenti setelah seseorang memasuki masa pensiun.
Menurut Gibson dkk. (1995: 305), karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang
berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang
dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang
individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari
sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya
sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap
karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu. Menurut Greenhaus (1987: 5) yang
dikutip oleh Irianto (2001:93) terdapat dua pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu:
a. pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan (aproperty) dan/atau dari
occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir sebagai jalur
mobilitas di dalamorganisasi yang tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi
marketing, yaitu menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing
distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan
berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan.
b. Pendekatan kedua memandang karir sebagai suatu property atau kualitas individual
dan bukan occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir
4. 2017
4 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada setiap
individu atau pegawai.
Berdasarkan kedua pendekatan tersebut maka definisi karir adalah sebagai pola pengalaman
berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang merentang sepanjang perjalanan
pekerjaan yang dialami oleh setiap individu atau pegawai dan secara luas dapat dirinci ke
dalam obyective events. Salah satu contoh untuk menjelaskannya melalui serangkaian posisi
jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang berkaitan dengan
pekerjaan (workrelated decisions).
Pada umumnya karir merupakan suatu arah umum yang dipilih seseorang untuk
mengejar total kehidupan dalam dunia kerjanya, karir sebagai rangkaian aktivitas dari
promosi naik jabatan atau mutasi ke sisi lain dengan jabatan yang lebih tinggi dari kondisi
semula sepanjang masa kerja seseorang mempunyai 3 pengertian yang berbeda yaitu :
a. Karir sebagai satu bentuk pekerjaan di dalam suatu organisasi yang memiliki jabatan
jelas serta sistematis sehingga ada peluang seseorang untuk mengalami kenaikan
jabatan, golongan atau pangkat.
b. Karir sebagai satu perjalanan kedudukan seseorang dalam satu organisasi.
c. Karir sebagai suatu sejarah pekerjaan seseorang yang mengalami peningkatan
pekerjaan pada suatu masa yang spesifik.
Karir sepenuhnya mengenai diri sendiri yang menyangkut jawaban atas pertanyaan
sebagai berikut:
a. Bagaimana mengenal keunikan diri dan mengetahui hal-hal yang sangat diminati
(your passions).
b. Bagaimana menjalankan hidup secara bermakna (your purpose of life).
c. Bagaimana kita ingin diingat saat tiada nanti (your values).
d. Bagaimana untuk senantiasa mempunyai pandangan positif sepanjang hidup (your
motivation).
5. 2017
5 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
e. Bagaimana memupuk semangat untuk terus melakukan perbedaan dalam hidup
sekarang (your action).
f. Bagaimana mencapai kebahagiaan dan kepuasan/ketercapaian dalam hidup.
Dengan demikian karir merupakan suatu totalitas kehidupan profesional seseorang sejak
bangun tidur hingga kembali terlelap dalam tidur dan tidak semata-mata terkait dengan cara-
cara memperoleh penghidupan karena tujuan karir tidak lain adalah kebahagiaan dan
ketercapaian, kariri kita dikendalikan oleh passion (hasrat) kita, karir kita adalah milik kita,
karir kita adalah kita sendiri, kita adalah BOSS dari karir kita dan tidak seorangpun dapat
menhentikan atau memecat kita dari karir kita.
Pekerjaan adalah suatu hal yang ditangani atau dikerjakan sehingga menjadi sumber
pendapatan seseorang. Pekerjaan sebagai sebuah aktivitas antar manusia untuk saling
memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan dan
penghasilan tersebut nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi,
psikis maupun biologis. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan
oleh manusia, sedangkan dalam arti yang sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu
tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang sehingga dalam pembicaraan sehari-
hari istilah pekerjaan ini sering dianggap sinonim dengan profesi.
Dengan demikian pekerjaan dapat dikatakan sebagai:
a. Alat atau instrument bagi perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi/perusahaan.
b. Sarana bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkarya.
c. Jalan untuk berkembang secara pribadi dan profesional
d. Kendaraan untuk memperoleh pencapaian pribadi (personal achievement) dan
berkontribusi bagi lingkungan (to give to community).
Sedangkan Profesi adalah pekerjaan yang dikerjakan dengan memerlukan skill
(keterampilan) atau kecakapan atau kekuatan spesifik yang orang lain belum tentu memiliki
atau belum tentu dapat mengerjakan sehingga dapat menghasilkan pendapatan sebagai nafkah
hidup orang tersebut.
