SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Ira Fajriani 292011356
Lena Puspitorini 292011382
Agtria Putri Rastika 292011393
1. Apa itu pemecahan masalah matematika ?
2. Apakah fungsi dari pemecahan masalah
matematika?
3. Adakah strategi yang digunakan dalam
pemecahan matematika?
4. Bagaimana penerapan masalah pemecahan
matematika di sekolah dasar?
1. Pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapi untuk mencapai suatu
tujuan yang akan dicapai. Dengan hal tersebut, BNSP
(Nurjanah, 2007: 11) mengungkapkan bahwa tujuan
pembelajaran matematika dalam KTSP adalah agar peserta
didik memahami pelajaran matematika, menggunakan
penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan
gagasan, serta memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan. Biasanya dengan cara yang
sederhana memecahkan masalah matematika dengan cara
menyelesaikan soal cerita atau mengaplikasikan matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
Namun pendapat dari beberapa ahli mengenai
pemecahan masalah matematika diantaranya Polya (1985)
mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai
suatu tujuan yang tidak segera dapat dicapai. Pemecahan
masalah dalam hal ini meliputi dua aspek, yaitu masalah
menemukan (problem to find) dan masalah membuktikan
(problem to prove).
Pemecahan masalah dapat juga diartikan sebagai
penemuan langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan
(gap) yang ada. Sedangkan kegiatan pemecahan masalah itu
sendiri merupakan kegiatan manusia dalam menerapkan
konsep-konsep dan aturan-aturan yang diperoleh
sebelumnya (Dahar, 1989; Dees, 1991).
Baroody dan Niskayuna (1993) membagi pendekatan
pemecahan masalah menjadi 3 pengertian berbeda, yaitu:
(1) teaching via problem solving, pemecahan masalah
matematika dalam hal ini lebih difokuskan pada bagaimana
mengajarkan isi atau materi matematika, (2) teaching about
problem solving, hal ini melibatkan strategi pembelajaran
dengan pendekatan pemecahan masalah matematika secara
umum, (3) teaching for problem solving , dimaksudkan
sebagai suatu cara tentang bagaimana memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk memecahkan masalah
matematika yang dihadapinya. Anderson (1996)
mendukung pengertian yang ketiga di atas dengan
menekankan pada aspek strategi yang dipilih oleh siswa
dalam memecahkan masalah.
Utari (1994) menegaskan bahwa pemecahan masalah
dapat berupa menciptakan ide baru, menemukan teknik
atau produk baru. Bahkan di dalam pembelajaran
matematika, selain pemecahan masalah mempunyai arti
khusus, istilah tersebut juga mempunyai interpretasi yang
berbeda. Misalnya menyelesaikan soal cerita atau soal
yang tidak rutin dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pemecahan masalah matematika tersebut tidak
hanya membutuhkan sebuah formula yang dapat
digunakan untuk memastikan keberhasilan dalam
pemecahan masalah. Tetapi perlu memecahkan banyak
masalah agar tahu dan merasa senang terhadap
prosesnya. Guru dapat berperan sebagai penuntun /
sebagai fasilitator dengan memberikanpengalamannya
dalam pemecahan masalah matematika
Dari sejumlah pengertian pemecahan masalah
tersebut, dapat dikatakan bahwa pemecahan masalah
merupakan usaha nyata dalam rangka mencari jalan keluar
atau ide berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pemecahan masalah ini adalah suatu proses kompleks yang
menuntut seseorang untuk mengkoordinasikan pengalaman,
pengetahuan, pemahaman, dan intuisi dalam rangka
memenuhi tuntutan dari suatu situasi. Sedangkan proses
pemecahan masalah merupakan kerja memecahkan masalah,
dalam hal ini proses menerima tantangan yang memerlukan
kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam
istilah sederhana, masalah adalah suatu perjalanan seseorang
untuk mencapai solusi yang diawali dari sebuah situasi
tertentu.
2. Pembicaraan dari salah satu kompetensi
kurikulum matematika, yaitu kompetensi
pemecahan masalah diharapkan peserta didik
mampu membangun pengetahuan baru tentang
matematika, memecahkan permasalahan
matematika dalam konteks lain, menerapkan dan
mengadaptasi berbagai macam strategi untuk
memecahkan masalah serta memonitor dan
merefleksi proses penyelesaian masalah
matematika. Sedangkan menurut Sawada (1997) bila
open-ended problems diberikan kepada peserta
didik di sekolah, setidaknya ada 5 fungsi atau
keuntungan yang diharapkan, antara lain :
• Peserta didik terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran dan peserta didik dapat
lebih sering mengungkapkan ide-idenya. Peserta didik tidak hanya pasif menirukan
cara yang dicontohkan oleh guru.
• Peserta didik memiliki kesempatan yang lebih dalam menggunakan pengetahuan
dan keterampilan matematika mereka secara menyeluruh. Peserta didik dapat
terlibat lebih aktif dalam menggunakan potensi pengetahuan dan keterampilan
yang sudah dimiliki sebelumnya
• Setiap peserta didik dapat menjawab permasalahan dengan caranya sendiri. Dengan
hal ini setiap kreatifitas peserta didik dapat terungkap
• Pembelajaran dengan menggunakan open-ended problems semacam ini
memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik dalam proses bernalar.
5. Ada banyak pengalaman-pengalaman (baru / berharga) yang akan didapatkan
peserta didik dalam bentuk kepuasan dalam proses penemuan jawaban dan juga
mendapat pengakuan dari peserta didik lainnya.
a. Dengan cara coba-coba
Beberapa persoalan paling baik diselesaikan
dengan cara coba-coba dengan disertai
proses pemikiran logika. Satu cara yang baik
untuk mengawali metode ini adalah dengan
memberikan persoalan yang merangsa
peserta didik untuk berfikir
Beberapa persoalan matematika mudah dipahami
peserta didik dengan menggunakan peraga,
melipat sepotong kertas, memotong seutas tali
atau menggunakan alat-alat peraga sederhana
lainnya yang sesuai dengan materi. Dengan alat
peraga ini dalam proses pembelajaran matematika
akan menjadi lebih nyata bagi peserta didik,
sehingga memotivasi peserta didik untuk
membangkitkan minat peserta didik untuk
menyelesaikan persolaan matematika yang mereka
hadapi.
b. Dengan menggunakan alat peraga , model atau sketsa
c. Dengan mencari pola
Mencari pola untuk kemudian membuat generalisasi merupakan
strategi masalah yang baik akan dibahas lagi secara rinci dibab-
bab mendatang. Akan tetapi kita perlu mencari persoalan yang
sesui sehingga memunculkan minat peserta didik sekaligus
memotivasi mereka untuk menggunakan strategi
ini.
Ada beberapa persoalan matematika dapat diselesaikan dengan
strategi memperagakan situasinya. Pendekatan seperti ini menjadikan peserta
didik terlibat secara aktif dan tidak hanya sebagai penonton yang pasif , serta
dapat membantu mereka melihat dan memahami arti persoalan. Contoh
dalam masalah laba dan rugi setiap penjualan, siswa dapat mempraktikan
sendiri dalam kelas.
Misalnya ada peserta didik nama Ani, Bety, Cindy mempraktikan
sebagai pedagang, pembeli dan distributor. Ani sebagai distributor, Bety
sebagai pedagang dan Cindy sebagai pembeli .
Bety menjual sebuah bulpen dengan harga Rp. 2.000,-, Bety membeli
dari Ani sebagai distributor dengan harga Rp.1.700,-. Kemudia pulpen tersebut
dibeli oleh Cindy sebagai pembeli, maka keuntungan Bety dari penjualan
bulpen tersebut adalah Rp.300 :
Dalam masalah matematika tersebut dengan cara memperagakan
secara langsung maka peserta didik menjadi lebih paham dan menarik.
d. Dengan membuat Peragaan / Bermain
Peran
.
Banyak persoalan matematika yang dapat
diselesaikan dengan penggunaan daftar,
tabel dan bagan. Sering peserta didik dapat
memotivasi dengan penerapan ini dengan
memilih persoalan yang sesuai dan
merangsang imajinasi mereka serta
membangkitkan minat.
Misalnya ada soal berikut ini:
Ninda sedang menyelenggarakan sebuah
pesta. Pertama kali bel berbunyi , 1 orang tamu
datang, saat bel kedua berbunyi, 3 orang tamu
masuk, sesudah itu setiap kali bel berbunyi
secara berurutan sekelompok tamu datang
dengan banyak orang setiap kali bertambah 2
orang dari sekelompok sebelumnya. Berapa
banyak tamu yang datang sampai bunyi bel yang
kedua puluh?
Persoalan tersebut dapat diselesaikan
dengan tabel berikut ini:
Urutan Bunyi Bel Banyak Tamu yang Masuk Total Tamu
1 1 1
2 3 4
3 5 9
4 7 16
5 9 25
Dengan segera akan terlihat jelas bahwa total
tamu pada setiap tahap kuadrat urutan bunyi
bel , yakni setelah bunyi bel keempat total tamu
yang datang adalah:
1+3+5+7= 16= 42
Sesudah bel kelima total tamu yang masuk
adalah
