Sikap profesional merupakan salah satu hal penting yang dituntut dalam dunia kerja modern. Sikap profesional mencakup memiliki kemampuan yang tinggi, memiliki kode etik yang kuat, serta tanggung jawab dan integritas yang tinggi. Soft skill dan emotional intelligence juga sangat berperan dalam meraih kesuksesan, bukan hanya hard skill dan intelektual. Etika merupakan bagian penting dalam mengembangkan kepribadian seseorang menjadi profesional.
1. SIKAP SARJANA PROFESIONAL
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Etik UMB
Dosen Pengajar : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
Disusun oleh :
3. Putri Andriyani
43120110060
2. Michael Sitanggang
43120110111
4. Rifvala Rizky Perdana
41919110048
1. Indri Kusuma
Kristandi
43120110279
FAKULTAS EKONOMI BISNIS JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA BARAT
2020
2. SIKAP PROFESIONAL
Pendahuluan
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini sangatlah ketat diakibatkan banyaknya
orang yang melamar pekerjaan ataupun sedikitnya daya tampung pekerja. adalah salah satu
perguruan tinggi yang ada di Jakarta yang meluluskan mahasiswa lebih kurang empat ribu
orang setiap tahunnya. Dengan demikian mahasiswa harus mempersiapkan dirinya untuk
bersaing sebelum dan setelah dinyatakan lulus dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
•Buku Lessons From The Top yang ditulis oleh Thomas J. Neff dan James M. Citrin ,
mengatakan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh 80-90% soft skills dan hanya 10-
20% saja ditentukan oleh hard skills.
•Berdasarkan hasil penelitian para neurolog dan psikolog, Goleman berkesimpulan bahwa
setiap manusia memiliki dua potensi pikiran, yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional.
3. Sarjana
Secara sederhana, sarjana adalah salah satu gelar yang didapatkan
setelah menamatkan masa pendidikan di bangku kuliah atau
universitas tepatnya Strata Satu (S1). Idealnya, seorang sarjana adalah
sosok atau pribadi yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi serta
keterampilan yang tinggi pula. Di mana, ilmu pengetahuan dan
keterampilan itu digunakan untuk berkiprah di tengah-tengah
masyarakat, atau dalam arti lain membangun masyarakat.
5. Dalam dunia kerja, kita dituntut untuk menjadi professional yang kompeten. Artinya, kita
tidak hanya dituntut untuk memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk menyelesaikan
tugas dan pekerjaan, tetapi juga dituntut untuk memiliki sikap, perilaku, dan pembawaan
diri yang baik, sehingga semua hal ini menjadi «nilai tambah» bagi kita. Sekaligus
perusahaan tempat kita bekerja. Dengan memahami etika diharapkan kita dapat
mengembangkan karakter diri, sehingga kita mampu menampilkan kepribadian diri kita
dengan baik, lahir dan batin, sesuai dengan kemampuan professional kita.Karir tidak sama
dengan dengan pekerjaan. Pekerjaan adalah alat untuk mencapai karir tertentu.
6. kejujuran dari diri sendiri atas apa yang dirasakan, dan keberanian untuk terus bersifat
jujur.” (Kresna Pw, 2013)
Secara teoretik, seseorang dikatakan professional apabila dalam dirinya terdapat tiga hal
penting, yaitu:
Skill, yang artinya orang tersebut harus benar-benar ahli di bidangnya.
Knowledge, yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai, minimalnya berwawasan
menganai ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya.
Attitude, yang artinya bukan hanya pintar, akan tapi harus memiliki etika yang diterapkan
didalam bidangnya.
Berdasarkan ketiga hal tersebut di atas, maka ciri-ciri professional dapat dilihat dari:
Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.
Memiliki kode etik.
Memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi.
Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja.
Menjadi anggota organisasi dari profesinya.
7. “Bekerjalah dalam diam, biar suksesmu
yang berbicara.”
“Sukseslah, karena orang tuamu layak
bahagia dihari tua.”
”Belajar untuk memperlakukan orang lain
sesuai dengan perlakuan yang ingin kita
dapatkan juga dari orang lain.”
(www.sepositif.com)
8. Soft Skill
Konsep tentang soft skills sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep
yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional .
•Intrapersonal skills mencakup: self awareness dan self skill
•Interpersonal skills mencakup social awareness political awareness, developing
others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill .
9. Prinsip Dasar Kehidupan
1.Memiliki keimanan terhadap Tuhan.
2.Etika.
3.Kejujuran dan integritas.
4.Bertanggung Jawab.
5.Hormat pada aturan dan hukum masyarakat.
6.Hormat pada hak orang lain.
7.Cinta pada pekerjaan.
8.Berusaha keras untuk menabung dan investasi.
9.Mau bekerja keras.
10. Tepat waktu.
10. Pembahasan di atas membawa kita kepada beberapa kesimpulan,
yaitu:
Untuk meraih sukses (berhasil) tidak saja hanya berdasarkan
kemampuan intelektual (nalar), melainkan ditentukan pula (lebih
banyak) oleh kecerdasan emosi (emotional intelligence).
Derivasi dari kecerdasan emosi bermuara kepada attitude (sikap),
dan sikap ini bisa dilihat dari sekian banyak indikator atau
klarakteristik orang yang memiliki integritas.
Ruang lingkup etika bukan saja pada makna atau arti yang sempit
(etiket pergaulan), melainkan etika dalam arti luas, yaitu
pengembangan kepribadian dan pengelolaan potensi.
Penutup dan Kesimpulan
11. Referensi
Brian Aprianto dan Fonny Arisandy, tt. Pedoman Lengkap Soft Skills, Kunci
Sukses dalam Karier, Bisnis, dan Kehidupan Pribadi. Jakarta: PPM
Frans magnis Suseno, 1987. Etika Dasar, Masalah-Masalah Pokok Filsafat
Moral. Yogyakarta: Kanisius.
Primi Artiningrum, dkk., 2013. Etika dan Perilaku Profesional Sarjana. Jakarta:
Graha Ilmu.
Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier Hebat,BIP
Gramedia, Jakarta
http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-profesional-dan-ciri-
cirinya-lengkap.html
http://darulikhsan.blogspot.co.id/2008/12/10-prinsip-dasar-kehidupan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
www.sepositif.com