SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 1
Di Palembang
METODE CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Zainab
Guru SMP Negeri 3 Pemulutan
email : zai_enab@yahoo.com
Abstrak :
Pembelajaran matematika yang menggunakan metode Creative Problem Solving (CPS)
bertujuan untuk membimbing siswa menemukan dan mempresentasikan suatu masalah
secara kreatif. Ada enam yang menjadi indikator dalam metode CPS sehingga dapat
menciptakan suatu solusi dari pengalaman siswa menjadi pengetahuan yang baru.
Metode CPS mempunyai tiga prosedur dalam pembelajaran yaitu : 1. Menemukan fakta,
melibatkan penggambaran, mengumpulkan dan meneliti data atau informasi yang
bersangkutan; 2. Menemukan gagasan; dan 3. Menemukan solusi. Langkah-langkah
dalam metode CPS ini terdiri dari empat yaitu : 1. Klarifikasi masalah; 2. Pengungkapan
masalah; 3. Evaluasi dan seleksi; dan 4. Implementasi. Agar metode CPS dapat berhasil
dengan baik maka perlu ditunjang dengan bahan ajar atau media pembelajaran. Pada
makalah ini menggunakan bahan ajar berupa Lembar Aktivitas Siswa (LAS).
Kata Kunci : Metode Creative Problem Solving (CPS), Pembelajaran Matematika,
Creative Problem Solving (CPS) dalam Matematika
A. Pendahuluan
Standar The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)
dalam Van de Walle (2008:4) sebagai standar utama dalam pembelajaran
matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah (problem solving),
kemampuan komunikasi (communication), kemampuan koneksi (connection),
kemampuan penalaran (reasoning), dan kemampuan representasi (representation).
Visi dan tujuan dari dokumen (NCTM), yaitu Princples and Standards for School
Mathematics, semua siswa harus mendapatkan kesempatan untuk mempelajari,
mengapresiasi, dan menerapkan skill-skil, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip
matematika baik didalam ataupun diluar sekolah (Wahyudin, 2008:4).
Untuk mencapai standar-standar tersebut maka di Indonesia melakukan
upaya perubahan kurikulum mulai dari kurikulum 1994 sampai pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada KTSP dalam Depdiknas 2006
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 2
Di Palembang
(Suwarman, 2009:2) pembelajaran matematika bertujuan: (1) Siswa memiliki
kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) Siswa memiliki kemampuan
menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika; (3) Siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) Siswa memiliki
kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; dan (5) Siswa memiliki
sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Sedangkan menurut NCTM (dalam
Van de Walle, 2008:14) dalam mengajar diperlukan Standar Profesional untuk
mengajar matematika yang menyatakan bahwa guru harus mengubah pendekatan
pengajarannya dari pengajaran terpusat pada guru menjadi pengajaran terpusat
pada siswa.
Peran guru dalam pembelajaran matematika adalah memberi semangat
untuk melakukan penyelidikan, kepercayaan serta harapan kepada siswa sehingga
siswa diajak untuk mengerjakan matematika. Tujuan hal ini adalah siswa yang
secara aktif memahami soal, menguji ide-idenya, membuat dugaan, memberi
alasan dan menjelaskan hasil kerjanya. Dalam pengerjaan, siswa dapat secara
berkelompok, berpasangan ataupun individu dalam berbagi ide ataupun
berdiskusi. Matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk beberapa siswa
bahkan secara umum. Oleh karena itu, guru (dalam Van de Walle, 2008:Apendiks
B2) perlu menciptakan suasana belajar yang memberikan kekuatan matematika
setiap siswa dengan :
 Menyediakan dan mengatur waktu yang diperlukan untuk mengungkapkan
matematika yang logis dan menghadapi ide-ide serta masalah yang penting.
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 3
Di Palembang
 Menggunakan ruang fisik dan benda-benda untuk memfasilitasi belajar
matematika siswa.
 Menyediakan sesuatu yang dapat mendorong perkembangan keahlian dan
kecakapan matematika siswa.
 Menghargai dan memiliki ide-ide, cara berpikir, dan waktu atau sikap
matematika siswa.
dan secara konsisten mengharapkan dan mendorong siswa untuk :
 Bekerja secara mandiri atau berkelompok untuk memahami matematika.
 Mengambil resiko intelektual dengan mengajukan pertanyaan dan
merumuskan dugaan.
 Memperlihatkan perasaan tentang kompetensi matematika dengan memeriksa
dan mendukung ide-ide dengan menggunakan alasan matematika.
Agar proses pembelajaran matematika dapat berhasil sesuai dengan
harapan maka perlu adanya penggunaan model pembelajaran yang dipandang
sangat penting. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan materi
pelajaran yang memiliki karakteristik yang berbeda dan beragam karakteristik
peserta didik dilihat dari tipe belajar (visual, auditif dan kinestetis), serta
menghindari kejenuhan saat belajar. Guru harus mampu berinovasi dalam hal
model pembelajaran sehingga penyampaian materi pelajaran menjadi lebih baik
dan sangat mempengaruhi behavior change yang diharapkan untuk peserta didik.
Pada makalah ini akan dibahas cara mendesain model pembelajaran yang
sesuai dengan keadaan tersebut yang berjudul “Desain Metode Creative Problem
Solving (CPS) dalam Pembelajaran Matematika”.
B. Metode Creative Problem Solving (CPS)
Menurut Karen dalam Rosalin (2008:57), model Creative Problem Solving
(CPS) adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat pada keterampilan
pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan kreativitas. Guru hendaknya
dapat merangsang siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapat
meningkatkan keterampilan proses dan keaktifan siswa dalam proses
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 4
Di Palembang
pembelajaran. CPS terdiri dari problem solving yaitu bagian dari pemikiran
analitis (analytical thinking) dan kreativitas siswa.
Problem Solving menurut Woods dalam Rosalin (2008:57), is the process
of obtaining a satisfactory solution to a novel problem, or at least a problem
which the problem solver has not seen before. Empat langkah Polya dalam
Problem Solving (dalam Alfeld) adalah :
1. Understanding The Problem
2. Devising a Plan
3. Carrying Out The Plan
4. Looking Back
Problem Solving merupakan bagian dari CPS. CPS menurut Wikipedia
adalah proses mental menciptakan solusi dari masalah. CPS menurut Pepkin
(2000:63) adalah Representing process dimensions in a natural, rather than in a
contrived way. Undergoing a transformation from a prescriptive to a descriptive
approach. Becoming more flexible and responsive to task, contextual, personal,
methodological and meta-cognitive consideration. Jadi, CPS adalah metode
untuk menemukan solusi dan merepresentasikan suatu masalah secara kreatif.
Osborn dalam Rosalin (2008:58) mengatakan bahwa CPS mempunyai tiga
prosedur, yaitu ;
1. Menemukan fakta, melibatkan penggambaran masalah, mengumpulkan dan
meneliti data atau informasi yang bersangkutan.
2. Menemukan gagasan, berkaitan dengan memunculkan dan memodifikasi
