SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
28
Kegiatan Belajar
3
PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD
A. Pengantar
Seorang guru SD atau calon guru SD perlu mengetahui beberapa karakteristik
pembelajaran matematika di SD. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa
matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, sedangkan yang kita ketahui, siswa
SD yang berada pada usia 7 hingga 12 tahun masih berada pada tahap operasional konkrit
yang belum dapat berpikir formal. Oleh karena itu pembelajaran matematika di SD selalu
tidak terlepas dari hakikat matematika dan hakikat anak didik di SD.
B. Ciri-ciri Pembelajaran Matematika di SD
Pembelajaran matematika di SD selalu berbeda
1. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral.
Pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan
dimana pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu mengkaitkan atau
menghubungkan dengan topik sebelumnya. Topik sebelumnya dapat menjadi
prasyarat untuk dapat memahami dan mempelajari suatu topik matematika. Topik
baru yang dipelajari merupakan pendalaman dan perluasan dari topik sebelumnya.
Pemberian konsep dimulai dengan benda-benda konkrit kemudian konsep itu
diajarkan kembali dengan bentuk pemahaman yang lebih abstrak dengan
menggunakan notasi yang lebih umum digunakan dalam matematika.
2. Pembelajaran matematika bertahap
Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari konsep-
konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran
matematika dimulai dari yang konkret, ke semi konkret dan akhirnya kepada konsep
abstrak. Untuk mempermudah siswa memahami objek matematika maka benda-benda
29
konkrit digunakan pada tahap konkrit, kemudian ke gambar-gambar pada tahap semi
konkrit dan akhirnya ke simbol-simbol pada tahap abstrak.
Contoh : Seorang guru yang akan mengajar mengenai perkalian bilangan cacah di
kelas 2, maka dapat memberikan pemahaman arti perkalian dengan
menggunakan benda-benda konkrit seperti permen, kelereng,
buku,penggaris, dll
Misal : Pemahaman 3 x 4, dapat dilakukan dengan memberikan soal
cerita, seperti, Ibu mempunyai 3 bungkus kelereng yang tiap-tiap bungkus
berisi 2 kelereng. Guru mengelompokkan 3 kelompok. Menggambar 2
kelereng sebanyak 3 kelompok . Seperti berikut :
Guru bertanya pada siswa : Ada berapa kelompok kelereng yang isinya
dua-dua ?
Siswa menjawab : Ada 3 kelompok kelereng yang isinya dua-dua.
Bahawa 3 kumpulan yang berisi 2 kelereng sama dengan kumpulan yang
terdiri dari 6 kelereng.
Dengan menggambar dan menuliskan 3 x 2 = 6.
3. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif.
Matematika merupakan ilmu deduktif. Namun karena sesuai tahap perkembangan
mental siswa maka pada pembelajaran matematika di SD digunakan pendekatan
induktif.
Contoh : Pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari definisi, tetapi
dimulai dengan memperhatikan contoh-contoh dari bangun tersebut dan mengenal
namanya. Menentukan sifat-sifat yang terdapat pada bangun ruang tersebut sehingga
didapat pemahaman konsep bangun-bangun ruang itu.
30
4. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
Kebenaran matematika merupakan kebenaran yang konsisten artinya tidak ada
pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran yang lainnya. Suatu
pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang telah diterima kebenarannya.
5. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna
Pembelajaran secara bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran
yang mengutamakan pengertian daripada hafalan. Dalam belajar bermakna aturan-
aturan, sifat-sifat, dan dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya
aturan-aturan, sifat-sifat, dan dalil-dalil ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh
secara induktif di SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang selanjutnya.
Konsep-konsep matematika tidak dapat diajarkan melalui definisi, tetapi melalui
contoh-contoh yang relevan. Guru hendaknya dapat membantu pemahaman suatu
konsep dengan pemberian contoh-contoh yang dapat diterima kebenarannya secara
intuitif. Artinya siswa dapat menerima kebenaran itu dengan pemikiran yang sejalan
dengan pengalaman yang sudah dimilikinya. Pembelajaran suatu konsep perlu
memperhatikan proses terbentuknya konsep tersebut.
Dalam pembelajaran bermakna siswa mempelajari matematika mulai dari proses
