1. KONSEP DASAR MATEMATIKA
Dosen pengampu : Putri Cahyani Agustine,M.Pd
KELOMPOK 10
PEMECAHAN MASALAH DALAM
MATEMATIKA
Nadia 190141607
Ratna Kusari 190141621
Sista Anggini Saputri 190141635
2. 1. Pengertian Metode Pembelajaran
dan Teknik Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan sebuah cara yang digunakan guru untuk
melaksanakan rencana yaitu mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata atau praktis.
b. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara spesifik yang
dilakukan seseorang dalam menerapkan suatu metode pembelajaran. Satu
metode pembelajaran dapat menggunakan beberapa teknik pembelajaran.
3. 2. Metode-Metode Pemecahan Masalah
Matematika
b. Metode tanya jawab
Melibatkan suatu kelas dalam tanya jawab adalah langkah pertama dalam
pengajaran satu arah. Ini adalah awal pengenalan bahwa pelajaran berlangsung
ketika murid-murid secar verbal maupun intelektual terlibat dalam situasi
pengajaran.
a. Metode ceramah
Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru atau dosen
didepan kelas. Alat interaksinya adalah berbicara. Dalam ceramahnya pengajar
megajukan pertanyaaan-pertanyaan akan tetapi dalam kegiatan yang dominan
metode ini adalah peserta didik mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-
pokok penting yang dikemukakan pengajar bukan menjawab pertanyaannya.
4. c. Metode drill dan latihan
Metode drill disebut juga metode latihan keterampilan yaitu metode mengajar,
dimana siswa diajak ketempat keterampilan untuk melihat bagaimana cara
membuat sesuatu, bagaiman cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa
manffatnya, dan sebaginaya.
d. Metode penemuan/discovery method
Penemuan ini adalah suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan melalui proses
menemukan. Peserta didik menemukan sendiri pola-pola dan struktur matematika
melalui sederetan pengalaman belajar yang lampau.
e. Metode inkuiri
Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk
menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta
didik sebagai subjek belajar yang aktif. Kendatipun metode ini berpusat pada
kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting dalam
mendesain pengalaman belajar.
5. f. Metode ekspositori
Metode ekspositori pada mulanya dikenal sebagai metode pembelajaran yang
berpusat diguru, siswa tidak banyak aktif dalam interaksi antara guru dengan murid.
g. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara dalam pembelajaran matematika dimana diawali
tugas menyelesaikan satu judul dalam satu pokok bahasan matematika tiap
kelompok dengan soal yang berbeda, kemudian mereka mempresentasikan
hasilnya, ada penyaji dan pemandu serta peserta diskusi atau audien.
h. Metode STAD-JIGSAW-GI-TGT
Metode STAD adalah menekankan aktivitas dan interaktif para siswa, saling
memotivasi dan membantudalam memahami suatu materi pelajaran.
6. h. Metode STAD-JIGSAW-GI-TGT
Metode STAD adalah menekankan aktivitas dan interaktif para siswa, saling
memotivasi dan membantudalam memahami suatu materi pelajaran.
i. Metode TGT (Tournamen Game Team)
TGT menggunakan turnamen akademik dan kuis-kuis serta system skor kemajuan
individu. Para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota yang
kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.
j. Metode bermain
Bermain dengan matematika merupakan praktik yang luas dalam kelas
matematika. Tujuannya untuk kepuasan siswa, tetapi tujuan kognitifnya samar-
samar, kadang kala dianggap sebagai upah dan pengisi waktu kosong.
k. Metode laboratorium
Metode laboratorium adalah metode untuk membimbing siswa menemukan fakta
matematika.
7. 3. Teknik-Teknik Pemecahan Masalah
Matematika
a. Terka, Uji, dan Perbaiki.
. Nama yang lebih tepat
adalah mencoba dan
mengulangi hasil yang
masih perlu diperbaiki.
Teknik ini memperlihatkan
cara berpikir yang biasa
muncul di dalam soal-soal
matematika yang lebih
tinggi.
b. Menyelesaikan soal yang lebih
sederhana.
Banyak soal yang diberikan dapat lebih
mudah dilihat pada soal-soal serupa tetapi
dengan bentuk yang lebih sederhana.
c. Kasus Ekstrem.
