Dokumen tersebut membahas tentang pemecahan masalah matematika, termasuk definisi, fungsi, dan strategi pemecahan masalah matematika serta penerapannya di sekolah dasar. Beberapa strategi pemecahan masalah yang disebutkan antara lain menggunakan alat peraga, membuat tabel atau diagram, memperagakan masalah, bekerja sama dalam kelompok kecil, dan menggunakan contoh-contoh masalah.
2. 1. Apa itu pemecahan masalah matematika ?
2. Apakah fungsi dari pemecahan masalah
matematika?
3. Adakah strategi yang digunakan dalam
pemecahan matematika?
4. Bagaimana penerapan masalah pemecahan
matematika di sekolah dasar?
3. 1. Pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapi untuk mencapai suatu
tujuan yang akan dicapai. Dengan hal tersebut, BNSP
(Nurjanah, 2007: 11) mengungkapkan bahwa tujuan
pembelajaran matematika dalam KTSP adalah agar peserta
didik memahami pelajaran matematika, menggunakan
penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan
gagasan, serta memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan. Biasanya dengan cara yang
sederhana memecahkan masalah matematika dengan cara
menyelesaikan soal cerita atau mengaplikasikan matematika
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Namun pendapat dari beberapa ahli mengenai
pemecahan masalah matematika diantaranya Polya (1985)
mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai
suatu tujuan yang tidak segera dapat dicapai. Pemecahan
masalah dalam hal ini meliputi dua aspek, yaitu masalah
menemukan (problem to find) dan masalah membuktikan
(problem to prove).
Pemecahan masalah dapat juga diartikan sebagai
penemuan langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan
(gap) yang ada. Sedangkan kegiatan pemecahan masalah itu
sendiri merupakan kegiatan manusia dalam menerapkan
konsep-konsep dan aturan-aturan yang diperoleh
sebelumnya (Dahar, 1989; Dees, 1991).
5. Baroody dan Niskayuna (1993) membagi pendekatan
pemecahan masalah menjadi 3 pengertian berbeda, yaitu:
(1) teaching via problem solving, pemecahan masalah
matematika dalam hal ini lebih difokuskan pada bagaimana
mengajarkan isi atau materi matematika, (2) teaching about
problem solving, hal ini melibatkan strategi pembelajaran
dengan pendekatan pemecahan masalah matematika secara
umum, (3) teaching for problem solving , dimaksudkan
sebagai suatu cara tentang bagaimana memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk memecahkan masalah
matematika yang dihadapinya. Anderson (1996)
mendukung pengertian yang ketiga di atas dengan
menekankan pada aspek strategi yang dipilih oleh siswa
dalam memecahkan masalah.
6. Utari (1994) menegaskan bahwa pemecahan masalah
dapat berupa menciptakan ide baru, menemukan teknik
atau produk baru. Bahkan di dalam pembelajaran
matematika, selain pemecahan masalah mempunyai arti
khusus, istilah tersebut juga mempunyai interpretasi yang
berbeda. Misalnya menyelesaikan soal cerita atau soal
yang tidak rutin dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pemecahan masalah matematika tersebut tidak
hanya membutuhkan sebuah formula yang dapat
digunakan untuk memastikan keberhasilan dalam
pemecahan masalah. Tetapi perlu memecahkan banyak
masalah agar tahu dan merasa senang terhadap
prosesnya. Guru dapat berperan sebagai penuntun /
sebagai fasilitator dengan memberikanpengalamannya
dalam pemecahan masalah matematika
7. Dari sejumlah pengertian pemecahan masalah
tersebut, dapat dikatakan bahwa pemecahan masalah
merupakan usaha nyata dalam rangka mencari jalan keluar
atau ide berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pemecahan masalah ini adalah suatu proses kompleks yang
menuntut seseorang untuk mengkoordinasikan pengalaman,
pengetahuan, pemahaman, dan intuisi dalam rangka
memenuhi tuntutan dari suatu situasi. Sedangkan proses
pemecahan masalah merupakan kerja memecahkan masalah,
dalam hal ini proses menerima tantangan yang memerlukan
kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam
istilah sederhana, masalah adalah suatu perjalanan seseorang
untuk mencapai solusi yang diawali dari sebuah situasi
tertentu.