terbentuknya suatu konsep kemudian berlatih menerapkan dan memanipulasi konsep-
konsep tersebut pada situasi baru. Dengan pembelajaran seperti ini, siswa terhindar
dari verbalisme. Karena dalam setiap hal yang dilakukannya dalam kegiatan
pembelajaran ia memahaminya mengapa dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Oleh karena itu akan tumbuh kesadaran tentang pentingnya belajar. Ia akan belajar
dengan baik.
Contoh : Pembelajaran matematika yang bermakna
a. Untuk mendapatkan perolehan sifat komutatif perkalian
Misal : a × b = b × a
Maka dapat dilakukan dengan memberikan soal :
31
3 × 2 = 2 × 3 =
4 × 5 = 5 × 4 =
6 × 3 = 3 × 6 =
7 × 4 = 4 × 7 =
Selanjutnya guru dapat membimbing siswa sehingga dapat menyimpulkan
a × b = b × a
b. Untuk mengajar konsep balok siswa diberi balok dan disuruh untuk
menghitung banyak rusuk, titik sudut, bidang sisi balok sehingga siswa
dapat menyimpulkan definisi balok.
C. Prinsip Dalam Melaksanakan Pembelajaran Matematika di SD
Ada beberapa prinsip pembelajaran matematika di SD sesuai dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi tahun 2004, yaitu :
1. Guru di Sekolah Dasar dapat menyusun Silabus atau perencanaan pembelajaran
dengan mengacu dan berpedoman kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun
2004.
2. Kecakapan matematika atau kemahiran matematika yang perlu dimiliki oleh
siswa.Kecakapan matematika atau kemahiran matematika adalah pemahaman
,kemampuan dan sikap yang perlu dicapai siswa dalam belajar matematika..
Kemahiran matematika yang disajikan secara eksplisit dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi dapat menjadi perhatian dan pertimbangan guru untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa.
Kecakapan matematika atau kemahiran matematika yang harus, dicapai siswa dalam
belajar matematika mulai dari SD / MI sampai SMA / MA adalah sebagai berikut :
a. Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ( secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah )..
b. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik,
atau dugaan untuk memperjelas keadaan atau masalah.
32
c. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan atau
pernyataan matematika.
d. Menyusun kemampuan strategi dalam membuat atau merumuskan, menafsirkan
dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
3. Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Kompetensi dalam Kurikulum
Berbasis Kompetensi
Merupakan kemampuan minimal yang dapat dikembangkan oleh sekolah. Guru
dapat memberikan pembelajaran dengan mengkaitkan materi-materi matematika
mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 pada Standar Kompetensi ini atau dapat
menambah dan memperluas materi tersebut.
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
matematika adalah :
a. Guru hendaknya mengkondisikan siswa untuk menemukan kembali rumus,
konsep atau prinsip dalam matematika melalui bimbingan guru agar siswa
terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu.
b. Pembelajaran matematika berfokus kepada pendekatan pemecahan masalah.
Pemecahan masalah ini mencakup masalah tertutup, mempunyai solusi
tunggal, terbuka atau masalah dengan berbagai cara penyelesaian.
c. Beberapa keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah adalah :
Memahami soal : memahami dan mengidentifikasikan apa yang diketahui,
apa yang ditanyakan, diminta untuk dicari atau dibuktikan.
Memilih pendekatan atau strategi pemecahan :
Misalnya masalah dalam bentuk diagram, memilih dan menggunakan
pengetahuan aljabar yang diketahui dan konsep yang relevan untuk
membentuk model atau kalimat matematika.
Menyelesaikan model : melakukan operasi hitung secara benar dalam
menerapkan strategi, untuk mendapatkan solusi dari masalah.
33
Menafsirkan solusi : menerjemahkan hasil operasi hitung dari model atau
kalimat matematika untuk menentukan jawaban dari masalah semula.
d. Pada setiap pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan penguasaan materi
5. Untuk mengetahui tingkat keberhasilandan efisiensi suatu pembelajaran guru
perlu melakukan penilaian.
6. Guru dapat menggunakan teknologi komputer, alat peraga atau media lainnya
untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran.
LATIHAN
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan ciri-ciri pembelajaran matematika di SD!
2. Bagaimana mengajar suatu konsep matematika sehingga bermakna?
3. Jelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan
pembelajaran matematika!
4. Jelaskan beberapa keterampilan untuk kemampuan memecahkan masalah!
Rambu-rambu jawaban
Untuk menjawab soal latihan secara lengkap. Anda dapat mengacu pada uraian materi
Pembelajaran Matematika di SD.
1. Ciri-ciri pembelajaran matematika di SD
a. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan spiral
b. Pembelajaran matematika bertahap
c. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan induktif
d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
e. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna.
2. Konsep matematika dapat bermakna dengan cara ditemukan oleh siswa melalui
contoh-contoh secara induktif.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika
a. Mengkondisikan siswa untuk melakukan penemuan.
b. Berfokus kepada pemecahan masalah.
34
c. Menguasai materi prasyarat.
d. Mengenalkan masalah yang sesuai dengan situasi sehari-hari.
4. Beberapa keterampilan untuk memecahakan masalah adalah :
a. Memahami soal (masalah)
b. Memilihi strategi pemecahan masalah
c. Menyelesaikan model
d. Menafsirkan solusi
RANGKUMAN
1. Pembelajaran matematika di SD tidak terlepas dari hakekat anak didik dan hakekat
matematika. Anak SD belum dapat berpikir deduktif, sedangkan matematika ilmu
yang abstrak dan deduktif.
2. Untuk menjembatani antara matematika yang deduktif dan anak yang belum dapat
berpikir deduktif maka pembelajaran matematika di SD mempunyai ciri-ciri :
a. Menggunakan pendekatan spiral
b. Bertahap
c. Menggunakan metode induktif
d. Menganut kebenaran konsistensi
e. Hendaknya bermakna.
3. Kecakapan matematika yang harus dicapai siswa SD adalah memahami konsep,
memahami simbol, grafik, tabel, dan diagram, menggeneralisasikan pola,sifat, dalil,
memecahkan masalah menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
a. Memahami soal dengan mengidentifikasikan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan, apa yang diminta untuk dibuktikan.
b. Memilih pendekatan / strategi pemecahan masalah.
c. Menyelesaikan model dengan melakukan operasi hitung
d. Menafsirkan solusi (menerjemahkan hasil operasi hitung dari model atau kalimat
matematika
35
TES FORMATIF 3
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat.
1. Pendekatan pembelajaran matematika yang menghubungkan satu topik dengan topik
sebelumnya, adalah.....
A. deduktif
B. induktif
C. spiral
D. intuitif
2. Pembelajaran matematika di sekolah termasuk di SD masih tetap memiliki ciri
sebagai berikut.....
A. bertahap, berpola pikir induktif, konsisten, dan bermakna
B. bertahap, berpola pikir deduktif, konsisten, dan bermakna
C. abstrak, berpola pikir deduktif, konsisten, dan bermakna
D. abstrak, berpola pikir induktif, konsisten, dan bermakna
3. Dalil-dalil dalam matematika sebaiknya ditemukan sendiri oleh siswa dengan metode
induktif, karena pembelajaran matematika harus.....
A. konsisten
B. bermakna
C. dihapal
D. bertahap
4. Matematika ilmu yang abstrak dan deduktif, namun pembelajaran matematika di SD
menggunakan cara pendekatan.....
A. deduktif
B. induktif
C. konstruktif
D. komutatif
5. Untuk memberikan pemahaman arti pembagian bilangan cacah yang kurang dari
sepuluh, maka guru dapat menilai dengan.....
A. tahap abstrak C. tahap konkret
B. tahap semi konkret D. tahap abstrak, dilanjutkan ke konkret
36
6. Perhatikan pernyataan tentang pembelajaran matematika berikut :
a. bertahap
b. menggunakan pendekatan induktif
c. menggunakan metode spiral
Ciri-ciri pembelajaran matematika di SD adalah.....
A. a dan b
B. a dan c
C. b dan c
D. a, b, dan c
7. Prestasi belajar seorang siswa dalam belajar matematika ditentukan dari hasil.....
A. minat dan kecerdasan
B. kehadiran di kelas
C. membaca buku matematika
D. kehadiran di kelas dan membaca buku matematika
8. Berikut adalah prinsip dalam pembelajaran matematika.....
A. berfokus kepada pemecahan masalah
B. memperhatikan penguasaan materi prasyarat
C. menggunakan metode penemuan
D. menggunakan metode ceramah
9. Berikut yang merupakan salah satu ketrampilan untuk memecahkan masalah adalah
sebagai berikut :
a. mengoperasikan bilangan
b. menggunakan rumus
c. memenggunakan tabel
d. memahami masalah.
10. Prasyarat untuk memahami volume kerucut adalah pemahaman.....
A. luas lingkaran C. luas jaring-jaring kerucut
B. luas segitiga D. luas jaring-jaring limas
37