6. 2017
6 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Adapun ciri-ciri khusus dari profesi sebagai berikut:
a. Mempercayakan keahlian spesial serta keterampilan mengerjakan sesuatu hingga
orang lain belum tentu dapat mengerjakannya.
b. Sebagai pekerjaan utama dalam periode hidup seseorang dengan batas waktu tertentu
misalnya hingga pension.
c. Sebagai sumber mata pencaharian utama yang spesifik.
d. Umumnya dikerjakan dengan sepenuh hati serta dengan pribadi yang terjun langsung
dalam pekerjaan tersebut atau dapat dikatakan memerlukan totalitas seseorang.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi,
sebagai contoh, pekerjaan staf administrasi tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk
bekerja sebagai staf administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar belakang
pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki
pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan. Profesi adalah kata serapan dari sebuah
kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban
melakuakn suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan
keahlian khusus. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang sebagai suatu hal yang
berkaitan dengan bidang tertentu dan banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan
memiliki profesi yang sesuai, tetapi dengan keahlian yang diperoleh dari pendidikan kejuruan
saja juga belum cukup untuk menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat disebut sebagai
profesi. karena memerlukan penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara
teori dan penerapan dalam praktek atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi
oleh pendidikan dan keahlian. Disini dijelaskan lagi bahwa pekerjaan tidak sama dengan
profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah
pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi
karena suatu profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
7. 2017
7 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
a. Adanya pengetahuan khusus, biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang cukup lama atau bertahun-tahun.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, hal ini biasanya setiap pelaksana
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan.
d. Memiliki ijin khusus untuk kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
e. Ada komitmen dalam menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat seperti nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu
profesi harus terlebih dahulu ada ijin khusus.
f. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Syarat-Syarat Profesi
a. Melibatkan kegiatan intelektual
b. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
c. Memerlukan persiapan profesional yang alami dan bukan sekedar latihan
d. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
e. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
f. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
g. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
h. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik
8. 2017
8 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. atau seorang profesional
adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain
melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang – senang atau untuk mengisi
waktu luang.
Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di
atas rata – rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain
pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan
masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu.
Standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang
semakin baik. Karyawan Profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan
melaksanakan tugas sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan Juknis (Petunjuk Teknis) yang
dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis
dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. karena Profesional terkait dengan pendapatan,
tidak hanya terkait dengan keahlian.
Ciri – Ciri Profesional
a. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidangnya.
b. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah
dan peka dalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil
keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
c. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga mempunyai kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang dihadapannya.
d. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam
memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
9. 2017
9 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Perbedaan Profesi dan Profesional
Profesi : Profesional :
1. Mengandalkan suatu keterampilan atau
keahlian khusus.
2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan
atau kegiatan utama (purna waktu).
3. Dilaksanakan sebagai sumber utama
nafkah hidup.
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi
yang mendalam.
1. Orang yang tahu akan keahlian dan
keterampilannya.
2. Meluangkan seluruh waktunya untuk
pekerjaan atau kegiatannya itu.
3. Hidup dari situ.
4. Bangga akan pekerjaannya.
Dengan melihat penjelasan dan penjabaran tentang profesi dan profesional di atas, maka
dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur
perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat
berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka
kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan
menerapkan suatu standar profesional yang tinggi dapat diharapkan tercipta suatu kualitas
masyarakat yang semakin baik.
Secara termenologis, definisi profesi banyak diungkap secara berbeda-beda, tetapi untuk
melengkapi definisi tersebut, berikut tulisan Muchtar Luthfi, yang dikutip dan disempurnakan
oleh Ahmad Tafsir, bahwa seseorang disebut mempunyai profesi bila ia memenuhi 10
kriteria, yaitu:
a. Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain,
yang artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untuk
profesi tersebut dan keahlian tersebut diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus
dan bukan diwarisi.
b. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu bukan separuh
waktu atau part time. Profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban yang
10. 2017
10 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
dikerjakan atau dilaksanakan dengan sepenuh waktu dan merupakan panggilan hidup
sebagai lapangan pengabdiannya.
c. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal, artinya, profesi ini dijalani
menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka yang pegangannya atau
panduannya secara universal diakui.
d. Profesi adalah diabdikan untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi
merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk kepentingan
diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. sehingga
profesi merupakan panggilan hidup.
e. Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Kecakapan
dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi terhadap kliennya.
f. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya. Otonomi
ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak boleh semua
orang bicara dalam semua bidang.
g. Profesi hendaknya mempunyai kode etik, yang disebut kode etik profesi. Kegunaan
kode etik tersebut untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode
etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga
masyarakat.
h. Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
i. Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi itu.
j. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya tidak ada
aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini mendorong seseorang
memiliki spesialisasi.
2. Passion (Semangat, Hasrat, Gairah)
Passion adalah rasa dari dalam diri seseorang yang sangat kuat dalam melakukan
sesuatu, karena ada rasa cinta dan suka. Hal ini menjadi energi bagi anda yang sangat
mendasar dalam membangun impian dan cita-cita. Jika anda tidak melakukan aktivitas
sesuai passion maka kebahagiaan tidak akan pernah ditemukan. Alasan anda perlu memiliki
11. 2017
11 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
dan mengembangkan passion karena passion menjadikan anda nyaman dan tenang dalam
bekerja yang kedua passion mendorong motivasi diri untuk lebih sukses dalam berkarir, yang
ketiga passion membuat anda lebih merasa bahagia.