8. 2. Pembicaraan dari salah satu kompetensi
kurikulum matematika, yaitu kompetensi
pemecahan masalah diharapkan peserta didik
mampu membangun pengetahuan baru tentang
matematika, memecahkan permasalahan
matematika dalam konteks lain, menerapkan dan
mengadaptasi berbagai macam strategi untuk
memecahkan masalah serta memonitor dan
merefleksi proses penyelesaian masalah
matematika. Sedangkan menurut Sawada (1997) bila
open-ended problems diberikan kepada peserta
didik di sekolah, setidaknya ada 5 fungsi atau
keuntungan yang diharapkan, antara lain :
9. • Peserta didik terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran dan peserta didik dapat
lebih sering mengungkapkan ide-idenya. Peserta didik tidak hanya pasif menirukan
cara yang dicontohkan oleh guru.
• Peserta didik memiliki kesempatan yang lebih dalam menggunakan pengetahuan
dan keterampilan matematika mereka secara menyeluruh. Peserta didik dapat
terlibat lebih aktif dalam menggunakan potensi pengetahuan dan keterampilan
yang sudah dimiliki sebelumnya
• Setiap peserta didik dapat menjawab permasalahan dengan caranya sendiri. Dengan
hal ini setiap kreatifitas peserta didik dapat terungkap
• Pembelajaran dengan menggunakan open-ended problems semacam ini
memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik dalam proses bernalar.
5. Ada banyak pengalaman-pengalaman (baru / berharga) yang akan didapatkan
peserta didik dalam bentuk kepuasan dalam proses penemuan jawaban dan juga
mendapat pengakuan dari peserta didik lainnya.
10.
11. a. Dengan cara coba-coba
Beberapa persoalan paling baik diselesaikan
dengan cara coba-coba dengan disertai
proses pemikiran logika. Satu cara yang baik
untuk mengawali metode ini adalah dengan
memberikan persoalan yang merangsa
peserta didik untuk berfikir
12. Beberapa persoalan matematika mudah dipahami
peserta didik dengan menggunakan peraga,
melipat sepotong kertas, memotong seutas tali
atau menggunakan alat-alat peraga sederhana
lainnya yang sesuai dengan materi. Dengan alat
peraga ini dalam proses pembelajaran matematika
akan menjadi lebih nyata bagi peserta didik,
sehingga memotivasi peserta didik untuk
membangkitkan minat peserta didik untuk
menyelesaikan persolaan matematika yang mereka
hadapi.
b. Dengan menggunakan alat peraga , model atau sketsa
13. c. Dengan mencari pola
Mencari pola untuk kemudian membuat generalisasi merupakan
strategi masalah yang baik akan dibahas lagi secara rinci dibab-
bab mendatang. Akan tetapi kita perlu mencari persoalan yang
sesui sehingga memunculkan minat peserta didik sekaligus
memotivasi mereka untuk menggunakan strategi
ini.
14. Ada beberapa persoalan matematika dapat diselesaikan dengan
strategi memperagakan situasinya. Pendekatan seperti ini menjadikan peserta
didik terlibat secara aktif dan tidak hanya sebagai penonton yang pasif , serta
dapat membantu mereka melihat dan memahami arti persoalan. Contoh
dalam masalah laba dan rugi setiap penjualan, siswa dapat mempraktikan
sendiri dalam kelas.
Misalnya ada peserta didik nama Ani, Bety, Cindy mempraktikan
sebagai pedagang, pembeli dan distributor. Ani sebagai distributor, Bety
sebagai pedagang dan Cindy sebagai pembeli .