More Related Content

What's hot

Inovasi teknologi pembelajaran
Inovasi teknologi pembelajaranInovasi teknologi pembelajaran
Inovasi teknologi pembelajaranMustapa Alba
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaLembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaRizky Aji
 
Kemaritiman Indonesia
Kemaritiman IndonesiaKemaritiman Indonesia
Kemaritiman Indonesiaadinsaputra1
 
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXIEksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXISyifa Nadia
 
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Rofiani Intan
 
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5devunira
 
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalAnotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalDedy Wiranto
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunitaYunita Anggraeni
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemHariyatunnisa Ahmad
 
Xi geografi kd 3.2_persebaran, konservasi, pemanfaatan flora last lesson
Xi geografi kd 3.2_persebaran, konservasi, pemanfaatan flora last lessonXi geografi kd 3.2_persebaran, konservasi, pemanfaatan flora last lesson
Xi geografi kd 3.2_persebaran, konservasi, pemanfaatan flora last lessonjopiwildani
 
makalah Blog Pembelajaran
makalah Blog Pembelajaranmakalah Blog Pembelajaran
makalah Blog Pembelajaranfinafidiana
 

What's hot (20)

Inovasi teknologi pembelajaran
Inovasi teknologi pembelajaranInovasi teknologi pembelajaran
Inovasi teknologi pembelajaran
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaLembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
 
Kemaritiman Indonesia
Kemaritiman IndonesiaKemaritiman Indonesia
Kemaritiman Indonesia
 
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXIEksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
Eksistensi Bahasa Indonesia di abad XXI
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
 
Manusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandumManusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandum
 
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5
Modul Pendidikan Antikorupsi SD/MI Kelas 5
 
Lawang sewu
Lawang sewuLawang sewu
Lawang sewu
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Russia
RussiaRussia
Russia
 
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 JurnalAnotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
Anotasi Bibliografi 10 Buku 10 Jurnal
 
Konsep IPS
 Konsep IPS Konsep IPS
Konsep IPS
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Xi geografi kd 3.2_persebaran, konservasi, pemanfaatan flora last lesson
Xi geografi kd 3.2_persebaran, konservasi, pemanfaatan flora last lessonXi geografi kd 3.2_persebaran, konservasi, pemanfaatan flora last lesson
Xi geografi kd 3.2_persebaran, konservasi, pemanfaatan flora last lesson
 
Kurikulum 1994
Kurikulum 1994Kurikulum 1994
Kurikulum 1994
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
makalah Blog Pembelajaran
makalah Blog Pembelajaranmakalah Blog Pembelajaran
makalah Blog Pembelajaran
 

Viewers also liked

Dual tobacco use bob anderson
Dual tobacco use   bob andersonDual tobacco use   bob anderson
Dual tobacco use bob andersondrrcpawv1
 
Can we make tobacco history in our life time dr. greg connolly
Can we make tobacco history in our life time  dr. greg connollyCan we make tobacco history in our life time  dr. greg connolly
Can we make tobacco history in our life time dr. greg connollydrrcpawv1
 
Pembelajaran mm sd
Pembelajaran mm sdPembelajaran mm sd
Pembelajaran mm sdAzman Jayadi
 
Pp nomor 63_tahun_2009
Pp nomor 63_tahun_2009Pp nomor 63_tahun_2009
Pp nomor 63_tahun_2009erfne
 
Content Research, Development & Promotion
Content Research, Development & PromotionContent Research, Development & Promotion
Content Research, Development & PromotionJennifer Wheeler
 
Taller de Economía y Administración
Taller de Economía y Administración Taller de Economía y Administración
Taller de Economía y Administración SofiUzuriaga16
 
Tips And Tricks To Accelerate Pipeline Growth
Tips And Tricks To Accelerate Pipeline Growth Tips And Tricks To Accelerate Pipeline Growth
Tips And Tricks To Accelerate Pipeline Growth Captora
 
@ 101 power point owen walker
@ 101 power point   owen walker@ 101 power point   owen walker
@ 101 power point owen walkerdrrcpawv1
 
Smokeless tobacco creating the quit plan 2012 catherine whitworth and donald ...
Smokeless tobacco creating the quit plan 2012 catherine whitworth and donald ...Smokeless tobacco creating the quit plan 2012 catherine whitworth and donald ...
Smokeless tobacco creating the quit plan 2012 catherine whitworth and donald ...drrcpawv1
 