gagasan tentang strategi pemecahan masalah.
3. Menemukan solusi, yaitu proses evaluatif sebagai puncak pemecahan masalah.
Kreatif memiliki dua fase dalam pemecahan masalah menurut Von Oech (Pepkin,
2000:63), yaitu fase imajinatif (gagasan strategi pemecahan masalah diperoleh)
dan fase praktis (gagasan dievaluasi dan dilaksanakan). Menurut Osborn dalam
Davis ada enam langkah sebagai proses CPS yaitu
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 5
Di Palembang
The Osborne-Parnes Creative Problem Solving Process
Notes from the CPSI 1998 brochure.
OF FF PF IF SF AF
Objective
Finding
Fact
Finding
Problem
Finding
Idea
Finding
Solution
Finding
Acceptance
Finding
Identify
Goal, Wish,
Challenge
Gather Data Clarify the
Problem
Generate
Ideas
Select &
Strengthen
Solutions
Plan for
Action
What is the
goal, wish,
or
challenge
upon which
you want to
work?
What's the
situation or
background
? What are
all the facts,
questions,
data,
feelings
that are
involved
What is the
problem
that really
needs to be
focuses on?
What is the
concern
that really
needs to be
addressed?
What are all
the possible
solutions
for how to
solve the
problem?
How can
you
strengthen
the
solution?
WHow can
you select
the
solutions to
know
which one
will work
best?
What are all
the action
steps that
need to take
place in
order to
implement
your
solution?
Pepkin (2000:64) menuliskan langkah-langkah creative problem solving
(CPS) dalam pembelajaran matematika sebagai hasil gabungan prosedur Von
Oech dan Osborn, di antaranya sebagai berikut :
a. Klarifikasi masalah, meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang
masalah yang diajukan agar siswa dapat memahami tentang penyelesauiannya
yang diharapkan.
b. Pengungkapan masalah, siswa dibebaskan untuk mengungkapkan gagasan
tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah.
c. Evaluasi dan seleksi, setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat atau
strategi-strategi yang cocok untuk menyelesaikan masalah.
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 6
Di Palembang
d. Implementasi, siswa menentukan strategi yang dapat diambil untuk
menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya hingga menemukan
penyelesaian dari masalah tersebut.
Sedangkan menurut Aldous (2007) yang membuat diagram gabungan 4 langkah
model CPS dari Hadamard (1945) dan Wallas (1926) bersama dengan teori
lingkaran dari Shaw (1989) yaitu :
Gambar 1: Diagram of the classical model of creative problem solving
superimposed with Shaw’s feedback loops
Dari beberapa langkah metode CPS tersebut maka pemakalah
menggunakan langkah-langkah metode CPS dari hasil gabungan prosedur Von
Oech dan Osborn. Langkah dari metode CPS menurut Von Oech dan Osborn
lebih mencakup semuanya dan sesuai dengan pembelajaran matematika.
C. Indikator Metode Creative Problem Solving (CPS)
Metode CPS dalam pembelajaran matematika dapat diukur melalui
beberapa indikator. Indikator merupakan sasaran yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran tersebut. Menurut Pepkin (2000:63) indikatornya sebagai berikut :
a. Siswa mampu menyatakan urutan langkah-langkah pemecahan masalah.
Maksunya adalah siswa dapat membuat langkah-langkah proses pemecahan
masalah dengan memperkirakan keadaan konteks soal.
Comunication
Loop
Lalas
Loop
Vinacke
Loop
Areti Loop
Rossman Loop
Preparing Illuminating Outcome
Incubating Elaborating
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 7
Di Palembang
Contohnya :
A. Tentukan luas daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini!
1.
2.
3.
B. Pindahkanlah 3 lingkaran pada segitiga kiri menjadi bentuk segitiga
dikanan dan tentukan luas yang diarsir kuning!
(Sumber : Leoang, 2010)
Dari soal tersebut, urutan langkah-langkah pemecahan masalah dibuat siswa
dengan kemungkinan-kemungkinannya adalah :
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 8
Di Palembang
1) Meneliti gambar dengan mengumpulkan fakta-fakta dan informasi dari
gambar tersebut.
2) Menemukan beberapa gagasan yang berkaitan dengan gambar dan
memodifikasinya atau mengaitkan masalah tersebut dengan materi pokok
lain.
b. Siswa mampu menemukan kemungkinan-kemungkinan strategi pemecahan
masalah.
Maksudnya adalah siswa dapat menentukan langkah-langkah pengerjaan
melalui beberapa strategi pemecahan masalah. Kemungkinan-kemungkinannya
adalah :
1) Siswa langsung mencari luas yang diarsir sesuai dengan bentuknya.
2) Siswa mencari luas hanya satu daerah yang diarsir lalu dijumlahkan
sebanyak daerah yang diarsir tersebut.
3) Siswa mencari luas hanya satu daerah yang diarsir lalu dikalikan dengan
banyak daerah yang diarsir.
4) Siswa melihat dan meneliti bentuk lingkaran tersebut sehingga mendapat
kesimpulan bahwa daerah yang diarsir merupakan gabungan dari beberapa
lingkaran.
c. Siswa mampu mengevaluasi dan menyeleksi kemungkinan-kemungkinan
tersebut kaitannya dengan kriteria-kriteria yang ada.
Artinya, setelah membuat beberapa kemungkinan-kemungkinan solusi maka
siswa dapat menyeleksi strategi-strategi yang dianggap mudah dan efektif.
d. Siswa mampu memilih suatu pilihan solusi yang optimal.
Artinya siswa dapat memilih dari kemungkinan pengerjaan solusi yang paling
mudah dan efektif dalam pemecahan masalah.
e. Siswa mampu mengembangkan suatu rencana dalam mengimplementasikan
strategi pemecahan masalah.
Dari strategi yang didapatkan, siswa mampu mengembangkannya menjadi
suatu jawaban
f. Siswa mampu mengartikulasikan bagaimana CPS dapat digunakan dalam
berbagai bidang dan situasi.
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 9
Di Palembang
Maksudnya adalah siswa dapat menggunakan metode CPS pada pokok bahasan
matematika yang lainnya bahkan mata pelajaran lain. Siswa dalam setiap
proses pembelajaran menggunakan prosedur dari metode CPS.
Selain itu, dalam proses pembelajaran yang berlangsung menggunakan
metode CPS, dapat dilakukan penilaian proses yang menurut HOSA (2011)
sebagai berikut :
1) Mengerti masalah;
2) Efektifitas menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam pemecahan
masalah;
3) Penyelesaian yang logis;
4) Penyelesaian adalah hal penting dan bekerjasama;
5) Memberikan solusi yang baik dengan menyertakan data atau fakta-fakta;
6) Menunjukkan imaginatif dan inovatif digunakan untuk memberikan solusi
masalah;
7) Fakta dari kerja kelompok dalam mencari jawaban;
8) Organisasi, Pengiriman dan kualitas presentasi lisan;
9) Kualitas jawaban dari pertanyaan penilai; dan
10) Keseriusan kelompok dalam memaparkan hasil atau solusi yang diperoleh.
D. Metode Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran
Matematika
Pembelajaran matematika menggunakan metode CPS dapat membuat siswa lebih
aktif dan kreatif dalam menciptakan solusi dari suatu masalah yang diberikan.
Metode CPS terdiri dari beberapa langkah dalam pembelajaran yang merupakan
proses untuk menimbulkan kreativitas anak. Diharapkan juga, langkah tersebut
menghasilkan fase berpikir divergen yang menghasilkan banyak ide (fakta,
