Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik dan penggunaan kerangka komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kerangka SBAR digunakan untuk menyampaikan informasi penting mengenai kondisi pasien secara terstruktur dan efektif guna meningkatkan keselamatan pasien.
Kasus SBAR:
Situation: Pasien bernama Adi, laki-laki usia 45 tah
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
SBAR CASE
1. Bd. Vitrilina Hutabarat, SST, M.Keb
Health Institute of Deli Husada Deli Tua Medan
SBAR DAN KOMUNIKASI
TERAUPETIK
2. Suatu kemampuan atau ketrampilan bidan dalam adalam
membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi
gangguan psikologi dan belajar bagaimana berhubungan
dengan orang lain (Northouse dalam Suryani,2006).
Hubungan interpersonal antar bidan dengan klien,sehingga
memperoleh pengalaman belajar yang sama dalam rangka
memperbaiki pengalaman emosional klien (Stuart,1998).
Komunikasi yang direncanakan secara sadar dimana kegiatan
dan tujuan dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Uripni
dkk,2003).
3. Suatu ketrampilan atau proses interasi secara sadar yang
dilakukan oleh bidan pada klien untuk beradaptasi terhadap
gangguan baik secara fisik maupun psikologi sehingga bisa
membantu klien untuk mencapai kesembuhan atau mengatasi
masalahnya.
4. 1. Kejujuran
2. Lemah lembut berbicara dan meyakinkan
3. Tata bahasanya jelas,ekpresisf dan tidak membingungkan
4. Bersikap positip dan penuh harapan kedepan
5. Empati
6. Memberikan sikap hormat pada klien
7. Responsif dan peka,mengerti perasaan orang lain
8. Tidak terpengaruh masa lalu klien.
5. 1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi
beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil
tindakan untuk mengubah situasi yg ada bila pasien percaya
pada hal yang diperlukan
2. Mengurangi keraguan,membntu dalam hal pengambilan
tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan
egonya.
3. Mempengaruhi orang lain. Lingkungan fisik dan dirinya
sendiri
6. Komunikasi SBAR : Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah
sakit adalah komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment,
Recommendation), metode komunikasi ini digunakan pada saat perawat
melakukan handover ke pasien.
Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan
untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien.
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi
penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi
terhadap eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien.
SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan serah
terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau
berbeda.
7. Menyediakan kerangka kerja untuk
komunikasi efektif
Memberikan informasi yang akurat tentang
kondisi pasien saat ini dan setiap perubahan
terbaru
Membantu staf menjadi advokat pasien
8. Situation
1. Tentukan nama pasien dan kondisi saat ini
2. Jelaskan apa yang terjadi pada pasien telah mengawali percakapan
dan menjelaskan pasien telah mengalami perubahan
Background
1. Menyatakan tanggal penerimaan pasien, diagnosisnya dan sejarah
medis yang bersangkutan
2. Berikan sinopsis atau ringkasan singkat dari apa yang telah
dilakukan selama ini (misalnya hasil uji laboratorium)
9. 1. Ringkasan kondisi atau situasi pasien
2. Jelaskan apa yang menjadi permasalahannya :”Saya tidak yakin apa
masalahnya pasien, tapi pasien memburuk” dan menjadi tidak stabil,
sehingga kita perlu melakukan sesuatu
3. Memperluas pernyataan perawat dengan tanda-tanda dan gejalanya
10. Jelaskan apa yang diinginkan dokter setelah melihat hasil
tindakan (misalnya tes laboratorium, perawatan)
Perawat berkata “Bagaimana kalau dokter melihat kondisi
pasien sekarang atau bicara dengan pasien, keluarga pasien
untuk konsultasi”
Apakah ada test yang diperlukan seperti: EKG, BMP, BGA,
CPC, dan lain-lain.
Perawat menyampaikan: setiap ada pengobatan baru atau
apabila ada perubahan dalam perintah.
Jika tidak ada perbaikan pada pasien, perawat akan
mengubungi lagi. Menanyakan ke dokter tindakan yang harus
dilakukan perawat sebelum dokter sampai ditempat (Capital
Health, 2011
11. Mengurangi insiden komunikasi
yang tidak terjawab
Komunikasi lebih
efektif jika terstruktur
Komunikasi tdk memadai
karena terhambat gaya
komunikasi, etnis,dll
Meningkatkan
keselamatan pasien
13. Penelitian ini terbukti untuk meningkatkan keselamatan pasien
melalui penerapan SBAR, terutama ketika digunakan untuk
menyusun komunikasi melalui telepon.
Namun, ada kekurangan penelitian berkualitas tinggi tentang
alat komunikasi yang banyak digunakan ini.