Bety menjual sebuah bulpen dengan harga Rp. 2.000,-, Bety membeli
dari Ani sebagai distributor dengan harga Rp.1.700,-. Kemudia pulpen tersebut
dibeli oleh Cindy sebagai pembeli, maka keuntungan Bety dari penjualan
bulpen tersebut adalah Rp.300 :
Dalam masalah matematika tersebut dengan cara memperagakan
secara langsung maka peserta didik menjadi lebih paham dan menarik.
d. Dengan membuat Peragaan / Bermain
Peran
15. .
Banyak persoalan matematika yang dapat
diselesaikan dengan penggunaan daftar,
tabel dan bagan. Sering peserta didik dapat
memotivasi dengan penerapan ini dengan
memilih persoalan yang sesuai dan
merangsang imajinasi mereka serta
membangkitkan minat.
16. Misalnya ada soal berikut ini:
Ninda sedang menyelenggarakan sebuah
pesta. Pertama kali bel berbunyi , 1 orang tamu
datang, saat bel kedua berbunyi, 3 orang tamu
masuk, sesudah itu setiap kali bel berbunyi
secara berurutan sekelompok tamu datang
dengan banyak orang setiap kali bertambah 2
orang dari sekelompok sebelumnya. Berapa
banyak tamu yang datang sampai bunyi bel yang
kedua puluh?
Persoalan tersebut dapat diselesaikan
dengan tabel berikut ini:
17. Urutan Bunyi Bel Banyak Tamu yang Masuk Total Tamu
1 1 1
2 3 4
3 5 9
4 7 16
5 9 25
Dengan segera akan terlihat jelas bahwa total
tamu pada setiap tahap kuadrat urutan bunyi
bel , yakni setelah bunyi bel keempat total tamu
yang datang adalah:
1+3+5+7= 16= 42
18. Sesudah bel kelima total tamu yang masuk
adalah
1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25 = 5^2
Dengan meneruskan polanya kita dapat
menyimpulkan bahwa sesudah bel berbunyi ke-
20 total tamu yang datang sebanyak
1 + 3 + 5 + 7 + ... + 39 = 202
atau 400
Generalisasi matematika yang muncul dari
aktivitas tersebut adalah banyak jumlah n
bilangan asli ganjil pertama adalah 𝑛2
19. f. Dengan merangkum atau membuat catatan
Membuat catatan yang baik adalah tiga tahapan proses yang
melibatkan hal-hal yang dilakukan sebelum, selama dan sesudah
1. Siap mencatat ( sebelum pelajaran )
Sangat membantu peserta didik jika mereka memeriksa ulang catatan
pelajaran sebelum masuk kelas. Dengan memeriksa ulang, siswa bisa
membangkitkan ingatan mereka tentang apa yang sudah dibahas kemarin dan
lebih siap menerima pelajaran baru yang akan dimulai.
2. Mencatat ( selama pelajaran)
Peserta didik harus fokus terhadap penjelasan dari guru dan kemudian
dari yang mereka tangkap kemudian mereka membuat catatan sendiri dengan
bahasa yang mudah mereka dengan cepat misalnya kata persen diganti dengan
simbol %
3. Menyalin ( setelah pelajaran)
Setelah peserta didik fokus terhadap penjelasan dari guru dan kemudian
dari yang mereka tangkap kemudian mereka membuat rangkuman sendiri dengan
bahasa yang mudah mereka pahami sehingga saat belajar peserta didik dapat
membuka catatannya sendiri dan mudah memahami saat belajar
20. g. Dengan pembelajaran kerja sama
Menurut Marzano et al. (2001) , penelitian tentang
pembelajran kerja sama memberikan sasaran sebagai berikut :
• Pengaturan kelompok berdasarkan kemampuan sebaiknya
dilakukan dengan hemat. Akan lebih baik jika menggunakan
beragam kriteria untuk mengelompokan peserta didik.