definisi masalah, ide-ide, kriteria evaluasi, strategi implementasi), dan fase
konvergen yang banyak memberi ide yang diseleksi untuk dieksplorasi. Dalam
mengatasi kesulitan pelajaran matematika, diharapkan dapat membantu siswa
dengan menggunakan langkah-langkah yang kreatif dalam memecahkan masalah.
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 10
Di Palembang
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran matematika dikelas adalah
sebagai berikut :
a. Tahap Awal
- Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika.
- Mengulang kembali materi sebelumnya yang menjadi prasyarat materi yang
akan dipelajari siswa.
- Guru menjelaskan aturan main dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode CPS.
- Guru memberikan motivasi tentang pentingnya pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
b. Tahap Inti
- Siswa membentuk kelompok untuk melakukan Small discussion yang terdiri
dari 4 – 5 siswa yang dibentuk guru dan bersifat permanen.
- Guru membagikan LAS yang berisi materi permasalahan yang akan dibahas
dalam kelompoknya.
- Dalam kelompok, siswa secara bersama-sama memecahkan masalah
tersebut sesuai dengan petunjuk yang tersedia dalam LAS.
- Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah (dalam hal ini, guru
mempunyai peranan dalam menciptakan situasi yang memudahkan siswa
memunculkan pertanyaan dan mengarahkan kegiatan brainstorming dalam
rangka menjawab pertanyaan atas dasar interest siswa).
Pada kegiatan berlangsung, guru hendaknya melakukan penekanan saat
pendampingan siswa saat menyelesaikan masalah. Setelah dibentuk
kelompok besar, langkah yang ditempuh siswa adalah :
1) Klarifikasi masalah
Siswa secara berkelompok mengklarifikasi masalah yang diperoleh
setelah guru menjelaskan materi pembelajaran. Siswa diharapkan dapat
mengetahui solusi yang diharapkan dalam LAS tersebut. Dalam tahap ini,
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 11
Di Palembang
masing-masing kelompok mengajukan pemecahan masalah dari masalah
mereka.
2) Pengungkapan gagasan
Siswa masing-masing kelompok mengungkapkan pendapat sebanyak-
banyaknya dengan strategi pemecahan masalah yang dihadapi dalam
LAS tersebut.
3) Evaluasi dan seleksi
Setelah dibuat daftar strategi atau gagasan, siswa bersama guru
mengevaluasi dan menyeleksi berbagai gagasan tentang strategi
pemecahan masalah sehingga menghasilkan strategi yang optimal.
Setelah keempat tahap tersebut, menuju ke implementasi. Dalam tahap
ini, siswa bersama kelompoknya memutuskan strategi pemecahan
masalah dan melaksanakan strategi yang dipilih dalam memecahkan
permasalahan sesuai dengan pendapat yang diajukan.
Setelah pekerjaan selesai, siswa mempresentasikan hasil kerja bersama
kelompoknya didepan kelas sesuai dengan kreativitas untuk
menyampaikan gagasannya. Siswa lain memberikan saran dan kritik dari
pihak lain untuk menghasilkan solusi yang optimal yang berkaitan
dengan pemecahan masalah. Kemudian, guru bersama siswa
menyimpulkan materi pembelajaran.
c. Tahap Penutup
Siswa secara individu mengerjakan quiz untuk pemantapan materi dan guru
memberikan poin bagi siswa yang mampu dalam mengerjakan soal-soal yang
diberikan.
E. Penutup
Dalam proses pembelajaran matematika, guru berfungsi sebagai fasilitator
sehingga pembelajaran bukan berpusat pada guru melainkan pada siswa. Untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, guru harus dapat
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 12
Di Palembang
memilih metode pengajaran yang baik sehingga dapat membuat siswa lebih
kreatif dan aktif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Creative
Problem Solving (CPS). Metode ini mempunyai prosedur dan langkah-langkah
pembelajaran dalam memecahkan masalah dengan menciptakan solusi. Siswa
dituntut untuk aktif dan kreatif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
matematika baik dalam NCTM maupun KTSP.
DAFTAR PUSTAKA
Aldous, Carol R. (2007). Creativity, problem solving and innovative science
insights from history, cognitive psychology and neuroscience.
International Education Journal, 8(2), 176 – 186. Tersedia :
http://ehlt.flinders.edu.au/education/iej/articles/v8n2/Aldous/paper.pdf.
Diakses : 6 mei 2012.
Alfeld, Peter. ny. Understanding Mathematics : G. Polya, How to solve it.
Tersedia : http://www.math.utah.edu/~pa/math/polya.html. Diakses : 7
Mei 2012.
Berns, Robert G. & Erickson, Patricia M. ny. Contextual teaching and learning :
prepazing students for the new economy. Tersedia :
www.eric.ed.gov/PDFS/ED452376.pdf. Diakses 28 April 2012. Diakses :
6 Mei 2012.
Davis, Gary. ny. Creative problem solving : Creativity is forever. Tersedia :
http://members.optusnet.com.au/charles57/Creative/Brain/cps.htm.
Diakses 6 Mei 2012.
Depdiknas. (2006). Pedoman memilih dan menyusun bahan ajar. Jakarta :
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hermawan, Hendy. (2010). Teori belajar dan motivasi. Bandung : CV Citra
Praya.
HOSA. (2011). Creative problem solving. Event Guidelines. Tersedia :
www.hosa.org/natorg/sectb/cat-iv/cps.pdf. Diakses : 6 Mei 2012.
Johnson, Jerry. (2000). Teaching and learning mathematics : Using research to
shift from the “yesterday” mind to the “tomorrow” mind. Tersedia :
www.k12.wa.us. Diakses : 19 April 2012.
Metode creative problem solving…
Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 13
Di Palembang
Leong, Hon Wai. (2010). Fun and creative problem solving in mathematics and
computer science. School of Computing National University of
Singapore, 28 January 2010. Tersedia :
www.comp.nus.edu.sg/~leonghw/Outreach/2010-01-NYGH-CPS-6-on-
1.pdf. Diakses : 6 Mei 2012.
Pepkin, Karen L. (2000). Creative problem solving in math. Tersedia :
http://hti.math.uh.edu/curriculum/units/2000/02/00.02.04.pdf. Diakses : 6
Mei 2012.
Rosalin, Elin. (2008). Gagasan merancang pembelajaran kontekstual. Bandung :
PT Karsa Mandiri Persada.
Sukino & Simangunsong, Wilson. (2007). Matematika untuk SMP kelas VIII.
Jakarta : Erlangga.
Sumarno, Alim. (2011). Model pembelajaran kooperatif. Tersedia :
http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/model-pembelajaran-
kooperatif. Diakses : 26 Maret 2012.
Supriatna, Dadang & Mulyadi, Mochamad. (2009). Konsep dasar desain
pembelajaran. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa
(P4TK dan PLB).
Suwarma, Dina Mayadina. (2009). Suatu alternatif pembelajaran kemampuan
berpikir kritis matematika. Jakarta : Cakrawala Maha Karya.
Van de Walle, John A. (2008). Matematika sekolah dasar dan menengah
pengembangan pengajaran edisi keenam jilid 1. Jakarta : PT Erlangga.
_____________________. (2008). Matematika sekolah dasar dan menengah
pengembangan pengajaran edisi keenam jilid 2. Jakarta : PT Erlangga.
Wahyudin. (2008). Kurikulum, pembelajaran, dan evaluasi. Bandung : CV. Ipa
Abong.
Wikipedia. (2012). Creative problem solving. Tersedia :
http://en.wikipedia.org/wiki/Creative_problem_solving. Diakses : 6 Mei
2012.