Passion juga adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga
tidak terpikir untuk tidak melakukannya, passion adalah segala macam wujud keunikan dan
keistimewaan yang kita miliki dan rasakan (Suhardono, 2012). Lebih lanjut Rene Suhardono
menjelaskan bahwa passion tidak ada kaitannya dengan kebiasaan natau keahlian kita, namun
justru berhubungan dengan segala hal yang menggugah minat pribadi. Apapun itu, passion
bukan sesuatu yang merupakan keahlian tetapi sesuatu yang paling diminati dan dinikmati.
Passion juga adalah sesuatu yang sangat ingin dilakukan dengan sepenuh hati dan merupakan
kekuatan seseorang.
Perbedaan antara Passion dan Hobi
Hobi dan passion keduanya ada pada diri sendiri. Banyak orang yang mengatakan
bahwa passion adalah hobi sebagai akibat ketidak mengertian akan passion. Passion atau
Semangat, Hasrat atau Gairah menyangkut perasaan sehingga tidak akan berpikir tidak
mengerjakannya. Passion adalah segala macam keunikan atau seorang motivator dalam
banyak seminar, dimana menjadi motivator atau inspirator adalah keistimewaan yang dimiliki
dan dirasakan. Minat dan hobi mungkin menjadi passion anda, namun passion belum tentu
hobi. Seorang yang mempunyai hobi dalam bermain sepak bola, mungkin dapat menjadi
passion of life-nya. Passion adalah segala sesuatu yang sangat menikmati dalam
menjalaninya, dan tidak ada keinginan untuk tidak melakukannya bahkan passion menjadi
sangat sulit berubah dalam perjalanan hidup seseorang. Pemahaman tentang passion
sekarang cukup dipersulit dengan adanya banyak institusi pendidikan yang mengarahkan
seseorang pada bidang pekerjaan tertentu, seperti seorang lulusan teknik perminyakan sudah
digiring menjadi engineer pada perusahaan tambang minyak dan gas atau mungkin seorang
mahasiswa yang kuliah di program studi akuntansi karena pilihan orang tua, tentu hal dapat
menyebabkan tidak adanya pertumbuhan passion secara natural dalam diri mahasiswa
tersebut. Passion tidak sama dengan kebiasaan ataupun keahlian, namun sangat terkait
dengan segala hal yang menggugah minat pribadi.
“Passion isn’t about what you’re good at, but is about what you enjoy the most”
12. 2017
12 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Hasrat adalah sesuatu yang sangat anda sukai bukan yang menjadikan anda
ahli. Memperhatikan pengertian tersebut maka cukup menggelikan ketika ada seorang
manajer keamanan yang berkata bahwa tidur adalah passionnya atau nonton film menjadi
passion seorang manajer operasional. Banyak profesional senior dengan masa kerja puluhan
tahun, yang tidak pernah merasakan bekerja sesuai dengan passion mereka atau bahkan
menemukan passion tersebut dalam karir profesionalnya. Sungguh ironi jika seseorang pada
akhirnya tidak pernah menemukan passion dalam hidupnya. Lebih baik mencoba mencari
dan menemukan passion diri sendiri, walau banyak waktu yang tersita, daripada
mengacuhkannya sama sekali. Rata-rata seorang profesional menemukan passion mereka
dalam bekerja adalah 4 – 8 tahun atau bahkan lebih.
Proses menemukan passion mungkin dapat dimulai dengan menjadikan hobi sebagai
salah satu kegiatan dan aktivitas harian, walau bukan sumber pendapatan. Namun seiring
dengan berjalannya waktu dan intensitas tersebut, suatu waktu hobi tersebut dapat
memberikan pendapatan sampingan dan membangun dasar bagi sumber pencaharian
utama. Disinilah pada akhirnya penemuan passion terwujud. Passion atau hasrat adalah
sesuatu yang sangat menikmati oleh seseorang dan tidak ada alasan tidak
melakukannya. Maka temukanlah passion anda dan nikmati hidup lebih baik.
Sedangkan Hobi adalah segala sesuatu yang disukai dan tidak harus selalu
melakukannya, namun cukup sering dilakukan. Hobi seseorang dapat berubah seiring
perkembangan jaman yang dialami orang tersebut.
Perbedaan Passion dan Tenacity (Baron dan Shane, 2007).