Seringkali suatu soal mempunyai banyak
kemunkinan cara menyelesaikannya. Tetapi
seringkali soal tersebut dapat diselesaikan
hanya dengan mengambil kasus ekstrem
8. A. Kriteria Pemecahan Masalah
Tidak semua soal matematika dapat dikategorikan
sebagai soal pemecahan masalah, walaupun soal
tersebut berupa soal cerita yang penyelesaiannya
memerlukan perhitungan matematika. Jika suatu
soal diberikan pada siswa dan siswa langsung tahu
cara pemecahannya, maka soal tersebut tidak
termasuk soal yang bertipe pemecahan masalah.
9. – a. Masalah Translasi
• Masalah translasi adalah masalah yang berhubungan aktivitas sehari-hari siswa. Contoh: Ade
membeli permen Sugus 12 buah.Bagaimana cara Ade membagikan kepada 24 orang
temannya agar semua kebagian dengan adil?
– b. Masalah Aplikasi
• Masalah aplikasi adalah masalah yang menerapkan suatu konsep,rumus matematika dalam
sebuah soal-soal matematika. Contoh : suatu kolam berbentuk persegi panjang yang
berukuran panjang 20 meter dan lebar 10 meter. Berapa luas kolam tersebut?
– c. Masalah Proses/Pola
• Masalah proses/pola adalah masalah yang memiliki pola, keteraturan dalam penyelesainnya.
Contoh: 2 4 6 8 ... Berapa angka berikutnya?
– d,. Masalah Teka-teki
• Masalah teka-teki adalah masalah yang sifat menerka atau dapat berupa permainan namun
tetap mengacu pada konsep dalam matematika. . Contoh: Aku adalah anggota bilangan Asli,
aku adalah bilangan perkasa,jika kelipatannku dijumlahkan angka-angkanya hasilnya adalah
aku, siapakah aku?
B. Jenis-jenis masalah dalam
matematika
10. C. Jenis-jenis Pemecahan
Masalah Beserta Contohnya
a. Bekerja Mundur
Cara ini digunakan ketika pemecah masalah mendapati suatu masalah yang memiliki
titik akhir (end-point) namun mendapati terlalu banyak/rumit cara untuk
menyelesaikan masalah ketika melalui titik awal permasalahan.
b. Mencari Pola
Salah satu kecantikan matematika adalah kelogisan dan keteraturan yang menjadi sifat
alaminya. Kelogisan tersebut dapat terlihat secara ‘fisik’ sebagai pola maupun
serangkaian pola.
c. Menyelesaikan dengan analogi yang lebih sederhana
Sekarang kita telah mengetahui bahwa terdapat banyak cara dalam memecahkan
masalah matematika. Namun, yang menjadi fokus dalam setiap permasalahan adalah
bagaimana menemukan dan menentukan metode yang terbaik, dan paling efesien
d. Meninjau Kasus Ekstrim
Beberapa soal dapat dipecahkan dengan mudah dengan meninjau kasus ekstrim
dalam soal tersebut. Dengan meninjau kasus ekstrim kita mungkin merubah variabel
tetapi hanya variabel yang tidak mempengaruhi soal awal.
11. e. Membuat Gambar
(Visualisasi Masalah)
Membuat
gambar/visualisasi dalam
geometri bukanlah suatu
hal yang baru. Namun
bagaimana jika dibuat
untuk jenis soal lain?
Gambar/visualisasi akan
berfungsi sebagai
fasilitator untuk
menyelesaikan masalah
dibanding sebagai unsur-
unsur dari
permasalahan.
f. Terkaan Cerdas dan Pengujian
Dalam strategi ini kita akan membuat
terkaan kemudian mengetesnya ke
dalam soal. Meskipun demikian,
metode ini cukup berbeda dengan trial-
and-error karena terjadi pembatasan
nilai variabel yang pada akhirnya
terfokus kepada jawaban yang dicari.
Dalam metode ini, jawaban akan
terlihat lebih teratur.
g. Menghitung Semua Kemungkinan
Strategi ini seringkali disebut dengan
“mengeliminasi/menghilangkan
kemungkinan” yakni strategi di mana
pemecah masalah menghilangkan
kemungkinan jawaban sampai menyisakan
jawaban yang benar.