B&G Club endorsement Brian Lessig 4:21:15
B&G Club endorsement Brian Lessig 4:21:15B&G Club endorsement Brian Lessig 4:21:15
B&G Club endorsement Brian Lessig 4:21:15Brigitta Hoeferle
 
Perspective Image Reactions
Perspective Image ReactionsPerspective Image Reactions
Perspective Image Reactionsdanielledearment
 

Viewers also liked (14)

Dual tobacco use bob anderson
Dual tobacco use   bob andersonDual tobacco use   bob anderson
Dual tobacco use bob anderson
 
Can we make tobacco history in our life time dr. greg connolly
Can we make tobacco history in our life time  dr. greg connollyCan we make tobacco history in our life time  dr. greg connolly
Can we make tobacco history in our life time dr. greg connolly
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 
Pembelajaran mm sd
Pembelajaran mm sdPembelajaran mm sd
Pembelajaran mm sd
 
Sat ut media
Sat ut mediaSat ut media
Sat ut media
 
Ds+niem+yet
Ds+niem+yetDs+niem+yet
Ds+niem+yet
 
Pp nomor 63_tahun_2009
Pp nomor 63_tahun_2009Pp nomor 63_tahun_2009
Pp nomor 63_tahun_2009
 
Content Research, Development & Promotion
Content Research, Development & PromotionContent Research, Development & Promotion
Content Research, Development & Promotion
 
Taller de Economía y Administración
Taller de Economía y Administración Taller de Economía y Administración
Taller de Economía y Administración
 
Tips And Tricks To Accelerate Pipeline Growth
Tips And Tricks To Accelerate Pipeline Growth Tips And Tricks To Accelerate Pipeline Growth
Tips And Tricks To Accelerate Pipeline Growth
 
@ 101 power point owen walker
@ 101 power point   owen walker@ 101 power point   owen walker
@ 101 power point owen walker
 
Smokeless tobacco creating the quit plan 2012 catherine whitworth and donald ...
Smokeless tobacco creating the quit plan 2012 catherine whitworth and donald ...Smokeless tobacco creating the quit plan 2012 catherine whitworth and donald ...
Smokeless tobacco creating the quit plan 2012 catherine whitworth and donald ...
 
B&G Club endorsement Brian Lessig 4:21:15
B&G Club endorsement Brian Lessig 4:21:15B&G Club endorsement Brian Lessig 4:21:15
B&G Club endorsement Brian Lessig 4:21:15
 
Perspective Image Reactions
Perspective Image ReactionsPerspective Image Reactions
Perspective Image Reactions
 

Similar to Kegiatan belajar 3_revisi

Pendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingPendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingUmmi Rachmawati
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadiAl-Zorozerofour Buitenzorg
 
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01Sang Pencerahan
 
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpNCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpFahrul Usman
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika PutriMutiarasari1
 
Lima tonggak dalam pengajaran dan pembelajaran matematik
Lima tonggak dalam pengajaran dan pembelajaran matematikLima tonggak dalam pengajaran dan pembelajaran matematik
Lima tonggak dalam pengajaran dan pembelajaran matematikYap Lee Hua Lee Hua
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaFajar P Kurniawan
 
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematikaPpt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematikaLianaAndini
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaPemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaRizki Novaldi
 
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)prayogo07
 
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10ShandaAnggelika1
 
Volume 1 nomor 3 tahun 2011
Volume 1 nomor 3 tahun 2011Volume 1 nomor 3 tahun 2011
Volume 1 nomor 3 tahun 2011MTs MUTULINGGA
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaPemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaRizki Novaldi
 
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Maysy Maysy
 

Similar to Kegiatan belajar 3_revisi (20)

Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18  teboPtk ilham dani,s.pd sma n 18  tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
 
Ukg mat UT RAHA
Ukg mat UT RAHA Ukg mat UT RAHA
Ukg mat UT RAHA
 
Pendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingPendekatan problem solving
Pendekatan problem solving
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
 
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
 
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpNCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika
 
Lima tonggak dalam pengajaran dan pembelajaran matematik
Lima tonggak dalam pengajaran dan pembelajaran matematikLima tonggak dalam pengajaran dan pembelajaran matematik
Lima tonggak dalam pengajaran dan pembelajaran matematik
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
 
Slaid slot 1
Slaid slot 1Slaid slot 1
Slaid slot 1
 
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematikaPpt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaPemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika
 