1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25 = 5^2
Dengan meneruskan polanya kita dapat
menyimpulkan bahwa sesudah bel berbunyi ke-
20 total tamu yang datang sebanyak
1 + 3 + 5 + 7 + ... + 39 = 202
atau 400
Generalisasi matematika yang muncul dari
aktivitas tersebut adalah banyak jumlah n
bilangan asli ganjil pertama adalah 𝑛2
f. Dengan merangkum atau membuat catatan
Membuat catatan yang baik adalah tiga tahapan proses yang
melibatkan hal-hal yang dilakukan sebelum, selama dan sesudah
1. Siap mencatat ( sebelum pelajaran )
Sangat membantu peserta didik jika mereka memeriksa ulang catatan
pelajaran sebelum masuk kelas. Dengan memeriksa ulang, siswa bisa
membangkitkan ingatan mereka tentang apa yang sudah dibahas kemarin dan
lebih siap menerima pelajaran baru yang akan dimulai.
2. Mencatat ( selama pelajaran)
Peserta didik harus fokus terhadap penjelasan dari guru dan kemudian
dari yang mereka tangkap kemudian mereka membuat catatan sendiri dengan
bahasa yang mudah mereka dengan cepat misalnya kata persen diganti dengan
simbol %
3. Menyalin ( setelah pelajaran)
Setelah peserta didik fokus terhadap penjelasan dari guru dan kemudian
dari yang mereka tangkap kemudian mereka membuat rangkuman sendiri dengan
bahasa yang mudah mereka pahami sehingga saat belajar peserta didik dapat
membuka catatannya sendiri dan mudah memahami saat belajar
g. Dengan pembelajaran kerja sama
Menurut Marzano et al. (2001) , penelitian tentang
pembelajran kerja sama memberikan sasaran sebagai berikut :
• Pengaturan kelompok berdasarkan kemampuan sebaiknya
dilakukan dengan hemat. Akan lebih baik jika menggunakan
beragam kriteria untuk mengelompokan peserta didik.
• Kelompok kerja sama sebaiknya dalam jumlah sedikit dan
biasanya informal, formal dan kelompok dasar.
• Pembelajaran kerja sama sebaiknya diterapkan secara konsisten,
sistematis, dan dikombinasikan strategi kelas yang lain.
• Pembelajaran kerja sama memiliki lima elementer mendasar :
a. Ketergantungan positif
b. Interaksi tatapmuka
c. Pertanggungjawaban individu
d. Keterampilan interpesonal dan dalam kelompok kecil
e. Pemrosesan berkelompok
4. Pelaksanaan pembelajaran pemecahan masalah di
sekolah dasar tidak semudah yang diperkirakan, ada banyak
faktor yang menghambat pelaksanaannya. Pembelajaran
pemecahan masalah secara optimal, tidak hanya faktor guru
saja, tetapi faktor tuntunan kurikulum yang membuat guru
terdesak dengan waktu terbatas sehingga tidak fokus terhadap
kemampuan pemecahan masalah.
Suatu masalah biasanya memuat situasi yang
mendorong seseorang untuk menyelesaikannya, akan tetapi
tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk
menyelesaiknnya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang
anak dan anak tersebut dapat mengetahui cara penyelesainnya
dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
masalah. Sesuatu dianggap masalah bergantung kepada orang
yang menghadapi masalah tersebut.
Terkadang dalam pendidikan matematika sekolah dasar
ada masalah bagi kelas rendah namun bukan masalah bagi kelas
tinggi. Masalah merupakan suatu konflik,hambatan bagi siswa
dalam menyelesaikan tugas belajaraannya di kelas. Namun
masalah harus diselesaikan agar proses berpikir siswa terus
berkembang. Semakin banyak siswa dapat menyelesaikan
setiap permasalahan matematika, maka siswa akan kaya akan
variasi dalam menyelesaikan soal-soal matematika dalam
bentuk apapun.
Contoh 3×3 = 9 merupakan soal yang sering dihadapi
siswa kelas 2 Sekolah Dasar karena siswa tidak berpikir tinggi
dalam menyelesaikan soal tersebut.
Jika kelas 2 diberikan soal 33×33 =….mungkin menjadi suatu
masalah bagi siswa, inilah suatu bentuk soal yang tidak rutin.
Sehingga kita bisa memberikan pemisahan bahwa soal yang
tidak rutin merupakan masalah bagi siswa.
Soal – soal Pemecahan masalah
matematika dan Penyelesaiannya
Soal 1.12
Ada empat tim: A, B, C, dan D yang bertanding
sepak bola. Setiap tim bertanding tepat tiga kali,
masing-masing 1 kali dengan tim lainnya.
Pemenang mendapat nilai 3 poin dan yang kalah
mendapat nilai 0 poin.
Jika pertandingan berakhir imbang, setiap tim
mendapatkan 1 poin. Total nilai akhir dari keempat
tim itu adalah bilangan ganjil berturutan. Tim B
keluar sebagai juara. Tim C dua kali imbang, salah
satunya adalah melawan tim A.
Siapa yang berada pada peringkat akhir?
Jawab :
Karena angka ganjil berurutan yang mungkin
tercapai hanya 13, maka hasil akhir
pertandingan pasti 13 dan hasil
pertandingan dicari agar hasil akhir 13.
Pertandingan Pemenang Skor
A B C D
AB Imbang 1 1 - -
AC Imbang 1 - 1 -
AD Imbang 1 - - 1
BC B - 3 0 -
BD Imbang - 1 - 1
CD Imbang - - 1 1
SKOR 3 5 2 3
TOTAL 13
Jadi yang berada pada
tingkat terakhir adalah
tim C karena skor paling
sedikit tim C
• Soal 3.2
• Setiap hari Fibo mendapatkan uang jajan dari
ayahnya. Suatu hari ayahnya memberikan dua
pilihan kepada Fibo.
Pilihan pertama adalah ayah memberikan uang
jajan satu minggu sekali. Setiap minggu Fibo akan
mendapatkan Rp50.000,00.
Pilihan kedua adalah tanggal 1 Fibo mendapatkan
Rp50,00, tanggal 2 Fibo mendapatkan Rp100,00,
tanggal 3 Fibo mendapatkan Rp200,00, tanggal 4
Fibo mendapatkan Rp400,00, tanggal 5 Fibo
mendapatkan Rp800,00, demikian seterusnya
sampai akhir bulan.
Pilihan mana yang sebaiknya Fibo pilih?
• Pilihan pertama :
Ayah memberikan uang jajan 1 minggu
sekali = Rp 50.000,00
jadi uang jajan yang di berikan kepada fibo
selama 1 bulan adalah = Rp 50.000,00 x 4
= Rp 200.000,00
• Pilihan kedua :ayah memberikan uang jajan
setiap hari selama 1 bulan
- tgl 1 = Rp 50,00
- tgl 2 = Rp 100,00
- tgl 3 = Rp 200,00
- tgl 4 = Rp 400,00
- tgl 5 = Rp 800,00
- tgl 6 = Rp 1.600,00
- tgl 7 = Rp 3.200,00
- tgl 8 = Rp 6.400,00
- tgl 9 = Rp 12.800,00
- tgl 10 = Rp 25.600,00
Kelipatan 2
-Tgl 11 = Rp 51.200,00
-Tgl 12 = Rp 102.400,00
-Tgl 13 = Rp 204.800,00
- Tgl 14 = Rp 409.600,00
- Tgl 15 = Rp 819.200,00
- Tgl 16 = Rp1.638.400,00
- Tgl 17 = Rp3.276.800,00
- tgl 18 = Rp6.553.600,00
- tgl 19 = Rp13.107.200,00
- tgl 20 = Rp26.214.400,00
- tgl 21 = Rp52.428.800,00
- tgl 22 = Rp104.857.600,00
- tgl 23 = Rp209.715.200,00
- tgl 24 = Rp419.430.400,00
- tgl 25 = Rp838.860.800,00
- tgl 26 = Rp1.677.721.600,00
- tgl 27 = Rp3.355.443.200,00
- tgl 28 = Rp6.710.886.400,00
-Tgl 29 = Rp1.34217728 x 1010
-Tgl 30 = Rp2.68435456 x 1010
Jadi kita memilih pilihan pertama karena uang
jajan yang yang pertama tidak terlalu banyak
sehingga fibo bisa manage uang dengan baik
dan fibo dapat membantu meringankan beban
orang tua. Dari pada pilihan kedua memang jauh
lebih banyak tetapi fibo masih anak-anak
sehingga fibo bisa saja mensalah gunakan uang
tersebut .
Soal 4.4
Rino melipat sebuah kertas menjadi
dua bagian yang sama besar dan
mengulanginya sebanyak tiga kali. Ia
kemudian melubangi lipatan kertas
tersebut. Berapa banyak lubang yang
ada jika semua lipatan kertas dibuka?
Rino menyiapkan
satu lembar kertas
Rino melipat kertas
menjadi 2 bagian
yang sama besar
Rino melipat kembali
kertas menjadi 2
bagian yang sama
besar
Rino melipat
kembali kertas
menjadi 2 bagian
yang sama
besar(lipatan
kedua)
Rino melipat
kembali kertas
menjadi 2 bagian
yang sama
besar(lipatan
ketiga)
Rino
melubangi
lipatan kertas
tersebut
Rino membuka lipatan
kertas tersebut dan
kemudian menghitung
lubang yang terdapat di
kertas tersebut, yaitu
sebanyak 16 lubang
Soal 6.1
Ada berapa banyak bilangan dalam
barisan bilangan
4, 5, 6, . . . , 2006
Jawab :
Cara 1 :
Karena diurutan angka tersebut ada 3 angka yang
tidak tercantum yaitu angka 1, 2, dan 3 maka
akan diperoleh 2006 – 3 = 2003
jadi banyaknya bilangan yang ada di urutan
tersebut adalah sebanyak 2003
Cara 2
• Diketahui : Un = 2006
a = 4
b = 1
Di tanya : n ... ?
Di jawab : Un = a + (n – 1) b
2006= 4 + (n – 1 ) 1
2006=4 + n – 1
2006=3 + n
n = 2006 – 3
n = 2003
4 5 6 , ... , 2006
+ 1 +1
41
Kang Asep mempunyai sebidang tanah berbentuk
persegi panjang. Ia membuat sebuah kolam kecil
yang bentuknya seperti bagian yang berwarna abu-
abu pada gambar berikut.
Hitung luas tanah Kang Asep tanpa kolam tersebut!
10 m
10 m
40 m
60 m
Soal 6.7
Luas Tanah
D1 : p = 60 m
l = 40 m
D2 : Luas tanah ??
D3 : L = p x l
= 60 x 40
= 2400 m
Luas kolam
D1 : p = 60 m
l = 10 m
D2 : Luas kolam ?
D3 : L = p x l
= 60 x 10
= 600 m
Luas tanah tanpa kolam
: Luas tanah – Luas kolam
= 2400 – 600
= 1800 m
Soal 11.2
Rino, Oca, dan Aci bermain teka-teki. Masing-
masing mempunyai sebuah kantong hitam berisi
tepat satu buah benda : permen, cokelat, atau
kue. Mereka memberikan tiga pernyataan. Ada