Passion dalam arti sederhana adalah semangat yang besar disertai emosi yang kuat,
hasrat yang membara atau burning desire, sebuah determinasi untuk mewujudkan suatu
tujuan (Gunawan, 2009). Para wirausahawan mengawali dan menjalankan usaha dengan
pertumbuhan yang tinggi di mana mereka memiliki passion terhadap pekerjaan dan
perusahaannya. Para wirausahawan yang memiliki kesuksesan tinggi ini akan mencintai apa
yang mereka kerjakan, dan ini ditunjukkan dalam setiap cara atau metoda atau jalan yang
ditempuhnya (Baron dan Shane, 2007). Dengan adanya motivasi dalam diri individu maka
akan menghasilkan passion yang tinggi dalam tindakan yang melebihi kebiasaan sebelumnya.
Passion menjadi api membara yang membakar semangat bekerja. Passion menjadi mesin
kreativitas yang menghasilkan 1001 alternatif untuk menghasilkan pekerjaan terbaik. Passion
13. 2017
13 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
menjadi batu karang komitmen untuk berjuang meraih tujuan pekerjaan sampai titik darah
penghabisan. Passion adalah hasrat yang menyala-nyala, imajinasi kreatif tanpa batas, dan
loyalitas yang tidak terbantahkan (Suharli, 2009). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
passion adalah semangat yang tinggi dalam diri individu yang diperlukan oleh seseorang
dalam menjalankan bisnis atau usahanya.
Tenacity bisa diartikan sebagai keuletan, ketekunan, ketabahan, dan kegigihan.
Ketekunan merupakan dimensi motivasi yang merupakan ukuran mengenai berapa lama
seseorang bisa mempertahankan usahanya. Individu-individu yang termotivasi akan bertahan
melakukan suatu tugas dalam waktu yang cukup lama demi mencapai tujuan mereka
(Robbins dan Judge, 2008). Tenacity akan membantu seorang untuk menemukan jalan keluar
ketika apa yang telah diupayakan menghadapi hambatan (Harper, 2005) Dengan memiliki
bekal berupa tenacity, maka para wirausahawan tetap mampu bertahan di saat orang lain telah
menyerah, dan tetap melanjutkan usaha mereka bahkan setelah mengalami kekecewaan yang
besar atau kebangkrutan (Baron dan Shane, 2007). Oleh karena itu disebutkan oleh Dessler
dan Philips (2008), bahwa tenacity merupakan karakter krusial yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan, karena ini akan membantu wirausahawan tersebut dalam menciptakan
sesuatu yang di luar dugaan ketika mengalami kesulitan. Dengan demikian, tenacity
merupakan salah satu bentuk motivasi usaha dan merupakan karakter yang harus dimiliki
oleh seorang wirausahawan agar mampu bertahan ketika menghadapi kesulitan.
Cara Mengetahui Passion Kita
Setiap orang pasti memiliki minimal satu hal yang menjadi passionnya atau yang dalam
bahasa Indonesia sering kali diartikan sebagai hasrat, gairah atau semangat, akan tetapi
banyak orang yang tidak secara sadar mau membina, memupuk serta mengembangkan
passion tersebut menjadi sesuatu yang menghasilkan (produktif) dikarenakan oleh banyak
hal, dan biasanya penyebab yang utamanya adalah Karena Tidak Tahu Passion yang ada
pada dirinya apa ?
Berikut ini latihan untuk membantu menemukan passion atau hasrat.
a. Carilah kesempatan dan tempat yang tenang dan memungkinkan untuk berfikir jernih
tanpa gangguan.
b. Kemudian sediakan kertas dan alat tulis (pensil atau ballpoint),
14. 2017
14 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
c. Duduk senyaman mungkin.
d. Bacalah pertanyaan di bawah ini dan tuliskan jawabannya di kertas secepat mungkin
e. Jawaban spontan yang muncul dan terlintas dalam pikiran itulah yang orisinil (asli).
f. Lakukan latihan ini berulang kali pada hari yang berbeda, hingga jawaban tak lagi
berubah.
Pertanyaan yang harus dijawab dan libatkanlah diri anda sesuai dengan alur skenario
pertanyaan.
a. Bayangkan diri anda telah sangat sukses, kaya raya dan mandiri secara finansial
sehingga tidak perlu mencari uang lagi, tidak perlu bekerja lagi karena telah punya
segalanya, dan keluarga anda bahagia sejahtera semuanya.
1) Apa saja hal-hal yang akan anda hentikan (tidak mau melakukannya lagi) ?
2) Apa saja hal-hal yang akan terus anda lakukan ?
3) Apa yang masih ingin anda pelajari lebih dalam ? dan ingin menjadi pakar dalam
bidang apa?
4) Seperti apakah anda ingin dikenang atau dibicarakan oleh keluarga dan orang lain
pada saat pemakaman anda kelak ?
5) Apa yang anda ingin lakukan, jika anda tahu bahwa anda pasti berhasil dan tidak
mungkin gagal ?
b. Perhitungkan setiap detailnya
1) Apa yang pada saat anda melakukannya sedemikian hingga sering lupa waktu ?