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
 
Open Ended Learning
Open Ended LearningOpen Ended Learning
Open Ended Learning
 
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
Ppt singkat pemecahan permasalahan matematika kel 10
 
Volume 1 nomor 3 tahun 2011
Volume 1 nomor 3 tahun 2011Volume 1 nomor 3 tahun 2011
Volume 1 nomor 3 tahun 2011
 
Pemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematikaPemecahan masalah dalam matematika
Pemecahan masalah dalam matematika
 
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistikPp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
 
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
 

Kegiatan belajar 3_revisi

  • 1. 28 Kegiatan Belajar 3 PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD A. Pengantar Seorang guru SD atau calon guru SD perlu mengetahui beberapa karakteristik pembelajaran matematika di SD. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, sedangkan yang kita ketahui, siswa SD yang berada pada usia 7 hingga 12 tahun masih berada pada tahap operasional konkrit yang belum dapat berpikir formal. Oleh karena itu pembelajaran matematika di SD selalu tidak terlepas dari hakikat matematika dan hakikat anak didik di SD. B. Ciri-ciri Pembelajaran Matematika di SD Pembelajaran matematika di SD selalu berbeda 1. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral. Pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan dimana pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu mengkaitkan atau menghubungkan dengan topik sebelumnya. Topik sebelumnya dapat menjadi prasyarat untuk dapat memahami dan mempelajari suatu topik matematika. Topik baru yang dipelajari merupakan pendalaman dan perluasan dari topik sebelumnya. Pemberian konsep dimulai dengan benda-benda konkrit kemudian konsep itu diajarkan kembali dengan bentuk pemahaman yang lebih abstrak dengan menggunakan notasi yang lebih umum digunakan dalam matematika. 2. Pembelajaran matematika bertahap Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari konsep- konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran matematika dimulai dari yang konkret, ke semi konkret dan akhirnya kepada konsep abstrak. Untuk mempermudah siswa memahami objek matematika maka benda-benda
  • 2. 29 konkrit digunakan pada tahap konkrit, kemudian ke gambar-gambar pada tahap semi konkrit dan akhirnya ke simbol-simbol pada tahap abstrak. Contoh : Seorang guru yang akan mengajar mengenai perkalian bilangan cacah di kelas 2, maka dapat memberikan pemahaman arti perkalian dengan menggunakan benda-benda konkrit seperti permen, kelereng, buku,penggaris, dll Misal : Pemahaman 3 x 4, dapat dilakukan dengan memberikan soal cerita, seperti, Ibu mempunyai 3 bungkus kelereng yang tiap-tiap bungkus berisi 2 kelereng. Guru mengelompokkan 3 kelompok. Menggambar 2 kelereng sebanyak 3 kelompok . Seperti berikut : Guru bertanya pada siswa : Ada berapa kelompok kelereng yang isinya dua-dua ? Siswa menjawab : Ada 3 kelompok kelereng yang isinya dua-dua. Bahawa 3 kumpulan yang berisi 2 kelereng sama dengan kumpulan yang terdiri dari 6 kelereng. Dengan menggambar dan menuliskan 3 x 2 = 6. 3. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif. Matematika merupakan ilmu deduktif. Namun karena sesuai tahap perkembangan mental siswa maka pada pembelajaran matematika di SD digunakan pendekatan induktif. Contoh : Pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari definisi, tetapi dimulai dengan memperhatikan contoh-contoh dari bangun tersebut dan mengenal namanya. Menentukan sifat-sifat yang terdapat pada bangun ruang tersebut sehingga didapat pemahaman konsep bangun-bangun ruang itu.
  • 3. 30 4. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi Kebenaran matematika merupakan kebenaran yang konsisten artinya tidak ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya. 5. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna Pembelajaran secara bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran yang mengutamakan pengertian daripada hafalan. Dalam belajar bermakna aturan- aturan, sifat-sifat, dan dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya aturan-aturan, sifat-sifat, dan dalil-dalil ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara induktif di SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang selanjutnya. Konsep-konsep matematika tidak dapat diajarkan melalui definisi, tetapi melalui contoh-contoh yang relevan. Guru hendaknya dapat membantu pemahaman suatu konsep dengan pemberian contoh-contoh yang dapat