dua pernyataan salah dan satu pernyataan benar.
(a) Rino tidak mempunyai permen
(b) Oca mempunyai permen
(c) Aci tidak mempunyai kue
Pernyataan mana yang benar?
Jawab :
• Pernyataan yang benar adalah yang pilihan B.
Oca mempunyai permen, karena bisa saja ada
kemungkinan jika Oca mempunyai permen,
• Jika pilihan A. Rino tidak mempunyai permen
(pernyataan itu salah, karena bisa saja Rino
mempunyai permen)
• Jika pilihan C. Aci tidak mempunyai kue
(pernyataan itu salah, karena bisa saja Aci
mempunyai kue)
Materi logika
Contoh soal pemecahan masalah dalam
LOGIKA
1. Perhatikan pernyataan tunggal
dibawah ini :
p = Jumlah sudut dalam segitiga
180
q =Tidak ada bilangan y sehingga
y + 4 = 3
r = Semua bilangan prima adalah
ganjil
SOAL 1
Berdasarkan atas pernyataan p,q dan r
diatas , tentukan nilai kebenaran dari :
a) .( p V q ) r
b) (p ^ q ) q
c) ( p q ) V ( r q)
Jawab :
Tabel kebenaran
p q r ~q P V q P ^ q P ^ r P q r q ( p V q ) r
B B B S B B B B B B
B B S S B B S B B S
B S B B B S B S S B
B S S B B S S S B S
S B B S B S S B B B
S B S S B S S B B S
S S B B S S S B S B
S S S B S S S B B B
Lanjutan....
(p ^ q ) q ( p q ) V ( r q)
S B
S B
B S
B B
B B
B B
B B
B B
Nilai kebenaran
a) ( p V q ) r
( p V q ) r
B
S
B
S
B
S
B
B
Nilai kebenaran ( p V q ) r
di samping adalah nilai yang
bernilai B semua.
b) (p ^ q ) q
(p ^ q ) q
S
S
B
B
B
B
B
B
C) ( p q ) V ( r q)
( p q ) V ( r q)
B
B
S
B
B
B
B
B
2. Perhatikan susunan bilangan gambar dibawah. Bilangan 12
tepat di bawahnya 8, dan bilangan 10 tepat di atasnya 14,
serta tidak ada bilangan yang berada tepat di atas 15. Jika
pola tersebut berlanjut,
a. Apakah ada bilangan yang berada tepat di atasnya 242?
b. Jika ada siapa? Jika tidak ada mengapa?
Pola bilangannya seperti
gambar tersebut
SOAL 2
Jawab :
Pertama kita urutkan angka dari angka 1 sampai 242 sesuai pola
yang telah ditentukan, yaitu pola anak tangga, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar lebih besar :
Jelas terlihat pada gambar di atas bahwa :
a. ada bilangan yang tepat dia atas 242
b. Bilangan yang berada di atas 242 adalah 221
Mari kita lihat gambar berikut ini :
3. Jika anda diminta menulis
bilangan 1000 sampai 2000,
berapa kali anda menulis
lambang 0 (nol)
SOAL 3
Bilangan Jumlah Nol
1000 3 x 1 = 3
1001 - 1009 2 x 9 = 18
1010, 1020, … , 1090 2 x 9 = 18
1011 – 1019 1 x 9 = 9
1021 – 1029
1091 – 1099 1 x 9 = 9
9 x 9 = 81
1100, 1200, … , 1900 2 x 9 = 18
1101 – 1109 1 x 9 = 9
1201 – 1209
1901 – 1909 1 x 9 = 9
9 x 9 = 81
1110, 1120, … , 1190 1 x 9 = 9
1210, 1220, …, 1290
1910, 1920, … , 1990 1 x 9 = 9
9 x 9 = 81
2000 3 x 1 = 3
TOTAL 303
JAWAB
• Selain itu kita dapat menghitung banyaknya
lambang nol dengan mengurutkan bilangan 1000
hingga 2000 secara manual
• Cermati urutan bilangan tersebut lalu hitung ada
berapa banyak angka nol disetiap urutan
• Untuk mempermudah mengurutkan gunakan
bantuan Ms. Excel
1000 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009
1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019
1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029
1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039
1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047 1048 1049
1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059
1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069
1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079
1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088 1089
1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099
1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109
1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119
1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129
1130 1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139
1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149
1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159
1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169
1170 1171 1172 1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179
1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189
1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199
1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209
1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219
1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229
1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239
1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249
1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256 1257 1258 1259
1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269
1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279
1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289
1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1299
1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309
1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319
1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329
1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339
1340 1341 1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349
1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357 1358 1359
1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369
1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379
1380 1381 1382 1383 1384 1385 1386 1387 1388 1389
1390 1391 1392 1393 1394 1395 1396 1397 1398 1399
1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409
1410 1411 1412 1413 1414 1415 1416 1417 1418 1419
1420 1421 1422 1423 1424 1425 1426 1427 1428 1429
1430 1431 1432 1433 1434 1435 1436 1437 1438 1439
1440 1441 1442 1443 1444 1445 1446 1447 1448 1449
1450 1451 1452 1453 1454 1455 1456 1457 1458 1459
1460 1461 1462 1463 1464 1465 1466 1467 1468 1469
1470 1471 1472 1473 1474 1475 1476 1477 1478 1479
1480 1481 1482 1483 1484 1485 1486 1487 1488 1489
1490 1491 1492 1493 1494 1495 1496 1497 1498 1499
1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509
1510 1511 1512 1513 1514 1515 1516 1517 1518 1519
1520 1521 1522 1523 1524 1525 1526 1527 1528 1529
1530 1531 1532 1533 1534 1535 1536 1537 1538 1539
1540 1541 1542 1543 1544 1545 1546 1547 1548 1549
1550 1551 1552 1553 1554 1555 1556 1557 1558 1559
1560 1561 1562 1563 1564 1565 1566 1567 1568 1569
1570 1571 1572 1573 1574 1575 1576 1577 1578 1579
1580 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589
1590 1591 1592 1593 1594 1595 1596 1597 1598 1599
1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609
1610 1611 1612 1613 1614 1615 1616 1617 1618 1619
1620 1621 1622 1623 1624 1625 1626 1627 1628 1629
1630 1631 1632 1633 1634 1635 1636 1637 1638 1639
1640 1641 1642 1643 1644 1645 1646 1647 1648 1649
1650 1651 1652 1653 1654 1655 1656 1657 1658 1659
1660 1661 1662 1663 1664 1665 1666 1667 1668 1669
1670 1671 1672 1673 1674 1675 1676 1677 1678 1679
1680 1681 1682 1683 1684 1685 1686 1687 1688 1689
1690 1691 1692 1693 1694 1695 1696 1697 1698 1699
1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709
1710 1711 1712 1713 1714 1715 1716 1717 1718 1719
1720 1721 1722 1723 1724 1725 1726 1727 1728 1729
1730 1731 1732 1733 1734 1735 1736 1737 1738 1739
1740 1741 1742 1743 1744 1745 1746 1747 1748 1749
1750 1751 1752 1753 1754 1755 1756 1757 1758 1759
1760 1761 1762 1763 1764 1765 1766 1767 1768 1769
1770 1771 1772 1773 1774 1775 1776 1777 1778 1779
1780 1781 1782 1783 1784 1785 1786 1787 1788 1789
1790 1791 1792 1793 1794 1795 1796 1797 1798 1799
1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809
1810 1811 1812 1813 1814 1815 1816 1817 1818 1819
1820 1821 1822 1823 1824 1825 1826 1827 1828 1829
1830 1831 1832 1833 1834 1835 1836 1837 1838 1839
1840 1841 1842 1843 1844 1845 1846 1847 1848 1849
1850 1851 1852 1853 1854 1855 1856 1857 1858 1859
1860 1861 1862 1863 1864 1865 1866 1867 1868 1869
1870 1871 1872 1873 1874 1875 1876 1877 1878 1879
1880 1881 1882 1883 1884 1885 1886 1887 1888 1889
1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896 1897 1898 1899
1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1907 1908 1909
1910 1911 1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919
1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929
1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939
1940 1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949
1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959
1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969
1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999
2000
Jadi kita dapat menulis lambang
nol dalam bilangan 1000 sampai
2000 sebanyak 303 kali