2) Apa yang menyedot perhatian dan waktu anda sedemikian banyak dalam 1 bulan
terakhir ?
3) Aktivitas apa yang paling anda gemari ?
4) Apa yang membuat anda dengan ringannya mengeluarkan uang dalam dompet
anda untuk membelinya?
15. 2017
15 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
5) Aktivitas apa yang sering anda ceritakan kepada orang lain dengan penuh
semangat?
Sedangkan menurut Suhardono, langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan
passion anda sebagai berikut :
a. Yakin. Memiliki keyakinan bahwa keunikan diri adalah keistimewaan diri.
b. Tulus. Passion datamg dari hati yang tulus, sudah ada dalam diri kita masing-masing
dan untuk mengenalinya maka cobalah jadikan diri terbuka untuk tahu, meraqsakan,
dan jujur tentang segala hal yang saat dikerjakan membuat hati lega, lepas dan
gembira.
c. Perluas wawasan. Bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang yang mungkin dapat
membantu, baca buku, pelajari bahasa asing baru, cobalah makanan baru, pergi ke
tempat baru, dan memiliki kebiasaan baru.
d. Jangan setengah hati. Jika benar-benar ingin atau mau tahu soal passion sendiri maka
jangan setengah hati dalam berupaya. Steve Job tidak pernah berhenti memikirkan
bagaimana membuat inovasi-inovasi dalam pengembangan komputer hingga
memunculkan computer tablet i-pad yang menjadi sangat popular.
e. Antusias dan berpikir positif. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda
dalam menemukan passionnya. Ada yang hanya perlu waktu 1 – 2 tahun namun ad
juga yang perlu waktu hingga 9 tahun atau lebih,jadi tidak perlu frustasi tetapi tetap
semangat dan berpikir positif.
f. Nikmati prosesnya. Hidup adalah proses belajar dan proses tidak memiliki garis
finish. Mengenali passion adalah proses menemukan jati diri maka nikmatilah
perjalanan anda. Perlu diingat bahwa passion bisa lebih dari satu.
3. Mengenali Kepribadian.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah kepribadian yang juga berarti ciri-ciri watak seseorang
individu yang konsisten yang memberikan identitas bagi dirinya sebagai individu
khusus. Ciri watak yang diperlukan secara lahir, konsisten dan konsekuen dalam tingkah
16. 2017
16 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
lakunya membuat individu tersebut memiliki identitas khususnya yang berbeda dengan
individu lain.
Dengan mempelajari jenis-jenis kepribadian maka kita dapat mengenali kepribadian kita
sendiri sehingga dapat memberi manfaat untuk mengenali kekuatan dan kelemahkan kita agar
kita lebih mampu menampilkan sisi positif diri kita dan menyingkirkan sisi negatif dari sifat
atau kepribadian kita., Dengan demikian mempelajari kepribadian akan sangat membantu kita
untuk mengenali diri kita dan memahami passion kita.
Hans Jurgen Eysenck dalam Iensufiie (2012), mengemukakan teori inherited yang
dikembangkan dari teori Hippocrates dan Galen dengan menggambarkan dimensi
kepribadian sebagai berikut :
Korelis
SanguinisPlagmatis
Melankolis
Emosional
Gelisah
Agresif
Heboh
Berubah-ubah
Gegabah
Optimis
Aktif
Sulit ditebak
Khawatir
Rapuh
Muram
Pesimis
Memendam
Penyendiri
Pendiam
Sosial
Ramah
Cerewet
Responsif
Santai
Bersemangat
Berbesar Hati
Berjiwa Pemimpin
Pasif
Hati-Hati
Tabah
Pendamai
Terkontrol
Bisa Dipercaya
Emosi Stabil
Tenang
INTROVERT
EXTROVERT
EMOSI TIDAK STABIL (NEUROTIK)
EMOSI STABIL (NORMAL)
17. 2017
17 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Dalam bagan tersebut, sumbu vertikal menunjukkan kondisi kestabilan emosi dimana
semakin keatas emosi seseorang akan semakin tidak stabil sedangkan sebaliknya semakin ke
bawah maka emosi seseprang akan semakin stabil. Sumbu horizontal menunjukkan bahwa
semakin ke kiri maka kepribadian seseorang akan semakin introvert dan semakin ke kanan
menunjukkan kepribadian seseorang semakin ekstrovert. Dari kombinasi kedua sumbu
tersebut Eysenck menyimpulkan sebagai berikut :
a. Melakolis : emosi tidak stabil dan introvert.
b. Korelis : emosi tidak stabil dan ekstrovert.
c. Plegmatis : emosi stabil dan introvert.
d. Sanguinis : emosi stabil dan ekstrovert.