• Kelompok kerja sama sebaiknya dalam jumlah sedikit dan
biasanya informal, formal dan kelompok dasar.
• Pembelajaran kerja sama sebaiknya diterapkan secara konsisten,
sistematis, dan dikombinasikan strategi kelas yang lain.
• Pembelajaran kerja sama memiliki lima elementer mendasar :
a. Ketergantungan positif
b. Interaksi tatapmuka
c. Pertanggungjawaban individu
d. Keterampilan interpesonal dan dalam kelompok kecil
e. Pemrosesan berkelompok
21. 4. Pelaksanaan pembelajaran pemecahan masalah di
sekolah dasar tidak semudah yang diperkirakan, ada banyak
faktor yang menghambat pelaksanaannya. Pembelajaran
pemecahan masalah secara optimal, tidak hanya faktor guru
saja, tetapi faktor tuntunan kurikulum yang membuat guru
terdesak dengan waktu terbatas sehingga tidak fokus terhadap
kemampuan pemecahan masalah.
Suatu masalah biasanya memuat situasi yang
mendorong seseorang untuk menyelesaikannya, akan tetapi
tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk
menyelesaiknnya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang
anak dan anak tersebut dapat mengetahui cara penyelesainnya
dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
masalah. Sesuatu dianggap masalah bergantung kepada orang
yang menghadapi masalah tersebut.
22. Terkadang dalam pendidikan matematika sekolah dasar
ada masalah bagi kelas rendah namun bukan masalah bagi kelas
tinggi. Masalah merupakan suatu konflik,hambatan bagi siswa
dalam menyelesaikan tugas belajaraannya di kelas. Namun
masalah harus diselesaikan agar proses berpikir siswa terus
berkembang. Semakin banyak siswa dapat menyelesaikan
setiap permasalahan matematika, maka siswa akan kaya akan
variasi dalam menyelesaikan soal-soal matematika dalam
bentuk apapun.
Contoh 3×3 = 9 merupakan soal yang sering dihadapi
siswa kelas 2 Sekolah Dasar karena siswa tidak berpikir tinggi
dalam menyelesaikan soal tersebut.
Jika kelas 2 diberikan soal 33×33 =….mungkin menjadi suatu
masalah bagi siswa, inilah suatu bentuk soal yang tidak rutin.
Sehingga kita bisa memberikan pemisahan bahwa soal yang
tidak rutin merupakan masalah bagi siswa.
23. Soal – soal Pemecahan masalah
matematika dan Penyelesaiannya
24. Soal 1.12
Ada empat tim: A, B, C, dan D yang bertanding
sepak bola. Setiap tim bertanding tepat tiga kali,
masing-masing 1 kali dengan tim lainnya.
Pemenang mendapat nilai 3 poin dan yang kalah
mendapat nilai 0 poin.
Jika pertandingan berakhir imbang, setiap tim
mendapatkan 1 poin. Total nilai akhir dari keempat
tim itu adalah bilangan ganjil berturutan. Tim B
keluar sebagai juara. Tim C dua kali imbang, salah
satunya adalah melawan tim A.
Siapa yang berada pada peringkat akhir?
25. Jawab :
Karena angka ganjil berurutan yang mungkin
tercapai hanya 13, maka hasil akhir
pertandingan pasti 13 dan hasil
pertandingan dicari agar hasil akhir 13.
26. Pertandingan Pemenang Skor
A B C D
AB Imbang 1 1 - -
AC Imbang 1 - 1 -
AD Imbang 1 - - 1
BC B - 3 0 -
BD Imbang - 1 - 1
CD Imbang - - 1 1
SKOR 3 5 2 3
TOTAL 13
27. Jadi yang berada pada
tingkat terakhir adalah
tim C karena skor paling
sedikit tim C
28. • Soal 3.2
• Setiap hari Fibo mendapatkan uang jajan dari
ayahnya. Suatu hari ayahnya memberikan dua
pilihan kepada Fibo.