More Related Content

What's hot

Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Tree Myutz
 
Matematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiaMatematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiasinaramdhani
 
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...reno sutriono
 
KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012marshiza
 
Tugas pmri kelompok 4 b
Tugas pmri kelompok 4 bTugas pmri kelompok 4 b
Tugas pmri kelompok 4 bRusmaini Mini
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibHabibah Abdullah
 
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematikaPpt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematikaLianaAndini
 
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...outtamyhead89
 
Strategi Pembelajaran
Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran
Strategi PembelajaranErni Susanti
 
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistik
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistikOutline penerapan model pembelajaran matematika realistik
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistikAby Nonsense
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaFajar P Kurniawan
 
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaPemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaTree Myutz
 

What's hot (20)

Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 
Kt bib (2)
Kt bib (2)Kt bib (2)
Kt bib (2)
 
Matematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiaMatematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesia
 
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...
 
KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012
 
Tugas pmri kelompok 4 b
Tugas pmri kelompok 4 bTugas pmri kelompok 4 b
Tugas pmri kelompok 4 b
 
Thesis zamatun 2
Thesis zamatun 2Thesis zamatun 2
Thesis zamatun 2
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bib
 
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematikaPpt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
Ppt singkat kelompok 1 pemecahan masalah dalam matematika
 
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
 
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAHPENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
 
Strategi Pembelajaran
Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
 
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistik
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistikOutline penerapan model pembelajaran matematika realistik
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistik
 
Teori polya
Teori polyaTeori polya
Teori polya
 
885 1666-1-sm
885 1666-1-sm885 1666-1-sm
885 1666-1-sm
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
 
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
 
3262
32623262
3262
 
Pemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematikaPemecahan masalah matematika
Pemecahan masalah matematika
 

Viewers also liked

New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6lena6712
 
performance appraisal
 performance appraisal performance appraisal
performance appraisalYamuna Devi
 
Performance management
Performance managementPerformance management
Performance managementNalin Goel
 
Performance appraisal for nursing staff
Performance appraisal for nursing staffPerformance appraisal for nursing staff
Performance appraisal for nursing staffkitooke
 
Nursing performance appraisal examples
Nursing performance appraisal examplesNursing performance appraisal examples
Nursing performance appraisal exampleszulmaweber
 
Professional Unbranded Performance Appraisal Form
Professional Unbranded Performance Appraisal FormProfessional Unbranded Performance Appraisal Form
Professional Unbranded Performance Appraisal FormOleksiy Kuryliak
 
Employee appraisal examples
Employee appraisal examplesEmployee appraisal examples
Employee appraisal examplesdidierdeschamps
 
Employee appraisal comments sample
Employee appraisal comments sampleEmployee appraisal comments sample
Employee appraisal comments samplethorstenfinkmen
 
Ppt performance appraisal
Ppt performance appraisalPpt performance appraisal
Ppt performance appraisaldivyaactive
 
Performance Appraisal Effectiveness Techniques
Performance Appraisal Effectiveness TechniquesPerformance Appraisal Effectiveness Techniques
Performance Appraisal Effectiveness TechniquesArt Flores
 
Performance appraisal concepts and method
Performance appraisal  concepts and methodPerformance appraisal  concepts and method
Performance appraisal concepts and methodPranav Kumar Ojha
 
Performance Appraisal
Performance AppraisalPerformance Appraisal
Performance AppraisalRajesh Patel
 
The Performance Appraisal System.
The Performance Appraisal System.The Performance Appraisal System.
The Performance Appraisal System.Binit Das
 
Performance appraisal
Performance appraisalPerformance appraisal
Performance appraisalMadhuri Bind
 

Viewers also liked (19)

New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6New pancasila presentasi kelompok 6
New pancasila presentasi kelompok 6
 
performance appraisal
 performance appraisal performance appraisal
performance appraisal
 
Performance appraisal
Performance appraisalPerformance appraisal
Performance appraisal
 
Performance management
Performance managementPerformance management
Performance management
 
Performance appraisal bjb
Performance appraisal bjbPerformance appraisal bjb
Performance appraisal bjb
 
Performance appraisal for nursing staff
Performance appraisal for nursing staffPerformance appraisal for nursing staff
Performance appraisal for nursing staff
 
Nursing performance appraisal examples
Nursing performance appraisal examplesNursing performance appraisal examples
Nursing performance appraisal examples
 
Professional Unbranded Performance Appraisal Form
Professional Unbranded Performance Appraisal FormProfessional Unbranded Performance Appraisal Form
Professional Unbranded Performance Appraisal Form
 
Employee appraisal examples
Employee appraisal examplesEmployee appraisal examples
Employee appraisal examples
 
Employee appraisal comments sample
Employee appraisal comments sampleEmployee appraisal comments sample
Employee appraisal comments sample
 
Performance Appraisal
Performance AppraisalPerformance Appraisal
Performance Appraisal
 
Performance appraisal
Performance appraisalPerformance appraisal
Performance appraisal
 
Ppt performance appraisal
Ppt performance appraisalPpt performance appraisal
Ppt performance appraisal
 
Performance Appraisal Effectiveness Techniques
Performance Appraisal Effectiveness TechniquesPerformance Appraisal Effectiveness Techniques
Performance Appraisal Effectiveness Techniques
 
Performance appraisal concepts and method
Performance appraisal  concepts and methodPerformance appraisal  concepts and method
Performance appraisal concepts and method
 
Performance Appraisal
Performance AppraisalPerformance Appraisal
Performance Appraisal
 
The Performance Appraisal System.
The Performance Appraisal System.The Performance Appraisal System.
The Performance Appraisal System.
 