Sedangkan tipe kepribadian dikemukakan oleh Myers-Brigs (1985) sebagai berikut :
a. Tipe Kepribadian dalam Pergaulan.
Tipe kepribadian dalam pergaulan akan Nampak dari mental, jiwa dan emosi
seseorang dalam pergaulan dengan orang lain. Tipe ini biasanya dibagi dalam tipe
orang yang cenderung sebagai berikut :
1) Ekstrovert adalah Orang yang cenderung senang bersama orang lain, mudah
bergaul, tidak kaku dan canggung dalam pergaula, serta senang dalam kegiatan
sosial. Orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki ciri social, implusif,
menyukai kesenangan, berorientasi pada dunia di luar dirinya sendiri.
2) Introvert adalah orang yang cenderung kurang menyenangi orang lain, suka
menyendiri, tidak suka berbicara, mudah tersinggung, kurang percaya diri,
pemalu, dan pendiam. Orang dengan kepribadian introvert memiliki ciri tenang,
introspektif, berorientasi ke dalam diri sendiri serta menyukai kehidupan yang
teratur.
Pada umumnya orang dengan kepribadian ekstrovert lebih berhasil dalam pekerjaan
yang berkait dengan orang banyak seperti marketing, berorganisasi dan politik
sedangkan orang dengan kepribadian introvert akan loebih berhasil dalam pekerjaan
yang tidak melibatkan banyak orang seperti analist dan programmer. Oleh sebab itu,
18. 2017
18 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
kita sangat perlu mengenali diri sendiri agar kita lebih mudah menemukan passion
yang tepat.
b. Tipe Kepribadian Dalam Penyampaian Informasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus banyak membuat keputusan dan keputusan
yang tepat juga memerlukan informasi yang tepat dan untuk mendapatkan informasi
yang tepat tersebut diperlukan kepribadian yang jujur. Ada dua tipe kepribadian
dalam penyampaian informasi yaitu :
1) Jujur adalah orang yang mengikuti moral masyarakat yaitu tidak berbohong,
lurus hati, dapat dipercaya dan tidak akan berkhianat.
2) Pembohong adalah orang yang suka melanggar moral masyarakat, mengatakan
sesuatu yang tidak sesuai fakta, dusta dan berjanji palsu.
Kejujuran merupakan sikap atau attitude yang paling disukai dan berada pada
peringkat pertama dari kepribadian seorang profesional karena kejujuran menjadi
kunci untuk mencapai sukses, dengan bersikap jujur seseorang akan mendapat
kepercayaan yang tinggi dari lingkungannya. Dalam kehidupan pelajar dan
mahasiswa, perilaku mencontek termasuk perilaku yang tidak jujur dan bila dibiarkan
secara terus menerus akan menjadi kebiasaan (habit) dan dapat menjadi benih
perilaku korupsi di masa mendatang ketika peluang untuk melakukan tindakan tercela
tersebut terjadi..
c. Tipe Kepribadian Terhadap Pandangan Orang Lain.
Ada beberapa orang yang mengalai kejadian traumatis terhadap orang lain sehingga
secar berlanjut menjadi takut keluar dari rumah karena memandang akan banyak
orang yang akan melakukan tindak kejahatan. Ada dua tipe kepribadian orang
terhadap pandangan orang lain, yaitu :
1) Bersahabat adalah orang yang senang bersahabat/berkawan dan selalu melihat
orang lain baik dan menyenangkan sehingga orang tersebut senang mempunyai
banyak kawan/sahabat.
19. 2017
19 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
2) Bermusuhan adalah orang yang melihat orang lain selalu berbuat jahat dan
membahayakan dirinya sehingga memandang orang lain sebagai musuhnya.
Orang yang bersahabat tidak akan banyak memikirkan dan bermusuhan dengan orang
lain sehingga energinya tidak terkuras dalam urusan bermusuhan atau selalu ketakutan
terhadap orang lain. Maka jika ingin menjadi orang yang sukses sebaiknya
menjauhkan diri dari rasa takut dan bermusuhan dengan orang lain dan harus berpikir
bahwa orang lain itu baik serta bermanfaat.
d. Tipe Kepribadian Terhadap Pengambilan Keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang sering dihadapkan pada kenyataan untuk
mengambil keputusan dan setiap keputusan yang telah diambil akan menimbulkan
resiko yag harus ditanggung. Ada dua tipe kepribadian berdasarkan pengambilan
keputusan, yaitu :
1) Pengambil Resiko adalah orang yang berkeinginan menghasilkan sesuatu
sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, berspekulasi tinggi dan malas
mengerjakan sesuatu yang rutin.
2) Bermain Aman adalah orang yang penakut, menjauhi spekulasi, tidak berani
mengambil resiko, senang dengan sesuatu yang rutin sehingga banyak
kesempatan yang lewat begitu saja.