Pilihan pertama adalah ayah memberikan uang
jajan satu minggu sekali. Setiap minggu Fibo akan
mendapatkan Rp50.000,00.
Pilihan kedua adalah tanggal 1 Fibo mendapatkan
Rp50,00, tanggal 2 Fibo mendapatkan Rp100,00,
tanggal 3 Fibo mendapatkan Rp200,00, tanggal 4
Fibo mendapatkan Rp400,00, tanggal 5 Fibo
mendapatkan Rp800,00, demikian seterusnya
sampai akhir bulan.
Pilihan mana yang sebaiknya Fibo pilih?
29. • Pilihan pertama :
Ayah memberikan uang jajan 1 minggu
sekali = Rp 50.000,00
jadi uang jajan yang di berikan kepada fibo
selama 1 bulan adalah = Rp 50.000,00 x 4
= Rp 200.000,00
30. • Pilihan kedua :ayah memberikan uang jajan
setiap hari selama 1 bulan
- tgl 1 = Rp 50,00
- tgl 2 = Rp 100,00
- tgl 3 = Rp 200,00
- tgl 4 = Rp 400,00
- tgl 5 = Rp 800,00
- tgl 6 = Rp 1.600,00
- tgl 7 = Rp 3.200,00
- tgl 8 = Rp 6.400,00
- tgl 9 = Rp 12.800,00
- tgl 10 = Rp 25.600,00
Kelipatan 2
32. Jadi kita memilih pilihan pertama karena uang
jajan yang yang pertama tidak terlalu banyak
sehingga fibo bisa manage uang dengan baik
dan fibo dapat membantu meringankan beban
orang tua. Dari pada pilihan kedua memang jauh
lebih banyak tetapi fibo masih anak-anak
sehingga fibo bisa saja mensalah gunakan uang
tersebut .
33. Soal 4.4
Rino melipat sebuah kertas menjadi
dua bagian yang sama besar dan
mengulanginya sebanyak tiga kali. Ia
kemudian melubangi lipatan kertas
tersebut. Berapa banyak lubang yang
ada jika semua lipatan kertas dibuka?
37. Rino membuka lipatan
kertas tersebut dan
kemudian menghitung
lubang yang terdapat di
kertas tersebut, yaitu
sebanyak 16 lubang
38. Soal 6.1
Ada berapa banyak bilangan dalam
barisan bilangan
4, 5, 6, . . . , 2006
39. Jawab :
Cara 1 :
Karena diurutan angka tersebut ada 3 angka yang
tidak tercantum yaitu angka 1, 2, dan 3 maka
akan diperoleh 2006 – 3 = 2003
jadi banyaknya bilangan yang ada di urutan
tersebut adalah sebanyak 2003
40. Cara 2
• Diketahui : Un = 2006
a = 4
b = 1
Di tanya : n ... ?
Di jawab : Un = a + (n – 1) b
2006= 4 + (n – 1 ) 1
2006=4 + n – 1
2006=3 + n
n = 2006 – 3
n = 2003
4 5 6 , ... , 2006
+ 1 +1
41. 41
Kang Asep mempunyai sebidang tanah berbentuk
persegi panjang. Ia membuat sebuah kolam kecil
yang bentuknya seperti bagian yang berwarna abu-
abu pada gambar berikut.
Hitung luas tanah Kang Asep tanpa kolam tersebut!
10 m
10 m
40 m
60 m
Soal 6.7
42. Luas Tanah
D1 : p = 60 m
l = 40 m
D2 : Luas tanah ??
D3 : L = p x l
= 60 x 40
= 2400 m
Luas kolam
D1 : p = 60 m
l = 10 m
D2 : Luas kolam ?