More Related Content

What's hot

Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013AYU Hardiyanti
 
Lembar penilaian
Lembar penilaianLembar penilaian
Lembar penilaianindes25
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)eli priyatna laidan
 
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA XRPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA XUrwatul Wutsqo
 
Modul Ajar Persamaan Garis Lurus fix.pdf
Modul Ajar Persamaan Garis Lurus fix.pdfModul Ajar Persamaan Garis Lurus fix.pdf
Modul Ajar Persamaan Garis Lurus fix.pdfIstiyaniIstiyani
 
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docxATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docxiwiana
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
 
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013Yoshiie Srinita
 
Rpp. mtk kelas 7 smp
Rpp. mtk kelas 7 smpRpp. mtk kelas 7 smp
Rpp. mtk kelas 7 smpwindarti aja
 
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013randiramlan
 
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8renatanurlaily77
 
LKPD Statistika Kelas XI kurikulum 2013
LKPD Statistika Kelas XI kurikulum 2013LKPD Statistika Kelas XI kurikulum 2013
LKPD Statistika Kelas XI kurikulum 2013Zulyy Zelyytta
 

What's hot (20)

Lkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deretLkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deret
 
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
 
Lembar penilaian
Lembar penilaianLembar penilaian
Lembar penilaian
 
Lkpd spltv
Lkpd spltvLkpd spltv
Lkpd spltv
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
 
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA XRPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X
RPP GEOMETRI (SUDUT TERHADAP BIDANG) SMA X
 
Modul Ajar Persamaan Garis Lurus fix.pdf
Modul Ajar Persamaan Garis Lurus fix.pdfModul Ajar Persamaan Garis Lurus fix.pdf
Modul Ajar Persamaan Garis Lurus fix.pdf
 
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docxATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
 
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
 
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
 
Rpp. mtk kelas 7 smp
Rpp. mtk kelas 7 smpRpp. mtk kelas 7 smp
Rpp. mtk kelas 7 smp
 
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
 
RPP - Menyelesaikan SPLDV
RPP - Menyelesaikan SPLDVRPP - Menyelesaikan SPLDV
RPP - Menyelesaikan SPLDV
 
LKPD Statistika Kelas XI kurikulum 2013
LKPD Statistika Kelas XI kurikulum 2013LKPD Statistika Kelas XI kurikulum 2013
LKPD Statistika Kelas XI kurikulum 2013
 

Similar to METODE CPS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingelita takarai
 
Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaNailul Hasibuan
 
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxPengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxderiastuti3
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Tree Myutz
 
Model model-pembelajaran
Model model-pembelajaranModel model-pembelajaran
Model model-pembelajaranFela Aziiza
 
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematikarianti aprilia
 
ProblemSolvingPPTKelompok Dasar Pembelajaran
ProblemSolvingPPTKelompok Dasar PembelajaranProblemSolvingPPTKelompok Dasar Pembelajaran
ProblemSolvingPPTKelompok Dasar PembelajaranInggritII
 
Contoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseContoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseJaiho Jambari
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaPemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaTree Myutz
 
Apa itu kbat
Apa itu kbatApa itu kbat
Apa itu kbatZy Alwi
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingAchmad Abror
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranUNIMED
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika PutriMutiarasari1
 

Similar to METODE CPS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (20)

Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solving
 
Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving Matematika
 
Penerapan model
Penerapan modelPenerapan model
Penerapan model
 
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxPengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 
Pbl mm
Pbl mmPbl mm
Pbl mm
 
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICTMakalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
 
Model model-pembelajaran
Model model-pembelajaranModel model-pembelajaran
Model model-pembelajaran
 
14. bab i
14. bab i14. bab i
14. bab i
 
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
 
ProblemSolvingPPTKelompok Dasar Pembelajaran
ProblemSolvingPPTKelompok Dasar PembelajaranProblemSolvingPPTKelompok Dasar Pembelajaran
ProblemSolvingPPTKelompok Dasar Pembelajaran
 
Contoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseContoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in house
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaPemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 
Apa itu kbat
Apa itu kbatApa itu kbat
Apa itu kbat
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
 
Skripsi yang benar
Skripsi yang benarSkripsi yang benar
Skripsi yang benar
 
Makalah ppm
Makalah ppmMakalah ppm
Makalah ppm
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika
 

More from ST ZULAIHA NURHAJARURAHMAH

Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstormingContoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstormingST ZULAIHA NURHAJARURAHMAH
 
Systems of linear equations and augmented matrices
Systems of linear equations and augmented matricesSystems of linear equations and augmented matrices
Systems of linear equations and augmented matricesST ZULAIHA NURHAJARURAHMAH
 

More from ST ZULAIHA NURHAJARURAHMAH (20)

Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstormingContoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
 
Format silabus berkarakter
Format silabus berkarakterFormat silabus berkarakter
Format silabus berkarakter
 
Format rpp pengajaran langsung berkarakter
Format rpp pengajaran langsung berkarakterFormat rpp pengajaran langsung berkarakter
Format rpp pengajaran langsung berkarakter
 
Format rpp kooperatif berkarakter
Format rpp kooperatif berkarakterFormat rpp kooperatif berkarakter
Format rpp kooperatif berkarakter
 
Format lks langsung berkarakter
Format lks langsung berkarakterFormat lks langsung berkarakter
Format lks langsung berkarakter
 
Format lks kooperatif berkarakter
Format lks kooperatif berkarakterFormat lks kooperatif berkarakter
Format lks kooperatif berkarakter
 
Format lks berbasis masalah berkarakter
Format lks berbasis masalah berkarakterFormat lks berbasis masalah berkarakter
Format lks berbasis masalah berkarakter
 
Format buku siswa berkarakter
Format buku siswa berkarakterFormat buku siswa berkarakter
Format buku siswa berkarakter
 
Format rpp pbl berkarakter
Format rpp pbl berkarakterFormat rpp pbl berkarakter
Format rpp pbl berkarakter
 
Vectors
VectorsVectors
Vectors
 
Systems of equations and matricies
Systems of equations and matriciesSystems of equations and matricies
Systems of equations and matricies
 
Systems of linear equations and augmented matrices
Systems of linear equations and augmented matricesSystems of linear equations and augmented matrices
Systems of linear equations and augmented matrices
 
Solutions of linear systems (2.1 old)
Solutions of linear systems (2.1   old)Solutions of linear systems (2.1   old)
Solutions of linear systems (2.1 old)
 
Solution of linear system of equations
Solution of linear system of equationsSolution of linear system of equations
Solution of linear system of equations
 
Matrix
MatrixMatrix
Matrix
 
Matrix inverses
Matrix inversesMatrix inverses
Matrix inverses
 
Matrix equations and inverses honors
Matrix equations and inverses honorsMatrix equations and inverses honors
Matrix equations and inverses honors
 
Linear algebra03fallleturenotes01
Linear algebra03fallleturenotes01Linear algebra03fallleturenotes01
Linear algebra03fallleturenotes01
 
Linear algebra
Linear algebraLinear algebra
Linear algebra
 
Systems of linear equations; matrices
Systems of linear equations; matricesSystems of linear equations; matrices
Systems of linear equations; matrices
 