Performance appraisal
Performance appraisalPerformance appraisal
Performance appraisal
 
Performance appraisal
Performance appraisalPerformance appraisal
Performance appraisal
 

Similar to PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materilena6712
 
Pendekatan open ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open ended dalam pembelajaran matematikaT. Astari
 
Pendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingPendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingUmmi Rachmawati
 
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxPengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxderiastuti3
 
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02Mansyur Eppe
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingAchmad Abror
 
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Maysy Maysy
 
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v222 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2Diandra Devikha
 
Open Ended_Matematika SMP.pptx
Open Ended_Matematika SMP.pptxOpen Ended_Matematika SMP.pptx
Open Ended_Matematika SMP.pptxANurawaliyahArif
 
Modul Ajar Materi ALJABAR 1 KELAS 7.docx
Modul Ajar Materi ALJABAR  1 KELAS 7.docxModul Ajar Materi ALJABAR  1 KELAS 7.docx
Modul Ajar Materi ALJABAR 1 KELAS 7.docxMutifBerkah
 
Kel 10 ppt singkat pemecahan masalah dalam mtk
Kel 10 ppt singkat pemecahan masalah dalam mtkKel 10 ppt singkat pemecahan masalah dalam mtk
Kel 10 ppt singkat pemecahan masalah dalam mtkSistaAngginiSaputri
 
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikaStrategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikawww.didiarsandi.com
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningAyu Febriyanti
 
tugas pemahaman tentang peserta didik T1 Ruang kolaborasi
tugas pemahaman tentang peserta didik T1 Ruang kolaborasitugas pemahaman tentang peserta didik T1 Ruang kolaborasi
tugas pemahaman tentang peserta didik T1 Ruang kolaborasikharismaanjas
 
Pembelajaran materi trigonometri dalam menentukan luas daerah segitiga
Pembelajaran materi trigonometri dalam menentukan luas daerah segitigaPembelajaran materi trigonometri dalam menentukan luas daerah segitiga
Pembelajaran materi trigonometri dalam menentukan luas daerah segitigaGagal Seniman
 
Pembelajaran matematika
Pembelajaran matematikaPembelajaran matematika
Pembelajaran matematikaOnny Wiriandi
 

Similar to PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (20)

Kumpulan materi
Kumpulan materiKumpulan materi
Kumpulan materi
 
Pendekatan open ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open ended dalam pembelajaran matematika
 
Pendekatan problem solving
Pendekatan problem solvingPendekatan problem solving
Pendekatan problem solving
 
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxPengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
 
Open Ended Learning
Open Ended LearningOpen Ended Learning
Open Ended Learning
 
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
 
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
 
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4 Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
Pemecahan masalah dalam matematika kelompok 4
 
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v222 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
22 depi a. nugraha(a) t8_10_april2013.v2
 
Open Ended_Matematika SMP.pptx
Open Ended_Matematika SMP.pptxOpen Ended_Matematika SMP.pptx
Open Ended_Matematika SMP.pptx
 
Modul Ajar Materi ALJABAR 1 KELAS 7.docx
Modul Ajar Materi ALJABAR  1 KELAS 7.docxModul Ajar Materi ALJABAR  1 KELAS 7.docx
Modul Ajar Materi ALJABAR 1 KELAS 7.docx
 
Kel 10 ppt singkat pemecahan masalah dalam mtk
Kel 10 ppt singkat pemecahan masalah dalam mtkKel 10 ppt singkat pemecahan masalah dalam mtk
Kel 10 ppt singkat pemecahan masalah dalam mtk
 
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikaStrategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
 
Arvar mades
Arvar madesArvar mades
Arvar mades
 
Arvar mades
Arvar madesArvar mades
Arvar mades
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
 
tugas pemahaman tentang peserta didik T1 Ruang kolaborasi
tugas pemahaman tentang peserta didik T1 Ruang kolaborasitugas pemahaman tentang peserta didik T1 Ruang kolaborasi
tugas pemahaman tentang peserta didik T1 Ruang kolaborasi
 
Pembelajaran materi trigonometri dalam menentukan luas daerah segitiga
Pembelajaran materi trigonometri dalam menentukan luas daerah segitigaPembelajaran materi trigonometri dalam menentukan luas daerah segitiga
Pembelajaran materi trigonometri dalam menentukan luas daerah segitiga
 
Pembelajaran matematika
Pembelajaran matematikaPembelajaran matematika
Pembelajaran matematika
 
Pendekatan open ended
Pendekatan open endedPendekatan open ended
Pendekatan open ended
 