D3 : L = p x l
= 60 x 10
= 600 m
Luas tanah tanpa kolam
: Luas tanah – Luas kolam
= 2400 – 600
= 1800 m
43. Soal 11.2
Rino, Oca, dan Aci bermain teka-teki. Masing-
masing mempunyai sebuah kantong hitam berisi
tepat satu buah benda : permen, cokelat, atau
kue. Mereka memberikan tiga pernyataan. Ada
dua pernyataan salah dan satu pernyataan benar.
(a) Rino tidak mempunyai permen
(b) Oca mempunyai permen
(c) Aci tidak mempunyai kue
Pernyataan mana yang benar?
44. Jawab :
• Pernyataan yang benar adalah yang pilihan B.
Oca mempunyai permen, karena bisa saja ada
kemungkinan jika Oca mempunyai permen,
• Jika pilihan A. Rino tidak mempunyai permen
(pernyataan itu salah, karena bisa saja Rino
mempunyai permen)
• Jika pilihan C. Aci tidak mempunyai kue
(pernyataan itu salah, karena bisa saja Aci
mempunyai kue)
47. 1. Perhatikan pernyataan tunggal
dibawah ini :
p = Jumlah sudut dalam segitiga
180
q =Tidak ada bilangan y sehingga
y + 4 = 3
r = Semua bilangan prima adalah
ganjil
SOAL 1
48. Berdasarkan atas pernyataan p,q dan r
diatas , tentukan nilai kebenaran dari :
a) .( p V q ) r
b) (p ^ q ) q
c) ( p q ) V ( r q)
50. p q r ~q P V q P ^ q P ^ r P q r q ( p V q ) r
B B B S B B B B B B
B B S S B B S B B S
B S B B B S B S S B
B S S B B S S S B S
S B B S B S S B B B
S B S S B S S B B S
S S B B S S S B S B
S S S B S S S B B B
54. C) ( p q ) V ( r q)
( p q ) V ( r q)
B
B
S
B
B
B
B
B
55. 2. Perhatikan susunan bilangan gambar dibawah. Bilangan 12
tepat di bawahnya 8, dan bilangan 10 tepat di atasnya 14,
serta tidak ada bilangan yang berada tepat di atas 15. Jika
pola tersebut berlanjut,
a. Apakah ada bilangan yang berada tepat di atasnya 242?
b. Jika ada siapa? Jika tidak ada mengapa?
Pola bilangannya seperti
gambar tersebut
SOAL 2
56. Jawab :
Pertama kita urutkan angka dari angka 1 sampai 242 sesuai pola
yang telah ditentukan, yaitu pola anak tangga, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini :
58. Jelas terlihat pada gambar di atas bahwa :
a. ada bilangan yang tepat dia atas 242
b. Bilangan yang berada di atas 242 adalah 221
Mari kita lihat gambar berikut ini :
59. 3. Jika anda diminta menulis
bilangan 1000 sampai 2000,
berapa kali anda menulis
lambang 0 (nol)
SOAL 3
60. Bilangan Jumlah Nol
1000 3 x 1 = 3
1001 - 1009 2 x 9 = 18
1010, 1020, … , 1090 2 x 9 = 18
1011 – 1019 1 x 9 = 9
1021 – 1029
1091 – 1099 1 x 9 = 9
9 x 9 = 81
1100, 1200, … , 1900 2 x 9 = 18
1101 – 1109 1 x 9 = 9
1201 – 1209
1901 – 1909 1 x 9 = 9
9 x 9 = 81
1110, 1120, … , 1190 1 x 9 = 9
1210, 1220, …, 1290
1910, 1920, … , 1990 1 x 9 = 9
9 x 9 = 81
2000 3 x 1 = 3
TOTAL 303
JAWAB
61. • Selain itu kita dapat menghitung banyaknya
lambang nol dengan mengurutkan bilangan 1000
hingga 2000 secara manual
• Cermati urutan bilangan tersebut lalu hitung ada
berapa banyak angka nol disetiap urutan
• Untuk mempermudah mengurutkan gunakan
bantuan Ms. Excel