METODE CPS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

  • 1. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 1 Di Palembang METODE CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Zainab Guru SMP Negeri 3 Pemulutan email : zai_enab@yahoo.com Abstrak : Pembelajaran matematika yang menggunakan metode Creative Problem Solving (CPS) bertujuan untuk membimbing siswa menemukan dan mempresentasikan suatu masalah secara kreatif. Ada enam yang menjadi indikator dalam metode CPS sehingga dapat menciptakan suatu solusi dari pengalaman siswa menjadi pengetahuan yang baru. Metode CPS mempunyai tiga prosedur dalam pembelajaran yaitu : 1. Menemukan fakta, melibatkan penggambaran, mengumpulkan dan meneliti data atau informasi yang bersangkutan; 2. Menemukan gagasan; dan 3. Menemukan solusi. Langkah-langkah dalam metode CPS ini terdiri dari empat yaitu : 1. Klarifikasi masalah; 2. Pengungkapan masalah; 3. Evaluasi dan seleksi; dan 4. Implementasi. Agar metode CPS dapat berhasil dengan baik maka perlu ditunjang dengan bahan ajar atau media pembelajaran. Pada makalah ini menggunakan bahan ajar berupa Lembar Aktivitas Siswa (LAS). Kata Kunci : Metode Creative Problem Solving (CPS), Pembelajaran Matematika, Creative Problem Solving (CPS) dalam Matematika A. Pendahuluan Standar The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) dalam Van de Walle (2008:4) sebagai standar utama dalam pembelajaran matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah (problem solving), kemampuan komunikasi (communication), kemampuan koneksi (connection), kemampuan penalaran (reasoning), dan kemampuan representasi (representation). Visi dan tujuan dari dokumen (NCTM), yaitu Princples and Standards for School Mathematics, semua siswa harus mendapatkan kesempatan untuk mempelajari, mengapresiasi, dan menerapkan skill-skil, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip matematika baik didalam ataupun diluar sekolah (Wahyudin, 2008:4). Untuk mencapai standar-standar tersebut maka di Indonesia melakukan upaya perubahan kurikulum mulai dari kurikulum 1994 sampai pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada KTSP dalam Depdiknas 2006
  • 2. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 2 Di Palembang (Suwarman, 2009:2) pembelajaran matematika bertujuan: (1) Siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) Siswa memiliki kemampuan menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) Siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) Siswa memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; dan (5) Siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Sedangkan menurut NCTM (dalam Van de Walle, 2008:14) dalam mengajar diperlukan Standar Profesional untuk mengajar matematika yang menyatakan bahwa guru harus mengubah pendekatan pengajarannya dari pengajaran terpusat pada guru menjadi pengajaran terpusat pada siswa. Peran guru dalam pembelajaran matematika adalah memberi semangat untuk melakukan penyelidikan, kepercayaan serta harapan kepada siswa sehingga siswa diajak untuk mengerjakan matematika. Tujuan hal ini adalah siswa yang secara aktif memahami soal, menguji ide-idenya, membuat dugaan, memberi alasan dan menjelaskan hasil kerjanya. Dalam pengerjaan, siswa dapat secara berkelompok, berpasangan ataupun individu dalam berbagi ide ataupun berdiskusi. Matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk beberapa siswa bahkan secara umum. Oleh karena itu, guru (dalam Van de Walle, 2008:Apendiks B2) perlu menciptakan suasana belajar yang memberikan kekuatan matematika setiap siswa dengan :  Menyediakan dan mengatur waktu yang diperlukan untuk mengungkapkan matematika yang logis dan menghadapi ide-ide serta masalah yang penting.
  • 3. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 3 Di Palembang  Menggunakan ruang fisik dan benda-benda untuk memfasilitasi belajar matematika siswa.  Menyediakan sesuatu yang dapat mendorong perkembangan keahlian dan kecakapan matematika siswa.  Menghargai dan memiliki ide-ide, cara berpikir, dan waktu atau sikap matematika siswa. dan secara konsisten mengharapkan dan mendorong siswa untuk :  Bekerja secara mandiri atau berkelompok untuk memahami matematika.  Mengambil resiko intelektual dengan mengajukan pertanyaan dan merumuskan dugaan.  Memperlihatkan perasaan tentang kompetensi matematika dengan memeriksa dan mendukung ide-ide dengan menggunakan alasan matematika. Agar proses pembelajaran matematika dapat berhasil sesuai dengan harapan maka perlu adanya penggunaan model pembelajaran yang dipandang sangat penting. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan materi pelajaran yang memiliki karakteristik yang berbeda dan beragam karakteristik peserta didik dilihat dari tipe belajar (visual, auditif dan kinestetis), serta menghindari kejenuhan saat belajar. Guru harus mampu berinovasi dalam hal model pembelajaran sehingga penyampaian materi pelajaran menjadi lebih baik dan sangat mempengaruhi behavior change yang diharapkan untuk peserta didik. Pada makalah ini akan dibahas cara mendesain model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan tersebut yang berjudul “Desain Metode Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran Matematika”. B. Metode Creative Problem Solving (CPS) Menurut Karen dalam Rosalin (2008:57), model Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat pada keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan kreativitas. Guru hendaknya dapat merangsang siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses dan keaktifan siswa dalam proses
  • 4. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 4 Di Palembang pembelajaran. CPS terdiri dari problem solving yaitu bagian dari pemikiran analitis (analytical thinking) dan kreativitas siswa. Problem Solving menurut Woods dalam Rosalin (2008:57), is the process of obtaining a satisfactory solution to a novel problem, or at least a problem which the problem solver has not seen before. Empat langkah Polya dalam Problem Solving (dalam Alfeld) adalah : 1. Understanding The Problem 2. Devising a Plan 3. Carrying Out The Plan 4. Looking Back Problem Solving merupakan bagian dari CPS. CPS menurut Wikipedia adalah proses mental menciptakan solusi dari masalah. CPS menurut Pepkin (2000:63) adalah Representing process dimensions in a natural, rather than in a contrived way. Undergoing a transformation from a prescriptive to a descriptive approach. Becoming more flexible and responsive to task, contextual, personal, methodological and meta-cognitive consideration. Jadi, CPS adalah metode untuk menemukan solusi dan merepresentasikan suatu masalah secara kreatif. Osborn dalam Rosalin (2008:58) mengatakan bahwa CPS mempunyai tiga prosedur, yaitu ; 1. Menemukan fakta, melibatkan penggambaran masalah, mengumpulkan dan meneliti data atau informasi yang bersangkutan. 2. Menemukan gagasan, berkaitan dengan memunculkan dan memodifikasi gagasan tentang strategi pemecahan masalah. 3. Menemukan solusi, yaitu proses evaluatif sebagai puncak pemecahan masalah. Kreatif memiliki dua fase dalam pemecahan masalah menurut Von Oech (Pepkin, 2000:63), yaitu fase imajinatif (gagasan strategi pemecahan masalah diperoleh) dan fase praktis (gagasan dievaluasi dan dilaksanakan). Menurut Osborn dalam Davis ada enam langkah sebagai proses CPS yaitu