Jika ingin sukses jangan menjadi orang penakut atau sebaliknya berani tetapi
mengabaikan dengan prinsip kehati-hatian, namun sebaiknya mengambil sikap
sebagai orang yang berani mengambil resiko tetapi tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian.
e. Tipe Kepribadian Terhadap Pertanggungjawaban.
Setiap keputusan yang telah diputuskan atau tindakan yang mengandung resiko maka
seharusnya berani mempertanggungjawabkan terhadap apaun hasil dari suatu tindakan
yang telah dilakukan. Ada dua tipe kepribadian terhadap pertanggungjawaban ,
yaitu:
20. 2017
20 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
1) Bertanggungjawab adalah orang yang berani mengambil tanggungjawab dan
menanggung resiko apapun yang terjadi tanpa mencari kambing hitam.
Bertanggung jawab atas perbuatan anak buah dan bahkan bertanggungjawab
terhadap sesuatu yang bukan perbuatannya tetapi menjadi bagian dari
tanggungjawabnya.
2) Pengecut adalah orang yang tidak mau menerima resiko atas segala
perbuatannya, melempar tanggungjawab dan mecari kambing hitam. Orang
dengan tipe pengecut akan membiarkan segala sesuatu berlangsung berdasarkan
nasib dan bersikap masa bodoh, perasaannya tidak selalu tenang karena takut
suatu saat orang lain akan mengetahui perbuatannya, akan membuat hati resah
sehingga banyak menguras energi.
f. Tipe Kepribadian Terhadap Karir.
Seseorang yang mampu memimpin dirinya akan dapat memimpin bagi orang lain
tetapi adakalanya orang tidak berhasil memimpin dirinya sendiri, tidak dapat
mengatur waktu dan tidak disiplin dalam mengapai tujuan yang telah ditetapkan,
biasanya orang yang kurang berhasil mengatur dirinya akan kurang optimal menjadi
pemimpin. Ada dua tipe kepribadian terhadap karir, yaitu :
1) Manajer/Pemimpin adalah profesi manajer yang berkewajiban mengarahkan
pencapaian pada satu tujuan, mempunyai potensi berkembangan tinggi dan
menjadi pekerja keras.
2) Staf adalah profesi untuk mengerjakan sesuatu dengan baik dan tidak
berhubungan dengan kepemimpinan, mempunyai sifat setia dan pekerja yang
tekun.
Oang yang sukses menjadi pemimpin yang sukses adalah orang yang mau bekerja
keras, mempunyai cita-cita tinggi dan dapat mengarahkan mengajak orang lain untuk
bekerjasama. Sedangkan orang yang tidak suka dengan tantangan beresiko , lebih
senang menyendiri dan lebih senang bekerja dengan tenang, pada umumnya akan
lebih sukses menjadi seorang staf.
f. Tipe Kepribdian Terhadap Pandangan Masa Depan.
21. 2017
21 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Masa depan merupakan masa dimana kita mencanangkan impian atau angan-angan
olehsebab itu kita harus mempersiapkan diri dengan baik sejak sekarang agar dapat
meraih impian kita menjadi suatu kenyataan yang dapat kita nikmati dalam perjalanan
kehidupan kita. Walaupun meraih impi tersebut sangat tidak mudah tetapi bukan
mustahil tidak dapat diraih, banyak orang sukses karena terus berusaha dengan
semangat pantang mundur dalam meraih impinya untuk menjadi kenyataan dalam
hidupnya. Kepribadian terhadap masa depan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Optimis adalah orang yang mau menantang masa depan, pandai bergaul, mampu
mengontrol diri dan rasional.
2) Pesimis adalah orang yang memandang masa depan dengan suram, tidak
mempunyai harapan baik, apatis, merasa berdosa, putus asa, mudah marah dan
tidak berbahagia.
Orang yang optimis akan selalu bergairah menjemput impiannya di masa depan dan
orang tersebut yakin dapat meraih cita-citanya sehingga dia akan menyusun strategi
dan rencana kerja guna menggapai masa depan sesuai impiannya.
g. Tipe Kepribadian Dalam Kehidupan Pribadi.
Hidup merupakan suatu keseimbangan dan dalam hidup, kita akan menjalani
berbagai peran dan tugas dimana kesemuanya membutuhkan perhatian yang cukup.
Kehidupan yang seimbang akan memudahkan kita dalam mencapai cita-cita dan
antara kehidupan profesional dengan kehidupan pribadi harus dapat berjalan seiring
agar kita dapat menikmati keberhasilan hidup kita di masa depan. Ada 2 tipe
kepribadian dalam kehidupan pribadi, yaitu :
1) Romantis adalah orang yang mementingkan hubungan cinta. Orang yang
romantis dapat jatuh cintah berkali-kali, tetapi tetapi mendambakan satu orang.
2) Prosmikuaitas adalah orang yang mementingkan hubungan badan atau seks saja.