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

  • 1. PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Ira Fajriani 292011356 Lena Puspitorini 292011382 Agtria Putri Rastika 292011393
  • 2. 1. Apa itu pemecahan masalah matematika ? 2. Apakah fungsi dari pemecahan masalah matematika? 3. Adakah strategi yang digunakan dalam pemecahan matematika? 4. Bagaimana penerapan masalah pemecahan matematika di sekolah dasar?
  • 3. 1. Pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Dengan hal tersebut, BNSP (Nurjanah, 2007: 11) mengungkapkan bahwa tujuan pembelajaran matematika dalam KTSP adalah agar peserta didik memahami pelajaran matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Biasanya dengan cara yang sederhana memecahkan masalah matematika dengan cara menyelesaikan soal cerita atau mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
  • 4. Namun pendapat dari beberapa ahli mengenai pemecahan masalah matematika diantaranya Polya (1985) mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak segera dapat dicapai. Pemecahan masalah dalam hal ini meliputi dua aspek, yaitu masalah menemukan (problem to find) dan masalah membuktikan (problem to prove). Pemecahan masalah dapat juga diartikan sebagai penemuan langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan (gap) yang ada. Sedangkan kegiatan pemecahan masalah itu sendiri merupakan kegiatan manusia dalam menerapkan konsep-konsep dan aturan-aturan yang diperoleh sebelumnya (Dahar, 1989; Dees, 1991).
  • 5. Baroody dan Niskayuna (1993) membagi pendekatan pemecahan masalah menjadi 3 pengertian berbeda, yaitu: (1) teaching via problem solving, pemecahan masalah matematika dalam hal ini lebih difokuskan pada bagaimana mengajarkan isi atau materi matematika, (2) teaching about problem solving, hal ini melibatkan strategi pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah matematika secara umum, (3) teaching for problem solving , dimaksudkan sebagai suatu cara tentang bagaimana memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk memecahkan masalah matematika yang dihadapinya. Anderson (1996) mendukung pengertian yang ketiga di atas dengan menekankan pada aspek strategi yang dipilih oleh siswa dalam memecahkan masalah.
  • 6. Utari (1994) menegaskan bahwa pemecahan masalah dapat berupa menciptakan ide baru, menemukan teknik atau produk baru. Bahkan di dalam pembelajaran matematika, selain pemecahan masalah mempunyai arti khusus, istilah tersebut juga mempunyai interpretasi yang berbeda. Misalnya menyelesaikan soal cerita atau soal yang tidak rutin dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemecahan masalah matematika tersebut tidak hanya membutuhkan sebuah formula yang dapat digunakan untuk memastikan keberhasilan dalam pemecahan masalah. Tetapi perlu memecahkan banyak masalah agar tahu dan merasa senang terhadap prosesnya. Guru dapat berperan sebagai penuntun / sebagai fasilitator dengan memberikanpengalamannya dalam pemecahan masalah matematika
  • 7. Dari sejumlah pengertian pemecahan masalah tersebut, dapat dikatakan bahwa pemecahan masalah merupakan usaha nyata dalam rangka mencari jalan keluar atau ide berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pemecahan masalah ini adalah suatu proses kompleks yang menuntut seseorang untuk mengkoordinasikan pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan intuisi dalam rangka memenuhi tuntutan dari suatu situasi. Sedangkan proses pemecahan masalah merupakan kerja memecahkan masalah, dalam hal ini proses menerima tantangan yang memerlukan kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam istilah sederhana, masalah adalah suatu perjalanan seseorang untuk mencapai solusi yang diawali dari sebuah situasi tertentu.
  • 8. 2. Pembicaraan dari salah satu kompetensi kurikulum matematika, yaitu kompetensi pemecahan masalah diharapkan peserta didik mampu membangun pengetahuan baru tentang matematika, memecahkan permasalahan matematika dalam konteks lain, menerapkan dan mengadaptasi berbagai macam strategi untuk memecahkan masalah serta memonitor dan merefleksi proses penyelesaian masalah matematika. Sedangkan menurut Sawada (1997) bila open-ended problems diberikan kepada peserta didik di sekolah, setidaknya ada 5 fungsi atau keuntungan yang diharapkan, antara lain :
  • 9. • Peserta didik terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran dan peserta didik dapat lebih sering mengungkapkan ide-idenya. Peserta didik tidak hanya pasif menirukan cara yang dicontohkan oleh guru. • Peserta didik memiliki kesempatan yang lebih dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika mereka secara menyeluruh. Peserta didik dapat terlibat lebih aktif dalam menggunakan potensi pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki sebelumnya • Setiap peserta didik dapat menjawab permasalahan dengan caranya sendiri. Dengan hal ini setiap kreatifitas peserta didik dapat terungkap • Pembelajaran dengan menggunakan open-ended problems semacam ini memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik dalam proses bernalar. 5. Ada banyak pengalaman-pengalaman (baru / berharga) yang akan didapatkan peserta didik dalam bentuk kepuasan dalam proses penemuan jawaban dan juga mendapat pengakuan dari peserta didik lainnya.
  • 10.
  • 11. a. Dengan cara coba-coba Beberapa persoalan paling baik diselesaikan dengan cara coba-coba dengan disertai proses pemikiran logika. Satu cara yang baik untuk mengawali metode ini adalah dengan memberikan persoalan yang merangsa peserta didik untuk berfikir
  • 12. Beberapa persoalan matematika mudah dipahami peserta didik dengan menggunakan peraga, melipat sepotong kertas, memotong seutas tali atau menggunakan alat-alat peraga sederhana lainnya yang sesuai dengan materi. Dengan alat peraga ini dalam proses pembelajaran matematika akan menjadi lebih nyata bagi peserta didik, sehingga memotivasi peserta didik untuk membangkitkan minat peserta didik untuk menyelesaikan persolaan matematika yang mereka hadapi. b. Dengan menggunakan alat peraga , model atau sketsa
  • 13. c. Dengan mencari pola Mencari pola untuk kemudian membuat generalisasi merupakan strategi masalah yang baik akan dibahas lagi secara rinci dibab- bab mendatang. Akan tetapi kita perlu mencari persoalan yang sesui sehingga memunculkan minat peserta didik sekaligus memotivasi mereka untuk menggunakan strategi ini.
  • 14. Ada beberapa persoalan matematika dapat diselesaikan dengan strategi memperagakan situasinya. Pendekatan seperti ini menjadikan peserta didik terlibat secara aktif dan tidak hanya sebagai penonton yang pasif , serta dapat membantu mereka melihat dan memahami arti persoalan. Contoh dalam masalah laba dan rugi setiap penjualan, siswa dapat mempraktikan sendiri dalam kelas. Misalnya ada peserta didik nama Ani, Bety, Cindy mempraktikan sebagai pedagang, pembeli dan distributor. Ani sebagai distributor, Bety sebagai pedagang dan Cindy sebagai pembeli . Bety menjual sebuah bulpen dengan harga Rp. 2.000,-, Bety membeli dari Ani sebagai distributor dengan harga Rp.1.700,-. Kemudia pulpen tersebut dibeli oleh Cindy sebagai pembeli, maka keuntungan Bety dari penjualan bulpen tersebut adalah Rp.300 : Dalam masalah matematika tersebut dengan cara memperagakan secara langsung maka peserta didik menjadi lebih paham dan menarik. d. Dengan membuat Peragaan / Bermain Peran
  • 15. . Banyak persoalan matematika yang dapat diselesaikan dengan penggunaan daftar, tabel dan bagan. Sering peserta didik dapat memotivasi dengan penerapan ini dengan memilih persoalan yang sesuai dan merangsang imajinasi mereka serta membangkitkan minat.