  • 5. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 5 Di Palembang The Osborne-Parnes Creative Problem Solving Process Notes from the CPSI 1998 brochure. OF FF PF IF SF AF Objective Finding Fact Finding Problem Finding Idea Finding Solution Finding Acceptance Finding Identify Goal, Wish, Challenge Gather Data Clarify the Problem Generate Ideas Select & Strengthen Solutions Plan for Action What is the goal, wish, or challenge upon which you want to work? What's the situation or background ? What are all the facts, questions, data, feelings that are involved What is the problem that really needs to be focuses on? What is the concern that really needs to be addressed? What are all the possible solutions for how to solve the problem? How can you strengthen the solution? WHow can you select the solutions to know which one will work best? What are all the action steps that need to take place in order to implement your solution? Pepkin (2000:64) menuliskan langkah-langkah creative problem solving (CPS) dalam pembelajaran matematika sebagai hasil gabungan prosedur Von Oech dan Osborn, di antaranya sebagai berikut : a. Klarifikasi masalah, meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan agar siswa dapat memahami tentang penyelesauiannya yang diharapkan. b. Pengungkapan masalah, siswa dibebaskan untuk mengungkapkan gagasan tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah. c. Evaluasi dan seleksi, setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi yang cocok untuk menyelesaikan masalah.
  • 6. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 6 Di Palembang d. Implementasi, siswa menentukan strategi yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya hingga menemukan penyelesaian dari masalah tersebut. Sedangkan menurut Aldous (2007) yang membuat diagram gabungan 4 langkah model CPS dari Hadamard (1945) dan Wallas (1926) bersama dengan teori lingkaran dari Shaw (1989) yaitu : Gambar 1: Diagram of the classical model of creative problem solving superimposed with Shaw’s feedback loops Dari beberapa langkah metode CPS tersebut maka pemakalah menggunakan langkah-langkah metode CPS dari hasil gabungan prosedur Von Oech dan Osborn. Langkah dari metode CPS menurut Von Oech dan Osborn lebih mencakup semuanya dan sesuai dengan pembelajaran matematika. C. Indikator Metode Creative Problem Solving (CPS) Metode CPS dalam pembelajaran matematika dapat diukur melalui beberapa indikator. Indikator merupakan sasaran yang akan dicapai dalam proses pembelajaran tersebut. Menurut Pepkin (2000:63) indikatornya sebagai berikut : a. Siswa mampu menyatakan urutan langkah-langkah pemecahan masalah. Maksunya adalah siswa dapat membuat langkah-langkah proses pemecahan masalah dengan memperkirakan keadaan konteks soal. Comunication Loop Lalas Loop Vinacke Loop Areti Loop Rossman Loop Preparing Illuminating Outcome Incubating Elaborating
  • 7. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 7 Di Palembang Contohnya : A. Tentukan luas daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini! 1. 2. 3. B. Pindahkanlah 3 lingkaran pada segitiga kiri menjadi bentuk segitiga dikanan dan tentukan luas yang diarsir kuning! (Sumber : Leoang, 2010) Dari soal tersebut, urutan langkah-langkah pemecahan masalah dibuat siswa dengan kemungkinan-kemungkinannya adalah :
  • 8. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 8 Di Palembang 1) Meneliti gambar dengan mengumpulkan fakta-fakta dan informasi dari gambar tersebut. 2) Menemukan beberapa gagasan yang berkaitan dengan gambar dan memodifikasinya atau mengaitkan masalah tersebut dengan materi pokok lain. b. Siswa mampu menemukan kemungkinan-kemungkinan strategi pemecahan masalah. Maksudnya adalah siswa dapat menentukan langkah-langkah pengerjaan melalui beberapa strategi pemecahan masalah. Kemungkinan-kemungkinannya adalah : 1) Siswa langsung mencari luas yang diarsir sesuai dengan bentuknya. 2) Siswa mencari luas hanya satu daerah yang diarsir lalu dijumlahkan sebanyak daerah yang diarsir tersebut. 3) Siswa mencari luas hanya satu daerah yang diarsir lalu dikalikan dengan banyak daerah yang diarsir. 4) Siswa melihat dan meneliti bentuk lingkaran tersebut sehingga mendapat kesimpulan bahwa daerah yang diarsir merupakan gabungan dari beberapa lingkaran. c. Siswa mampu mengevaluasi dan menyeleksi kemungkinan-kemungkinan tersebut kaitannya dengan kriteria-kriteria yang ada. Artinya, setelah membuat beberapa kemungkinan-kemungkinan solusi maka siswa dapat menyeleksi strategi-strategi yang dianggap mudah dan efektif. d. Siswa mampu memilih suatu pilihan solusi yang optimal. Artinya siswa dapat memilih dari kemungkinan pengerjaan solusi yang paling mudah dan efektif dalam pemecahan masalah. e. Siswa mampu mengembangkan suatu rencana dalam mengimplementasikan strategi pemecahan masalah. Dari strategi yang didapatkan, siswa mampu mengembangkannya menjadi suatu jawaban f. Siswa mampu mengartikulasikan bagaimana CPS dapat digunakan dalam berbagai bidang dan situasi.
  • 9. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 9 Di Palembang Maksudnya adalah siswa dapat menggunakan metode CPS pada pokok bahasan matematika yang lainnya bahkan mata pelajaran lain. Siswa dalam setiap proses pembelajaran menggunakan prosedur dari metode CPS. Selain itu, dalam proses pembelajaran yang berlangsung menggunakan metode CPS, dapat dilakukan penilaian proses yang menurut HOSA (2011) sebagai berikut : 1) Mengerti masalah; 2) Efektifitas menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam pemecahan masalah; 3) Penyelesaian yang logis; 4) Penyelesaian adalah hal penting dan bekerjasama; 5) Memberikan solusi yang baik dengan menyertakan data atau fakta-fakta; 6) Menunjukkan imaginatif dan inovatif digunakan untuk memberikan solusi masalah; 7) Fakta dari kerja kelompok dalam mencari jawaban; 8) Organisasi, Pengiriman dan kualitas presentasi lisan; 9) Kualitas jawaban dari pertanyaan penilai; dan 10) Keseriusan kelompok dalam memaparkan hasil atau solusi yang diperoleh. D. Metode Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika menggunakan metode CPS dapat membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam menciptakan solusi dari suatu masalah yang diberikan. Metode CPS terdiri dari beberapa langkah dalam pembelajaran yang merupakan proses untuk menimbulkan kreativitas anak. Diharapkan juga, langkah tersebut menghasilkan fase berpikir divergen yang menghasilkan banyak ide (fakta, definisi masalah, ide-ide, kriteria evaluasi, strategi implementasi), dan fase konvergen yang banyak memberi ide yang diseleksi untuk dieksplorasi. Dalam mengatasi kesulitan pelajaran matematika, diharapkan dapat membantu siswa dengan menggunakan langkah-langkah yang kreatif dalam memecahkan masalah.