Orang yang bertipe kepribadian romantis pada umumnya menyukai seni, rapi, banyak
kawan, tidak konservatif, hangat tetapi kelemahan orang tersebut kurang rasional dan
lebih emosional atau dengan kata lain lebih mengandalkan emosi daripada
rasionalitasnya. Sedangkan orang dengan kepribadian prosmikuaitas pada umumnya
22. 2017
22 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
dapat jatuh cinta kepada banyak orang tetapi hanya tertarik pada daya seksualitas
semata, orang dengan tipe prosmikuaitas mencintai karena daya tarik fisik dan hanya
memikirkan terpenuhinya kebutuhan seksualitasnya dan jika dirasa bahwa orang yang
dicintai daya seksualitasnya menurun maka rasa cintanya pun akan menurun, namun
demikian oran ini lebih rasional dan lebih dapat mengendalikan emosinya.
4. Multiple Inteligence (Tipe Kecerdasan).
Howard Gardner (1983) mengemukakan Teori Multiple Inteligence yang
mengidentifikasi delapan jenis kecerdasan dan setiap orang memiliki keunggulan di salah
satu jenis kecerdasana tersebut, bahwa orang yang tidak pandai dalam satu bidang tidak
berarti bahwa yang bersangkut adalah orang yang tidak pandai atau bodoh tetapi bisa jadi
orang tersebut justru lebih pandai dalam bidang yang lain. Adapun kedelapan jenis
kecerdasan tersebut adalah:
a. Kecerdasan Spatial (Ruang) adalah orang yang memiliki kecerdasan ruang lebih
dominan, memiliki kemampuan visualisasi leboh dominan dan orang ini lebih mudah
belajar melalui gambar-gambar. Biasanya orang yang tergolong jenis ini adalah
seniman, perancang, arsitek memiliki kecerdasan spatial lebih dominan.
b. Kecerdasan Linguistic (Bahasa) adalah orang dengan kecerdasan bahasa dan
kemampuan berbahasanya lebih dominan. Orang seperti ini lebih mudah belajar
melalui kata-kata, bahasa, tulisan maupun lisan. Biasanya yang tergolong jenis ini
adalah seorang penulis, pengarang memiliki kecerdasan jenis linguistik.
c. Kecerdasan Logical-mathematical (Logika Matematik) adalah orang dengan
kecerdasan logika matematik lebih menyukai belajar melalui logika, sebab- akibat,
angka-angka, abstraksi berpikir kritis. Profesi yang tepat untuk orang-orang ini
antara lain Programmer Komputer.
d. Kecerdasan Bodily-kinesthetic (Jasmani) adalah orang dengan Kecerdasan Jasmani
pandai dalam bidang olah tubuh, seperti penari, olahragawan, pemain teater.
e. Kecerdasan Musical (Musik) adalah orang dengan Kecerdasan Musik pandai di
bidang yang berkaitan dengan suara, irama, nada dan hal–hal yang memanfaatkan
23. 2017
23 Etik Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
Ferry Pribowo., Drs.,M.M. http://www.mercubuana.ac.id
indera pendengaran misalnya seperti pemusik, penyanyi, pengarang lagu dan
sebagainya.
f. Kecerdasan Interpersonal (Antar Pribadi) adalah orang yang pandai bergaul dan
berinteraksi dengan orang lain memiliki Kecerdasan Interpersonal. Orang-orang
seperti ini memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain. Mereka dapat bekerja
sama dengan orang lain dan lebih suka belajar melalui diskusi dalam kelompok.
g. Kecerdasan Intrapersonal adalah orang memiliki kecerdasan Interpersonal memiliki
pemahaman terhadap diri sendiri yang tinggi, mengenali keunikan diri, dapat
memprediksi emosi diri. Berpikir kritis adalah bidang keahliannya. Pengarang, psikolog,
consular, ahli filsafat adalah profesi yang tepat bagi kelompok ini.
h. Kecerdasan Naturalistic adalah orang yang memiliki kecerdasan Naturlaistik
memiliki pemahaman tentang lingkungan yang tinggi. Orang-orang seperti ini cocok
bekerja sebagai petani, berkebun, ahli pertambangan, dan sebagainya.
Daftar Pustaka
1. Primi Artningrum, Augustina Kurniasih, Arissetyyanto Nugroho, Etika dan Perilaku
Profesional Sarjana, 2013, Graha Ilmu, Yogyakarta.
2. Iensufiie, Tikno, Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa, esensi, Jakarta.
3. Iskandar, Yul, 2003, Test Bakat, Minat, Sikap dan Personaliti MMPI-DG, Dharma Graha
Group, Jakarta.
4. Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum, Etika Membangun Profesionalisme Sarjana,
2007, Graha Ilmu, Yogyakarta.
5. Suhardono, Rene, 2012, Your Job is not Your Career, Literati, Tangerang.