  • 16. Misalnya ada soal berikut ini: Ninda sedang menyelenggarakan sebuah pesta. Pertama kali bel berbunyi , 1 orang tamu datang, saat bel kedua berbunyi, 3 orang tamu masuk, sesudah itu setiap kali bel berbunyi secara berurutan sekelompok tamu datang dengan banyak orang setiap kali bertambah 2 orang dari sekelompok sebelumnya. Berapa banyak tamu yang datang sampai bunyi bel yang kedua puluh? Persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan tabel berikut ini:
  • 17. Urutan Bunyi Bel Banyak Tamu yang Masuk Total Tamu 1 1 1 2 3 4 3 5 9 4 7 16 5 9 25 Dengan segera akan terlihat jelas bahwa total tamu pada setiap tahap kuadrat urutan bunyi bel , yakni setelah bunyi bel keempat total tamu yang datang adalah: 1+3+5+7= 16= 42
  • 18. Sesudah bel kelima total tamu yang masuk adalah 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25 = 5^2 Dengan meneruskan polanya kita dapat menyimpulkan bahwa sesudah bel berbunyi ke- 20 total tamu yang datang sebanyak 1 + 3 + 5 + 7 + ... + 39 = 202 atau 400 Generalisasi matematika yang muncul dari aktivitas tersebut adalah banyak jumlah n bilangan asli ganjil pertama adalah 𝑛2
  • 19. f. Dengan merangkum atau membuat catatan Membuat catatan yang baik adalah tiga tahapan proses yang melibatkan hal-hal yang dilakukan sebelum, selama dan sesudah 1. Siap mencatat ( sebelum pelajaran ) Sangat membantu peserta didik jika mereka memeriksa ulang catatan pelajaran sebelum masuk kelas. Dengan memeriksa ulang, siswa bisa membangkitkan ingatan mereka tentang apa yang sudah dibahas kemarin dan lebih siap menerima pelajaran baru yang akan dimulai. 2. Mencatat ( selama pelajaran) Peserta didik harus fokus terhadap penjelasan dari guru dan kemudian dari yang mereka tangkap kemudian mereka membuat catatan sendiri dengan bahasa yang mudah mereka dengan cepat misalnya kata persen diganti dengan simbol % 3. Menyalin ( setelah pelajaran) Setelah peserta didik fokus terhadap penjelasan dari guru dan kemudian dari yang mereka tangkap kemudian mereka membuat rangkuman sendiri dengan bahasa yang mudah mereka pahami sehingga saat belajar peserta didik dapat membuka catatannya sendiri dan mudah memahami saat belajar
  • 20. g. Dengan pembelajaran kerja sama Menurut Marzano et al. (2001) , penelitian tentang pembelajran kerja sama memberikan sasaran sebagai berikut : • Pengaturan kelompok berdasarkan kemampuan sebaiknya dilakukan dengan hemat. Akan lebih baik jika menggunakan beragam kriteria untuk mengelompokan peserta didik. • Kelompok kerja sama sebaiknya dalam jumlah sedikit dan biasanya informal, formal dan kelompok dasar. • Pembelajaran kerja sama sebaiknya diterapkan secara konsisten, sistematis, dan dikombinasikan strategi kelas yang lain. • Pembelajaran kerja sama memiliki lima elementer mendasar : a. Ketergantungan positif b. Interaksi tatapmuka c. Pertanggungjawaban individu d. Keterampilan interpesonal dan dalam kelompok kecil e. Pemrosesan berkelompok
  • 21. 4. Pelaksanaan pembelajaran pemecahan masalah di sekolah dasar tidak semudah yang diperkirakan, ada banyak faktor yang menghambat pelaksanaannya. Pembelajaran pemecahan masalah secara optimal, tidak hanya faktor guru saja, tetapi faktor tuntunan kurikulum yang membuat guru terdesak dengan waktu terbatas sehingga tidak fokus terhadap kemampuan pemecahan masalah. Suatu masalah biasanya memuat situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya, akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaiknnya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang anak dan anak tersebut dapat mengetahui cara penyelesainnya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah. Sesuatu dianggap masalah bergantung kepada orang yang menghadapi masalah tersebut.
  • 22. Terkadang dalam pendidikan matematika sekolah dasar ada masalah bagi kelas rendah namun bukan masalah bagi kelas tinggi. Masalah merupakan suatu konflik,hambatan bagi siswa dalam menyelesaikan tugas belajaraannya di kelas. Namun masalah harus diselesaikan agar proses berpikir siswa terus berkembang. Semakin banyak siswa dapat menyelesaikan setiap permasalahan matematika, maka siswa akan kaya akan variasi dalam menyelesaikan soal-soal matematika dalam bentuk apapun. Contoh 3×3 = 9 merupakan soal yang sering dihadapi siswa kelas 2 Sekolah Dasar karena siswa tidak berpikir tinggi dalam menyelesaikan soal tersebut. Jika kelas 2 diberikan soal 33×33 =….mungkin menjadi suatu masalah bagi siswa, inilah suatu bentuk soal yang tidak rutin. Sehingga kita bisa memberikan pemisahan bahwa soal yang tidak rutin merupakan masalah bagi siswa.
  • 23. Soal – soal Pemecahan masalah matematika dan Penyelesaiannya
  • 24. Soal 1.12 Ada empat tim: A, B, C, dan D yang bertanding sepak bola. Setiap tim bertanding tepat tiga kali, masing-masing 1 kali dengan tim lainnya. Pemenang mendapat nilai 3 poin dan yang kalah mendapat nilai 0 poin. Jika pertandingan berakhir imbang, setiap tim mendapatkan 1 poin. Total nilai akhir dari keempat tim itu adalah bilangan ganjil berturutan. Tim B keluar sebagai juara. Tim C dua kali imbang, salah satunya adalah melawan tim A. Siapa yang berada pada peringkat akhir?
  • 25. Jawab : Karena angka ganjil berurutan yang mungkin tercapai hanya 13, maka hasil akhir pertandingan pasti 13 dan hasil pertandingan dicari agar hasil akhir 13.
  • 26. Pertandingan Pemenang Skor A B C D AB Imbang 1 1 - - AC Imbang 1 - 1 - AD Imbang 1 - - 1 BC B - 3 0 - BD Imbang - 1 - 1 CD Imbang - - 1 1 SKOR 3 5 2 3 TOTAL 13
  • 27. Jadi yang berada pada tingkat terakhir adalah tim C karena skor paling sedikit tim C
  • 28. • Soal 3.2 • Setiap hari Fibo mendapatkan uang jajan dari ayahnya. Suatu hari ayahnya memberikan dua pilihan kepada Fibo. Pilihan pertama adalah ayah memberikan uang jajan satu minggu sekali. Setiap minggu Fibo akan mendapatkan Rp50.000,00. Pilihan kedua adalah tanggal 1 Fibo mendapatkan Rp50,00, tanggal 2 Fibo mendapatkan Rp100,00, tanggal 3 Fibo mendapatkan Rp200,00, tanggal 4 Fibo mendapatkan Rp400,00, tanggal 5 Fibo mendapatkan Rp800,00, demikian seterusnya sampai akhir bulan. Pilihan mana yang sebaiknya Fibo pilih?
  • 29. • Pilihan pertama : Ayah memberikan uang jajan 1 minggu sekali = Rp 50.000,00 jadi uang jajan yang di berikan kepada fibo selama 1 bulan adalah = Rp 50.000,00 x 4 = Rp 200.000,00
  • 30. • Pilihan kedua :ayah memberikan uang jajan setiap hari selama 1 bulan - tgl 1 = Rp 50,00 - tgl 2 = Rp 100,00 - tgl 3 = Rp 200,00 - tgl 4 = Rp 400,00 - tgl 5 = Rp 800,00 - tgl 6 = Rp 1.600,00 - tgl 7 = Rp 3.200,00 - tgl 8 = Rp 6.400,00 - tgl 9 = Rp 12.800,00 - tgl 10 = Rp 25.600,00 Kelipatan 2
  • 31. -Tgl 11 = Rp 51.200,00 -Tgl 12 = Rp 102.400,00 -Tgl 13 = Rp 204.800,00 - Tgl 14 = Rp 409.600,00 - Tgl 15 = Rp 819.200,00 - Tgl 16 = Rp1.638.400,00 - Tgl 17 = Rp3.276.800,00 - tgl 18 = Rp6.553.600,00 - tgl 19 = Rp13.107.200,00 - tgl 20 = Rp26.214.400,00 - tgl 21 = Rp52.428.800,00 - tgl 22 = Rp104.857.600,00 - tgl 23 = Rp209.715.200,00 - tgl 24 = Rp419.430.400,00 - tgl 25 = Rp838.860.800,00 - tgl 26 = Rp1.677.721.600,00 - tgl 27 = Rp3.355.443.200,00 - tgl 28 = Rp6.710.886.400,00 -Tgl 29 = Rp1.34217728 x 1010 -Tgl 30 = Rp2.68435456 x 1010
  • 32. Jadi kita memilih pilihan pertama karena uang jajan yang yang pertama tidak terlalu banyak sehingga fibo bisa manage uang dengan baik dan fibo dapat membantu meringankan beban orang tua. Dari pada pilihan kedua memang jauh lebih banyak tetapi fibo masih anak-anak sehingga fibo bisa saja mensalah gunakan uang tersebut .
  • 33. Soal 4.4 Rino melipat sebuah kertas menjadi dua bagian yang sama besar dan mengulanginya sebanyak tiga kali. Ia kemudian melubangi lipatan kertas tersebut. Berapa banyak lubang yang ada jika semua lipatan kertas dibuka?
  • 34. Rino menyiapkan satu lembar kertas Rino melipat kertas menjadi 2 bagian yang sama besar
  • 35. Rino melipat kembali kertas menjadi 2 bagian yang sama besar Rino melipat kembali kertas menjadi 2 bagian yang sama besar(lipatan kedua)
  • 36. Rino melipat kembali kertas menjadi 2 bagian yang sama besar(lipatan ketiga) Rino melubangi lipatan kertas tersebut