  • 10. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 10 Di Palembang Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran matematika dikelas adalah sebagai berikut : a. Tahap Awal - Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. - Mengulang kembali materi sebelumnya yang menjadi prasyarat materi yang akan dipelajari siswa. - Guru menjelaskan aturan main dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode CPS. - Guru memberikan motivasi tentang pentingnya pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Tahap Inti - Siswa membentuk kelompok untuk melakukan Small discussion yang terdiri dari 4 – 5 siswa yang dibentuk guru dan bersifat permanen. - Guru membagikan LAS yang berisi materi permasalahan yang akan dibahas dalam kelompoknya. - Dalam kelompok, siswa secara bersama-sama memecahkan masalah tersebut sesuai dengan petunjuk yang tersedia dalam LAS. - Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah (dalam hal ini, guru mempunyai peranan dalam menciptakan situasi yang memudahkan siswa memunculkan pertanyaan dan mengarahkan kegiatan brainstorming dalam rangka menjawab pertanyaan atas dasar interest siswa). Pada kegiatan berlangsung, guru hendaknya melakukan penekanan saat pendampingan siswa saat menyelesaikan masalah. Setelah dibentuk kelompok besar, langkah yang ditempuh siswa adalah : 1) Klarifikasi masalah Siswa secara berkelompok mengklarifikasi masalah yang diperoleh setelah guru menjelaskan materi pembelajaran. Siswa diharapkan dapat mengetahui solusi yang diharapkan dalam LAS tersebut. Dalam tahap ini,
  • 11. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 11 Di Palembang masing-masing kelompok mengajukan pemecahan masalah dari masalah mereka. 2) Pengungkapan gagasan Siswa masing-masing kelompok mengungkapkan pendapat sebanyak- banyaknya dengan strategi pemecahan masalah yang dihadapi dalam LAS tersebut. 3) Evaluasi dan seleksi Setelah dibuat daftar strategi atau gagasan, siswa bersama guru mengevaluasi dan menyeleksi berbagai gagasan tentang strategi pemecahan masalah sehingga menghasilkan strategi yang optimal. Setelah keempat tahap tersebut, menuju ke implementasi. Dalam tahap ini, siswa bersama kelompoknya memutuskan strategi pemecahan masalah dan melaksanakan strategi yang dipilih dalam memecahkan permasalahan sesuai dengan pendapat yang diajukan. Setelah pekerjaan selesai, siswa mempresentasikan hasil kerja bersama kelompoknya didepan kelas sesuai dengan kreativitas untuk menyampaikan gagasannya. Siswa lain memberikan saran dan kritik dari pihak lain untuk menghasilkan solusi yang optimal yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Kemudian, guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. c. Tahap Penutup Siswa secara individu mengerjakan quiz untuk pemantapan materi dan guru memberikan poin bagi siswa yang mampu dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. E. Penutup Dalam proses pembelajaran matematika, guru berfungsi sebagai fasilitator sehingga pembelajaran bukan berpusat pada guru melainkan pada siswa. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, guru harus dapat
  • 12. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 12 Di Palembang memilih metode pengajaran yang baik sehingga dapat membuat siswa lebih kreatif dan aktif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Creative Problem Solving (CPS). Metode ini mempunyai prosedur dan langkah-langkah pembelajaran dalam memecahkan masalah dengan menciptakan solusi. Siswa dituntut untuk aktif dan kreatif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika baik dalam NCTM maupun KTSP. DAFTAR PUSTAKA Aldous, Carol R. (2007). Creativity, problem solving and innovative science insights from history, cognitive psychology and neuroscience. International Education Journal, 8(2), 176 – 186. Tersedia : http://ehlt.flinders.edu.au/education/iej/articles/v8n2/Aldous/paper.pdf. Diakses : 6 mei 2012. Alfeld, Peter. ny. Understanding Mathematics : G. Polya, How to solve it. Tersedia : http://www.math.utah.edu/~pa/math/polya.html. Diakses : 7 Mei 2012. Berns, Robert G. & Erickson, Patricia M. ny. Contextual teaching and learning : prepazing students for the new economy. Tersedia : www.eric.ed.gov/PDFS/ED452376.pdf. Diakses 28 April 2012. Diakses : 6 Mei 2012. Davis, Gary. ny. Creative problem solving : Creativity is forever. Tersedia : http://members.optusnet.com.au/charles57/Creative/Brain/cps.htm. Diakses 6 Mei 2012. Depdiknas. (2006). Pedoman memilih dan menyusun bahan ajar. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Hermawan, Hendy. (2010). Teori belajar dan motivasi. Bandung : CV Citra Praya. HOSA. (2011). Creative problem solving. Event Guidelines. Tersedia : www.hosa.org/natorg/sectb/cat-iv/cps.pdf. Diakses : 6 Mei 2012. Johnson, Jerry. (2000). Teaching and learning mathematics : Using research to shift from the “yesterday” mind to the “tomorrow” mind. Tersedia : www.k12.wa.us. Diakses : 19 April 2012.
  • 13. Metode creative problem solving… Diseminarkan pada SEMNAS HIMMA tanggal 26 Mei 2012 13 Di Palembang Leong, Hon Wai. (2010). Fun and creative problem solving in mathematics and computer science. School of Computing National University of Singapore, 28 January 2010. Tersedia : www.comp.nus.edu.sg/~leonghw/Outreach/2010-01-NYGH-CPS-6-on- 1.pdf. Diakses : 6 Mei 2012. Pepkin, Karen L. (2000). Creative problem solving in math. Tersedia : http://hti.math.uh.edu/curriculum/units/2000/02/00.02.04.pdf. Diakses : 6 Mei 2012. Rosalin, Elin. (2008). Gagasan merancang pembelajaran kontekstual. Bandung : PT Karsa Mandiri Persada. Sukino & Simangunsong, Wilson. (2007). Matematika untuk SMP kelas VIII. Jakarta : Erlangga. Sumarno, Alim. (2011). Model pembelajaran kooperatif. Tersedia : http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/model-pembelajaran- kooperatif. Diakses : 26 Maret 2012. Supriatna, Dadang & Mulyadi, Mochamad. (2009). Konsep dasar desain pembelajaran. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK dan PLB). Suwarma, Dina Mayadina. (2009). Suatu alternatif pembelajaran kemampuan berpikir kritis matematika. Jakarta : Cakrawala Maha Karya. Van de Walle, John A. (2008). Matematika sekolah dasar dan menengah pengembangan pengajaran edisi keenam jilid 1. Jakarta : PT Erlangga. _____________________. (2008). Matematika sekolah dasar dan menengah pengembangan pengajaran edisi keenam jilid 2. Jakarta : PT Erlangga. Wahyudin. (2008). Kurikulum, pembelajaran, dan evaluasi. Bandung : CV. Ipa Abong. Wikipedia. (2012). Creative problem solving. Tersedia : http://en.wikipedia.org/wiki/Creative_problem_solving. Diakses : 6 Mei 2012.