diterima kebenarannya secara intuitif. Artinya siswa dapat menerima kebenaran itu dengan pemikiran yang sejalan dengan pengalaman yang sudah dimilikinya. Pembelajaran suatu konsep perlu memperhatikan proses terbentuknya konsep tersebut. Dalam pembelajaran bermakna siswa mempelajari matematika mulai dari proses terbentuknya suatu konsep kemudian berlatih menerapkan dan memanipulasi konsep- konsep tersebut pada situasi baru. Dengan pembelajaran seperti ini, siswa terhindar dari verbalisme. Karena dalam setiap hal yang dilakukannya dalam kegiatan pembelajaran ia memahaminya mengapa dilakukan dan bagaimana melakukannya. Oleh karena itu akan tumbuh kesadaran tentang pentingnya belajar. Ia akan belajar dengan baik. Contoh : Pembelajaran matematika yang bermakna a. Untuk mendapatkan perolehan sifat komutatif perkalian Misal : a × b = b × a Maka dapat dilakukan dengan memberikan soal :
  • 4. 31 3 × 2 = 2 × 3 = 4 × 5 = 5 × 4 = 6 × 3 = 3 × 6 = 7 × 4 = 4 × 7 = Selanjutnya guru dapat membimbing siswa sehingga dapat menyimpulkan a × b = b × a b. Untuk mengajar konsep balok siswa diberi balok dan disuruh untuk menghitung banyak rusuk, titik sudut, bidang sisi balok sehingga siswa dapat menyimpulkan definisi balok. C. Prinsip Dalam Melaksanakan Pembelajaran Matematika di SD Ada beberapa prinsip pembelajaran matematika di SD sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004, yaitu : 1. Guru di Sekolah Dasar dapat menyusun Silabus atau perencanaan pembelajaran dengan mengacu dan berpedoman kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004. 2. Kecakapan matematika atau kemahiran matematika yang perlu dimiliki oleh siswa.Kecakapan matematika atau kemahiran matematika adalah pemahaman ,kemampuan dan sikap yang perlu dicapai siswa dalam belajar matematika.. Kemahiran matematika yang disajikan secara eksplisit dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat menjadi perhatian dan pertimbangan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Kecakapan matematika atau kemahiran matematika yang harus, dicapai siswa dalam belajar matematika mulai dari SD / MI sampai SMA / MA adalah sebagai berikut : a. Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ( secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah ).. b. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik, atau dugaan untuk memperjelas keadaan atau masalah.
  • 5. 32 c. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan atau pernyataan matematika. d. Menyusun kemampuan strategi dalam membuat atau merumuskan, menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah. e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. 3. Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Merupakan kemampuan minimal yang dapat dikembangkan oleh sekolah. Guru dapat memberikan pembelajaran dengan mengkaitkan materi-materi matematika mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 pada Standar Kompetensi ini atau dapat menambah dan memperluas materi tersebut. 4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika adalah : a. Guru hendaknya mengkondisikan siswa untuk menemukan kembali rumus, konsep atau prinsip dalam matematika melalui bimbingan guru agar siswa terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu. b. Pembelajaran matematika berfokus kepada pendekatan pemecahan masalah. Pemecahan masalah ini mencakup masalah tertutup, mempunyai solusi tunggal, terbuka atau masalah dengan berbagai cara penyelesaian. c. Beberapa keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah adalah : Memahami soal : memahami dan mengidentifikasikan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, diminta untuk dicari atau dibuktikan. Memilih pendekatan atau strategi pemecahan : Misalnya masalah dalam bentuk diagram, memilih dan menggunakan pengetahuan aljabar yang diketahui dan konsep yang relevan untuk membentuk model atau kalimat matematika. Menyelesaikan model : melakukan operasi hitung secara benar dalam menerapkan strategi, untuk mendapatkan solusi dari masalah.