  • 37. Rino membuka lipatan kertas tersebut dan kemudian menghitung lubang yang terdapat di kertas tersebut, yaitu sebanyak 16 lubang
  • 38. Soal 6.1 Ada berapa banyak bilangan dalam barisan bilangan 4, 5, 6, . . . , 2006
  • 39. Jawab : Cara 1 : Karena diurutan angka tersebut ada 3 angka yang tidak tercantum yaitu angka 1, 2, dan 3 maka akan diperoleh 2006 – 3 = 2003 jadi banyaknya bilangan yang ada di urutan tersebut adalah sebanyak 2003
  • 40. Cara 2 • Diketahui : Un = 2006 a = 4 b = 1 Di tanya : n ... ? Di jawab : Un = a + (n – 1) b 2006= 4 + (n – 1 ) 1 2006=4 + n – 1 2006=3 + n n = 2006 – 3 n = 2003 4 5 6 , ... , 2006 + 1 +1
  • 41. 41 Kang Asep mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Ia membuat sebuah kolam kecil yang bentuknya seperti bagian yang berwarna abu- abu pada gambar berikut. Hitung luas tanah Kang Asep tanpa kolam tersebut! 10 m 10 m 40 m 60 m Soal 6.7
  • 42. Luas Tanah D1 : p = 60 m l = 40 m D2 : Luas tanah ?? D3 : L = p x l = 60 x 40 = 2400 m Luas kolam D1 : p = 60 m l = 10 m D2 : Luas kolam ? D3 : L = p x l = 60 x 10 = 600 m Luas tanah tanpa kolam : Luas tanah – Luas kolam = 2400 – 600 = 1800 m
  • 43. Soal 11.2 Rino, Oca, dan Aci bermain teka-teki. Masing- masing mempunyai sebuah kantong hitam berisi tepat satu buah benda : permen, cokelat, atau kue. Mereka memberikan tiga pernyataan. Ada dua pernyataan salah dan satu pernyataan benar. (a) Rino tidak mempunyai permen (b) Oca mempunyai permen (c) Aci tidak mempunyai kue Pernyataan mana yang benar?
  • 44. Jawab : • Pernyataan yang benar adalah yang pilihan B. Oca mempunyai permen, karena bisa saja ada kemungkinan jika Oca mempunyai permen, • Jika pilihan A. Rino tidak mempunyai permen (pernyataan itu salah, karena bisa saja Rino mempunyai permen) • Jika pilihan C. Aci tidak mempunyai kue (pernyataan itu salah, karena bisa saja Aci mempunyai kue)
  • 46. Contoh soal pemecahan masalah dalam LOGIKA
  • 47. 1. Perhatikan pernyataan tunggal dibawah ini : p = Jumlah sudut dalam segitiga 180 q =Tidak ada bilangan y sehingga y + 4 = 3 r = Semua bilangan prima adalah ganjil SOAL 1
  • 48. Berdasarkan atas pernyataan p,q dan r diatas , tentukan nilai kebenaran dari : a) .( p V q ) r b) (p ^ q ) q c) ( p q ) V ( r q)
  • 50. p q r ~q P V q P ^ q P ^ r P q r q ( p V q ) r B B B S B B B B B B B B S S B B S B B S B S B B B S B S S B B S S B B S S S B S S B B S B S S B B B S B S S B S S B B S S S B B S S S B S B S S S B S S S B B B
  • 51. Lanjutan.... (p ^ q ) q ( p q ) V ( r q) S B S B B S B B B B B B B B B B
  • 52. Nilai kebenaran a) ( p V q ) r ( p V q ) r B S B S B S B B Nilai kebenaran ( p V q ) r di samping adalah nilai yang bernilai B semua.
  • 53. b) (p ^ q ) q (p ^ q ) q S S B B B B B B
  • 54. C) ( p q ) V ( r q) ( p q ) V ( r q) B B S B B B B B
  • 55. 2. Perhatikan susunan bilangan gambar dibawah. Bilangan 12 tepat di bawahnya 8, dan bilangan 10 tepat di atasnya 14, serta tidak ada bilangan yang berada tepat di atas 15. Jika pola tersebut berlanjut, a. Apakah ada bilangan yang berada tepat di atasnya 242? b. Jika ada siapa? Jika tidak ada mengapa? Pola bilangannya seperti gambar tersebut SOAL 2
  • 56. Jawab : Pertama kita urutkan angka dari angka 1 sampai 242 sesuai pola yang telah ditentukan, yaitu pola anak tangga, seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
  • 58. Jelas terlihat pada gambar di atas bahwa : a. ada bilangan yang tepat dia atas 242 b. Bilangan yang berada di atas 242 adalah 221 Mari kita lihat gambar berikut ini :
  • 59. 3. Jika anda diminta menulis bilangan 1000 sampai 2000, berapa kali anda menulis lambang 0 (nol) SOAL 3
  • 60. Bilangan Jumlah Nol 1000 3 x 1 = 3 1001 - 1009 2 x 9 = 18 1010, 1020, … , 1090 2 x 9 = 18 1011 – 1019 1 x 9 = 9 1021 – 1029 1091 – 1099 1 x 9 = 9 9 x 9 = 81 1100, 1200, … , 1900 2 x 9 = 18 1101 – 1109 1 x 9 = 9 1201 – 1209 1901 – 1909 1 x 9 = 9 9 x 9 = 81 1110, 1120, … , 1190 1 x 9 = 9 1210, 1220, …, 1290 1910, 1920, … , 1990 1 x 9 = 9 9 x 9 = 81 2000 3 x 1 = 3 TOTAL 303 JAWAB
  • 61. • Selain itu kita dapat menghitung banyaknya lambang nol dengan mengurutkan bilangan 1000 hingga 2000 secara manual • Cermati urutan bilangan tersebut lalu hitung ada berapa banyak angka nol disetiap urutan • Untuk mempermudah mengurutkan gunakan bantuan Ms. Excel
  • 62. 1000 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047 1048 1049 1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088 1089 1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130 1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172 1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249
  • 63. 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256 1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341 1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357 1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369 1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379 1380 1381 1382 1383 1384 1385 1386 1387 1388 1389 1390 1391 1392 1393 1394 1395 1396 1397 1398 1399 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1411 1412 1413 1414 1415 1416 1417 1418 1419 1420 1421 1422 1423 1424 1425 1426 1427 1428 1429 1430 1431 1432 1433 1434 1435 1436 1437 1438 1439 1440 1441 1442 1443 1444 1445 1446 1447 1448 1449 1450 1451 1452 1453 1454 1455 1456 1457 1458 1459 1460 1461 1462 1463 1464 1465 1466 1467 1468 1469 1470 1471 1472 1473 1474 1475 1476 1477 1478 1479 1480 1481 1482 1483 1484 1485 1486 1487 1488 1489 1490 1491 1492 1493 1494 1495 1496 1497 1498 1499
  • 64. 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1510 1511 1512 1513 1514 1515 1516 1517 1518 1519 1520 1521 1522 1523 1524 1525 1526 1527 1528 1529 1530 1531 1532 1533 1534 1535 1536 1537 1538 1539 1540 1541 1542 1543 1544 1545 1546 1547 1548 1549 1550 1551 1552 1553 1554 1555 1556 1557 1558 1559 1560 1561 1562 1563 1564 1565 1566 1567 1568 1569 1570 1571 1572 1573 1574 1575 1576 1577 1578 1579 1580 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589 1590 1591 1592 1593 1594 1595 1596 1597 1598 1599 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1614 1615 1616 1617 1618 1619 1620 1621 1622 1623 1624 1625 1626 1627 1628 1629 1630 1631 1632 1633 1634 1635 1636 1637 1638 1639 1640 1641 1642 1643 1644 1645 1646 1647 1648 1649 1650 1651 1652 1653 1654 1655 1656 1657 1658 1659 1660 1661 1662 1663 1664 1665 1666 1667 1668 1669 1670 1671 1672 1673 1674 1675 1676 1677 1678 1679 1680 1681 1682 1683 1684 1685 1686 1687 1688 1689 1690 1691 1692 1693 1694 1695 1696 1697 1698 1699 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1710 1711 1712 1713 1714 1715 1716 1717 1718 1719 1720 1721 1722 1723 1724 1725 1726 1727 1728 1729 1730 1731 1732 1733 1734 1735 1736 1737 1738 1739 1740 1741 1742 1743 1744 1745 1746 1747 1748 1749
  • 65. 1750 1751 1752 1753 1754 1755 1756 1757 1758 1759 1760 1761 1762 1763 1764 1765 1766 1767 1768 1769 1770 1771 1772 1773 1774 1775 1776 1777 1778 1779 1780 1781 1782 1783 1784 1785 1786 1787 1788 1789 1790 1791 1792 1793 1794 1795 1796 1797 1798 1799 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1814 1815 1816 1817 1818 1819 1820 1821 1822 1823 1824 1825 1826 1827 1828 1829 1830 1831 1832 1833 1834 1835 1836 1837 1838 1839 1840 1841 1842 1843 1844 1845 1846 1847 1848 1849 1850 1851 1852 1853 1854 1855 1856 1857 1858 1859 1860 1861 1862 1863 1864 1865 1866 1867 1868 1869 1870 1871 1872 1873 1874 1875 1876 1877 1878 1879 1880 1881 1882 1883 1884 1885 1886 1887 1888 1889 1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896 1897 1898 1899 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1907 1908 1909 1910 1911 1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919 1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940 1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
  • 66. Jadi kita dapat menulis lambang nol dalam bilangan 1000 sampai 2000 sebanyak 303 kali