  • 6. 33 Menafsirkan solusi : menerjemahkan hasil operasi hitung dari model atau kalimat matematika untuk menentukan jawaban dari masalah semula. d. Pada setiap pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan penguasaan materi 5. Untuk mengetahui tingkat keberhasilandan efisiensi suatu pembelajaran guru perlu melakukan penilaian. 6. Guru dapat menggunakan teknologi komputer, alat peraga atau media lainnya untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran. LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat! 1. Jelaskan ciri-ciri pembelajaran matematika di SD! 2. Bagaimana mengajar suatu konsep matematika sehingga bermakna? 3. Jelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika! 4. Jelaskan beberapa keterampilan untuk kemampuan memecahkan masalah! Rambu-rambu jawaban Untuk menjawab soal latihan secara lengkap. Anda dapat mengacu pada uraian materi Pembelajaran Matematika di SD. 1. Ciri-ciri pembelajaran matematika di SD a. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan spiral b. Pembelajaran matematika bertahap c. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan induktif d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi e. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna. 2. Konsep matematika dapat bermakna dengan cara ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara induktif. 3. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika a. Mengkondisikan siswa untuk melakukan penemuan. b. Berfokus kepada pemecahan masalah.
  • 7. 34 c. Menguasai materi prasyarat. d. Mengenalkan masalah yang sesuai dengan situasi sehari-hari. 4. Beberapa keterampilan untuk memecahakan masalah adalah : a. Memahami soal (masalah) b. Memilihi strategi pemecahan masalah c. Menyelesaikan model d. Menafsirkan solusi RANGKUMAN 1. Pembelajaran matematika di SD tidak terlepas dari hakekat anak didik dan hakekat matematika. Anak SD belum dapat berpikir deduktif, sedangkan matematika ilmu yang abstrak dan deduktif. 2. Untuk menjembatani antara matematika yang deduktif dan anak yang belum dapat berpikir deduktif maka pembelajaran matematika di SD mempunyai ciri-ciri : a. Menggunakan pendekatan spiral b. Bertahap c. Menggunakan metode induktif d. Menganut kebenaran konsistensi e. Hendaknya bermakna. 3. Kecakapan matematika yang harus dicapai siswa SD adalah memahami konsep, memahami simbol, grafik, tabel, dan diagram, menggeneralisasikan pola,sifat, dalil, memecahkan masalah menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari- hari. 4. Keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah a. Memahami soal dengan mengidentifikasikan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, apa yang diminta untuk dibuktikan. b. Memilih pendekatan / strategi pemecahan masalah. c. Menyelesaikan model dengan melakukan operasi hitung d. Menafsirkan solusi (menerjemahkan hasil operasi hitung dari model atau kalimat matematika
  • 8. 35 TES FORMATIF 3 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat. 1. Pendekatan pembelajaran matematika yang menghubungkan satu topik dengan topik sebelumnya, adalah..... A. deduktif B. induktif C. spiral D. intuitif 2. Pembelajaran matematika di sekolah termasuk di SD masih tetap memiliki ciri sebagai berikut..... A. bertahap, berpola pikir induktif, konsisten, dan bermakna B. bertahap, berpola pikir deduktif, konsisten, dan bermakna C. abstrak, berpola pikir deduktif, konsisten, dan bermakna D. abstrak, berpola pikir induktif, konsisten, dan bermakna 3. Dalil-dalil dalam matematika sebaiknya ditemukan sendiri oleh siswa dengan metode induktif, karena pembelajaran matematika harus..... A. konsisten B. bermakna C. dihapal D. bertahap 4. Matematika ilmu yang abstrak dan deduktif, namun pembelajaran matematika di SD menggunakan cara pendekatan..... A. deduktif B. induktif C. konstruktif D. komutatif 5. Untuk memberikan pemahaman arti pembagian bilangan cacah yang kurang dari sepuluh, maka guru dapat menilai dengan..... A. tahap abstrak C. tahap konkret B. tahap semi konkret D. tahap abstrak, dilanjutkan ke konkret
  • 9. 36 6. Perhatikan pernyataan tentang pembelajaran matematika berikut : a. bertahap b. menggunakan pendekatan induktif c. menggunakan metode spiral Ciri-ciri pembelajaran matematika di SD adalah..... A. a dan b B. a dan c C. b dan c D. a, b, dan c 7. Prestasi belajar seorang siswa dalam belajar matematika ditentukan dari hasil..... A. minat dan kecerdasan B. kehadiran di kelas C. membaca buku matematika D. kehadiran di kelas dan membaca buku matematika 8. Berikut adalah prinsip dalam pembelajaran matematika..... A. berfokus kepada pemecahan masalah B. memperhatikan penguasaan materi prasyarat C. menggunakan metode penemuan D. menggunakan metode ceramah 9. Berikut yang merupakan salah satu ketrampilan untuk memecahkan masalah adalah sebagai berikut : a. mengoperasikan bilangan b. menggunakan rumus c. memenggunakan tabel d. memahami masalah. 10. Prasyarat untuk memahami volume kerucut adalah pemahaman..... A. luas lingkaran C. luas jaring-jaring kerucut B. luas segitiga D. luas jaring-jaring limas
  • 10. 37